Proposal Judul Beton
Proposal Judul Beton
(Proposal Skripsi)
Oleh :
ITENAS
BANDUNG
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Bismillahirrohmanirrohim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
nya sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan. Proposal skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Teknik
Jurusan Sipil ITENAS Bandung.
Dalam menyelesaikan Proposal Skripsi ini, Penulis memilih bidang struktur yang
merupakan salah satu bagian disiplin ilmu teknik sipil. Dipilihnya bidang ini
berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa bidang struktur khususnya struktur
beton sangat banyak digunakan. Proposal skripsi ini berjudul : “PENELITIAN
KUALIATAS MUTU BETON PADA BANGUNAN PUBLIK DI KOTA
YOGYAKARTA ”.
Dalam menyelesaikan proposal skripsi ini, Penulis telah berusaha dengan segala
daya dan upaya, namun penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan,
kemampuan, pengalaman dan waktu sehingga proposal skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dengan segenap hati dan sikap terbuka penulis menerima
segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal
skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian................................................................................. 1
1.3 Manfaat Penelitian............................................................................... 2
1.4 Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.5 Pembatasan Masalah........................................................................... 2
a. Sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau
"murid") di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem
pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan
melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi
menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya
termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk
remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.
b. Pasar
Apa yang akan dijumpai di pasar Kegiatan apa saja yang dilakukan pedagang
di sana? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan muncul di benak kita setiap kali
akan mengunjungi suatu pasar. Di pasar, kita akan menjumpai banyak penjual
yang menawarkan berbagai macam barang, baik hasil pertanian, maupun hasil
industri. Selain itu, kita akan banyak menjumpai orang dengan tujuan
berbelanja yang berbeda pula. Dari hanya untuk memenuhi kebutuhannya
(mengkonsumsi), untuk dijual kembali (distribusi) sampai untuk diolah
kembali kemudian dijual (produksi). Selanjutnya, di antar pembeli dan penjual
tersebu sering kali terjadi tawar menawar yang diakhiri dengan transaksi jual
beli.
c. Masjid
mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat
sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau.
Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas
muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,
ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam
sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial
kemasyarakatan hingga kemiliteran.
d. Gedung
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas
dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus
Semen Portland tergolong sebagai bahan pengikat hidrolis, yaitu bila semen
dicampur dengan air, maka terjadi proses pengerasan. Proses pengerasan itu
sendiri memakan waktu yang cukup lama dengan kata lain mempunyai umur
pengerasan dari beton itu sendiri.
2.2.1 Semen
Semen merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi secara kimia dengan
air, sehingga membentuk material yang padat. Secara umum, komposisi
kimia semen Portland adalah seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1.
CaO (kapur) 60 – 67
SiO2 (Silika) 17 – 25
Al2O3 (Alumina) 3–8
0,5 – 6
Fe2O3 (Besi) 0,1 – 5,5
MgO (Magnesia) 0,2 – 1,3
Alkalis 1–3
SO3 (Sulfur)
Sumber : A.M. Nneville, Concrete Technology, 1987
2.2.2 Agregat
Penjelasan didalam SNI-15-1991-03, agregat didefinisikan sebagai
material granular, misalnya pasir, kerikil dan batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan satu media pengikat untuk membentuk beton semen
hidrolik atau adukan. Dalam struktur beton biasanya agregat biasa
menempati kurang lebih 70 % – 75 % dari volume beton yang telah
mengeras.
2.2.3 Air
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran
bahan bangunan, harus berupa air bersih dan tidak mengandung bahan-
bahan yang dapat menurunkan kualitas beton.
Menurut PBI 1971, persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran
bahan bangunan adalah sebagai berikut :
1). Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan
lain yang dapat merusak daripada beton.
2). Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke
Laboratorium Penyelidikan Bahan untuk mendapatkan pengujian
sebagaimana yang dipersyaratkan.
3). Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan
ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.
Air yang digunakan untuk proses pembuatan beton yang paling baik
adalah air bersih yang memenuhi persyaratan air minum. Air yang
digunakan dalam proses pembuatan beton jika terlalu sedikit maka akan
menyebabkan beton akan sulit untuk dikerjakan, tetapi jika kadar air yang
digunakan terlalu banyak maka kekuatan beton akan berkurang dan terjadi
penyusutan setelah beton mengeras.
Untuk memperoleh kepadatan beton dengan rasio air semen yang rendah
sebaiknya menggunakan alat penggetar adukan (vibrator). Menjaga
kelembaban dan panas agar dapat konstan sewaktu proses hidrasi
berlangsung, misalnya dengan menutupi permukaan dengan karung basah.
Dari hasil pengujian kuat tekan ini, akan didapatkan pola keruntuhan sesuai
dengan mutu benda uji. Berdasarkan ASTM C 39-93, pola-pola keruntuhan
akibat pengujian kuat tekan beton dapat dilihat pada gambar 2.1.
tabel 4.4
Hubungan Faktor Air Semen dengan Kuat Tekan Beton
Desain Penelitian
3.3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian direncanakan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ITENAS, Jalan PH.H Mustofa no.23
Neglasari, Bandung
3.3.2 Metodelogi Penelitian
Didalam melakukan penelitian penggunaan beton K-225 sebagai sepeling
melakukan penelitian-penelitian serta pengumpulan data dari beberapa
sumber.
a. Gedung masjid
b. Gedung sekolah
c. Gedung pasar
d. Gedung pemeritahan
Mulai
Studi Pustaka
Pembuatan
Proposal
Pelaksanaan Pengambilan
Data Lapangan