Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

KELOMPOK 4

Disusun Oleh:
1. Alia Tisca (P17120019044)
2. Adinda Naila Salsabila (P17120019042)
3. Annisa Putri (P17120019049)
4. Aura Fitra (P17120019051)
5. Dinda Meiliananda (P17120019054)
6. Jessy Amelia (P17120019061)
7. Yolanda Yosehfira (P17120019078)

Tingkat 1 B
Program Studi D3 Keperawatan
Politeknik Kesehatan Jakarta 1
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya sehingga kami sanggup menyelesaikan penyusunan makalah Antropologi dengan judul
"PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI DALAM KEPERAWATAN" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung tunjangan
banyak sekali pihak, sehingga sanggup memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami
menerima saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi pembaca untuk mengangkat permasalahan lain.

Jakarta, 25 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii


BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Antropologi ............................................................................................................ 3
B. Pengertian Keperawatan .......................................................................................................... 3
C. Antropologi Keperawatan ........................................................................................................ 4
D. Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari perkembangan
antropologi keperawatan.................................................................................................................. 5
E. Perkembangan antropologi keperawatan dari sisi biological pole ....................................... 6
F. Perkembangan antropologi keperawatan dari sisi sosiocultural pole.................................. 7
G. Perbedaan antara perkembangan antropologi keperawatan biological pole dan
sosiocultural pole............................................................................................................................... 8
H. Kegunaan antropologi keperawatan ................................................................................... 8
BAB III................................................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu sumbangan
pada pengemban pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya obstetri ginekologi
sosial. Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran, cara
pandang atau bahkan membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu
situasi kesehatan, berdasarkan perspektif yang berbeda dengan sesuatu yang telah
dikenal para petugas kesehatan saat ini.
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan
budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan
bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan
bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta
lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan dari suatu generasi ke generasi
selanjutnya dengan cara menggunakan ocial, bahasa, seni, dan ritual yang dilakukan
dalam perwujudan kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, latar belakang budaya
mempunyai pengaruh yang penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia
(kepercayaan, perilaku, persepsi, emosi, bahasa, agama, ritual, struktur keluarga,
diet, pakaian, sikap terhadap sakit, dll). Selanjutnya, hal-hal tersebut tentunya akan
mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola pelayanan kesehatan yang ada
di masyarakat tersebut.
Latar belakang dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi mata kuliah
Antropologi Kesehatan dan juga untuk kami sebagai anggota kelompok agar
memperdalam ilmu tentang antropologi dibidang kesehatan terutama dalam bidang
keperawatan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah diurakan dalam latar
belakang ini maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apa hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antropologi keperawatan?
2. Bagaimana perkembangan antropologi keperawatan dari sisi biological pole?
3. Bagaimana perkembangan antropologi keperawatan dari sisi sosiocultural
pole?
4. Bagaimana perbedaan antara perkembangan antropologi keperawatan
biological pole dan sosiocultural pole?
5. Apa kegunaan antropologi keperawatan?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui hubungan antara social budaya dan biologi yang
merupakan dasar dari perkembangan antropologi keperawatan?
2. Mencari tahu tentang apa itu antropologi keperawatan?

D. Manfaat Penulisan
Hasil pembuatan makalah ini dapat memberikan :
1. Informasi mengenai antropologi dalam keperawatan bagi anggota keompok
maupun pembaca.
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis.
3. Kami selaku anggota kelompok dapat mengerti apa itu antropoligi dibidang
keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antropologi
Menurut asal kata anthropologi berasal dari kata Yunani anthropos yang
berarti "manusia" atau "orang", dan logosyang berarti "wacana" (dalam pengertian
"bernalar", "berakal"). Anthropologi mempelajari manusia sebagai makhluk
biologis sekaligus makhluk sosial.
Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya
dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan (Koentjaraningrat).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi adalah : Ilmu yang
mempelajari tentang manusia baik deri segi kebudayaan, peran, tingkahlaku, aspek
biologi dan kesehatan

B. Pengertian Keperawatan
Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan
keperawatan kepada orang lain dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan
kepada individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat. Sedangkan tujuan dari
keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehata, pencegahan penyakit,
pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan umat
manusia.
Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta
mnggunakan proses keperawatan sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai
pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan profesional. Asuhan
keperawatan adalah faktor penting dalam survival klien dan dalam aspek-aspek
pemeliharaan, rehabilitatif, dan preventif perawatan kesehatan.

3
C. Antropologi Keperawatan
Antropologi keperawatan merupakan sistem sosial budaya yg memiliki
ketertarikan untuk dikaji, dalam hal ini antrropologi dapat berdiri sendiri maupun
integrasi dengan bidang profesi lain, seperti pendidikan bagi peranan professional
interaksi, peran professional kebebasan wanita, dan peran professional profesi
keperawatan.
Profesi keperawatan merupakan bidang pengamatan yang menarik bagi
antropologi dalam mengamati metodologinya.

1. Kajian antropologi keperawatan


Dimulai tahun 1936 oleh Brown
Tahun 1968, hanya terdapat 8 orang antropologi yg berkecimpung
dlm pendidikan keperawatan. Tahun 1969, Leininger menemukan 19 tulisan
tentag perawatan dalam konteks antropologi. Sekarang semakain banyak,
antropolog dan tulisan2 antropologi keperawatan.
2. Pendidikan Keperawatan
 Tahun 1976 di Amerika 14 sekolah perawat menawarkan pendidikan
PhD.
 Perawat kini lebih berpendidikan
 Perawat lebih fokus pada profesionalitasnya
 Keingian utk lebih maju.
3. Masalah Profesi Keperawatan pd aspek perilaku/antropologi
 Proses –proses penerimaan calon perawat
 Latarbelakang siswa
 Motivasi
 Pendidikan dan pengalaman pendidikan
 Pola-pola karier
 Peran serta spesialisasi profesional.
 Masalah lain
 Frekuensi frustasi perawat

4
D. Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar
dari perkembangan antropologi keperawatan
Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antropologi keperawatan, yaitu :

Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari


berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan
manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.
Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health
well being , merupakan resultante dari 4 faktor yaitu :

1. Environment atau lingkungan


2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan
dengan ecological balance
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi
penduduk, dan sebagainya
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif

Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan


faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat
kesehatan masyarakat.

Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi
oleh faktor -faktor seperti kelas social, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka
ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung dari
variable-variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan
pasien.

Misalnya dalam bidang biologi, antropologi keperawatan menggambarkan


teknik dan penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi,
biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi.

Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi


yang didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-
faktor sosialdan budaya di masyarakat tertentu.

5
Contoh : penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara Timur
ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.

E. Perkembangan antropologi keperawatan dari sisi biological pole


Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling
berkontribusi dalam memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain.

Misalnya dalam bidang biologi, antropologi keperawatan menggambarkan


teknik dan penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi,
biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi.

Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi


yang didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-
faktor sosialdan budaya di masyarakat tertentu.

Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara Timur


ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.

Secara umum, antropologi keperawatan senantiasa memberikan sumbangan


padailmu kesehatan lain sebagai berikut:

1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakatsecara keseluruhan


termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk
memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu
masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang
membangun.Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang
menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi
lebih baik.
2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk
menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan.
3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

6
Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi
keperawatan, antara lain :

1. Antropologi fisik/ biologi/ ragawi, Contoh : nutrisi mempengaruhi


pertumbuhan, bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari
evolusi penyakit sebagai akibat faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.
2. Etnomedisin, awalnya mempelajari tentangpengobatan pada masyarakat
primitif atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan
lebih lanjut stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak
selamanya terbelakang atau salah.
3. Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di
berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah
untuk mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi
pola perawatan penyakit yang sama.
4. Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program
kesehatan bekerjasama dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan
antara kepercayaan dan praktek kesehatan.

F. Perkembangan antropologi keperawatan dari sisi sosiocultural pole


Antropologi keperawatan membantu mempelajari sosio-kultural dari semua
masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya,
diantaranya :

1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)


2. Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural
maupun supernatural atau penyihir
3. Kelompok healers ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap
kelompok masyarakat
4. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh
5. Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan sakit atau penyakit tidak secara
individual, terutama illness dan sicknesspada keluarga ataupun masyarakat.
6. Jika diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama ahli antropologi
keperawatan diantaranya: bagaimana individu di masyarakat mempunyai

7
persepsi dan bereaksi terhadap illdan bagaimana tipe pelayanan kesehatan
yang akan dipilih, untuk mengetahui mengenai budaya dan keadaan sosial
di lingkungantempat tinggalnya.

G. Perbedaan antara perkembangan antropologi keperawatan biological


pole dan sosiocultural pole
Menurut Foster/Anderson, Antropologi keperawatan mengkaji masalah-
masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi
dan kutub sosial budaya.
Pokok perhatian kutub biologi :
1. Pertumbuhan dan perkembangan manusia
2. Peranan penyakit dalam evolusi manusia
3. Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)

Pokok perhatian kutub sosial-budaya :

1. Sistem medis tradisional (etnomedisin)


2. Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka
3. Tingkah laku sakit
4. Hubungan antara dokter pasien
5. Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada
masyarakattradisional.

H. Kegunaan antropologi keperawatan


Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan
budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan
bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan
bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta
lingkungan alamnya.
Budaya itu sendiri diturunkan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya
dengan cara menggunakan simbol, bahasa, seni, dan ritual yang dilakukan dalam
perwujudn kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, latar belakang budaya mempunyai
pengaruh yang penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia (kepercayaan,

8
perilaku, persepsi, emosi, bahasa, agama, ritual, struktur keluarga, diet, pakaian,
sikap terhadap sakit, dll). Selanjutnya, hal-hal tersebut tentunya akan
mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola pelayanan kesehatan yang asa
di masyarakat tersebut.
Secara umum, antropologi keperawatan senantiasa memberikan sumbangan
pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut :
1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk
memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu
masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang
membangun. Contoh ; pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang
menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi
lebih baik.
2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk
menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan. Memang tidak secara
tepat meramalkan perilaku individu dan masyarakatnya, tetapi secara tepat
bisa memberikan kemungkinan luasnya pilihan yang akan dilakukan bila
masyarakat berada pada situasi yang baru.
3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
iterpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

9
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Perkembangan antropologi keperawatan sehubungan dengan fenomena
konsep sehat dan sakit dapat dilihat dari faktor berikut :

1. biologis dan ekologis, mengamati pertumbuhan dan perkembangan manusia


maupun penyakit perkembangan penyakit dalam evolusi ekologis.
2. psikologis dan sosial budaya, mengamati perilaku sakit pada pasien,
mempelajari etnomedisin, petugas kesehatan dan profesionalisme, hubungan
perawat-dokter-pasien-petugas farmasi.

B. Saran
Cara dan gaya hidup manusia, adat istiadat, kebudayaan, kepercayaan
bahkan seluruh peradaban manusia dan lingkungannya berpengaruh terhadap
penyakit. Secara fisiologis dan biologis tubuh manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.

Manusia mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan yang selalu


berubah, yang sering membawa serta penyakit baru yang belum dikenal atau
perkembangan/perubahan penyakit yang sudah ada.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://kafeilmu.co.cc/tema/artikel-sosio-antropologi- pendidikan-sosial.html

http://datastudi.wordpress.com/2009/10/26/konsep- sehat-sakit-dan-penyakit-dalam-
konteks-sosial-budaya/

http://ardycozt.blogspot.com/2012/11/antropologi-dan-sosiologi-keperawatan.html

11

Anda mungkin juga menyukai