Penyimpangan
Pada dasarnya kebijakan-kebijakan yang
diajukan oleh van Deventer tersebut baik.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya
terjadi penyimpangan-penyimpangan
yang dilakukan oleh para pegawai
Belanda. Berikut ini penyimpangan
penyimpangan tersebut.
Irigasi
Edukasi
Migrasi
Kritik
Pelaksanaan politik etis bukannya tidak
mendapat kritik. Kalangan Indo, yang
secara sosial adalah warga kelas dua
namun secara hukum termasuk orang
Eropa merasa ditinggalkan. Di kalangan
mereka terdapat ketidakpuasan karena
pembangunan lembaga-lembaga
pendidikan hanya ditujukan kepada
kalangan pribumi (eksklusif). Akibatnya,
orang-orang campuran tidak dapat
masuk ke tempat itu, sementara pilihan
bagi mereka untuk jenjang pendidikan
lebih tinggi haruslah pergi ke Eropa, yang
biayanya sangat mahal.
Pranala luar
(Indonesia) Semangat Kartini dan
Politik Etis
(Indonesia) Revitalisasi Keindonesiaan
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Politik_Etis&oldid=16083770"