Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan Kepu PDF
Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan Kepu PDF
Sri Siswati
Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Universitas Hasanuddin
(sri_siswati93@yahoo.com)
ABSTRAK
Kepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh
pasien, jika jasa yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan atau harapan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan kehandalan (reability), jaminan (assurance), bukti fisik (tangible), empati (emphaty), daya
tanggap (responsiveness), jumlah personel, ketersediaan obat dan keamanan dan kenyamanan (amenity) dengan
kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap RSUD Kota. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh pasien peserta BPJS yang menjalani perawatan
di unit rawat inap RSUD Kota Makassar berjumlah 1.293 orang. Penarikan sampel menggunakan accidental sam-
pling dengan besar sampel 143 orang. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi
square. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara reability (p=0,001), tangible (p=0,000), empathy
(p=0,001), responsiveness (p=0,001), dan amenity (p=0,001), dan tidak ada hubungan antara assurance (p=0,491),
jumlah personel (p=0,106), dan ketersediaan obat (p=0,143) dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap
RSUD Kota Makassar. Kesimpulan dari penelitian adalah ada hubungan reability, tangible, empathy, responsive-
ness, amenity dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar tahun
2015.
Kata kunci : Kualitas pelayanan, kepuasan pasien BPJS, rawat inap
ABSTRACT
Patient satisfaction depends on the quality of services provided. A good service by the patient, if the ser-
vices provided can fulfill necessary or expectations of the patient. The purpose of this study is to examine the rela-
tionship of reability, assurance, tangible, empathy, responsiveness, total personnel, availability of medicine and
amenity with patient BPJS satisfaction in inpatient of general hospital of Makassar city in 2015. Type of research
is quantitative cross sectional study. The population is patients BPJS participants in inpatient of general hospital
of Makassar city totaled 1,293 people. Used accidental sampling with sample 143 people. Data analysis are uni-
variate and bivariate with chi square test. The results is there a relationship between reability (p=0,001), tangible
(p=0,000), empathy (p=0,001), responsiveness (p=0,001), and amenity (p=0,001), and variable are not related is
the assurance (p=0,491), total personnel (p=0.106) and availability of medicine (p=0,143). The conclusion is
there a relationship between reability, tangible, empathy, responsiveness, amenity with BPJS patient satisfaction
in inpatient of general hospital of Makassar city in 2015.
Keywords: Quality of service, patient BPJS satisfaction, inpatient
174
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183
175
Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap
176
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183
Tabel 3. Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap
Kepuasan Pasien
Jumlah
Variabel Puas Tidak Puas p
n % n % n %
Kehandalan (Reability)
Baik 115 88,5 15 11,5 130 100 0,001
Tidak Baik 6 46,2 7 53,8 13 100
Jaminan (Assurance)
Baik 118 84,9 21 15,1 139 100 0,491
Tidak Baik 3 75,0 1 25,0 4 100
Bukti Fisik (Tangible)
Baik 108 90,0 12 10,0 120 100 0,000
Tidak Baik 13 56,5 10 43,5 23 100
Empati (Empathy)
Baik 109 90,1 12 9,9 121 100 0,000
Tidak Baik 12 54,5 10 45,5 22 100
Daya Tanggap (Responsiveness)
Baik 117 88,0 16 12,0 133 100 0,001
Tidak Baik 4 40,0 6 60,0 10 100
Jumlah Personel
Baik 116 85,9 19 14,1 135 100 0,106
Tidak Baik 5 62,5 3 37,5 8 100
Ketersediaan Obat
Baik 115 85,8 19 14,2 134 100 0,143
Tidak Baik 6 66,7 3 33,3 9 100
Keamanan dan Kenyamanan
Baik 111 88,8 14 11,2 125 100 0,001
Tidak Baik 10 55,6 8 44,4 18 100
Sumber : Data Primer, 2015
177
Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap
an yang dirasakan, yaitu sebesar 108 responden dan yang menyatakan tidak puas yaitu 19 res-
(90,0%) dan yang menyatakan tidak puas, yaitu ponden (14,1%). Responden yang mengatakan
12 res-ponden (10,0%). Responden yang me- bahwa jumlah personel tidak baik, tetapi merasa
ngatakan bahwa tangible tidak baik, tetapi puas puas dengan kualitas pelayanan yang dirasakan,
dengan kualitas pelayanan yang dirasakan, yaitu yaitu 5 responden (62,5%) dan responden yang
13 responden (56,5%) dan responden yang me- me-ngatakan tidak baik dan tidak puas dengan
ngatakan tidak baik dan tidak puas dengan kuali- kualitas pelayanan, yaitu 3 responden (37,5%).
tas pelayanan yang dirasakan yaitu 10 responden Hasil uji statistik dengan menggunakan fisher’s
(43,5%). Hasil uji statistik dengan menggunakan exact text diperoleh nilai p=0,106. Hal ini berarti
fisher’s exact text diperoleh nilai p=0,000. Hal bahwa tidak ada hubungan antara jumlah perso-
ini berarti bahwa ada hubungan antara tangible nel dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat
dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap inap RSUD Kota Makassar (Tabel 3).
RSUD Kota Makassar (Tabel 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 143 responden yang menilai ketersediaan obat
143 responden yang menilai empati (empathy) baik dan puas dengan kualitas pelayanan, yaitu
baik dan puas dengan kualitas pelayanan yang sebesar 115 responden (85,8%) dan yang me-
dirasakan, yaitu sebesar 109 responden (90,1%) nyatakan tidak puas, yaitu 19 responden (14,2%).
dan yang menyatakan tidak puas, yaitu 12 respon- Responden yang mengatakan bahwa ketersediaan
den (9,9%). Responden yang mengatakan bahwa obat tidak baik, tetapi merasa puas dengan kuali-
empathy tidak baik, tetapi puas dengan kualitas tas pelayanan yang dirasakan, yaitu 6 responden
pelayanan yang dirasakan, yaitu 12 responden (66,7%) dan responden yang mengatakan tidak
(54,5%) dan responden yang mengatakan tidak baik dan tidak puas dengan kualitas pelayanan,
baik dan tidak puas dengan kualitas pelayanan yaitu 3 responden (33,3%). Hasil uji statistik
yang dirasakan yaitu 10 responden (45,5%). dengan menggunakan fisher’s exact text diper-
Hasil uji statistik dengan menggunakan fisher’s oleh nilai p=0,143. Hal ini berarti bahwa tidak
exact text diperoleh nilai p=0,000. Hal ini ber- ada hubungan antara ketersediaan obat dengan
arti bahwa ada hubungan antara empathy dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap RSUD
kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap RSUD Kota Makassar (Tabel 3).
Kota Makassar (Tabel 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 143 responden yang menilai keamanan dan ke-
143 responden yang menilai daya tanggap (res- nyamanan baik dan puas dengan kualitas pela-
ponsiveness) baik dan puas dengan kualitas yanan yang dirasakan, yaitu sebesar 111 respon-
pelayanan yaitu sebesar 117 responden (88,0%) den (88,8%) dan yang menyatakan tidak puas
dan yang menyatakan tidak puas yaitu 16 respon- yaitu 14 responden (11,2%). Responden yang
den (12,0%). Responden yang mengatakan bah- mengatakan bahwa amenity tidak baik, tetapi
wa responsiveness tidak baik, tetapi merasa puas merasa puas dengan kualitas pelayanan yang di-
dengan kualitas pelayanan yang dirasakan, yaitu rasakan, yaitu 10 responden (55,6%) dan respon-
4 responden (84,6%) dan responden yang me- den yang mengatakan tidak baik dan tidak puas
ngatakan tidak baik dan tidak puas dengan kuali- dengan kualitas pelayanan, yaitu 8 responden
tas pelayanan, yaitu 6 responden (60,0%). Hasil (44,4%). Hasil uji statistik dengan menggunakan
uji statistik dengan menggunakan fisher’s exact fisher’s exact text diperoleh nilai p=0.001. Hal
text diperoleh nilai p=0,001. Hal ini berarti bah- ini berarti bahwa ada hubungan antara amenity
wa ada hubungan antara responsiveness dengan dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap
kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap RSUD RSUD Kota Makassar (Tabel 3).
Kota Makassar (Tabel 3).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari PEMBAHASAN
143 responden yang menilai jumlah personel Kehandalan (reliablility) berkaitan de-
baik dan puas dengan kualitas pelayanan yang ngan kemampuan rumah sakit untuk memberikan
dirasakan, yaitu sebesar 116 responden (85,9%) pelayanan yang segera dan akurat sejak pertama
178
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183
kali tanpa membuat kesalahan apapun. Reliabil- Assurance oleh pasien dikatakan baik dan puas
ity oleh pasien dikatakan baik dan puas dengan dengan kualitas pelayanan yang dirasakan terse-
kua-litas pelayanan yang dirasakan tersebut kare- but karena pasien merasa bahwa RSUD Kota
na pasien merasa bahwa kehandalan yang dimi- Makassar mampu memberikan kepercayaan/
liki petugas kesehatan di RSUD Kota Makassar jaminan kepada pasien selama melakukan pe-
sudah baik yang menyatakan bahwa pelayanan rawatan untuk tetap berobat, karena sebagian res-
dokter kepada pasien BPJS tepat waktu sesuai de- ponden menyatakan baik terhadap kemampuan
ngan yang dijanjikan dan puas terhadap petugas petugas kesehatan dalam menetapkan diagnosa
kesehatan dalam menerima pasien ketika ingin penyakit, sehingga pasien merasa bahwa petu-
melakukan perawatan di unit rawat inap. Pasien gas kesehatan (dokter) mampu menjawab perta-
yang mengatakan reability baik tetapi tidak nyaan pasien secara meyakinkan dan puas terha-
merasa puas itu karena disebabkan oleh persepsi dap petugas kesehatan yang memberi penjelasan
terhadap pelayanan petugas administrasi yang di- sebelum melakukan tindakan. Pasien yang me-
rasa lama, juga waktu/proses pelayanan sebelum ngatakan jaminan baik tetapi tidak merasa puas
dikirim ke ruang perawatan. Beberapa responden disebabkan oleh persepsi beberapa pasien terha-
juga merasa kurang puas terhadap pelayanan pe- dap ketersediaan dokter selama 24 jam yang on
rawat pada saat melakukan tindakan keperawatan call (siap dipanggil) ketika dibutuhkan untuk
karena biasa dilakukan oleh mahasiswa yang melayani pasien. Hal ini disebabkan oleh dokter
praktek dan tanpa didampingi oleh perawat yang yang menangani hanya bisa ditemui pada hari
senior (berpengalaman). Beberapa pasien juga kerja normal saja (Senin-Jumat).
tidak merasa puas terhadap pelayanan makanan Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
yang tidak sesuai dengan permintaan makanan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
oleh pasien. Bata et al. yang menyatakan bahwa ada hubu-
Hasil penelitian ini sejalan dengan pene- ngan antara jaminan (assurance) dengan kepua-
litian yang pernah dilakukan oleh Bata et al. san pasien di RSUD Lakipadada Kabupaten
yang menyatakan bahwa ada hubungan antara Tana Toraja dengan nilai p(0,003)<α(0,05). Hasil
kehandalan (reliability) dengan kepuasan pasien penelitian menunjukkan bahwa jaminan pelayan-
di RSUD Lakipadada Kabupaten Tana Toraja an (assurance) di RSUD Lakipadada sudah baik
de-ngan nilai p(0,000)<α(0,05). Responden yang karena sebagian besar responden menyatakan
menyatakan baik terhadap reliability di RSUD bahwa selama menggunakan fasilitas pelayanan
Lakipadada Kabupaten Tana Toraja memiliki rawat inap di rumah sakit Lakipadada, seba-
persepsi bahwa kehandalan perawat yang baik gian kecil responden yang masih mengharap-
adalah jika perawat mampu memberikan pelaya- kan jaminan pelayanan yang lebih baik. Mereka
nan pemeriksaan dengan cepat atau mereka meni- masih mengeluhkan pengetahuan petugas dalam
lai kualitas dari segi waktu (faster) artinya bahwa menangani masalah/ keluhan mereka.7 Penelitian
pasien memiliki persepsi bahwa jika perawat ini, juga tidak sejalan dengan penelitian yang per-
mampu memeriksa pasien dengan segera maka nah dilakukan oleh Rahmawati yang menyatakan
bagi mereka itulah pelayanan yang berkualitas. ada hubungan assurance dengan kepuasan pasien
Sedangkan responden yang menyatakan buruk di rawat inap RSUD Bangkalan dengan nilai p=
terhadap kualitas dalam hal kehandalan pelayan- (0,000).8
an karena mereka mengeluhkan kunjungan dok- Bukti fisik (tangibles), yaitu bukti langsung
ter yang tidak teratur. Hal ini disebabkan karena yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan
adanya dokter yang merangkap sebagai manajer tenaga yang digunakan rumah sakit dan penampi-
dan dokter yang harus melakukan aktivitas di be- lan karyawan yang ada. Pentingnya penampakan
berapa fasilitas kesehatan lainnya.7 fisik, karena apa yang dilihat dan dirasakan akan
Jaminan (assurance) yakni mencakup pe- mengubah persepsi pasien. Tangible oleh pasien
ngetahuan, keterampilan, mampu menumbuhkan dikatakan baik dan puas dengan kualitas pelay-
kepercayaan pasiennya. Jaminan juga berarti anan yang dirasakan karena pasien merasa fasili-
bahwa bebas bahaya, risiko dan keragu-raguan. tas yang disediakan di RSUD Kota Makassar su-
179
Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap
dah baik terhadap petugas rumah sakit (clening berapa pasien yang tidak merasa puas terhadap
service) yang menjaga kebersihan rumah sakit. petugas kesehatan yang menerima pasien ketika
Pasien yang mengatakan tangible baik tetapi ti- hendak melakukan perawatan yang kurang ramah
dak merasa puas disebabkan oleh persepsi pasien dan kurang puas terhadap empati yang dimiliki
yang merasa tidak baik terhadap kebersihan ka- perawat untuk senangtiasa menyediakan waktu
mar mandi, dan juga ruangan perawatan. Selain membantu pasien untuk BAK (buang air kecil),
itu, air di kamar mandi yang kadang tidak me- BAB (buang air besar), duduk, bangun tidur, dll.
ngalir dengan baik serta peralatan elektronik Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli-
yang terdapat di ruang perawatan pasien tidak tian yang pernah dilakukan oleh Bata et al. yang
berfungsi dengan baik, seperti lampu yang ada menyatakan bahwa ada hubungan antara kualitas
di kamar mandi padam tetapi tidak mendapatkan pelayanan kesehatan empati (empathy) dengan
perbaikan dan beberapa ruang perawatan yang kepuasan pasien di RSUD Lakipadada Kabupaten
memiliki pendingin ruangan tidak berfungsi de- Tana Toraja dengan nilai p(0,002)<α(0,05). Hasil
ngan baik sehingga pasien dan keluarga yang penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
menjaga merasa kepanasan di dalam ruangan. pasien yang menjadi responden telah mendapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli- empathy yang tulus dari para petugas kesehatan.
tian yang pernah dilakukan oleh Bata et al. yang Sebagian kecil responden yang menyatakan bu-
menyatakan bahwa ada hubungan antara kuali- ruk terhadap perhatian petugas rumah sakit karena
tas pelayanan kesehatan tangible dengan kepua- beberapa pasien megeluhkan tentang pelayanan
san pasien di RSUD Lakipadada Kabupaten petugas yang membeda-bedakan status sosial di
Tana Toraja dengan nilai p(0,001)<α(0,05). Ha- mana hanya sebagian orang saja yang mendapat
sil penelitian menunjukkan bahwa beberapa hal perhatian khusus dan mendapat pelayanan ekstra
yang mendukung bukti langsung pelayanan yang saat dirawat di rumah sakit tersebut.7 Penelitian
sudah baik adalah kondisi ruang perawaatan yang ini, juga didukung oleh penelitian yang pernah di-
bersih dan didukung tersedianya fasilitas penun- lakukan oleh Masyruk, yang menyatakan bahwa
jang di ruang perawatan seperti WC, kenyaman- ada hubungan antara kualitas pelayanan kesehat-
an ruang perawatan dan penampilan petugas ke- an empathy dengan kepuasan pasien rawat inap
sehatan yang rapi dan bersih.7 Namun, penelitian RSUD Kabupaten Majene dengan nilai p(0,000)
ini tidak sejalan dengan penelitian yang pernah < α(0,05).10
dilakukan oleh Idris yang menyatakan bahwa Daya tanggap (responsiveness), meru-
tidak ada hubungan antara bukti langsung (tan- pakan kesediaan dan kemampuan para karyawan
gible) dengan kepuasan pasien di ruangan rawat untuk membantu para pasien dan merespon per-
inap RSUD Pariaman dengan nilai p(0,329)> mintaan mereka dengan tanggap, serta mengin-
α(0,05).9 formasikan jasa secara tepat. Responsiveness oleh
Empati (empathy) merupakan persepsi pasien dikatakan baik dan puas dengan kualitas
pasien yang dinilai berdasarkan kesopanan dan pelayanan yang dirasakan tersebut karena pasien
keramahan pemberian layanan secara individu merasa bahwa daya tanggap yang dimiliki petu-
dengan penuh perhatian dan memahami kebutuh- gas kese-hatan di RSUD Kota Makassar sudah
an pasien sebagai pelanggan dan bertindak demi baik yang menyatakan kecepatan dan ketepatan
kepentingan pasien dan senantiasa membantu petugas apotik yang segera melayani resep yang
pasien walau tidak diminta. Empathy oleh pasien masuk dan puas terhadap prosedur penerimaan
dikatakan baik dan puas dengan kualitas pela- pasien baru yang cepat tanpa memandang status/
yanan yang dirasakan tersebut karena persepsi pangkat pasien. Pasien yang mengatakan respon-
pasien yang merasa bahwa empati yang dimiliki siveness baik tetapi tidak merasa puas itu karena
petugas kesehatan di RSUD Kota Makassar su- disebabkan oleh persepsi beberapa pasien yang
dah baik karena tidak membeda-bedakan pasien tidak merasa puas terhadap ketanggapan perawat
BPJS dengan pasien umum atau pasien lainnya. dalam memberi respon terhadap keluhan dan per-
Pasien yang mengatakan empati baik tetapi tidak mintaan pasien serta tidak puas terhadap petugas
merasa puas karena disebabkan oleh persepsi be- kesehatan yang tidak memberi penjelasan/infor-
180
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183
masi tentang tindakan yang akan dilakukan de- pemaparan yang menyatakan bahwa ketersedia-
ngan jelas. an tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur
Hasil penelitian ini sejalan dengan pene- penting dalam percepatan pembangunan kese-
litian yang pernah dilakukan oleh Bata et al. hatan.12 Upaya pembangunan kesehatan dapat
yang menyatakan bahwa ada hubungan antara berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan
kualitas pelayanan kesehatan responsiveness sumber daya kesehatan dapat terpenuhi.2 Hasil
dengan kepuasan pasien di RSUD Lakipadada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin ba-
Kabupaten Tana Toraja dengan nilai p(0,000) < nyak sumber daya yang berkualitas dan berkuan-
α(0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa titas serta memadai maka semakin puas pasien
kualitas responsiveness yang dirasakan respon- terhadap pelayanan yang dikonsumsinya. Dalam
den, yaitu perawat tidak mampu mendengarkan menjalankan aktivitasnya, rumah sakit memerlu-
keluhan dari pasien, tidak memberikan informasi kan bermacam-macam sumber daya. Salah satu
yang jelas tentang keadaan penyakit mereka dan sumber daya yang penting adalah persediaan
pelayanan yang ada di rumah sakit. Kecepatan obat-obatan. Ketersediaan obat oleh pasien di-
petugas dalam melayani pasien juga dikeluhkan katakan baik dan puas dengan kualitas pelayanan
oleh sebagian responden, mereka mengharapkan yang dirasakan tersebut karena pasien merasa
pelayanan yang lebih tanggap terhadap keluhan bahwa ketersediaan obat yang ada di RSUD Kota
yang mereka alami.7 Namun, penelitian ini tidak Makassar sudah baik yang menyatakan bahwa
sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan kelengkapan obat yang ada di rumah sakit RSUD
oleh Dabri yang menyatakan bahwa tidak ada Kota Makassar sehingga pasien tidak perlu lagi
hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan membeli keluar. Pasien yang mengatakan ke-
responsiveness dengan kepuasan pasien Rumah tersediaan obat baik tetapi tidak merasa puas
Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Sa- karena disebabkan oleh persepsi beberapa pasien
marinda dengan nilai p(0,850)>α(0,05).11 terhadap ketidaktersediaannya brosur, leaflet dan
Dalam pelayanan kesehatan, dukungan lain-lain sebagai bahan informasi obat yang dita-
sumber daya atau jumlah personel juga menen- warkan setelah berlakunya BPJS sehingga pasien
tukan kualitas pelayanan yang diberikan. Jumlah dan keluarga biasa bingung dan tidak tahu obat
personel yang tersedia di rumah sakit untuk me- apa saja yang dilayani/disediakan bagi peserta
layani pasien sehingga pasien tidak perlu meng- BPJS. Penelitian ini tidak sejalan dengan pene-
antri atau menunggu untuk mendapatkan pela- litian yang pernah dilakukan oleh Sulistyawati et
yanan. Jumlah personel oleh pasien dikatakan al. yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
baik dan puas dengan kualitas pelayanan yang ketersediaan obat dengan kepuasan pasien de-
dirasakan tersebut karena pasien merasa bahwa ngan nilai p(0,021)<α(0,05).13
jumlah personel yang tersedia di RSUD Kota Keamanan dan kenyamanan (amenity)
Makassar sudah baik pergantian antara petugas merupakan segala upaya dilakukan demi keaman-
kesehatan baik dokter maupun perawat dilaku- an pelanggan dan mengurangi terjadinya bahaya
kan pada waktu yang bersamaan sehingga tidak cedera dan akibat merugikan yang mungkin ter-
ada kekosongan jadwal penjagaan dan merasa jadi dalam wilayah organisasi layanan kesehatan.
puas terhadap semua prosedur mulai pertama Amenity oleh pasien dikatakan baik dan puas de-
kali datang sampai mendapat perawatan di ru- ngan kualitas pelayanan yang dirasakan tersebut
ang rawat inap. Pasien yang mengatakan jumlah karena pasien merasa bahwa amenity di RSUD
personel baik tetapi tidak merasa puas itu karena Kota Makassar sudah baik yang menyatakan
disebabkan oleh persepsi beberapa pasien yang mereka memperoleh keamanan dan keselamatan
tidak merasa puas terhadap tidak adanya perawat dirinya selama dalam masa perawatan dan mera-
disamping atau mendampingi pasien di ruang sa puas terhadap penerimaan pasien yang diberi-
perawatan sehingga jika membutuhkan sesuatu, kan oleh petugas RS sejak pertama kali datang.
pasien atau keluarga harus pergi memanggil petu- Pasien yang mengatakan amenity baik tetapi tidak
gas. merasa puas itu karena disebabkan oleh persepsi
Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa pasien yang tidak merasa puas karena
181
Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap
182
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183
ber2014]. Available at: http://dinkeskota- 14. Azhari, A.H.A, Hubungan Kualitas Pela-
makassar.net/download/718Gabung%20 yanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien
profil%202013.pdf. Rawat Inap yang Menggunakan Jamkesmas
13. Sulistyawati N.L.M., Perdana N. Maidin A. di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar [Skrip-
Syafar M. Amiruddin R. dan Jafar N. Hubu- si]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2011.
ngan Kualitas Pelayanan Farmasi Pasien 15. Anwar, M. Hubungan Kualitas Pelayanan
Rawat Jalan terhadap Kepuasan dan Kepu- Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat
tusan Beli Ulang Obat di IFRS Jala Ammari Inap di RSUD Kabupaten Sinjai [Skripsi].
Makassar [Skripsi]. Makassar: Universitas Makassar: UMI; 2012.
Hasanuddin; 2011.
183