Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP CITRA

(Survei pada Masyarakat yang Bekerja di Pabrik Gula


Kebon Agung yang Bertempat Tinggal di Daerah Kebon Agung Malang)

Novi Nur Indah Sari


Achmad Fauzi
Sunarti
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: novi_feri4ever@yahoo.com

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Tanggung Jawab Sosil Perusahaan
(CSR) terhadap Citra. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Keterlibatan Komunitas, Pembuatan Produk
yang Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Sosial dan Hubungan Karyawan. Variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu Citra Perusahaan. Jenis penelitian adalah eksplanatory reseach. Teknik pemgambilan
sampel yaitu simple random sampling. Sampel penelitian ini adalah masyarakat yang bekerja di PG Kebon
Agung yang bertempat tinggal di daerah Kebon Agung Malang yang berjumlah 69 orang responden. Data
dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data
menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CSR yaitu Keterlibatan
Komunitas, Pembuatan Produk yang Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Sosial dan Hubungan Karyawan
secara simultan dan parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Citra Perusahaan. Variabel Keterlibatan
Komunitas merupakan variabel yang pengaruhnya paling besar terhadap pembentukan Citra Perusahaan.

Kata Kunci: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), Citra

ABSTRACT

This study aims to determine and analysis the effect of Corporate Social Responsibility (CSR) for Image.
The variable in this study is the independent variable consists of Community Involvement, Making The
Product That Can be Responsibility as a Sociality and Employee Relations and the dependent variable is the
Corporate Image. This research is eksplanatory reseach. Sampling technique is simple random sampling.
The sample in this study is a Public Working at PG Kebun Agung Staying Housed in Kebun Agung Malang
area and the number of samples in this study a number of 69 respondents. Data collection techniques in this
study are questionnaires and interviews. The analysis used in this study is a multiple linear regression
analysis. The results showed that the concept of CSR is Variable Community Involvement, Making The
Product That Can be Responsibility as a Sociality and Employee Relations simultaneously and partially
significant effect on Corporate Image. Community Involvement variable is the variable that most large and
dominant influence on the Corporate Image variable.

Keywords : Corporate Social Responsibility ( CSR ), Image

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pendahuluan responsibility (csr) is about how companies
manage the business processes to produce an
Perusahaan merupakan tempat terjadinya overall positive impact on society”. Definisi
kegiatan produksi. Perusahaan dalam melakukan tersebut mempunyai arti bagaimana cara
kegiatan produksi harus memperhatikan perusahaan baik sebagian maupun keseluruhan
lingkungan sekitar perusahaan. Perusahaan perlu keberadaanya memberi dampak positif bagi
memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan perusahaan dan lingkungan. Jadi, perusahaan
dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Apabila harus mampu mengelola operasi bisnisnya dengan
dampak yang ditimbulkan akan merugikan warga menghasilkan produk yang berorientasi positif
yang tinggal di dekat perusahaan, maka terhadap masyarakat dan lingkungan. Eleanor
perusahaan harus memperhitungkan tindakan apa Chambers et al dalam Wibisono (2007:120)
yang akan dilakukan untuk mengatasi dampak mengklasifikasikan CSR dalam tiga aspek yaitu
tersebut. Keterlibatan Komunitas, Pembuatan Produk yang
Eksistensi perusahaan di tengah Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Sosial dan
lingkungan dapat menimbulkan berbagai Hubungan Karyawan.
persoalan lingkungan, seperti: pencemaran, polusi Satu dari banyak Perusahaan yang
udara, radiasi dan sejenisnya. Pada dasarnya, menimbulkan dampak yang dapat merugikan bagi
terdapat tiga kategori dampak negatif perusahaan masyarakat yaitu Pabrik Gula Kebon Agung
(industri) terhadap lingkungan,yaitu: Malang (PG Kebon Agung) merupakan salah satu
a) Dampak karena input proses, dampak adanya perusahaan gula terbesar di Indonesia, yang mana
penggunaan input faktor produksi,seperti: masyarakat luas khususnya warga yang tinggal di
eksploitasi sumber daya alam yang tidak dekat perusahaan secara tidak langsung atau
seimbang, ancaman kehabisan sumber daya langsung mengalami dampak dari aktivitas
alam terutama yang tak dapat diperbaharui, produksi gula yang dilaksanakan, berupa limbah,
pemanasan global akibat berkurangnya polusi udara (asap) dan lain - lain. Namun,
penghijauan yang dijadikan bahan baku perusahaan ini melakukan tanggung jawab sosial
produksi, pergeseran ekosistem dan iklim, (CSR) karena perusahaan menyadari bahwa
terancamnya habitat karena penggunaan lahan aktivitas produksinya menimbulkan dampak bagi
untuk tanam bahan baku kayu, dan sejenisnya; beberapa pihak seperti karyawan dan masyarakat
b) Dampak karena proses produksi, berarti terutama yang tinggal di dekat perusahaan.
berbagai dampak negatif akibat produksi yang Berbagai usaha dalam melaksanakan kegiatan
dilakukan perusahaan. Berbagai bentuk CSR dilakukan oleh perusahaan karena
dampak tersebut, seperti: limbah, emisi debu, perusahaan membutuhkan dukungan dari
pencemaran air, pencemaran udara, konsumsi lingkungan untuk terus beroperasi serta
energi, dan sejenisnya; mempertahankan dan meningkatkan citra dan
c) Dampak karena output proses produksi, brand image perusahaan. Perbuatan atau tindakan
dampak dari hasil produksi yang dilakukan yang bersifat destruktif (merusak) pasti akan
perusahaan, seperti: produk makanan haram, menurunkan repurtasi perusahaan, sebaliknya
service purna jual, produk yang kurang kontribusi positif pasti akan meningkatkan
berkualitas dan sejenisnya (Hadi, 2011:39-40). repurtasi dan image positif perusahaan.
Kegiatan produksi perusahaan yang Menurut Bill Canton dalam Soemirat dan
kompleks mulai dari input proses sampai dengan Ardianto (2003:111-112), mendefinisikan
output proses menimbulkan berbagai dampak “image: the impression, the feeling, the
yang sangat merugikan karyawan dan masyarakat conception which the public has of a company; a
seperti pemanasan global, asap, emisi debu, conciously created impression of an object,
pencemaran air dan sebagainya. Salah satu usaha person or organition” , yang berarti citra adalah
perusahaan untuk mengimbangi dampak yang kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap
ditimbulkan dan mempertahankan eksistensi perusahaan; kesan yang sengaja diciptakan dari
perusahaan yaitu dengan cara melaksanakan suatu obyek, orang atau organisasi. Berdasarkan
tanggung jawab sosial perusahaan yang dikenal pengertian tersebut citra adalah kesan, pandangan,
dengan istilah Corporate Social Responsibility perasaan masyarakat terhadap perusahaan tentang
(CSR). Johnson and Johson dalam Hadi apa yang dilakukan perusahaan.
(2011:46), mendefinisikan “corporate social

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Perusahaan yang berlaku baik dan bagi masyarakat. Berdasarkan pemikiran ini suatu
memberikan pengaruh positif bagi masyarakat dan perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya
lingkungan dapat meningkatakan citra perusahaan. dengan baik dan benar sehingga tidak merugikan
Hal inilah yang menjadi modal non-financial pihak-pihak tertentu (masyarakat). Kegiatan bisnis
utama bagi perusahaan dan stakeholder-nya yang yang dikelola dengan baik akan menciptakan
akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk masyarakat yang baik dan sejahtera. Secara
tumbuh secara berkelanjutan (Wibisono, 2007:78). positif perusahaan juga diharapkan untuk ikut
Berlandaskan uraian yang telah dijelaskan, melakukan kegiatan tertentu yang tidak semata-
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mata didasarkan pada keuntungan saja, melainkan
tentang “PENGARUH CORPORATE SOCIAL demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
RESPONSIBILITY (CSR) terhadap CITRA (Widiyanarti, 2005: 78-79).
(Survei pada Masyarakat yang Bekerja di Berbagai penjelasan tentang CSR
Pabrik Gula Kebon Agung yang Bertempat disimpulkan bahwa sampai saat ini belum ada
Tinggal di Daerah Kebon Agung Malang). kesamaan definisi dalam merumuskan dan
memaknai arti CSR, namun ada satu kesamaan
Kajian Pustaka yang terkandung dalam konsep CSR yaitu
Pengertian Corporate Social Responsibility keseimbangan perhatian terhadap aspek ekonomi,
(CSR) sosial serta lingkungan (Wibisono, 2007:8).
Johnson and Johson dalam Hadi (2011:46)
mendefinisikan “corporate social responsibility Konsep Triple Bottom Line
(csr) is about how companies manage the business Sebuah konsep tentang CSR yang populer
processes to produce an overall positive impact yaitu Triple Bottom Line, yaitu suatu perusahaan
on society”. Definisi tersebut mempunyai arti yang ingin berkelanjutan harus memperhatikan
bagaimana cara perusahaan baik sebagian maupun “3P” yaitu Profit, People, Planet. Konsep ini
keseluruhan keberadaanya memberi dampak menjelaskan perusahaan selain mengejar
positif bagi perusahaan dan lingkungan. Jadi, keuntungan (profit), perusahaan juga harus
perusahaan harus mampu mengelola operasi memperhatikan pada pemenuhan kesejahteraan
bisnisnya dengan menghasilkan produk yang masyarakat (people) dan turut berkontribusi secara
berorientasi positif terhadap masyarakat dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan
lingkungan. (planet) (Elkington dalam Wibisono, 2007:32-37).
Menurut WBCSD (World Business Council a. Profit (Keuntungan)
for Suistanaible Development) menyebut CSR Profit merupakan bagian terpenting dari
sebagai “komitmen berkelanjutan kalangan bisnis sebuah usaha, bahkan menjadi tujuan utama
untuk berperilaku etis dan memberikan kegiatan usaha. Perusahaan ingin mendapatkan
sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus profit setingi-tingginya, sebagai bentuk tanggung
memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan jawab kepada pemegang saham. Profit merupakan
keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat tambahan pendapatan untuk menjalankan dan
secara keseluruhan”. Hampir sama dengan melancarkan kegiatan operasional perusahaan.
pengertian tersebut, Caroll menyebutkan CSR Strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
sebagai ‘social responsibility is seriously mendapatkan profit atau keuntungan yang
considering the impact of the company’s action on maksimal antara lain, meningkatkan produktivitas,
society’. Sedangkan Keith Davis dan Robert dengan cara memperbaiki manajemen kerja
Blossom mendefinisikan tanggung jawab sosial melalui penyederhanaan proses, mengurangi
perusahaan, “Social responsibility is the aktivitas yang tidak efisien, menghemat waktu
obligation of decision makers to take action which proses dan pelayanan.
protect and improve the welfare of society as a b. People ( Masyarakat)
whole along with their own interest” (Widiyanarti Masyarakat merupakan satu di antara
2005:78). Berlandaskan definisi tersebut terlihat stakeholder perusahaan yang sangat penting dan
ada dua penekanan dalam CSR, yaitu protect dan perlu mendapat perhatian khusus, karena
improve, yang intinya adalah sama-sama dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan
melindungi masyarakat dari akibat negatif yang bagi keberadaan dan keberlangsungan hidup
ditimbulkan perusahaan. Di samping itu, CSR perusahaan kedepannya. Perusahaan sebagai
juga akan memberikan keuntungan yang positif bagian dari lingkungan masyarakat sekitar perlu

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berkomitmen untuk berusaha memberi manfaat 6) Tanggung jawab sosial dianggap dapat
yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. meningkatkan reputasi organisasi.
c. Planet (Lingkungan) (Sulistyaningtyas dalam Marnelly, 2012:53).
Planet atau lingkungan merupakan sumber Menurut Eleanor Chambers, et al dalam
daya fisik perusahaan. Lingkungan memiliki Wibisono (2007:120) mengklasifikasikan CSR ke
pengaruh penting karena tempat berlangsungnya dalam tiga aspek. Pertama, Keterlibatan
kegiatan perusahaan. Satu konsep yang tidak Komunitas meliputi pengembangan masyarakat,
dapat dipungkiri bahwa perusahaan dan pendidikan dan pelatihan, kegiatan keagamaan
lingkungan mempunyai hubungan yang bersifat dan olahraga. Kedua, Pembuatan Produk yang
sebab-akibat. Kerusakan lingkungan, eksploitasi Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Sosial.
berlebihan akan menghancurkan perusahaan dan Ketiga, Employee Relations (Hubungan
masyarakat. Namun, sebagian besar perusahaan Karyawan). Hubungan karyawan meliputi
kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Hal ini kesejahteraan dan keterlibatan pekerja. Penjelasan
karena tidak ada keuntungan langsung yang di lebih lanjut sebagai berikut:
peroleh dalam aktivitas bisnis perusahaan. 1) Keterlibatan Komunitas
Kegiatan melestarikan dan menjaga lingkungan Menurut Hadi (2011:162) memilah
sebenarnya merupakan hal yang sangat penting berbagai bentuk aktivitas tanggung jawab sosial
yang harus dilakukan oleh perusahaan apabila salah satunya terkait dengan komunitas
tidak ingin merasakan akibat yang ditimbulkan di (community), aktivitas CSR yang dilakukan di
masa yang akan datang berupa timbulnya berbagai antaranya yaitu bantuan perbaikan, penerangan
macam penyakit, bencana lingkungan atau jalan dan lingkungan, bantuan kesehatan, bantuan
kerusakan alam lainnya, tentunya peristiwa ini keagamaan dan hari besar, bantuan pendidikan
akan merugikan perusahaan yang berdiri di dan pelatihan, bantuan yatim piatu, panti jompo
lingkungan tersebut. dan lainnya
2) Pembuatan Produk yang Bisa
Bentuk Implementasi Corporate Sosial Dipertanggungjawabkan Secara Sosial
Responsisbility (CSR) Menurut Eleanor Chambers, et al dalam
Faktor yang menjadi penyebab mengapa Wibisono (2007:120), pembuatan produk yang
tanggung jawab sosial menjadi begitu penting bisa dipertanggung jawabkan secara sosial
untuk dilaksanakan, di antaranya sebagai berikut: meliputi kesehatan dan keselamatan kerja, proses
1) Adanya arus globalisasi, yang memberikan dan produk yang ramah lingkungan termasuk
gambaran tentang hilangnya garis pembatas di kepedulian terhadap konservasi lingkungan hidup
antara berbagai wilayah di dunia sehingga 3) Employee Relations (Hubungan Karyawan)
menghadirkan universalitas. Dengan demikian Menurut Hadi (2011:163) aktivitas CSR
menjadi sangat mungkin perusahaan yang berhubungan dengan employee atau
multinasional dapat berkembang dimana saja karyawan di antaranya yaitu tunjangan, insentif,
sebagai mata rantai globalisasi; imbalan pasca kerja, pensiun, jaminan kesehatan,
2) Konsumen dan investor sebagai public primer peningkatan ketrampilan, pendidikan dan
organisasi profit membutuhkan gambaran pelatihan dan lainnya.
mengenai tanggung jawab organisasi terhadap
isu sosial dan lingkungannya; Manfaat Corporate Sosial Responsisbility (CSR)
3) Sebagai bagian dalam etika berorganisasi, Perusahaan yang melaksanakan kegiatan
maka dibutuhkan tanggung jawab organisasi CSR akan memperoleh banyak manfaat yaitu
untuk dapat mengelola organisasi dengan baik keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan
(lebih layak dikenal dengan good corporate berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra
governance); (image) yang positif dari masyarakat luas,
4) Masyarakat pada beberapa negara menganggap perusahaan lebih mudah memperoleh akses
bahwa organisasi sudah memenuhi standar terhadap kapital (modal), perusahaan dapat
etika berorganisasi, ketika organisasi tersebut mempertahankan sumber daya manusia (human
peduli pada lingkungan dan masalah sosial; resources) yang berkualitas, perusahaan dapat
5) Tanggung jawab sosial setidaknya dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-
mereduksi krisis yang berpotensi terjadi pada hal yang kritis (critical decision making) dan
organisasi; mempermudah pengelolaan manajemen risiko

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(risk management) (Effendi dalam Daniri 1) Hubungan yang baik dengan para pemuka
2008:21), selain itu, menurut Kotler & Nance masyarakat
dalam Marnelly (2012:55) perusahaan akan 2) Hubungan positif dengan pemerintah setempat
mendapatkan keuntungan dari aspek bisnis yaitu 3) Rasa kebanggaan dalam organisasi dan diantara
meningkatkan penjualan dan pangsa pasar, khlalayak sasaran
memperkuat posisi merek dagang, meningkatkan 4) Saling pengertian antara khalayak sasaran, baik
kemampuan untuk menarik konsumen, internal maupun eksternal
memotivasi dan memelihara karyawan, 5) Meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan.
menurunkan biaya operasi, menarik minat investor
dan para analis keuangan. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu Eksplanatory
Citra Research, Simamora (2004:90), menyatakan
Menurut Philip Kotler dalam penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
oeconomicus.files.wordpress.com “Citra adalah hipotesis dan menentukan serta mengetahui
seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang hubungan antar variabel yag akan diuji dalam
dimiliki seseorang terhadap suatu objek”. Katz penelitian. Penelitian ini menggunakan
dalam Soemirat dan Ardianto (2003:113) citra pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
adalah cara bagaimana pihak lain memandang adalah suatu pendekatan penelitian yang
sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau menggunakan data berupa angka sebagai alat
suatu aktivitas. Citra perusahaan adalah citra dari menemukan keterangan tentang apa yang ingin
suatu organisasi secara keseluruhan, bukan diketahui (Darmawan, 2013:37).
sekedar citra atas produk dan pelayanan Variabel dalam penelitian ini adalah
perusahaan (Jefkins, 2003:22). Berlandaskan Keterlibatan Komunitas (X1 ), Pembuatan Produk
uraian yang telah dijelaskan, dapat diartikan yang Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Sosial
bahwa citra perusahaan adalah pandangan, kesan (X2) dan Hubungan Karyawan (X3) yang akan
dan penilaian seseorang atau sekelompok orang mempengaruhi variabel Citra Perusahaan (Y).
terhadap perusahaan secara keseluruhan. Teknik pengambilan sampel yaitu Simple random
Menurut Harrison dalam sampling dan analisis data yang digunakan yaitu
oeconomicus.files.wordpress.com informasi yang regresi linier berganda. Sampel dalam penelitian
lengkap mengenai citra perusahaan mempunyai ini yaitu masyarakat yang bekerja di PG Kebon
empat elemen, yaitu: Agung yang tinggal di daerah Kebon Agung
1) Personality yaitu keseluruhan karakteristik Malang yang berjumlah 69 orang responden.
perusahaan yang dipahami publik sasaran Instrumen pengumpulan data menggunakan
seperti perusahaan yang dapat dipercaya, kuesioner dan pendoman wawancara.
perusahaan yang mempunyai tanggung jawab
sosial. Hasil Penelitian
2) Reputation, hal yang telah dilakukan Hasil pengisian kuesioner yang dilakukan
perusahaan dan diyakini publik sasaran oleh 69 orang responden yaitu masyarakat yang
berdasarkan pengalaman sendiri maupun bekerja di PG Kebon Agung yang bertempat
pihak lain. tinggal di daerah Kebon Agung Malang dapat
3) Value, nilai-nilai yang dimiliki suatu diketahui karakteristik responden yaitu rata- rata
perusahaan, dengan kata lain budaya berusia 42-52 tahun dan berjenis kelamin laki-
perusahaan seperti sikap manajemen yang laki. Lama bekerja yaitu 16-30 tahun, tingkat
peduli terhadap pelanggan, karyawan yang pendidikan SMA dengan penghasilan perbulan
cepat tanggap terhadap permintaan dan rata-rata Rp 1.700.000,00 – Rp 2.800.000,-.
keluhan pelanggan PG Kebon Agung mendapatkan respon
4) Corporate Identity, komponen-komponen yang bagus terkait dengan kegiatan CSR yang
yang mempermudah pengenalan publik meliputi Keterlibatan dalam Komunitas
sasaran terhadap perusahaan, seperti logo, diwujudkan dalam bentuk dukungan di bidang
warna dan slogan. pengembangan masyarakat, pendidikan,
Menurut Anggoro dalam staff.uny.ac.id keagamaan dan kesehatan, Pembuatan Produk
perusahaan yang memiliki citra dan reputasi yang yang Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Sosial
bagus, akan mendapatkan manfaat yaitu: diwujudkan dalam bentuk perhatian terhadap

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kesehatan dan keselamtan pekerja, melakukan Perusahaan) menunjukkan nilai sig.t (0,041) <
proses produksi ramah lingkungan dan 0.05 maka pengaruh X3 (Hubungan Karyawan)
menghasilkan produk yang ramah lingkungan terhadap Citra Perusahaan adalah signifikan pada
serta melakukan pelestarian lingkungan untuk alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H 1
mengurangi dampak proses produksi, Hubungan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Citra
Karyawan diwujudkan dalam bentuk pemberian Perusahaan dipengaruhi secara signifikan oleh
insentif, jenjang karir, jaminan sosial tenaga kerja Hubungan Karyawan atau dengan meningkatkan
dan melibatkan karyawan dalam kegiatan CSR. Hubungan Karyawan maka Citra Perusahaan akan
Berdasarkan hasil analisis data dapat mengalami peningkatan secara nyata.
diketahui besar pengaruh atau kontribusi variabel Berdasarkan hasil keseluruhan dapat
bebas yaitu Keterlibatan Komunitas (X1), disimpulkan bahwa variabel bebas (Keterlibatan
Pembuatan Produk yang Bisa Komunitas (X1), Pembuatan Produk yang Bisa
Dipertanggungjawabkan Secara Sosial (X 2), dan Dipertanggungjawabkan Secara Sosial (X 2), dan
Hubungan Karyawan (X3) terhadap variabel Hubungan Karyawan (X3)) mempunyai pengaruh
terikat yaitu Citra Perusahaan (Y) sebesar 52.5%, yang signifikan secara simultan dan parsial
sisanya 47,5% variabel Citra Perusahaan akan terhadap Citra Perusahaan (Y) dan dapat diketahui
dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang bahwa variabel bebas yang dominan pengaruhnya
tidak dibahas dalam penelitian ini. Dari hasil uji F terhadap Citra Perusahaan adalah Keterlibatan
(simultan) dapat diketahui bahwa variabel terikat Komunitas karena memiliki nilai thitung paling
(Citra Perusahaan) dapat dipengaruhi secara besar yaitu 2.753.
signifikan oleh variabel bebas (Keterlibatan
Komunitas (X1), Pembuatan Produk yang Bisa Kesimpulan dan Saran
Dipertanggungjawabkan Secara Sosial (X 2), dan Kesimpulan
Hubungan Karyawan (X3) dengan nilai sig.F Berdasarkan pada penghitungan analisis
(0,000) < 0.05. regresi linier berganda, dapat disimpukan, terdapat
Bedasarkan hasil uji t (parsial) dapat pengaruh secara simultan (uji F) dan parsial (uji t)
diketahui bahwa t test antara X1 (Keterlibatan antara variabel bebas (Keterlibatan Komunitas
Komunitas) dengan Y (Citra Perusahaan) (X1), Pembuatan Produk yang Bisa
menunjukkan nilai sig.t (0,008) < 0.05 maka Dipertanggungjawabkan Secara Sosial (X2) dan
pengaruh X1 (Keterlibatan Komunitas) terhadap Hubungan Karyawan (X3)) terhadap Citra
Citra Perusahaan adalah signifikan. Hal ini berarti Perusahaan (Y). Variabel yang paling kuat
H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat pengaruhnya yaitu Keterlibatan Komunitas denga
disimpulkan bahwa Citra Perusahaan dipengaruhi nilai thitung sebesar 2.753.
secara signifikan oleh Keterlibatan Komunitas
atau dengan meningkatkan Keterlibatan Saran
Komunitas maka Citra Perusahaan akan Diharapkan perusahaan dapat
mengalami peningkatan secara nyata. memperbaiki hubungan dengan karyawan, karena
t test antara X2 (Pembuatan Produk yang variabel Hubungan Karyawan memberikan
Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Sosial) pengaruh paling kecil terhadap pembentukan Citra
dengan Y (Citra Perusahaan) menunjukkan nilai Perusahaan.
sig.t (0,017) < 0.05 maka pengaruh X 2 Mengingat variabel bebas dalam penelitian
(Pembuatan Produk yang Bisa ini merupakan hal yang sangat penting dalam
Dipertanggungjawabkan Secara Sosial) terhadap mempengaruhi Citra Perusahaan diharapkan hasil
Citra Perusahaan adalah signifikan pada alpha 5%. penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi
Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
dapat disimpulkan bahwa Citra Perusahaan penelitian ini dengan mempertimbangkan
dipengaruhi secara signifikan oleh Pembuatan variabel-variabel lain yang merupakan variabel
Produk yang Bisa Dipertanggungjawabkan Secara lain di luar variabel yang sudah masuk dalam
Sosial atau dengan meningkatkan Pembuatan penelitian ini.
Produk yang Bisa Dipertanggungjawabkan Secara
Sosial maka Citra Perusahaan akan mengalami
peningkatan secara nyata. t test antara X 3
(Hubungan Karyawan) dengan Y (Citra Daftar Pustaka

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Daniri, Mas Achmad. 2008. Standarisasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
ati.staff.gunadarma.ac.id/.../Standarisasi%
252Btanggung jawab sosial perusahaan.
Pdf. Dikases pada 11 November 2013.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility.
Cet.Pertama.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jefkins, Frank. 2003. Public Relations.
Direvisi Oleh Daniel Yadin. Edisi
Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Marnelly, T. Romi. 2012. Corporate Social
Responsibility (CSR): Tinjauan Teori Dan
Praktek Di Indonesia. Jurnal Aplikasi
Bisnis. Vol.2, No. 2, hlm.52-56.
Satlita, Lena. 2013. Membangun Citra Positip
Organisasi Melalui Public Relations.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Me
mbangun%20Citra%20Positip%20Organis
asi_0.pdf. Diakses pada 28 November
2013.
Simamora, Bilson.2004. Riset Pemasaran.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003.
Dasar-dasar Public Relations. Cetakan
Kedua. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suwandi, Iman Mulyana Dwi. 2007. Citra
Perusahaan Seri Manajemen Pemasaran.
oeconomicus.files.wordpress.com. Diakses
pada 28 November 2013.
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan
Aplikasi CSR. Gresik:Fascho Publising.
Widiyanarti, T. 2005. Corporate Social
Responsibility: Model Community
Development Oleh Korporat. Jurnal
Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI.
Vol.1, No. 2, hlm.78-79.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 2 Maret 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai