(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
KI.2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajarantidaklangsung(indirect teaching),yaituketeladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur atas
kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai
bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk
kemakmuran rakyat Indonesiaserta displin,teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara yang disebabkan
oleh pembakaran bahan bakar
Serta dapat menyajikan dan menjelaskan zat-zat pencemar udara hasil pembakaran bahan
bakar yang berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara untuk mengatasinya.
B. MATERI PEMBELAJARAN
Pembakaran hidrokarbon
1. Pembakaran sempurna
2. Pembakaran tidak sempurna
3. Dampak pembakaran hidrokarbon
E. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD.
F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XI Erlangga
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Inti Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi pembakaran minyak bumi dengan cara :
65 Menit
Peserta didik mengamati video pencemaran udara
Peserta didik mengamati media power point dampak pembakaran
bahan bakar dan cara mengatasinya
Peserta didik membaca bahan ajar yang diberikan tentang
dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
Problem
statemen Apakah yang dimaksud dengan pencemaran/polusi udara?
Bagaimanakah dampak pembakaran bahan bakar terhadap
lingkungan dan kesehatan?
Bagaimanakah cara mengatasi dampak pembakaran bahan
bakar terhadap lingkungan dan kesehatan?
Data
Collection Peserta didik mendiskusikan pencemaran udara yang di
sebabkan oleh pembakaran bahan bakar, zat-zat pencemar apa
saja yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, bagaimana
dampak terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya untuk
mengatasinya.
Data
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari materi dampak pembakaran
minyak bumiyang sudah dikumpulkan / terangkum dalam
kegiatan sebelumnya.
Mengolah informasi dari materi dampak pembakaran
minyak bumi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
dampak pembakaran minyak bumi
.
LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR
Dampak Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Serta Cara
Untuk Mengatasinya
Salah satu dampak pembakaran bahan bakar yang berlebihan adalah pencemaran
udara. Pencemaran udara atau polusi udara adalah masuknya zat-zat asing ke udara atau
meningkatnya konsentrasi salah satu komponen udara dalam jumlah dan waktu yang secara
karakteristik mengubah susunan udara normal sehingga mampu menimbulkan gangguan-
gangguan bagi kehidupan maupun benda-benda lain. Zat-zat hasil pembakaran bahan bakar
yang menimbulkan pencemaran udara antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida
(CO2), oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida nitrogen (NO2,NO3)
1. Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak merangsang. Hal ini menyebabkan keberadaannya sulit dideteksi. Pada hal gas ini sangat
berbahaya bagi kesehatan karena pada kadar rendah dapat menimbulkan sesak napas dan
pucat. Pada kadar yang lebih tinggi dapat menyebabkan pingsan dan pada kadar lebih dari
1.000 ppm dapat menimbulkan kematian. Gas CO ini berbahaya karena dapat membentuk
senyawa dengan hemoglobin membentuk HbCO, dan ini merupakan racun bagi darah. Oleh
karena yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya HbO, tetapi justru HbCO
Keberadaan HbCO ini disebabkan karena persenyawaan HbCO memang lebih kuat ikatannya
dibandingkan dengan HbO. Hal ini disebabkan karena afinitas HbCO lebih kuat 250 kali
dibandingkan dengan HbO. Akibatnya Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan
mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah yang akan
menyebabkan terjadinya sesak napas, pingsan, atau bahkan kematian. Sumber keberadaan
gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah
satunya adalah pembakaran bensin, di
mana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak
sempurna dengan reaksi sebagai berikut.
2 C8H18(g) + 17 O2(g) → 16 CO(g) + 18 H2O(g)
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak sempurna
bensin adalah pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran
sampah, pembakaran hutan, kapal terbang, dan lain-lain. Namun demikian, penyebab utama
banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai
59%. Sekarang ini para ahli mencoba mengembangkan alat yang berfungsi untuk mengurangi
banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang disebut catalytic converter, yang berfungsi
mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas-gas yang tidak berbahaya,
dengan reaksi:
Katalis Ni
2 CO(g) + O2(g) 2 CO2(g)
Katalis Ni
2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)
Katalis Ni
2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)
Beberapa cara mengatasi dampak pembakaran bahan bakar adalah sebagai berikut:
1. Mengontrol emisi gas buang: gas buang SO2 di udara yang dihasilkan dari pembakaran
dapat diatasi dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah. Gas buang NOx yang
dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara
menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas CO dari kendaraan bermotor dapat
dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter) untuk
menyempurnakan pembakaran.
2. Menggunakan energi alternatif: energi alternatif lebih sedikit menghasilkan gas buang
dan aman terhadap lingkungan dan kesehatan. Energi alternatif yang bias digunakan
yaitu, bioetanol, biodiesel, energi dari tenaga air dan angin serta energy surya.
3. Menggunakan sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan
mengurangi angkutan pribadi.
4. Menggunakan masker ketika mengendarai sepeda motor
5. Tidak melakukan penebangan hutan secara liar, memperbanyak tanaman hijau di
daerah polusi udara tinggi karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai
indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
6. Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
Lampiran 2
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMK ASSALAAM Sukoharjo
Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
LAMPIRAN 3
EVALUASI
Zat pencemar Sumber Sifat dari zat Dampak bagi Dampak bagi
kesehatan lingkungan
Karbon
monoksida (CO)
Karbon dioksida
(CO2)
Oksida belerang
(SO2, SO3)
Oksida nitrogen
(NO, NO2)
Zat pencemar Sumber Sifat dari zat Dampak bagi Dampak bagi
tubuh lingkungan
Oksida nitrogen gas nitrogen ikut sifat tidak Kanker, Hujan asam
(NO, NO2) terbakar berwarna kematian
bersama
dengan oksigen,
yang terjadi
pada suhu
tinggi.
4. Cara mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh CO2 yaitu:
a) Menggunakan energi alternatif karena lebih sedikit menghasilkan gas buang dan
aman terhadap lingkungan dan kesehatan. Energi alternatif yang bias digunakan
yaitu, bioetanol, biodiesel, energi dari tenaga air dan angin serta energy surya.
b) Memperbanyak tanaman hijau di daerah yang polusi udara tinggi, sehingga gas CO2
di udara dapat diserap oleh tanaman hijau tersebut.