Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK ASSALAAM Sukoharjo


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Dampak Pembakaran Hidrokarbon dan Minyak
Bumi
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
KI.2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajarantidaklangsung(indirect teaching),yaituketeladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

KI3: Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual,konseptual, prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebabfenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajianyang
spesifik sesuai denganbakat dan minatnyauntuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah,menalar,menyaji,dan menciptadalamranah konkret dan ranah abstrak


terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri
sertabertindak secara efektifdan kreatif,danmampu menggunakan metodasesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR KI.3 KOMPETENSI DASAR KI.4


3.3 Mengidentifikasi reaksi pembakaran 4.3.Menyusun gagasan cara mengatasi dampak
hidrokarbon yang sempurna dan tidak pembakaran senyawa karbon terhadap
sempurna serta sifat zat hasil pembakaran lingkungan dan kesehatan
(CO2, CO, partikulat karbon)
IPK IPK
3.3.1 Menjelaskan pengertian pencemaran 4.3.1 Menyajikan dan menjelaskan zat-zat
udara yang disebabkan oleh pembakaran pencemar udara hasil pembakaran bahan
bahan bakar bakar yang berdampak terhadap
lingkungan dan kesehatan serta cara
untuk mengatasinya.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur atas
kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai
bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk
kemakmuran rakyat Indonesiaserta displin,teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara yang disebabkan
oleh pembakaran bahan bakar
Serta dapat menyajikan dan menjelaskan zat-zat pencemar udara hasil pembakaran bahan
bakar yang berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara untuk mengatasinya.

B. MATERI PEMBELAJARAN
Pembakaran hidrokarbon

1. Pembakaran sempurna
2. Pembakaran tidak sempurna
3. Dampak pembakaran hidrokarbon

4. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan

Model Pembelajaran : Discovery learning

E. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD.

F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XI Erlangga
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-Langkah Pembelajaran

Sintak Model Deskripsi


Pembelajaran
Kegiatan Guru :
Pendahuluan Orientasi
10 Menit  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : minyak bumi,
pengolahannya dan fraksi-fraksi minyak bumi, mutu minyak
bumi.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Apa kegunaan dari minyak bumi,
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari


pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari,
yaituPernahkah ananda menghirup asap dari pembuangan
kendaraan bermotor atau asap pabrik tanpa sengaja? Apa
yang anda rasakan?
 Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi dampak
pembakaran hidrokarbon dan minyak bumi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi pembakaran minyak bumi dengan cara :
65 Menit
 Peserta didik mengamati video pencemaran udara
 Peserta didik mengamati media power point dampak pembakaran
bahan bakar dan cara mengatasinya
 Peserta didik membaca bahan ajar yang diberikan tentang
dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya

Problem
statemen  Apakah yang dimaksud dengan pencemaran/polusi udara?
 Bagaimanakah dampak pembakaran bahan bakar terhadap
lingkungan dan kesehatan?
 Bagaimanakah cara mengatasi dampak pembakaran bahan
bakar terhadap lingkungan dan kesehatan?
Data
Collection  Peserta didik mendiskusikan pencemaran udara yang di
sebabkan oleh pembakaran bahan bakar, zat-zat pencemar apa
saja yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, bagaimana
dampak terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya untuk
mengatasinya.

Data
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari materi dampak pembakaran
minyak bumiyang sudah dikumpulkan / terangkum dalam
kegiatan sebelumnya.
 Mengolah informasi dari materi dampak pembakaran
minyak bumi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
dampak pembakaran minyak bumi

Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi


hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
 Perwakilan kelompok menginformasikan hasil diskusinya,
presentasi diikuti dengan tanya jawab antar kelompok
dengan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti, tidak
menyinggung perasaan dan saling menghargai pendapat
teman.
Generalization
 peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran.
 Beberapa kelompok mempresentasikan hasil LKS yang sudah
didiskusikan siswa di dalam kelompok masing-masing secara
bergiliran
 Beberapa siswa dari kelompok lain menanggap ihasil presentasi
LKS dari kelompok penyaji

Kegiatan  Mereviu hasil pembelajaran tentang dampak pembakaran


Penutup minyak bumi
15 Menit  Peserta didik bersama Guru menyimpulkan materi yang telah di
pelajari.
 Guru mengevaluasi peserta didik dengan memberikan quiz
kepada masing-masing peserta didik
 Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
 Guru member tugas makalah yang harus dibuat di rumah untuk
pertemuan berikutnya tentang dampak pembakaran minyak bumi
bagilingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Sukoharjo, Juli 2019


Mengetahui
Kepala SMK Assalaam Sukoharjo, Guru Mata Pelajaran,

M. Arifin, S.Pd Rocky Christihar PN, S.Si

.
LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR

Dampak Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Serta Cara
Untuk Mengatasinya
Salah satu dampak pembakaran bahan bakar yang berlebihan adalah pencemaran
udara. Pencemaran udara atau polusi udara adalah masuknya zat-zat asing ke udara atau
meningkatnya konsentrasi salah satu komponen udara dalam jumlah dan waktu yang secara
karakteristik mengubah susunan udara normal sehingga mampu menimbulkan gangguan-
gangguan bagi kehidupan maupun benda-benda lain. Zat-zat hasil pembakaran bahan bakar
yang menimbulkan pencemaran udara antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida
(CO2), oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida nitrogen (NO2,NO3)
1. Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak merangsang. Hal ini menyebabkan keberadaannya sulit dideteksi. Pada hal gas ini sangat
berbahaya bagi kesehatan karena pada kadar rendah dapat menimbulkan sesak napas dan
pucat. Pada kadar yang lebih tinggi dapat menyebabkan pingsan dan pada kadar lebih dari
1.000 ppm dapat menimbulkan kematian. Gas CO ini berbahaya karena dapat membentuk
senyawa dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini merupakan racun bagi darah. Oleh
karena yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya HbO, tetapi justru HbCO
Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO memang lebih kuat ikatannya
dibandingkan dengan HbO. Hal ini disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali
dibandingkan dengan HbO. Akibatnya Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan
mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah yang akan
menyebabkan terjadinya sesak napas, pingsan, atau bahkan kematian. Sumber keberadaan
gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah
satunya adalah pembakaran bensin, di
mana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak
sempurna dengan reaksi sebagai berikut.
2 C8H18(g) + 17 O2(g) → 16 CO(g) + 18 H2O(g)
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak sempurna
bensin adalah pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran
sampah, pembakaran hutan, kapal terbang, dan lain-lain. Namun demikian, penyebab utama
banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai
59%. Sekarang ini para ahli mencoba mengembangkan alat yang berfungsi untuk mengurangi
banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang disebut catalytic converter, yang berfungsi
mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas-gas yang tidak berbahaya,
dengan reaksi:
Katalis Ni
2 CO(g) + O2(g) 2 CO2(g)

Katalis Ni
2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)

2. Karbon Dioksida (CO2)


Sebagaimana gas CO, maka gas karbon dioksida juga mempunyai sifat tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak merangsang. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran
sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara. Dengan semakin banyaknya jumlah
kendaraan bermotor dan semakin banyaknya jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau
kadar CO2 di udara kita. Keberadaan CO2 yang berlebihan di udara memang tidak berakibat
langsung pada manusia, sebagaimana gas CO. Akan tetapi berlebihnya kandungan CO 2
menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda-benda di sekitarnya.
Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan
CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Hal ini
menyebabkan suhu di bumi, baik siang maupun malam hari tidak menunjukkan perbedaan
yang berarti atau bahkan dapat dikatakan sama. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya
kadar CO2 di udara ini dikenal sebagai
efek rumah kaca atau green house effect.

3. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)


Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat
menyengat dan dapat menyesakkan napas meskipun dalam kadar rendah. Gas ini dihasilkan
dari oksidasi atau pembakaran belerang yang terlarut dalam bahan bakar miyak bumi serta dari
pembakaran belerang yang terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industri
pertambangan. Penyebab terbesar berlebihnya kadar oksida belerang di udara adalah pada
pembakaran batu bara. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya oksida belerang memang
tidak secara langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya hujan
asam. Proses terjadinya hujan asam dapat dijelaskan dengan reaksi berikut.
a. Pembentukan asam sulfit di udara lembab

SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq)


b. Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara

2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)


c. Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembab membentuk asam sulfat yang lebih
berbahaya dari pada SO2 dan H2SO3
2 SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)
Hujan yang banyak mengandung asam sulfat ini memiliki pH < 5, sehingga
menyebabkan sangat korosif terhadap logam dan berbahaya bagi kesehatan. Di samping
menyebabkan hujan asam, oksida belerang baik SO2 maupun SO3 yang terserap ke dalam alat
pernapasan masuk ke paru-paru juga akan membentuk asam sulfit dan asam sulfat yang
sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan, khususnya paru-paru.
4. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada konsentrasi tinggi juga
dapat menimbulkan keracunan. Di samping itu, gas oksida nitrogen juga dapat menjadi
penyebab hujan asam. Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas
nitrogen ikut terbakar bersama dengan oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi.
Reaksinya adalah:
N2(g) + O2(g) 2 NO(g)
Pada saat kontak dengan udara, maka gas NO akan membentuk gas NO 2 dengan reaksi

sebagai berikut. 2 NO(g) + O2(g) 2 NO2(g)


Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau seperti asam
nitrat yang sangat menyengat dan merangsang. Keberadaan gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat
menyebabkan terbentuknya zat yang bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kanker. Jika
menghirup gas NO2 dalam kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan kematian. Sebagai
pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuangan asap ditambahkan katalis logam
nikel yang berfungsi sebagai konverter. Prinsip kerjanya adalah mengubah gas buang yang
mencemari menjadi gas yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.
Proses pengubahan tersebut dapat dilihat pada reaksi berikut.

Katalis Ni
2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)

Beberapa cara mengatasi dampak pembakaran bahan bakar adalah sebagai berikut:
1. Mengontrol emisi gas buang: gas buang SO2 di udara yang dihasilkan dari pembakaran
dapat diatasi dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah. Gas buang NOx yang
dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara
menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas CO dari kendaraan bermotor dapat
dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter) untuk
menyempurnakan pembakaran.
2. Menggunakan energi alternatif: energi alternatif lebih sedikit menghasilkan gas buang
dan aman terhadap lingkungan dan kesehatan. Energi alternatif yang bias digunakan
yaitu, bioetanol, biodiesel, energi dari tenaga air dan angin serta energy surya.
3. Menggunakan sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan
mengurangi angkutan pribadi.
4. Menggunakan masker ketika mengendarai sepeda motor
5. Tidak melakukan penebangan hutan secara liar, memperbanyak tanaman hijau di
daerah polusi udara tinggi karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai
indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
6. Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
Lampiran 2
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMK ASSALAAM Sukoharjo
Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
LAMPIRAN 3
EVALUASI

1. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran udara?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Tuliskanlah zat-zat apa yang merupakan hasil pembakaran bahan bakar yang dapat
mencemari udara!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Lengkapilah tabel di bawah ini!!

Zat pencemar Sumber Sifat dari zat Dampak bagi Dampak bagi
kesehatan lingkungan

Karbon
monoksida (CO)

Karbon dioksida
(CO2)

Oksida belerang
(SO2, SO3)

Oksida nitrogen
(NO, NO2)

4. Jelaskan bagaimana cara mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh CO2?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Jelaskan kegunaan pengubah katalitik (catalytic converter) yang dipasang pada knalpot
kendaraan bermotor?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
6. Jelaskan bagaimana proses terjadinya hujan asam?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
KUNCI JAWABAN
1. Pencemaran udara adalah adalah masuknya zat-zat asing ke udara atau meningkatnya
konsentrasi salah satu komponen udara dalam jumlah dan waktu yang secara
karakteristik mengubah susunan udara normal sehingga mampu menimbulkan
gangguan-gangguan bagi kehidupan maupun benda-benda lain.
2. Zat-zat apa yang merupakan hasil pembakaran bahan bakar yang dapat mencemari
udara yaitu: karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), oksida belerang (SO2,
SO3) dan oksida nitrogen (NO2,NO3)
3. Lengkapilah tabel di bawah ini!

Zat pencemar Sumber Sifat dari zat Dampak bagi Dampak bagi
tubuh lingkungan

Karbon Pembakaran tidak berwarna, sesak napas, -


monoksida (CO) tidak sempurna tidak berbau, pingsan, atau
tidak berasa, bahkan
dan tidak kematian
merangsang

Karbon dioksida pembakaran sifat tidak - berlebihnya


(CO2) sempurna berwarna, tidak kadar CO2 di
bahan bakar berasa, dan udara
minyak bumi tidak mengakibatkan
maupun batu merangsang efek rumah kaca
bara atau green
house effect

Oksida belerang Pembakaran sifat tidak Sesak napas menyebabkan


(SO2, SO3) belerang berwarna, tetapi terjadinya hujan
berbau sangat asam.
menyengat

Oksida nitrogen gas nitrogen ikut sifat tidak Kanker, Hujan asam
(NO, NO2) terbakar berwarna kematian
bersama
dengan oksigen,
yang terjadi
pada suhu
tinggi.
4. Cara mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh CO2 yaitu:
a) Menggunakan energi alternatif karena lebih sedikit menghasilkan gas buang dan
aman terhadap lingkungan dan kesehatan. Energi alternatif yang bias digunakan
yaitu, bioetanol, biodiesel, energi dari tenaga air dan angin serta energy surya.
b) Memperbanyak tanaman hijau di daerah yang polusi udara tinggi, sehingga gas CO2
di udara dapat diserap oleh tanaman hijau tersebut.

5. Kegunaan katalitik (catalytic converter) yang dipasang pada knalpot kendaraan


bermotor yaitu: untuk menyempurnakan pembakaran pada knalpot. Alat ini dapat
mengurangi polusi kendaraan bermotor dengan cara mengubah polutan-polutan yang
berbahaya menjadi polutan yang ramah lingkungan.
6. Proses terjadinya hujan asam:

a) Pembentukan asam sulfit di udara lembab


SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq)
b) Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara
2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)
c) Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembab membentuk asam sulfat yang lebih
berbahaya dari pada SO2 dan H2SO3
2 SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)

Anda mungkin juga menyukai