Anda di halaman 1dari 2

DRAFT SPO Penggunaan Kauter

Nomor Dokumen No. Revisi : Halaman :


:

No. Dok.Unit:

Disiapkan oleh: Disetujui oleh: Ditetapkan Oleh:


Direktur Utama
Nama Rahmat, AMK

Jabatan Supervisor Direktur Medik dan Keperawatan

Tanda
Tangan
Tanggal Terbit : Unit Kerja :
Standar Prosedur Operasional

Pengertian :
Penggunaan kauter listrik selama operasi dan penggunaan pada pasien dengan implan pacemaker atau
defibrilator kardioverter

Tujuan :
1. Agar staff memahami prinsip penggunaan kauter listrik secara aman.
2. Terselenggaranya proses pemeliharaan kauter listrik

Kebijakan :
1. Semua personil yang menggunakan peralatan diatermi harus mendapat pelatihan dan telah dianggap
kompeten. Mereka harus memahami penggunaan peralatan secara aman dan prinsip penggunaan kauter
listrik.
2. Mesin diatermi harus diperiksa sebelum melakukan prosedur dan sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuat kauter listrik.
3. Pemeliharaan kauter listrik harus dilakukan setiap tahun dan dipastikan keamanan penggunaannya, jika
ada kerusakan segera dilaporkan dan diperbaiki.
4. Semua staff harus memperhatikan jika pasien memiliki kontraindikasi penggunaan diatermi monopolar
seperti pasien dengan penggunaan alat pacu jantung.
5. Ketika diketahui bahwa pasien menggunakan implan pacemaker atau defibrilator kardioverter, dokter
anestesi dan dokter bedah bertanggung jawab untuk memberikan catatan dan menginformasikan ke
seluruh tim mengenai hal ini. Tim harus menghubungi kardiolog untuk memeriksa kondisi pasien.
Prosedur:
1. Mesin datermi harus dimatikan atau di set standby sebelum dihubungkan atau diputus hubungan dengan
elektroda, dan dokter bedah harus diberitahukan pengaturan power sebelum digunakan.
2. Pasien harus dilindungi dari barang metal untuk mencegah tersengat arus listrik oleh sirkuit bypass dari
negatif kauter.
3. Perawat scrub harus memeriksa forceps diatermi sebelum digunakan, untuk memastikan insulasi intak dan
terhubung dengan baik dengan komponen-komponen lain.
4. Perawat scrub harus menjaga forceps diatermi/blade, dan sebagainya dalam pelindung insulasi yang
sesuai selama pembedahan untuk mencegah terbakarnya pasien atau tim di kamar OK.
5. Aplikasi plat diatermi ground harus dilakukan sesuai instruksi, sebagai contoh plat harus diletakkan di area
otot yang bersih, kering, bebas rambut, sedekat mungkin dengan daerah operasi, dan jauh dari peralatan
metal di sekitar pasien.
6. Plat ground diatermi / negatif kauter harus diupayakan tetap bersih dan kering. Harus diperkiraan dan
dilakukan tindakan preventif untuk memastikan plat tidak menjadi tercampur dengan cairan pada proses
persiapan atau cairan tubuh pasien. Elektroda harus kontak langsung dan secara sempurna ke pasien
selama pembedahan. Jika terdapat perubahan posisi setelah aplikasi plat, lokasi kontak harus diperiksa
ulang.
7. Pad perekat dapat digunakan untuk membersihkan ujung diatermi monopolar, untuk memastikan kontak
yang baik dengan pembuluh darah yang terbuka, mencegah perlengketan, dan mencegah kemungkinan
terjadinya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh pembakaran yang berlebihan dari ujung forceps.
8. Pad perekat tidak boleh digunakan pada forceps bipolar ketika dipindahkan ke benda yang tidak lengket
dan dibersihkan dari jaringan yang melekat dengan kasa.
9. Kondisi kulit pasien harus selalu diperiksa setelah pemindahan plat ground, dan lokasi serta kondisi kulit
dicatat pada dokumentasi perioperatif.
10. Staff diberikan edukasi mengenai penggunaan visor masks untuk mencegah inhalasi dan kontaminasi
mata akan diathermy plume.
11. Elektroda sekali pakai (plat ground) tidak boleh digunakan ulang.
12. Perlu dipertimbangkan bipolar surgical diathermy jika pabrik pembuat implan pacemaker atau defibrilator
kardioverter mengkontraindikasikan penggunaan surgical diathermy.
13. Jika dokter anestesi dan dokter bedah memutuskan menggunakan diathermy monopolar pada pasien
dengan implan pacemaker atau defibrilator kardioverter harus benar-benar mendokumentasikan tindakan
ini secara jelas.
14. Selama pembedahan, resusitasi kardiopulmoner, pacing external sementara dan defibrilasi eksternal
harus tersedia.
15. Tanda-tanda vital pasien harus dimonitor sebelum induksi dan selama pembedahan.
16. Jika terdapat masalah pada pacemaker selama pembedahan, dokter bedah harus diberitahukan dan
diathermy harus dihentikan atau digunakan secara intermiten.
17. Jika penggunaan diatermi monopolar tidak dapat dihindari,maka:
 The return electrode (diathermy plate) harus disingkirkan sehingga arus antara elektroda diatermi dan
return elektroda diletakkan jauh dari pacu jantung atau implan defibrilator kardioversi pasien.
Penggunaan ini harus dibatasi to short bursts.
 Dalam penggunaan diatermi monopolar atau bipolar, perlu diperhatikan bahwa semua kabel yang
tersambung dengan mesin diatermi diletakkan sejauh mungkin dari pacu jantung atau tempat implan
defibrilator kardioversi.
 Jika pasien memiliki implan defibrilator kardioversi, dokter anestesi menentukan posisi magnet klinis di
atas tempat impan untuk mencegah inappropriate shock delivery, hal ini dapat melindungi pasien dari
durasi pasien menggunakan tape Micropore.

Anda mungkin juga menyukai