Kelompok 4 - Terasering
Kelompok 4 - Terasering
LINGKUNGAN
LAPORAN STUDY LAPANGAN
BIDANG MIRING (TERASERING)
DI PERKEBUNAN WARGA SEKITAR OBJEK
WISATA BUKIT TEMBOAN
KELURAHAN RURUKAN
OLEH
AFRILIA S. LONDONAUNG/ 16 503040
LURISMA PAULUS / 16 505 028
SELTY A. TINDIGE / 16 505 008
JURUSAN FISIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga laporan studi
lapangan dengan judul “Bidang miring (terasering) Di perkebunan warga sekitar objek
wisata bukit temboan Kelurahan rurukan”dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga
kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kontribusi fisika dalam disiplin ilmu
Berbicara tentang fisika tentu tidak bisa lepas dari fenomena – fenomena alam
yang terjadi di sekitar manusia, sebab fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu
sains. Kita telah mengetahui bahwa sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
dunia di sekitar manusia, dengan kata lain fisika merupakan bagian dari ilmu yang
Sejak jaman dahulu berbagai macam aplikasi ilmu fisika telah diterapkan
dalam kehidupan manusia. Dimulai dari konsep – konsep yang sederhana hingga
konsep – konsep yang membutuhkan pemikiran yang lebih jeli dan teliti. Selama ini
fisika sering diidentikan dengan rumus – rumus dan konsep – konsep yang
membingungkan, padahal sebenarnya tanpa kita sadari ilmu fisika sering kita terapkan
Fisika yang masih sering ditakuti oleh sebagian orang, khususnya kalangan
pelajar, ternyata justru selalu mengikuti fenomena – fenomena yang terjadi di sekitar
kita.
Pada makalah ini akan di bahas konsep-konsep fisika dalam pengelolaan SDA dan
Lingkungan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Penerapan fisika dalam
lahan miring.
Pada kegiatan ini, peneliti ingin meneliti pengetahuan para petani tentang
bidang miring pada lahan perkebunan mereka. Sehingga menjadi informasi bagi
peneliti untuk dapat diketahui. Bidang miring pada lahan perkebunan petani setempat
yang biasanya disebut Terasering. Hampir seluruh lahan pada perkebunan memakai
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah di jelaskan diatas maka dapat dirumuskan
permasalahanya adalah :
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang
bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring
dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil
melalui jarak yang lebih jauh, dari pada jika beban itu diangkat vertikal. Dalam istilah
teknik sipil, kemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien. Bidang
Pengertian Simbol
m : masa
g : gravitasi
N : Gaya normal
Keterangan:
3
Pengaplikasian konsep bidang miring dalam dunia pertanian sangat berkaitan
erat. Pengaplikasian tersebut berupa pengaturan lahan pertanian yang berbentuk bidang
miring yang sering kita kenal dengan terasering. Dengan menerapkan tersering dirasa
sangat menguntungkan para petani karena terasering dapat dimanfaatkan pada daerah
pegunungan yang kita tahu bahwa permukaan lahannya perlu dibuat penataan agar
dapat ditanami.
dengan garis kontur alam yang dilengkapi dengan saluran peresapan, saluran
pembuangan air, dan tanaman penguat teras yang berfungsi sebagai pengendali erosi.
Ancaman erosi ini bukan hanya mengancam sumber pangan dan kekayaan alam,
melainkan juga keselamatan manusia. Itu sebabnya, guna mencegah erosi, terutama di
daerah dengan kemiringan tertentu atau daerah yang punya aliran sungai, penduduk
Teras datar dibuat pada tanah dengan kemiringan kurang dari 3 % dengan tujuan
memperbaiki pengaliran air dan pembasahan tanah. Teras datar dibuat dengan jalan
menggali tanah menurut garis tinggi dan tanah galiannnya ditimbunkan ke tepi luar,
sehingga air dapat tertahan dan terkumpul. Pematang yang terjadi ditanami dengan
rumput.
Teras kridit dibuat pada tanah yang landai dengan kemiringan 3 - 10 %, bertujuan
membuat jalur penguat teras sejajar garis tinggi dan ditanami dengan tanaman seperti
caliandra.
4
c) Teras gulud
Teras gulud adalah guludan yang dilengkapi dengan rumput penguat dan saluran
air pada bagian lereng atasnya. Teras gulud dapat difungsikan sebagai pengendali erosi
dan penangkap aliran permukaan dari permukaan bidang olah. liran permukaan
diresapkan ke dalam tanah di dalam saluran air sedangkan air yang tidak meresap
Persyaratan
• Cocok untuk kemiringan lahan antara 10-40%, dapat juga digunakan pada
• Dapat dibuat pada tanah-tanah agak dangkal (> 20 cm). tetapi mampu
d) Teras bangku
Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan jalan memotong lereng dan
meratakan tanah di bidang olah sehingga terjadi suatu deretan berbentuk tangga. Ada
3 jenis teras bangku : datar, miring ke luar, miring ke dalam, dan teras irigasi (lihat
gambar).
5
Teras bangku datar adalah teras bangku yang bidang olahnya datar membentuk
Teras bangku miring ke luar adalah teras bangku yang bidang olahnya miring ke arah lereng
Teras bangku miring ke dalam (gulir kampak) adalah teras bangku yang bidang olahnya
miring ke arah yang berlawanan dengan lereng asli. Air aliran permu- kaan dari setiap
bidang olah mengalir dari bibir teras ke saluran teras dan terus ke SPA sehingga hampir
tidak pernah terjadi pengiriman air aliran permukaan dari satu teras ke teras yang di
bawahnya.
Teras bangku gulir kampak memerlukan biaya yang mahal karena lebih banyak
penggalian bidang olah. Selain itu bagian bidang olah di sekitar saluran teras merupakan
bagian yang kurang/tidak subur karena merupakan bagian lapisan tanah bawah (subsoil)
yang tersingkap di permukaan tanah. Namun jika dibuat dengan benar, teras bangku gulir
Teras irigasi biasanya diterapkan pada lahan sawah, karena terdapat tanggul penahan air.
6
a. Persyaratan
Tanah mempunyai solum dalam dan kemiringan 10-60%. Solum tanah > 90 cm
Tanah tidak mengandung bahan beracun seperti aluminium dan besi dengan
b. Pemeliharaan
saluran dan dari rorak ke bidang olah, menyulam tanaman tampingan dan bibir teras yang
mati, memangkas rumput yang tumbuh pada saluran, tampingan dan bibir teras untuk
Jadi secara garis besar terasering adalah kondisi lereng yang dibuat bertangga tangga yang
dapat digunakan pada timbunan atau galian yang tinggi dan berfungsi untuk:
Sebuah permukaan tanah yang terbuka yang berdiri membentuk sudut tertentu
digunakannya terasering maka tingkat kekuatan tanah akan lebih kokoh dengan
7
Apabila lereng yang awalnya memiliki tingkat kemiringan yang tinggi dengan jalan
penggalian dan pengurugan tanah untuk dibuat timbunan maka tingkat kemiringannya
dapat diminimalkan.
semakin miring lereng tersebut maka perawatan lahan akan mengalami kesulitan karena
faktor medan.
4. Mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan Memperpanjang daerah resapan
air
mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, dan memungkinkan penyerapan air
oleh tanah. Dengan demikian erosi berkurang memperbesar peresapan air ke dalam tanah
dan menampung dan mengendalikan kecepatan dan arah aliran permukaan menuju ke
Landscaping itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya pengolahan lahan.
memberikan manfaat baik untuk alam sendiri ataupun makhluk hidup khusunya manusia.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat
Bukit Temboan).
2. Waktu penelitian
B. Metode penelitian.
deskriptif. Mekanisme kerja penelitian yang mengandalkan uraian deskriptif kata atau
Burhan Bungin menyebutkan bahwa penelitian kualitatif adalah proses kerja yang
sasarannya terbatas, namun kedalaman datanya tak terbatas (Ibrahim, 2015). Pada
penelitian kualitaif, pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik kondisi yang alami,
sumber data primer, dan lebih banyak pada teknik berperan serta, wawancara mendalam,
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mendapati data secara factual sehingga dapat
dideskripsikan kepada dosen penanggung jawab sebagai salah satu tugas akhir pada mata
kuliah PSDAL.
9
D. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data
dan keterangan – keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini metode yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari
2. Studi kepustakaan
Dalam studi kepustakaan ini, kami mengumpulkan dan mempelajari berbagai sumber
10
BAB IV
A. Profil Sumber
Temboan)
Alamat : Jln.
Kelurahan : Rurukan 1
B. Bidang Miring
Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang
bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring
dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil
melalui jarak yang lebih jauh, dari pada jika beban itu diangkat vertikal. Dalam istilah
teknik sipil, kemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien. Bidang
bidang miring yang sering kita kenal dengan terasering. Dengan menerapkan tersering
dirasa sangat menguntungkan para petani karena terasering dapat dimanfaatkan pada
daerah pegunungan yang kita tahu bahwa permukaan lahannya perlu dibuat penataan
11
C. Pelaksanaan Wawancara
pertama adalah seorang pengujung. Pada saat wawancara dilakukan pada narasumber
narasumber kedua dilakukan pada saat petani sedang berada di kebun. Sehingga data
Pertanyaan pada setiap narasumber tidak tetap, atau tidak sama persis.
Walaupun ada beberapa pertanyaan telah yang disiapkan, akan tetapi beberapa
12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
terdapat data yang cukup logis dari jawaban-jawaban yang diberikan. Terasering
merupakan bangunan konservasi tanah, teras-teras yang dibuat sejajar dengan garis
kontur alam yang dilengkapi dengan saluran peresapan, saluran pembuangan air, dan
Ancaman erosi ini bukan hanya mengancam sumber pangan dan kekayaan
alam, melainkan juga keselamatan manusia. Itu sebabnya, guna mencegah erosi,
terutama di daerah dengan kemiringan tertentu atau daerah yang punya aliran sungai,
B. Saran
pengetahuan tentang bidang miring ini sangat baik untuk diketahui. Sehinggah dapat
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Proses Wawancara
Narasumber 1
Usia :28Tahun
Pekerjaan : Sopir
Siang dek.
Oh iya dek,
Iya pernah
Terasering biasa dibuat untuk lahan kebun pada tanah yang miring
14
Fungsi dari terasering biasanya untuk menahan air akibat hujan, agar tidak
Tidak.
Oh iya kak, terima kasih untuk waktunya, Tuhan memberkati. Selamat siang
15
Narasumber 2
Usia : 51 Tahun
Pekerjaan : Petani
Siang dek
Maaf menggangu waktu dan aktivitasnya sebentar ibu, kami mahasiswa dari
Jurusan Fisika, yang akan memnuhi tugas dari mata kuliah PSDAL.
Oh iya dek
Terasering biasa dibuat agar tanaman gampang ditanam pada tanah miring
terasering?
16
Tidak, hehehehe
Oh iya ibu, terima kasih untuk waktunya, Tuhan memberkati. Selamat siang
B. Foto-foto Wawancara
17
Gambar 3 : wawancara dengan warga setempat ibu shiane
18