Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM WAWANCARA KEWIRAUSAHAAN

“SABANA FRIED CHICKEN”

Dosen Pembimbing : drg. Irma H.Y Siregar, M.HKes

Disusun Oleh :

Fransiska Adi Pramudita

P1337425215048

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GIGI

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Perkembangan dunia industri makanan saat ini memasuki persaingan yang sangat
ketat ditandai dengan adanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat
melalui sarana dan prasarana yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan data di Indonesia,negara
dengan penduduk lebih dari 250 juta orang, adalah pasar yang menarik untuk produsen makanan
dan minuman, terutama karena negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
dan karenanya jumlah penduduk kelas menengah meningkat cepat dan mengkonsumsi semakin
banyak produk, (Indonesia Investments).
Pertumbuhan ekonomi dan nilai investasi di Indonesia terutama makanan dan minuman untuk
menghadapi perusahaan sejenis yang semakin pesat bermunculan sebagai pesaing baru.
Persaingan untuk mendapatkan perhatian dari konsumen telah menempatkan konsumen sebagai
pengambil keputusan. Oleh karena itu setiap perusahaan di dorong untuk mampu melakukan hal
– hal yang dianggap lebih baik dari pesaing guna mampu menghadapi tantangan tersebut.
Salah satu jenis usaha yang saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat adalah bisnis
pada bidang makanan dan minuman. Terutama pada jenis makanan siap saji. Padatnya aktivitas
yang dihadapi masyarakat saat ini membuat masyarakat lebih banyak memutuskan membeli
makanan siap saji sebagai bekal. Hal tersebut mendorong perusahaan di bidang makanan tumbuh
sangat pesat. Syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan
adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan pelanggan dan agar tujuan tersebut dapat
tercapai maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan
jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas (reasonable).
Sabana fried chicken adalah sebuah usaha kaki lima yang dikelola secara modern dalam
bentuk kemitraan. Sesuai namanya, sabana fried chicken mempunyai produk ayam goring
berbumbu terigu kering, untuk pengolahan bahan baku sabana bekerja sama dengan perusahaan
mitra, menyusul kerjasama dengan tempat pemotongan ayam dan peternak ayam yang terbaik
untuk produk-produk sabana dan pengolahan terakhir dilakukan mitra (dalam hal ini adalah hal
penggorengan ayam). Sabana mengutamakan proses pemotongan ayam yang berkualitas, halal
dan higienis.
Asal mula sabana lahir adalah sang pemilik brand awalnya prihatin akan ketidakjelasan
proses pemotongan ayam dan kualitas ayam yang dikonsumsi masyarakat. Keprihatinan tersebut
akhirnya menjadi peluang besar sehingga sabana bisa berkembang pesat sampai saat ini. Dasar
perkembangan yang demikian pesat tersebut tak luput dari strategi penentuan lokasi yang baik
untuk lokasi gerai baru.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui profil, sejarah, proses, omset dan sifat kepribadian wirausahawan.
2. Untuk melakukan analisa mengenai usaha dari aspek pasar, aspek ekonomi, kekuatan
usaha, kelemahan usaha, prospek dan hambatan usaha.

C. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui profil, sejarah, proses dan omset dan sifat kepribadian
wirausahawan.
2. Mahasiswa mampu melakukan analisa mengenai usaha dari aspek pasar, aspek ekonomi,
kekuatan usaha, kelemahan usaha, prospek dan hambatan usaha.
3. Mahasiswa mengetahui usaha dari aspek pasar, aspek ekonomi, kekuatan usaha,
kelemahan usaha, prospek dan hambatan usaha.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Usaha
1. Jenis Usaha
Restoran dan waralaba yang mengkhususkan kuliner cepat saji (junk food) yang
berupa nasi ayam dan soft drink, dan harganya terjangkau bagi kalangan pelajar.
2. Sejarah Ringkas
Perusahaan ini dibuat oleh orang padang dengan nama sabana, dengan arti kata
“sesungguhnya” perusahaan yang berdiri tahun 2006 di bandung tepatnya di JL.
Rengasdengklok no.50 antapani. Sabana fried chicken adalah sebuah usaha kaki lima
yang dikelola secara modern dalam bentuk franchise (kemitraan) calon investor hanya
mengeluarkan investasi sebesar Rp. 13.750. Mereka pun sudah siap menjadi pengusaha
ayam goreng dengan tingkat kesuksesan yang tinggi. Pendiri pola kemitraan ini adalah
seorang pengusaha bernama M.syamsalis sejak tahun 2006 silam.
3. Proses Usaha
Sejak berdiri tahun 2006 silam, Sabana Fried Chicken sudah mengukuhkan dirinya
sebagai merek lokal bercitarasa internasional. Salah satu buktinya, brand besutan M
Syamsalis ini diawal berdirinya langsung sukses merebut hati konsumennya dengan
memasang tagline “Sentuhan rasa Dari Paman Sam”.
Selain itu, Sabana tidak hanya mengedepankan kualitas rasa maupun higienitas dan
kehalalan produknya, ia juga menawarkan peluang usaha yang terbukti menguntungkan
untuk masyarakat Indonesia. Calon investor hanya mengeluarkan investasi sebesar Rp
13.750 ribu. Mereka pun sudah siap menjadi pengusaha ayam goreng dengan tingkat
kesuksesan yang tinggi.
Membuminya rasa dan konsep Sabana Fried Chicken tersebut mengundang reaksi
yang sangat positif. Tujuh tahun berselang, Sabana Fried Chicken telah menjelma sebagai
raja ayam goreng di bisnis gerobakan.
“Sabana lahir karena prihatin atas rendahnya serta ketidakjelasan proses pemotongan
dan kualitas ayam yang dikonsumsi kebanyakan masyarakat Indonesia. Sabana juga
merupakan merek yang membumi, sebab rasanya diterima oleh mayoritas masyarakat dan
peluang usahanya juga sangat terjangkau. Kami ingin semua masyarakat merasakan
kesuksesan yang telah kami raih,” ujar Syamsalis.
Makanya, diakui Syamsalis, Sabana tidak melakukan promosi secara “gila-gilaan”
melalui media semata, akan tetapi strategi pengembangan bisnis Sabana juga dilakukan
melalui berbagai pola dan pendekatan. Salah satunya terletak pada kualitas rasa dan
kepuasan mitra-mitranya. Dua hal ini membuat perkembangan bisnis Sabana sangat
dahsyat. Tengok saja, hingga akhir April 2012 ini, Sabana telah mengoleksi lebih dari
seribu gerai booth yang tersebar di seluruh Indonesia.
4. Omset
Rp8.000 s/d Rp10.000 / buah, penghasilan Rp 3 Juta s/d Rp15 Juta / bulan
5. Sifat & Kepribadian Usaha
 Pekerja kerja
 Pantang menyerah
 Sabar
 Tidak takut gagal
B. Analisa Usaha
1. Aspek Pasar : Place, Product, Promotion, Price
 Place
Untuk lokasi gerai atau outlet sabana friedchicken (SFC) sendiri ditempatkan
di lokasi yang strategis seperti di dekat kampus, depan minimarket, dan di pinggir
jalan raya yang mobilitas nya ramai dan jumlah penduduk yang padat.dari beberapa
gerai yang paling strategis yaitu di jl. Tirto Agung tepatnya di depan sutau
minimarket ,karena lokasi ini tepat berada di dekat Poltekkes dan beberapa kantor
yang merupakan daerah yang aktivitas ekonomi dan mobilitas ekonomi padat
sehingga akan menarik konsumen untuk datang.
 Product
SFC memang memliki kualitas produk yang tinggi,ini dilihat dari segi cita
rasa dan penyajian ayam crispynya sendiri dengan kemasan yang cukup menarik,
ditambah lagi dengan harga yang relative murah akan membuat peningkatan
permintaan.
 Promotion
Dalam hal promosi sabana memiliki website bernama sabana.co.id.
 Price
Harga produk sabana friedchicken cukup terjangkau bagi konsumen ,harga
ayam dada + nasi Rp.10.000, ayam paha + nasi Rp.9.000,sementara harga ayam
sayap + nasi Rp.7.000.

2. Aspek Ekonomi
Harga produk sabana friedchicken cukup terjangkau bagi konsumen, dengan harga
yang relatif murah produk ini banyak diminati oleh konsumen ,yang sebagian
besar adalah pelajar dan mahasiswa.
3. Kekuatan Usaha
 Rasa yang nikmat berbeda dengan rasa fried chicken lokal yang lain “sentuhan
rasa Paman Sam” tertulis di setiap gerobak Sabanafried chicken, sebagai keunggulan
dari rasa fried chicken.
 Kualitas ayam yang higienis dan bersertifikasi halal, terlihat dari cara
pemotongan ayam yang sesuai dengan syariat islam.
 Pengadaan bahan baku, karena mempunyai peternakan ayam sendiri.
4. Kelemahan Usaha
 Biasanya Ayam Sabana ini tidak mempunyai tempat untuk pelanggan makan secara
langsung di sana.
 Kebanyakan para pembeli hanya dapat membawa Ayam Sabana yang mereka beli
untuk dikosumsi di rumah.
 Kadang-kadang minyak yg digunakan untuk menggoreng sudah tidak layak untuk
dipakai (maksudnya seharusnya diganti minyaknya tetapi masih tetap dipakai untuk
menggoreng).
5. Oportunitas / Prospek Usaha
 Lokasi-lokasinya yang cukup strategis. Karena biasanya mereka membuka gerai
mereka di pinggir jalan besar atau di perumahan-perumahan yang masih minim
penjual makanan.
 Harganya yang memang terjangkau oleh para pelanggan. Jadi para konsumen banyak
beralih untuk mengkonsumsi Ayam Sabana tersebut (karena menurut mereka rasa
dijadikan nomor 2 dibandingkan dengan harga).
6. Hambatan Usaha
 Semakin banyaknya gerai-gerai yang bermunculan menjajakan ayam goreng juga
dengan brand-brand yang bermacam-macam (yang bentuknya pun tidak beda jauh
dengan Ayam Sabana ini).
 Para pesaing yang memberi pelayanan lebih baik, misalnya dengan menyediakan
tempat untuk para pelanggan menikmati produk langsung di gerai mereka.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sabana Fried Chicken adalah salah satu bisnis Franchise yang bergerak di bidang
makanan khususnya ayam Fried Chicken. Berawal dari keinginan untuk memberikan pilihan
makanan Fried Chicken bagi masyarakatIndonesia, dan juga melihat bahwa daging ayam
sangat di minati oleh masyarakat Indonesia, maka di tahun 2006 Sabana Fried
Chicken mulai di rintis.
B. Saran
Sabana fried chicken ini harus lebih gencar lagi mempromosikan ayamnya ke
masyarakat karena sabana fried chicken ini tergolong masih baru kemungkinan masyarakat
masih banyak yang belum mengetahui keberadaan ayam sabana fried chicken. Buatlah
tempat untuk berjualan yang bersih dan nyaman untuk makan ayam sabana langsung
ditempat karena akan membuat konsumen puas dan tidak ragu untuk kembali
mengkonsumsi ayam sabana ini.

Anda mungkin juga menyukai