Tugas Bu Yua Maternitas Kel 5 Vorcep Vakum Dan Oksitoksin
Tugas Bu Yua Maternitas Kel 5 Vorcep Vakum Dan Oksitoksin
Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penyusunan makalah maternitas yaitu sistem reproduksi ASUHAN
KEPERAWATAN PERSALINAN PER VAGINA DENGAN BANTUAN VORCEP, VAKUM
DAN OKSITOSIN telah selesai di susun.
Dalam makalah ini di jelaskan mengenai asuhan keperawatan, tujuan, tahapan tahapan
samapai intervensi dalam Asuhan keperawatan persalinan per vagina dengan bantuan vorcep,
vakum dan oksitosin.
Makalah yang telah kami susun ini merupakan hasil dari diskusi kelompok kami yang mana
telah kami sesuaikan dengan sumber- sumber yang ada. Diharapkan selain dapat menambah
wawasan keilmuan, juga dapat membentuk mahasiswa yang aktif, kreatif, dan mampu bekerja
sama dalam menggali, mengkaji, dan mempelajari suatu bahan materi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu dengan
terbuka menerima saran dan kritik dari berbagi pihak demi perbaikan dalam membuat makalah
selanjutnya.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses
pembelajaran di fakultas keperawatan.
DAFTAR ISI
COVER
PENGANTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 3 PEMBAHASAN
3.5 MEDIKASI
PENDAHULUAN
STUDY LITELATUR
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus uterus
yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dan serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran
plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah. (Rohani, 2011).
1. Persalinan spontan, yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir.
2. Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan ekstrasi
forceps,vakum,dan oksitoksin.
3. Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsang. (Rukiyah;Ai yeyeh;dkk 2009)
a) Ekstrasi vakum
Adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan ekstrasi tekanan negative
dengan menggunakan ektraktor vakum dari Malstrom. Ekstraksi tenaga negative (vakum)
dikepalanya. Alat ini dinamakan ekstraktor vakum atau ventouse. Ekstrasi vakum
merupakan tindakan obstetric yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan
sinergi tenaga mengejan ibu dan esktrasi pada bayi. Oleh karena itu, kerja sama dan
kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faoktor yang sangat penting
dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang sama.
Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan
dari aplikasi tekanan negative (vakum). Mangkuk logam atau silastaktik akan memegang
kulit kepala akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial,mangkuk dihubungkan dengan
tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas rantai.
Susunan ekstrasi vakum: mangkuk, rantai penhubung,pipa penghubung,pipa
penghisap dapat berupa pipa manual ataupun dari listrik.dan terdapat ektraktor dari vakum
Vakum memiliki indikasi yaitu: ibu yang mengalami kelelahan tetapi masih ada
kekuatan untk mengejan,partus macet saat di kala II, Gawat janin, toksemia gravidarum,
rupture uteri mengacam persalinan dari hal hal diatas bisa diakukan dengan catatan
pembukaan lengkap,penurunan kepala janinsampai H III/KE IV dasar panggul,janin atrem
cukup bulan ( tidak premature),tidak ada sempit panggul,kepala sudah masuk pintu atas
panggul,ketuban sudah pecah atau dipecahkan.
Vakum memiliki kontra indikasi: rupture uteri yang membakat, ibu tidak mengejan
dan panggul sempit,bukan presentasi belakang kepala, presentasi muka atau dahi,kepala
belum memasuki pintu atas panggul,dan pembukaan serviks yang belum lengkap.
b) Ekstrasi forceps
Adalah persalinan buatan dengan cara mengadakan rotasi, ekstrasi atau kombinasi
keduanya dan alat forceps di pasang di kepala janin sehingga janin lahir.
c) Oksitoksin Tindakan yang di lakukan untuk mengenai masalah power ini dengan
memberikan uterotonika, yang biasa digunakan adalah oksitoksin dengan cara di drip
untuk meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonika banyak digunakan untuk induksi,
penguat persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan postpartum,penanganan
akibat abortus incomplete, dan penanganan aktif pada kala II persalinan oksitosin
adalah obat yang digunakan untuk merangsang otot uterus.
Penyebab persalinan menggunakan alat bantu antara lain:
1. Mendorong selama beberapa jam setelah pembukaan lengkap
2. Alasan medis yang telah membuat mendorong menjadi beresiko
3. Lelah karena mendorong bayi
4. Ibu tidak bisa mendorong dengan efektif karena ondisi medis atau penggunaa epidural
5. Bayi menunjukan tanda stress dan perlu dilahirkan lebih cepat dibandingkan
kemampuan mendorong ibu
6. Keterbatasan waktu mendorong, berdasarkan kebijakan rumah sakit atau dokter
7. Kepala bayi tidak berada di posisi optimal untuk dilahirkan
PATHWAY
Kehamilan aterm/cukup bulan
1. Teori peregangan
2. Penurunan plasenta
3. Teori prostaglandin
4. Iritasi mekanik
HIS (power,passanger,passageway,psikologis)
Postpartum
Ibu janin
. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Riwayat Kesehatan
c. Keluhan utama
Biasanya mengeluh nyeri (daerah luka operasi, laserasi jalan lahir),
cemas dll.
d. Riwayat kesehatan sekarang
Pengembangan dari keluhan utama, misalnya: nyeri yang dikaji
dengan PQRST.
e. Riwayat Penyakit Dahulu
Untuk mendapatkan informasi mengenai masalah klien yang
mungkin menyertai dan menyebabkan dilakukan tindakan
3. Perencanaan Keperawatan
a. Pre Tindakan
1) Kurang pengetahuan mengenai prosedur pembedahan atau
sebelumnya.
b) Mengidentifikasi kesiapan
b) Catat tingkat stress dan
mengungkapkan
pemahaman mereka
d) Gambarkan prosedur pra d) Informasi memungkinkan klien
pengetatan abdomen.
2) Nyeri berhubungan dengan kontraksi otot uterus
Tujuan : Klien dapat mengungkapkan rasa nyeri
Kriteria hasil :
Klien dapat mengungkapkan penurunan ketidaknyamanan/nyeri
Intervensi Rasional
dan meningkatkan
kenyamanan.
d) Kolaboratif berikan sedative, d) Meningkatkan kenyamanan
agen anestetik.
pendukung ansietas.
perhatian terhadap
klien/pasangan.
d) Beri penguatan aspek positif dari d) Memfokuskan
ibu dan kondisi janin. pada
kemungkinan
keberhasilan
hasil akhir dan membantu
perspektif.
e) Dukung/arahkan kembali e) Mendukung mekanisme koping
menurunkan ansietas.
f) Klien dapat mengalami
f) Diskusikan pengalaman/harapan
ansietas.
4) Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas terhadap janin berhubungan
dengan perubahan aliran darah ke plasenta dan atau melalui tali
pusat.
Tujuan : Tidak terjadi kerusakan gas terhadap janin
Kriteria hasil :
a) Janin menunjukkan denyut jantung janin (DJJ) dalam batas
normal.
b) Janin memanifestasikan variabilitas normal pada strip
pemantau.
c) Janin bebas dari deselerasi variable lambat atau lama.
Intervensi Rasional
nalokson(Narcan) setelah
Bantu
segera/resusitasi.
b. Pasca Tindakan
1) Nyeri berhubungan dengan dengan trauma pembedahan, efek-efek
anesthesi, efek-efek hormonal, distensi kandung kemih/andomen . atau
perlukaan jalan lahir akibat invasive alat forcepdan vakum
Tujuan: rasa nyaman terpenuhi dan tidak terasa nyeri
Kriteria:
a) Mengidentifikasi dan menggunakan intervensi untuk mengtatasi
nyeri/ketidaknyamanan dengan tepat.
b) Mengungkapkan berkurangnya nyeri.
c) Tampak relaks, mampu tidur/istirahat dengan tepat.
Intervensi Rasional
rasa kontrol.
b) Berikan informasi dan petunjuk b) Pada banyak klien, nyeri dapat
yang tepat
c) Observasi tanda-tanda vital. c) Selama 12 jam pertama
d) Meningkatkan
kenyamanan
dan
adanya karakteristik nyeri klien: menurunkan distraksi tidak
analgesik
h) Anjurkan ambulasi dini. h) Memungkinkan gas meningkat
meningkatkan vasokonstriksi
menurunkan
ketidaknyamanandan gatal dan
memudahkan kontinuitas
ketegangan. Penggunaan
“gendongan Football”
meningkatkan penyembuhan.
q) Anjurkan klien mulai memberi q) Pengikatan dan kompres es
nyeri tekan selama beberapa kali cara mekanis dan metode yang
menyusui.
2.) Cemas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada konsep diri,
transmisi atau kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpeuhi.
Tujuan: rasa aman klien terpernuhi: cemas hilang
Kriteria:
a) Mengungkapkan kesadaran akan perasaan ansietas
b) Mengidentifikasi cara untuk menurunkan atau menghilangkan
ansietas
c) Melaporkan bahwa ansietas sudah menurun ke tingkat yang dapat
diatasi
d) Kelihatan rileks, dapat tidur/istirahat dengan benar.
Intervensi Rasional
perasaan.
c) Bantu klien atau pasangan c) Membantu memfasilitasi
dibutuhkan.
d) Berikan informasi yang d) Khayalan yang disebabkan oleh
meningkatkan tingkat
kecemasan.
e) Mulai kontak antara e) Mengurangi ansietas yang
3). Resiko injuri pada ibu dan janin berhubungan dengan trauma jaringan
akibat pemasangan alat forsep dan tindakan pembedahan.
Tujuan: injuri tidak terjadi
Kriteria:
a) Mendemonstrasikan perilaku untuk menurunkan faktor-faktor resiko
dan/atau perlindungan diri.
b) Bebas dari komplikasi
Intervensi Rasional
operasi.
b) Observasi tanda-tanda vital b) Meningkatnya tanda-tanda vital
terjadinya komplikasi.
d) Perhatikan karakter dan d) Tonjolan uterus mengakibatkan
menunjukan kemungkinan
pembedahan.
f) Anjurkan ambulasi dini dan f) Meningkatkan sirkulasi dan
benar
Intervensi Rasional
tepat.
dan perlambatan
penyembuhan.
c. Kaji status nutrisi klien. c. Klien yang BB-nya 20 % di
bawah berat normal atau yang
anemia atau malnutrisi lebih
rentan terhadap infeksi pasca
partum
d. Anjurkan masukan cairan oral d. Mencegah dehidrasi,
diperlukan untuk
intervensi lanjut.
f. Kaji suhu, nadi dan jumlah sel f. Demam setelah pasca operasi
takhikardi menunjukan
mengindikasikan infeksi,
menandakan kemungkinan
atau infeksi.
h. Perhatikan jumlah dan bau h. Secara normal lochea berbau
kemungkinan terjadinya
komplikasi
b) Palpasi abdomen, perhatikan b) Menandakan pembentukan gas
distensi atau ketidaknyamanan dan akumulasi atau
konstipasi defekasi
d) Anjurkan latihan kaki dan d) Latihan kaki mengencangkan
membantu mengembalikan
fungsi usus.
h) Berikan sabun hipertonik atau h) Meningkatkan evakuasi usus
kecil untuk enema dan menghilangkan distensi
karena gas.
masalah-masalah berkenaan
kesiapan klien
d) Berikan informasi yang d) Membantu klien mengenali
perlu mengklarifikasi
ketersediaan metoda-metoda
pemulihan
7) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan trauma/diversi mekanis,
efek-efek hormonal (perpindahan cairan dan peningkatan aliran plasma
ginjal), efek-efek anestesi
Kriteria:
a) Mendapatkan pola berkemih yang biasa/optimal setelah
pengangkatan kateter
b) Mengosongkan kandung kemih pada setiap berkemih.
Intervensi Rasional
kehilangan cairan,
ketidakadekuatan penggantian
mengakibatkan proteinuria
kandung kemih.
d) Palpasi kandung kemih. d) Aliran plasma ginjal, yang
meningkatkan pengisian
kandung kemih.
e) Perhatikan tanda dan gejala e) Adanya kateter indwelling
inkontinensia
h) Petahankan infuse intravena h) Biasanya, tiga liter cairan,
selama 24 jam setelah meliputi larutan ringer laktat,
setelah pembedahan.
j) Pantau tes hasil j) Pada klien yang telah
Intervensi Rasional
kenyamanan terpenuhi
b. Kaji status psikologis klien b) Pengalaman nyeri fisik
)
latihan kaki dapat terjadi bila
ketidaknyamanan
mempengaruhi
pengubahan/aktifitas normal
klien
e) Berikan bantuan sesuai e) Memperbaiki harga diri:
kebutuhan dengan hygiene menngkatkan perasaan