Anda di halaman 1dari 12

ANALISA PLASTIS PADA PORTAL DENGAN METODE ELEMEN

HINGGA

Firdha Aulia Ariyani Azhari 1 dan Besman Surbakti 2


1
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan
Email: firdhaauliaariyani@gmail.com
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus
USU Medan
Email: besman surbakti@yahoo.com

ABSTRAK
Seperti yang tertuang dalam SNI 03-1729-2002 dalam persyaratan perencanaan struktur,
tujuan perencanaan struktur adalah untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup
kuat, mampu layan, awet dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya sepertti ekonomi dan
kemudahan pelaksanaan. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk analisa konstruksi
yaitu metode elastisitas dan metode plastisitas. Namun penyelesaian dengan metode plastis
dianggap lebih menguntungkan karena dapat meramalkan beban runtuh sehingga
pendimensian pada struktur lebih ekonomis. Pada perencanaan digunakan metode
mekanisme dan elemen hingga untuk menganalisa faktor beban runtuh dari portal yang
menggunakan profil IWF 300 x 300 pada balok dan profil IWF 400 x 300 pada kolom. Dari
analisa yang dilakukan struktur portal melalui analisa plastis dengan perhitungan metode
elemen hingga faktor beban runtuh sebesar = 5.21618 sedangkan dengan menggunakan
metode mekanisme didapat beban runtuh sebesar 2.431 < < 6.3928.

Kata Kunci : Plastisitas, perencanaan struktur, beban runtuh, portal baja,

ABSTRACT
As stated in SNI 03-1729-2002 in terms of structural design, structural design goal is to
produce a stable structure, strong enough, intellectually capable, durable and meet other goals
the way that the economy and ease of implementation. There are two methods that can be
used to analyze the method of construction of elasticity and plasticity methods. But with the
completion of the plastic method is considered more advantageous because it can predict
alisa load on the structure collapsed so pendimensian more economical. On the use of
planning mechanisms and the finite element method to analyze the collapse load factor of a
portal that uses profile IWF 300 x 300 on the beam profile and IWF 400 x 300 in the column.
From the analysis carried out through the portal structure plastic analysis with finite element
method calculation of collapse load factor of γ = 5.21618 while using the mechanism of
collapse load obtained for 2,431 <γ <6.3928.

Keywords: Plasticity, structural design, load collapse, steel portal,

1. PENDAHULUAN

metode plastis dianggap lebih menguntungkan karena dapat meramalkan beban runtuh
sehingga pendimensian pada struktur lebih ekonomis. Metode plastis merupakan metode
desain struktur yang memperhitungkan keruntuhan diakibatkan terbentuknya sendi plastis.
Salah satu tujuan dari analisis plastis adalah menentukan besarnya beban runtuh tersebut.
Dalam pembahasan tugas akhir ini akan digunakan metode elemen hingga untuk
menganalisis kondisi plastis pada struktur portal (plane frame) dimana struktur ini merupakan
kerangka yang terdiri dari dua atau lebih bagian yang disambungkan guna stabilitas. Jika
sendi plastis terbentuk di salah satu atau kedua ujung batang, maka matriks kekakuan batang
perlu diubah agar momen lentur di sendi tersebut sama dengan nol.

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan telah berkembang dengan sangat pesat, begitu juga
dengan ilmu rekayasa di bidang teknik sipil. Salah satu perkembangan itu adalah metode
elemen hingga merupakan metode numerik yang digunakan untuk penyelesaian masalah
teknik. Konsep dasar yang melandasi metode elemen hingga adalah prinsip diskritisasi yaitu
membagi suatu benda menjadi benda-benda yang berukuran lebih kecil supaya lebih mudah
pengelolaannya

Pada tugas akhir ini disajikan perbandingan perhitungan manual dengan metode elemen
hingga dan mekanisme pada portal dengan beban terbagi rata dan beban horizontal. Analisa
ini dilakukan untuk mengurangi resiko kerugian yang dapat terjadi akibat kegagalan
bangunan.

2. TUJUAN
Menghitung besarnya beban runtuh pada struktur portal akibat adanya pembebanan yang
direncanakan dengan jumlah sendi plastis yang terbentuk sebelum mengalami keruntuhan
dengan menggunakan dua metode yaitu mekanisme dan metode elemen hingga sehingga
didapatkan nilai beban runtuh yang aman digunakan dalam perencanaan.

3. METODOLOGI

Dengan menggunakan cara mekanisme kita dapat menentukan momen akhir dengan lebih
cepat meskipun semakin banyak derajat statis tak tentu pada suatu konstruksi maka
kemungkinan bentuk mekanisme runtuhnya juga semakin banyak. Dengan cara ini kita
menentukan kemungkinan-kemungkinan mekanisme yang terjadi dan menentukan beban
batas dari setiap kemungkinan

Prosedur perhitungan dengan cara mekanisme adalah sebagai berikut :


1. Tentukan letak sendi plastis yang mungkin terjadi pad struktur tersebut (sendi plastis
umumnya terjadi pada puncak momen).
2. Lakukan mekanisme yang mungkin, baik mekanisme tunggal maupun mekanisme
gabungan.
3. Pecahkan persamaan kesetimbangan
4. Cek apakah faktor beban yang didapat aman atau tidak untuk digunakan

.Metode elemen hingga digunakan untuk menganalisis momen yang terjadi agar tidak
melebihi kapasitas momen plastisnya. Jika terbentuk sendi plastis di salah satu atau kedua
ujung batang, maka matriks kekakuan diubah agar momen lentur di sendi tersebut tetap
bernilai nol. akibat struktur mengalamit keruntuhan maka akan didapatkan nilai faktor beban
runtuhnya ( ).

Dalam penyiapan data dan penentuan model dalam metode elemen hingga ini, pertama-tama
buat pemodelan struktur dengan pembebanannya lalu beri penomoran terhadap elemen dan
titik nodal. Setelah melakukan sejumlah analisa dengan memperhatikan kapasitas momen di
seluruh ujung penampang batang . bila kapasitas momen dilampaui, maka kita berikan satu
buah sendi plastis pada penampang tersebut dan kemudian struktur dimodifikasi dengan
pemberian beban tambahan.

Jika sendi plastis terbentuk di salah satu atau kedua ujung batang, maka matriks kekakuan
batang perlu diubah agar momen lentur di sendi tersebut sama dengan nol. Matriks kekakuan
struktur untuk kombinasi titik ujung dalam menentukan sendi plastis adalah :

1. Sendi di ujung kiri


0 0 0
⎡ 0 − −

⎢ 0 0 0 ⎥
⎢ 0 0 0 0 0 0 ⎥
[ ]=⎢ 0 0 0 0 ⎥ .......................... (1)

⎢ − 0 − ⎥
⎢ 0 0 0 ⎥
⎣ 0 0 − ⎦
2. Sendi di ujung kanan
0 0 0
⎡ − 0⎤

⎢ 0 0 0⎥
⎢ 0⎥
[ ]=⎢ 0 0 −
− 0⎥ .......................... (.2)
⎢ 0 0 0
0⎥
⎢ 0 − − 0 0⎥
⎣ 0 0 0 0 0 ⎦
3. Sendi di ujung kiri dan kanan
⎡ 0 0 − 0 0⎤
⎢ 0 0 0 0 0 0⎥
⎢ 0 0 0 0 0 0⎥
[ ]=⎢
− 0 0 0 0⎥ ..................................... (3)
⎢ 0 0 0 0⎥
⎢ 0 0 ⎥
⎣ 0 0 0 0 0⎦
0

Prosedur langkah demi langkah adalah:


Tahap 1 : analisa dillakukan dengan pembebanan yang telah direncanakan
sebelumnya. Dari hasil analisa yang didapat untuk tahap 1 didapat nilai
momen ujung { } dan faktor beban sebesar
Tahap 2 : portal kemudian dimodifikasi dengan sendi di ujung kiri penampang
batang untuk tingkat 1 dengan memasukkan matriks kekakuan struktur
yang telah dipaparkan sebelumnya. Dari hasil analisa yang didapat
untuk tahap 2 didapat nilai momen ujung { } dan faktor beban
sebesar .
{ }={ + . }
Tahap 3 : Untuk selanjutnya lakukan analisis pada portal dengan menambahkan
sendi plastis hingga didapat faktor beban dari portal tersebut.
Pc = { + + …..+ }
Gambar 1 portal 2 dimensi dengan beban terbagi rata dan beban gempa

Keterangan:
Besar q dead yang bekerja : 2.47 T/m
Besar q live atap yang bekerja : 0.4 T/m
Besar q live lantai yang bekerja : 1 T/m
Besar p quake lt. 1yang bekerja : 3.950012 T/m
Besar p quake lt. 2 yang bekerja : 4.263198 T/m

Gambar 2 Struktur Portal dan Daerah Pembebanan untuk 1 Portal


Tabel 1. Data- data struktur
Data Struktur Keterangan
Panjang total portal 10 m
Tinggi total portal 8m
Jarak antar portal 4m
Tegangan leleh baja 2400 kg/cm2
Tebal pelat beton 12 cm
Berat sendiri balok 94 kg/cm2
Berat sendiri kolom 107 kg/cm2
Berat plafon 11 kg/m2
Berat spesi/adukan semen 21 kg/m2
Berat Tegel 24 kg/m2
Dinding pas. Bstu merah ½ bata 250 kg/m2

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Plastis dengan Mekanisme

Dari perhitungan didapat faktor beban sebagai berikut :

Tabel 2 Faktor Beban Maksimum &Minimum

1 2.94
2 2.431
3 2.661
4 17.864
5 9.273
6 18.55
7 4.311
2.431 18.55
8 12.483
9 7.847
10 15.693
11 15.116
12 4.929
13 4.091
14 3.0006
Gambar 3 mekanisme dengan faktor beban terbesar

Cek apakah faktor beban diatas dapat digunakan :


 Untuk γ = 18.55
Diketahui bahwa momen pada kolom adalah 220.9977897 > 76.16196, sehingga faktor
beban berarti tidak aman digunakan. Selanjutnya faktor beban direduksi sehingga didapat
faktor beban baru.
.
Reduksi Faktor beban = . = 0.3446;
Faktor beban yang baru = 0.3446 x 18.55 = 6.39284

Cek kembali apakah faktor beban diatas dapat digunakan :


 Untuk γ = 6.39284
Diketahui bahwa momen pada kolom adalah 76.16424637 < 76.16196, sehingga faktor beban
berarti aman digunakan meskipun kecil. Dari perhitungan diatas didapat nilai faktor beban
adalah : 2.431 < < 6.3928

Analisa Plastis dengan Metode Elemen Hingga


1. Tahap 1 :

Tabel 3 Momen Ujung pada Akhir Tahap 1


Kapasitas Jumlah Momen
Batang Ujung Momen Momen Pengali Tahap akhir tahap
Batang Plastis Awal Beban pada saat 1
Mp sendi
terbentuk
a 1 76.16196 19.1268943 29.68379
2 76.16196 12.3448918 19.15853
b 1 76.16196 21.6325444 33.57241
2 76.16196 27.4535831 42.60631
c 1 52.731 -27.4535831 -42.6063
2 52.731 17.33068434 26.89618
d 1 52.731 -33.9774362 1 1.55194 -52.7309
2 52.731 22.23261207 34.50368
e 1 76.16196 -17.3306843 -26.8962
2 76.16196 -14.7026512 -22.8176
f 1 76.16196 -7.52996088 -11.686
2 76.16196 8.911014765 13.82936

2. Tahap 2 :

Tabel 4 Momen Ujung pada Akhir Tahap 2


Kapasitas Momen Jumlah Momen akhir
Batang Ujung Momen setelah Pengali Tahap 1.1766 tahap 2
Batan Plastis dimodifikasi Beban pada saat Mu2 M2
g Mp - M1 Mu2 sendi
terbentuk
a 1 46.47816766 20.82959 24.5080956 54.19188793
2 57.00342862 9.158547 10.7759464 29.93447778
b 1 42.58954904 19.76145 23.2513221 56.82373303
2 33.55564624 28.51968 1.1766 2 33.5562555 76.16256924
c 1 10.12468624 -4.5996809 -5.4119845 -48.0182983
2 25.83481775 -7.7327981 -9.0984102 17.79777201
d 1 0 0 1 -52.7309423
2 18.22732002 -5.1445257 -6.0530489 28.45063104
e 1 49.26577781 -16.187202 -19.045862 -45.9420441
2 53.3443275 -15.04114 -17.697405 -40.5150378
f 1 64.47591251 -8.734334 -10.276817 -21.9628649
2 62.33259975 11.59990392 13.648447 27.47780721
Tahap 3 :

Tabel 5 Momen Ujung pada Akhir Tahap 3


Kapasitas Momen Jumlah Momen
Batang Ujung Momen setelah Pengali Tahap 0.19702 akhir tahap 3
Batan Plastis dimodifikasi Beban pada saat Mu2 M3
g Mp – l M2 Mu3 sendi
terbentuk
a 1 21.9700721 33.77333 6.654021 60.84591
2 46.2274822 -1.216222 -0.23962 29.69486
b 1 19.338227 30.136222 5.937438 62.76117
2 0 0 2 0 76.16257
c 1 4.7127017 23.92 0.19702 3 4.712718 52.731
2 34.933228 -5.5650186 -1.09642 16.70135
d 1 0 0 1 0 -52.7309
2 24.280369 -11.542075 -2.27402 26.17661
e 1 30.219916 -18.354981 -3.6163 -49.5583
2 35.6469222 5.27155137 1.038601 -39.4764
f 1 54.199095 -22.649477 -4.4624 -26.4253
2 48.684153 22.9452092 4.520665 31.99847

Tahap 4 :

Tabel 6 Momen Ujung pada Akhir Tahap 4


Kapasitas Momen Jumlah Momen
Batan Ujung Momen setelah Pengali Tahap 0.60772 akhir tahap 4
g Batang Plastis dimodifikasi Beban pada saat Mu4 M4
Mp – l M3 Mu4 sendi
terbentuk
a 1 15.316051 25.202429 0.60772 4 15.31602 76.1619
2 46.4671023 23.260106 14.13563 43.83049
b 1 13.4007885 5.6598939 3.439631 63.2000
2 0 0 2 0 76.16257
c 1 9.42542009 0 3 0 52.731
2 36.029648 -8.802388283 -5.34938 11.35196
d 1 0 0 1 0 -52.7309
2 26.5543886 -5.88703357 -3.57767 22.59894
e 1 26.603618 -15.1176172 -9.18728 -58.7456
2 36.6855232 -3.59549335 -2.18505 -41.6615
f 1 49.7366952 -19.4374731 -11.8125 -38.2378
2 44.1634877 3.82777783 2.326217 34.32469
Tahap 5 :

Tabel 7 Momen Ujung pada Akhir Tahap 5


Kapasitas Momen Jumlah Momen
Batan Ujung Momen setelah Pengali Tahap 1.3958 akhir tahap 5
g Batang Plastis dimodifikasi Beban pada saat Mu5 M5
Mp – l M4 Mu5 sendi
terbentuk
a 1 0 0 4 0 76.169
2 32.3314684 23.163378 1.396 5 32.33144 76.169
b 1 9.9611593 5.75662203 8.035093 71.23509
2 0 0 2 0 76.16257
c 1 0 0 3 0 52.731
2 41.379037 -9.2973382 -12.9772 -1.62526
d 1 0 0 1 0 -52.7309
2 30.132058 -8.067170057 -11.2602 11.33878
e 1 35.790938 14.6226618 20.4103 -38.3353
2 38.8706132 -9.757779693 -13.6199 -55.2814
f 1 61.5492012 -11.0950503 -15.4864 -53.7242
2 41.8372729 20.78451228 29.01102 63.33571

Tahap 6 :

Tabel 8 Momen Ujung pada Akhir Tahap 6


Kapasitas Momen Jumlah Momen
Batan Ujung Momen setelah Pengali Tahap 0.1704 akhir tahap6
g Batang Plastis dimodifikasi Beban pada saat Mu6 M6
Mp – l M5 Mu6 sendi
terbentuk
a 1 0 0 4 0 76.169
2 0 0 5 0 76.169
b 1 4.926867 28.92 0.1704 6 4.927968 76.1631
2 0 0 2 0 76.163
c 1 0 0 3 0 52.731
2 28.40184 -9.5115901 -1.62078 -3.24603
d 1 0 0 1 0 -52.7309
2 41.39226 -9.8924767 -1.68568 9.653102
e 1 37.82666 -14.408409 -2.45519 -40.7905
2 20.88056 -15.9080742 -2.71074 -57.9921
f 1 22.43776 -3.11944914 -0.53155 -54.2558
2 12.82625 35.97228915 6.129678 69.46539
Tahap 7 :

Tabel 9 Momen Ujung pada Akhir Tahap 7


Kapasitas Momen Jumlah Momen
Batan Ujung Momen setelah Pengali Tahap 0.1167 akhir tahap
g Batang Plastis dimodifikasi Beban pada saat Mu7 M7
Mp – l M6 Mu7 sendi
terbentuk
a 1 0 0 4 0 76.169
2 0 0 5 0 76.169
b 1 0 0 6 0 76.1631
2 0 0 2 0 76.163
c 1 0 0 3 0 52.731
2 49.48497 -24.65897 -2.8777 0.368233
d 1 0 0 1 0 52.7309
2 43.0779 -20.7199146 -2.41801 7.235088
e 1 35.37146 0.73897002 0.086238 40.876738
2 18.16986 16.313822 1.903823 59.895923
f 1 21.90616 -24.513907 -2.86077 51.3950271
2 6.69657 57.3667474 0.1167 7 6.694699 76.160089

Beban runtuh dari struktur diatas adalah :

=( + + + + + + )
1.55194 + 1.1766 + 0.19702 + 0.60772
=
+1.3958 + 0.1704 + 0.1167
= 5.21618

Gambar 4.20 sendi-sendi plastis pada portal dengan metode elemen hingga
5. KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah perhitungan analisa plastis terhadap portal dengan cara mekanisme dan metode
elemen hingga, ada beberapa kesimpulan yang diperoleh dalam mencari faktor beban yaitu:
Sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa struktur portal mengalami keruntuhan dengan faktor beban runtuh sebesar
= 5.21618 dengan perhitungan metode elemen hingga sedangkan dengan menggunakan
metode mekanisme didapat beban runtuh sebesar 2.431 < < 6.3928 Dari hasil yang
didapat dapat dilihat bahwa nilai faktor beban runtuh yang didapat dengan metode elemen
hingga masih termasuk dalam nilai faktor beban runtuh yang dicari dengan mekanisme.

Faktor beban yang didapat dengan metode mekanisme merupakan nilai yang didapat dengan
teorema batas bawah (lower bound theorem) dan teorema batas atas (upper bound theorem)
dimana nilai batas bawah mungkin akan benar atau aman dan batas atas mungkin akan benar
atau mungkin tidak aman, sedangkan faktor beban yang didapat dengan metode elemen
hingga didapatkan nilai mutlak.

Dengan pertambahan beban yang dilakukan dengan modifikasi struktur pada metode elemen
hingga, struktur mengalami keruntuhan setelah terbentuknya sendi plastis ketujuh portal 2
tingkat dengan perletakan jepit-jepit merupakan derajat statis tak tentu 6 dan sendi-sendi
plastis yang terbentuk yaitu pada titik D (1), B (2), C (1), A(1), A(2), B (1), F (1).

Dengan metode elemen hingga maupun dengan metode mekanisme kita dapat mengetahui
proses terbentuknya sendi plastis dan dengan analisa metode elemen hingga kita dapat
melihat proses terbentuknya sendi plastis pada struktur.

Perencanaan struktur menggunakan prinsip “Strong Column Weak beam” terpenuhi karena
angka perbandingan antara rasio Mp pada kolom dengan Mp pada balok adalah sebesar
1.444349. Sesuai dengan Biondi. 2011. Perencanaan Portal Baja 4 Lantai dengan Metode
Plastisitas dan Dibandingkan dengan metode LRFD yang mengatakan bahwa rasio Mp pada
kolom dengan Mp pada balok adalah sebesar 1.217.

Dalam analisa plastis selanjutnya dapat dikembangkan untuk struktur dangan pembebanan
yang lebih kompleks serta penggunaan program FEM untuk perbandingan hasil analisa yang
diperoleh.

6. DAFTAR PUSTAKA

Desai, C. S. Dasar-Dasar Metode Elemen Hingga. Jakarta : Erlangga.


Halawa, Auguslin Sabtian. Analisa P collapse pada Gable Frame dengan Inersia yang
Berbeda dengan Plastisitas Pengembangan dari Finite Element Method. (Tugas Akhir).
Medan: Fakultas Teknik USU
Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung. 1987. Jakarta : Departemen
Pekerjaan Umum
Schodec, Daniel L. Struktur.1998. Bandung : PT. Refika Aditama
Surbakti, Besman. “Catatan Kuliah Plastisitas Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
USU”. Unpublished.
Susatio, Yerri. Dasar-Dasar Metode Elemen Hingga. 2004. Yogyakarta: Andi
Tarigan, Johannes. “Dasar-dasar Metode Elemen Hingga” Unpublished
Wahyudi, Laurentius dan Sjahrir A.Rahim. Metode Plastis Analisa dan Desain. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Warsito, Joko Teguh. Analisa Perbandingan Beban Batas dan Beban Layan (Load Factor)
dalam Pembentukan Sendi-Sendi Plastis pada Struktur Gelagar Menerus. (Tugas Akhir).
Medan: Fakultas Teknik USU
Wulandary, Rhiny, 2005. Perencanaan Beam Column Berdasarkan Metode Plastis (Tugas
Akhir). Medan: Fakultas Teknik USU
Biondi. 2011. Perencanaan Portal Baja 4 Lantai dengan Metode Plastisitas dan Dibandingkan
dengan metode LRFD. Medan: Fakultas Teknik USU

Anda mungkin juga menyukai