Anda di halaman 1dari 29

HUKUM

SURAT BERHARGA

YUNITA, S.H., LL.M


DOSEN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SYIAH
KUALA
ISTILAH

Terdapat beberapa istilah yang identik dengan Surat


Berharga:
- Negotiable Instruments;
- Negotiable Papers;
- Transferable Papers;
- Commercial Papers (Cp);
- Waarde Van Papieren .
Lanjutan….

WAARDE = berharga/ Kertas


nilai berharga/
surat
PAPIER = kertas berharga
Lanjutan….

Istilah surat-surat berharga itu terpakai untuk


surat-surat yang bersifat seperti uang tunai,
jadi yang dapat dipakai untuk melakukan
pembayaran. Ini berarti bahwa surat-surat itu
dapat diperdagangkan, agar sewaktu-waktu
dapat ditukarkan dengan uang tunai atau
negotiable instruments.
(Wirjono Prodjodikoro)
PENGERTIAN

!  Surat berharga adalah merupakan surat yang oleh


penerbit sengaja diterbitkannya sebagai pelaksanaan
pemenuhan suatu prestasi.( Abdul kadir
muhammad)
!  Surat berharga adalah surat bukti tuntutan utang,
pembawa hak dan mudah diperjual belikan. (HMN
purwosutjipto)
!  Surat perniagaan adalah surat-surat berharga yang
dapat diperdagangkan dalam dunia
perdagangan,guna untuk memudahkan pemakaian
uang yang akan diterima dari pihak ketiga dan untuk
mempermudah penagihan piutang dari pihak ketiga.
( CST Kansil).
Lanjutan…..

!  Surat berharga adalah suatu alat bukti dari suatu


tagihan atas orang yang menandatangani surat
itu,tagihan mana dipindahtangankan dengan
penyerahan surat itu dan akan dilunasi sesudah itu
ditunjukkan.( Boerhanueddin Soetan).
!  Negotiable Instrumen adalah permintaan atau janji
tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang yang
mudah ditransfer dari satu orang kepada orang lain.
(Kamus istilah ekonomi dan pasar modal)
!  Waarde papier adalah suatu tanda bukti
pembayaran utang yang dapat dilakukan dengan
memperlihatkan surat tersebut, pemegangnya sudah
dianggap sebagai penagih hutang yang berhak.
(Kamus istilah hukum)
Lanjutan…..

!  Surat berharga adalah surat pengakuan


utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas
kredit, atau setiap derivatifnya, atau
kepentingan lain, atau suatu kewajiban
dari penerbit dalam bentuk yang lazim
diperdagangkan dalam pasar modal dan
pasar uang. (Pasal 1 angka 10 UU no. 10 /
1998)
Lanjutan…..

! Merupakan surat yang berfungsi


sebagai alat bayar ( instrumen
pembayaran dalam berbagai transaksi
perdagangan sebagai pengganti uang)
dan pemegang surat berharga
merupakan orang yang berhak atau
dianggap berhak melakukan
penagihan.
SEJARAH

Abad pertengahan (The Middle Ages)


Law of Merchant

Merchantile Court

1807: Perancis – Code de Commerce


1848: Jerman – UU ttg Surat Wesel
1882: Inggris – Bill of Exchange Act
1897: America – Negotiable Instrument Law

Indonesia
SURAT BERHARGA DAN SURAT YANG BERHARGA

SURAT BERHARGA SURAT YANG


Surat berharga, Surat BERHARGA
yang mempunyai
terjemahan dari istilah harga atau nilai,
aslinya dalam bahasa terjemahan dari istilah
belanda, “waarde aslinya dalam bahasa
papier” di negara anglo belanda “papier van
saxon dikenal dengan waarde” dalam bahasa
isitlah “negotiable inggrisnya “letter of
instruments”. value”
Lanjutan…
SURAT BERHARGA SURAT YANG BERHARGA

Surat berharga adalah surat yang Surat-surat yang mempunyai harga


oleh penerbitnya sengaja diterbitkan atau nilai bukan alat pembayaran,
sebagai pelaksanaan pemenuhan penerbitannya tidak untuk
suatu prestasi yang berupa diperjualbelikan, melainkan sekedar
pembayaran sejumlah uang. Tetapi sebagai alat bukti diri bagi pemegang
pembayaran ini tidak dilakukan bahwa dia sebagai orang yang berhak
dengan menggunakan mata uang, atas apa yang disebutkan atau untuk
melainkan dengan menggunakan alat menikmati hak yang disebutkan di
bayar lain. Alat bayar itu berupa dalam surat itu. Bahkan bagi
surat yang didalamnya mengandung yang berhak, apabila surat bukti itu
suatu perintah kepada pihak ke tiga, lepas dari penguasaannya, ia masih
atau pernyataan sanggup untuk dapat memperoleh barang atau
membayar sejumlah uang kepada haknya itu dengan menggunakan alat
pemegang surat itu. bukti lain
(Abdulkadir Muhammad, 1984 : 6).
(Abdulkadir Muhammad, 1984 : 4).
Lanjutan….

SURAT BERHARGA SURAT YANG BERHARGA


Surat berharga itu Surat yang berharga
surat tuntutan utang, adalah surat bukti
pembawa hak dan tuntutan utang yang
mudah sukar
diperjualbelikan diperjualbelikan
(Purwosutjipto, 1994 :5), (Purwosutjipto, 1994 :6).
FUNGSI

1.  Sebagai surat bukti hak tagih ( surat


legitimasi ).
2.  Alat pemindahan hak tagih.
3.  Alat pembayaran.
4.  Pembawa hak .
5.  Sebagai objek jual beli ( untuk surat
berharga tertentu )
Surat Legitimasi

!  Surat legitimasi : surat bukti diri bagi pemegangnya


sebagai orang yang berhak.

!  Surat berharga merupakan surat legitimasi,


maknanya: surat tersebut sebagai bukti bagi
pemegangnya bahwa dialah orang yang berhak atas
tagihan yang tersebut didalamnya.
Lanjutan…

Legitimasi

Materiil: bukti bahwa pemegang


Formil: bukti bahwa pemegang
surat berharga tersebut
surat berharga itu dianggap
sesungguhnya adalah orang yg
sebagai orang yg berhak atas
berhak atas tagihan yang tersebut
tagihan tersebut. Diatur dalam
didalamnya. Diatur dalam pasal 115
KUHD ( pasal 115 ayat 1 utk wesel,
ayat 2 KUHD ttg wesel, dan surat
pasal 176 untuk surat sanggup
sanggup dan pasal 198 KUHD utk
dan pasal 196 utk cek)
cek.
Lanjutan…
!  Menurut pasal –pasal tsb (legitimasi formal), siapa
yg memegang surat berharga tersebut, ia harus
dianggap sebagai pemegang yang sah.apabila ia
bisa membuktikan haknya dg memperlihatkan
suatu deretan tak terputus segala endosemen surat
itu.
!  Secara formal pemegang surat berharga yg dapat
menunjukkan persyaratan formal menurut UU
dialah sebagai pemegang yang sah.
!  Namun legitimasi materiil jg tdk dapat
dikesampingkan.
JENIS SURAT BERHARGA

DALAM KUHD DI LUAR KUHD


" Wessel Obligasi,
" Surat sanggub Bilyet Giro,
" Cek Sertifikat Deposito,
" Kwitansi-kwitansi Sertifikat Bank Indonesia,
" Promes atas tunjuk Travels Cheque,
Credit Card/ ATM
!  Dari segi fungsinya, dikenal 3 (tiga) macam surat
berharga yaitu:
1.  Surat yang bersifat hukum kebendaan
(zakenrechtelijke papieren). Cth: konosemen (bill
of lading)
2.  Surat tanda keanggotaan dalam suatu
persekutuan (lidmaarschaps papieren). Cth:
surat saham.
3.  Surat tagihan utang (schuldvorderings papieren).
Cth: wesel, cek, surat sanggup, dll).
Teori Dasar Mengikat Para Pihak
1.  Teori kreasi atau penciptaan ( Creatietheorie )
!  Dikemukakan oleh “Einert” dan “Kuntze”
!  Dasar mengikatnya surat berharga antara penerbit dengan
pemegang adalah : “perbuatan menandatangani”surat berharga itu.
!  Atas dasar penandatanganan itulah menerbitkan tanggung jawab
kepada penerbit untuk membayar kepada pemegang surat berharga
itu.
!  Tanggung jawab penerbit ini juga berlaku terhadap pemegang
pertama dan seterusnya.
!  Kelemahan teori ini, karena pernyataan sepihak dgn tanda tangan
saja tidak mungkin menimbulkan perikatan. Untuk menimbulkan
perikatan harus ada persetujuan dua belah pihak, selain itu teori ini
juga mengatakan bahwa penerbit tetap bertanggung jawab
terhadap pemegang yg jujur atau tidak.
Lanjutan….

2. Teori kepantasan ( Redelijkheidstheorie).


!  Pelopornya Grunhut.
!  Teori ini merupakan kelanjutan teori kreasi, namun dengan
pembatasan.
!  Menurut teori ini: Dasar mengikatnya juga dengan adanya
perbuatan penandatanganan yg dilakukan oleh penerbit,
namun penerbit hanya bertanggung jawab atau terikat pada
pemegang yang jujur.
!  Jadi , menurut teori ini penerbit hanya bertangung jawab
terhadap pemegang yg memperoleh surat berharga tersebut
secara sah.
!  Keberatan terhadap teori ini juga karena timbulnya
perikatan karena perbuatan sepihak saja, padahal
pernyataan sepihak tidak menimbulkan perikatan.
Lanjutan….

3. Teori perjanjian ( Overeenkomsttheorie).


!  Pelopornya Thoi.
!  Dasar hukum mengikat penerbit surat berharga dengan
pemegangnya adalah: “suatu perjanjian yang merupakan
perbuatan hukum kedua belah pihak, yaitu penerbit yg
menandatangani dan pemegang yg pertama yg menerima
surat berharga itu.
!  Kelemahan teori ini: apakah penerbit juga harus
bertanggung jawab terhadap pemegang yg tidak jujur atau
tidak? Apa dasar hukumnya?
Lanjutan….

4. Teori penunjukan ( Vertoingstheorie)


!  Dikemukakan oleh Land.
!  Dasar mengikat menurut teori ini adalah: ”perbuatan
penunjukan surat itu kepada debitur”.
!  Teori ini tidak cocok dgn kenyataan, karena dalam teori ini
tidak ada perjanjian antara penerbit dgn pemegang.
!  Permasalahannya : bagaimana pemegang memperoleh
pembayaran kalau tidak ada dasar hukumnya?
!  Bagaimana kalau penerbit menolak pembayaran terhadap
pemegang?
Lanjutan….

!  Dari keempat teori tersebut, maka teori perjanjian yang


sangat berpengaruh dalam hukum surat berharga .
!  Hal ini disebabkan karena: yang merupakan sumber hukum
dari perikatan yang timbul pada surat berharga adalah
perjanjian antar penerbit dengan pemegang pertama.
!  Latar belakang timbulnya surat berharga adalah perjanjian.
!  Terbitnya surat berharga merupakan pemenuhan dari
perjanjian para pihak ,penerbit dan pemegang surat
berharga sudah sepakat untuk menanggung segala akibat
jika surat berharga itu dipindahtangankan kepada
pemegang berikutnya.
!  Pemindahan surat berharga itupun didasarkan juga pada isi
perjanjian yg tersurat dalam teks surat berharga itu.
Klausula Dalam Surat Berharga

!  Atas Pembawa (Aan Toonder, To bearer)


Mudah diperalihkan dengan menyerahkan surat itu
saja, dari tangan ke tangan.
!  Atas Pengganti (Aan Order, To Order)
Peralihannya dengan cara “endosemen” dan
penyerahan surat sebagaimana diatur Pasal 613 ayat
3 KUHPerdata.
!  Atas Nama (Up Naam)
Peralihan harus dengan balik nama dan membuat
akta otentik atau akta dibawah tangan.
Syarat-syarat Surat Berharga
1. Syarat Umum
KUHD Hukum Bisnis Commercial Paper
Indonesia (Joni E) (Charles M. Weber)

Nama Surat Berharga Nama surat berharga Must be in writing


Perintah/Janji tak Jumlah tertentu Must be sign by marker or
Bersyarat drawer
Nama orang yang harus Perintah/janji tak Must contain a promise or
membayar bersyarat order
Penunjukan hari gugur Nama orang yang harus Promise or order must be
membayar unconditional
Penunjukan tempat Penetapan hari bayar Must be specify a sum
certain
Nama orang Tanggal dan tempat Must be payable money
penerbitan
Penyebutan tanggal, tempat Tanda tangan Penerbit Must be on demand or at
surat berharga diterbitkan definite time
Tanda tangan penerbit
Kesimpulan

1.  Harus berbentuk tertulis


2.  Harus punya nama
3.  Tanda Tangan
4.  Jumlah tertentu
5.  Perintah / janji tanpa syarat
6.  Ada kata perintah atau janji membayar
7.  Nama orang yang harus membayar
8.  Hari pembayaran
2.  Syarat Khusus
#  Sesuai dengan bentuk surat berharga
Contoh: Wesel: “Bayarlah surat Wesel ini
kepada…” (Perintah)
#  Nomor seri
CONTOH BILYET GIRO
UPAYA TANGKISAN

Upaya • Cacat Bentuk


• Daluarsa
Tangkisan • Kelalaian formalitas dalam
Absolute hal melakukan hak regres

Upaya
Tangkisan
Relatif

Anda mungkin juga menyukai