2
ISSN : 2302-285X
Pengaruh Tes Paperless dan Paper and Pencil Terhadap Hasil Belajar Kompetensi
Persiapan Pembuatan Dokumentasi Audio Video Ditinjau dari Kemandirian Siswa: Studi
Eksperimen di SMK Negeri 5 Surabaya
Fajar Wisnu Wijayanta, Supari Moeslim, I.G.P. Asto Buditjahjanto
Program Studi S2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Surabaya
email: fajarwisnuwijayanta@gmail.com, supari.muslim@gmail.com, asto@unesa.ac.id
ABSTRAK
Siswa perlu dididik agar berkarakter mandiri. Kemandirian dalam mengerjakan tes diharapkan
berpengaruh positif terhadap kemandirian siswa. Penelitian ini bertujuan; (1) mengetahui pengaruh tes
paperless terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif dibanding tes paper and pencil, (2) mengetahui
pengaruh tes paperless terhadap kemandirian siswa dalam melaksanakan tes dibanding dengan tes paper
and pencil.
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati perbedaan skor hasil belajar dan mengamati
perbedaan skor kemandirian siswa dalam melaksanakan tes. Perbedaan ini diduga karena dipengaruhi
oleh cara melaksanakan tes. Pelaksanaan tes ini dilakukan dengan dua cara yaitu tes secara paperless dan
tes secara paper and pencil.Tes dilakukan sebanyak tiga kali. Setiap tes diperoleh data skor kemandirian
dan data skor hasil belajar, baik tes tersebut dilakukan dengan cara paperless maupun dilakukan dengan
cara paper and pencil. Data hasil penelitian untuk tes secara paperless adalah data skor hasil belajar dan
skor kemandirian untuk tes ke1,2, dan 3. Data pembanding yaitu data tes secara paper and pencil yang
berupa skor hasil belajar dan skor kemandirian untuk tes ke 1,2, dan 3. Data dianalisis dengan uji beda
(uji t) yaitu; (1) perbedaan skor hasil belajar antara tes secara paperless dengan skor hasil belajar tes
secara paper and pencil, (2) menganalisis perbedaan skor kemandiran dalam melaksanakan tes yang
dilakukan secara paperless dengan tes secara paper and pencil. Data tes paperless adalah rata-rata skor
hasil belajar: 19,10, 20,03,dan 21,10, rata-rata dari kemandirian siswa: 19,17, 19,20, dan 19,13.
Sedangkan, data tes paper & pencil adalah rata-rata skor hasil belajar: 19,00, 20,03, dan 21,03, rata-rata
dari kemandirian siswa : 18,93, 19,13,dan 19,07. Rata-rata varians tes paperless adalah 1,044, sedangkan
rata-rata varians tes paper & pencil adalah 1,056. Total siswa masing-masing kelas adalah 30.
Penelitian menyimpulkan bahwa; (1) skor hasil belajar siswa ranah kognitif tes secara paper and
pencil ≤ tes secara paperless, pada tiga kali tes, (2) skor kemandirian pada pelaksanaan tes secara paper
and pencil ≤ tes secara paperless, pada tiga kali tes. Penelitian menyarankan; (1) kekurangan komputer
dapat dilakukan dengan penggunaan komputer bergiliran, (2) peningkatkan kemandirian dalam
melaksanakan tes dapat dilakukan dengan pelatihan soal yang berulang-ulang.
Kata-kata kunci: karakter mandiri, tes paperless, tes paper and pencil, kemandirian siswa,
hasil belajar
167
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
ABSTRACT
Keywords: independent character, the test is paperless, paper and pencil test, student independence,
learning outcomes
168
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
169
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
170
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
Dengan munculnya web maka kedua namun bisa juga melalui kreatifitas tanpa
istilah tersebut sekarang tidak banyak adanya intervensi orang lain sebagai
digunakan. Dewasa ini kembali istilah pengajar hasil pembelajaran bisa
CBT kembali digunakan dengan didapatkan. Oleh karena itu hasil
pengertian Computer Based Test, yaitu pembelajaran yang dimaksud disini
tes tulis dengan bantuan media komputer adalah kemampuan-kemampuan yang
sebagai sarana untuk tempat materi soal dimiliki seorang siswa setelah ia
dan jawab. Adanya banyak istilah menerima perlakukan dari pengajar.
tersebut tentunya akan membuat suatu Perlakuan ini adalah dengan metode
kesulitan tersendiri apabila digunakan pembelajaran berdasarkan masalah.
dengan maksud yang berbeda dengan Berdasarkan uraian di atas, maka dalam
istilah tersebut. penelitian ini yang dimaksudkan dengan
Penelitian ini sengaja menggunakan hasil belajar adalah skor hasil belajar
istilah yang unik yaitu tes obyektif ranah kognitif yang didapatkan setelah
metode paperless. Istilah ini digunakan dilakukan tes, baik tes secara paper and
untuk membatasi pengertian jenis tes pencil maupun tes paperless. Tes
yang digunakan adalah tes obyektif dilakukan setelah pembelajaran
berbentuk pilihan ganda, bukan soal berdasarkan masalah dilaksanakan pada
uraian. Istilah paperless sebenarnya kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
mengacu pada suatu jenis tes untuk Tes berbentuk tes pilihan ganda. Tes
menentukan standar skor kemampuan pilihan ganda memungkinkan guru
bahasa Inggris yaitu tes yang berupa mencuplik (sampling) domain materi
basepaper atau berupa paperless. yang lebih banyak. Tes pilihan ganda
Namun untuk lebih menekankan bahwa dapat diskor secara obyektif. Ketika
soal dan jawaban harus ditulis pada kunci penskoran telah disediakan, tes
kertas maka digunakan istilah paper & dapat diskor secara konsisten
pencil untuk menggantikan istilah (Ekohariadi, 2010: 68).
basepaper. Sedangkan istilah paperless
tetap digunakan dengan keunikan soal Pengenalan EDMODO
dan menjawabnya pada komputer dan
tidak memerlukan kertas. Sedangkan Edmodo adalah sebuah platform
definisi istilah lainnya tetap mengacu pembelajaran dengan media sosial pada
pada definisi istilah yang terdahulu. internet yang diperuntukkan bagi guru,
siswa ataupun untuk orang tua/wali
Hasil Belajar murid. Edmodo dikembangkan pada
akhir tahun 2008 oleh Nic Borg dan Jeff
Proses belajar mengajar pada O’Hara. Edmodo mengatasi kebutuhan
akhirnya akan membutuhkan evaluasi, untuk berkembang di lingkungan sekolah
hasil dari evaluasi tersebut akan yang mencerminkan bahwa dunia yang
menggambarkan hasil belajar siswa. global semakin terhubung. Nic Borg dan
Belajar dan mengajar merupakan konsep Jeff O’Hara menciptakan sebuah aplikasi
yang tidak bisa dipisahkan. Belajar yang dapat menutup kesenjangan antara
merujuk pada apa yang harus dilakukan bagaimana siswa menjalani kehidupan
seseorang sebagai subyek dalam belajar. mereka dan bagaimana mereka belajar di
Sedangkan mengajar merujuk pada apa sekolah. Edmodo dibuat sebagai sebuah
yang seharusnya dilakukan seseorang platform pembelajaran jejaring sosial
guru sebagai pengajar. Dua konsep untuk guru, siswa, dan orang tua/wali
belajar mengajar yang dilakukan oleh murid.
siswa dan guru terpadu dalam satu Salah satu fitur yang dapat
kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi dimanfaatkan untuk tes secara paperless
interaksi dengan guru. Kemampuan awal adalah pembuatan quiz. Quiz dapat
yang dimiliki siswa dari proses belajar diakses oleh murid yang sudah masuk
mengajar bisa mendapatkan hasil belajar, menjadi anggota grup dengan
171
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
memasukkan pin tertentu. Soal quiz sampel tes baik untuk tes secara paper
dibuat oleh guru dan dikirimkan oleh and pencil ataupun tes secara paperless.
guru. Murid dapat mengerjakan quiz soal Pendekatan tes-ulang merupakan salah
pilihan ganda dengan langsung mengklik satu metode yang populer digunakan
jawaban yang diinginkan. Jawaban yang dalam komputasi koefisien reabilitas.
benar dapat dilihat oleh guru tersebut. Pendekatan ini dilakukan dengan
Pengerjaan soal antara murd yang satu menyajikan instrumen ukur pada satu
dengan murid yang lain dapat dilakukan kelompok subyek dua kali setelah
pada waktu yang berbeda, namun durasi tenggang waktu tertentu diantara kedua
waktu pengerjaan setiap murid adalah penyajian (Azwar:51,2014).
sama. Durasi waktu pengerjaan sudah Pengamatan kemandirian siswa dalam
habis maka murid sudah tidak bisa melaksanakan tes dilakukan masing-
meralat jawaban quiz tersebut. Salah satu masing tiga kali baik untuk tes paper
kelemahan quiz dengan menggunakan and pencil ataupun tes paperless.
Edmodo adalah murid dapat mengakses Penelitian ini menggunakan
sumber informasi dari situs-situs internet bentuk quasi ekperimental design yang
lain untuk mencari jawaban. Gambar merupakan pengembangan dari true
menu pembuatan quiz pada experimental design yang sulit
https://www.edmodo.com/home#/quiz. dilaksanakan. Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
D. HIPOTESIS PENELITIAN variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Berdasarkan kajian teori dan Nonequivalent control group
kerangka berpikir seperti dipaparkan design ini hampir sama dengan pretest-
di atas, dirumuskan hipotesis : postest group design, hanya pada desain
1. Hasil belajar ranah kognitif bagi ini kelompok eksperimen maupun
siswa yang diberi tes secara kelompok kontrol tidak dipilih secara
paperless, lebih tinggi secara random. O1 dan O3 merupakan kondisi
signifikan dibanding siswa yang siswa sebelum pelaksanaaan tes. O2
diberi tes secara paper and pencil. adalah kondisi siswa setelah
2. Skor kemandirian bagi siswa yang pelaksanaan tes yang terlihat pada skor
diberi tes secara paperless, lebih hasil belajar ranah kognitif dan skor
tinggi secara signifikan dibanding kemandirian siswa dengan cara tes
siswa yang diberi tes secara paper paperless. Sedangkan O4 kondisi siswa
and pencil. yang terlihat pada skor hasil belajar
ranah kognitif dan skor kemandirian
E. METODE PENELITIAN siswa dengan cara tes paper and pencil.
Pelaksanaan tes ini dilakukan selama
Penelitian ini dilakukan dengan tiga kali dengan soal yang sama.
pengamatan hasil tes yang dilakukan Perbedaannya pada perlakuan tes secara
secara paperless dan tes yang dilakukan paperless soal-soal secara otomatis akan
secara paper and pencil dan teracak oleh komputer sedangkan pada
pengamatan pada kemandirian siswa tes paper and pencil soal dan urutannya
pada saat melaksanakan tes tersebut. tetap sama pada tiga kali tes.
Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah tes secara paperless dan tes F. TEMPAT PENELITIAN
secara paper and pencil. Variabel Populasi adalah wilayah
terikat dalam penelitian ini adalah hasil generalisasi yang terdiri atas:
belajar ranah kognitif dan kemandirian obyek/subyek yang mempunyai kualitas
siswa. dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Pelaksanaan penelitian ini oleh peneliti untuk dipelajari dan
dilakukan dengan tiga kali pengambilan kemudian ditarik kesimpulannya
172
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
173
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
Dari hasil pengujian hipotesis sama dengan tes secara paper and
komparatif dua sampel uji pihak kanan pencil.
terpapar bahwa hasil belajar tes yang Untuk melihat adanya perbedaan
dilakukan secara paper & pencil dan atau tidak varians per siswa dari
tes secara paperless tidak berbeda kelompok data yang menggunakan tes
secara konsisten pada pengujian secara paper & pencil dengan tes
pertama, kedua, dan ketiga. secara paperless dilakukan perhitungan
Pengujian hipotesis kedua varians per siswa. Bila ada perbedaan
dengan ρAn adalah kemandirian maka dapat dilihat rerata varians per
pelaksanaan tes secara paper & pencil siswa dari kelompok data yang
dan ρBn adalpelaksaah kemandirian melaksanakan tes secara paper &
naan tes secara paperless, dengan n pencil dengan tes secara paperless.
adalah pelaksanaan tes ke 1,2,3 Varians per siswa ternyata mempunyai
hipotesisnya adalah sebagai berikut: rata-rata yang berbeda, dengan rata-
1. Ho: ρA1 ≤ ρB1 rata nilai varians per siswa tes siswa
Ha: ρA1 >ρB1 secara paperless lebih kecil
2. Ho: ρA2 ≤ρB2 dibandingkan dengan nilai varians per
Ha: ρA2 > ρB2 siswa pada tes secara paper and pencil.
3. Ho: ρA3 ≤ ρB3 Nilai varians yang lebih kecil
Ha: ρA3 > ρB3 menunjukkan bahwa tes paperless
Dari tabel G.1 terlihat nilai lebih konsisten dalam skor hasil belajar
signifikansi pada tes pertama bernilai ranah kognitif dibandingkan dengan
positif sehingga Ho diterima dan Ha skor tes paper and pencil.
ditolak, sedangkan untuk uji-t kedua
dan ketiga nilai signifikansinya juga H. PENUTUP
positif sehingga hipotesis tes kedua
dan ketiga hasilnya Ho diterima dan Kesimpulan
Ha ditolak. Dari hasil penelitian dan diskusi hasil
Perhitungan lain dilakukan penelitian sebelumnya, serta merujuk
dengan membandingkan antara t hitung pada rumusan masalah yang ada maka
dengan t tabel. Dengan t hitung sesuai dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
pada tabel G.1 didapatkan t tabel yang 1. Skor hasil belajar siswa ranah
mempunyai derajat kebebasan 29 dan kognitif pada saat pelaksanaan tes
nilai α=0,05 (one-tail) adalah 1,699 secara paper & pencil dengan tes
maka daerah penerimaan Ho dengan secara paperless menunjukkan
uji pihak kanan adalah kurang dari perbedaan yang signifikan pada
1,699. Harga t pada tabel G.1 adalah - seluruh tes, baik pada tes pertama,
2,971, -1,000, dan -1,439 maka semua kedua maupun ketiga, dengan skor
hipotesisnya Ho diterima dan Ha hasil belajar siswa ranah kognitif
ditolak. Dapat diamati bahwa tes secara paper and pencil ≤
kemandirian pelaksanaan tes ini saat paperless.
pertama kali , kedua, dan ketiga 2. Skor kemandirian pelaksanaan tes
dilaksanakan terlihat berbeda. Dari secara paper & pencil dengan tes
hasil perhitungan terbukti bahwa secara paperless pada saat
kemandirian pelaksanaan tes secara pelaksanaan tes yang pertama, kedua
paperless lebih tingga atau paling tidak dan ketiga menunjukkan adanya
sama dengan tes secara paper and perbedaan yang signifikan. Skor
pencil. Kemandirian siswa dalam kemandirian tes secara paper &
pelaksanaan tes terlihat konsisten pada pencil ≤ paperless pada saat tes
seluruh pelaksanaan tes dengan pertama, kedua dan ketiga
kemandirian pelaksanaan tes secara
paperless lebih tinggi atau minimal Implikasi
174
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
175
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
Mason,R. dan Rennie,F. 2010. E-learning: Sitorus,L.I.S. dan Warsito, H.W.S. 2013.
Panduan lengkap memahami Dunia Perbedaan Tingkat Kemandirian dan
digital dan Internet. Yogyakarta: Penyesuaian Diri Mahasiswa
Pustaka Baca Perantauan Suku Batak Ditinjau dari
Jenis Kelamin. Surabaya :Unesa dalam
Muslikhah,A.,2010. Komparasi Sistem http://scribd.com
Ujian Konvesional (Paper and Pencil
Test) dengan Sistem Ujian Online (E- Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
exam) Menggunakan Wondershare Quiz Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Creator pada Ujian Matematika Siswa Bandung:Alfabeta
Kelas XI IPA SMA Muhammdiyah 1
Yogyakarta Tahun Pelajaran Sudjana,N.1991. Dasar-dasar proses
2009/2010, UNY Yogyakarta belajar mengajar. Bandung : PT Sinar
Baru
Nur, M. 2011. Model Pengajaran
Langsung, Surabaya: Unesa Press Supardji. 2012. Materi Statistik Pasca,
Unesa Surabaya: tidak diterbitkan
Nur, M.2011. Model Pembelajaran
Berdasar Masalah. Surabaya: Unesa Suryadi,A. 2007. “Pemanfaatan ICT dalam
Press Pembelajaran”. Jurnal Pendidikan
Terbuka dan Jarak Jauh Vol 8
Nurlela, L. 2010. Model Pembelajaran, No 1, hal 83-98
Gaya Belajar, Kemampuan Membaca
dan Hasil Belajar, Surabaya: Unesa Suryadi,D. dan Damayanti,C. 2003.
University Press “Perbedaan Tingkat Kemandirian
Remaja Puteri yang Ibunya Bekerja dan
PPS Unesa. 2012. Pedoman Penulisan Tesis yang Tidak Bekerja.” Jurnal Psikologi
dan Disertasi: Surabaya : PPS Unesa Vol.1 No.1 Juni 2003.hal 1- 28.
Pratondo,A. 2008. Online Tes Sebagai Alat Wang, J.F. 2010.” Creating A Paperless
Ukur Knowledge Mahasiswa: Studi Classroom with The Best of Two
Kasus Politeknik Telkom. World”, Journal of Instructional
Bandung:Politeknik Telkom Pedagogies Vol 2 pp1-15
176
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek. 31 Agustus 2015. Vol.3 No.2
ISSN : 2302-285X
177