Anda di halaman 1dari 12

 

Job Sheet Praktik

Nama Mahasiswa : ALBAR Judul : Troubleshooting Sistem Kelistrikan

Program Keahlian : D4 TPPAB Tempat Praktik : PT. Triputra Agro Persada

No Mahasiswa : 16/396049/SV/10262 Tanggal Praktik : 13 Januari – 12 Juli 2019

Dosen Pembimbing Akademik : Nama Pembimbing Perusahaan :


Bp Radhian Krisnaputra, S.T., M.Eng. Bp Rikky Heriyandi

A. TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa/i dapat mengetahui diagnosing procedure troubleshooting.
2. Mahasiswa/i dapat mengetahui jenis-jenis troubleshooting.
3. Mahasiswa/i dapat mengetahui Troubleshooting pada sistem electrical.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Unit alat berat Excavator Kubota U-50
2. Tools box.
3. Harness
4. Multimeter
5. Box oil, corong oli, kain majun
6. Main Controller (MC)
7. Electrical kit ( selotip, tang potong, kabel this )

C. Prosedur Kerja

1. Operator menemukan kerusakan pada unit, operator menyampaikan pada


asisten lapangan yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
2. Asisten lapangan melaporkan pada kepala mekanik maupun asisten kepala
mekanik.

  10 
 

3. Kepala mekanik membagi kewajiban kepada mekanik sesuai bidang keahlian


masisng-masing, serta memberi gambaran kerusakan yang terjadi.
4. Mekanik melakukan pengecekan untuk memastikan jenis kerusakan yang
terjadi.
5. Mekanik menyusun daftar kerusakan dan unit spare part yang diperlukan
untuk dilakukan penggantian part.
6. Permintaan barang ditulis pada sebuah surat permintaan barang yang harus
disetujui kepala mekanik, kepala tata usaha, serta manager estate yang
bersangkutan.
7. Setelah barang diterima mekanik melakukan proses perbaikan sesuai dengan
pekerjaan yang telah disusun.

D. Dasar Teori

Kelistrikan pada alat berat merupakan salah satu elemen terpenting


yang membuat suatu unit bekerja dengan baik. Sistem kelistrikan berfungsi
untuk memberi suplay arus listrik yang dibutuhkan oleh beban. Beban ynag
digerakkan pada suatu sistem alat berat dapat bervariasi antara lain, lampu,
klakson, wiper, sebagai penggerak motor, sistem kelistrikan juga mampu
mengatur kerja beban.

Paada suatu rangkaian terdapat 5 komponen utama yaitu :

1. Sumber listrik (power source) dalam suatu sistem kelistrikan di


suplai oleh baterai atau alternator.
2. Alat pengaman (protection device) untuk melindungi rangkaian dari
beban berlebihan atau hubungan singkat, kompenen tersebut dalam
seistem kelistrikan berupa relay, fuse, fusebelink, dan circuit
breaker.
3. Beban (working device) kelistrikan, merupakan bagian atau
komponen yang menerima arus listrik dan menghasilkan output

  11 
 

energi tertentu. Misalnya lampu, motor, solenoid, klakson, wiper,


elemen pemanas.
4. Kontrol (control device) yaitu komponen untuk menghidupkan dan
mematikan aliran listrik pada rangkaian perlu komponen kontrol.
Saklar, tombol, relay, solenoid, merupakan komponen sebagai
kontrol aliran listrik. Sementara kontrol sistem elektronik antara lain
resistor, kapasitor, diode, dan transistor.
5. Konduktor / massa (ground) sebagai media mengalirkan listrik,
komponen ini antara lain kabel dan printing circuit.

Pada perbaikan kali ini saya menemukan kerusakan dimana Throttle


potentiometer tidak dapat digunakan. Sehingga putaran mesin tidak
dapat diatur pada high speed (mode kura-kura). Sehingga tenaga yang di
hasilkan lemah dan tidak bisa digunakan secara optimal dalam
melakukan pekerjaan pembuatan parit.

fungsi potentiometer mengatur besar arus yang masuk pada suatu


rangkaian, pengaturan arus yang masuk dilakukan dengan mengatur
besaran resistansi. Oleh karena itu potensiometer tergolong jenis resistor
yang dapat diatur nilai resistansinya. Jenis potensiometer yang
digunakan pada throttle potentiometer yang digunakan adalah jenis
putar (rotary).

  12 
 

  13 
 

E. Prosedur Perbaikan

1. ASK THE OPERATOR

Operator memberikan informasi bahwa unit Mini Excavator U-50


tidak dapat diatur mode kerja. Kondisi Engine Control Mode selalu berada
dalam kondisi Low Work Mode (berada dalam kondisi kerja yang lemah /
mode kura-kura).

2. INSPECT THE MACHINE


Mekanik melakukan pengecekan yaitu:
a. Saat engine dihidupkan dan diputar engine control dial, besar tenaga
kerja tetap lemah.
b. Mekanik memeriksa kecukupan air aki dan besar tegangan yang keluar
dari air aki
c. Memeriksa kondisi relay, main fuse, serta rangkaian fuse box.
d. Memeriksa rangkaian wiring pada excavator Kubota U-50.

3. LISTS POSIBLE CASE


a. Tegangan menuju beban tidak ada ataupun tidak mencukupi.
Nilai tegangan yang tidak mencukupi dapat disebabkan berbagai faktor
antara lain :
1. Kerusakan pada relay, fuse box, fuse.
2. Adanya kotoran atau karat pada konektor socket.

b. Terjadi kabel putus pada rangkaian menuju ke beban :


1. Kabel merupakan sarana penghantar arus listrik menuju beban
sehingga apabila terputus aliran arus listrik tersebut juga terputus.

  14 
 

C. Terjadi kerusakan pada throttle potentiometer.


Throttle potentiometer prinsip kerjanya akan mengatur besaran arus
yang menujju ke engine. Semakin tinggi arus yang masuk maka daya engine
akan makin besar. Sehingga rusak tidak dapat mengatur daya mesin.

D. Terjadi Kerusakan pada Panel Monitor


Panel Monitor merupakan otak dan mengatur seluruh sistem kerja
kelistrikan pada mini excavator Kubota U-50.

4. TINDAKAN PERBAIKAN
Tindakan Perbaikan ini dilaksanakan sesuai dengan daftar kerusakan yang
mungkin terja :
A. Pengecekan pada baterai

Gambar baterai pada mini excavator Kubota U-50


1. Kondisi air baterai berada pada level yang sesuai.
2. Nilai tegaangan listrik dari baterai normal.

  15 
 

2. Pengecekan relay, fuse, fuse box

Gambar main relay

Gambar fuse box


Setelah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan pada relay maupun fuse
tidak ditemukan kerusakan. Sehingga hanya dilakukan pembersihan pada bagian
tersebut. Selain itu konektor kami bersihkan dan memeriksa saluran kabel input
maupun output.

3. Pengecekan rangkaian sistem kelistrikan


Pengecekean dilakukan mulai dari output aki menuju beban yang dituju. Hal
yang paling utama kita lihat adalah kondisi kabel jangan sampai terputus.
Kemudian ukur nilai tegangan apakah memenuhi syarat atau tidak.

  16 
 

Gambar Socker pada rangkaian kelistrikan

a. Pengecekan jaringan kabel

Gambar Wiring diagram pada Mini Excavator Kubota U-50


Pengecekan rangkaian kabel ini awalnya dilakukan untuk melihat kerusakan
yang nampak secara visual, yakni berupa kabel yang putus maupun kabel yang telah
mengalami kerusakan. Pengecekan ini utamanya dialkukan pada kebel yang
mengarah pada beban yang mengalami kerusakan. Selain itu pengecekan dilakukan
pada socket yang terhubung ke beban tersebut. Setelah dilakukan pengecekan
secara visual tidak ditemukan kerusakan.

  17 
 

b. Pengecekan saluran menuju beban


Pengecekan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah arus listrik terhubung
ke beban tersebut atau tidak.

Gambar pengukuran tegangan dengan avometer

Proses Perbaikan pada Panel Monitor


Berdasarkan Skema sistem kelistrikan langkah awal yang kita lakukan
perbaikan pada panel Throotle Potentiometer, pada saluran speed switch. Proses
perbaiakan dilakukan sebagai berikut :
1. Periksa kabel dan konektor dari dan menuju panel tersebut.

  18 
 

Pastikan tidak ada bagian yang rusak, putus, maupun kotoran yang mampu
memutus aliran arus yang masuk ke panel tersebut. Setelah dilakukan
pengamatan dan analisa pada bagian tersebut tidak ada kerusakan.
2. Lepas panel Throttle Potentiometer.
Lepas dengan melepas konektor pada Panel tersebut. Lakukan pengukuran
kontinuitas pada panel utamanya pada bagian speed switch dengan AVO
meter. Setelah dilakukan pengecekan pada bagian Throttle Potentiometer
normal.

3. Untuk memastikan bahwa Throttle Potentiometer benar-benar berfungsi


normal. Kami memasang pada unit yang lain dan Throttle pada unit yang lain,
setelah dicoba panel throttle potentiometer berfungsi dengan baik.

Sebagai langkah terakhir dilakukan perbaikan pada Panel Monitor. Panel


monitor merupakan pengatur sistem elektronik pada unit Excavator Kubota U-50
termasuk pada pengaturan putaran mesin. Secara umum digambarkan sebagai
berikut :
 
Baterai Kunci Kontak

Engine Control  Panel Monitor
Dial
Control 

  19 
 

Maka perbaikan yang dilakukan sebagai berikut :


1. Untuk memastikan bahwa Panel Monitor benar-benar terjadi kerusakan.
Kami memasang panel monitor yang lain, setelah dicoba unit kubota
dapat bekerja dengan baik. Oleh karena itu disimpulkan bahwa
kerusakan pada panel monitor.

Gambar Panel monitor


2. Proses penggantian Panel monitor dilakukan dengan memasangkan
kembali konektor pada panel monitor.
3. Memasang kembali panel monitor pada dudukan yang sesuai dengan
posisi dan tempat yang sesuai.

Gambar Pemasangan panel monitor


4. Kemudian menutup kembali cover panel monitor.

  20 
 

KESIMPULAN

1. Perawatan Kelistrikan sangatlah sederhana yaitu menjaga kondisi baterai dengan


cara melakukan pengisian air accu secara berkala atau melakukan charging secara
berkala, melakukan pengecekan fuse, melakukan pembersihan kabel-kabel dengan
bantuan cleaner.
2. Dalam proses Troubleshooting dilakukan dengan menyusun rencana kerja mulai
dari yang paling sederhana hingga ke bagian yang paling rumit.
3. Jangan melakukan pemasangan fuse, ampere yang tidak sesuai atau melebihi
kapasitas yang sudah ditentukan.
4. Jika terjadi part yang sudah aus dan melebihi batas limit pada sistem electric
sebaiknya dilakukan penggantian dengan spare part yang original yang
direkomendasikan oleh perusahaan.
5. Agar tidak terjadi kebakaran akibat hubungan arus singkat lakukan pengecekan
kabel secara rutin dan jika ada kabel yang mengelupas segera lapisi dengan selotip
khusus kabel.
6. Pada Mini Excavator Kubota U-50 Panel monitor adalah pusat kendali seluruh
sistem kelistrikan.

 
SARAN

1. Untuk perusahaan : Harus melanjutkan rekrutmen magang pada perusahaan karena


sangat efektif untuk melakukan pembelajaran yang nyata pada dunia industri bagi
mahasiswa, namun harus bener-benar program yang terstruktur agar kedua belah
pihak saling menguntungkan.
2. Untuk pihak kampus : diharapkan mempunyai standar yang jelas tentang
penyusunan jobsheet troubleshoot secara umum atau detail dan kalau bisa ada
makalah yang jelas tentang jobsheet agar mahasiswa tidak kebingungan pada saat
penyusunannya.
3. Pihak kampus juga harus mempunyai prosedur yang jelas mengenai dosen penguji
masing-masing mata kuliah dan memberikan indikator penilaian.

  21 

Anda mungkin juga menyukai