Anda di halaman 1dari 10

Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN


BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

Quality of Health Services with BPJS Patient Satisfaction


in Inpatient of General Hospital of Makassar City

Sri Siswati
Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Universitas Hasanuddin
(sri_siswati93@yahoo.com)

ABSTRAK
Kepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh
pasien, jika jasa yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan atau harapan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan kehandalan (reability), jaminan (assurance), bukti fisik (tangible), empati (emphaty), daya
tanggap (responsiveness), jumlah personel, ketersediaan obat dan keamanan dan kenyamanan (amenity) dengan
kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap RSUD Kota. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh pasien peserta BPJS yang menjalani perawatan
di unit rawat inap RSUD Kota Makassar berjumlah 1.293 orang. Penarikan sampel menggunakan accidental sam-
pling dengan besar sampel 143 orang. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi
square. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara reability (p=0,001), tangible (p=0,000), empathy
(p=0,001), responsiveness (p=0,001), dan amenity (p=0,001), dan tidak ada hubungan antara assurance (p=0,491),
jumlah personel (p=0,106), dan ketersediaan obat (p=0,143) dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap
RSUD Kota Makassar. Kesimpulan dari penelitian adalah ada hubungan reability, tangible, empathy, responsive-
ness, amenity dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar tahun
2015.
Kata kunci : Kualitas pelayanan, kepuasan pasien BPJS, rawat inap

ABSTRACT
Patient satisfaction depends on the quality of services provided. A good service by the patient, if the ser-
vices provided can fulfill necessary or expectations of the patient. The purpose of this study is to examine the rela-
tionship of reability, assurance, tangible, empathy, responsiveness, total personnel, availability of medicine and
amenity with patient BPJS satisfaction in inpatient of general hospital of Makassar city in 2015. Type of research
is quantitative cross sectional study. The population is patients BPJS participants in inpatient of general hospital
of Makassar city totaled 1,293 people. Used accidental sampling with sample 143 people. Data analysis are uni-
variate and bivariate with chi square test. The results is there a relationship between reability (p=0,001), tangible
(p=0,000), empathy (p=0,001), responsiveness (p=0,001), and amenity (p=0,001), and variable are not related is
the assurance (p=0,491), total personnel (p=0.106) and availability of medicine (p=0,143). The conclusion is
there a relationship between reability, tangible, empathy, responsiveness, amenity with BPJS patient satisfaction
in inpatient of general hospital of Makassar city in 2015.
Keywords: Quality of service, patient BPJS satisfaction, inpatient

174
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183

PENDAHULUAN tingkat pemanfaatan dan efisiensi pelayanan di


World Health Organization (WHO) me- rumah sakit diperoleh bahwa adanya penurunan
nyatakan bahwa pelayanan kesehatan yang baik persentasi BOR dari tahun 2011 hingga 2013.
memberikan pelayanan yang efektif, aman, dan Pada tahun 2011 nilai indikator efisiensi peman-
berkualitas tinggi kepada mereka yang membu- faatan tempat tidur mencapai 60,35%, kemudian
tuhkannya dengan didukung oleh sumber daya pada tahun 2012 terjadi penurunan yaitu 60,26%,
yang memadai.1 Upaya pembangunan kesehatan dan pada tahun 2013 juga terjadi penurunan,
dapat berdaya guna dan berhasil guna bila kebu- yaitu 59,54%. Hasil perhitungan BOR tersebut
tuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. belum mencapai target jika dibandingkan dengan
Sumber daya kesehatan mencakup sumber daya target pencapaian pemanfaatan tempat tidur yang
tenaga, sarana dan pembiayaan.2 dimiliki oleh RSUD Kota Makassar, yaitu 75 -
Kepuasan pasien tergantung pada kualitas 85%.6 Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
pelayanan yang diberikan. Pengguna jasa pela- untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan
yanan rumah sakit dalam hal ini pasien menun- dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap
tut pelayanan yang berkualitas tidak hanya me- RSUD Kota Makassar
nyangkut kesembuhan dari penyakit secara fisik
atau meningkatkan derajat kesehatannya, tetapi BAHAN DAN METODE
juga menyangkut kepuasan terhadap sikap, selalu Jenis penelitian yang digunakan adalah
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai penelitian kuantitatif dengan rancangan cross
dan lingkungan fisik yang dapat memberikan ke- sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di
nyamanan.3 Pelayanan adalah semua upaya yang unit rawat inap rumah sakit umum daerah Kota
dilakukan karyawan untuk memenuhi keinginan Makassar pada bulan Januari tahun 2015. Popu-
pelanggannya dengan jasa yang akan diberikan. lasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
Pasien merupakan salah satu indikator kualitas peserta BPJS yang menjalani perawatan di unit
pelayanan yang kita berikan dan kepuasan pasien rawat inap RSUD Kota Makassar berjumlah
adalah suatu modal untuk mendapatkan pasien 1.293 orang. Teknik pengambilan sampel meng-
lebih banyak dan untuk mendapatkan pasien yang gunakan accidental sampling dengan besar sam-
loyal (setia).4 pel 143 orang. Data primer diperoleh melalui
Jaminan Kesehatan Nasional adalah jami- daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun
nan berupa perlindungan kesehatan agar peserta sebelumnya kemudian diberikan dan diisi sendiri
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan oleh responden. Data sekunder diperoleh dari
dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan pengumpulan dokumen seperti laporan tahunan
dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap dan profil RSUD Kota Makassar dan sumber-
orang. Pemerintahan telah mengambil kebijakan sumber lainnya yang terkait dengan penelitian.
strategis untuk memberlakukan JKN yang di- Analisis data yang dilakukan adalah univariat
selenggarakan oleh BPJS. Sejak 1 Januari 2014 dan bivariat dengan uji chi square. Penyajian data
program ini telah resmi diberlakukan diseluruh dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai
daerah di Indonesia.5 dengan narasi.
Data sekunder yang diperoleh dari RSUD
Kota Makassar diketahui bahwa sejak diberlaku- HASIL
kannya program JKN pada tanggal 1 Januari Hasil penelitian menunjukkan bahwa seba-
2014 yang di selenggarakan oleh BPJS, data kun- gian besar responden umumnya berjenis kelamin
jungan rawat inap pengguna BPJS di RSUD Kota perempuan yaitu 92 orang (64,3%) dan sisanya
Makassar dari bulan ke bulan jumlahnya berfluk- laki-laki berjumlah 51 orang (35,7%). Untuk ke-
tuasi atau tidak stabil dari bulan Januari sampai lompok umur responden yang terbanyak adalah
dengan bulan September. Selain itu, berdasarkan kelompok umur 45-59 tahun berjumlah 47 orang
pengambilan data awal di RSUD Kota Makassar (32,9%), sedangkan yang paling sedikit, yaitu ke-
tentang Bed Occupancy Rate (BOR) yang meru- lompok umur 60 tahun keatas berjumlah 12 orang
pakan salah satu indikator untuk mengetahui

175
Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap

Tabel 1. Karakteristik Responden memberi tanggapan tidak baik terhadap empathy


Karakteristik n % adalah 22 orang (15,4%). Responden yang me-
Jenis Kelamin nyatakan baik terhadap daya tanggap (respon-
Laki-Laki 51 35,7 siveness) adalah 133 orang (93,0%), sedangkan
Perempuan 92 64,3 responden yang memberi tanggapan tidak baik
Umur (tahun) terhadap responsiveness adalah 13 orang (9,1%)
15-29 41 28,7 (Tabel 2).
30-44 43 30,1 Responden yang menyatakan baik terhadap
45-59 47 32,9 jumlah personel adalah 135 orang (94,4%), se-
60 tahun keatas 12 8,4 dangkan responden yang memberi tanggapan ti-
Pendidikan
dak baik terhadap jumlah personel adalah 8 orang
Tidak Sekolah 2 1,4
SD/ Sederajat 15 10,5 (5,6%). Responden yang menyatakan baik terha-
SMP/ Sederajat 18 12,6 dap ketersediaan obat adalah 134 orang (93,7%,
SMA/ Sederajat 69 48,3 sedangkan responden yang memberi tanggapan
Akademik/ PT 39 27,3 tidak baik terhadap ketersediaan obat adalah 9
Pekerjaan orang (6,3%). Responden yang menyatakan baik
Tidak Kerja 9 6,3 terhadap keamanan dan kenyamanan (amenity)
Mahasiswa/ Siswa 9 6,3 adalah 125 orang (87,4%), sedangkan respon-
IRT 46 32,2 den yang memberi tanggapan tidak baik terhadap
PNS/TNI/Polri 24 16,8 amenity adalah 18 orang (12,6%). Responden
Pegawai Swasta 28 19,6
Wiraswasta 16 11,2 Tabel 2. Distribusi Variabel Penelitian
Petani/ Nelayan 3 2,1
Pensiunan PNS 4 2,8 Variabel n %
Lain-Lain 4 2,8 Kehandalan (Reability)
Baik 130 90,9
Sumber : Data Primer, 2015
Tidak Baik 13 9,1
(8,4%). Berdasarkan pendidikan responden ter- Jaminan (Assurance)
banyak, yaitu SMA berjumlah 69 orang (48,3%), Baik 139 97,2
sedangkan yang paling sedikit yaitu tidak sekolah Tidak Baik 4 2,8
Bukti Fisik (Tangible)
berjumlah 2 orang (1,4%). Berdasarkan peker-
Baik 120 83,9
jaan responden yang paling banyak adalah IRT Tidak Baik 23 16,1
berjumlah 46 orang (32,2%), sedangkan yang Empati (Empathy)
paling sedikit adalah Petani/Nelayan, yaitu ber- Baik 121 84,6
jumlah 3 orang (2,1%) (Tabel 1). Tidak Baik 22 15,4
Dari 143 responden, jumlah responden yang Daya Tanggap (Responsiveness)
menyatakan baik terhadap kehandalan (reability) Baik 133 93,0
adalah 130 orang (90,9%), sedangkan responden Tidak Baik 10 7,0
yang memberi tanggapan tidak baik terhadap re- Jumlah Personel
ability, yaitu 13 orang (9,1%). Responden yang Baik 135 94,4
Tidak Baik 8 5,6
menyatakan baik terhadap jaminan (assurance)
Ketersediaan Obat
adalah 139 orang (97,2%), sedangkan responden Baik 134 93,7
yang memberi tanggapan tidak baik terhadap as- Tidak Baik 9 6,3
surance adalah 4 orang (2,8%). Responden yang Keamanan dan Kenyamanan
menyatakan baik terhadap bukti fisik (tangible) Baik 125 87,4
adalah 120 orang (83,9%), sedangkan responden Tidak Baik 18 12,6
yang menyatakan tidak baik terhadap tangible Kepuasan Pasien
adalah 23 orang (16,1%). Responden yang me- Puas 121 84,6
nyatakan baik terhadap empati (empathy) adalah Tidak Puas 22 15,4
121 orang (84,6%), sedangkan responden yang Sumber : Data Primer, 2015

176
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183

yang menyatakan puas terhadap pelayanan yang Makassar (Tabel 3).


diterima yaitu berjumlah 121 orang (84,6%), se- Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
dangkan responden yang memberi tanggapan 143 responden yang menilai jaminan (assurance)
tidak puas terhadap pelayanan yang diterima baik dan puas dengan kualitas pelayanan yang di-
adalah 22 orang (15,4%) (Tabel 2). rasakan, yaitu sebesar 118 responden (84,9%) dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari yang menyatakan tidak puas, yaitu 21 responden
143 responden yang menilai kehandalan (reabili- (15,1%). Sedangkan responden yang mengatakan
ty) baik dan puas dengan kualitas pelayanan yang bahwa assurance tidak baik tetapi merasa puas
dirasakan yaitu sebesar 115 responden (88,5%) dengan kualitas pelayanan yang dirasakan yaitu
dan yang menyatakan tidak puas yaitu 15 respon- 3 responden (75,0%) dan responden yang men-
den (11,5%). Responden yang mengatakan bah- gatakan tidak baik dan tidak puas dengan kuali-
wa reability tidak baik, tetapi puas dengan kuali- tas pelayanan yaitu 1 responden (25,0%). Hasil
tas pelayanan yang dirasakan, yaitu 6 responden uji statistik dengan menggunakan fisher’s exact
(46,2%) dan responden yang mengatakan tidak text diperoleh nilai p=0,491. Hal ini berarti bah-
baik dan tidak puas dengan kualitas pelayanan wa tidak ada hubungan antara assurance dengan
yang dirasakan yaitu 7 responden (53,8%). Hasil kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap RSUD
uji statistik dengan menggunakan fisher’s exact Kota Makassar (Tabel 3).
text diperoleh nilai p=0,001. Hal ini berarti bah- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
wa ada hubungan antara reability dengan kepua- dari 143 responden yang menilai bukti fisik (ta-
san pasien BPJS di unit rawat inap RSUD Kota ngible) baik dan puas dengan kualitas pelayan-

Tabel 3. Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap
Kepuasan Pasien
Jumlah
Variabel Puas Tidak Puas p
n % n % n %
Kehandalan (Reability)
Baik 115 88,5 15 11,5 130 100 0,001
Tidak Baik 6 46,2 7 53,8 13 100
Jaminan (Assurance)
Baik 118 84,9 21 15,1 139 100 0,491
Tidak Baik 3 75,0 1 25,0 4 100
Bukti Fisik (Tangible)
Baik 108 90,0 12 10,0 120 100 0,000
Tidak Baik 13 56,5 10 43,5 23 100
Empati (Empathy)
Baik 109 90,1 12 9,9 121 100 0,000
Tidak Baik 12 54,5 10 45,5 22 100
Daya Tanggap (Responsiveness)
Baik 117 88,0 16 12,0 133 100 0,001
Tidak Baik 4 40,0 6 60,0 10 100
Jumlah Personel
Baik 116 85,9 19 14,1 135 100 0,106
Tidak Baik 5 62,5 3 37,5 8 100
Ketersediaan Obat
Baik 115 85,8 19 14,2 134 100 0,143
Tidak Baik 6 66,7 3 33,3 9 100
Keamanan dan Kenyamanan
Baik 111 88,8 14 11,2 125 100 0,001
Tidak Baik 10 55,6 8 44,4 18 100
Sumber : Data Primer, 2015

177
Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap

an yang dirasakan, yaitu sebesar 108 responden dan yang menyatakan tidak puas yaitu 19 res-
(90,0%) dan yang menyatakan tidak puas, yaitu ponden (14,1%). Responden yang mengatakan
12 res-ponden (10,0%). Responden yang me- bahwa jumlah personel tidak baik, tetapi merasa
ngatakan bahwa tangible tidak baik, tetapi puas puas dengan kualitas pelayanan yang dirasakan,
dengan kualitas pelayanan yang dirasakan, yaitu yaitu 5 responden (62,5%) dan responden yang
13 responden (56,5%) dan responden yang me- me-ngatakan tidak baik dan tidak puas dengan
ngatakan tidak baik dan tidak puas dengan kuali- kualitas pelayanan, yaitu 3 responden (37,5%).
tas pelayanan yang dirasakan yaitu 10 responden Hasil uji statistik dengan menggunakan fisher’s
(43,5%). Hasil uji statistik dengan menggunakan exact text diperoleh nilai p=0,106. Hal ini berarti
fisher’s exact text diperoleh nilai p=0,000. Hal bahwa tidak ada hubungan antara jumlah perso-
ini berarti bahwa ada hubungan antara tangible nel dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat
dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap inap RSUD Kota Makassar (Tabel 3).
RSUD Kota Makassar (Tabel 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 143 responden yang menilai ketersediaan obat
143 responden yang menilai empati (empathy) baik dan puas dengan kualitas pelayanan, yaitu
baik dan puas dengan kualitas pelayanan yang sebesar 115 responden (85,8%) dan yang me-
dirasakan, yaitu sebesar 109 responden (90,1%) nyatakan tidak puas, yaitu 19 responden (14,2%).
dan yang menyatakan tidak puas, yaitu 12 respon- Responden yang mengatakan bahwa ketersediaan
den (9,9%). Responden yang mengatakan bahwa obat tidak baik, tetapi merasa puas dengan kuali-
empathy tidak baik, tetapi puas dengan kualitas tas pelayanan yang dirasakan, yaitu 6 responden
pelayanan yang dirasakan, yaitu 12 responden (66,7%) dan responden yang mengatakan tidak
(54,5%) dan responden yang mengatakan tidak baik dan tidak puas dengan kualitas pelayanan,
baik dan tidak puas dengan kualitas pelayanan yaitu 3 responden (33,3%). Hasil uji statistik
yang dirasakan yaitu 10 responden (45,5%). dengan menggunakan fisher’s exact text diper-
Hasil uji statistik dengan menggunakan fisher’s oleh nilai p=0,143. Hal ini berarti bahwa tidak
exact text diperoleh nilai p=0,000. Hal ini ber- ada hubungan antara ketersediaan obat dengan
arti bahwa ada hubungan antara empathy dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap RSUD
kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap RSUD Kota Makassar (Tabel 3).
Kota Makassar (Tabel 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 143 responden yang menilai keamanan dan ke-
143 responden yang menilai daya tanggap (res- nyamanan baik dan puas dengan kualitas pela-
ponsiveness) baik dan puas dengan kualitas yanan yang dirasakan, yaitu sebesar 111 respon-
pelayanan yaitu sebesar 117 responden (88,0%) den (88,8%) dan yang menyatakan tidak puas
dan yang menyatakan tidak puas yaitu 16 respon- yaitu 14 responden (11,2%). Responden yang
den (12,0%). Responden yang mengatakan bah- mengatakan bahwa amenity tidak baik, tetapi
wa responsiveness tidak baik, tetapi merasa puas merasa puas dengan kualitas pelayanan yang di-
dengan kualitas pelayanan yang dirasakan, yaitu rasakan, yaitu 10 responden (55,6%) dan respon-
4 responden (84,6%) dan responden yang me- den yang mengatakan tidak baik dan tidak puas
ngatakan tidak baik dan tidak puas dengan kuali- dengan kualitas pelayanan, yaitu 8 responden
tas pelayanan, yaitu 6 responden (60,0%). Hasil (44,4%). Hasil uji statistik dengan menggunakan
uji statistik dengan menggunakan fisher’s exact fisher’s exact text diperoleh nilai p=0.001. Hal
text diperoleh nilai p=0,001. Hal ini berarti bah- ini berarti bahwa ada hubungan antara amenity
wa ada hubungan antara responsiveness dengan dengan kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap
kepuasan pasien BPJS di unit rawat inap RSUD RSUD Kota Makassar (Tabel 3).
Kota Makassar (Tabel 3).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari PEMBAHASAN
143 responden yang menilai jumlah personel Kehandalan (reliablility) berkaitan de-
baik dan puas dengan kualitas pelayanan yang ngan kemampuan rumah sakit untuk memberikan
dirasakan, yaitu sebesar 116 responden (85,9%) pelayanan yang segera dan akurat sejak pertama

178
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183

kali tanpa membuat kesalahan apapun. Reliabil- Assurance oleh pasien dikatakan baik dan puas
ity oleh pasien dikatakan baik dan puas dengan dengan kualitas pelayanan yang dirasakan terse-
kua-litas pelayanan yang dirasakan tersebut kare- but karena pasien merasa bahwa RSUD Kota
na pasien merasa bahwa kehandalan yang dimi- Makassar mampu memberikan kepercayaan/
liki petugas kesehatan di RSUD Kota Makassar jaminan kepada pasien selama melakukan pe-
sudah baik yang menyatakan bahwa pelayanan rawatan untuk tetap berobat, karena sebagian res-
dokter kepada pasien BPJS tepat waktu sesuai de- ponden menyatakan baik terhadap kemampuan
ngan yang dijanjikan dan puas terhadap petugas petugas kesehatan dalam menetapkan diagnosa
kesehatan dalam menerima pasien ketika ingin penyakit, sehingga pasien merasa bahwa petu-
melakukan perawatan di unit rawat inap. Pasien gas kesehatan (dokter) mampu menjawab perta-
yang mengatakan reability baik tetapi tidak nyaan pasien secara meyakinkan dan puas terha-
merasa puas itu karena disebabkan oleh persepsi dap petugas kesehatan yang memberi penjelasan
terhadap pelayanan petugas administrasi yang di- sebelum melakukan tindakan. Pasien yang me-
rasa lama, juga waktu/proses pelayanan sebelum ngatakan jaminan baik tetapi tidak merasa puas
dikirim ke ruang perawatan. Beberapa responden disebabkan oleh persepsi beberapa pasien terha-
juga merasa kurang puas terhadap pelayanan pe- dap ketersediaan dokter selama 24 jam yang on
rawat pada saat melakukan tindakan keperawatan call (siap dipanggil) ketika dibutuhkan untuk
karena biasa dilakukan oleh mahasiswa yang melayani pasien. Hal ini disebabkan oleh dokter
praktek dan tanpa didampingi oleh perawat yang yang menangani hanya bisa ditemui pada hari
senior (berpengalaman). Beberapa pasien juga kerja normal saja (Senin-Jumat).
tidak merasa puas terhadap pelayanan makanan Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
yang tidak sesuai dengan permintaan makanan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
oleh pasien. Bata et al. yang menyatakan bahwa ada hubu-
Hasil penelitian ini sejalan dengan pene- ngan antara jaminan (assurance) dengan kepua-
litian yang pernah dilakukan oleh Bata et al. san pasien di RSUD Lakipadada Kabupaten
yang menyatakan bahwa ada hubungan antara Tana Toraja dengan nilai p(0,003)<α(0,05). Hasil
kehandalan (reliability) dengan kepuasan pasien penelitian menunjukkan bahwa jaminan pelayan-
di RSUD Lakipadada Kabupaten Tana Toraja an (assurance) di RSUD Lakipadada sudah baik
de-ngan nilai p(0,000)<α(0,05). Responden yang karena sebagian besar responden menyatakan
menyatakan baik terhadap reliability di RSUD bahwa selama menggunakan fasilitas pelayanan
Lakipadada Kabupaten Tana Toraja memiliki rawat inap di rumah sakit Lakipadada, seba-
persepsi bahwa kehandalan perawat yang baik gian kecil responden yang masih mengharap-
adalah jika perawat mampu memberikan pelaya- kan jaminan pelayanan yang lebih baik. Mereka
nan pemeriksaan dengan cepat atau mereka meni- masih mengeluhkan pengetahuan petugas dalam
lai kualitas dari segi waktu (faster) artinya bahwa menangani masalah/ keluhan mereka.7 Penelitian
pasien memiliki persepsi bahwa jika perawat ini, juga tidak sejalan dengan penelitian yang per-
mampu memeriksa pasien dengan segera maka nah dilakukan oleh Rahmawati yang menyatakan
bagi mereka itulah pelayanan yang berkualitas. ada hubungan assurance dengan kepuasan pasien
Sedangkan responden yang menyatakan buruk di rawat inap RSUD Bangkalan dengan nilai p=
terhadap kualitas dalam hal kehandalan pelayan- (0,000).8
an karena mereka mengeluhkan kunjungan dok- Bukti fisik (tangibles), yaitu bukti langsung
ter yang tidak teratur. Hal ini disebabkan karena yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan
adanya dokter yang merangkap sebagai manajer tenaga yang digunakan rumah sakit dan penampi-
dan dokter yang harus melakukan aktivitas di be- lan karyawan yang ada. Pentingnya penampakan
berapa fasilitas kesehatan lainnya.7 fisik, karena apa yang dilihat dan dirasakan akan
Jaminan (assurance) yakni mencakup pe- mengubah persepsi pasien. Tangible oleh pasien
ngetahuan, keterampilan, mampu menumbuhkan dikatakan baik dan puas dengan kualitas pelay-
kepercayaan pasiennya. Jaminan juga berarti anan yang dirasakan karena pasien merasa fasili-
bahwa bebas bahaya, risiko dan keragu-raguan. tas yang disediakan di RSUD Kota Makassar su-

179
Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap

dah baik terhadap petugas rumah sakit (clening berapa pasien yang tidak merasa puas terhadap
service) yang menjaga kebersihan rumah sakit. petugas kesehatan yang menerima pasien ketika
Pasien yang mengatakan tangible baik tetapi ti- hendak melakukan perawatan yang kurang ramah
dak merasa puas disebabkan oleh persepsi pasien dan kurang puas terhadap empati yang dimiliki
yang merasa tidak baik terhadap kebersihan ka- perawat untuk senangtiasa menyediakan waktu
mar mandi, dan juga ruangan perawatan. Selain membantu pasien untuk BAK (buang air kecil),
itu, air di kamar mandi yang kadang tidak me- BAB (buang air besar), duduk, bangun tidur, dll.
ngalir dengan baik serta peralatan elektronik Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli-
yang terdapat di ruang perawatan pasien tidak tian yang pernah dilakukan oleh Bata et al. yang
berfungsi dengan baik, seperti lampu yang ada menyatakan bahwa ada hubungan antara kualitas
di kamar mandi padam tetapi tidak mendapatkan pelayanan kesehatan empati (empathy) dengan
perbaikan dan beberapa ruang perawatan yang kepuasan pasien di RSUD Lakipadada Kabupaten
memiliki pendingin ruangan tidak berfungsi de- Tana Toraja dengan nilai p(0,002)<α(0,05). Hasil
ngan baik sehingga pasien dan keluarga yang penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
menjaga merasa kepanasan di dalam ruangan. pasien yang menjadi responden telah mendapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli- empathy yang tulus dari para petugas kesehatan.
tian yang pernah dilakukan oleh Bata et al. yang Sebagian kecil responden yang menyatakan bu-
menyatakan bahwa ada hubungan antara kuali- ruk terhadap perhatian petugas rumah sakit karena
tas pelayanan kesehatan tangible dengan kepua- beberapa pasien megeluhkan tentang pelayanan
san pasien di RSUD Lakipadada Kabupaten petugas yang membeda-bedakan status sosial di
Tana Toraja dengan nilai p(0,001)<α(0,05). Ha- mana hanya sebagian orang saja yang mendapat
sil penelitian menunjukkan bahwa beberapa hal perhatian khusus dan mendapat pelayanan ekstra
yang mendukung bukti langsung pelayanan yang saat dirawat di rumah sakit tersebut.7 Penelitian
sudah baik adalah kondisi ruang perawaatan yang ini, juga didukung oleh penelitian yang pernah di-
bersih dan didukung tersedianya fasilitas penun- lakukan oleh Masyruk, yang menyatakan bahwa
jang di ruang perawatan seperti WC, kenyaman- ada hubungan antara kualitas pelayanan kesehat-
an ruang perawatan dan penampilan petugas ke- an empathy dengan kepuasan pasien rawat inap
sehatan yang rapi dan bersih.7 Namun, penelitian RSUD Kabupaten Majene dengan nilai p(0,000)
ini tidak sejalan dengan penelitian yang pernah < α(0,05).10
dilakukan oleh Idris yang menyatakan bahwa Daya tanggap (responsiveness), meru-
tidak ada hubungan antara bukti langsung (tan- pakan kesediaan dan kemampuan para karyawan
gible) dengan kepuasan pasien di ruangan rawat untuk membantu para pasien dan merespon per-
inap RSUD Pariaman dengan nilai p(0,329)> mintaan mereka dengan tanggap, serta mengin-
α(0,05).9 formasikan jasa secara tepat. Responsiveness oleh
Empati (empathy) merupakan persepsi pasien dikatakan baik dan puas dengan kualitas
pasien yang dinilai berdasarkan kesopanan dan pelayanan yang dirasakan tersebut karena pasien
keramahan pemberian layanan secara individu merasa bahwa daya tanggap yang dimiliki petu-
dengan penuh perhatian dan memahami kebutuh- gas kese-hatan di RSUD Kota Makassar sudah
an pasien sebagai pelanggan dan bertindak demi baik yang menyatakan kecepatan dan ketepatan
kepentingan pasien dan senantiasa membantu petugas apotik yang segera melayani resep yang
pasien walau tidak diminta. Empathy oleh pasien masuk dan puas terhadap prosedur penerimaan
dikatakan baik dan puas dengan kualitas pela- pasien baru yang cepat tanpa memandang status/
yanan yang dirasakan tersebut karena persepsi pangkat pasien. Pasien yang mengatakan respon-
pasien yang merasa bahwa empati yang dimiliki siveness baik tetapi tidak merasa puas itu karena
petugas kesehatan di RSUD Kota Makassar su- disebabkan oleh persepsi beberapa pasien yang
dah baik karena tidak membeda-bedakan pasien tidak merasa puas terhadap ketanggapan perawat
BPJS dengan pasien umum atau pasien lainnya. dalam memberi respon terhadap keluhan dan per-
Pasien yang mengatakan empati baik tetapi tidak mintaan pasien serta tidak puas terhadap petugas
merasa puas karena disebabkan oleh persepsi be- kesehatan yang tidak memberi penjelasan/infor-

180
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183

masi tentang tindakan yang akan dilakukan de- pemaparan yang menyatakan bahwa ketersedia-
ngan jelas. an tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur
Hasil penelitian ini sejalan dengan pene- penting dalam percepatan pembangunan kese-
litian yang pernah dilakukan oleh Bata et al. hatan.12 Upaya pembangunan kesehatan dapat
yang menyatakan bahwa ada hubungan antara berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan
kualitas pelayanan kesehatan responsiveness sumber daya kesehatan dapat terpenuhi.2 Hasil
dengan kepuasan pasien di RSUD Lakipadada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin ba-
Kabupaten Tana Toraja dengan nilai p(0,000) < nyak sumber daya yang berkualitas dan berkuan-
α(0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa titas serta memadai maka semakin puas pasien
kualitas responsiveness yang dirasakan respon- terhadap pelayanan yang dikonsumsinya. Dalam
den, yaitu perawat tidak mampu mendengarkan menjalankan aktivitasnya, rumah sakit memerlu-
keluhan dari pasien, tidak memberikan informasi kan bermacam-macam sumber daya. Salah satu
yang jelas tentang keadaan penyakit mereka dan sumber daya yang penting adalah persediaan
pelayanan yang ada di rumah sakit. Kecepatan obat-obatan. Ketersediaan obat oleh pasien di-
petugas dalam melayani pasien juga dikeluhkan katakan baik dan puas dengan kualitas pelayanan
oleh sebagian responden, mereka mengharapkan yang dirasakan tersebut karena pasien merasa
pelayanan yang lebih tanggap terhadap keluhan bahwa ketersediaan obat yang ada di RSUD Kota
yang mereka alami.7 Namun, penelitian ini tidak Makassar sudah baik yang menyatakan bahwa
sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan kelengkapan obat yang ada di rumah sakit RSUD
oleh Dabri yang menyatakan bahwa tidak ada Kota Makassar sehingga pasien tidak perlu lagi
hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan membeli keluar. Pasien yang mengatakan ke-
responsiveness dengan kepuasan pasien Rumah tersediaan obat baik tetapi tidak merasa puas
Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Sa- karena disebabkan oleh persepsi beberapa pasien
marinda dengan nilai p(0,850)>α(0,05).11 terhadap ketidaktersediaannya brosur, leaflet dan
Dalam pelayanan kesehatan, dukungan lain-lain sebagai bahan informasi obat yang dita-
sumber daya atau jumlah personel juga menen- warkan setelah berlakunya BPJS sehingga pasien
tukan kualitas pelayanan yang diberikan. Jumlah dan keluarga biasa bingung dan tidak tahu obat
personel yang tersedia di rumah sakit untuk me- apa saja yang dilayani/disediakan bagi peserta
layani pasien sehingga pasien tidak perlu meng- BPJS. Penelitian ini tidak sejalan dengan pene-
antri atau menunggu untuk mendapatkan pela- litian yang pernah dilakukan oleh Sulistyawati et
yanan. Jumlah personel oleh pasien dikatakan al. yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
baik dan puas dengan kualitas pelayanan yang ketersediaan obat dengan kepuasan pasien de-
dirasakan tersebut karena pasien merasa bahwa ngan nilai p(0,021)<α(0,05).13
jumlah personel yang tersedia di RSUD Kota Keamanan dan kenyamanan (amenity)
Makassar sudah baik pergantian antara petugas merupakan segala upaya dilakukan demi keaman-
kesehatan baik dokter maupun perawat dilaku- an pelanggan dan mengurangi terjadinya bahaya
kan pada waktu yang bersamaan sehingga tidak cedera dan akibat merugikan yang mungkin ter-
ada kekosongan jadwal penjagaan dan merasa jadi dalam wilayah organisasi layanan kesehatan.
puas terhadap semua prosedur mulai pertama Amenity oleh pasien dikatakan baik dan puas de-
kali datang sampai mendapat perawatan di ru- ngan kualitas pelayanan yang dirasakan tersebut
ang rawat inap. Pasien yang mengatakan jumlah karena pasien merasa bahwa amenity di RSUD
personel baik tetapi tidak merasa puas itu karena Kota Makassar sudah baik yang menyatakan
disebabkan oleh persepsi beberapa pasien yang mereka memperoleh keamanan dan keselamatan
tidak merasa puas terhadap tidak adanya perawat dirinya selama dalam masa perawatan dan mera-
disamping atau mendampingi pasien di ruang sa puas terhadap penerimaan pasien yang diberi-
perawatan sehingga jika membutuhkan sesuatu, kan oleh petugas RS sejak pertama kali datang.
pasien atau keluarga harus pergi memanggil petu- Pasien yang mengatakan amenity baik tetapi tidak
gas. merasa puas itu karena disebabkan oleh persepsi
Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa pasien yang tidak merasa puas karena

181
Sri Siswati : Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien BPJS di Unit Rawat Inap

pernah mengalami kecurian pada saat melakukan who.int/topics/hospitals/en/


perawatan. Pasien juga tidak merasa baik terha- 2. Pemerintah Kota Makassar. Profil Kesehatan
dap suasana nyaman di rumah sakit sehingga ti- Kota Makassar Tahun 2010. Makassar: Di-
dak memberi rasa untuk mendorong kesembuhan nas Kesehatan. 2011. [Diakses 18Nopem-
mereka sejak melakukan perawatan. ber2014]. Available at: http://dinkeskotamak-
Hasil penelitian ini sejalan dengan peneli- assar.net/download/884makassar-10.pdf
tian yang pernah dilakukan oleh Sulistyawati et 3. Jacobis R. Faktor-Faktor Kualitas Pelayan-
al. yang menyatakan bahwa ada hubungan antara an Pengaruhnya terhadap Kepuasan Pasien
kenyamanan dengan kepuasan pasien dengan ni- Rawat Inap Peserta Jamkesmas di BLU
lai p(0,000)<α(0,05).13 Penelitian ini juga didu- RSUP Prof.Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal
kung oleh penelitian yang dilakukan oleh Azhari EMBA. 2013; 1(4):619-629.
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan an- 4. Supriyanto dan Ernawaty. Pemasaran Indus-
tara kenyamanan dengan kepuasan pasien dengan tri. Jasa Kesehatan. Yogyakarta, Andi; 2010.
nilai p(0,027)<α(0,05).14 Namun, tidak sejalan pp.303.
dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh 5. Permenkes No 28 Tahun 2014. Tentang Pe-
Anwar yang menyatakan bahwa tidak ada hubu- doman Pelaksanaan Program Jaminan Ke-
ngan antara keamanan dengan kepuasan pasien di sehatan Nasional. Jakarta : Menteri Kesehat-
RSUD Kabupaten Sinjai dengan nilai p(0,575)> an RI.
α(0,05).15 6. RSUD Kota Makassar. Laporan Tahunan
RSUD Kota Makassar. Makassar: Rekam
KESIMPULAN DAN SARAN Medik RSUD Kota Makassar;2013.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 7. Bata, Y, W, Alwy, Darmawansyah. Hubu-
ada hubungan antara reability (p=0,001), tan- ngan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan
gible (p=0,000), empathy (p=0,001), responsive- Kepuasan Pasien Pengguna Askes Sosial
ness (p=0,001), dan keamanan dan kenyamanan pada Pelayanan Rawat Inap di RSUD Laki-
(p=0,001) dengan kepuasan pasien BPJS di unit padada Kabupaten Tana Toraja [Skripsi].
rawat inap RSUD Kota Makassar dan tidak ada Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013.
hubungan antara assurance (p=0,491), jum- 8. Rahmawati N. Hubungan Kualitas Layanan
lah personel (p=0,106), dan ketersediaan obat dengan Kepuasan Pelanggan pada Pasien
(p=143) dengan kepuasan pasien BPJS di unit Rawat Inap RSUD Bangkalan Surabaya.
rawat inap RSUD Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Sura-
Penelitian ini menyarankan kepada pihak baya.2014; 2(1):1-10.
rumah sakit untuk meningkatkan layanan de- 9. Idris E. Hubungan Dimensi Mutu Pelayanan
ngan menyediakan brosur sebagai bahan infor- dengan Tingkat Kepuasan Pasien Dirua-
masi obat yang ditawarkan oleh BPJS, karena ngan Rawat Inap RSUD Pariaman [Skripsi].
masih ada beberapa responden yang masih bi- Padang: Universitas Andalas; 2012.
ngung mengenai obat yang ditawarkan setelah 10. Masyruk A.M. Hubungan antara Kualitas
berlakunya BPJS dan perlu menjaga kebersihan Pelayanan dengan Kepuasan di RSUD Kabu-
kamar mandi (WC), air yang tidak mengalir de- paten Majene [Skripsi]. Makassar: Universi-
ngan baik agar segera mendapatkan perbaikan tas Hasanuddin;2012.
dan untuk petugas kesehatan agar lebih ramah 11. Dabri, R, A, Paranoan, D, Paselle, E. Anali-
dan perhatian kepada pasien dalam memberi res- sis Hubungan Kualitas Pelayanan dengan
pon dan mau mendengarkan keluhan maupun Tingkat Kepuasan Pengunjung Pasien Kelas
permintaan pasien. III Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada
Mahakam Samarinda. eJournal Administra-
DAFTAR PUSTAKA tive Reform. 2013; 2(2):1304-1315.
1. WHO: Hospitals. Jeneva; 2014 [Diakses 12. Pemerintah Kota Makassar. Profil Kesehatan
22Nopember2014]. Available at: http://www. Kota Makassar tahun 2013. Makassar: Di-
nas Kesehatan 2014. [Diakses 18Nopem-

182
JURNAL MKMI, September 2015, hal.174-183

ber2014]. Available at: http://dinkeskota- 14. Azhari, A.H.A, Hubungan Kualitas Pela-
makassar.net/download/718Gabung%20 yanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien
profil%202013.pdf. Rawat Inap yang Menggunakan Jamkesmas
13. Sulistyawati N.L.M., Perdana N. Maidin A. di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar [Skrip-
Syafar M. Amiruddin R. dan Jafar N. Hubu- si]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2011.
ngan Kualitas Pelayanan Farmasi Pasien 15. Anwar, M. Hubungan Kualitas Pelayanan
Rawat Jalan terhadap Kepuasan dan Kepu- Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat
tusan Beli Ulang Obat di IFRS Jala Ammari Inap di RSUD Kabupaten Sinjai [Skripsi].
Makassar [Skripsi]. Makassar: Universitas Makassar: UMI; 2012.
Hasanuddin; 2011.

183

Anda mungkin juga menyukai