Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hukum kirchoff adalah dua persamaan yang berhubungan dengan arus


dan beda potensial (umumnya dikenal dengan tegangan) dalam rangkaian
listrik. Hukum ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman
yang bernama Gustav Robert Kirchoff (1824-1887). Pada tahun 1845, hukum
kirchoff merupakan salah satu teori elektronika untuk menganalisa lebih lanjut
tentang rangkaian elektronika.
Dengan hukum kirchoff kita dapat menganalisa lebih lanjut tentang arus
yang mengalir dalam rangkaian dan tegangan yang terdapat pada titik-titik
rangkaian elektronika. Jadi didalam hukum kirchoff kita mempelajari tentang
arus yang masuk dan keluar pada rangkaian elektronika. Hukum kirchoff ada
dua, yaitu hukum kirchoff 1 dan 2.
Pada hukum kirchoff 1 kita membahas yang berkaitan dengan arah arus
dalam menghadapi titik percabangan. Sementara hukum kicrhoff 2 membahas
total beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol.
Hukum kirchoff ini berlaku pada rangkaian bercabang yang berkaitan
dengan arah arus saat melewati titik percabangan penerapan hukum kirchoff
ada banyak jenisnya, contohnya hukum arus kirchoff yang membahas tentang
arus listrik pada titik pecabangan kawat sebut titik A.
Kemudian hukum tegangan kirchoff yang di dasarkan pada kekekalan
energi. Ketika muatan listrik A berpindah dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Dengan beda potensial A. Energi itu akan turun dengan sebesar AB.
Kemudian pada rangkaian sederhana. Yang terdiri dari satu loop. Kemudian
pada rangkaian majemuk. Rangkaian majemuk adalah rangkaian searus yang
lebih dari satu loop.
Kemudian penerapan hukum ohm (ketahanan) dan rangkaian majemuk.
Selain analisi loop, analisis simpul juga dapat digunakan untuk menganalisis
rangkaian majemuk. Analisis ini menerapkan hukum kirchoff dan hukum ohm.
MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A
03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU )


Kami dapat memahami hukum-hukum listrik tentang arus.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus ( TIK )
Kami diharapkan dapat menerapkan hukum kirchoff pada suatu
rangkaian listrik.

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hukum Kirchoff

Hukum kirchoff merupakan salah satu teori elektronika untuk


menganalisa lebih lanjut tentang rangkaian elektronika. Dengan hukum
kirchhoff kita dapat menganalisa lebih lanjut tentang arus yang mengalir dalam
rangkaian dan tegangan yang terdapat pada titik-titik rangkaian elektronika.
Hukum kirchoff ini berlaku untuk analisis rangkaian loop tertutup seperti pada
contoh rangkaian berikut. Dalam hukum kirchhoff dikenal 2 teori yang dapat
digunakan untuk analisis rangkaian elektronika yaitu hukum kirchhoff arus
(KCL, Kirchhoff Current Law) dan hukum kirchhoff tegangan (KVL, Kirchhoff
Voltage Law). Hukum kirchhoff arus (KCL, Kirchhoff Current Law) hukum
kirchhoff arus merupakan hukum kirchhof pertama yang menyatakan bahwa
“Arus total yang masuk pada suatu titik sambungan atau percabangan adalah
nol“. Hukum kirchhoff arus ini dapat dinyatakan dalam persamaan
matematika.

2.1.1 Hukum kirchoff 1

Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang


digunakan untuk menganalisis beda potensial (tegangan) pada suatu
rangkaian tertutup hukum kirchoff satu yaitu hukum kirchoff yang
selalu berkaitan dengan arah arus yang menghadapi titik percabangan.
Dengan menggunakan hukum ohm kita dapat menemukan besarnya
arus yang mengalir pada suatu rangkaian gabungan seri-paralel.
Meskipun demikian, kadang-kadang kita menjumpai rangkaian yang
sulit untuk dianalisis. Sebagai suatu contoh, kita tidak dapat
menemukan aliran arus pada setiap bagian rangkaian sederhana dengan
kombinasi hambatan seri dan paralel. Menghadapi rangkaian yang sulit
seperti ini, kita menggunakan hukum-hukum yang ditemukan oleh G.
R. Kirchoff (1824-1887) pada pertengahan abad 19. Terdapat dua

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

hukum kirchooff, dan hukum-hukum ini adalah aplikasi sederhana yang


baik sekali dari hukum-hukum kekekalan muatan dan energi. Hukum
pertama kirchoff atau hukum persambungan (junction rule) didasarkan
atas hukum kekekalan muatan, dan kita telah menggunakannya pada
kaidah untuk hambatan-hambatan paralel. Hukum kirchhoff satu ini
sering juga disebut dengan hukum arus kirchhoff atau Kirchhoff’s
Current Law (KCL). Bunyi hukum kirchoff 1 seperti : “Arus Total
yang masuk melalui suatu titik percabangan pada suatu rangkaian
listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan
tersebut.” Hukum pertama Kirchoff hanya dapat digunakan jika padat
muatan konstan. Anggap arus masuk ke dalam sebuah lempeng
dari kapasitor. Jika ada permukaan tertutup di sekitar satu (hanya satu
dari dua) lempeng tersebut, arus masuk melalui permukaan tetapi tidak
keluar, maka kasus ini melanggar hukum pertama kirchoff. Namun,
arus yang melalui suatu permukaan yang melingkupi seluruh kapasitor
(kedua lempeng) akan memenuhi hukum pertama kirchoff karena arus
yang masuk ke dalam salah 1 lempeng.

Gambar 3.2.1 Rangkaian Kirchoff 1

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

Berdasarkan Rangkaian diatas, dirumuskan bahwa :

..................................................................................
∑l =l1 + l2 + l3 + l4 + l5 + l6 (3.2.1)

Keterangan :
∑l = arus yang masuk
L = arus percabangan.

2.1.2 Hukum Kirchoff 2

Hukum kirchoff 2 yaitu hukum yang dipakai untuk menganalisis


tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu
rangkaian tertutup. Hukum kirchoff 2 ini biasa dikenal dengan sebutan
hukum tegangan kirchhoff atau Kirchoff’s Voltage Law (KVL) .
Hukum II kirchoff biasa disebut versi lain hukum II kirchoff yaitu
pada rangkaian tertutup jumlah aljabar GGL (ε) dan jumlah penurunan
potensial (IR) sama dengan nol. Hukum ini berdasarkan kekekalan
energi yang diserap atau dikeluarkan medan potensial (tidak termasuk
energi yang hilang karena disipasi).

Gambar 3.2.2 Rangkaian Kirchoff 2

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

Berdasarkan Rangkaian tersebut, dirumuskan bahwa :


Vab......................................................................................(3.2.2)
+ Vbc + Vcd + Vda = 0

Keterangan :
V = Tegangan.
Hukum ini tetap berlaku walaupun resistansi (yang
mengakibatkan disipasi energi) ada dalam sirkuit. Validitas hukum ini
dalam kasus tadi dapat dimengerti dengan menyadari bahwa muatan
tidak kembali ke tempat asalnya karena ada disipasi energi. Pada
terminal negatif, muatan sudah hilang. Artinya energi yang diberikan
oleh beda potensial sudah terpakai seluruhnya oleh resistansi yang
mengubah energi tadi menjadi disipasi panas.
Bunyi hukum kirchoff 2 : “total tegangan (beda potensial) pada
suatu rangkaian tertutup adalah nol”.

2.2 Rangkaian Majemuk

Rangkaian majemuk adalah suatu rangkaian listrik yg terdiri atas 2 buah


loop ataupun lebih.
Pengertian loop adalah lintasan yg terdapat di rangkaian listrik, yang
dengan menerapkan hukum kirchoff II pada tiap-tiap loop maka kita akan
mendapatkan suatu persamaan linier.
Tujuan dilakukannya hal tersebut ialah agar bisa menerapkan Sistem
Persamaan Liear (SPL) pada Analisis loop rangakaian listrik. Rangkaian ini
terdiri dari 2 loop atau lebih.
Rangkaian ini biasa terdapat pada sambungan-sambungan yang rumit.
Seperti pada travo raya, gardu induk, pembangkit listrik, dan bangunan-
bangunan yang memiliki banyak ruang seperti hotel, dan lain-lain.
Rangkaian ini juga memiliki sifat yaitu tegangn pada tiap-tiap listrik sama
jumlahnya dengan jumlah tegangan dari sumber tetap.
Dan sifat keduanya yaitu adalah bahwa masig-masing cabang yang
terdapat pada rangkaian majemuk merupakan sebuah rangkaian yang bersifat
individu.

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

Gambar 3.2.3 Rangkaian Majemuk.

2.3 Rangkaian Sederhana

Rangkaian sederhana banyak jenis nya yaitu :


1. Rangkaian Flip-flop

Gambar 3.2.4 Rangkaian flip-flop

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

Rangkaian elektronika lampu flip-flop merupakan salah satu rangaian


elektronika yang paling sederhana. Rangkaian ini cocok untuk anda yang
baru belajar elektronika.
Prinsip kerjanya adalah ada dua buah LED yang anda siapkan. Dan
dengan rangkaian tersebut, dua buah LED akan menyala dan mati secara
bergantian.
2. Rangkaian Elektronika Pendekteksi Hujan
Rangkaian elektronika pendeteksi hujan merupakan salah satu
rangkaian elektronika yang sederhana.
Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah dengan memanfaatkan sensor
yang apabila terkena hujan maka sinyal input akan diproses dalam
rangkaian.

Gambar 3.2.5 Rangkaian pendeeksi hujan

3. Rangkaian Anti Maling


Rangkaian elektronika anti maling juga termasuk salah satu rangkaian
elektronika sederhana. Prinsip kerja rangkaian ini adalah dengan
memanfaatkan saklar A dan B. Jika saklar tersebut saling berkiatan dalam
beberapa detik saja, maka rangkaian akan menyeluarkan.

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

Gambar 3.2.6 Rangkaian anti maling

4. Rangkaian Elektronika Penidur

Gambar 3.2.7 Rangkaian elektronika penidur

Rangkaian elektronika penidur adalah rangkaian elektronika


sederhana yang dapat digunakan untuk membantu seseorang agar tertidur
MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A
03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

lelap. Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah dengan mengeluarkan output
yang berupa suara secara berkesinambungan.
5. Rangkaian Lampu Darurat
Rangkaian elektronika sederhana lampu darurat ini dapat digunakan
untuk mengganti fungsi lampu saat listrik padam.

Gambar 3.2.8 Rangkaian lampu darurat

6. Rangkaian Sederhana Pengusir Tikus

Gambar 3.2.9 Rangkaian pengusir tikus


MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A
03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

Seperti namanya, rangkaian ini dibuat untuk mengusir tikus yang


berkeliaran di rumah anda.
Rangkaian ini sangat sederhana dan hanya memerlukan komponen
minim untuk membuat rangkaian ini.
7. Rangkaian Pemanggil Ikan
Rangkaian elektronika yang satu ini merupakan rangkaian elektronika
yang prinsip kerjanya dapat membantu orang untuk memanggil ikan
sehingga mendekati rangkaian tersebut menggunakan suara ultrasonik.

Gambar 3.2.10 Rangkaian pemanggil ikan

2.4 Rangkaian Adaptor

Rangkaian adaptor adalah rangkaian yang berguna untuk mengubah


tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini bisa menjadi alternatif penganti dari
tegangan DC, contohnya adalah baterai dan akumulator.
Adaptor juga banyak di gunakan dalam alat sebagai catu daya, layaknya
amplifier, radio, pesawat, televisi mini dan perangkat elektronik lainnya. Bila
dibandingkan dengan tipe rangkaian yang lain, rangkaian adaptor jauh lebih
praktis dan tidak terlampau besar sehingga bisa dengan mudah dipakai oleh
seluruh orang. Kelebihan dari menggunakan rangkaian adaptor dibanding
dengan menggunakan baru baterai atau akumulator adalah sangat praktis
MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A
03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

dihubungkan dengan tegangan karena adaptor dapat diambil dari sumber


tegangan AC yang ada di rumah kita masing-masing dimana setiap rumah pada
saat ini sudah menggunakan listrik. Selain kelebihan tersebut, rangkaian
adaptor juga memiliki jangka waktu yang lebih lama asalkan ada tegangan AC,
tegangan AC inilah yang merupakan kubutuhan primer dalam
kehidupan manusia.

Gambar 3.2.11 Rangkaian adaptor


2.5 Rangkaian Sensor

Rangkaian sensor adalah rangkain yang menggunakan sensor. Rangkaian


sensor ada beberapa jenisnya yaitu :
1. Rangkaian Sensor
Cahaya Adalah rangakian yang bisa merasakan adanya perubahan
intensitas cahaya.
2. Rangkaian Sensosuara
Rangkain sensosuara adalah rangkaian sensor yang bisa merasakan
adanya perubahan tingkat kekerasan suatu gelombang.
3. Rangkaian Sensor Infra Merah
Adalah rangkaian sensor yang bisa merasakan adanya perubahan
intensitas sinar infra merah.

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
1. Kabel jumper

2. Resistor

3. Avometer

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

4. Power supply

5. Rangkaian

3.2 Prosedur Kerja

Pertama yang kami lakukan adalah memasang resistor pada rangkaian


seperti yang diatas, selanjutnya kami mengukur arus dan tegangan resistor
yang memiliki ketahanan (ohm) yang berbeda-beda sesuai petunjuk asisten.
Lalu kami mencatat arus dan tegangan tiap-tiap resistor tersebut pada tabel
pengamatan.

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

BAB IV

TABEL DATA PENGAMATAN

4.1. Tabel Data Pengamatan

R1 = 560 Ω R2 = 200 Ω R3 = 560 Ω

Arus (A) Tegangan (V) Gambar


No. Vs(V)
I1 I2 I3 V1 V2 V3

1 7,4 7 7 7 1,8v 3,2v 1,8v

2 7,4 6 6 10 4v 3v 3v

Hari/ Tanggal Pratikum : Sabtu/3 November 2018


Kelompok : 2
Anggota : Rahmat Ramadhan Asgar (03220180015)
Muhammad Farhan Basri (03220180016)
Andi Fathur Iksan M (03220180018)
Asep Sujana (03220180019)
Fikri Khaerul Hidayat (03220180022)
Muh. Mugni Assyura M (03220180023)
Marwan (03220180024)
Arnidal (03220180025)
Armin (03220180026)
Aris Munandar (03220180027)

Makassar, April 2018


Asisten

MELDA ABDUL KADIR

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

BAB V
PENGOLAHAN DATA

R1 = 560 Ω R2 = 200 Ω R3 = 560 Ω

R Total = R1 + R2 + R3

= 560 + 200 + 560

= 1320Ω

5.1. Rangkaian I (R dihubungkan seri)

𝑉𝑠 = 7,4 volt
a. Perhitungan tahanan total
RTot = R1 + R2 + R3
= 560 Ω + 200 Ω + 560 Ω
=1320 Ω
b. Arus yang mengalir
I1 =7A
I2 =7 A
I3 =7A
ITot = Vs / R Tot
7,4
=
1,320

= 0,0056 A
c. Perhitungan
V1 = 1,8 volt
V2 = 3,2 volt
V3 = 1,8 volt
Hasil Perhitungan
V1 = Itot . R1 = 0,0056. 560 = 3,136Volt
V2 = Itot . R2 = 0,0056. 200 = 1,12 Volt

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

V3 = Itot . R3 = 0,0056.560 = 3,136 Volt


VTot = V1 + V2 + V3
= 3,136 + 1,12 + 3,136
= 7,39Volt
Tabel 3.5.1 Perbandingan Arus dan Tegangan berdasarkan pengamatan dan
perhitungan.

V Arus(A) Tegangan(volt)
No
Vs Vtot I1 I2 I3 Itot V1 V2 V3 Vtot

1 7,4 7,39 7 4,5 4,75 0,0056 3,136 1,12 3,136 7,36

5.2 Rangkaian II (R dihubungkan seri dan parallel)

RTot = R1 + (R2 // R3)


𝑅2. 𝑅3
= 560 + ( )
𝑅2 .𝑅3
1 1
= 560 + 200+560

=560 + 0,05 + 0,0017


= 560+ 0,0067 Ω
= 560,0067 Ω
Vs = 7,4 volt
a. Arus yang mengalir
I1 =6 A
I2 =6A
I3 = 10 A
ITot = Vs / R Tot
7,4
= = 0,013 A
560,0067

b. Tegangan
V1 = 4 volt
V2 = 4 volt
V3 = 3 volt
Secara Teori

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

V1 = Itot . R1 =0,013 . 560 = 7,28Volt


V2 = Itot . R2 =0,013 . 200 = 2,6 Volt
V3 = Itot . R3 =0,013 . 560= 7,28Volt
VTot = V1 + V2 + V3
= 7,28 + 2,6+ 7,28
= 17,16Volt
Tabel 3.5.2 Perbandingan Arus dan Tegangan berdasarkan pengamatan dan
perhitungan

V Arus(A) Tegangan(volt)
No
Vs Vtot I1 I2 I3 Itot V1 V2 V3 Vtot

1 7,4 17,16 6 6 10 0,013 7,28 2,6 7,28 17,16

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

BAB VI
ANALISA PENGOLAHAN DATA

6.1 Hasil pengolahan data

Tabel 3.5.1 Perbandingan Arus dan Tegangan berdasarkan pengamatan dan


perhitungan

V Arus(A) Tegangan(volt)
N
o
Vs Vtot I1 I2 I3 Itot V1 V2 V3 Vtot

1 7,4 7,39 7 4,5 4,75 0,0056 3,136 1,12 3,136 7,36

Tabel 3.5.2 Perbandingan Arus dan Tegangan berdasarkan pengamatan dan


perhitungan

V Arus(A) Tegangan(volt)
N
o
Vs Vtot I1 I2 I3 Itot V1 V2 V3 Vtot

1 7,4 17,16 6 6 10 0,013 7,28 2,6 7,28 17,16

6.2 Pembahasan hasil pengolahan data

Dari hasil pengolahan data diatas, kita dapatkan bahwa I1 pada rangkaian I
berdasarkan hasil pengamatan memiliki nilai yang berbeda bila dibandingkan
dengan hasil perhitungan. Dimana nilai ITot berdasarkan pengamatan adalah
0,0056A, sedangkan dari hasil perhitungan nilai I1 adalah 7A.
Kemudian pada rangkaian II, kita dapatkan adanya selisih yang cukup
besar antara hasil pengamatan dengan hasil perhitungan. Salah satu contohnya
adalah hasil perhitungan untuk I1, dimana hasil perhitungan untuk I1 adalah 6 A
sedangkan hasil pengamantannya adalah 0,013 A.

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Hukum kirchoff merupakan salah satu teori elektronika untuk


menganalisa lebih lanjut tentang rangkaian elektronika.
Hukum kirchoff 1 berbunyi “Arus total yang masuk melalui suatu titik
percabangan pada suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar
dari titik percabangan tersebut ”.
Hukum kirchoff 2 berbunyi “total tegangan (beda potensial) pada suatu
rangkaian tertutup adalah nol”.
Adapun jenis-jenis rangkaian sederhana :
1. Rangkaian flip-flop
2. Rangkaian elektronika pendeteksi hujan
3. Rangkaian anti maling
4. Rangkaian elektronika penidur
5. Rangkaian lampu darurat
6. Rangkaian sederhana pengusir tikus

7.2 Saran

1. Saran Untuk Laboratorium


Alat-alat di laboratorium seharusnya diganti, karena beberapa alat sudah
tidak memiliki fungsi yang normal karena usianya yang sudah lama dan
bertahun-tahun.
2. Saran Untuk Asisten
Sebaiknya ada keramah-tamahan diantara praktikan dan asisten, karena
suasana yang kondusif juga mendukung kegiatan praktikum.

7.3 Ayat Yang Berhubungan

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada balasan yang terbaik baginya”.
( Q.S Yunus Ayat 26).

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HUKUM KIRCHOFF

DAFTAR PUSTAKA

Buece, frederick J. 1989. Seri buku schaum teori dan penjelasan fisika. Jakarta:
erlangga.
Giancolli, Douglass c. 2001. Fisika edisi kelima jilid1. Jakarta Erlangga.
Young, Hugh. D dan freedman. 2002 fisika universitas kesepuluh jilid 1.jakarta:
Erlangga

MELDA ABDUL KADIR RAHMAT RAMADHAN A


03220180015

Anda mungkin juga menyukai