Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

I. KONSEP DASAR MEDIS


A. Definisi
Kista Ovarium adalah kantung berisi cairan didalam atau pada permukaan
ovarium. Kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya dan akan menghilang
dengan sendirirnya tanpa diterapi.(Mardiana, 2000).
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada
indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam
selaput yang terbentuk dari ovarium (Agusfarly, 2008)
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan atau abnormal
pada ovarium yang membentuk seperti kantong. Kista ovariumm secara
fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan
siklus menstruasi (Lowdermilk, dkk. 2005)
Berdasarkan pengertian tersebut dapat di ambil kesimpulankistoma ovari
merupakan jaringan yang terdapat pada organ ovarium yangdapat mengganggu
fungsi normal dari ovarium maupun saluran reproduksi
lainya.

B. Anatomi Fisiologi
Sebuah ovarium terletak disetiap sisi uterus, di bawah dan di belakang
tuba falopii.Dua ligamen mengikat ovarium pada tempatnya, yakni bagian
messovarium ligamen lebar uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding
pelvis lateral kira-kira setinggi spina illiaka anterior superior, dan ligamentum
ovarii propium, yang mengikat ovarium ke uterus. Pada palpasi,ovarium dapat
digerakkan.Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pada
pria. Ukuran dan bentuk ovarium menyerupai sebuah almond berukuran
besar.Saat ovulasi, ukuran ovarium dapat berubah menjadi dua kali lipat
untuk sementara.Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang
padat dan sedikit kenyal.Sebelum menarche, permukaan ovarium licin.Setelah
maturasi seksual, luka parut akibat ovulasi dan ruptur folikel yang berulang

1
membuat permukaan nodular menjadi kasar. Ovarium terdiri dari dua bagian
menurut (Manuaba, 2008) yaitu:
1. Korteks Ovarii
a. Mengandung folikel primordiaL
b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel degraf
c. Terdapat korpus luteum dan albicantes
2. Medula Ovarii
a. Terdapat pembuluh darah dan limfe
b. Terdapat serat saraf
Dua fungsi ovarium ialah menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi
hormon.Saat lahir, ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum
primordial (primitive).Di antara interval selama masa suburnya (umumnya
setiap bulan), satu atau lebih ovum matur dan mengalami ovulasi.Ovarium juga
merupakan tempatutama produksi hormone seks steroid (estrogen, progesterone,
dan androgen) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan dan fungsi wanita normal.

C. Klasifikasi
Kista dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Kista nonplasma. Disebabkan karena ketidakseimbangan hormon esterogen
dan progesteron diantaranya adalah:
a. Kista non fungsional
Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang
didalam korteks.
b. Kista fungsional
1) Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi ruptur
atau foikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler diantara
siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang menarche kurang
dari 12 tahun.
2) Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi
progesteron setelah ovulasi.

2
3) Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG
terdapat pada mola hidatidosa
4) Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang
menyebabkan hiperstimuli ovarium
2. Kista neoplasma
a. Kista ovarii simpleks adalah suatu jenis kista deroma serosum yang
kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista.
b. Kistodenoma ovarii musinoum. Asal kista ini belum pasti, mungkin
berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhannya 1 elemen
mengalahkan elemen yang lain
c. Kistadenoma ovarii serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium
(Germinal ovarium)
d. Kista Endrometreid. Belum diketahui penyebabnya dan tidak ada
hubungannya dengan endometroid
e. Kista dermoid. Tumor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis

D. Etiologi
Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti tapi ada beberapa factor
pemicu menurut (Meidian, 2000) yaitu :
1. Gaya hidup tidak sehat.
Diantaranya
a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b. Zat tambahan pada makanan
c. Kurang olah raga
d. Merokok dan konsumsi alkohol
e. Terpapar dengan polusi dan agen infeksius
f. Sering stress
g. Zat polutan
2. Faktor genetic
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker,
yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya
karena makanan yang bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia

3
tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi
onkogen, yaitu gen pemicu kanker.

D. Manifestasi klinis
Sebagian besar kista ovariium tidak memiliki gejala dan tanda spesifik
Kadang-kadang beberapa gejala yang muncul menurut (Corwin, 2002).
1. Rasa penuh atau berat pada perut
2. Perut bengkak dan nyeri
3. Nyeri pinggul
4. Nyeri pada punggung bawah dan paha
5. Masalah buang air kecil dan besar
6. Nyeri setelah berhubungan seksual
7. Penambahan berat badan tanpa alasan yang jelas
8. Nyeri setiap menstruasi
9. Perdarahan vagina yang tidak normal
10. Dada terasa teregang
11. Sering buang air kecil

E. Patofisiologi
Kista terdiri atas folikel – folikel praovulasi yang telah mengalami atresia
(degenerasi).Pada wanita yang menderita ovarium polokistik, ovarium utuh
dan FSH dan SH tetapi tidak terjadi ovulasi ovum. Kadar FSH dibawah
normal sepanjang stadium folikular daur haid, sementara kadar LH lebih
tinggi dari normal, tetapi tidak memperlihatkan lonjakan. Peningkatan LH
yang terus menerus menimbulkan pembentukan androgen dan estrogen oleh
folikel dan kelenjar adrenal.Folikel anovulasi berdegenerasi dan membentuk
kista, yang menyebabkan terjadinya ovarium polikistik. (Corwin, 2002)
Kista bermetastasis dengan invasi langsung struktur yang berdekatan
dengan abdomen dan pelvis dan sel – sel yang menempatkan diri pada rongga
abdomen dan pelvis.Penyebaran awal kanker ovarium dengan jalur intra
peritonial dan limfatik muncul tanpa gejala atau tanda spesifik.

4
Gejala tidak pasti yang akan muncul seiring dengan waktu adalah perasaan
berat pada pelvis. Sering berkemih dan disuria dan perubahan fungsi gastro
intestinal, seperti rasa penuh, mual, tidak enak pada perut, cepat kenyang dan
konstipasi.Pada beberapa perempuan dapat terjadi perdarahan abnormal
vagina skunder akibat hiperplasia endometrium, bila tumor menghasilkan
estrogen beberapa tumor menghasilkan testosteron dan menyebabkan
virilisasi. (Price, Wilson, 2006)
Kista nonneoplastik sering ditemukan, tetapi bukan masalah serius.Kista
folikel dan luteal di ovarium sangat sering ditemukan sehingga hampir
dianggap sebagai varian fisiologik. Kelainan yang tidak berbahaya ini berasal
dari folikel graaf yang tidak ruptur atau pada folikel yang sudah pecah dan
segera menutup kembali. Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul
langsung di bawah lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil,
dengan diameter 1- 1,5 cm dan berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada
kalanya penimbunan cairan cukup banyak, sampai mencapai diameter 4
hingga 5 cm sehingga dapat di raba massa dan menimbulkan nyeri panggul.
Jika kecil, kista ini dilapisi granulosa atau sel teka, tetapi seiring dengan
penimbunan cairan timbul tekanan yang dapat menyebabkan atropi sel
tersebut.Kadang – kadang kista ini pecah, menimbulkan perdarahan
intraperitonium, dan gejala abdomen akut. (Robbins, 2007).

5
6
G. Komplikasi
Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya
ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih
belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk
melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker
ovarium.
Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral
terutama yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila
seornag wanita usia subur menggunakan metode kontrasepsi ini dan kemudian
mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan
pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium.

K. Pemeriksaan penunjang
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan
pemeriksaan:
1. Ultrasonografi (USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan untuk
mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) yang
menembus bagian panggul, dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium di
layar monitor.Gambaran ini dapat dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk
memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya dan
menentukan apakah isi kista cairan atau padat.Kista berisi cairan cenderung
lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui
pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap
cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
3. Hitung darah lengkap
Penurunan Hb dapat menunjukkan anemia kronis.
4. Foto Rongent
Berguna untuk menentukan adanya hidrothoraks, selanjutnya pada kista
dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi pada kista.

7
L. Penatalaksanaan medis
1. Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan
bedah, misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi.
2. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan
menghilangkan kista.
3. Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista
ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen
dengan satu pengecualian penurunan tekanan intra abdomen yang
diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada
distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan
gurita abdomen sebagai penyangga.
4. Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang
pilihanpengobatan dan manajemen nyeri dengan analgetik / tindakan
kenyamanan seperti kompres hangat pada abdomen atau teknik relaksasi
napas dalam, informasikan tentang perubahan yang akan terjadi seperti
tanda – tanda infeksi, perawatan insisi luka operasi.
( Lowdermilk.dkk. 2005:273 ).

8
II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian

a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan perut sebelah kiri bagian bawah terasa sakit dan nyeri
karena ada benjolan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan bahwa dirinya menderita/mempunyai penyakit kista
ovarium
c. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah mempunyai
penyakt menular, menurun dan menahun seperti TBC, DM, HT, dan
JANTUNG
e. Pengkajian berdasarkan Pola Fungsional Gordon
1. Riwayat Pola Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu penting, bila sakit pasien akan
berobat ke puskesmas atau dokter praktik
2. Pola Pemenuhan Nutrisi Metabolik
Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi nasi, lauk pauk,
sayur, buah dan minum susu dan minum air putih kurang lebih 8 gelas
sehari
3. Pola Eliminasi
Perubahan pada pola defekasi misal: darah pada feses, nyeri pada
defekasi dan perubahan eliminasi
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Pasien mengatakan aktivitas terganggu ketika melakukan pekerjaan ibu
rumah tangga dan melakukan pekerjaan sehari-hari seperti memasak,
mencuci dan mengepel dll
5. Pola Tidur dan Istirahat.
Perubahan pada pola tidur
6. Pola Kognitif-perseptual

9
Klien masih dapat menerima informasi namun kurang berkonsentrasi
karena nyeri yang dirasakannya.
7. Pola Persepsi Konsep Diri
Pasien tidak mengalami gangguan dalam konsep diri dan pasien
berharap agar diberi kesembuhan
8. Pola Peran dan Hubungan
Hubungan pasien dengan keluarga, suami dan anak baik.
9. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Perubahan pada tingkat kepuasan
10. Pola Koping dan Toleransi Stress
Apabila memiliki masalah pasien selalu mengatakan kepada
suaminya. Pasien selalu terbuka dalam mengutarakan masalahnya.
Pasien sangat optimis terhadap masa depan dan yakin akan
segerasembuh.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Selama sakit pasien bisa melakukan ibadah seperti biasa

B. Diagnosa Keperawatan
a. Preoperasi
1) Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit
(penekanan/kompresi) jaringan pada organ ruang abdomen.
2) Gangguan eliminasi urinarius, perubahan/retensi berhubungan
dengan adanya edema pada jaringan lokal.
3) Ansietas berhubungan dengan diagnosis dan rencana pembedahan
b. Post operasi
1) Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif dan
pembedahan
2) Defisit perawatan diri berhubungan dengan imobilitas (nyeri paska
pembedahan)
3) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan
bedah kulit (jaringan, perubahan sirkulasi).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan/abnormal pada ovarium
yang membentuk seperti kantong.Kista ovarium secara fungsional adalah kista
yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi.
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang
nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium,
tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan.Kista jenis ini
terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol. Folikel adalah
suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan
normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk
melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka
sehingga menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista.
Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya
kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun.Mekanisme terjadinya kanker masih
belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk
melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker
ovarium.

B. Saran
Mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran yang tinggi untuk menambah
pengetahuannya mengenai konsep klinis tentang kista ovarium dan konsep
asuhan keperawatan bagi pasien yang mengalami kista ovarium.

Mahasiswa diharapkan meningkatkan mutu kualitas perawatan khusus pada


pasien yang mengalami kista ovarium guna meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat agar tidak mudah mengalami kista ovarium.

Makalah ini tidak luput dari kesalahan oleh kerena itu diharapkan kritik dan
saran guna perbaikan makalah selanjutnya.

11

Anda mungkin juga menyukai