Anda di halaman 1dari 15

KARIR PEREMPUAN : ACCOUNTABILITY OF WOMAN ACCOUNTANT

(POST TEST TEKNIK PENULISAN ILMIAH)

Oleh:

EVA LUSIANA

041924253013

MATRIKULASI B2M

MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2019
KARIR PEREMPUAN : ACCOUNTABILITY OF WOMAN

ACCOUNTANT

A. Tujuan Penulisan Artikel

Untuk memberikan pemahaman bahwa perempuan mampu berjenjang

pada karir yang sama seperti jabatan yang pada umumnya diduduki oleh laki-

laki. Mempertahankan sikap akuntabilitas yang tinggi merupakan salah satu

faktor penting dalam mencapai dan mempertahankan karir yang cemerlang.

B. Isi Artikel

Menurut Loretta (2018) menyatakan bahwa persamaan perlakuan

terhadap wanita dan pria di dunia kerja masih sulit untuk dicapai sepenuhnya

disebabkan karena adanya stereotip pada wanita yang bekerja. Wanita telah

dianggap memiliki peran gender untuk menemani suami dan membantu

keluarga, sehingga wanita bergantung kepada pria (Efferin et al., 2016).

Suami sebagai pemimpin dari keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga. Ini

yang menyebabkan persepsi yang tertanam dalam benak manusia bahwa pria

(maskulin) lebih superior daripada wanita (feminin).

Tak dapat dipungkiri, diskriminasi terhadap wanita dalam dunia kerja.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada menjelaskan bagaimana gender

(feminin dan maskulin) berimplikasi pada karir wanita di perusahaan dan

dapat diketahui bahwa jarang sekali terdapat wanita menduduki posisi yang

1
2

tinggi dalam sebuah perusahaan. Namun pada kenyataannya ada perusahaan

yang pangkat tingginya diduduki oleh seorang wanita (Hastuti, dkk. : 2018).

Salah satu ketimpangan dan permasalahan mengenai peran perempuan

adalah pada profesi akuntansi. Puspitaningtyas (2013) mengungkapkan

bahwa Profesi akuntansi yang dalam waktu lama didominasi oleh laki-laki

tidak luput dari kritikan feminism. Para perempuan berusaha mendobrak

pembatas “glass ceiling” yang mereka anggap membatasi ruang gerak

perempuan dalam berkarir di profesi akuntan. Fenomena “glass ceiling”

dapat dijelaskan sebagai suatu hambatan yang tidak terlihat nyata

keberadaannya bahwa banyak di antara profesional perempuan memiliki

motivasi untuk maju dan mencapai puncak karir tertinggi akan tetapi mereka

tidak mampu mewujudkannya karena adanya tantangan tersebut (Weyer,

2007). Secara umum ada dua faktor yang melatarbelakangi keterbatasan

ruang gerak perempuan dalam berkarir di bidang profesi akuntansi, yaitu

kecenderungan profesi akuntansi yang masih didominasi laki-laki dan

peranan perempuan dalam tanggung jawab keluarga.

Banyaknya permasalahan dan ketimpangan mengenai peran perempuan

menjadi penting untuk membahas mengenai akuntabilitas perempuan. Untuk

membahas akuntabilitas perempuan perlu diketahui mengenai pola sikap dan

tingkah laku dari keluaraga inti dalam suatu organisasi sosial di tempat

perempuan itu berada (Yeyen, dkk. : 2019) Peran perempuan yang memiliki

kompleksitas tinggi menjadi sangat menarik untuk media pembelajaran bagi

perempuan, khususnya dalam memerankan diri dalam lingkup rumah tangga


3

maupun publik. Tidak dipungkiri bahwa peran ganda selalu menyertakan

konflik, maka sebagai perempuan Bali yang terikat pada adat tentunya

dituntut lagi keseimbangan, karena harus menjalankan tiga peran (triple-

roles) sekaligus, yakni: (1) peran rumah tangga, (2) peran ekonomi, dan (3)

peran adat baik di keluarga (Nakatami, 2004; Tirtayani, 2007).

Dalam dunia kerja masalah utama yang sering muncul adalah bagaimana

perusahaan memotivasi dan menyaring karyawan ketika mereka mempunyai

informasi yang terbatas mengenai tindakan karyawan dan karakteristik

produktif (Frederiksen et al., 2016). Penilaian kinerja yang paling penting

seringkali berasal dari atasan-atasan yang mengevaluasi kinerja bawahan

mereka.

Frederiksen et al. (2016) menemukan bahwa penilaian kinerja yang tinggi

diasosiasikan dengan kemungkinan kenaikan pangkat yang semakin besar.

Korelasi antara kinerja dan kenaikan pangkat adalah positif dan korelasi

antara kinerja dan penurunan pangkat adalah negatif tetapi dekat ke angka

nol. Sehingga semakin baik kinerja seorang karyawan maka kemungkinan

karyawan tersebut mengalami kenaikan pangkat semakin besar dan semakin

buruk kinerja seorang karyawan maka kemungkinan karyawan tersebut

mengalami kenaikan pangkat semakin kecil.

Menurut Loretta (2018) menyatakan bahwa kemajuan karir wanita di

perusahaan berukuran kecil lebih baik daripada di perusahaan berukuran

besar. Pada penelitian yang telah dilakukannya, dapat dibuktikan kemajuan

karir wanita dapat menjadi pesat hingga pada posisi tertinggi yang merupakan
4

perusahaan berukuran kecil karena batasan-batasan yang dialami di

perusahaan tersebut lebih sedikit. Hal ini sama dengan pernyataan Adapa et

al. (2016) yaitu batasan yang dialami wanita di perusahaan bervariasi

tergantung pada ukuran perusahaan akuntansi tersebut. Wanita di perusahaan

akuntansi kecil bernasib lebih baik daripada wanita di perusahaan akuntansi

sedang dalam kemajuan karir mereka ke posisi senior. Selain itu, Adapa et al.

(2016) menyatakan bahwa pada perusahaan berukuran kecil, wanita lebih

diikutkan dalam pengambilan keputusan di dalam meeting sehingga wanita

lebih termotivasi untuk mencapai posisi tinggi.

Akuntan perempuan yang menempati posisi tertinggi memiliki keahlian

kerja yang lebih tinggi daripada akuntan pria yang memiliki pengalaman

kerja lebih lama. Selain itu setelah akuntan wanita tersebut memegang posisi

tertinggi, perusahaan menjadi lebih teratur dengan dibuatkannya SOP baru

(Loretta : 2019). Faktor yang berpengaruh besar dalam pencapaian

keberhasilan ini salah satunya adalah kekonsistenan sikap akuntanbilitas

tinggi yang ada dalam diri akuntan perempuan. Self accountability yang

tertanam dalam diri setiap individu perempuan kemudian secara otomatis

menjiwai setiap pikiran, perkataan dan perbutannya, sehingga terbentuk

praktik akuntabilitas yang sehat. Selain berimplikasi pada jenjang karir yang

cemerlang, praktik akuntabilitas yang sehat sesungguhnya memilki kontribusi

yang besar bagi kesejahteraan masyarakat dan diyakini akan menjadi salah

satu komponen utama penyusun tatanan masyarakat (Roeslender, 1992;3).


5

C. KESIMPULAN

Perempuan masih memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki posisi

seperti pada jabatan laki-laki pada umumnya. Dengan menjaga dan

mempertahankan kekonsistenan sikap akuntabilitas yang tinggi pada diri

setiap akuntan perempuan, maka pencapaian karir yang cemerlang akan bisa

tercapai dengan baik. Sikap akuntabilitas tinggi juga berpengaruh terhadap

penilaian kinerja yang tinggi juga dengan kemungkinan peluang untuk

kenaikan pangkat akan semakin besar pula.


DAFTAR PUSTAKA

Adapa, S., J. Rindfleish, and A. Sheridan. 2016. ‘Doing gender’ in a regional


context: Explaining women’s absence from senior roles in regional accounting
firms in Australia. Critical Perspectives on Accounting, 35, 100- 110.

Efferin, S., D. Frisko, and M. Hartanto. 2016. Management control system,


leadership and gender ideology: A study of an Indonesian construction
company. Journal of Accounting in Emerging Economies, 6(4), 314-339.

Frederiksen, A., F. Lange, and B. Kriechel. 2016. Subjective Performance


Evaluations and Employee Careers. Journal of Economic Behavior &
Organization. Advance online publication.
http://dx.doi.org/10.1016/j.jebo.2016.12.016

Hastuti, S., R. Moestika, dan T. Thamrin. 2018. Kinerja Auditor Perempuan


Ditinjau dari Kompleksitas Tugas dan Komitmen Organisasi. Behavioral
Accounting Journal, Vol. 1, No. 1

Komalasari, Y., I Gde, dan Maria. 2019. Akuntabilitas Akuntan Perempuan-Karir


Bali: Sebuah Studi Fenomenologi. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol.
14, No. 1

Liony, Loretta. 2018. Implikasi Gender terhadap Karir Akuntansi: Studi Kasus
pada PT XYZ. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.7 No.1

Nakatami, A. 2004. Perempuan Bali dalam Tiga Peran. Majalah Tokoh. No.
298/Tahun VI.

Puspitaningtyas, Z., 2013. Perempuan Dalam Perspektif Akuntansi Syariah.


Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, Vol.2, No.2, 206 – 214

Roslender, R., 1992. Sociological Perspective on Modern Accountancy. London


and New York. Routledge.

Tirtayani, L.A. 2007. “Perempuan Bali Dalam Pemaknaan Peran (Studi


Fenomenologis terhadap Triple-Roles Perempuan Bali, di Desa Adat Kuta)”
(tesis). Universitas Diponegoro.

Weyer, Birgit (2007). Twenty years later: explaining the persistence of glass
ceiling for women leaders. Women in management Review. Vol. 22, No.6, pp
482-496.

6
No Nama Penulis dan Jurnal Judul Tujuan Penelitian Metodologi Penelitian Hasil
Mengungkap dan Penelitian ini merupakan penelitian Hasil penelitian menunjukkan
memahami secara kualitatif bahwa, multi peran
mendalam tentang yang menggunakan fenomenologi perempuan karier Bali
bagaimana akuntan sebagai metodologi bersumber pada akuntabilitas
perempuan-karier Bali dan metode penelitiannya diri (self accountability)yang
menjalankan harmonisasi menggunakan paradigma interpretif
dimilikinya. Self
praktik akuntabilitas. untuk mendapatkan pemaknaan
mengenai harmonisasi praktik accountability yang tertanam
akuntabilitas atas pemahaman dalam diri setiap individu
pelaku (aktor). perempuan karier Bali
Yeyen Komalasari, I Gde Ary kemudian secara otomatis
Akuntabilitas Akuntan
Wirajaya, dan Maria Mediatrix menjiwai setiap pikiran,
Perempuan-Karir Bali:
1 Ratna Sari (Jurnal Ilmiah perkataan dan perbutannya,
Sebuah Studi
Akuntansi dan Bisnis, Vol. 14, sehingga terbentuk praktik
Fenomenologi
No. 1, Januari 2019, hal 70-85) akuntabilitas yang sehat.
Praktik akuntabilitas yang
sehat sesungguhnya memilki
kontribusi yang besar bagi
kesejahteraan masyarakat dan
diyakini akan menjadi salah
satu komponen utama
penyusun tatanan masyarakat.
Menghasilkan model Penelitian ini merupakan penelitian Dengan menggunakan
kinerja auditor dengan kuantitatif. Dengan menggunakan pengujian Partial Least
menggunakan variabel data sampel. sebanyak 133 auditor Square, hasilnya
penelitian kompleksitas dari 50 Kantor Akuntan Publik menunjukkan bahwa
tugas dan komitmen (KAP) yang berada di Surabaya, kompleksitas tugas memiliki
Sri Hastuti, Rina Moestika, dan Kinerja Auditor
organisasi dengan Sidoarjo, efek positif yang signifikan
Tamadoy Thamrin (Behavioral Perempuan Ditinjau
indikator capaian adalah dan Malang. Adapun pengujian terhadap kinerja audit,
2 Accounting Journal, Vol. 1, No. dari Kompleksitas
peningkatan kinerja hipotesis dilakukan dengan komitmen organisasi tidak
1, Juni 2018 Tugas dan Komitmen
auditor yang tercermin menggunakan Partial Least berpengaruh pada kinerja
e-ISSN: 2615-7004 ) Organisasi
dari penurunan jumlah Square (PLS) dengan merancang audit.
pelanggaran kode etik model Pengukuran (Outer Model)
oleh akuntan independen dan Model Struktural (Inner Model)
dengan pendekatan
gender.
Menyediakan wawasan Penelitian ini merupakan penelitian Pemilik cenderung lebih
mengenai implikasi kualitatif dan menggunakan tiga menyukai gaya
gender terhadap karir teknik kepemimpinan yang maskulin
akuntansi di perusahaan pengumpulan data, yaitu interview, dan posisi tertinggi akuntansi
dengan mencari tahu observasi, dan analisis dokumen membutuhkan akuntan yang
bagaimana pandangan maskulin menyebabkan
pemilik terhadap gender, pemilik menuntut akuntan
Implikasi Gender
Loretta Liony (Jurnal Ilmiah faktor apa yang untuk menjadi maskulin,
terhadap Karir
3 Mahasiswa Universitas menyebabkan pemilik sehingga wanita dengan
Akuntansi: Studi
Surabaya Vol.7 No.1 (2018)) memilih akuntan tersebut karakteristik maskulin
Kasus pada PT XYZ
untuk menduduki memiliki jenjang karir yang
posisinya sekarang, dan lebih baik di bidang akuntansi
bagaimana kinerja perusahaan.
akuntan tersebut serta
apakah terdapat
perbedaan kinerja antara
akuntan-akuntan.
Mengetahui alasan Penelitian ini merupakan penelitian Jumlah perempuan yang
maknawi perempuan kualitatif yang menggunakan memasuki Jurusan D3
menempuh pendidikan fenomenologi sebagai metodologi Akuntansi lebih tinggi
pada Jurusan D3 penelitian dan teknik yang daripada laki-laki. Hal ini
Akuntansi. Mengetahui digunakan adalah wawancara. tidak bisa dilepaskan dari
peran ideologi patriarki alasan maknawi yang
dan ideologi gender melatarbelakanginnya, yakni
dalam menentukan Jurusan D3 Akuntansi
pilihan D3 Akuntansi. dianggap mampu
memberikan modal
intelektual dalam waktu yang
relatif singkat. Dengan modal
intelektual D3 Akuntansi
Pendidikan Akuntansi
Tjiptohadi Sawarjuwono dan perempuan memang lebih
dan Perempuan : Dari
Anantawikrama T. Atmadja mudah memasuki pasar kerja.
4 Ideologi Patriarki ke
(JAAI VOLUME 9 NO. 2, Namun, pada dunia pekerjaan
Praktik Pemujaan
DESEMBER 2005: 77 – 94) ideologi jender berlaku secara
Tubuh
kuat. Karena itulah sulit bagi
perempuan, apalagi mereka
yang hanya memiliki modal
intelektual D3 untuk
menduduki posisi tinggi
dalam bidang akuntasi.
Dalam bidang klerikal
perempuan tidak saja
diharapkan mampu bekerja
secara baik, tetapi sering pula
dituntut modal tambahan,
yakni modal tubuh harus
cantik dan menarik.
Untuk memperoleh bukti Penelitian ini merupakan penelitian Tidak terdapat perbedaan
empiris mengenai kuantitatif. Data pengujian adalah signifikan antara persepsi
persepsi para akuntan data primer yang dikumpulkan akuntan publik laki-laki dan
publik terhadap isu-isu dengan metode kuesioner. persepsi akuntan publik
yang berkaitan dengan perempuan terhadap isu
akuntan publik mengenai kesempatan bagi
perempuan dan menguji akuntan publik perempuan.
apakah terdapat Hasil pengujian terhadap isu
perbedaan persepsi mengenai perlakuan yang
antara akuntan publik diterima oleh akuntan publik
laki-laki dan perempuan perempuan menunjukkan
Persepsi Akuntan terhadap isu-isu yang bahwa responden tidak
Astri Fitria dan Lydia Publik terhadap Isu- berkaitan dengan akuntan menyetujui bahwa terjadi
5 Setyawardani (Ekuitas Vol.12 Isu yang Berkaitan publik perempuan. pelecehan seksual terhadap
No.2 Juni 2008: 159 – 176) dengan Akuntan akuntan publik perempuan.
Publik Perempuan Isu yang berkaitan dengan
penerimaan bagi akuntan
publik perempuan, akomodasi
khusus bagi akuntan publik
perempuan, dan komitmen
akuntan publik perempuan
menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang
signifikan untuk persepsi
antara akuntan publik laki-
laki dan akuntan publik
perempuan.
untuk mendapatkan Penelitian ini merupakan penelitian Menunjukkan bahwa auditor
pemahaman tentang kualitatif yang menggunakan memiliki konsep
peran pewawancara fenomenologi sebagai metodologi keseimbangan hidup-kerja
sebagai auditor wanita penelitian. Wawancara Semi- yang selalu bahagia dalam
Ni Ketut Dian Juliantini, I Putu Bali dalam peran ganda Terstruktur, Metode Pengumpulan hidup dan selalu bersyukur.
Sudana, Herkulanus Bambang (mempertahankan Data IPA Terbaik Motivasi dan dukungan
Suprasto, dan I Gusti Ayu keseimbangan hidup- tertinggi dari orang yang
Made Asri Dwija Putri (Ni Gender and Work- kerja) diwawancarai adalah
Ketut Dian Juliantini, I Putu Life Balance: A keluarga mereka.
6 Sudana, Herkulanus Bambang Phenomenological Keseimbangan kehidupan
Suprasto, I Gusti Ayu Made Study on Balinese kerja adalah tantangan dalam
Asri Dwija Putri (International Female Auditor hidup, yaitu, karir, keluarga,
Journal of Social Sciences and dan aspek sosial dalam
Humanities Vol. 3 No. 2, bentuk adat. Pengembangan
August 2019, pages: 224~237) pengaturan kerja alternatif
dirasakan sebagai solusi
untuk mengurangi konflik
kehidupan kerja dan
kelelahan auditor perempuan.
Untuk menyelidiki Sebagai penelitian terapan, ex post Hasil penelitian menunjukkan
hubungan antara facto dan deskriptif, studi ini bahwa kehadiran wanita di
kehadiran perempuan di mengumpulkan data yang dewan perusahaan
Mohammadreza Hoseini dan dewan direksi dengan diperlukan dari perusahaan mengurangi penghindaran
The Presence of
Mahdi Safari Gerayli penghindaran pajak di terdaftar di Bursa Efek Teheran pajak perusahaan. Selain itu,
Women on The Board
(International Journal of perusahaan-perusahaan selama bertahun-tahun 2011-2015. analisis tambahan
7 and Tax Avoidance:
Finance and Managerial yang terdaftar di Bursa Data yang dikumpulkan dianalisis mengungkapkan bahwa
Evidence from Tehran
Accounting, Vol.3, No.9, Efek Teheran. menggunakan metode regresi hubungan negatif antara
Stock Exchange
Spring 2018) multivariat dan model ekonometrik. kehadiran perempuan di
dewan dan penghindaran
pajak perusahaan lebih jelas
di perusahaan besar.
Untuk memperoleh bukti Penelitian ini merupakan penelitian
Hasil penelitian ini
empiris tentang pengaruh kuantitatif. Sampel diperoleh
menunjukkan bahwa wanita
ukuran dewan direksi, melalui dalam komite audit memiliki
independensi dewan metode purposive sampling.
pengaruh terhadap
keahlian direktur, rapat Pengujian hipotesis menggunakanmanajemen laba. Sementara
dewan, keahlian komite model regresi linear berganda. ukuran dewan, independensi
audit, rapat komite audit, dewan, keahlian direktur,
komite audit wanita, rapat dewan, keahlian komite
pendidikan komite audit, audit, rapat komite audit,
Novia Florencea dan Yulius
Audit Committee: konsentrasi pemegang pendidikan komite audit,
Kurnia Susanto (Advances in
Woman, Experience, saham, dan manajerial konsentrasi pemegang saham,
8 Economics, Business and
and Education on kepemilikan atas dan kepemilikan manajerial
Management Research, volume
Earnings Management manajemen laba. tidak memiliki pengaruh
73)
manajemen laba. Jika jumlah
wanita dalam komite audit
lebih tinggi, tingkat
manajemen laba akan lebih
rendah dan sebaliknya.
Wanita dalam audit komite
mungkin lebih konservatif
dan memiliki nilai etika yang
lebih tinggi.
Untuk menguji hubungan Panel regresi dari akrual Hasilnya memberikan bukti
antara manajemen laba diskresioner pada seperangkat yang cukup untuk
dan jenis kelamin boneka eksekutif perempuan dan menyarankan bahwa
Emilia Peni dan Sami eksekutif perusahaan. kontrol khusus perusahaan. perusahaan dengan kepala
Va¨ha¨maa (Managerial Female executives and wanita petugas keuangan
9
Finance Vol. 36 No. 7, 2010 pp. earnings management (CFO) dikaitkan dengan
629-645) akrual diskresioner
penurunan pendapatan,
dengan demikian
menyiratkan bahwa CFO
wanita mengikuti strategi
manajemen laba yang lebih
konservatif.

Untuk menganalisis Makalah ini adalah tinjauan Temuan keseluruhan


semua jalur karir yang literatur, dan dari sudut pandang mengungkapkan bahwa
mungkin dalam profesi metodologis, analisis menyeluruh menerobos langit-langit dan
akuntansi dan untuk literatur yang tersedia dilakukan. mengatasi semua hambatan
menemukan apa alasan di Pemilihan artikel dimulai dengan dalam cara mencapai level
balik memilih jalur karier mencari di database (ProQuest atas, bagi wanita, masih sulit
tertentu atau tidak, serta Central, Springer Link, Emerald, dan ini mungkin menjadi
Adriana Tiron-Tudor and Women Career Paths masalah gender yang EBSCO) menggunakan kata kunci penyebab bagi sebagian dari
Widad Atena Faragalla (Adm. in Accounting mungkin dihadapi saat seperti profesi akuntansi, masalah mereka memutuskan untuk
10
Sci. 2018, 8, 62; Organizations : Big4 mengejar jalur karier gender, wanita dalam profesi mencoba menjadi mandiri
doi:10.3390/admsci8040062) Scenario tertentu. akuntansi. (Metodologi pendekatan dan menjadi pengusaha.
yang dijelaskan di atas adalah Kewirausahaan bukan satu-
tinjauan literatur terstruktur) satunya solusi yang mungkin
untuk fenomena langit-langit
kaca dan gender diskriminasi
dalam organisasi akuntansi;
sikap yang lebih proaktif
dalam berusaha

Anda mungkin juga menyukai