Anda di halaman 1dari 5

(PENYAKIT TIDAK MENULAR “HIPERTENSI”)

Oleh:
KELOMPOK II

AMSAR JAMBIA
ASRIANTI
FERA ANGELINA PUTRI
HIJRIANI
NI NYOMAN FITRIANI
NOVA PRIMASARI
NURHIDAYAH
RICHARDO REYNALDI S.A.
SISKIA AZIZAH
SITI ZAKINAH SHOBRI
WA ODE SUMARS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2017

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan karunia_Nya kami diberikan kesehatan dan
kesempatan sehinnga bisa meyelesaikan makalah epidemiologi ini tepat pada
waktunya.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Di dalam makalah ini kami menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar menjadikan makalah
ini lebih baik lagi. kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan khususnya pada diri kami sendiri.

Kendari, 4 april 2017

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia yang
menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan
beban pembiayaan kesehatan sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan
penanggulangan, Pada tingkat global, 63% penyebab kematian di dunia adalah
penyakit tidak menular yang membunuh 36 juta jiwa per tahun, 80% kematian ini terjadi
di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Penyakit tidak menular adalah
penyakit kronis dengan durasi yang panjang dengan proses penyembuhan atau
pengendalian kondisi klinisnya yang umumnya lambat. Berikut 10 besar penyakit
penyebab kematian di dunia menurut . Menurut World Health Organization (WHO) 2011 :
1. Penyakit jantung koroner
2. Stroke
3. Infeksi saluran napas bawah
4. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
5. Diare
6. HIV/AIDS
7. Kanker paru
8. Diabetes melitus
9. Kecelakaan lalu lintas
10. Prematuritas
Indonesia juga mengalami eskalasi penyakit tidak menular yang dramatis.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013 menunjukkan bahwa telah
terjadi peningkatan secara bermakna, diantaranya prevalensi penyakit stroke
meningkat dari 8,3 per mil pada 2007 menjadi 12,1 per mil pada 2013. Lebih
lanjut diketahui bahwa 61 persen dari total kematian disebabkan oleh penyakit
kardiovaskuler, kanker, diabetes dan PPOK. Tingginya prevalensi bayi dengan
BBLR (10%, tahun 2013) dan lahir pendek (20%, tahun 2013), serta tingginya
stunting pada anak balita di Indonesia (37,2%, 2013) perlu menjadi perhatian oleh
karena berpotensi pada meningkatnya prevalensi obese yang erat kaitannya
dengan peningkatan kejadian penyakit tidak menular. Dengan demikian,
penanggulangan penyakit tidak menular juga perlu mengintegrasikan dengan
upaya-upaya yang mendukung 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). Berikut
10 besar penyakit tidak menular di indonesia menurut litbangkes 2015 :
1. penyakit pembuluhdarah otak (21%)
2. penyakit jantung iskemik (12.9%)
3. diabetes mellitus(6.7%)
4. TBC (5.7%)
5. hipertensi dengan komplikasinya(5.3%)
6. penyakit saluran napas bawah kronik (4.9%)
7. penyakit hati (2.7%)
8. kecelakaantransportasi (2.6%)
9. pneumonia (2.1%)
10. diare (1.9%)

berikut 10 besar penyakit penyebab kematian di sulawesi tenggara


menurut dinkes prov.sultra tahun 2015
hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan
terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025
mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi.
Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara
berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010
dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang memiliki
penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 persen. Kawasan Afrika
memegang posisi puncak penderita hipertensi sebanyak 46 persen. Sementara
kawasan Amerika menempati posisi buncit dengan 35 persen. Di kawasan Asia
Tenggara, 36 persen orang dewasa menderita hipertensi.
Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap
tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah
tinggi. "Untuk pria maupun wanita terjadi peningkatan jumlah penderita, dari 18
persen menjadi 31 persen dan 16 menjadi 29 persen, (WHO, 2013). Di Indonesia,
angka penderita hipertensi mencapai 5,3% pada tahun 2015 dan penyakit
tersebut menduduki posisi ke-5 tingkat nansional penyebab kematian pada
provinsi sulawesi tenggara hipertensi menduduki posisi ke-2 penyakit penyebab
kematian dengan jumlah kasus 19.743.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa definisi dari hipertensi?
2. Apa saja tanda dan gejala hipertensi?
3. Apa saja klasifikasi dari hipertensi?
4. Bagaimana patofisiologi hipertensi?
5. Bagaimana masalah epidemiologi hipertensi?
6. Bagaimana diagnosis hipertensi?
7. Apa saja komplikasi hipertensi?
8. Bagaimana cara pencegahan hipertensi?
9. Bagaimana pengobatan hipertensi?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dari hipertensi
2. Untuk mengetahui tanda dan gejala hipertensi
3. Untuk mengetahui klasifikasi hipertensi
4. Untuk mengetahui patofisiologi hipertensi
5. Untuk mengetahui masalah epidemiologi hipertensi
6. Untuk mengetahui diagnosis hipertensi
7. Untuk mengetahui komplikasi hipertensi
8. Untuk mengetahui cara pencegahan hipertensi
9. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi

Anda mungkin juga menyukai