Nama-nama Kelompok I
1. Irma Sopamena
2. Vridska Mataheru
3. Stella Wattimena
4. Wa Sarmina
5. Frany Sitaniapessy
6. Rustiana
7. Cici Matulessy
Materi : Gelombang Elektromagnetiks
PERSAMAAN GELOMBANG ELEKTROMAGNET
Dalam persamaan ini, 𝜀₀, adalah konstanta yang dikenal sebagai permitivitas listrik untuk
ruang hampa dan berharga , 𝜀₀ = 8,854 x 10-12 C2/N-m2. Persamaan yang juga dikenal
sebagai persamaan gauss ini merupakan turunan dari hukum coulomb yang diungkapkan
oleh integral
1 𝑋−𝑋′
Ē(𝑋) = ∫ 𝜌(𝑥 ′ ) |𝑋−𝑋′|³ 𝑑³𝑋′ (5.2)
4𝜋𝜀₀ 𝑣′
Untuk medan elektrostatis (E.S) di titik X, yang bersumber dari distribusi muatan
𝜌 (𝑋 ′ )dalam ruang V’ yang tidak mengandung materi dalam medium ruang yang
mengandung materi, persamaan (5.1) lasim dituliskan dalam bentuk persamaan medan
perpindahan
V . D = 𝜌 (5.3)
Ḏ = 𝜀₀Ē + 𝑃 (5.4)
Polarisasi P (= momen listrik per satuan volume) untuk medium listrik linier dan
isotropik memenuhi hubungan
P = 𝜀₀ ᵡ₀Ē (5.5)
Dengan ᵡ₀ = suseptibilitas listrik, yang berupa konstanta untuk bahan tertentu. Jadi, untuk
bahan tersebut berlaku ungkapan :
Jelas bahwa 𝜀 = 𝜀₀ untuk ruang hampa. Harga permitivitas relatif 𝜀/𝜀₀= (1+ ᵡ₀) juga
dikenal sebagai konstanta dielektrik (tak berdimensi). Untuk medium homogen,
persamaan (5.3) menjadi :
𝜌
∇ .Ē = (5.8)
𝜀
Dapat ditunjukan pula bahwa dari persamaan (5.2) akan diperoleh persamaan :
∇𝑥 Ē = 0 (5.9)
𝜇₀ 𝑋−𝑋"
Ḇ (X) = 4𝜋 ∫𝑉 ′ 𝐽(𝑋 ′ )𝑋 |𝑋−𝑋"|³
d³ X’
(5.10)
Untuk medan magnetostatis Ḇ (x) (induksi magnetik) di titik x berkaitan dengan rapat
arus J (x’) dalam volume V’. konstanta 𝜇₀ dikenal sebagai permeabilitas magnetik ruang
hampa dan berharga 𝜇₀= 1,257 x 10-6 T m/A (Henry/m). “Hukum Gauss magnetik” yang
diturunkan atas dasar persamaan (5.10) adalah
∇ .Ḇ = ∩ (5.11)
Persamaan ini menyatakan tidak adanya sumber medan B ( X ) yang berupa “ muatan magnetis
“. Dengan bantuan analisis vector dapat diturunkan pula dari persamaan( 5.10 ), hubungan
medan M.S dengan sumber arusnya :
B 0 J ( pers 5.12 )
Pengaruh imbas( induksi ) medan magnet yang berubah dengan waktu dinyatakan oleh Hukum
Faraday - Lenz yang dapat diperjelas dengan bantuan gambar 5.1. berdasarkan gambar ini
hukum Faraday- Lenz diungkapkanolehpersamaan :
d
B Emf
dt (pers 5.13)
Gambar 5.1 simpal konduktor berupa kontur tertutup C merupakan batas permukaan S yang
ditembus medan M.S.B B .
B
∫𝑠 B . d̅s̅ , Emf= ∮𝑐 𝐸̅ . 𝑑𝐼 = ∫𝑠 ( x E̅). d̅s̅ ( pers 5.14)
̅ = − B ̅
xE (pers 5.15)
t
Sebaliknya pengauh E̅ yang berubah dengan waktu dirumuskan oleh Maxwell sebagai kontribusi
sumber arus (arus perpindahan) kepada medan B̅, sehingga( 5.12) diperluas menjadi :
E ̅
̅ = 0 J̅ + 0 0
xB ( pers 5.16)
t
Didalam ruang yang berisi bahan tertentu ,maka sejalan dengan perumusan persamaan ( 5.3),
persamaan (5.16) juga dituliskan dalam bentuk :
̅ = J̅ + D ̅
xH (pers 5.17)
t
Magnetisasi M̅ untuk bahan yang bersifat linier dan isotropic memenuhi hubungan :
Dengan m sebagai tetapan pembanding yang disebut suseptibilitas magnetic. Untuk bahan
tersebut persamaan (5.18) menjadi :
Dengan :
0 (1 m) (pers 5.21 )
Jelas bahwa 0
dalam ruang hampa. Untuk medium dengan 𝜀 dan 𝜇 serba sama, persamaan
( 5.17 ) menjadi :
E ( pers 5.22 )
v B J 𝜀
t
Selanjutnya persamaan (5.8), (5.11), (5.15) dan (5.22) masing-masing akan disebut persamaan
medan Maxwell (1), (2), (3), dan (4).
Dalam sistem satuan MKS, E dinyatakan dalam satuan volt/meter, B dalam satuan
weber/meter2 ( weber = volt-detik ) dan H dalam satuan ampere/meter.