Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MATEMATIKA WAJIB

BARISAN DAN DERET

Kelas : XI MIPA 2
Kelompok : 3
1. Aditia Setia Budi
2. Nurul Hudhaniah
3. Praja Sakti Wiratama
4. Sabrina Nafa Andini Putri

SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG


Jl. TMP. Taruna Kel. Sukaasih, Kec. Tangerang,
Kota Tangerang, Banten.
www.sman2.sch.id
BARISAN

Kompetensi Dasar

- Pengetahuan : 3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada


barisan Geometri Tak Hingga.
- Keterampilan : 4.6 Menggunakan pola barisan Geometri Tak Hingga
untuk menyajikan masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan,
peluruhan, bunga majemuk, dan anuitas).

Pengalaman Belajar

1. Menemukan konsep dan pola barisan melalui pemecahan masalah


autentik.
2. Berkolaborasi memecahkan masalah aktual dengan pola interaksi social
kultur.
3. Berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, kreatif) dalam menyelidiki dan
mengaplikasikan konsep dan pola barisan dalam memecahkan masalah
autentik.
PETA KONSEP
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

1. Barisan Aritmatika

Suatu barisan U1 , U2 , U3 ,..., Un disebut barisan aritmatika jika selisih antara dua
suku yang berurutan selalu tetap, selisih tersebut disebut beda dan dilambangkan dengan "b".
Jadi, b = U2 - U1 = U3 - U2 = Un - Un-1

Jika suku pertama dinyatakan dengan a, maka bentuk umum barisan aritmatika adalah:
U1 = a
U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = a + 2b
U4 = U3 + b = a + 3b
...
Un = Un-1 + b = a + (n - 1)b

Bentuk Un = a + (n - 1)b ; untuk n bilangan asli ini merupakan bentuk umum dari barisan
aritmatika.

Contoh Soal :
Diketahui suatu barisan aritmatika: -7, -2, 3, 8, 13, 18, ....
Tentukan:
1. Suku pertama
2. Beda
3. Suku ke 48
Pembahasan:
Barisan aritmatika: -7, -2, 3, 8, 13, 18, ....
1. Suku pertama (a) = -7
2. Beda (b) = U₂ - U₁
= -2 -(-7)
= -2 + 7
=5
3. Suku ke 48
Un = a + (n - 1)b
U₄₈ = a + (48 - 1)b
= -7 + (48 - 1).5
= -7 + (47).5
= -7 + 235
= 228

2. Deret Aritmatika (Deret Hitung)

Arti dari deret aritmatika disini adalah penjumlahan dari semua anggota barisan
aritmatika secara berurutan. Sehingga bentuk umum dari deret aritmatika adalah:

a + (a + b) + (a + 2b) + ...+ {a + (n -1)b}

Jumlah n suku pertama deret aritmatika (Sn) dirumuskan sebagai:

Sn = n/2 (a + Un ) atau Sn = n/2{2a + (n - 1)b}


Contoh Soal :
Diketahui barisan aritmatika 27, 24, 21, ....
Tentukan jumlah 20 suku pertama barisan tersebut.

Pembahasan:
Barisan: 27, 24, 21, ....
Suku pertama (a) = 27
Beda (b) = 24 - 27 = -3

Un = a + (n - 1)b
U₂₀ = 27 + (20 - 1).(-3)
= 27 + (19).(-3)
= 27 - 57
= -30

Sn = n/2 (a + Un )
S₂₀ = 20/2 (a + U₂₀)
= 10 (27 + (-30))
= 10 (-3)
= -30
Jadi, jumlah 20 suku pertama barisan tersebut adalah -30
3. Hubungan antara barisan (Un) dan deret aritmatika (Sn)

Hubungan antara barisan (Un) dan deret aritmatika (Sn) dapat dilihat pada persamaan
di bawah ini.
Un = Sn - Sn-1

4. Sisipan Barisan Aritmatika

Misalkan U1 , U2 , U3 , ..., Un adalah barisan aritmatika dengan suku pertama U1 = a,


beda = b, banyaknya suku = n. Apabila di antara dua suku disisipkan k buah bilangan (suku
baru) sehingga membuat barisan aritmatika yang baru, maka:
Barisan semula : a, a+b, a+2b, ...
Barisan baru : a, (a + b), (a + 2b), ..., (a + kb), a + (k + 1)b,...

Di antara barisan semula dan barisan baru diperoleh hubungan:


1. Beda baru (b') => b' = b : (k + 1)
2. Banyaknya suku baru (n') => n' = n + (n - 1)k
3. Jumlah n suku pertama sesudah sisipan (Sn ') => Sn ' = n'/2 x (a + Un )

BARISAN DAN DERET GEOMETRI


1. Barisan Geometri

Barisan Geometri dapat didefinisikan sebagai barisan yang tiap-tiap sukunya


diperoleh dari hasil perkalian suku sebelumnya dengan sebuah konstanta tertentu.

Barisan geometri adalah barisan yang emmenuhi sifat hasil bagi sebuah suku dengan suku
sebelumnya berurutan bernilai konstanta. Misalnya barisan geometri tersebut yaitu a,b, dan c
maka c/b =b/a sama dengan konstanta. Hasil bagi suku yang berdekatan disebut disebut
dengan rasio (r).

Misal ditemukan sebuah deret geometri


U1, U2, U3,…,Un-1, Un
U2 U3 Un
Maka , ,…, = r (konstan atau rasio)
U3 U2 Un−1
Lalu bagaimana menentukan suku ke-n dari barisan geometri:

U3
= r maka U3 = U2 . r = a . r . r = a . 𝑟 2
U2
Un/Un-1 = r maka Un = Un-1. r = arn-2.r = arn-2+1 = arn-1
jadi dapat disimpulkan bahwa rumus suku ke-n baris geometri yaitu Un = arn-1

Keterangan :
a = suku awal r rasio

Contoh Soal dan Pembahasan Barisan Geometri

Sebuah Bakteri mampu melakukan pembelahan diri menjadi 4 setiap 12 menit. berapakah
jumlah bakteri yang ada setelah 1 jam jika sebelumnya terdapat 3 buah bakteri?

Cara penyelesaian:

Diketahui:
a=3
r=4
n = 1 jam/12 menit = 60/12 = 5

Ditanya: U5…?

Jawab:
Un = arn-1
U5 = 3 x 45-1
U5 = 3 x 256 = 768 bakteri

2. Deret Geometri

Deret geometri bisa diartikan sebagai jumlah dari n suku pertama pada sebuah barisan
geometri. apabila suku ke-n dari suatu barisan geometri digambarkan dengan rumus:
an = a1rn-1, maka deret geometrinya dapat dijabarkan menjadi:
Sn = a1 + a1r + a1r2 + a1r3 + … + a1rn-1

Jika kita mengalikan deret geometri di atas dengan -r, kemudian kita jumlahkan hasilnya
dengan deret aslinya, maka kita akan memperoleh:
Setelah diperoleh Sn – rSn = a1 – a1rn maka kita bisa mengetahui nilai dari suku n pertama
dengan cara sebagai berikut:

Berdasarkan kepada hasil perhitungan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa rumus jumlan n
suku pertama pada sebuah barisan geometri ialah:

Contoh Soal Deret Geometri


1. Tentukanlah jumlah 8 suku pertama dari barisan geometri 2, 8, 32, ..

Cara penyelesaian:
Diketahui:
a=2
r=4
n=8

Ditanya: S8..?
Sn = a (1-rn) / (1-r)
S8 = 2 (1-48) / (1-4)
S8 = 2 (1-65536)/ (-3)
S8 = 2 (-65535)/ (-3)
S8 = 2 x 21845
S8 = 43690
Sisipan Barisan Geometri
Dalam barsan geometri terdapat sisipan. Misalnya antara p dan q ada sisipan k buah
bilangan dan terjadi barisan geometri, maka rasio barisan geometri dapat dicari dengan
rumus:

Suku Tengah Barisan Geometri


Apabila U1, U2,…,Un merupakan barisan geometri dengan n ganjil maka suku tengah
barisan geometri tersebut dapat dicari dengan rumus berikut ini:

BARISAN DAN DERET GEOMETRI TAK HINGGA


Konvergen

Berbeda dengan divergen, derek geometri tak hingga konvergen merupakan suatu deret di
mana nilai bilangannya semakin mengecil dan dapat dihitung jumlahnya. Seperti di bawah
ini,

Semakin lama nilainya semakin mengecil dan ujungnya akan


mendekati angka 0. Hal ini membuat deret geometri tak hingga konvergen dapat dihitung jika
ditanyakan jumlah seluruhnya.

Barisan geometri tak hingga dikatakan konvergen andai suku ke tak hingga dari barisan itu
menuju ke suatu nilai tertentu. Syaratnya adalah nilai rasio terletak antara -1 dan 1.
Divergen

Deret geometri tak hingga divergen adalah suatu deret yang nilai bilangannya semakin
membesar dan tidak bisa dihitung jumlahnya. Bisa kita lihat seperti di bawah ini,

1, 3, 9, 27, 81, …………… Kalau ditanya berapa sih jumlah seluruhnya? Jumlah seluruhnya
tidak bisa dihitung karena nilainya semakin besar.

Contohnya begini jika kita kalikan dengan


Nah sekarang kita lihat ya rumus menghitung jumlah tak hingganya

Nah itu dia, jadi hasil jumlah S tak hingga nya adalah 8. Ingat ya, pada deret geometri tak
hingga, kita dapat mencari jumlah dari keseluruhannya. Hal ini dikarenakan nilainya yang
semakin mengecil, mendekati 0. Seperti ini ya,

Contoh SOAL
-SELESAI-

Anda mungkin juga menyukai