1. Hal yang baik dan bagus dari sistem transportasi Soekarno Hatta tentu bisa kita
contoh, tentunya dengan penyesuaian lokal daerah. Moda transportasi bisa
menggunakan angkot yang ada atau jika memungkinkan lebih bagus lagi
menggunakan bis agar lebih banyak penumpang yang terangkut. Rute utama
adalah jalan besar di Majalengka. Kemudian disediakan halte pada titik utama
tertentu tempat penumpang berkumpul untuk diangkut ke bandara Kertajati.
Setiap perubahan pasti ada hambatan. namun bukan karena hambatan itu yang
lantas membuat perubahan itu berhenti. Perubahan menuju ke arah perbaikan
dan kemaslahatan adalah mutlak didukung oleh semua pihak. Jika sistem
transportasi ini benar-benar diimplementasikan, bisa jadi akan ada
ketidaksetujuan dari sebagian pihak yang menurut mereka akan dirugikan.
Namun hal itu tidak lantas menjadikan kita mundur untuk berbuat pada suatu
perubahan yang positif.
2. Kinerja au
Indikator kinerja pelayanan angkutan umum perkotaan sebanyak 24 buah,
dirangkum menjadi tujuh faktor besar yaitu aksesibilitas,
kehandalan/ketepatan, keselamatan, kenyamanan, pentarifan, prasarana dan
sarana. "Tolok ukur angkutan reguler dan BRT modified relatif sama, hanya
saja untuk tolok ukur formasi tempat duduk (kenyamanan), tarif perjalanan
(pentarifan), kriteria bangunan halte dan ukuran halte (prasarana) berbeda.
Juga perbedaan pada tingkat kepentingan masing-masing indikator.
3. Traffic calming atau perlambatan lalu lintas merupakan upaya yang
kecepatan kendaraannya.
a. Mereduksi atau mengurangi kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi dalam arus
lalu lintas
c. Mengalihkan kendaraan dan angkutan umum dari jalan raya menjadi lambat
Memberikan prioritas yang jelas kepada angkutan umum yang dilengkapi dengan
Contoh kasus :
Speed humb ini terletak di jalan K.H Wahid Hasyim desa kauman kecamatan
batang kabupaten batang. Speed humb ini terletak kurang lebih 200 meter
mendekati simpang berapil. Jalan tersebut merupakan jalan menuju arah jalan
arteri atau jalan pantura. Jadi perlu di dirikan speed humb yang bertujuan untuk
mengurangi kecepatan kendaraan saat mendekati simpang berapil. jalan ini juga
terdapat gang-gang kecil yang menuju ke pemukiman warga yang cukup padat.
Jadi speed humb itu juga cukup akurat untuk didirikan karena banyak aktifitas
masyarakat yang akan keluar masuk ke gang dan ruas jalan tersebut.
Lokasi pita penggaduh ini terletak di depan kantor Kabupaten Batang. Di alun-alun
Kabupaten Batang tentunya merupakan pusat keramaian kota, dimana pastinya
banyak aktifitas masyarakat dari anak kecil hingga dewasa akan meramaikan alun-
alun tersebut. Pita penggadu ini bertujuan untuk mengganggu aktifitas kendaraan
yang melewati jalan ini sehingga pengemudi akan mengurangi kecepatan
kendaraannya.
Bundaran ini cukup ramai karena berada di tengah kota Pekalongan. Dimana jalan
Diponegoro akan menuju ke Museum Batik Kota Pekalongan, jalan Progo menuju ke
pusat lingkungan umat Kristen yang cukup banyak disana dan tempat pendidikan
dari TK sampai Perguruan Tinggi ada. Jalan bahagia menuju ke stadion sepakbola
dan lokasi tempat olahraga lainnya. Jalan manggis, akan menuju ke arah
perbelanjaan yang cukup banyak disana seperti pasar banjarsari dan mall
Borobudur. Untuk jalan Imam Bonjol akan menuju ke arah pusat kota dan ke arah
pantura.
Di daerah jalan tentara pelajar kota Pekalongan untuk volume lalu lintas terbilang
cukup ramai, karena disana ada beberapa tempat pendidikan yang berdekatan.
Siswa siswi yang ramai berlalu lintas saat jam masuk sekolah maupun keluar pulang
sekolah akan lebih terjamin keselamatannya saat menyeberang di zona selamat
sekolah. Beberapa sekolah yang berdekatan disana antara lain SMA Wahid Hasyim,
SMP Wahid Hasyim, SMA N 3 Pekalongan, SD SMP SMA Pius. Untuk zona selamat
sekolah tersebeut berada di depan SMA Wahid Hasyim. Zona selamat sekolah
tersebut berfungsi untuk pejalan kaki yang akan menyeberang baik keluar maupun
masuk sekolah, tujuannya agar pejalan kaki lebih aman saat menyeberang karena
kendaraan yang akan melewati zona tersebut harus memperlamb kecepatannya.