Anda di halaman 1dari 21

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI DESA


BUKET PALA KECAMATAN RANTO PEUREULAK
ACEH TIMUR 2019

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah

DIAJUKAN OLEH

MAULANA FATTA
NIM : P0 0320217016

POLTEKKES KEMENKES ACEH


PRODI KEPERAWATAN KOTA LANGSA

1
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal yang berjudul “GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI DESA BUKET
PALA KECAMATAN RANTO PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR
TAHUN 2019”.
Shalawat teriring salam tidak lupa pula penulis persembahkan kepada seorang
tokoh revolusioner dunia baginda Muhammad SAW, beserta Ahlul Bait dan sahabatnya
sekalian.
Terima kasih penulis ucapkan kepada ayahanda yang telah membantu secara
moril dan materiil sehingga selesainya tulisan ini, juga salam kasih dan sayang untuk
ibunda tercinta yang selalu mendo’akan penulis dalam menyelesaikan proposal ini. Tak
lupa pula penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
mempermudah dan memperlancar hingga selesainya tulisan ini.
Penulis berarap mudah-mudahan proposal ini bermanfaat bagi penulis dan
semua pihak yang membaca proposal ini. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan proposal ini.
Akhirnya sebagai hamba Allah yang dhaif jauh dari kesempurnaan memohon
segala ampunan pada Allah dan mohon maaf pada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan proposal ini.
Amin ya rabbal ‘alamin.

Langsa, 3 November 2019

2
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan.................................................................................................
D. Manfaat..............................................................................................
E. Ruang Lingkup...................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................


A. Definisi...............................................................................................
B. Etiologi...............................................................................................
C. Tanda dan Gejala................................................................................
D. Patofisiologi........................................................................................
E. Penatalaksanaan..................................................................................
F. Pemeriksaan Penunjang......................................................................
G. Perencanaan........................................................................................

BAB III KERANGKA KONSEP.........................................................................


A. Variabel..............................................................................................
B. Hipotesa..............................................................................................

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN...........................................................


A. Jenis Penelitian...................................................................................
B. Populasi dan Sampel..........................................................................
C. Cara Pengumpulan Data.....................................................................
D. Alat Pengumpulan Data......................................................................
E. Rencana Pengelolaan dan Analisis Data............................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Mengingat bahaya asap rokok bagi kesehatan, pemerintah telah menetapkan

peraturan pemerintah No 19 tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan,

yang didalamnya diatur tentang kawasan bebas asap rokok yaitu tempat tempat

umum dimana orang orang tidak diperbolehkan merokok. Namun demikian pada

kenyataannya peraturan tersebut tidak efektif untuk mencegah masalah yang

disebabkan oleh asap rokok, khususnya masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh

asap rokok, hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya para perokok dengan

bebas rokok ditempat umum, dengan tidak mempedulikan orang orang disekitarnya.

(UU No.19 tahun 2003)


Jumlah perokok pada kalangan anak dan remaja meningkat terus setiap

tahunnya. Komisi Nasional Perlindungan anak (Komnas PA) memperkirakan ada 21

juta anak indonesia menjadi perokok dan meningkat setiap tahunnya. Karena itu

komnas PA meminta pemerintah mengubah draf rancangan perturan pemerintah

(RPP) Tentang tembakau yang justru mengkriminalisasi anak. Ada pasal dalam

aturan itu yang harusnya memberi kepastian hukum untuk melindungi anak dan

remaja dari dampak tembakau. (Vivanews, 2011)


Kebiasaan merokok sudah meluas dihampir semua kelompok masyarakat

indonesia dan cendrung meningkat, terutama dikalangan anak dan remaja. Sebagai

akibat genjarnya promosi rokok diberbagai media massa. Karena itulah masalah

4
merokok dapat menimbulkan resiko timbulnya berbagai penyakit atau gangguan

kesehatan seperti penyakit menular, baik pada perokok maupun pada orang lain di

sekitar kita yang tidak merokok. (Anies, 2006)


Merokok merupakan slah satu kebiasaan yang ditemui dalam kebiasaan

seharihari. Gaya hidup atau life style ini menarik sebagai suatu masalah kesehatan.

Hasil studi menunjukkan bahwa perokok berat telah memulai kebiasaannya ini sejak

berusia belasan tahun, dan hampir tidak ada peroko berat yang baru memulai

merokok pada saat dewasa. Karena itulah, masa remaja sering kali dianggap masa

kritis yang menentukan apakah nantinya menjadi perokok atau bukan. (Albar,

2009)
Bahaya merokok bagi kesehatan adalah dapat menimbulkan berbagai

penyakit. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara

langsung ataupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si

perokok tetapi juga orang disekitarnya. (Tarwoto, 2010)


Remaja merupakan suatu periode yang ditandai dengan pertumbuhan dan

perkembangan yang cepat dari fisik, emosi, kognitif, dan sosial yang menjembatani

masa kanak kanak dan dewasa. Remaja merupakan generasi penerus bangsa.

Remaja yang merokok dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis kelamin,

umur dan lingkungan banyak juga remaja yang merokok dipengaruhi oleh teman

mereka karena apabila tidak meroko dikatakan tidak gaul oleh teman-temannya

(Albar, 2009)
Perilaku merokok dikalangan remaja hingga kini masih menjadi masalah

yang cukup serius, dengan jumlah yang meningkat dari tahun ketahun, dimulai dari

usia yang sangat relatif muda yakni SMP, Ada pendapat di kelompok remaja pria

5
bahwa kalau tidak merokok kurang jantan, karena pada masa SMP merupakan masa

yang rawan dalam pergaulan. Tahun 2006 “The Jakarta Global Youth Survey”

melaporkan lebih dari sepertiga pelajar (37%) biasa merokok. (Nugroho, 2008)
Faktor faktor yang mempengaruhi merokok prilaku merokok pada remaja

dipengaruhi oleh iklan dan lingkungan anak yang terpengaruh terhadap prilaku

teman perokok sembilan kali lebih rentan untuk mencoba rokok. Begitu mencoba

mereka menjadi kecanduan.


Data WHO 2008 menunjukkan jumlah peroko dunia mencapai 1,3 milyaran

orang, bila jumlah penduduk dunia pada tahun yang sama mencapai 6,3 orang.

Maka berarti pravalensi peroko mencapai 19,4 % indonesia di nobatkan sebgai

negara dengan konsumsi rokok terbesar nomor 3 setelah china dan india (healty life

2010).
Berdasarkan survey sosial ekonomi nasional dan riset kesehtan dasar jumlah

perokok di Indonesia di tahun 2011 adalah 65 juta perokok yang meroko setiap

harinya. Berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2007 jumlah perokok di Indonesia

mencapai 6,4 juta perokok laki-laki dan 4,8 juta perokok perempuan. Prevelansi

merokok pada usia remaja juga sangat menghawatirkan yaitu mencapai 19 persen di

tahun 2017.
Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan diketahui jumlah remaja

di desa Medang Ara berjumlah 202 orang. Dari 10 responden didapatkan 7

responden merokok disebabkan oleh ajakan teman. Ini menandakan bahwa prilaku

merokok bagi kaum remaj masih banyak. Oleh karena itu semoga dengan adanya

penelitian ini remaja semakin sadar betapa berbahayannya rokok bagi kesehehatan

mereka.

6
Berdasarkan latar belakang diatas maka dari itu peneliti tertarik untuk

meneliti tentang “Gambaran Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Merokok

Pada Remaja di Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh

Timur Tahun 2019 ”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalahnya adalah “Apa

gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku merokok pada remaja di Desa

Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur Tahun 2019?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi prilaku

merokok pada remaja di Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak

Kabupaten Aceh Timur.

2. Tujuan khusus
a) Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi prilaku merokok pada remaja

di Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur

Tahun 2019 berdasarkan lingkungan


b) Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi prilaku merokok pada remaja

di Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur

Tahun 2019 berdasarkan iklan


c) Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi prilaku merokok pada remaja

di Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur

Tahun 2019 berdasarkan pengaruh teman

7
d) Gambaran faktor faktor yang mempengaruhi prilaku merokok pada remaja

di Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur

Tahun 2019 berdasarkan sosial budaya

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, sebagai suatu pengalaman belajar dalam kegiatan penelitian,

sehingga dapat memperoleh pengalamn meningkat wawasan peneliti.


2. Bagi remaja, agar dapat mengetahui bahay merokok dan dapat memotivasi

dirinya untuk berhenti merokok

E. Ruang Lingkup Penelitian


Untuk menghidari luasnya permasalahan dan mengingat terbatasnya waktu,

biaya, dan tenaga, membahas ruang lingkup penelitiannya hanya pada remaja yang

merokok dan berusia 13 – 19 tahun yang tertinggal di Desa Buket Pala Kecamatan

Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur Tahun 2019.

BAB II

8
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
1. Definisi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120

mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi

daun daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya

dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung

lainnya (Tjandra, 2011)


Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis

penyakit dari berbagai alat tubuh manusia, seperti kanker paru, bronkitis kronik,

emfisema, dan berbagai penyakit paru lainnya. Selain itu adalah kanker mulut,

tenggorokan, pankreas, kandung kemih, penyakit pembuluh darah ulkus peptikum,

dan lainlainnya . satu satunya penyakit yang menunjukkan asosiasi negatif dengan

kebiasaan merokok adalah kematian akibat penyakit parkinson (Tjarndra, 2011).

2. Bahan bahan yang terkandung dalam rokok


Pada saat rokok dihisap komposisi rokok yang dipecah menjadi komponen

lainnya, misalnya komponen yang cepat menguap akan menjadi asap bersama

sama dengan komponen lainnya terkondensasi,. Dengan demikian asap rokok

yang dihisap oleh peroko terdiri dari bagian gas (85%) dan bagian partikel (15%).

Rokok mengandung kurang lebih 4.000 jenis bahan kimia, dengan 40 jenis bersifat

karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).

3. Kandungan Rokok

Menurut Muhibah (2011) racun rokok yang paling utama adalah sebagai

berikut:

9
a. Nikotin

Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung berdebar

lebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung meningkat dan kontraksi

jantung meningkat sehingga menimbulkan tekanan darah meningkat

(Tawbariah et al., 2014).

b. Tar

Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel

pada paru-paru, mengandung bahan-bahan karsinogen (Mardjun, 2012).

c. Karbon Monoksida (CO)

Merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap pembuangan

kendaraan. CO menggantikan 15% oksigen yang seharusnya dibawa oleh sel-

sel darah merah. CO juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah dan

meninggikan endapan lemak pada dinding pembuluh darah, menyebabkan

pembuluh darah tersumbat.

4. Sejarah Rokok di Indonesia

Menurut Poetra (2012) kebiasaan merokok di Indonesia diperkirakan

dimulai pada awal abad ke-19, dimana warisan budaya luhur bangsa Indonesia

ialah rokok kretek. Rokok kretek adalah rokok yang menggunakan tembakau asli

yang dikeringkan, dipadukan dengan cengkeh dan saat dihisap terdengar bunyi

10
‘kretek’. Sejarah rokok kretek di Indonesia bermula dari kota Kudus, Jawa

Tengah.

5. Pembagian Rokok

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1) Rokok berdasarkan bahan baku atau isinya, dibedakan menjadi:

a. Rokok Putih

Isi rokok ini hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan

efek rasa dan aroma tertentu (Mardjun, 2012). Rokok putih mengandung 14 -

15 mg tar dan 5 mg nikotin (Alamsyah, 2009).

b. Rokok Kretek

Bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi

saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Mardjun, 2012).

Rokok kretek mengandung sekitar 20 mg tar dan 44- 45 mg nikotin

(Alamsyah, 2009).

c. Rokok Klembak

Bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan

yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

2) Rokok berdasarkan penggunaan filter menurut Mardjun (2012) dibagi menjadi

dua kelompok, yaitu:

11
a. Rokok Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus

b. Rokok Non Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus

6. Jenis Rokok

Menurut Mustikaningrum (2010) jenis rokok dibagi menjadi delapan, yaitu:

a. Rokok Merupakan sediaan tembakau yang banyak digunakan.

b. Rokok Organik Merupakan jenis rokok yang dianggap tidak mengandung

bahan adiktif sehingga dinilai lebih aman dibanding rokok modern.

c. Rokok Gulungan atau “Lintingan” Peningkatan penggunaan rokok dengan cara

melinting sendiri ini sebagian besar disebabkan oleh budaya dan faktor

finansial.

d. Bidis berasal dari India dan beberapa negara Asia Tenggara. Bidis dihisap lebih

intensif dibandingkan rokok biasa, sehingga terjadi peningkatan pemasukan

nikotin yang dapat menyebabkan efek kardiovaskuler.

e. Kretek Mengandung 40% cengkeh dan 60% tembakau. Cengkeh menimbulkan

aroma yang enak, sehingga kretek dihisap lebih dalam daripada rokok biasa.

f. Cerutu Kandungan tembakaunya lebih banyak dibandingkan jenis lainnya,

seringkali cerutu hanya mengandung tembakau saja.

g. Pipa Asap yang dihasilkan pipa lebih basa jika dibandingkan asap rokok biasa,

sehingga tidak perlu hisapan yang langsung untuk mendapatkan kadar nikotin

yang tinggi dalam tubuh.

12
h. Pipa Air Sediaan ini telah digunakan berabad-abad dengan persepsi bahwa cara

ini sangat aman. Beberapa nama lokal yang sering digunakan adalah hookah,

bhang, narghile, shisha.

7. Filter Rokok

Filter rokok yang terbuat dari asetat selulosa berfungsi untuk menahan tar

dan partikel rokok yang berasal dari rokok yang dihisap, namun dalam jumlah

sangat sedikit. Filter juga berfungsi untuk mendinginkan rokok sehingga menjadi

mudah dihisap (Mustikaningrum, 2010).

B. Etiologi

Menurut Center of Desease Control (CDC) dalam Octafrida (2011) merokok

membahayakan setiap organ di dalam tubuh. Merokok menyebabkan penyakit dan

memperburuk kesehatan, seperti :

1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)


PPOK sudah terjadi pada 15% perokok. Individu yang merokok mengalami

penurunan pada Forced Expiratory Volume in second (FEV1), dimana kira-kira

hampir 90% perokok berisiko menderita PPOK (Saleh, 2011).

2. Pengaruh Rokok Terhadap Gigi

Hubungan antara merokok dengan kejadian karies, berkaitan dengan penurunan

fungsi saliva yang berperan dalam proteksi gigi. Risiko terjadinya kehilangan

gigi pada perokok, tiga kali lebih tinggi dibanding pada bukan perokok (Andina,

2012).

13
3. Pengaruh Rokok Terhadap Mata

Rokok merupakan penyebab penyakit katarak nuklear, yang terjadi di bagian

tengah lensa. Meskipun mekanisme penyebab tidak diketahui, banyak logam dan

bahan kimia lainnya yang terdapat dalam asap rokok dapat merusak protein

lensa (Muhibah, 2011).

4. Pengaruh Terhadap Sistem Reproduksi

Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi, fertilitas pria maupun wanita.

Pada wanita hamil yang merokok, anak yang dikandung akan mengalami

penuruan berat badan, lahir prematur, bahkan kematian janin (Anggraini, 2013).

BAB III
KERANGKA KONSEP

A. Variabel
Menurut Albar Lukman (2009), banyak faktor yang mempengaruhi perilaku

remaja merokok, faktor-faktor tersebut yaitu faktor demografis faktor lingkungan

sosial faktor psikologis dan faktor sosial kultural.

Berdasarkan latar belakang di atas, susunan kerangka konsep sebagai berikut :

Variabel independen variabel dependent

14
1. Faktor kepribadian
2.
2. Keluarga Prilaku merokok

3. Pengaruh teman

4. iklan Skema 3.1


Kerangka Konsep Gambaran Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Merokok
Pada Remaja di Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2019

B. Defenisi operasional
Tabel 3.2
Defenisi operasional gambaran faktor

faktoyangmempengaruhi Prilaku merokok pada remaja di

Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten

Aceh Timur Tahun 2019

Variabel dependent (variabel terikat)

N Variabel Definisi Cara ukur Skala ukur hasil ukur

o operasional
1. Prilaku Aktivitas dengan wawancara Ordinal -ada ( bila

merokok sengaja membakar ada jawaban

temabakau ya

kemudian dihisap - tidak ada

15
Variabel indenpenden

1. Kepribadian Faktor kejiwaan wawancara Ordianal - Ya (50%)

yang

mendorong - Tidak (50%)

seseorang

merokok
Keluarga Kesatuan yang wawancara Ordinal - Ya (50%)

terkecil didalam

lapisan Tidak (50%)

masyarakat yang

menempati

kedudukan yang

primer
Pengaruh Berkawan wawancara Ordinal - Ya (50%)

teman dengan

seseorang yang Tidak (50%)

merokok
Iklan Promosi rokok wawancara Ordinal - Ya (50%)

yang dilakukan

baik melalui Tidak (50%)

media cetak

ataupun

elektronik

16
C. Cara ukur variabel
Untuk pengukuran variabel skala yang di pakai menurut nursalam

(2003) dimana untuk mendapat ya akan mendapatkan skor 2 dan jawaban yang

salah akan mendapatkan nilai 0


1. Faktor yang mempengaruhi prilaku merokok terhadap remaja
Ya : bila remaja menjawab ya
Tidak : bila remaja menjawab tidak
2. Faktor kepribadian
Ya : jika total jawaban ya > 50- 100% Dengan total skor 5- 10
Tidak : jika jawaban ya< 50 dengan total skor 0-4
3. Keluarga
Mendukung : jika total jawaban ya > 50-100 % dengan total skor 5-10
Tidak mendukung : jika jawaban ya < 50% dengan total skor 0-4
4. Pengaruh teman
Ya : jika total jawaban ya > 50- 100% dengan total skor 5-10
Tidak : jika jawaban ya < 50% dengan total skor 0-4
5. Iklan
Ya : jika total jawaban ya > 50- 100% dengan total skor 5-10
Tidak : jika jawaban ya < 50% dengan total skor 0-4

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional

yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi merokok pada remaja

merokok pada remaja di Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten

Aceh Timur Tahun 2019

17
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah di seluruh remaja di Desa Gampong Meutia

kecamatan Langsa Kota Kota Langsa tahun 2017 yang berjumlah 202 remaja
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel yang diambil

dalam penelitian ini adalah remaja di Desa Gampong Meutia Kecamatan

Langsa Kota Kota Langsa Tahun 2017.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel random sampling ya itu

dimana setiap elemen di seleksi secara acak. Kriteria sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

a. Remaja yang berusia 13- 19 tahun


b. Remaja yang dapat membaca dan menulis
c. Remaja yang tersedia menjadi responden yang dinyatakan secara tertulis

C. Cara Pengumpulan Data


Penelitian akan dilakukan Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak

Kabupaten Aceh Timur 2019.


1. Infromet consent (lembar persetujuan)
Lembar persetujuan di berikan kepada calon responden dan peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dilakukan. Bila calon bersedia

menjadi responden maka lembaran persetujuan di tandatangani namun bila

calon responden menolak maka tidak akan memaksa dan tetap menghormati

haknya.
2. Anonymity (tanpa nama)

18
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden pada lembar kuesioner yang diberikan tetapi hanya

memberikan kode.
3. Confidentialyti ( kerasiaaan )
Peneliti menjamin kerasiaan informasi yang diberikan oleh responden

D. Alat Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data tentang factor yang mempengaruhi prilaku merokok

remaja di Desa Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur

Tahun 2019 yaitu dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh

penelitian dengan mengacu pada kerangka konsep yang akan di tanyakan oleh

peneliti pada remaja.

E. Rencana Pengelolaan dan Analisis Data


Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah adta primer dari

responden yang sebelumnya responden diminta kesediannya dengan mengisi

formulir pernyataan menjadi responden. Bila dalam pengisi kuesioner responden

mengalamani hambatan maka peneliti memberikan arahan atau gambaran cara

menjawab pernyataan tanpa memberikan jawaban kepada responden.


1. Pengolahan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini mengguanakan kuesioner

dengan jumlah pernyataan pada setiap variabel masing masing 5 pertanyaan.

Untuk setiap pertanyaan pada variabel penelitian menggunakan skala menurut

nursalam dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Dalam bentuk dichotomy

questional. Jika responden menjawab ya berarti mendukung dan tidak berarti tidak

mendukung.

19
Setelah mengguanakan semua kuesioner dari responden terkumpul maka

selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan mengguanakan teknik manual

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :


1. Editing yaitu data yang telah dikumpulkan diperiksa kebenarannya
2. Coding yaitu mengklasifikasikan jawaban menurut macamnya dengan

memberikan code.
3. Scoring yaitu memberikan skor pada setiap pernyataan yang diajukan
4. Tabulating yaitu data yang dikumpulkan di tabulasi dalam tabel distribusi

fekuensi

2. Analisis Data
Data yang telah diolah selanjutnya dianalisa dan hasil analisa disajikan dalam

bentuk tabel frekuensi dengan rumus:


F
P= x100%
N
KET : P = Angka persentase
F = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Jumlah seluruh respondent

DAFTAR PUSTAKA

Adesti, Amelia, 2009 gambaran prilaku merokok pada remaja lakilaki Medan : USU
repotory

Albar, L, 2009. Proposal motivasi Merokok Pada Remaja Diambil pada tanggal 20 april
2012

20
Anies, 2006 Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular , Jakarta : jatilanggot : eley
media komputindo

Aulia, iskandarsyah, 2006. Remaja dan Permasalahannya , jatilanger : fakultas


psikologis Unpad

Efri, widyanti, 2007, prilaku dan permasalahannya, jatilanger : FIK unpad

Fajar, juliansyah, 2010 prilaku Merokok pada Remaja. Di ambil pada tanggal 21 april
2012

Healty.life 2010. Mengapa jumlah Perokok Di Indonesia Masih Tertinggal di Dunia di


ambil pada tanggal 23 april 2012.

Helmi, 2008 Faktor faktor Penyebab Prilaku Merokok pada Remaja . Yogyakarta UGM

21

Anda mungkin juga menyukai