Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam system kesehatan nasional ( SKN ) ditetapkan sub system
upaya kesehatan yang terdiri dari dua unsure utama yaitu upaya kesatan
perorangan ( UKP ) dan upaya kesehatan masyarakat ( UKM ). UKM
terutama diselenggarakan oleh Pemerintah dengan peran serta aktif
masyarakat dan swasta, sedangkan UKP dapat diselenggarakan oleh
masyarakat, swasta dan pemerintah. Penyelenggaraan upaya kesehatan
harus bersifat menyeluruh, terarah, terencana, terpadu, berkelanjutan,
terjangkau, terjenjang, professional dan bermutu. Puskesmas merupakan
ujung tombak penyelenggaraan UKM maupun UKP di strata pertama
pelayanan kesehatan, dan merupakan unut pelaksana teknis dinas
kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota.
Upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan
professional yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dipuskesmas
yang dilaksanakan oleh perawat. Perawat Puskesmas mempuntai tugas
pokok memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk asuhan
keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Untuk
mencapai kemandirian masyarakat baik di sarana pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas ( Kepmenpan No. 94 tahun 2001 )
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembagunan nasioanal. Kurangnya kemandirian reformasi dibidang
kesehatan perlu dilakukan. Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan
sakit serta semakin majunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )
dengan informasi mengenai determinan penyebab penyakit telah
menggugurkan paradikma pembangunan kesehatan yang lama yang
mengutamakan poelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitative. Paradigm pembangunan kesehatan yang baru yaitu
Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan
masyarakat yang bersifat Proaktif.

1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Sesuai visi misi Presiden, kebijakan pembangunan kesehatan
periode 5 tahun kedepan ( 2010-2014 ) diarahkan pada tersedianya akses
kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama pada kelompok
menengah ke bawah guna mendukung pencapaian millennium
development goals ( MDG’s ) tahun 2015; dengan sasaran pembangunan
kesehatan peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
antara lain ditandai oleh meningkatan angka harapan hidup, menurunnya
tingkat kematian bayi dan kematian ibu melahirkan. Dengan adanya
penitikberatan pembagunan bidang keehatan ini, melaui pendekatan
preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatrtan masyarakat dan
lingkungfan diantaranya dengan perluasan penyedian air bersih,
pengurangan wilayah kumah sehingga secara keseluruhan dapat
meningkatankan angka harapan hidup.
Keperawatan komunitas, sebagai salah satu bentuk pelayanan
kesehtan utama yang ditujukan kepada masyarakat yang dilandasi
pengetahuan teoritis guna penyelesaikan masalah kesehatan dalam
memenuhi kebutuhan dasar komunitas. Keperawatan merupakan salah satu
bagian intergral dari pelayanan kesehatan di Indonesia, yang ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun
sakit dan memiliki kontribusi yang nyata dalam pembangunan kesehatan,
terutama dalam mendukung pencapaian MDG’s pada tahun 2015.
Dalam perkembangan selanjutnya, dibutuhkan tenaga-tenaga
perawat yang professional, yang tidak hanya dapat berbuat tapi juga
mampu berpikir cerdas dakam menghadapi banyaknya tuntunan-tuntunan
dari masyarakat. Oleh karena itu diperlukan langkah bijak dlam penyikapi
setiap perkembangan yang muncul di masyarakat. Salah satu upaya untuk
mengimbangi tuntutan profesionalisme dalam dunia kesehatan dalam
diadakannya praktek keperawatan komunitas, keluarga, dan gerontik (
P2K3G ) program studi ilmu keperawata STIKes Marendeng Majene yang
diadakan selama 1 bulan ( 11 Februari hingga 9 Maret 2019 ) di wilayah
Dusun Ratte Punaga Kec. Malunda Kab. Majene. P2K3D merupakan suatu
proses belajar kerja dalam bentuk kegiatan professional terhadap program
pembangunan yang berwawasan kesehatan sesuai dengan paradigma sehat

2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


dengan cara partisipasi dalam menyelenggarakan seluruh komponen
partnership secara professional dalam suatu kerja nyata sebagai bentuk
pengabdian pada masyarakat dari mahasiswa.
Dalam mendukung kelancaran kegiatan keperawatan komunitas,
maka dibentuk Kelompok Kerja Kesehatan (POKJAKES) dilingkungan
Dusun Lemo Desa Bambangan Kecamatan Malunda Kabupaten Majene
bersama masyarakat sehingga diharapkan kegiatan komunitas dapat
dilaksanakan bersama-sama dengan masyrakat dalam mengorganisir,
merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi program/kegiatan yang
telah dilakukan.
Di akhir praktek komunitas diharapkan kelompok kerja kesehatan
terus giat mengiden`tifikasi serta mengatasi masalah kesehtan yang timbul
di wilayahnya masing-masing, karena dalam praktek diupayakan ada
desiminasi ilmu pengetahuan dari mahasiswa ke masyarakat, sehingga
strategi utama dalam member bekal pengetahuan dan keterampilan dalam
mengatasi masalah kesehatan, sehingga keberadaan POKJAKES tetap
berkesinambungan dalam mangatasi masalah kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Dalam program praktek kesehatan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu menganalisa program kesehatan komunitas dan
menerapkan proses keperawatan dengan berkerja sama dengan
keluarga, kelompok dan masyarakat
2. Tujuan khusus
Dalam praktek kesehatan komunitas diharapkan mahasiswa
mampu :
a. Mengidentifikasi data yang diperlukan
b. Mengumpulkan data dengan menggunakan metode/ strategi yang
sesuai
c. Menganalisa data yang diperlukan
d. Menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan
e. Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah
keperawatan berdasrkan criteria tertentu

3 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


f. Merencanakan asuhan keperawatan
g. Melaksanakan rencana keperawatan
h. Melakukan evaluasi keperawatan
C. Manfaat
1. Dapat menerapkan ilmu keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas
2. Dapat bekerjasama dengan masyarakat menemukan masalah kesehatan
serta pemecahan masalah kesehatan
3. Dapat membina hubungan yang baik antara institusi pendidikan
keperawatan, institusi pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagai
penerima pelayanan kesehatan
4. Dapat menumbuhkan kesadaran masyrakat tentang arti pentingnya
kesehatan secara individual, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

4 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


BAB II
GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN DUSUN LEMO
A. KEADAAN GEOGRAFIS
Dusun Ratte Punaga memiliki luas wilayah dengan batas-batas sebagai
berikut :
1. Sebelah utara : Samaindu
2. Sebelah selatan : Dusun Tabolo
3. Sebelah barat : Desa Mekkata
4. Sebelah timur :-
B. KEADAAN DEMOGRAFIS
Dusun Ratte Punaga terdiri dari 44 kepala keluarga ( KK ) dan
mendiami Rumah serta memliki jumlah penduduk 211 jiwa yang terdiri dari
110 orang laki-laki dan 101 orang perempuan. Status Kawin yaitu belum
menikah 117 orang, menikah 86 orang, cerai mati 8 orang. Memiliki PUS 74
Pasangan. Penduduk Lingkungan Dusun Ratte Punaga menganut agama islam
211 orang,. Tingkatan umur yaitu bayi (0hr-<1 thn) terdiri dari 8 orang,
balita (1 thn-<5 thn ) terdiri dari 20 orang, usia anak (5 thn-<12thn) terdiri dari
40 orang, usia remaja (13 thn-18 thn) terdiri dari 30 orang, dewasa (19 thn-44
thn) terdiri dari 93 orang, pra lansia (45-59 thn) terdiri dari 16 orang, lansia
(60-74 thn) terdiri dari 4 orang. Status Pendidikan terdiri dari tidak/belum
pernah sekolah 21 jiwa, tidak tamat SD 16 orang, sementara SD 31 orang,
tamat SD 28 orang, sementara SMP 8, tamat SMP 18 orang, sementara SMA
12 orang, tamat SMA 41 orang, sementara kuliah D1/D2/D3/S1 6 orang lulus
D1/D2/D3/S1 4 orang. Status pekerjaan meliputi tidak bekerja 52 orang,
bekerja 73 orang, sekolah 59 orang. Jenis pekerjaan PNS/Polri/TNI/BUMD
terdiri dari 2 orang, pegawai swasta 1 orang, wiraswasta 6 orang, petani 58
orang, honorer 8 orang. Terdapat ibu hamil 6 orang. Keadaan fisik yakni sehat
208 orang, sakit 3 orang.

5 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUSUN RATTE
PUNAGA KECAMATAN MALUNDA KABUPATEN MAJENE

Dalam rangka meningkatan derajat kesehatan masyarakat di Dusun Lemo,


maka mahasiswa berusaha untuk menerapkan konsep-konsep keperawatan
komunitas yang ada. Kegiatan praktik keperawatan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa diawali dengan Pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan Dusun
Lemo yang anggotanya terdiri dari kader kesehatan, tokoh masyarakat, remaja
Dusun Lemo. Selain kegiatan komunitas, mahasiswa juga memberikan Asuhan
Keperawatan Keluarga dan Asuhan Keperawatan Gerontik. Keluarga yang
menjadi sasaran untuk dibina khususnya adalah keluarga dengan risiko kesehatan.
Adaptasi kegiatan-kegiatan kelompok kerja kesehatan yang dilaporkan
meliputi tahap-tahap persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan
kemasyarakatan dan persiapan teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari
pengkajian,perencanaan, implementasi, evaluasi dan rencana tindak lanjut.
A. Persiapan
1. Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap ini, mula-mula kelompok melakukan kegiatan
pengidentifikasian tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan,
remaja dan organisasi kemasyarakatan yang dilaksanakan pada tanggal 13
Februari 2019. Setelah mengidentifikasi tokoh masyarakat, maka
dilakukan pendekatan membina hubungan saling percaya dengan
memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang tujuan Praktek
Keperawatan di Dusun Lemo.
Selanjutnya mahasiswa mengadakan pertemuan dengan Kepala
Dusun untuk rencana pertemuan dengan masyarakat setempat, tokoh
agama, kader kesehatan tentang rencana pertemuan pertama dan pertemuan
selanjutnya dari kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas mahasiswa KKN
STIKes Marendeng Majene.
Pertemuan pertama Musyawarah Masyarakat Desa (MMD I)
tersebut, dimulai dengan pembukaan dan sekaligus perkenalan dengan
masyarakat, tujuan dan maksud keberadaan mahasiswa di Dusun Lemo.

6 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Pertemuan diakhiri dengan rencana pendataan dari rumah ke rumah di
Dusun Lemo.
Setelah dilakukan tabulasi dan analisis data, maka diadakan persiapan
pertemuan MMD II (kedua) dengan agenda acara penyampaian tabulasi
dan analisis data Dusun Lemo, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
curah pendapat bersama masyarakat untuk menentukan prioritas masalah
kesehatan yang muncul dan bersama–sama pula menentukan Plan Of Action
dari masalah yang muncul tersebut. Dari hasil curah pendapat tersebut
diatas, masyarakat akhirnya dapat menentukan masalah yang benar–benar
menjadi prioritas Dusun Lemo:
a. Masalah kesehatan lingkungan.
b. Masalah kesehatan lansia.
c. Masalah kesehatan remaja.
Untuk alternatif penyelesaian masalah adalah sbb :
1. Melaksanakan kerja bakti sosial (BAKSOS).
2. Pembuatan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) untuk contoh
rumah sehat.
3. Penyuluhan kesehatan di sekolah tentang PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat).
4. Penyuluhan di sekolah tentang bahaya rokok.
5. Kemudian dilakukan pembentukan dan pelantikan anggota
kelompok kerja kesehatan (Pokjakes).
2. Persiapan Teknis
Dalam menentukan masalah kesehatan yang ada di Dusun Lemo,
maka mahasiswa melaksanakan pengumpulan data melalui angket (
lampiran ) dengan melakukan wawancara langsung kepada setiap Kepala
Keluarga dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah Mahasiswa
Praktek Keperawatan Komunitas Stikes Marendeng Majene.

B. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini terdiri atas pengkajian, perencanaan,
implementasi, evaluasi dan tindak lanjut:
1. Pengkajian

7 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


a. Pengumpulan data
Untuk mendapatkan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi
kesehatan di Dusun Lemo, maka diperlukan data yang didapatkan
melalui pengkajian, yang terdiri dari kegiatan :
- Survey sekaligus observasi dimasing-masing rumah yang ada di
Dusun Lemo.
- Pengumpulan data di masing-masing rumah penduduk/Kepala
Keluarga melalui wawancara dan observasi.
- Tabulasi data pada tanggal
b. Hasil Tabulasi Data dan Analisa Data
Setelah data terkumpul, maka data tersebut ditabulasi dan diformat
dalam bentuk tabel untuk disajikan pada saat pertemuan kedua (MMD
II). Pengolahan data mencakup analisa masalah kesehatan yang ada di
masyarakat.
Adapun tabel-tabel tersebut terdiri dari 20 tabel yaitu :
Tabulasi data lemo
Tabel 1
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki-laki 110 50.2 50.2 50.2
perempuan 109 49.8 49.8 100.0
Total 219 100.0 100.0
Interpretasi data :
Dari tabel 1 distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Dusun
Lemo, desa bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019, jumlah laki-
laki sebanyak 110 (50.2%),perempuan 109 (49,8%).
Tabel 2
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan umur
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid bayi (0 hr- <1 thn) 2 .9 .9 .9
balita (1 thn- <5 thn) 24 11.0 11.0 11.9

8 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


usia anak (5 thn-<12
34 15.5 15.5 27.4
thn)
usia remaja (13 thn-18
34 15.5 15.5 42.9
thn)
dewasa (19 thn-44 thn) 95 43.4 43.4 86.3
pra lansia (45 thn-59
22 10.0 10.0 96.3
thn)
lansia (60 thn-74 thn) 8 3.7 3.7 100.0
Total 219 100.0 100.0

Interpretasi data :
Dari tabel 2 distribusi penduduk berdasarkan umur Dusun Lemo, Desa
Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. jumlah umur pada bayi (0
hr- <1 thn) sebanyak 2 (9%), umurbalita (1 thn- <5 thn) sebanyak 24(11,0
%), anak (5 thn-<12 thn) sebanyak 34 (15,5%), remaja (13 thn-18 thn)
sebanyak 34 (15,5%), dewasa (19 thn-44 thn) sebanyak 95 (43,4%), pra
lansia (45 thn-59 thn) sebanyak 22 (10,0%), sedangkan yang berumur
lansia (60 thn-74 thn) sebanyak 8 (3,7%).
Tabel 3
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan status pekerjaan

Status Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid tidak bekerja 47 21.5 21.5 21.5
bekerja 74 33.8 33.8 55.3
sedang mencari
2 .9 .9 56.2
kerja
sekolah 67 30.6 30.6 86.8
Non Kategorik 29 13.2 13.2 100.0
Total 219 100.0 100.0

Interpretasi data :
Dari tabel 3 distribusi penduduk berdasarkan status pekerjaan di Dusun
Lemo, Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. Yang tidak
bekerja sebanyak 47 (21,5%) orang, yang bekerja sebanyak 74 (33,8%)
orang, yang sedang mencari kerja sebanyak 2 (0,9 %) orang, orang yang
sekolah sebanyak 67 (30,6%) dan non kategorik 29 (13,2%).

9 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Tabel 4
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

jenis pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid PNS/POLRI/TNI/B
3 1.4 1.4 1.4
UMD
Pegawai swasta 1 .5 .5 1.8
wiraswasta 8 3.7 3.7 5.5
petani 48 21.9 21.9 27.4
buruh 1 .5 .5 27.9
pelajar/mahasiswa 67 30.6 30.6 58.4
Honorer 16 7.3 7.3 65.8
IRT 1 .5 .5 66.2
Non Kategorik 29 13.2 13.2 79.5
Tidak Bekerja 45 20.5 20.5 100.0
Total 219 100.0 100.0

Interpretasi data :
Dari tabel 4 distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di Dusun
Lemo, Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. Yang
PNS/POLRI/TNI/BUMD sebanyak 3 (1,4%) orang, Pegawai swasta
sebanyak 1 (0,5%) orang, wiraswasta sebanyak 8 (3,7%) orang, petani
sebanyak 48 (21,9%) orang, sedangkan buruh sebanyak 1 (0,5%), orang
yang honorer sebanyak 16 (7,3%). IRT sebanyak 1 (0,5%), non kategorik
sebanyak 29 (13,2%), dan tidak bekerja sebanyak 45 (20,5%).
Tabel 5
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan status pendidikan tertinggi

Status Pendidikan Tertinggi


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

10 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Valid tidak/belum pernah
36 16.4 16.4 16.4
sekolah
tidak tamat SD 14 6.4 6.4 22.8
Sementara SD 29 13.2 13.2 36.1
Tamat SD 41 18.7 18.7 54.8
Sementara SMP/MTS 12 5.5 5.5 60.3
Tamat SMP/MTS 15 6.8 6.8 67.1
Sementara SMA 16 7.3 7.3 74.4
Tamat SMA 39 17.8 17.8 92.2
Sementara kuliah
5 2.3 2.3 94.5
D1/D2/D3/S1
lulus D1/D2/D3/S1 12 5.5 5.5 100.0
Total 219 100.0 100.0

Interpretasi data :

Dari tabel 5 distribusi penduduk berdasarkan status pendidikan tertinggi di Dusun


Lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. Yang tidak/belum
pernah sekolah sebanyak 36 (16,4%) orang, tidak tamat SD sebanyak 14 (6,4%)
orang, Sementara SD 29 (13,2%) orang, Tamat SD sebanyak 41 (18,7%) orang,
Sementara SMP/MTS sebanyak 12 (5,5%) orang, Tamat SMP/MTS sebanyak 15
(6,8%) orang, Sementara SMA sebanyak 16 (7,3%) orang, Tamat SMA sebanyak
39 (17,8%) orang, Sementara kuliah D1/D2/D3/S1 sebanyak 5 (2,3%) orang,
sedangkan yang lulus D1/D2/D3/S1 sebanyak 12 (5,5%) orang.
Tabel 6
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan status kepemilikan rumah
Status Kepemilikan Rumah
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid milik pribadi 42 97.7 97.7 97.7
bebas Sewa (Milik
orang
1 2.3 2.3 100.0
lain/orang/tua/sanak/sa
udara
Total 43 100.0 100.0

Interpretasi data :

11 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Dari tabel 6 distribusi penduduk berdasarkan status kepemilikan rumah di Dusun
lemo Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. Rumah yang milik
pribadi sebanyak 42 (97,7%) rumah , dan yang bebas Sewa (Milik orang
lain/orang/tua/sanak/saudara 1 (2,3%) orang.

Tabel 7

Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan vektor di sekitar rumah


Vektor disekitaran rumah
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid lalat 8 18.6 18.6 18.6
burung 1 2.3 2.3 20.9
nyamuk 8 18.6 18.6 39.5
lebih dari
26 60.5 60.5 100.0
satu
Total 43 100.0 100.0

Interpretasi data:

Dari tabel 7 distribusi penduduk berdasarkan vektor di sekitar rumah di


Dusun lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019.yang
memiliki bayak lalat sebanyak 8 (18,6%),yang memiliki vektor burung
sebanyak 1 (2,3%), yang memiliki vektor nyamuk sebanyak 8 (18,6%),
dan yang memiliki lebih dari satu vektor sebanyak 26 (60,5%)
Tabel 8

Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis sumber air


jenis sumber air
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid air ledeng/PAM air
13 14.1 14.1 14.1
kemasan
air ledeng
1 1.1 1.1 15.2
eceran/membeli
sumur bor/ pompa 19 20.7 20.7 35.9
sumur gali terlindung 29 31.5 31.5 67.4

12 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


sumur gali tidak
28 30.4 30.4 97.8
terlindung
air
sungai/laut/danau/irigas 2 2.2 2.2 100.0
i
Total 92 100.0 100.0

Interpretasi Data :

Dari tabel 32 distribusi penduduk berdasarkan jenis sumber air di Dusun


lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. Yang
memakai jenis air ledeng/PAM air kemasan sebanyak 13 (14,1%), air
ledeng eceran/membeli sebanyak 1 (1,1%), sumur bor/pompa sebanyak 19
(20,7%), sumur gali terlindung sebanyak 29 (31,5%), sumur gali tidak
terlindung sebanyak 28 (30,4%), dan air sungai/laut/danau/irigasi
sebanyak 2 (2,2%).

Tabel 9
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan keadaan fisik air

keadaan fisik air


Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Berwarna 1 1.1 1.1 1.1
Berbau 8 8.7 8.7 9.8
Berasa 4 4.3 4.3 14.1
ada pengendapan 2 2.2 2.2 16.3
Keruh 1 1.1 1.1 17.4
lebih dari satu 3 3.3 3.3 20.7
tidak
berwarna,berbau,berasa
73 79.3 79.3 100.0
,pengendapan,dan
keruh
Total 92 100.0 100.0

Interpretasi Data :

13 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Dari tabel 9 distribusi penduduk berdasarkan keadaan fisik air di Dusun
lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. Keadaan fisik
air yang berwarna sebanyak 1 (1,1%), keadaan fisik air yang berbau
sebanyak 8 (8,7%), keadaan fisik air yang berasa sebanyak 4 (4,3%),
keadaan fisik air yang ada pengendapan sebanyak 2 (2,22%), keadaan fisik
air yang keruh sebanyak 1 (1,1%), keadaan fisik air yang lebih dari satu
sebanyak 3 (3,3%) dan keadaan fisik air yang tidak
berwarna,berbau,berasa,ada pengendapan, dan keruh sebnayak 73
(79,3%).

Tabel 10
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan air minum di masak

air minum dimasak


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid ya 71 77.2 77.2 77.2
tidak 21 22.8 22.8 100.0
Total 92 100.0 100.0

Interpretasi Data :
Dari tabel 10 distribusi penduduk berdasarkan air minum di masak di
Dusun lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. Air
minum yang di masak sebanyak 71 (77,2%) dan air minum yang tidak di
masak sebanyak 21 (22,8%).

Tabel 11
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan bagaimana sampah dibuang

Bagaimana Sampah dari rumah dibuang ?


Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Dikumpul & dibakar 11 25.6 25.6 25.6
Di sungai / laut /
24 55.8 55.8 81.4
sembarangan

14 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Di selokan 6 14.0 14.0 95.3
lain-lain 2 4.7 4.7 100.0
Total 43 100.0 100.0

Interpretasi Data :
Dari tabel 11 distribusi penduduk berdasarkan bagaimana sampah
dibuang di Dusun lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun
2019. Pembuangan sampah dengan cara dikumpul dan dibakar sebanyak
11 (25,6%), pembuangan sampah dengan cara di buang disungai / laut /
sembarangan sebnyak 24 (55,8%). Pembungan sampah dengan cara di
selokan sebanyak 6 (14,0 %). Pembuangan sampah dengan cara lain – lain
sebanyak 2 (4,7%).
Tabel 12
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan tempat penampungan sampah

Tempat penampungan Sampah


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ada 43 100.0 100.0 100.0

Interpretasi Data :
Dari tabel 42 distribusi penduduk berdasarkan tempat penampungan
sampah di Dusun lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun
2019. yang memiliki tempat penampungan sampah sebanyak 43 (100,0%).

Tabel 13
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan kepemilikan jamban keluarga

kepemilikan jamban keluarga


Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid milik sendiri 69 75.0 75.0 75.0
milik
7 7.6 7.6 82.6
bersama
tidak ada 14 15.2 15.2 97.8

15 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


menumpang 2 2.2 2.2 100.0
Total 92 100.0 100.0
Interpretasi Data :
Dari tabel 13 distribusi penduduk berdasarkan kepemilikan jamban
keluarga di Dusun lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun
2019. Kepemilikan jamban keluarga yang milik sendiri sebanyak 69
(75,0%), kepemilikan jamban keluarga yang milik bersama sebanyak 7
(7,6%), yang tidak memiliki jamban sebanyak 14 (15,2%), dan yang
menumpang sebanyak 2 (2,2%).

Tabel 15
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan alternatif tempat pembuangan
air limbah

alternatif tembat pembuangan air limbah


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid selokan 26 28.3 39.4 39.4
sawah 1 1.1 1.5 40.9
sembarang tempat 27 29.3 40.9 81.8
pantai 12 13.0 18.2 100.0
Total 66 71.7 100.0
Missing System 26 28.3
Total 92 100.0
Interpretasi Data :
Dari tabel 15 distribusi penduduk berdasarkan ventilasi di Dusun lemo ,
Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. Tempat pembuangan
limbah di selokan sebanyak 26 (28,3%), tempat pembuangan limbah di
sawah sebanyak 1 (1,1%), dan tempat pembuangan limbah di sembarangan
tempat sebanyak 27 (29,3%).
Tabel 16
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan pemberian imunisasi dasar

bayi Ibu sudah diimunisasi Dasar

16 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid ya 2 100,0 100,0 100,0
Interpretasi Data ;
Dari tabel 16 distribusi penduduk berdasarkan pemberian imunisasi dasar
di Dusun lemo, Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019, Bayi
yang mendapatkan imunisasi dasar sebanyak 2 (100%).

Tabel 17
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan penyakit yang diderita bayi 6 bulan
terakhir

apa yang sering diderita oleh bayi 6 bulan terakhir


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Demam 1 50,0 50,0 50,0
Lebih dari
1 50,0 50,0 100,0
satu
Total 2 100,0 100,0
Interpretasi Data :
Dari tabel 17 distribusi penduduk berdasarkan penyakit yang diderita bayi
6 bulan terakhir di Dusun lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda
Tahun 2019, Bayi yang menderita demam sebanyak 1 (50%) dan lebih dari
satu sebanyak 1 (50,0%).

Tabel 18
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan alat kontrasepsi yang
digunakan

bila ya, alat kontrasepsi apa yang digunakan


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Pil 4 10.0 21.1 21.1
implant 3 7.5 15.8 36.8
Akdr / iud 10 25.0 52.6 89.5
kombinasi 2 5.0 10.5 100.0
Total 19 47.5 100.0

17 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Missing System 21 52.5
Total 40 100.0

Interpretasi Data :
Dari tabel 18 distribusi penduduk berdasarkan alat kontrasepsi yang
digunakan di Dusun lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun
2019. Alat kontrasepsi yang digunakan adalah pil sebanyak 4 (10,0%), alat
kontrasepsi yang digunakan adalah implant sebanyak 3 (7,5%), alat
kontrasepsi yang digunakan adalah akdr / iud sebanyak 10 (25,0%).
Tabel 19
Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan bayi mempunyai KMS/Buku
KIA

bayi itu mempunyai KMS/Buku KIA


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 2 100,0 100,0 100,0
Interpretasi Data ;
Dari tabel 19 distribusi penduduk berdasarkan kepemilikan KMS di
Dusun lemo , Desa Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019, Bayi
yang memiliki KMS sebanyak 2 (100,0%)

Tabel 20
Distribusi frekuensi usia PUS penduduk berdasarkan usia PUS

Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 45 – 59
22 73.3 73.3 73.3
tahun
60 - 74 tahun 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Interpretasi Data :

18 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Dari tabel 20 distribusi penduduk berdasarkan usia di Dusun lemo , Desa
Bambangan, Kecamatan Malunda Tahun 2019. Usia lansia 45 – 59 tahun
sebanyak 22 (73,3%), usia lansia 60 – 74 tahun sebanyak 8 (26,7%).

2. Analisa Data
Data Masalah kesehatan Diagnosa keperawatan
komunitas
 Dari 49 KK, vektor Risiko terjadinya Risiko terjadinya penularan
yang terbanyak penularan penyakit penyakit infeksi di Dusun
adalah lebih dari infeksi Lemo berhubungan dengan
satu 26 KK ( :
60,5%), Kurangnya pengetahuan
 Dari 49 KK, terdapat masyarakat tentang
69 KK (71,7%) yang pentingnya kesehatan
membuang air lingkungan.
limbah di sembarang
tempat.

 Kelompok lansia Kurangnya Risiko terjadinya penyakit


tertinggi adalah pemahaman pada anak berhubungan
berkisar umur 5-<12 masyarakat terhadap dengan Kurangnya
Tahun sebanyak 34 kesehatan Anak pengetahuan masyarakat
(15,5) tentang PHBS.
Prioritas Masalah
Setelah perumusan diagnosa, dilakukan skoring untuk penentuan prioritas,
yakni sebagai berikut:
Masalah
No A B C D E F G H I J K L M N
Kesehatan

Risiko terjadinya
1 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 40 1
penularan

19 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


penyakit infeksi

Risiko terjadinya
2 penyakit pada 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37 2
Remaja

Keterangan : Keterangan
Pembobotan

H = Waktu 1 = Sangat Rendah


A = Risiko terjadi

I = Dana 2 = Rendah
B = Risiko Keparahan
C = Potensial untuk
pendidikan J = Fasilitas Kesehatan 3 = Cukup
Kesehatan

K = Sumber Daya 4 = Tinggi


D = Minat Masyarakat
L = Sesuai Dengan
5 = Sangat Tinggi
E = Mungkin Diatasi Peran Perawat
F = Sesuai dengan
M = Skor Total
Program

N = Urutan Prioritas
G = Tempat
Berdasarkan hasil skoring diperoleh prioritas masalah dengan diagnosa
sebagai berikut:
a. Risiko terjadinya penularan penyakit infeksi di Dusun Lemo
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan lingkungan.
b. Risiko terjadinya penyakit pada anak berhubungan dengan Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang PHBS.
perencanaan
Diagnosa Keperawatan I :

20 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


Risiko terjadinya penularan penyakit infeksi di Dusun Lemo berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
kesehatan lingkungan.
Intervensi :
a. Penyuluhan tentang pentingnya rumah sehat yang terdiri dari sumber
air, pembuangan tinja, pembuangan air tinja, tempat sampah dan SPAL
(Saluran Pembuangan Air Limbah)
b. Bakti Sosial
c. Gerakan pembuatan sistem pembuangan air limbah sederhana dengan
membuat SPAL percontohan.
Diagnosa Keperawatan II :
Risiko terjadinya penyakit pada remaja diakibatkan oleh penurunan fungsi
fisiologi tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang PHBS
Intervensi :
a. Pengkajian fisik/kesehatan remaja.
b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan anak mengenai pentingnya
pengetahuan tentang PHBS
c. Melakukan Senam secara umum
3. Implementasi
Diagnosa Keperawatan I :
Risiko terjadinya penularan penyakit infeksi di Dusun Lemo berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
kesehatan lingkungan
Implementasi :
a. Pada tanggal 8 Maret 2019 dilakukan Penyuluhan kesehatan
Lingkungan mengenai Rumah Sehat.
b. Pada tanggal 8 Maret 2019 dilakukan pembuatan SPAL percontohan
Diagnosa Keperawatan II :
Risiko terjadinya penyakit pada remaja diakibatkan oleh penurunan fungsi
fisiologi tubuh berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan lansia

21 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


a. Pada tanggal 8 Maret 2019 dilakukan pengkajian fisik/kesehatan pada
anak.
b. Pada tanggal 8 Maret 2019 dilakukan penyuluhan kesehatan anak
mengenai PHBS
4. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan I:
a. Evaluasi Struktur
Dari 49 Kepala Keluarga di Dusun Tabolo, vector yang paling banyak
adalah lebih dari satu sebanyak 26 (60,5%), dari 49 kepala keluarga
terdapat 24 KK (55,8%) membuang sampah di laut/ sungai/
sembarang, dan tidak mempunyai SPAL sebanyak 66 KK (71,7 %).
Masalah kesehatan lingkungan ditemukan pada beberapa keluarga.
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan menggunakan media yakni
laptop, proyektor dan leaflet yang disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat. Adapun pemberitahuan mengenai kerja bakti, penggunaan
jamban sehat dan SPAL percontohan disampaikan melalui
pengumuman kepala Dusun Lemo setelah shalat azhar. Adapun
kegiatan kerja bakti, penggunaan jamban sehat dan SPAL
percontohan disediakan oleh mahasiswa dan masyarakat/Pokjakes
Dusun Lemo. Waktu pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, mahasiswa menghubungi anggota
Pokjakes, Kepala Dusun dan pihak yang terkait.
b. Evaluasi Proses
Penyuluhan dilakukan terhadap keluarga binaan pada lingkungan
rumah yang dilakukan oleh masing-masing mahasiswa yang menjadi
penanggung jawab keluarga binaan tersebut, sedangkan penyuluhan
kepada siswa-siswi SD DDI Lemo dilakukan disekolah SD DDI Lemo.
Pemilihan tempat tersebut berdasarkan tempat berkumpulnya
masyarakat. Pelaksanaan penyuluhan keseluruhan berjalan lancar
sesuai rencana berkat dukungan dan kerjasama dari kepala Dusun,
tokoh masyarakat, pokjakes Lingkungan, mahasiswa dan seluruh
masyarakat Lemo. Demikian pula dengan pelaksanaan kerja bakti,
penyuluhan tentang rumah sehat yang dalam pelaksanaannya terdapat

22 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019


materi yakni sumber air, pembuangan tinja, pembuangan air tinja,
tempat sampah dan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)dapat
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan pembinaan didapatkan hasil masih ada beberapa KK
masih belum memiliki jamban sehat. Keluarga binaan dari masing-
masing mahasiswa mengatakan akan berusaha untuk membuat jamban
dan SPAL sendiri maupun kolektif setelah mempunyai dana yang
cukup. Kerja bakti yang dilaksanakan sekali dihadiri oleh sebagian
besar masyarakat Dusun Lemo. Demikian dengan pelaksanaan
penyuluhan kesehatan lingkungan dan secara keseluruhan kegiatan
berlangsung dengan lancar tanpa kendala.
Diagnosa Perawatan 2 :
a. Evaluasi Struktur
Dari hasil pendataan didapatkan beberapa anak mengeluh nyeri perut.
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa pada keluarga
binaan, menyiapkan alat Bantu sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
pengetahuan masyarakat khususnya anak
a. Evaluasi Proses
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemeriksaan fisik dan kesehatan
anak dan penyuluhan dan perawatan lansia pada keluarga binaan
asuhan keperawatan gerontik yang dilaksanakan oleh mahasiswa.
d. Evaluasi Hasil
Dari 34 anak yang ada, terdapat 50% anak yang berhasil dilakukan
pemeriksaan fisik/kesehatan termasuk keluarga binaan, terlaksananya
penyuluhan kesehatan lansia, dan secara keseluruhan kegiatan lansia
sukses dan berjalan sesuai dengan rencana.

23 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019

Anda mungkin juga menyukai