Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan...???

Apa mamfaat dari program PPL /Guru Tugas untuk PP Pondok Pesantren
Raudlatul Ulum I Ganjaran Gondanglegi Malang, Guru Tugas itu sendiri dan
masyarakat setempat...???

Jawaban...!!!

Program PPL (Pelatihan Praktek Lapangan) atau Guru Tugas ini diadakan
khusus bagi para santri tingkat paling senior. Pencetus program PPL (Pelatihan
Praktek Lapangan) atau Guru Tugas ini secara formal adalah KH Khozin Yahya,
sekalipun sejak kepemimpina KH Yahya Syabrawi progam PPL (Pelatihan
Praktek Lapangan) atau Guru Tugas sudah berjalan. PPL (Pelatihan Praktek
Lapangan) atau Guru Tugas ini Sebagai sarana ketrampilan para santri, yang di
sebar ke bebrbagai daerah di Indonesia seperti Madura, Kalimantan, Sumatera,
NTB dan di malang itu sendiri, dan PPL (Pelatihan Praktek Lapangan) atau Guru
Tugas jangka waktunya selama satu tahun atau lebih. Kegiatan ini bertujuan
sebagai sarana latihan para santri dalam berdakwah di masyarakat. Program ini
dengan cara santri terjun langsung di lapangan untuk memberi latihan dan
pengajaran kepada masyarakat luas atas apa yang telah mereka peroleh dari
pesantren

Wawancara dengan Junaidi Muadzin, S.HI, Ketua Harian Pondok


Pesantren Raudlatul Ulum I Ganjaran Gondanglegi Malang, tanggal 12
September 2011 Jam 19.45 wib.

Ganjaran, 12 September 2011

JUNAIDI MUADZIN, S.HI


Pertanyaan...???
Dilihat dari sudut manakah keberhasilan santri PP Pondok Pesantren
Raudlatul Ulum I Ganjaran Gondanglegi Malang, agar bisa dikatakan berhasil
dalam proses pembelajaran di PP Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I Ganjaran
Gondanglegi Malang ...???

Jawaban...!!!

Di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I Ganjaran Gondanglegi Malang,


secara umum ukuran kemampuan santri yang menjadi indikator keberhasilannya
diketahui dari sejauh mana ia lancar dalam membaca kitab berbahasa Arab (kitab
kuning), kemudian menterjemahkan dalam bahasa Jawa dan menerangkan materi
yang terkandung di dalamnya. Ukuran semacam ini berlaku untuk jenis kitab yang
disusun dalam bentuk prosa seperti kebanyakan literatur modern. Sedangkan
untuk jenis kitab yang berbentuk puisi atau lebih dikenal dengan sebutan nadzom,
keberhasilan studi santri diukur dari kemampuan menghapal kitab tersebut di luar
kepala. Contoh jenis kitab yang terakhir ini adalah Alfiyah Ibnu Malik yang terdiri
dari 1000 bait nadzom mengenai nahwu atau tata bahasa Arab

Wawancara dengan Nasiruddin Sholeh, Ketua Dewan Asatidz PP RU I


Putra, pada Tanggal 11 September 2011 Jam 20.30 wib

Ganjaran, 11 September 2011

NASIRUDDIN SHOLEH, S.HI, S.PdI


Ketua Dewan Asatidz
Pertanyaan...???
Apa dampak dari modernisasi atau kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) itu sendiri terhadap santri PP Pondok Pesantren Raudlatul
Ulum I Ganjaran Gondanglegi Malang, ...???

Jawaban...!!!

Modernisasi atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah


memberikan dampak positip maupun dampak negatifnya bagi kehidupan umat
manusia, dampak positipnya adalah sebagai penujang sarana pembelajaran yang
sangat efektif seperti penggunaan LCD Proyektor ketika dalam kelas dan lain
sebagainya, (Anisatul Mukarromah, Ketua Harian PPRU I Putri)
sedangkan dampak negatifnya lebih banyak dan lebih besar dirasakan oleh
santri, terutama dengan munculnya berbagai macam kerusakan akhlak/moral
manusia. Dalam hal ini keunggulan pesantren tradisional dibandingkan dengan
sekolah umum lainnya terletak pada sistem pendidikannya yang lebih
menekankan pada akhlak/moral, (Siti Nurhayati, Pengurus/Santri Putri)

Hasil wawancara dengan Anisatul Mukarromah (Ketua Harian PPRU I


Putri) dan Siti Nurhayati (Pengurus/Santri Putri), Tanggal 25 Oktober 2011, Jam
15.00 wiib.

Ganjaran, 25 Oktober 2011

ANISATUL MUKARROMAH SITI NURHAYATI


Ketua Harian PPRU I Putri Pengurus/Santri Putri
Pertanyaan...???
Seperti apakah system yang baik itu untuk Pondok Pesantren Raudlatul
Ulum I Ganjaran Gondanglegi Malang agar tetap sesuai dengan Visi-Misi
kepesantrenan tradisional dan juga tidak apatis dengan kondisi masa kini atau
modernisasi…???

Jawaban...!!!

“ Yaitu pesantren itu dalam mendidik santri-santrinya tidak boleh hanya


sekedar agar mereka mengetahui ilmu agama, melainkan harus mencakup
pengetahuan dan pengamalan, keselarasan antara teori dan praktek. Aset lain yang
juga perlu dipertahankan adalah sifat keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian,
dan jihad. Aset ini harus tetap dipertahankan di tengah deru modernisasi dan
perubahan sosial. Misalnya, memasukkan pendidikan formal dalam pesantren.
Satu sisi ada kebaikannya yaitu adanya janji kerja atau promise job.
Tapi di sisi lain harus tetap dipertahankan motivasi santri dalam
belajarnya yaitu untuk berilmu dan beragama, tidak menuntut ilmu karena semata-
mata mencari pekerjaan, yang pada intinya dua sistem ini baik system klasik dan
modern harus berjalan beriringan, jika hal tersebut berjalan dengan baik dan
konsisten, niscaya visi dan misi Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I Ganjaran
Gondanglegi Malang akan terwujud”

Hasil wawancara dengan Abd Aziz Mawardi, S.PdI (Wakil Ketua PPRU I
Putra) dan Abdul Qodir (santri Putra) serta, tanggal 12 November 2011
Ganjaran, 12 November 2011

ABD AZIZ MAWARDI, S.PdI ABDUL QODIR HAlIM


Wakil Ketua PPRU I Putra Santri Putra

Anda mungkin juga menyukai