Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERCOBAAN L1
KESETARAAN KALOR

I. MAKSUD
1. Menentukan usaha listrik
2. Menentukan kalor yang terjadi
3. Menentukan kesetaraan kalor-usaha listrik

II. ALAT-ALAT
1. Kalorimeter lengkap dengan pengaduk
2. Termometer
3. Amperemeter & Voltmeter
4. Sumber tegangan yang dapat diatur
5. Stopwatch
6. Gelas ukur
7. Neraca teknis
8. Kabel penghubung

III. TEORI
Menurut Hukum Joule, banyaknya kalor yang terjadi setelah dialiri arus:
U = V.I.t joule........................................................(1)
Atau:
Q = a.V.I.t kalori.......................................................(2)
Dimana:
U = Usaha listrik (joule)
Q = Kalor akibat energi listrik (kalori)
a = tara kalor listrik (kalori/joule)
I = Besarnya arus listrik (ampere)
V = Tegangan (volt)
T = Lama waktu pemberian arus listrik (detik)
Sedangkan kalor yang terjadi pada kalorimeter:
Q    Ta  Tm  kalori...........................................(3)
dimana suhu akhir Ta harus dikoreksi, karena adanya pertukaran kalor
dengan sekitarnya. Koreksi tersebut dinyatakan dengan Koreksi Suhu dari
Newton:
T   k  Tk  Tr  t .......................................................(4)

Dimana:
Q = Kalor yang diterima kalorimeter (kalori)
H = Harga air kalorimeter (kalori/ C )
Ta = Temperatur akhir kalorimeter ( C )
Tm = Temperatur mula-mula kalorimeter ( C )
T = Koreksi suhu ( C )
k = Konstanta koreksi suhu Newton ( s 1 )
Tk = Suhu kalorimeter rata-rata ( C )
Tr = Suhu ruang rata-rata ( C )

Gambar 1
Catatan:
 Usaha listrik yaitu energi yang dibutuhkan untuk memindahkan
muatan-muatan listrik pada selang waktu tertentu.
 1 kalori yaitu banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
1 gr air sebesar 1 C .
 Tara kalor listrik yaitu besaran yang menyatakan kesetaraan antara
energi listrik dengan kalor sistem.
 Harga air yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu sebesar 1 C .
 Sistem adiabatis yaitu keadaan suatu sistem yang tidak dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan.
 Pengadukan tidak boleh terlalu cepat karena akan mengakibatkan
kenaikan suhu yang diakibatkan oleh gesekan yang terjadi antara
pengaduk dengan kalorimeter.

IV. TUGAS PENDAHULUAN


1. Apakah arti dan satuannya dari huruf-huruf yang dipakai dalam rumus
(1), (2), (3) dan (4) dalam satuan SI?
Jawab:
U = V.I.t .......................................(1)
Q = a.V.I.t .......................................(2)
Dimana:
U = Usaha listrik (joule)
Q = Kalor akibat energi listrik (kalori)
a = tara kalor listrik (kalori/joule)
I = Besarnya arus listrik (ampere)
V = Tegangan (volt)
T = Lama waktu pemberian arus listrik (detik)

Q    Ta  Tm  ........................................(3)
T   k  Tk  Tr  t ........................................(4)
Dimana:
Q = Kalor yang diterima kalorimeter (kalori)
H = Harga air kalorimeter (kalori/ C )
Ta = Temperatur akhir kalorimeter ( C )
Tm = Temperatur mula-mula kalorimeter ( C )
T = Koreksi suhu ( C )
k = Konstanta koreksi suhu Newton ( s 1 )
Tk = Suhu kalorimeter rata-rata ( C )
Tr = Suhu ruang rata-rata ( C )

2. Berikan penjelasan mengenai cara mendapatkan koreksi suhu akibat


pengaruh sekitarnya (buat grafik suhu terhadap waktu terlebih dahulu)!
Jawab:
Grafik suhu terhadap waktu:

Koreksi suhu akibat pengaruh sekitar diperoleh dari penjumlahan T2


dengan T2 .

3. Usaha apakah yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh


pertukaran kalor dengan sekitarnya? Jelaskan!
Jawab:
Memberi isolator antara kalorimeter dengan sekitar
Memperkecil/merapatkan lubang yang terdapat pada
kalorimeter, misalnya lubang tempat pengaduk.
Memberi penampang pada termometer
4. Apakah maksud/guna mengukur tegangan antara kedua ujung kawat
pemanas selama percobaan berlangsung? Terangkan pakai gambar (ada 2
cara)?
Jawab:
Guna mengukur tegangan antara kedua ujung kawat pemanas selama
percobaan berlangsung yaitu untuk mencari energi listrik.
Gambar 1: Pemasangan amperemeter, voltmeter dan kawat pemanas
seperti gambar di bawah ini digunakan untuk rangkaian yang memiliki
hambatan yang besar.
A

DC
V

Gambar 2: Pemasangan amperemeter, voltmeter dan kawat pemanas


seperti gambar di bawah ini digunakan untuk rangkaian yang memiliki
hambatan yang kecil.

DC
V

5. Bagaimana seharusnya pemasangan amperemeter dan voltmeter


terhadap kawat pemanas? Gambar dan terangkan! Tunjukkan letak kutub
positif dan negatif pada rangkaian!
Jawab:
Pemasangan amperemeter, voltmeter dan kawat pemanas yang
seharusnya adalah seperti pada gambar 1 karena arus yang mengalir
pada kawat pemanas sama dengan arus yang diinput.
6. Apa gunanya dilakukan percobaan pendahuluan dan percobaan akhir
(masing-masing selama 5 menit tanpa arus)? Jelaskan!
Jawab:
Percobaan pendahuluan  T0  T1  dan percobaan akhir  T2  T3 
berguna untuk mengetahui apakah sistem tersebut dipengaruhi
lingkungan atau untuk mengetahui apakah sistem tersebut bersifat
adiabatis.

7. Kalor yang dihasilkan oleh arus listrik itu untuk apa? Terangkan!
Jawab:
Kalor yang dihasilkan oleh arus listrik itu berguna untuk memanaskan
sistem sehingga dapat diketahui besarnya suhu-suhu pada percobaan
tersebut.

V. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN


1. Timbang kalorimeter kosong  mk  dan pengaduk yang pegangannya

dilepas  m p  . Pastikan bahan pembuatnya!


2. Isi kalorimeter dengan air sampai kira-kira kawat pemanasnya

terendam, timbang. Massa air dapat dihitung  ma  . Usahakan temperatur


air dibawah temperatur ruang dengan memberi sedikit air es.
3. Susun rangkaian. Jangan hubungkan sumber arus dengan jaringan.
Minta asisten untuk memeriksa.
4. Percobaan pendahuluan, tanpa arus listrik. Catat suhu kalorimeter
setiap ½ menit selama 5 menit sambil diaduk satu dua kali.
5. Stopwatch jangan dimatikan, pasang/alirkan arus sebesar 1,5 Ampere,
catat setiap ½ menit lagi (usahakan kuat arus selalu tetap) sampai suhu
kalorimeter naik kira-kira 6 C di atas suhu ruang (percobaan
sebenarnya). Ingat stopwatch harus jalan terus. Aduk pelan-pelan.
6. Kemudian matikan arusnya (percobaan akhir). Catat lagi suhunya
setiap ½ menit selama 5 menit.
7. Ukur volume termometer yang tercelup ke dalam air dengan gelas
ukur.
8. Ukur tegangan antara kedua ujung kawat pemanas (2 cara).
9. Ulangi percobaan di atas dengan kuat arus yang lain (tanya asisten).
Catatan:
1. Selama arus dialirkan dan setelah dimatikan, harus
diaduk sekali-kali (jangan terus-menerus).
2. Kalor jenis termometer 0,46 kal/ml C
3. Kalor jenis aluminium 0,217 kal/ml C (17 - 100 C )
4. Kalor jenis kuningan 0,094 kal/ml C (15 - 100 C )

VI. PENGOLAHAN DATA


A. Data Pengamatan
 Percobaan dengan I = 1,5 Amp & V = 2 Volt
Massa kalorimeter/bahan 53,94 gr
Massa pengaduk/bahan 12,81 gr
Massa air + kalorimeter 147,04gr
Massa air 93,1 gr
Volume termometer
tercelup 2,4 ml
Suhu Suhu
Suhu kalorimeter
kalorimeter 5 kalorimeter 5
dengan arus 1,5
menit tanpa menit arus
Amp
arus putus
t T t T t T
0 22 5 22 15 28
0,5 22 5,5 22 15,5 26,5
1 22 6 22,5 16 26,5
1,5 22 6,5 23 16,5 26
2 22 7 23 17 26
2,5 22 7,5 23 17,5 26
3 22 8 23,5 18 26
3,5 22 8,5 24 18,5 26
4 22 9 24,5 19 26
4,5 22 9,5 25 19,5 26
5 22 10 25 20 26
10,5 25,5
11 26
11,5 26
12 26,5
12,5 26,5
13 26,5
13,5 27
14 27,5
14,5 27,5
15 28

 Percobaan dengan I = 2,5 Amp & V = 3,5 Volt


Massa kalorimeter/bahan 53,94 gr
Massa pengaduk/bahan 12,81 gr
Massa air + kalorimeter 153,77gr
Massa air 99,83 gr
Volume termometer
2,6 ml
tercelup

Suhu Suhu
Suhu kalorimeter
kalorimeter 5 kalorimeter 5
dengan arus 1,5
menit tanpa menit arus
Amp
arus putus
t T t t T t
0 22 5 22 11,5 28
0,5 22 5,5 22,5 12 26
1 22 6 23 12,5 26
1,5 22 6,5 23,5 13 26
2 22 7 24 13,5 26
2,5 22 7,5 24,5 14 26
3 22 8 25 14,5 26
3,5 22 8,5 25 15 26
4 22 9 25,5 15,5 26
4,5 22 9,5 26 16 26
5 22 10 26,5 16,5 26
10,5 27
11 27,5
11,5 28

B. Pengolahan Data
 Percobaan dengan I = 1,5 Amp & V = 2 Volt
1. Suhu Ruang Rata-Rata
Tawal  Takhir
Tr 
2
25  25
Tr   25C
2

T r Tr
Tr  Tawal  Takhir
Tawa ; Takhir

1 1
Tr  Tawa ;  Takhir
2 2

1 1
Tr  0,5  0,5  0,5C
2 2

Tr  Tr    2,50  0,05.101C

2. Koreksi Suhu Newton


T1  T1  T0

T1  22  22  0C

T1 T1
  T1   T1  T0
T1 T0
  T1   1 T1   1 T0
  T1   1 0,5   1 0,5  1C

T1  T0
Tk 1 
2
22  22
Tk 1   22C
2
1 1
Tk 1  T1  T0
2 2
1 1
Tk 1  0,5  0,5  0,5C
2 2

Tk1  Tk1    2,20  0,05.101C


t1  t1  t 0

t1  300  0  300 sekon


t1 t1
  t1   t1  t 0
t1 t 0
  t1   1 t1   1 t 0
  t1   1 0,1   1 0,1  0,2 sekon

 T1
k1 
Tk1  Tr  t1
0
k1   0 sekon 1
 22  25 300
k k k k
k1    T   Tk  Tr    t 
T Tk Tr t

k1 
1
  T  
t.T
Tk 
  t.T 
Tr 
Tk  Tr  T
Tk  Tr  t Tk  Tr  t  2
Tk  Tr  t  2
Tk  Tr  t 
1 300.0   300.0   22  25 0
k1  1 0,5  0,5  0,2
 22  25 300   22  25 300 2   22  25 300 2   22  25 300 2
T3  T3  T2

T3  26  28  2C

T3 T2
  T3   T3  T2
T3 T2
  T3   1 T3   1 T2
  T3   1 0,5   1 0,5  1C

T3  T2
Tk 3 
2
26  28
Tk 3   27C
2
1 1
Tk 3  T3  T2
2 2
1 1
Tk 3  0,5  0,5  0,5C
2 2

T k3  Tk 3    2,70  0,05.101C


t 3  t 3  t 2

t 3  1200  900  300 sekon

t 3 t 2
 t 3   t 3  t 2
t 3 t 2
 t 3   1 t 3   1 t 2
 t 3   1 0,1   1 0,1  0,2 sekon
 T3
k3 
Tk 3  Tr  t3
2
k3   0,003 sekon 1
 27  25 300
k k k k
k3    T   Tk  Tr    t 
T Tk Tr t

k 3 
1
  T  
t.T
Tk 
  t.T 
Tr 
Tk  Tr  T
Tk  Tr  t Tk  Tr  t  2
 Tk  Tr  t  2
Tk  Tr  t
1 300.2   300.2   27  25 2
k3  1 0,5  0,5 
 27  25 300   27  25 300 2   27  25 300 2   27  25 300 2
T2  T1
Tk 2 
2
28  22
Tk 2   25C
2
1 1
Tk 2  T2  T1
2 2
1 1
Tk 2  0,5  0,5  0,5C
2 2

Tk2  Tk 2    2,50  0,05.101C

t 2  t 2  t1

t2  900  300  600 sekon

t 23 t1
  t 2   t 2  t1
t 2 t1
  t 2   1 t 2   1 t 1
 t 2   1 0,1   1 0,1  0,2 sekon

Syarat koreksi Newton:


Jika, k1  0 dan k 3  0  k 2  k 3
k 3  0 dan k1  0  k 2  k1

k1 dan k 3  0  k 2  0

k1  k 3
k1 & k 3  0  k 2 
2
k 2  k3  k 2  0,003 sekon 1
1 1
k 2  k1  k3
2 2
1 1
k 2  0,001  0,004  0,0025 sekon 1
2 2

T2   k 2 Tk 2  Tr  t 2

T2    0,003 25  25 600  0C

T2 T2 T2 T2


  T2   k 2  Tk 2  Tr    t 2 
k 2 Tk 2 Tr t 2

 T2    Tk 2  Tr  t 2 k 2   k 2 .t 2 Tk 2  k 2 .t 2 Tr   k 2 Tk 2  Tr   t 2

 T2     25  25 600 0,0025   0,0025.600 0,5  0,0025.600 0,5   0,0025

Koreksi suhu Newton T2   '

'
T2  T2  T2
'
T2  28  0  28C
' '
T2 T
T2  2   T2 
'
T2 
T2 T2

T2  1 T2  1  T2 


'

'
T2  1 0,5  1 1,5  2C

T 2
' '

 T2   2,80  0,20.101C

3. Usaha Listrik
U  V .I .t 2
U  2.1,5.600  1800 joule
U U U
U  V  I    t 2 
V I t 2

U  I .t 2 V  V .t 2 I  V .I   t 2 

U  1,5.600 0,5  2.600 0,1  2.1,5 0,2  570,6 joule

4. Harga Air Kalorimeter (H)


  ma .C a  m p .C p  m k .C k  Vt .C t

   93,1.1  12,81.0,094   53,94.0,217   2,4.0,46   107,113

kal / C
   
  m a  m p  m k  Vt
m a m p m k Vt
  C a m a  C p m p  C k m k  C t Vt

  1 0,01  0,094 0,01  0,217 0,01  0,46 0,1  0,059

kal / C
      1,0711  0,0006.10 2 kal / C
5. Kalor yang Diterima Kalorimeter
Q    Ta  Tm  '
 Ta  T2 & Tm  T0
Q  107,113 28  22  642,678 kal

Q Q Q
Q    Ta  Tm
 Ta Tm

Q   Ta  Tm     Ta    Tm

Q   28  22 0,059  107,113 2   107,113 0,5  268,137 kal

6. Azaz Black
Ql  QT

a.V .I .t 2    Ta  Tm 
a.U  Q

Q
a
U
642,678
a  0,357 kal/joule
1800

 Percobaan dengan I = 2,5 Amp & V = 3,5 Volt


1. Suhu Ruang Rata-Rata
Tawal  Takhir
Tr 
2
26  24
Tr   25C
2

T r Tr
Tr  Tawal  Takhir
Tawa ; Takhir

1 1
Tr  Tawa ;  Takhir
2 2

1 1
Tr  0,5  0,5  0,5C
2 2

Tr  Tr    2,50  0,05.101C


2. Koreksi Suhu Newton
T1  T1  T0

T1  22  22  0C

T1 T1
 T1   T1  T0
T1 T0
 T1   1 T1   1 T0
 T1   1 0,5   1 0,5  1C

T1  T0
Tk 1 
2
22  22
Tk 1   22C
2
1 1
Tk 1  T1  T0
2 2
1 1
Tk 1  0,5  0,5  0,5C
2 2

Tk1  Tk1    2,20  0,05.101C


t1  t1  t 0

t1  300  0  300 sekon

t1 t1
  t1   t 1  t 0
t1 t 0
  t1   1 t1   1 t 0
  t1   1 0,1   1 0,1  0,2 sekon

 T1
k1 
Tk1  Tr  t1
0
k1   0 sekon 1
 22  25 300
k k k k
k1    T   Tk  Tr    t 
T Tk Tr t

k1 
1
  T  
t.T
Tk 
  t.T 
Tr 
Tk  Tr  T
Tk  Tr  t Tk  Tr  t  2
Tk  Tr  t  2
Tk  Tr  t 
T3  T3  T2

T3  26  28  2C
T3 T2
 T3   T3  T2
T3 T2
 T3   1 T3   1 T2
 T3   1 0,5   1 0,5  1C

T3  T2
Tk 3 
2
26  28
Tk 3   27C
2
1 1
Tk 3  T3  T2
2 2
1 1
Tk 3  0,5  0,5  0,5C
2 2

Tk3  Tk 3    2,70  0,05.101C


t 3  t 3  t 2

t 3  990  690  300 sekon

t 3 t 2
  t 3   t 3  t 2
t 3 t 2
  t 3   1 t 3   1 t 2
  t 3   1 0,1   1 0,1  0,2 sekon

 T3
k3 
Tk 3  Tr  t3
2
k3   0,003 sekon 1
 27  25 300
k k k k
k3    T   Tk  Tr    t 
T Tk Tr t

k 3 
1
  T  
t.T
Tk 
  t.T 
Tr 
Tk  Tr  T
Tk  Tr  t Tk  Tr  t  2
 Tk  Tr  t  2
Tk  Tr  t
1 300.2   300.2   27  25 2
k3  1 0,5  0,5 
 27  25 300   27  25 300 2   27  25 300 2   27  25 300 2
T2  T1
Tk 2 
2
28  22
Tk 2   25C
2
1 1
Tk 2  T2  T1
2 2
1 1
Tk 2  0,5  0,5  0,5C
2 2

Tk2  Tk 2    2,50  0,05.101C

t 2  t 2  t1

t 2  690  300  390 sekon

t 23 t1
  t 2   t 2  t1
t 2 t1
  t 2   1 t 2   1 t 1
 t 2   1 0,1   1 0,1  0,2 sekon

Syarat koreksi Newton:


Jika, k1  0 dan k 3  0  k 2  k 3
k 3  0 dan k1  0  k 2  k1

k1 dan k 3  0  k 2  0

k1  k 3
k1 & k 3  0  k 2 
2
k 2  k3  k 2  0,003 sekon 1
1 1
k 2  k1  k3
2 2

1 1
k 2  0,001  0,004  0,0025 sekon 1
2 2

T2   k 2 Tk 2  Tr  t 2

T2    0,003 25  25 600  0C

T2 T2 T2 T2


  T2   k 2  Tk 2  Tr    t 2 
k 2 Tk 2 Tr t 2

 T2    Tk 2  Tr  t 2 k 2   k 2 .t 2 Tk 2  k 2 .t 2 Tr   k 2 Tk 2  Tr   t 2

 T2     25  25 390 0,0025   0,0025.390 0,5  0,0025.390 0,5   0,0039

Koreksi suhu Newton T2   '

'
T2  T2  T2
'
T2  28  0  28C
' '
T2 T
T2  2   T2 
'
T2 
T2 T2
T2  1 T2  1  T2 
'

'
T2  1 0,5  1 0,975  1,475C

T
2
' '

 T2   2,80  0,15.101C

3. Usaha Listrik
U  V .I .t 2
U  3,5.2,5.390  3412,5 joule
U U U
U  V  I    t 2 
V I t 2

U  I .t 2 V  V .t 2 I  V .I   t 2 

U  2,5.390 0,5  3,5.390 0,1  3,5.2,5 0, 2  625,75 joule


U  U    2,6  0,5.10 3 joule

4. Harga Air Kalorimeter (H)


  ma .C a  m p .C p  m k .C k  Vt .C t

   99,83.1  12,81.0,094   53,94.0,217   2,6.0,46  113,935

kal / C
   
  m a  m p  m k  Vt
m a m p m k Vt

  C a ma  C p m p  C k mk  C t Vt

  1 0,01  0,094 0,01  0,217 0,01  0,46 0,1  0,059

kal / C
      1,1394  0,0006.10 2 kal / C

5. Kalor yang Diterima Kalorimeter


Q    Ta  Tm  '
 Ta  T2 & Tm  T0
Q  113,935 28  22  683,61 kal

Q Q Q
Q    Ta  Tm
 Ta Tm

Q   Ta  Tm     Ta    Tm

Q   28  22  0,059  113,935 1,475   113,935 0,5  225,376

kal
 Q  Q    6,8  2,3.10 2 kal

6. Azaz Black
Ql  QT

a.V .I .t 2    Ta  Tm 
a.U  Q

Q
a
U
683,61
a  0,200 kal/joule
3412,5

VII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN


1. Catat keadaan ruang (P, T, e) sebelum dan sesudah
percobaan!
Jawab:
Awal Akhir
Suhu ©  2,60  0,05.101  2,40  0,05.101
Kelembaban (%)  8,60  0,05.101  8,50  0,05.101

Tekanan (cmHg)  6,8525  0,0005.101  6,8525  0,0005.101

2. Tentukan Usaha listrik (U) yang dihasilkan oleh arus


1,5 A! Apa satuannya dalam SI?
Jawab:
U = 1800 joule
satuan dalan SI  joule

3. Gambarkan grafik perubahan suhu vs waktu pada


percobaan pendahuluan, percobaan sesungguhnya dan percobaan akhir
(dalam satu grafik yang saling berhubungan antara ketiganya)!
Jawab:
Grafik perubahan suhu vs waktu  untuk arus 1,5 A & tegangan 2 V:
4. Hitung koreksi suhu dari Newton dengan
mempergunakan grafik tersebut. Apakah koreksi suhu ini perlu dalam
percobaan di atas? Jelaskan!
Jawab:
'
T2  T2  T2
'
T2  28  0  28C
Koreksi suhu ini perlu dilakukan untuk mengetahui keadisbatisan suatu
sistem.

5. Setelah suhu kalorimeter dikoreksi, hitung kalor yang


terjadi (Q)!
Jawab:
Q  642,678 kal

6. Hitung harga tara kalor-usaha listrik a dan apa


satuannya!
Jawab:
a  0,357 kal/joule

7. Lakukan VII.2 s/d VII.6 untuk kuat arus yang lain!


Jawab:
U  3412,5 joule
satuan dalan SI  joule
'
T2  T2  T2
'
T2  28  0  28C
Q  683,61 kal
a  0,200 kal/joule
Grafik perubahan suhu vs waktu  untuk arus 2,5 A & tegangan 3,5 V:

8. Gambarkan penampang kalorimeter lengkap dengan


pengaduk, termometer, alat pemanas serta sebutkan kegunaan masing-
masing alat tersebut!
Jawab:

Kegunaan:
1. kalorimeter  untuk tempat terjadinya sistem.
2. pengaduk  untuk meratakan suhu atau
mempercepat proses perambatan kalor.
3. termometer  untuk mengukur suhu di dalam
kalorimeter.
4. pemanas  untuk memanaskan sistem.

9. Gambarkan rangkaian pemasangan amperemeter,


voltmeter, sumber tegangan (ingat kutub positif dan negatif) dan arah
arusnya, apakah arus yang terbaca adalah arus yang menghasilkan kalor?
Jawab:

10. Bandingkan hasil percobaan dengan tabel, sebutkan


sebab-sebab kesalahannya!
Jawab:
a  0,357 kal/joule  untuk arus 1,5 A & tegangan 2 V
a  0,200 kal/joule  untuk arus 2,5 A & tegangan 3,5 V
a  0,240 kal/joule  untuk a tabel
Terdapat perbedaan nilai tara kalor listrik (a) dari hasil percobaan
dengan tabel, hal ini dipengaruhi oleh besarnya arus yang dialirkan dan
lamanya pengaliran arus listrik.

VIII. ANALISIS
Terdapat perbedaan nilai tara kalor listrik (a) dari hasil percobaan
(menggunakan arus 1,5 A dan 2,5 A) dengan tabel, hal ini dipengaruhi oleh
besarnya arus yang dialirkan dan lamanya pengaliran arus listrik pada sistem.

IX. KESIMPULAN
1. Usaha listrik yaitu energi yang dibutuhkan untuk memindahkan
muatan-muatan listrik pada selang waktu tertentu.
2. Tara kalor listrik yaitu besaran yang menyatakan kesetaraan antara
energi listrik dengan kalor sistem.
3. Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem
dipengaruhi lingkungan / sistem tidak adiabatis, hal ini dapat dilihat dari
grafik suhu terhadap waktu dimana terjadi kenaikan dan penurunan suhu
pada percobaan pendahuluan dan akhir.

X. PUSTAKA
1. Tyler, ”A Laboratory Manual of Physics”, Edward
Arnold, 1967.
2. Sears-Zemansky, “College Physics”, Add. Wesley,
1960.
3. Percobaan P4.

Anda mungkin juga menyukai