Anda di halaman 1dari 1

LINGKARAN PERSAUDARAAN

Ketika kami tegak di sini..., melingkari bongkahan bara unggun yang mulai menyala, kami... bagaikan
tiang-tiang bayangan hitam

Suatu bentuk yang sangat rapuh..., mudah goyang tertiup arah cahaya nafsu. Tetapi ketika tangan-
tangan ini semua ketika pertautkan..., kita bentuk rantai persaudaraan yang kokoh....,

Kita dapat merasakan denyut jantung saudara-saudaraku di sebelah kiri dan kanan...,

Bahkan...., ketika jiwa kita lebih hening..., kita rasakan degup-degup seluruh jantung kehidupan
saudara-saudaraku dalam lingkaran ini.

Dengarlah detaj hati nurani kita yang terdalam...., biar bumi inu terbelaj sungai bumi, atau laut,
benua atau samudera... kita tetap satu darah.

Wahai api suci menyala lah engkau dengan terang

Wahai api suci berjalanlah engkau dengan ke sila pertama

Oh api suci berjalanlah engkau ke sila kedua

Oh api suci berjalanlah engkau ke sila ketiga

Oh api suci berjalanlah engkau ke sila keempat

Oh api suci berjalanlah engkau ke sila kelima

Api suci menyatulah engkau untuk menjadi sinar suci ditengah kegelapan kami

Selama nafas masih mengalun,

Selama jantung masi memukul,

Wahai api , bakarlah jiwaku,

Biar mengaduh biar mengeluh.

Seperti baja merah membara

Dalam bakaran Nyala Raya,

Anda mungkin juga menyukai