PENDAHULUAN
% (SKRT, 2013).
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2014
kelompok umur remaja (15-19 tahun). Hal ini berarti bahaya rokok
masa remaja.
menjadi target yang tepat untuk dibekali dengan hal yang positif
lingkungan sekolah.
Adiwiryono (2015), menyatakan bahwa PHBS pada tatanan
gangguan kesehatan pada anak usia sekolah yang cukup luas dan
beberapa faktor antara lain faktor perilaku dan non perilaku yang
hidup bersih dan sehat pada anak usia 7 -10 tahun. Pengetahuan,
oleh guru, diperoleh hasil bahwa 7 orang siswa memiliki PHBS yang
serta kuku tangan dan kaki yang panjang dan kotor. Hasil
bersih dan sehat (PHBS) pada anak usia sekolah di SDN Karet 3
Kabupaen Tanggerang
bersih sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa SDN
hidup bersih sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa
lingkungan.
TINJAUAN PUSTAKA
sempurna dari fisik, mental, dan sosial yang tidak terbatas hanya
faktor yaitu:
optimal juga. Jika salah satu faktor tersebut berada dalam keadaan
pengkondisian.
dalam diri sendiri dan sulit diamati dari luar (orang lain) yang
dalam bentuk tindakan yang dapat diamati dari luar (orang lain)
yang disebut praktik (practice) yang diamati orang lain dari luar
baru.
individu tersebut.
secara kongkrit.
b. Perilaku aktif adalah perilaku yang dapat diamati secara
2011).
berikut:
tujuan sementara.
peningkatan kesehatan.
atau selalu meminum air yang sudah dimasak. Maka hal ini akan
menjadi penguat untuk perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-
anak.
1. Faktor Internal
adalah sifat sifat yang diperoleh dari orang tua atau neneknya
rohani.
2. Faktor Eksternal
individu.
1. Indikator Nasional ;
(Ahmadi, 2016).
PHBS di institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan
bulan
kesehatan.
b. Sasaran sekunder
c. Sasaran tersier
sasaran PHBS pada usia sekolah (6-10 tahun) yang kurang baik akan
dan cacingan.
1. Kebersihan Kulit
berikut ini :
2. Kebersihan rambut
memelihara rambut dan kulit kepala dan kesan cantik serta tidak
sendiri
3. Kebersihan gigi
habis makan
c. Kebersihan lingkungan
5. Kebiasaan olahraga
2015).
(Irianto, 2016).
sebab zat gizi zat kehidupan yang esensial bagi pertumbuhan dan
serta pola makan yang teratur yaitu tiga kali sehari pada pagi,
terhadap air bersih dan sanitasi dasar. Pada tahun 2002, persentasi
rumah yang memiliki yang mempunyai akses terhadap air yang layak
2. Kantin Sekolah
persyaratan kesehatan
menggunakan sabun
bebas pencemaran
toilet
3. Jamban
Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang
nol.
mengubur)
8. Tempat sampah
pemusnahan sampah
(Ismoyowati, 2017).
sekolah
2.3.9. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukansebaliknya
kering
tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir.
tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman serta dapat mencegah
sabun dan air yang mengalir. Kurang nya fasilitas disekolah terkait
pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar tentang PHBS. Hal ini
gizinya hanya satu atau dua jenis sumber zat gizi, yakni hanya
dan bubur sum-sum, berat perporsi hanya 20-40 gram, dengan nilai
goreng, berat per porsi hanya 5-30 gram, dengan nilai energi 0-95
yang sehat adalah yang tidak mencemari sumber air minum, tidak
air besar dan buang air kecil dapat menjaga lingkungan sekolah
mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum dan lain-
akan mati.
remaja yaitu pada usia 10-14 tahun sebesar 13,6% dan angka
27,7%.
mengiklankan rokok.
bulan
Sekolah
antara lain diare, karies gigi, gizi buruk, penyakit kulit dan
kecacingan.
dan Sehat yang tidak baik adalah diare, karies gigi serta kecacingan
penyakit diare, DBD dan penyakit ISPA yang kerap kali datang
2.4.1. Pengetahuan
2.5. Sikap
sikap yang utuh. Dalam penetuan sikap yang utuh ini, pengetahuan
resiko.
Sikap dibedakan menjadi dua, yaitu :
berada
responden.
Kerangka Konsep
2. Pengetahuan
3. Sikap