Anda di halaman 1dari 69

STIE Malangkuçeçwara 2019

PEDOMAN SKRIPSI (edisi revisi)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


MALANGKUÇEÇWARA
MALANG
2019

Pedoman Skripsi hlm. i


KEPUTUSAN KETUA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
MALANGKUÇEÇWARA
NOMOR: 0976.1/BAU-02/SK/KET/IX/2018

Tentang

PEDOMAN SKRIPSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
MALANGKUÇEÇWARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkuçeçwara

Menimbang

1. Bahwa terdapat perkembangan lingkungan, khususnya di bidang


akuntansi, bisnis, dan manajemen sehingga menuntut adanya
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mengharuskan lembaga
pendidikan tinggi selalu menyesuaikan dengan tuntutan pasar.
2. Bahwa bentuk pembelajaran bagi program sarjana, selain perkuliahan
dibutuhkan juga ketrampilan dalam bidang penelitian melalui bimbingan
dosen dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan,
pengalaman otentik, serta kesejahteraan masyarakat dan daya saing
bangsa.
3. Bahwa Pedoman Penyelesaian Tugas akhir yang dikeluarkan pada tahun
2011 isinya terlalu ringkas dan tidak memuat jenis-jenis penelitian,
sehingga perlu direvisi agar dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa yang
akan menulis skripsi dan dosen pembimbing.
4. Bahwa untuk itu dipandang perlu mengeluarkan buku panduan skripsi
yang baru melalui keputusan ketua STIE Malangkuçeçwara.

Mengingat:

1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, tentang


Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia, nomor 44/DIKTI/Kep/2006, tentang

Hlm. ii
STIE Malangkuçeçwara 2019

Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan


Bermasyarakat di Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
73 tahun 2013 tentang : penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).
7. Statuta STIE Malangkuçeçwara

Memperhatikan

Saran-saran dari dosen dan pimpinan STIE Malangkuçeçwara

Memutuskan

Menetapkan:
1. Keputusan ketua STIE Malangkuçeçwara tentang pedoman penyelesaian
tugas akhir.
2. Memberlakukan Pedoman Skripsi tahun 2018 bagi mahasiswa yang
memprogramkan skripsi mulai semester gasal 2018/2019 dan seterusnya.
3. Mencabut keputusan ketua nomor nomor: 0021/BAU-02/SK//VIII/2011,
tentang Pedoman Penyelesaian Tugas Akhir Program Sarjana (S1)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkuçeçwara.
4. Hal–hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur tersendiri
melalui keputusan Ketua.
5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: M a l a n g
Pada tanggal: 10 September 2018
Ketua,

Drs. Bunyamin, M.M., Ph.D.


Nik. 202.710.182

Pedoman Skripsi hlm. iii


Kata Pengantar
(edisi revisi)

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya buku Pedoman
Skripsi ini dapat diselesaikan. Buku Pedoman ini sudah lama dinantikan karena
pada pedoman sebelumnya sangat ringkas dan banyak hal-hal yang tidak terungkap,
sedangkan pada buku pedoman ini sudah dicantumkan cara penulisan skripsi
dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian,
mahasiswa yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan jenis kualitatif sudah
terakomodasi di buku pedoman ini.
Selain itu dalam pedoman ini juga telah dijelaskan secara rinci bagaimana
format dan tata tulis yang seharusnya dilakukan, serta contoh-contoh yang
diperlukan dalam penulisan skripsi. Buku pedoman skripsi ini juga menjadi
pegangan bagi para dosen pembimbing skripsi dalam tugasnya membimbing
mahasiswa menulis skripsi. Bagi para dosen, buku pedoman penulisan skripsi ini
merupakan alat kontrol untuk menuntun mahasiswa agar penulisan skripsi yang
dilakukan sesuai dengan struktur standar yang telah ditetapkan. Buku pedoman ini
merupakan standar minimal bagi seorang mahasiswa dalam menulis skripsi,
sedangkan kedalaman materi dapat dikembangkan sendiri melalui bimbingan
dengan dosen pembimbing skripsi.
Buku panduan ini telah ditelaah kembali oleh beberapa dosen dan tim
penyusun, sehingga ada sedikit perbedaan dari edisi yang sebelumnya.
Penyempurnaan terutama dilakukan pada penyajian jenis penelitian yang pada edisi
ini masing-masing jenis penelitian disajikan dalam bab tersendiri. Meskipun
demikian, kami menyadari bahwa pedoman ini masih memiliki kelemahan, oleh
karena itu masukan dari para pembaca untuk menyempurnakan buku pedoman ini
sangat kami harapkan. Kepada semua pihak yang telah membantu meluangkan
waktu serta tenaganya untuk menyusun buku pedoman ini kami haturkan terima
kasih yang sebesar-besarnya. Akhirnya, tak lupa kami mohon maaf apabila ada
kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak disengaja telah menyinggung pihak-
pihak tertentu.
Semoga buku ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa yang sedang menulis
skripsi, dosen pembimbing skripsi, serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan
kegiatan ini.

Malang, 5 Mei 2019


Ketua,

Drs. Bunyamin, M.M., Ph.D.


Nik. 202.710.182

Hlm. iv
STIE Malangkuçeçwara 2019

Daftar Isi

Halaman Judul ……………………….. i


Keputusan Ketua tentang Pedoman Skripsi ……………………….. ii
Kata Pengantar ……………………….. iv
Daftar Isi ……………………….. v
Daftar Tabel ……………………….. vi
Daftar Gambar ……………………….. vii
Daftar Lampiran ……………………….. viii
BAB I : PENDAHULUAN ……………………….. 1
1.1. Pengertian dan Tujuan ……………………….. 1
1.2. Pemrograman dan Bimbingan Skripsi ……………………….. 1
1.3. Ujian Skripsi ……………………….. 4
1.4. Wisuda ……………………….. 4
BAB II: FORMAT SKRIPSI ……………………….. 5
2.1. Bagian Awal ……………………….. 5
2.2. Bagian Utama ……………………….. 5
2.3. Bagian Akhir ……………………….. 7
BAB III: TATA CARA PENULISAN ……………………….. 8
3.1. Aturan Umum ……………………….. 8
3.2. Pengetikan ……………………….. 8
3.3. Penulisan Kutipan ……………………….. 10
BAB IV: BAGIAN AWAL SKRIPSI ……………………….. 12
4.1. Sampul Depan ……………………….. 12
4.2. Lembar Judul ……………………….. 12
4.3. Lembar Pengesahan ……………………….. 12
4.4. Lembar Pernyataan Orisinalitas ……………………….. 13
4.5. Halaman Riwayat Hidup ……………………….. 13
4.6. Halaman Refleksi dan Ucapan ……………………….. 13
Terima Kasih
4.7. Halaman Abstrak ……………………….. 13
4.8. Kata Pengantar ……………………….. 14
4.9. Daftar Isi ……………………….. 14
4.10. Daftar Tabel ……………………….. 14
4.11. Daftar Gambar ……………………….. 15
4.12. Daftar Lampiran ……………………….. 15
BAB V: BAGIAN UTAMA SKRIPSI ……………………….. 16
5.1. Pendahuluan ……………………….. 16
5.2. Tinjauan Pustaka ……………………….. 18
5.3. Metode Penelitian ………………………... 20
5.4. Hasil Penelitian dan Pembahasan ………………………... 29
5.5. Penutup ………………………... 33
Pedoman Skripsi hlm. v
BAB VI: BAGIAN AKHIR SKRIPSI ………………………... 36
6.1. Daftar Pustaka ………………………... 36
6.2. Lampiran-lampiran ………………………... 38
6.3. Naskah Jurnal Ilmiah ………………………... 38
DAFTAR PUSTAKA ………………………... 40
BAB VII: LAMPIRAN DAN CONTOH ………………………... 40
FORM UNTUK SKRIPSI
1. Contoh Sampul Depan Skripsi ………………………... 41
2. Contoh Lembar Judul ………………………... 42
3. Contoh Lembar Pengesahan ………………………... 43
4. Contoh Pernyataan Orisinalitas ………………………... 44
5. Contoh Riwayat Hidup ………………………... 45
6. Contoh Ucapan Terima Kasih ………………………... 46
7. Contoh Abstrak (Indonesia dan Inggris) ………………………... 48
8. Contoh Kata Pengantar ………………………... 49
9. Contoh Daftar Isi ………………………... 50
10. Contoh Daftar Gambar ………………………... 51
11. Contoh Daftar Lampiran ………………………... 52
12. Contoh Pernyataan Penerbitan Artikel di ………………………... 53
luar ABMR
13. Contoh Tabel ………………………... 54
14. Contoh Gambar ………………………... 55

Hlm. vi
STIE Malangkuçeçwara 2019

Daftar Tabel

2.1 Perbedaan Format Skripsi ………………... 6


2.2 Rancangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ………………... 21
2.3 Jenis Analisis Data pada Penelitian Kualitatif ………………... 28

Pedoman Skripsi hlm. vii


Daftar Lampiran

Lampiran-1 Contoh Sampul Depan Skripsi 44


Lampiran-2 Contoh Lembar Judul 45
Lampiran-3 Contoh Lembar Pengesahan 46
Lampiran-4 Contoh Pernyataan Orisinalitas Skripsi 47
Lampiran-5 Contoh Riwayat Hidup 48
Lampiran-6 Contoh Ucapan Terima Kasih 49
Lampiran-7 Contoh Abstrak 50
Lampiran-8 Contoh Kata Pengantar 52
Lampiran-9 Contoh Daftar isi 53
Lampiran-10 Contoh Daftar Tabel 54
Lampiran-11 Contoh Daftar Gambar 55
Lampiran-12 Contoh Daftar Lampiran 56
Lampiran-13 Contoh Pernyataan Penerbitan Artikel di luar ABMR 57
Lampiran-14 Contoh Tabel 58
Lampiran-15 Contoh Gambar 59

Hlm. viii
STIE Malangkuçeçwara 2019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pengertian dan Tujuan


Skripsi merupakan tugas akhir dalam bentuk karya ilmiah yang harus
dikerjakan oleh mahasiswa pada akhir masa studi berdasarkan hasil
penelitian, kajian pustaka, atau pengembangan suatu masalah yang
dilakukan dengan seksama. Skripsi diberi bobot 6 sks dengan rincian beban
mulai dari pengajuan topik bahasan, penulisan proposal, seminar proposal,
penelitian lapangan, sampai dengan penulisan laporan akhir yang
kesemuanya dilakukan dengan arahan dari dosen pembimbing. Tujuan
penulisan skripsi adalah agar mahasiswa mampu,
1) menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran logis, serta sistematis agar
dapat menghasilkan karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan;
2) mengidentifikasi masalah yang ada pada obyek penelitian, serta
dilakukan secara kritis dan sistematis dengan menggunakan pendekatan
ilmiah;
3) berpikir analitis dan konseptual berdasarkan pendekatan tertentu sesuai
bidang ilmu yang tercakup pada disiplin ilmu akuntansi, bisnis, dan
manajemen.

1.2. Pemrograman dan Bimbingan Skripsi


Pemrograman skripsi oleh mahasiswa dapat dilakukan setelah yang
bersangkutan lulus mata kuliah Accounting/Business Research Methodology.
Mahasiswa yang memprogramkan skripsi akan dibimbing oleh dosen yang
ditetapkan melalui surat penetapan bimbingan.
Bimbingan skripsi merupakan serangkaian kegiatan supervisi yang
dilakukan oleh dosen terhadap mahasiswa secara individu dalam rangka
penyelesaian tugas akhir yang diatur secara akademik. Setiap mahasiswa
wajib berkonsultasi dengan dosen pembimbing minimal delapan kali dimulai
sejak penetapan dosen pembimbing sampai dengan menjelang ujian skripsi.
Frekuensi ini dapat dibuktikan melalui kartu bimbingan yang diisi dan
ditandatangani oleh dosen pembimbing.
Pada dasarnya bimbingan skripsi dilakukan secara tatap muka antara
mahasiswa dan dosen, namun dalam kondisi tertentu bimbingan skripsi
dapat dilakukan melalui media elektronik.

Pedoman Skripsi hlm. 1


1.2.1. Tujuan Bimbingan
Bimbingan skripsi bertujuan untuk memberi kesempatan dan
pembelajaran kepada mahasiswa agar memiliki beberapa kemampuan
berikut.
1) Mahasiswa dapat merumuskan masalah atau permasalahan penelitian
secara tepat.
2) Mahasiswa mampu berpendapat dan berdiskusi dalam menuangkan
gagasannya kepada dosen pembimbing sesuai dengan kajian ilmiah.
3) Mahasiswa mampu mengembangkan alur berpikir sesuai dengan
masalah yang diteliti.
4) Mahasiswa mampu melakukan penelitian sesuai dengan alur dan metode
yang tepat.
5) Mahasiswa dapat menulis skripsi secara logis dan sistematis.

1.2.2. Prosedur Bimbingan Skripsi


Bimbingan skripsi dilakukan dalam dua tahapan berikut dan
menggunakan dua model kartu bimbingan.
1.2.2.1. Tahap Pertama
1) Mahasiswa mendaftar dengan cara mengisi form yang telah disediakan
di customer service (CS).
2) CS menginputkan data melalui komputer yang dapat diakses oleh Ketua
Jurusan.
3) Ketua Jurusan menetapkan dosen pembimbing berdasarkan data yang
ada.
4) CS mencetak surat penetapan bimbingan dan kartu bimbingan tahap I.
5) Mahasiswa berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk penyusunan
Proposal Penelitian.
6) Mahasiswa melaksanakan seminar proposal yang dipandu oleh dosen
pembimbing, dan harus diikuti oleh minimal 25 orang mahasiswa lain.
Pelaksanaan seminar proposal dapat dilakukan bersama-sama dengan
tim dosen pembimbing lain.
7) Mahasiswa menyempurnakan proposalnya dan melakukan proses
penulisan skripsi untuk bab I s.d. bab III.
8) Kartu Bimbingan bab 1 – 3 yang telah disetujui oleh dosen pembimbing
ditunjukkan ke CS untuk memperoleh lembar penetapan judul sebagai
syarat memperoleh kartu bimbingan II (bab 4-5).
1.2.2.2. Tahap Kedua
1) Mahasiswa menyusun hasil penelitian yang dituangkan dalam bab IV
serta kesimpulan dan saran yang dituangkan dalam bab V.

Hlm. 2
STIE Malangkuçeçwara 2019

2) Skripsi yang telah disetujui oleh dosen pembimbing diserahkan ke CS


beserta persyaratan lain yang dibutuhkan untuk ujian skripsi. Gambaran
Proses Bimbingan Skripsi tampak berikut ini.

Gambar 1.1
Proses Bimbingan Skripsi
Dosen Customer
Mahasiswa Perpustakaan
Pembimbing Service

Hasil Ujian Skripsi Membuat Print Out


Orisinalitas dan
Pengesahan

Lembar
Lembar
Pengesahan
Pengesahan &
Orisinalitas

Membuat
Dokumen Skripsi
Lengkap
Memeriksa
Kelengkapan
Berkas

Menandatangani
Lembar
Pengesahan

1) Skripsi yang sudah dijilid


2) Artikel Mendokumentasi
3) Softcopy file.pdf Berkas Skrpsi dan
Artikel Mahasiswa

1.3. Ujian Skripsi


Mahasiswa yang akan mengikuti ujian skripsi harus memenuhi
persyaratan berikut.
1) Telah lulus semua mata kuliah sesuai kurikulum yang berlaku,
dibuktikan dengan daftar mata kuliah yang telah diisi dan
ditandatangani mahasiswa. (Formulir disediakan di customer service).
2) Telah melaksanakan seminar proposal dan seminar hasil penelitian
yang dibuktikan dengan berita acara kegiatan yang ditandatangani
oleh dosen pembimbing serta peserta seminar (Berita Acara disediakan
di customer service).
3) Telah melaksanakan Seminar Hasil Penelitian (Berita Acara disediakan
di customer service).
4) Telah menyerahkan empat eksemplar berkas skripsi yang disetujui
dosen pembimbing

Pedoman Skripsi hlm. 3


5) Telah menyerahkan kartu bimbingan yang disetujui oleh dosen
pembimbing.
6) Telah menyerahkan pas foto dengan ukuran sebagai berikut.
 3 x 3 = berwarna dengan latar belakang warna biru, sebanyak 2
lembar
 3 x 4 = hitam putih sebanyak 2 lembar
 4 x 6 = hitam putih sebanyak 4 lembar
7) Prosedur Pendaftaran Ujian Skripsi tampak pada gambar berikut ini.

Gambar 1.2
Proses Ujian Skripsi
Customer Ketua Bagian
Mahasiswa
Service Jurusan Akademik

Menyerahkan
berkas yang
Input
dibutuhkan: Data
Kelengkapan
1. Berkas Skripsi Pendaftar
Data Peserta
2. Bukti Seminar
Proposal dan
Seminar Hasil
3. Bukti Persetujuan
dosen Pembimbing

Tanda Tangan
Membuat
Konsep
konsep
Transkrip dan
transkrip dan
ijazah
ijazah

Penentuan
Rekapitulasi
Dosen Penguji
Data Calon Input Jadwal
dan
Peserta Ujian
Penetapan
Ujian
Jadwal Ujian

Lembar
Daftar Hadir/
Berita Acara Penilaian
Daftar Nilai
Ujian Ujian setiap
Ujian
mahasiswa

1.4. Penyerahan Berkas Skripsi


Prosedur yang harus dilakukan setelah selesai ujian skripsi adalah
mendaftar sebagai peserta wisuda dengan memenuhi persyaratan dan
melalui tahapan berikut.
1) Hard copy skripsi harus dibuat sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam pedoman skripsi. Pengecekan kelengkapan dan
kebenaran isi format skripsi dilakukan oleh dosen pembimbing,

Hlm. 4
STIE Malangkuçeçwara 2019

dengan demikian penandatanganan berkas skripsi baru dilakukan


jika format skripsi telah sesuai dengan panduan.
2) Menyerahkan hard copy dan soft copy skripsi serta artikel ke bagian
perpustakaan.
3) Mengecek konsep transkrip dan ijazah yang diperoleh dari bagian
akademik dengan membubuhkan tandatangan pada tempat yang
disediakan.
4) Tahapan yang harus dilalui diuraikan melalui gambar berikut ini.
a. Mahasiswa menunjukkan berkas-berkas yang disyaratkan ke CS.
Berkas yang dimaksud antara lain, hardcopy skripsi lengkap
yang belum dijilid.
b. CS akan menyerahkan print out lembar pengesahan dan lembar
pernyataan orisinalitas kepada mahasiswa.
c. Skripsi yang belum dijilid tersebut diserahkan kepada dosen
pembimbing untuk dikoreksi. Dosen pembimbing menanda
tangani lembar pengesahan dokumen skripsi yang sudah lengkap
dan memenuhi persyaratan.
d. Lembar pengesahan yang telah ditandatangani dosen
pembimbing dan Ketua STIE Malangkuçeçwara, kemudian
dijilid bersama dengan kartu bimbingan dan diserahkan ke
bagian perpustakaan.
e. Bagian Perpustakaan akan mengoreksi kelengkapan dokumen
yang diserahkan antara lain: skripsi yang sudah dijilid, artikel,
dan soft file skripsi dan artikel dalam bentuk pdf. Artikel
mahasiswa yang akan dipublikasikan pada jurnal di luar STIE
Malangkuçeçwara dilampiri surat pernyataan sebagaimana
contoh lampiran 13.
Gambaran prosedur penyerahan skripsi tampak pada gambar 1.3

Pedoman Skripsi hlm. 5


Gambar 1.3
Proses Penyerahan Berkas Skripsi

Dosen Customer
Mahasiswa Perpustakaan
Pembimbing Service

Hasil Ujian Skripsi Membuat Print Out


Orisinalitas dan
Pengesahan

Lembar
Lembar
Pengesahan
Pengesahan &
Orisinalitas

Membuat
Dokumen Skripsi
Lengkap
Memeriksa
Kelengkapan
Berkas

Menandatangani
Lembar
Pengesahan

1) Skripsi yang sudah dijilid


2) Artikel Mendokumentasi
3) Softcopy file.pdf Berkas Skrpsi dan
Artikel Mahasiswa

1.5. Naskah Jurnal Ilmiah


Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsinya, harus membuat
satu artikel yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah. Naskah untuk Jurnal
Ilmiah memuat judul, nama penyusun, pembimbing skripsi, dan Perguruan
Tinggi tempat penyelesaian penelitian. Naskah jurnal ilmiah mengikuti gaya
editorial (gaya selingkung) masing-masing jurnal, yang secara umum
berisikan hal-hal berikut.
a. Abstrak dalam bahasa Inggris;
b. Pendahuluan, memuat uraian singkat mengenai latar belakang,
tujuan, dan tinjauan pustaka;
c. Metode penelitian;
d. Hasil dan pembahasan;
e. Kesimpulan dan saran;

Hlm. 6
STIE Malangkuçeçwara 2019

f. Jumlah halaman maksimal 15 halaman, spasi 1,5, dengan huruf


Times New Roman 12, kertas HVS, ukuran A4, Contoh Naskah
Jurnal Ilmiah dapat dilihat pada lampiran 15.
Artikel yang diterbitkan di tempat lain (selain ABMR) bukti
penerimaan atau bukti penerbitan dilampirkan beserta artikel dalam bentuk
hardcopy pada saat diserahkan ke bagian perpustakaan. Apabila belum ada
bukti penerimaan atau penerbitan, yang bersangkutan dapat pernyataan
yang diketahui oleh dosen pembimbing (contoh pernyataan pada lampiran-
12).

Pedoman Skripsi hlm. 7


BAB II
FORMAT SKRIPSI

Skripsi yang ditulis mahasiswa dapat dilakukan dengan jenis penelitian


kuantitatif atau kualitatif. Untuk jenis penelitian kuantitatif terbagi dalam
dua kategori yaitu penelitian kasus atau non kasus. Naskah Skripsi terbagi
ke dalam tiga bagian yaitu bagian awal, utama, dan akhir.
2.1. Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:
1) sampul depan (cover)
2) lembar judul
3) lembar pengesahan
4) lembar orisinalitas
5) surat keterangan riset
6) riwayat hidup
7) ucapan terima kasih
8) abstrak bahasa Indonesia
9) abstrak bahasa Inggris
10) kata pengantar
11) daftar isi
12) daftar tabel
13) daftar gambar, dan
14) daftar lampiran

2.2. Bagian Utama Skripsi


Bagian utama skripsi disesuaikan dengan jenis penelitian yang dipilih
oleh mahasiswa untuk menuliskan skripsinya. Jenis penelitian yang
dijelaskan dalam buku pedoman ini adalah penelitian kuantitatif yang
terbagi dalam dua kategori yaitu penelitian kasus dan non kasus, serta
penelitian kualitatif. Perbedaan format dari jenis penelitian tersebut
ditunjukkan pada tabel berikut.

Hlm. 8
STIE Malangkuçeçwara 2019

Tabel 2.1
Perbedaan Format Skripsi
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
Kasus Non Kasus

BAB I Bab I Bab I


PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang
Masalah Masalah Masalah
1.2. Perumusan Masalah 1.2. Perumusan Masalah 1.2. Fokus Masalah
1.3. Tujuan Penelitian 1.3. Tujuan Penelitian 1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian 1.4. Manfaat Penelitian 1.4. Manfaat
(Teoretis dan Praktis) (Teoretis dan Praktis) Penelitian
BAB II TINJAUAN BAB II TINJAUAN BAB II TINJAUAN
PUSTAKA PUSTAKA PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teori 2.1. Tinjauan Teori
2.2. Penelitian Terdahulu
2.2. Tinjauan Penelitian
Terdahulu
2.3. Kerangka Pemecahan 2.3. Model Konseptual
Masalah Penelitian
2.4. Pengembangan
Hipotesis
BAB III METODE BAB III METODE BAB III METODE
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian 3.1. Jenis Penelitian 3.1. Jenis Penelitian
3.2. Obyek dan Sumber 3.2. Populasi dan Sampel 3.2. Teknik
data Penelitian Pengumpulan
Data
3.3. Variabel, 3.3. Variabel, 3.3. Teknik Analisis
Operasionalisasi, dan Operasionalisasi, Data
Pengukuran dan Pengukuran
3.4. Metode 3.4. Metode
Pengumpulan Data Pengumpulan Data
(Ditambahkan
Pengujian instrumen
penelitian jika ada)
3.5. Prosedur Analisis 3.5. Metode Analisis

Pedoman Skripsi hlm. 9


BAB IV BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
DAN PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum 4.1. Gambaran Umum 4.1. Deskripsi Lokasi
Obyek Penelitian Obyek Penelitian (Situs) Penelitian
(jika ada)
4.2. Penjelasan Kasus 4.2. Analisis Deskriptif 4.2. Informan
Penelitian
4.3. Penyajian Data 4.3. Pengujian Asumsi 4.3. Temuan
Penelitian Model (jika ada) Penelitian
4.4. Analisis Data 4.4. Pengujian Model 4.4. Pembahasan
Penelitian dan Hipotesis
4.5. Model Pemecahan 4.5. Pembahasan
Masalah
4.6. Pembahasan
BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 5.1. Kesimpulan 5.1. Simpulan
5.2. Kontribusi Penelitian 5.2. Kontribusi Penelitian 5.2. Saran
5.3. Keterbatasan 5.3. Keterbatasan
Penelitian Penelitian
5.4. Saran-saran 5.4. Saran-saran

2.3. Bagian Akhir Skripsi


Bagian akhir dari skripsi dicantum setelah Bab penutup, yang pada
umumnya terdiri atas dua hal yaitu daftar pustaka dan lampiran. Lampiran
memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi serta
mendukung uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran
dapat berupa contoh perhitungan, kuesioner, uraian metode analisis,
gambar, foto, peta, data penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya lampiran
adalah tambahan penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung
dalam teks, karena bilamana disajikan akan mengganggu konteks bahasan.
Semua tulisan untuk bagian akhir skripsi harus mengacu pada ketentuan
dalam buku pedoman ini.
Rincian penjelasan untuk masing-masing format dalam skripsi ini
disajikan pada bab-bab berikut ini.

Hlm. 10
STIE Malangkuçeçwara 2019

BAB III
TATA CARA PENULISAN

3.1. Aturan Umum


3.1.1. Bahan dan ukuran naskah
1) Naskah diketik pada kertas HVS ukuran A4 (polos/tanpa gambar
apapun), 80 gram dan dimulai dari bab I, dengan format teks
“justify”
2) Lembar pembatas antar bab menggunakan kertas hvs berwarna biru
untuk Prodi akuntansi dan hijau untuk Prodi manajemen. Lembar
pembatas berisikan logo STIE Malangkuçeçwara.
3) Sampul dibuat dari kertas karton (hard cover) dan dilaminating,
tulisan yang tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada
halaman judul lembar pertama.
4) Warna sampul : Merah untuk Program Studi Akuntansi, dan Hijau
untuk Program Studi Manajemen
5) Margin: batas pengetikan 4 cm dari sisi atas dan kiri, sedangkan sisi
kanan dan bawah 3 cm.
6) Jarak antar baris dalam teks adalah 1,5 spasi, sedangkan jarak antar
baris dalam judul bab, judul tabel, dan judul gambar adalah satu
spasi.
7) Penomoran
a. Nomor halaman untuk bagian awal skripsi ditulis dengan angka
romawi kecil dan diletakkan di tengah bawah kertas.
b. Nomor halaman untuk bagian utama skripsi ditulis dengan angka
arab dan diletakkan di tengah bawah kertas.
8) Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka Arab dengan
format berupa 2 angka. Angka pertama menunjukkan bab dan
angka kedua menunjukkan urutan (contoh tabel 2.5 artinya tabel
pada bab 2 urutan kelima; Gambar 4.1 artinya gambar pada bab 4
dengan urutan nomor 1, dan seterusnya).

3.2. Pengetikan
3.2.1. Jenis Huruf
1) Huruf yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah times new
roman, 12pt. Istilah asing yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia diketik dengan menggunakan huruf miring (italic).
2) Judul bab, menggunakan huruf times new roman, 14 pt-bold, dan
ditulis dengan huruf capital semua dengan jarak satu spasi antar

Pedoman Skripsi hlm. 11


baris. Untuk kalimat judul dalam tabel dan gambar diketik dengan
times new roman,12 pt – bold, ditulis dengan huruf besar pada setiap
kata.
3.2.2. Format
Format pengetikan dimulai dengan bilangan angka Arab secara
berjenjang. Angka pertama disesuaikan dengan nomor bab, contoh bab I
dan bagian-bagiannya
1.1.………………….(bold)
1.1.1. ……………...(normal)
1.1.1.1. ………………(italic)
1.1.1.1.1. ……………(italic), dst
Setiap awal alenea baru dimulai lima ketukan dari sisi kiri, jarak antar
baris 1,5 spasi. Pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai ke
batas kanan, dan tidak boleh ada ruang kosong pada lembar tersebut,
kecuali kalau akan dimulai dengan alinea baru, persamaan, tabel, gambar,
atau hal-hal khusus lainnya.
3.2.3. Pembagian Bab
1) Bab ditulis dengan huruf besar (kapital) dan diatur supaya simetris,
dengan jarak empat cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik,
tanpa garis bawah, dan dicetak tebal (bold).
2) Sub bab ditulis dari tepi kiri. Semua kata dimulai dengan huruf besar
(kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, dicetak tebal, dan
tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub bab dimulai
dengan alinea baru.
3) Anak sub-bab dimulai sejajar dengan nomor sub bab dan dicetak
normal untuk jenjang ke dua. Sedangkan jenjang ke tiga dan ke
empat ditulis miring (italic)- lihat butir 3.2.2. Huruf pertama setiap
kata menggunakan huruf besar. Kalimat pertama sesudah anak sub
bab dimulai dengan alinea baru.
4) Jarak antara judul bab, sub bab adalah 3 spasi.
5) Jarak antara kalimat terakhir dengan sub bab adalah 2 spasi.

3.2.4. Tabel dan Gambar


3.2.4.1. Tabel
1) Nomor tabel (daftar) yang diikuti dengan keterangan, ditempatkan
simetris di atas (daftar), tanpa diakhiri titik.
2) Tabel tidak boleh terpotong kecuali kalau memang panjang, sehingga
tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan
tabel dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa diberi judul.
3) Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisah antara yang satu
dengan yang lainnya cukup jelas. Kalau tabel lebih besar dari ukuran

Hlm. 12
STIE Malangkuçeçwara 2019

lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang, maka bagian atas


tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas (posisi landscape)
4) Tabel yang lebih dari dua halaman atau yang dilipat ditempatkan
pada lampiran. Contoh pembuatan tabel dapat dilihat pada lampiran
14.
5) Sumber pustaka dari tabel tersebut diletakkan setelah judul tabel
dengan format nama pengarang dan tahun.

3.2.4.2.Gambar
1) Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar.
2) Nomor gambar yang diikuti dengan judul diletakkan simetris di atas
gambar tanpa diakhiri dengan titik.
3) Gambar tidak boleh dipenggal.
4) Bila gambar disajikan melebar sepanjang kertas, maka bagian atas
gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
5) Ukuran gambar (lebar dan tinggi) diusahakan proporsional dan jelas.
6) Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk
mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi atau legenda peta.
7) Sumber pustaka dari gambar diletakkan di bawah gambar dengan
format nama pengarang dan tahun.

3.2.4.3. Bahasa
1) Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
Baku.
2) Untuk skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia, istilah yang
digunakan adalah istilah Indonesia atau istilah asing yang sudah di
Indonesiakan. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, pada
istilah tersebut harus dicetak miring, dan dilakukan secara konsisten.

3.3. Penulisan Kutipan


3.3.1. Penulisan nama
1) Nama yang dicantumkan dalam kutipan adalah kata terakhir dari
nama tersebut, misalnya
 Sujoko Eferin, ditulis Eferin saja
 Marshall B. Romney, ditulis Romney saja
2) Rujukan yang ditulis oleh dua orang, maka semua nama penulis
dicantumkan dalam kutipan (nama akhirnya saja, contoh Eferin dan
Suherman).
3) Rujukan yang ditulis oleh tiga orang atau empat orang, pada
kutipan pertama semua nama penulis dicantumkan, sedangkan pada
kutipan ke dua dan seterusnya hanya nama penulis pertama yang

Pedoman Skripsi hlm. 13


ditulis, nama penulis kedua dan seterusnya diganti “et.al” atau
“dkk”
4) Rujukan yang ditulis oleh lima orang atau lebih maka hanya nama
penulis pertama yang dicantumkan, penulis lainnya diganti dengan
“et.al” atau “dkk”

3.3.2. Cara Menulis Kutipan


Kutipan yang dicantumkan dalam teks (isi skripsi) dapat dilakukan
dengan tiga cara:
1) Penulisan kutipan di awal kalimat
Kutipan yang ditulis di awal kalimat, cara menuliskannya adalah
Nama akhir (tahun), contoh:
Eferin and Suherman (2010) menyatakan pengendalian yang paling
efektif …………………..
2) Penulisan kutipan di tengah kalimat
Kutipan yang ditulis di tengah kalimat, cara menuliskannya sama
dengan cara penulisan di awal kalimat, yaitu Nama akhir (tahun),
contoh:
Begitu juga halnya dengan Gordon and Miller (1976) yang
menyampaikan tiga hal utama …………………..
3) Penulisan kutipan di akhir kalimat
Kutipan yang ditulis di akhir kalimat, cara menuliskannya adalah
(nama akhir, tahun), contoh:
…………………kolektivisme yang tinggi seperti pada masyarakat
Asia (Hofstede, 2011).

Kutipan yang diambil dari buku urutan penulisannya adalah: Nama


akhir, tahun : halaman dengan cara penulisan seperti yang telah diuraikan di
atas. Pengutipan rujukan sedapat mungkin diperoleh dari sumber pertama,
jika tidak memungkinkan untuk memperoleh sumber pertama, dapat
digunakan rujukan turunannya dengan cara sebagai contoh berikut.

Model pemasaran menurut Biale, 2010 yang dikutip/disitir/disarikan


oleh Asrofi,2016:3 adalah ……………………..

Hlm. 14
STIE Malangkuçeçwara 2019

BAB IV
BAGIAN AWAL SKRIPSI

Bagian awal seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mencakup


beberapa hal antara lain sampul depan (cover), lembar judul, lembar
pengesahan, lembar orisinalitas, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, dan daftar lampiran. Semua bagian-bagian ini disampaikan
sebelum bab I dengan nomor halaman menggunakan angka romawi kecil.
4.1. Sampul Depan
Sampul depan memuat judul Skripsi, lambang STIE Malangkuçeçwara,
nama mahasiswa, nama program studi, serta tahun laporan skripsi proposal,
dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Judul skripsi harus memenuhi kriteria singkat dan jelas dan tidak
memberi peluang untuk penafsiran yang beragam.
2) Di bawah judul ditulis kata SKRIPSI,
3) Di bawah kata SKRIPSI ditulis kata-kata berikut dengan menggunakan
huruf monotype corsiva,
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
4) Lambang STIE Malangkuçeçwara diletakkan di bawahnya dengan
diameter 6 cm.
5) Nama mahasiswa ditulis secara lengkap dan di bawahnya diberi nomor
pokok.
6) Paling bawah dituliskan secara berurutan setiap barisnya: Nama
Program Studi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Malangkuçeçwara, Malang, dan Tahun.
7) Sampul depan skripsi dicetak dengan hard cover berwarna biru untuk
Prodi Akuntansi dan hijau untuk Prodi manajemen.
8) Semua huruf pada sampul depan ditulis dengan huruf besar, times new
roman ukuran 14 dan dicetak tebal.
Contoh sampul depan lihat Lampiran - 1
4.2. Lembar Judul
Lembar judul sama seperti sampul depan, namun menggunakan kertas
HVS ukuran A-4, warna putih polos. Contoh Sampul depan dapat dilihat
pada Lampiran – 2.
4.3. Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan memuat tulisan LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI , judul Skripsi , nama mahasiswa, nomor pokok mahasiswa,

Pedoman Skripsi hlm. 15


nama pembimbing, tanggal penilaian, kolom persetujuan untuk dosen
pembimbing, serta kolom pengesahan untuk Ketua Program Studi dan
Ketua STIE Malangkuçeçwara. Contoh lembar pengesahan dapat dilihat
pada Lampiran – 3.
4.4. Lembar Pernyataan Orisinalitas
Lembar ini memuat ketegasan peneliti bahwa naskah skripsi yang
ditulis adalah benar-benar asli hasil karya pribadi dan bukan karya orang
lain yang diakui sebagai karya tulisnya (bukan karya plagiasi). Contoh
lembar pernyataan ini ditunjukkan pada Lampiran – 4.
4.5. Bukti Penelitian
Lembar ini memuat surat keterangan yang diperoleh dari
perusahaan/obyek penelitian sebagai bukti mahasiswa melakukan riset t dan
memperoleh data dari perusahaan tersebut.
4.6. Halaman Riwayat Hidup
Halaman ini memuat nama penulis, tempat dan tanggal lahir, nama
orang tua, riwayat pendidikan, pengalaman dalam berorganisasi, serta
prestasi yang pernah diraih. Contoh lampiran – 5.
4.7. Halaman Refleksi dan Ucapan Terima Kasih
Halaman refleksi sifatnya optional sehingga boleh tidak dicantumkan.
Halaman ini menyajikan hal-hal yang bersifat khusus yang dipandang
pantas untuk diungkapkan oleh penulis karena dianggap hal tersebut
penting. Refleksi dapat disampaikan dalam bentuk puisi, kata-kata mutiara,
pernyataan orang bijak, kutipan ayat suci, dsb.
Halaman ucapan terima kasih menguraikan secara singkat ungkapan
rasa terima kasih penulis kepada pihak yang membantu selama proses
pendidikan dan penelitian hingga penulisan skripsi dapat diselesaikan.
Termasuk peruntukkan kepada siapa saja karya ilmiah ini akan
dipersembahkan. Urut-urutan dalam ucapan terima kasih adalah:
- Ketua STIE Malangkuçeçwara
- Ketua Program Studi Akuntansi/Manajemen
- Dosen Pembimbing
- Dosen Penguji
- Pejabat pada instansi tempat penelitian dilakukan, serta
- Pihak-pihak lain yang dianggap pantas
Contoh pada lampiran – 6.

Hlm. 16
STIE Malangkuçeçwara 2019

4.8. Halaman Abstrak


Abstrak skripsi ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris, dan keduanya diletakkan pada halaman yang terpisah
(masing-masing satu halaman). Tata cara penulisannya sebagai berikut.
1) Tulisan “abstrak” (sebagai permulaan/judul halaman) ditulis dengan
huruf kapital, dicetak tebal (bold) dan diletakkan di tengah atas.
2) Abstrak berisikan masalah penelitian, tujuan penelitian, metode
penelitian, dan hasil penelitian. Jumlah kata dalam abstrak tidak lebih
dari 200 kata.
3) Dalam abstrak tidak dibenarkan ada kutipan/rujukan dari pustaka,
sehingga merupakan hasil uraian murni dari penulis. Isi harus ringkas,
dapat dimengerti, tanpa harus melihat kembali pada materi skripsi.
4) Pada halaman abstrak perlu disebutkan maksimal lima (5) kata kunci
yang diletakkan di bagian bawah setelah uraian abstrak.
Contoh abstrak disajikan pada lampiran-7.

4.9. Kata Pengantar


Kata pengantar memuat rasa syukur sehingga tulisan dapat disajikan,
uraian singkat proses penulisan skripsi dan penulis mengantarkan kepada
pembaca agar dapat memahami isi tulisan, harapan penyempurnaan dan
manfaat bagi yang membutuhkan. Contoh kata pengantar disajikan pada
lampiran-8.

4.10. Daftar Isi


Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul daftar isi
yang ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik, dan diletakkan di
tengah-tengah kertas. Daftar isi memberi informasi secara menyeluruh
mengenai isi Skripsi, mulai dari lembar judul hingga lampiran. Daftar isi
dilengkapi dengan nomor halaman untuk menemukan hal-hal yang
diinformasikan. Judul bab ditulis dengan huruf kapital, sedangkan judul sub
bab, huruf besar hanya pada awal kata. Baik judul bab maupun sub bab
tidak diberi titik. Penomoran dilakukan secara berjenjang sebagaimana
format dalam buku pedoman ini.
Penulisan antar bab dibuat dalam dua spasi, sedangkan antar sub bab
dan bagian-bagiannya adalah satu spasi. Contoh Daftar Isi dapat dilihat
pada lampiran-9.

Pedoman Skripsi hlm. 17


4.11. Daftar Tabel
Daftar tabel diketik pada halaman baru, judul daftar tabel diketik
dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas
kertas. Daftar tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam naskah
Skripsi. Urutan tabel dibuat dengan angka Arab dalam kaitan dengan urutan
bab, sub-bab dalam bagian utama. Setelah nomor tabel kemudian ditulis
judul tabel, dan halaman tabel dalam naskah proposal. Contoh Daftar Tabel
dapat dilihat pada lampiran-10.

4.12. Daftar Gambar


Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Daftar gambar
memuat urutan gambar (grafik, diagram, peta, dan lain-lain yang termasuk
kategori gambar) yang terdapat dalam naskah Skripsi. Cara penulisan
daftar gambar sama seperti daftar tabel. Contoh daftar gambar dapat dilihat
pada lampiran-11.
4.13. Daftar Lampiran
Daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul dan daftar lampiran
diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman daftar
lampiran memuat nomor, judul lampiran, dan halaman. Contoh daftar
Lampiran dapat dilihat pada Lampiran 12.

Hlm. 18
STIE Malangkuçeçwara 2019

BAB V
BAGIAN UTAMA SKRIPSI
Untuk Jenis Penelitian Kuantitatif

Bagian utama skripsi sebagaimana telah disajikan pada tabel 2.1 dijelaskan
berikut ini.
5.1. Pendahuluan
Untuk setiap jenis penelitian, bab pendahuluan terbagi dalam empat
sub bab yaitu, latar belakang masalah, perumusan masalah/Fokus Masalah,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Penjelasan untuk masing-masing
sub bab diuraikan sebagai berikut.
5.1.1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah memuat penjelasan “topik penelitian”
(umumnya ditunjukkan pada variabel dependen). Mengapa topik ini
penting untuk diteliti, ada permasalahan apa terkait dengan topik
penelitian. Pentingnya topik penelitian dapat ditinjau dari aspek teoretis (in
content) maupun aspek praktis. Sementara penjelasan tentang
permasalahan penelitian dapat ditunjukkan melalui fenomena yang terjadi
dan atau melalui anomaly (inkonsistensi) bukti-bukti empiris hasil
penelitian terdahulu. Peneliti perlu menjelaskan fenomena yang ada dan
hasil-hasil penelitian terdahulu untuk menunjukkan adanya celah (gap)
antara apa yang seharusnya (das sollen) dan apa yang terjadi (das sein).
Peneliti juga dapat menunjukkan aspek apa yang belum terjawab oleh
penelitian terdahulu atau penelitian terdahulu belum memberikan hasil
yang konsisten.
Untuk penelitian “studi kasus”, perlu diungkapkan lebih dulu hasil
penelitian terdahulu sebagai dasar pembahasan. Kemudian peneliti dapat
menunjukkan permasalahan penelitian yang spesifik seperti, kendala-
kendala yang dihadapi oleh suatu entitas, baik kendala teknis maupun
kendala implementasi, misalnya dalam penerapan suatu norma, standar,
sistem metode, prosedur atau model. Dengan demikian peneliti dapat
memberikan jalan keluar atas permasalah yang dihadapi. Untuk penelitian
“deskriptif” peneliti dapat menunjukkan permasalahan umum terkait
dengan kondisi suatu entitas/masyarakat.
Pada paragraf akhir penulisan latar belakang masalah, peneliti
memadatkan/meringkas permasalahan penelitian yang kemudian dikaitkan
dengan tujuan umum penelitian. Peneliti juga perlu menunjukkan
perbedaan penelitiannya dengan penelitian sebelumnya. Dengan demikian

Pedoman Skripsi hlm. 19


peneliti dapat menunjukkan kontribusi penelitian terhadap teori/konsep
atau bidang-bidang yang bersifat praktis.
5.1.2. Perumusan Masalah/Fokus Masalah
Bagian ini memuat proses perumusan masalah yang rumit dan
kompleks menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problem).
Pengungkapan perumusan masalah harus relevan dengan permasalahan dan
topik penelitian. Perumusan masalah hendaknya dibuat dalam bentuk
“kalimat pertanyaan” karena hakekatnya adalah suatu pertanyaan yang akan
dijawab/dipecahkan dalam penelitian. Selain relevan dengan topik dan
permasalahan, perumusan masalah juga harus relevan dengan tujuan
penelitian.
Data yang relevan dimasukkan dalam laporan dan dianalisis,
sedangkan yang tidak relevan dikeluarkan. Masalah yang dirumuskan
secara jelas dan tegas merupakan alat yang ampuh untuk memilih data yang
relevan. Ada tiga bentuk penyajian fokus penelitian yang diuraikan sebagai
berikut.
1) Secara diskusi, cara penyajiannya dalam bentuk pernyataan secara
deskriptif, tetapi perlu diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
2) Secara proposisional (pernyataan), cara penyajiannya langsung dengan
menghubungkan faktor-faktor dalam hubungan logis dan bermakna.
3) Secara gabungan, cara penyajiannya lebih dulu disajikan dalam bentuk
diskusi kemudian ditegaskan lagi dalam bentuk proposional.

5.1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian. Dalam beberapa hal, tujuan penelitian seharusnya
juga tersirat di dalam judul penelitian.
Tujuan penelitian pada dasarnya adalah menjawab rumusan masalah,
oleh karena itu hendaknya dibuat dalam bentuk “kalimat pernyataan”.
Dengan demikian, tujuan penelitian harus relevan dengan perumusan
masalah. Semua permasalahan yang telah dirumuskan, jawabannya harus
tecermin dalam tujuan penelitian.
5.1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian untuk menyatakan hubungan antara hasil penelitian
yang telah dicapai dengan permasalahan yang lebih luas atau dengan dunia
nyata yang kompleks. Manfaat penelitian mengindikasikan kemungkinan
aplikasi dari hasi penelitian secara teoretis maupun praktis. Manfaat
penelitian juga dapat dikelompokkan berdasarkan kemanfaatan pada pihak-
pihak yang terkait dan berkepentingan dengan hasil penelitian.

Hlm. 20
STIE Malangkuçeçwara 2019

5.2. TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka ini memuat bahasan mengenai tinjauan teori, tinjauan
penelitian terdahulu, model konseptual penelitian, dan pengembangan
hipotesis.
5.2.1. Tinjauan Teori
Pada bagian ini dikemukakan hasil kajian teori, konsep, proposisi, dan
definisi. Pembahasan disajikan secara runtut diambil dari berbagai sumber
(teks book, jurnal, publikasi ilmiah dan sebagainya). Setiap kutipan baik
langsung maupun tidak langsung harus menyebutkan sumbernya sesuai
standar penulisan ilmiah (metode kutipan sesuai ketentuan di buku
pedoman ini).
Pembahasan tinjauan teori merupakan hasil ramuan dari proses
perbandingan dan dialog antar teori, konsep, proposisi, definisi yang
kemudian ditarik benang merahnya menjadi kesimpulan teoretis. Peneliti
juga mengemukakan proses penurunan teori dan konsep yang
memunculkan variabel penelitian. Peneliti juga menjelaskan hubungan antar
konsep dan varibel sehingga membentuk suatu kerangka teoritis.
Pembahasan disajikan secara runtut dan sistematis, mulai dari teori, konsep-
konsep yang bersifat umum (lazimnya dari topik utama) sampai ke konsep-
konsep yang lebih khusus/spesifik sehingga mengarah ke:
1) Pembentukan kerangka konsep penelitian (penelitian non kasus),
atau
2) alternatif “pemecahan masalah” (penelitian kasus).

5.2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu


Pada bagian ini dikemukakan hasil kajian penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Peneliti menyajikan
secara ringkas hasil penelitian terdahulu baik yang konsisten maupun yang
masih mixed (inkonsistensi). Peneliti juga mengemukan penjelasan umum
keterkaitan penelitian satu dengan yang lainnya dan menunjukkan
perbedaan dan kesamaan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Pada akhir pembahasan, peneliti meringkas hasil kajian penelitian
terdahulum ke dalam tabel ringkasan yang memuat: nama peneliti dan
tahun, judul penelitian, tujuan penelitian, variabel, sampel, metode
analisis/model, dan kesimpulan hasil.
5.2.3. Model Konseptual Penelitian (khusus untuk penelitian non kasus)
Model konseptual ini merupakan kristalisasi alur logika penelitian yang
mengarahkan ke “pengembangan hipotesis”. Model konseptual ini disajikan
dalam bentuk diagram alur yang dilengkapi dengan narasi penjelasan.
Pedoman Skripsi hlm. 21
5.2.4. Pengembangan Hipotesis (khusus penelitian non kasus)
Hipotesis adalah pernyataan yang mengandung dugaan atau jawaban
sementara yang akan diuji secara empiris. Perumusan hipotesis didasarkan
pada logika teori dan hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian terdahulu
yang relevan diungkap baik yang konsisten, inkonsisten mapun yang saling
bertentangan. Penyajian dilakukan dengan cara mendiskusikan masing-
masing hasil penelitian tersebut sehingga peneliti memperoleh suatu
kecenderungan terhadap dugaan tertentu. Jumlah hipotesis harus sesuai
dengan rumusan masalah.
Selanjutnya peneliti menyimpulkan kecenderungan tersebut yang
menjadi dasar pernyataan hipotesis. Setiap pernyataan hipotesis harus
didukung oleh logika teori dan hasil penelitian terdahulu. Dengan demikian,
masing-masing hipotesis memiliki landasan logika berfikir yang kuat.
Peneliti tidak perlu menyajikan hipotesis secara serempak/bersama-sama
karena tidak lazim dan tidak tersedia metode pengujiannya.
5.2.5. Kerangka Pemecahan Masalah (khusus penelitian kasus)
Untuk penelitian kasus, kerangka pemecahan masalah ini merupakan
kristalisasi tahapan analisis yang mengarahkan ke “pemecahan masalah”.
Kerangka ini disajikan dalam bentuk diagram alur yang dilengkapi dengan
narasi sebagai penjelasan.

5.3. Metode Penelitian


Rincian pembahasan tentang bab metode penelitian sebagaimana
ditunjukkan pada tabel 2.1 diuraikan sebagai berikut.
5.3.1. Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan jenis penelitian yang dipilih, dan
mengemukakan alasan atau argumentasi mengapa memilih jenis penelitian
tertentu. Pemilihan jenis penelitian pada umumnya didasarkan pada sifat
masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Ada beberapa jenis
rancangan penelitian yang dapat dipilih dalam penulisan skripsi antara lain
ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Hlm. 22
STIE Malangkuçeçwara 2019

Tabel 2.2
Rancangan Penelitian Kuantitatif

Rancangan Penelitian Kuantitatif


Non Kasus Kasus
 Korelasional  Studi Kasus
 Kausalitas  Deskriptif,dll
 Komparatif
 Eksperimen, dll

Secara garis besar masing-masing jenis penelitian diuraikan sebagai


berikut.
1) Penelitian Korelasional
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel yang
timbul secara simetris tanpa memperhatikan pengaruh suatu variabel
lainnya. Nilai yang diuji adalah koefisien korelasi. Disain penelitian
dapat berupa hubungan antar variabel mediasi dan moderasi
2) Penelitian Kausalitas
Penelitian kausalitas bertujuan untuk menguji pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lainnya. Nilai yang diuji adalah koefiseien regresi.
Disain penelitian kausalitas dapat berbentuk pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen, atau dengan melibatkan
variabel mediasi, dan variabel kontrol.
3) Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif bertujuan menguji perbedaan karakteristik antar
kelompok sampel dengan suatu kondisi tertentu. Perbedaan karakteristik
yang diuji bisa berupa perbedaan nilai rata-rata, variance, tanda (sign),
model, atau perbedaan lainnya. Perbedaan karakteristik suatu sampal
dapat dipicu karena suatu kondisi atau perlakukan (treatment) tertentu
terhadap sampel penelitian.
4) Penelitian Eksperimen
Penelitian jenis ini bertujuan untuk menguji perubahan perilaku karena
adanya perlakuan (treatment) tertentu. Peneliti bertujuan memprediksi
perubahan yang terjadi pada suatu kelompok sampel setelah adanya
perlakuan (treatment). Disain penelitian hampir sama dengan penelitian
komparatif yakni menguji perbedaan perilaku kelompok yakni menguji
perbedaan perilaku kelompok sampel (eksperimen dan non eksperimen)
atau perbedaan perilaku suatu sampel tertentu sebelum dan sesudah
Pedoman Skripsi hlm. 23
diberi perlakuan tertentu. Perbedaan dari keduanya adalah pada
penelitian komperatif menguji peristiwa yang sudah lewat (ex post
facto), sedangkan penelitian eksperimen menguji/memprediksi peristiwa
yang akan terjadi (ex ante facto).
5) Penelitian Studi Kasus
Penelitian studi kasus pada jenis kuantitatif bertujuan untuk
menganalisis permasalahan spesifif yang dihadapi entitas/masyarakat
dan memberikan solusi pemecahan masalah. Permasalahan dalam
penelitian berupa kasus yang memiliki karakteristik khas dan spesifik
(bukan kasus umum) yang sedang dihadapi entitas/masyarakat dan
segera memerlukan pemecahan yang kongkrit.
6) Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi
entitas/masyarakat tentang sifat, karakteristik, dan nilai-nilai tertenu
(misalnya kinerja). Permasalahan penelitian bersifat umum yang tampak
di permukaan sebagai suatu gejala. Hasilnya berupa gambaran umum
tentang kondisi entitas/masyarakat yang kemungkinan berguna untuk
mengelola aktifitasnya di masa mendatang.
5.4. Populasi dan Sampel
5.4.1. Populasi
Pada bagian ini berisi penjelasan tentang batasan (definisi) populasi
penelitian yang meliputi: jumlah dan karakteristik populasi. Jika populasi
tidak diketahui jumlahnya (invinite), maka diberi batasan secara kualitatif.
Jika batasan populasi terlalu luas, terdiri dari organisasi (entitas) dan
individu, maka perlu memberi definisi populasi target atau unit analisis.
Populasi target/unit analisis adalah populasi spesifik yang relevan dan
menjadi sasaran analisis sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
Populasi target/unit analisis bisa berupa organisasi (entitas) atau individu.
5.4.2. Prosedur Pengambilan Sampel
Pada bagian ini peneliti perlu mengemukakan kerangka sampel (sampel
frame) yang disajikan dalam bentuk tabel kerangka sampel. Peneliti juga
menjelaskan metode pengambilan sampel (random atau non random). Jika
menggunakan random sampling, peneliti harus mengemukakan salah satu
metode dan menjelaskan prosedur pengambilan sampel. Demikian juga, jika
peneliti menggunakan non random sampling, peneliti harus mengemukakan
salah satu metode dan menjelaskan prosedur pengambilan sampel. Jika
peneliti menggunakan purposive sampling (non random) harus menjelaskan
kriteria seleksi sampel yang relevan.

Hlm. 24
STIE Malangkuçeçwara 2019

Peneliti yang menggunakan quota sampling harus menjelaskan


prosedur penentuan jumlah sampel (bisa menggunakan rumus tertentu).
Apapun metode sampling yang dipilih, prinsip yang tidak boleh
ditinggalkan adalah representative, yakni karakteristik sampel harus bisa
“mewakili” karakteristik populasi. Dalam pemilihan metode/teknik
pengambilan sampel, peneliti harus mengemukakan alasan dan argumentasi
sebagai dasar pemilihannya.
5.4.3. Obyek dan Sumber Data Penelitian
Pada bagian ini, peneliti mengemukakan obyak penelitiannya. Obyek
penelitian bisa berupa entitas atau kelompok msyarakat tertentu. Peneliti
mengemukakan nama entitas/kelompok masyarakat dan menjelaskan
karakteristiknya. Peneliti juga mengemukakan jenis data (primer/skunder),
tipe data (data fisik/non fisik) dan sumber data penelitian.
Sumber data adalah pihak-pihak yang memberikan informasi/
keterangan yang terkait dengan penelitian. Dalam penyebutan sumber data,
perlu dijelaskan pula data apa yang dicari/diperoleh dari masing-masing
sumber data.
5.4.4. Variabel, Operasionalisasi, dan Pengukuran
Pada bagian ini peneliti mengemukakan variabel-variabel yang diteliti
dengan mempertimbangkan jenis data dan jenis penelitian.
5.4.4.1. Untuk penelitian dengan data primer (kuantitatif-non kasus)
Peneliti memberi definisi setiap variabel, menurunkan variabel ke
dalam dimensi-dimensi tertentu, dan mengembangkan indikator-
indikator atau item-item pengukuran yang menjadi acuan
pengembangan instrument (kuesioner). Sementara untuk penelitian
dengan data skunder, peneliti memberi definisi setiap variabel dan
melakukan pengukuran variabel (menggunakan rumus, rasio atau nilai
tertentu).
5.4.4.2. Untuk jenis penelitian kausalitas dan korelasional (kuantitatif-
kasus)
Peneliti perlu mengelompokkan varibel berdasarkan perannya
yakni variabel independen, variabel dependen, variabel mediasi,
variabel moderasi, dan variabel control, sedangkan untuk penelitian
komparatif cukup menyebutkan masing-masing variabel yang diteliti.
Sementara untuk penelitian eksperiman, selain mengemukakan
variabel-variabel yang diteliti, perlu menyebutkan variabel yang
berfungsi sebagai treatment (perlakuan). Pada akhir pembahasan,

Pedoman Skripsi hlm. 25


peneliti meringkas variabel ke dalam tabel operasionalisasi variabel
yang berisi nama variabel, definisi, pengukuran (indikator/item/rumus).
5.4.4.3. Untuk penelitian kuantitatif-kasus
Pada bagian ini peneliti mengemukakan variabel-variabel yang
diteliti. Peneliti memberi definisi setiap variabel, menurunkan variabel
ke dalam dimensi-dimensi tertentu, dan melakukan pengukuran
variabel (menggunakan rumus atau indikator/item). Untuk penelitian
“sudi kasus” dan “diskriptif”, peneliti tidak perlu ada pengelompokkan
(variabel independen dan dipenden), cukup menyebutkan masing-
masing variabel yang diteliti. Peneliti meringkas pembahasan variabel
ke dalam tabel operasionalisasi variabel yang berisi nama variabel,
definisi, pengukuran (indikator/item/rumus).
5.4.5. Metode Pengumpulan Data
Pada bagian ini peneliti menjelaskan metode/prosedur/teknik
pengumpulan data penelitian serta mengemukakan instrument yang dipakai.
Penelitian mengemukakan metode yang dipakai misalnya, observasi,
interview, kuesioner, dan dokumentasi atau metode lain. Peneliti harus
menentukan/memilih metode yang benar-benar dipakai (tidak harus semua
metode) dalam pengumpulan data. Jika penelitian menggunakan lebih dari
satu metode harus dikelompokkan ke dalam metode utama dan metode
pendukung. Peneliti juga menjelaskan alasan/argumentasi mengapa
menggunakan metode tertentu. Alasan bisa dikaitkan dengan karakteristik
data (jenis dan tipe data), metode anaisis atau alasan lain yang relevan.
Selain itu peneliti juga mengemukakan instrument/alat pengumpul data,
misalnya angket, interview guide, observasi guide, atau instrument lain
seperti kamera, alat perekam suara dan sebagainya. Jika peneliti
menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner, maka pada bagian ini
penelitian menyajikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas. Hasil
pengujian disajikan dalam bentuk tabel yang di kelompokkan menjadi tabel
pengujian validitas dan tabel pengujian reliabilitas. Jika penyajiannya
terlalu panjang (memuat banyak tabel), maka hasil pengujian dapat
disajikan pada lampiran dengan merujuk lampiran tertentu. Peneliti
menjelaskan kesimpulan hasil pengujian validitas dan reliabilitas. Dalam
menjelaskan kesimpulan, peneliti tidak perlu membahas satu persatu nilai-
nilai yang ada di dalam tabel, namun cukup memberi kesimpulan umum.
Jika ada yang tidak memenuhi standar validitas dan reliabilitas, peneliti
harus menjelaskan bagaimana penangannya/penyelesaiannya.

Hlm. 26
STIE Malangkuçeçwara 2019

5.4.6. Metode Analisis


5.4.6.1. Penelitian Kuantitatif – Non Kasus
Pada bagian ini peneliti mengemukakan metode analisis yang dipakai,
misalnya metode statistik. Jika menggunakan metode statistik, perlu
mengemukakan model statistik dalam bentuk rumus atau model persamaan.
Beberapa model statistik parametrik yang bisa digunakan antara lain:
statistik deskriptif, regresi (regresi sederhana/berganda, regresi moderasi,
regresi logit/probit), analisis diskriminan, analisis path, uji beda, SEM, PLS,
data panel, dan time series. Jika prosedur pengujian statistik
mempersyaratkan, peneliti perlu menyajikan hipotesis statistik dalam
bentuk H0 dan Ha.
Selain mengemukakan model statistik, peneliti juga menjelaskan
persyaratan penggunaan model dan asumsi model, serta prosedur
pengujiannya. Beberapa model analisis memerlukan pengujian asumsi
sebelum digunakan lebih lanjut. Contoh asumsi model regresi adalah asumsi
klasik/BLUE antara lain normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas,
autokorelasi, linieritas, dan lainnya. Uji beda terdapat asumsi homogenitas,
stationaritas, uji model/arima dan normaitas. Pada bagian ini peneliti
menjelaskan asumsi model yang diuji serta menjelaskan prosedur dan dan
hasil pengujiannya. Hasil pengujian disajikan pada tabel pengujian asumsi
model. Peneliti menjelaskan dan memberi kesimpulan terhadap hasil
pengujiannya, termasuk cara menangani asumsi yang tidak bisa dipenuhi
dan konsekuensinya dalam penggunaan model. Jika hasil pengujian cukup
panjang (yang memuat tabel dan gambar cukup banyak), peneliti dapat
menyajikan hasil lengkap pada lampiran, dengan merujuk lampiran tertentu.
Sementara pada bagian ini cukup dijelaskan kesimpulan hasil pengujian.
Pada bagian ini, peneliti juga menjelaskan prosedur pengujian model
(model fit) dan prosedur pengujian hipotesis. Untuk regresi berganda,
pengujian model fit menggunakan uji F, sig. F (prob.), R, R2, adjusted R2.
Sementara pengujian hipotesis menggunakan uji t, sig. t (prob.), koefisien
b, koefisien beta.
Pemilihan metode analisis, khususnya metode statistik hendaknya
mempertimbangkan beberpa hal berikut: (a) tujuan penelitian, (b) jenis
penelitian, tipe data (data metrik atau non metrik), (c) tipe variabel
(nominal, ordinal, interval/rasio), (d) jumlah sampel (sampel kecil atau
sampel besar). Peneliti juga bisa menggunakan metode non statistik asalkan
bisa diuji atau dipertanggung-jawabkan akurasi dan keilmiahannya
(memenuhi kaidah ilmiah).

Pedoman Skripsi hlm. 27


5.4.6.2. Penelitian Kuantitatif – Kasus
Pada bagian ini peneliti mengemukakan prosedur analisis dalam
pembahasan/pemecahan masalah. Tahapan/prosedur analisis perlu disusun
berurutan dan sistematis mulai tahap awal analisis sampai tahap pemecahan
masalah. Setiap tahap harus jelas apa yang dilakukan, termasuk
mengemukan tujuan dan hasil yang diharapkan dan mengarah pada
pemecahan masalah.
Sementara untuk jenis penelitian diskriptif yang tidak menggunakan
metode statistik, peneliti menjelaskan prosedur analisis yang mengarah pada
tujuan untuk memberi gambaran kondisi obek yang diteliti
(entitas/masyarakat).
5.5. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan yang berisi
gambaran umum obyek penelitian (jika ada), diskripsi variabel penelitian,
pengujian model dan pengujian hipotesis, serta pembahasan.
5.5.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Pada bagian ini (jika diperlukan) menjelaskan gambaran umum obyek
yang diteliti, misalnya gambaran umum industri, sektor industri, sub sektor
industri, atau gambaran umum reponden. Aspek-aspek gambaran umum
industri/sektor/sub sektor industri, misalnya tentang pangsa pasar,
kapitalisasi pasar, total aset, tren laba, rasio keuangan tertentu dan
sebagainya. Sementara gambaran umum responden meliputi jenis kelamin,
umur, pendidikan, perkerjaan/jabatan, dan sebagainya. Pada dasarnya
peneliti menjelaskan karakteristik umum obyek penelitian. Penjelasan
gambaran umum obyek penelitian tentu harus relevan dengan konteks
penelitian yang dilakukan yakni terkait dengan permasalahan dan tujuan
penelitian.
5.5.2.Diskripsi Variabel Penelitian
Pada bagian ini peneliti mendiskripsikan karakterisrik variabel
penelitian. Diskripsi variabel didasarkan pada hasil analisis diskriptif yang
meliputi frekuensi, rata-rata, modus, median, standar deviasi, dan
sebagainya. Peneliti menyajikan dalam bentuk tabel diskripsi variabel
penelitian. Peneliti dapat menyajikan tiap-tiap variabel beserta indikator
empiris/item atau menyajikan seluruh variabel dan indikator ekpiris dalam
satu tabel. Pada setiap akhir tabel diberi narasi hal-hal (nilai-nilai) yang
menonjol. Narasi sebaiknya tidak mengulang semua nilai yang telah
disajikan di dalam tabel. Pada akhir narasi penjelasan, peneliti memberikan
kesimpulan umum terkait dengan karakteristik variabel dan menjelaskan

Hlm. 28
STIE Malangkuçeçwara 2019

kaitannya dengan kondisi umum responden atau entitas yang menjadi obyek
penelitian.
5.5.3.Pengujian Model dan Penujian Hipotesis
Pada bagian ini penelitian menjelaskan hasil pengujian model dan hasil
pengujian hipotesis. Pengujian model terkait dengan kelayakan model,
seperti uji model fit (goodes of fit). Pengujian model ini umumnya dilihat
dari koefisien R, R2, adjusted R2, nilai F, dan nilai sig. F. Sementara
pengujian hipotesis umumnya dilihat dari kefisien regresi (b), koefisien
regresi terstandar (beta), nilai t, atau nilai sig. t.
Hasil pengujian model disajikan pada tabel hasil pengujian model fit
dan hasil pengujian hipotesis disajikan pada tabel hasil pengujian hipotesis.
Peneliti membaca dan mejelaskan hasil pengujian model kemudian
menyimpulkan apakah model yang dipakai layak (fit). Peneliti menjelaskan
pula kriteria kelayakan jika model digunakan untuk estimasi/prediksi.
Namun jika tujuan penelitian hanya menjelaskan atau tidak
mengestimasi/memprediksi maka standar kelayakan (fit) tidak diperlukan.
Oleh karena itu hasil pengujian model cukup diinterpretasikan atau
dijelaskan.
Hasil pengujian hipotesis dijelaskan satu persatu dengan menyebutkan
koefisien/nilai yang menunjukkan kriteria penerimaan/penolakan hipotesis.
Kriteria tersebut bisa menggunakan perbandingan nilai signifikansi /
probabilitas dengan standar kesalahan yang diterima (nilai α). Atau
menggunakan perbandingan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Setelah
menyajikan hasil pengujian hipotesis, peneliti membaca dan
menginterpreta-sikan hasil pengujian hipotesis, baik yang diterima maupun
yang ditolak.
5.5.4. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti membahas hasil pengujian hipotesis secara
komprehensif. Pembahasan dilakukan untuk masing-masing hipotesis baik
yang diterima ataupun yang ditolak. Pembahasan dikaitkan dengan
beberapa aspek, yakni (a) teori yang dipakai dalam penelitian, (b) hasil
penelitian terdahulu, (c) hasil analisis diskriptif, (d) fenomena yang ada, dan
(e) konteks lingkungan dimana penelitian tersebut dilakukan. Tampilan dari
alat analisis seperti SPSS tidak boleh di copy paste, melainkan harus
dibuatkan tabel yang baru sesuai dengan kebutuhan analisis.
Dalam pembahasan, peneliti harus menghindari pengungkapan
angka/nilai statistik yang sudah dijelaskan pada pengujian hipotesis
sebelumnya. Peneliti harus menekankan pada narasi kualitatif hasil
pengujian hipotesis hubungannya dengan aspek-aspek tersebut di atas (a, b,
c, d, e). Peneliti harus menjelaskan pula alasan/arumentasi terhadap

Pedoman Skripsi hlm. 29


hipotesis yang ditolak. Di akhir pembahasan setiap hipotesis, peneliti
memberikan statement/pernyataan yang mengarah pada kesimpulan
terhadap hipotesis yang telah diuji.
5.5.5.Penelitian Kuantitatif-Kasus
Bagian ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan yang berisi
gambaran umum obyek penelitian, penjelasan kasus, penyajian data
penelitian, analisis data penelitian, model pemecahan masalah, dan
pembahasan.
5.5.5.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Pada bagian ini menjelaskan gambaran umum obyek yang diteliti,
misalnya gambaran umum industri, sektor industri, sub sektor industri, atau
gambaran umum entitas/kelompok masyarakat. Aspek-aspek gambaran
umum industri/sektor/sub sektor industri, misalnya tentang pangsa pasar,
kapitalisasi pasar, total aset, tren laba, rasio keuangan tertentu dan
sebagainya. Sementara gambaran umum terkait dengan entitas/masyarakat
(jika ada) meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, perkerjaan/jabatan, dan
sebagainya. Penjelasan gambaran umum obyek penelitian tentu harus
relevan dengan konteks penelitian yang dilakukan yakni terkait dengan
permasalahan dan tujuan penelitian.

5.5.5.2. Penjelasan Kasus


Untuk jenis penelitian “studi kasus”, bagian ini menjelaskan
karakteristik kasus yang dianalisis. Peneliti menjelaskan ruang lingkup
kasus yang dibahas/diteliti meliputi karakteristik kasus secara sepesifik,
permasalahan yang terkait, kemungkinan faktor-faktor yang menyebabkan
dan dampaknya terhadap keberadaan entitas/masyarakat. Peneliti harus
menunjukkan bahwa kasus yang dianalisis adalah penting dan
membutuhkan pemecahan/penyelesaian melalui penelitian ini. Sementara
untuk penelitian “diskriptif”, peneliti menjelaskan karakteristik umum
entitas/kelompok masyarakat yang menarik untuk diamati.
5.5.5.3. Penyajian Data
Pada bagian ini mengemukakan penyajian data penelitian yang sudah
dikumpulkan. Data disajikan secara ringkas, berurutan dan sistematis sesuai
dengan prosedur analisis. Data disajikan dalam bentuk tabel dan atau
gambar/grafik/skema. Setiap tabel/gambar/ grafik/skema diberi narasi
umum untuk menjelaskan karekteristik data tersebut. Jika data merupakan
angka/nilai yang sudah diringkas dalam tabel, maka narasinya tidak perlu

Hlm. 30
STIE Malangkuçeçwara 2019

menyebut ulang angka/nilai tersebut, cukup menyebut angka/nilai yang


menonjol (paling besar, paling kecil, dan rata-rata).
5.5.5.4. Analisis Data
Pada bagian ini menjelaskan prosedur analisis dan hasil-hasil analisis.
Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel/gambar/grafik/skema. Hasil
analisis disajikan secara berurutan dan sistematis mengikuti alur dalam
tahapan analisis. Hasil analisis harus menunjukkan tahapan-tahapan dalam
pemecahan masalah. Hasil analisis terhadap pemecahan masalah harus
memperhatikan kriteria/standar tertentu yang terkait dengan kasus yang
dianalisis. Melakukan pengklasifikasian, perbandingan, perhitungan
terhadap data yang ada dan menguji atau mengkonfirmasi dengan
standar/nilai tertentu. Mengembangkan alternatif dan mengevaluasi
kelemahan dan kelebihannya terkait dengan pemecahan masalah.
5.5.5.5. Model Pemecahan Masalah
Untuk penelitian “studi kasus”, pada bagian ini menyajian model
pemecahan masalah yang telah dianalisis sebelumnya. Model pemecahan
masalah disajikan sesuai denga skema dan format yang telah dirancang
sebelumnya. Model pemecahan masalah disajikan dalam bentuk
tabel/gambar/ grafik/skema. Model pemecahan masalah yang disajikan
merupakan model terbaik yang telah dianalisis dan dievaluasi pada tahap
analisis sebelumnya. Model pemecahan masalah harus memberikan
perspektif pemecahan masalah yang komprehensif. Jika model ini ada
keterbatasan atau kelemahannya, harus dijelaskan termasuk dampaknya
terhadap entitas/masyarakat.
Untuk penelitian “diskriptif”, model pemecahan masalah sifatnya lebih
umum. Model ini menjelaskan gambaran umum kondisi entitas/masyarakat
disertai beberapa hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap keberadaan
entitas/masyarakat. Model ini juga memberikan informasi penting terkait
aspek-aspek dalam pengelolaan entitas/masyarakat yang lebih baik di masa
depan.
5.5.5.6. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti membahas hasil analisis dan/atau pemecahan
masalah. Untuk penelitian “studi kasus”, pembahasan diarahkan pada model
pemecahan masalah yang sudah dihasilkan. Ditunjukkan pula model
pemecahan masalah yang sudah dihasilkan disertai penjelaskan dalam
penerapannya (termasuk persyaratan jika ada). Jika model sistem yang
dihasilkan sebaiknya disertai pula kriteria penerapannya dan penjelasan
tentang kemanfaatan (cost and benefit) jika sistem diterapkan. Sementara
untuk penelitian “diskriptif”, pembahasan meliputi penjelasan karakteristik

Pedoman Skripsi hlm. 31


entitas dan faktor-faktor yang terkait sehingga dapat diketahui kondisi
entitas/masyarakat dan ke depannya dapat dikelola lebih baik (kinerja lebih
baik).

5.6. PENUTUP
Pada bagian penutup membahas kesimpulan, kontribusi penelitian,
keterbatasan penelitian, dan saran.
5.6.1. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti memaparkan kesimpulan hasil penelitian.
Kesimpulan penelitian bukan “ringkasan” hasil penelitian, namun
merupakan poin-poin penting yang disarikan dari hasil analisis dan/atau
pemecahan masalah dan pembahasan. Beberapa poin penting itu bisa berupa
temuan penelitian yang spesifik dalam konteks kasus yang diteliti.
Kesimpulan penelitian harus dikaitkan dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian, atau dengan fokus penelitian untuk penelitian kualitatif. Oleh
karena itu kesimpulan penelitian harus menunjukkan bahwa tujuan
penelitian dapat menjawab permasalahan penelitian. Dengan demikian
jumlah kesimpulan harus sesuai dengan rumusan masalah.
5.6.2. Kontribusi Penelitian
Pada bagian ini peneliti memaparkan kontribusi/sumbangan penelitian
terhadap berbagai bidang antara lain teoritis mapun praktis. Kontribusi
bidang teoritis yaitu kontribusi terhadap penerapan teori dan konsep yang
ada (sesuai dengan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian).
Kontribusi juga bisa berupa kerangka konsep atau model penecahan
masalah untuk penelitian yang akan datang.
Kontribusi bidang praktis berkaitan dengan kontribusi dalam praktik-
praktik keseharian di lingkungan entitas/masyarakat, seperti praktik-praktik
manajemen, akuntansi, sistem informasi, pengambilan keputusan, investasi,
dan sebagainya. Kontribusi penelitian tidak mengaruskan berupa sesuatu
yang “spektakuler” atau yang benar-benar baru, namun boleh merupakan
bagian kecil dari suatu “body of knowledge” atau bagian kecil dari praktik-
praktik keseharian. Selain itu, kontribusi tidah harus mecakup semua bidang
(teoritis dan praktis), namun boleh kontribusi terhadap salah satu diantara
dua bidang tersebut.
Kontribusi juga bisa dijelaskan terkait dengan pihak-pihak yang
memperoleh manfaat hasil penelitian, misalnya entitas perusahaan,
kelompok masyarakat, pemerintah, investor, dan peneliti. Kontribusi di
bidang ini sesuai dengan manfaat penelitian bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.

Hlm. 32
STIE Malangkuçeçwara 2019

5.6.3. Keterbatasan Penelitian


Pada bagian ini peneliti menjelaskan keterbatasan penelitian.
Keterbatasan merupakan kendala yang sifatnya uncontrolable yang terjadi
selama proses penelitian. Keterbatasan penelitian dapat berupa kendala
terkait dengan pengumpulan data. Peneliti tidak bisa mengakses data karena
terkendala peraturan / regulasi, terkendala sistem, terkendala birokrasi,
terkendala kerahasiaan data, dan sebagainya. Keterbatasan terkait dengan
durasi waktu penelitian, biaya atau anggaran yang tersedia, dan sebagainya.
5.6.4. Saran
Pada bagian ini peneliti mengemukakan saran-saran perbaikan atau
solusi terhadap permasalahan yang dihadapi entitas/masyarakat. Saran bisa
juga ditujukan untuk perbaikan penelitian yang akan datang. Saran
hendaknya mengacu pada kesimpulan dan temuan hasil penelitian. Saran
dapat disampaikan dalam bentuk konseptual atau normatif, jika terkait
dengan pengembangan konsep dan model pemecahan masalah. Selain itu
saran juga dapat disampaikan dalam bentuk yang lebih konkrit, jelas, dan
aplikatif, jika terkait dengan hal-hal praktis.

Pedoman Skripsi hlm. 33


BAB VI
BAGIAN UTAMA SKRIPSI
Untuk Jenis Penelitian Kualitatif

Bagian utama skripsi sebagaimana telah disajikan pada tabel 2.1 dijelaskan
berikut ini.
6.1. Pendahuluan
Untuk setiap jenis penelitian, bab pendahuluan terbagi dalam empat
sub bab yaitu, latar belakang masalah, perumusan masalah/Fokus Masalah,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Penjelasan untuk masing-masing
sub bab diuraikan sebagai berikut.
6.2. Latar Belakang Masalah
Pada latar belakang masalah, peneliti mengungkapkan rasa ingin tahu
dan kegalauan peneliti terhadap fenomena sosial atau peristiwa yang
diteliti. Peneliti perlu mengungkap mengapa penelitian ini penting untuk
dilakukan, fenomena apa yang terjadi terkait dengan topik penelitian,
sehingga peneliti ingin mengetahui lebih jauh.
Selain itu peneliti perlu mengemukakan kata-kata kunci penelitian
yang berupa konsep-konsep yang hendak diteliti sejalan dengan teori yang
relevan, didukung bukti-bukti empiris dari hasil penelitian terdahulu.

6.3. Perumusan Masalah/Fokus Masalah


Rumusan masalah bertumpu pada suatu fokus. Perumusan masalah
bagi peneliti akan mengarahkan dan membimbing pada situasi di lapangan
yang akan dipilih dari berbagai latar belakang yang sangat banyak tersedia.
Perumusan fokus sebaiknya dilakukan sebelum peneliti melakukan
pengumpulan data di lapangan. Perumusan fokus penelitian akan
membatasi peneliti guna memilih mana data yang relevan dan mana yang
tidak.
Data yang relevan dimasukkan dalam laporan dan dianalisis,
sedangkan yang tidak relevan dikeluarkan. Masalah yang dirumuskan
secara jelas dan tegas merupakan alat yang ampuh untuk memilih data yang
relevan. Ada tiga bentuk penyajian fokus penelitian yang diuraikan sebagai
berikut.
a. Secara diskusi, cara penyajiannya dalam bentuk pernyataan secara
deskriptif, tetapi perlu diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan
penelitian.

Hlm. 34
STIE Malangkuçeçwara 2019

b. Secara proporsional, cara penyajiannya langsung dengan


menghubungkan faktor-faktor dalam hubungan logis dan bermakna.
c. Secara gabungan, cara penyajiannya lebih dulu disajikan dalam
bentuk diskusi kemudian ditegaskan lagi dalam bentuk proposional.

6.4. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam
penelitian sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan, sehingga
dapat memberikan deskripsi yang jelas, detil, dan mendalam mengenai
proses dan hasil penelitian yang ingin dicapai.
Tujuan penelitian pada jenis penelitian kualitatif adalah untuk
mendapatkan pemahaman secara luas dan mendalam terhadap suatu
permasalahan yang sedang dikaji atau akan dikaji. Secara garis besar ada
beberapa tujuan dalam penelitian kualitatif, yaitu:
- Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
- Menggambarkan realitas yang kompleks
- Memeroleh pemahaman makna
- Menemukan teori.
Dengan demikian tujuan penelitian harus secara spesifik menyebutkan apa
yang ingin dicapai oleh peneliti dan merupakan salah satu atau lebih dari
tujuan yang telah disampaikan sebelumnya.
6.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian untuk menyatakan hubungan antara hasil penelitian
yang telah dicapai dengan permasalahan yang lebih luas atau dengan dunia
nyata yang kompleks. Manfaat penelitian mengindikasikan kemungkinan
aplikasi dari hasi penelitian secara teoretis maupun praktis. Manfaat
penelitian juga dapat dikelompokkan berdasarkan kemanfaatan pada pihak-
pihak yang terkait dan berkepentingan dengan hasil penelitian.

6.6. TINJAUAN PUSTAKA


Judul bab II pada penelitian kualitatif tidak harus ditulis “Tinjauan
Pustaka”, tetapi dapat diberi judul yang menggambarkan teori yang terkait
dengan topik penelitian dan kajian tentang metode yang digunakan. Dalam
bab ini dipaparkan teori-teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan fokus penelitian.
Dalam bab ini juga perlu dicantumkan kerangka berpikir terjadinya
fenomena yang diteliti. Kajian pustaka digunakan sebagai bahan penjelas
tentang konteks penelitian dan sebagai bahan pembahasan penelitian.

Pedoman Skripsi hlm. 35


6.7. Metode Penelitian
Rincian pembahasan tentang bab metode penelitian sebagaimana
ditunjukkan pada tabel 2.1 diuraikan sebagai berikut.
6.7.1. Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan jenis penelitian yang dipilih, dan
mengemukakan alasan atau argumentasi mengapa memilih jenis penelitian
tertentu. Pemilihan jenis penelitian pada umumnya didasarkan pada sifat
masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Ada beberapa jenis
rancangan penelitian yang dapat dipilih dalam penulisan skripsi antara lain
Fenomenologi, studi kasus, etnografi, etnometodologi, historis, biografi,
dan lain-lain.

6.7.1.1. Penelitian Fenomenologi


Penelitian Fenomenologi bertujuan untuk menemukan makna dari hal-hal
mendasar dan esensial dari fenomena, realitas, berdasarkan pengalaman
informan. Penelitian fenomenolgi dimulai dengan memperhatikan dan
menelaan fokus fenomena yang hendak diteliti, melihat berbagai aspek
subyektif dari perilaku informan. Selanjutnya peneliti melakuan penggalian
data berupa pemaknaan berdasarkan pengalaman informan terhadap
fenomena terkait. Penggalian data dilakukan dengan melakukan wawancara
mendalam (dept interviews) terhadap informan. Selain itu dilakukan
observasi langsung mengenai situs penelitian dan menginterpretasikan
pengalamannya kepada orang lain.
6.7.1.2. Penelitian Studi Kasus
Penelitian dilakukan terhadap suatu kasus atau fenomena tertentu
yang ada di dalam masyarakat dan dilakukan secara mendalam untuk
mempelajari latar belakang, keadaa, dan interaksi yang terjadi. Studi kasus
dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang dapat berupa suatu program,
kegiatan, peristiwa, atau pada sekelompok individu yang ada pada keadaan
atau kondisi tertentu.
Penelitian studi kasus bukanlah dilakukan untuk menarik
kesimpulan terhadap fenomena dari suatu populasi atau kumpulan tertentu,
tetapi khusus untuk kejadian atau fenomena yang diteliti saja. Walaupun
mencakup satu kesatuan sistem, penelitian studi kasus tidak harus meneliti
satu orang atau idnividu saja, tetapi dapat juga dengan beberapa orang atau
objek yang memiliki satu kesatuan fokus fenomena yang akan diteliti.
Guna mendapatkan data, penelitian studi kasus menggunakan teknik

Hlm. 36
STIE Malangkuçeçwara 2019

wawancara, observasi, sekaligus studi dokumenter yang selanjutnya


dianalisis menjadi suatu teori. Penelitian studi kasus memahami, menelaah,
dan kemudian menafsirkan makna yang didapat dari fenomena yang
diteliti.
6.7.1.3. Penelitian Etnografi
Etnografi merupakan metode penelitian yang melihat kajian bahasa
dalam perilaku sosial dan komunikasi masyarakat serta bagaimana bahasa
tersebut diterapkan berdasarkan konsep budaya yang terkait. Kajian
etnografi memiliki dua dasar konsep yang menjadi landasan penelitian,
yaitu aspek budaya (antropologi) dan bahasa (linguistik). Bahasa
dipandang sebagai sistem penting yang berada dalam budaya masyarakat.
Metode penelitian etnografi memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk
dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya serta digunakan untuk
berkomunikasi para individu di dalamnya, serta melihat bagaimana bentuk
dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Metode etnografi juga menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang
berlaku dan peran yang dijalankan, interaksi sosial yang terjadi dalam suatu
masyarakat juga diintepretasikan. Metode etnografi biasanya digunakan
untuk berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu dalam masyarakat,
bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup, dan lain-lainnya.
6.7.1.4. Penelitian Grounded Theory
Metode grounded theory merupakan penelitian yang dilakukan
untuk menemukan suatu teori atau menguatkan teori yang sudah ada
dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada, kemudian dibuat
kesimpulan yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori. Dalam
penelitian grounded theory, peneliti perlu memilah mana fenomena yang
dapat dikatakan fenomena inti dan mana yang bukan untuk dapat diambil
dan dibentuk suatu teori.
Pengumpulan data metode grounded theory dilakukan dengan studi
lapangan, observasi, pembandingan antara kategori, fenomena, dan situasi
berdasarkan berbagai penilaian, misalnya kajian induktif, deduktif, dan
verifikasi hingga datanya bersifat jenuh
6.7.1.5. Penelitian Historis
Metode peneltian historis adalah penelitian yang memiliki fokus
penelitian berupa peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan
rekonstruksi masa lalu dengan sumber data atau saksi sejarah yang masih
ada hingga saat ini. Sumber data penelitian bisa diperoleh dari berbagai
catatan sejarah, artifak, laporan verbal, dan saksi hidup yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenaran persaksiannya. Karena mengkaji

Pedoman Skripsi hlm. 37


peristiwa yang sudah berlalu, ciri khusus dari penelitian historis adalah
waktu; di mana fenomena dilihat perkembangan atau perubahannya
berdasarkan pergeseran waktu.
lain dari metode historis adalah kajian penelitian lebih banyak
bergantung pada data observasi peneliti terdahulu, bukan hanya data
observasi milik peneliti itu sendiri. Selain itu, sumber data yang digunakan
haruslah bersifat objektif, sistematis, akurat, serta otentik yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya dan juga berasal dari sumber yang
tepat. Karena metode historis memiliki konsep dasar waktu, perlu
diperhatikan dengan lebih teliti mengenai urutan peristiwa dan waktu-
waktunya dengan detil dan jelas.
6.7.2. Informan dan Situs Penelitian
Dalam penelitian kualitatif pihak yang memberikan informasi
disebut dengan informan, sedangkan tempat dimana penelitian dilakukan
disebut dengan situs penelitian. Informan penelitian harus dipilih sesuai
dengan rancangan penelitian, sebagai contoh jika menggunakan
fenomenologi, maka informannya adalah orang yang berpengalaman dalam
melakukan aktivitas sesuai topik yang diangkat, sedangkan jika
menggunakan etnografi informannya adalah orang yang melakukan
aktivitas sesuai topik bahasan.
6.7.3. Analisis Data
Analisis data pada penelitian kualitatif bergantung pada rancangan
penelitian yang digunakan, sebagai contoh beberapa rancangan penelitian
beserta jenis analisis data yang harus dilakukan.

Tabel 2.3
Jenis analisis data pada penelitian Kualitatif
Rancangan Penelitian Jenis Analisis Data
Fenomenologi Noema
Noesis
Epoche (bracketing)
Intentional Analysis
Eidetic Reduction (Kamayanti, 2016, p. 153)
Etnografi Analisis domain
Analisis taksonomi
Analisis komponensial (Spradley, 2006, pp. 150-262)
Etnomethodologi Analisis Indeksikalitas
Analisis Refleksivitas
Analisis Aksi Kontekstual(Kamayanti, 2016, pp.
135-142)

Hlm. 38
STIE Malangkuçeçwara 2019

Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian kualitatif tidak


harus menunggu sampai semua data selesai dikumpulkan, melainkan
dilakukan setiap saat, ketika mengumpulkan data dan dilakukan secara
berulang-ulang. Pada saat mengumpulkan data seorang peneliti kualitatif
dapat langsung melakukan reduksi terhadap data yang dianggap tidak
relevan. Berbagai upaya untuk mengecek keabsahan (validitas) data dapat
dilakukan peneliti antara lain dengan cara,
1) melakukan triangulasi antara lain terhadap sumber informasi, metode,
dan teori;
2) memperpanjang kehadiran di situs untuk melakukan pengamatan lebih
dalam atau dengan observasi partisipasi; atau
3) melakukan pembahasan dengan teman sejawat.

6.8. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pembahasan pada penelitian kualitatif dapat dimulai dengan
mendeskripsikan Lokasi (situs) penelitian, temuan penelitian, dan
pembahasan.
6.8.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Bagian ini mendeskripsikan tentang lokasi penelitian terutama yang
berkenaan dengan topik penelitian. Deskripsi ini dimaksudkan untuk
menginformasikan kondisi situs penelitian secara umum, serta data atau
peristiwa penting yang erat hubungannya dengan topik penelitian.
6.8.2. Temuan Penelitian
Temuan penelitian merupakan deskripsi dari data yang terkumpul,
khususnya yang berkaitan langsung dengan upaya menjawab fokus
penelitian. Peneliti dapat mengungkapkan data serinci mungkin dengan
menyampaikan semua informasi yang diperoleh secara rinci berdasarkan
bahasa dan pandangan informan dengan mengutip langsung apa yang
diucapkan oleh informan, serta bahasa tubuh yang tampak saat wawancara
atau observasi. Oleh karena itu, hasil data wawancara perlu ditranskripsikan
agar saat menulis temuan dapat dengan mudah menuliskannya pada bagian
ini. Temuan penelitian dapat dirinci dalam beberapa bagian sesuai dengan
hasil yang diperoleh.
6.8.3. Pembahasan
Bagian ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan atara pola-pola,
kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori yang
ada dan temuan penelitian sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari

Pedoman Skripsi hlm. 39


temuan yang diungkap dari lapangan. Kesimpulan dari hasil temuan
penelitian tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk tabel atau diagram.

6.9. PENUTUP
Pada bagian penutup membahas kesimpulan, kontribusi penelitian,
keterbatasan penelitian, dan saran.
6.9.1. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti memaparkan kesimpulan hasil penelitian.
Kesimpulan penelitian bukan “ringkasan” hasil penelitian, namun
merupakan poin-poin penting yang disarikan dari hasil analisis dan/atau
pemecahan masalah dan pembahasan. Beberapa poin penting itu bisa berupa
temuan penelitian yang spesifik dalam konteks kasus yang diteliti.
Kesimpulan penelitian harus dikaitkan dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian, atau dengan fokus penelitian untuk penelitian kualitatif. Oleh
karena itu kesimpulan penelitian harus menunjukkan bahwa tujuan
penelitian dapat menjawab permasalahan penelitian.
6.9.2. Kontribusi Penelitian
Pada bagian ini peneliti memaparkan kontribusi/sumbangan penelitian
terhadap berbagai bidang antara lain teoritis mapun praktis. Kontribusi
bidang teoritis yaitu kontribusi terhadap penerapan teori dan konsep yang
ada (sesuai dengan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian).
Kontribusi juga bisa berupa kerangka konsep atau model penecahan
masalah untuk penelitian yang akan datang.
Kontribusi bidang praktis berkaitan dengan kontribusi dalam praktik-
praktik keseharian di lingkungan entitas/masyarakat, seperti praktik-praktik
manajemen, akuntansi, sistem informasi, pengambilan keputusan, investasi,
dan sebagainya. Kontribusi penelitian tidak mengaruskan berupa sesuatu
yang “spektakuler” atau yang benar-benar baru, namun boleh merupakan
bagian kecil dari suatu “body of knowledge” atau bagian kecil dari praktik-
praktik keseharian. Selain itu, kontribusi tidah harus mecakup semua bidang
(teoritis dan praktis), namun boleh kontribusi terhadap salah satu diantara
dua bidang tersebut.
Kontribusi juga bisa dijelaskan terkait dengan pihak-pihak yang
memperoleh manfaat hasil penelitian, misalnya entitas perusahaan,
kelompok masyarakat, pemerintah, investor, dan peneliti. Kontribusi di
bidang ini sesuai dengan manfaat penelitian bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.

Hlm. 40
STIE Malangkuçeçwara 2019

6.9.3. Keterbatasan Penelitian


Pada bagian ini peneliti menjelaskan keterbatasannya dalam melakukan
penelitian yang sifatnya uncontrolable, bukan sesuatu yang sudah dipilih
oleh peneliti. Keterbatasan penelitian dapat berupa kendala terkait dengan
pengumpulan data, atau kendala karena birokrasi dalam perizinan, regulasi,
kerahasiaan data, dst.
6.9.4. Saran
Pada bagian ini peneliti mengemukakan saran-saran perbaikan atau
solusi terhadap permasalahan yang dihadapi entitas/masyarakat. Saran bisa
juga ditujukan untuk perbaikan penelitian yang akan datang. Saran
hendaknya mengacu pada kesimpulan dan temuan hasil penelitian. Jika
terkait dengan pengembangan konsep dan model pemecahan masalah, saran
bisa disampaikan dalam bentuk konseptual atau normatif. Jika terkait
dengan hal-hal praktis, hendaknya saran disampaikan dalam bentuk yang
kongkrit, jelas, dan aplikatif.

Pedoman Skripsi hlm. 41


BAB VII
BAGIAN AKHIR SKRIPSI

Bagian akhir skripsi dicantumkan setelah bab penutup. Umumnya


bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran. Dalam bab ini akan
dikemukakan mengenai cara menulis daftar pustaka , menulis kutipan
pustakan yang dicantumkan dalam teks, dan menulis kutipan teks yang
diambil dari sumber lain.

7.1. Daftar Pustaka


Daftar Pustaka dalam skripsi harus disusun sesuai ketentuan berikut.

1) Daftar pustaka disajikan pada halaman baru setelah bab penutup


dan diberi judul “DAFTAR PUSTAKA” yang diketik dengan huruf
kapital dan diletakkan di tengah halaman bagian atas.
2) Penulisan daftar pustaka menggunakan “APA (American
Psychological Association) Style”. Salah satu ciri khas dalam APA
Style ialah nama diurutkan berdasarkan abjad terkecil
3) Daftar pustaka harus menyertakan semua referensi yang disebut
oleh penulis dalam bagian utama skripsi.
4) Semua nama yang tertera dalam setiap referensi harus ditulis
semua, nama kedua dan seterusnya tidak boleh diganti dengan
“dkk” atau et.al”
5) Jarak penulisan antar baris dalam setiap pustaka adalah satu spasi,
sedangkan jarak antar pustaka adalah satu baris.
6) Penulisan daftar pustaka untuk baris pertama dimulai dari sisi kiri
kertas, sedangkan baris ke dua dan seterusnya masuk lima ketukan.
7) Daftar pustaka diupayakan terbitan 10 tahun terakhir, dan disusun
secara vertikal menurut urutan abjad dan secara horisontal menurut
pola: nama, tahun, judul, penerbit, kota tempat diterbitkan, dan
halaman.
8) Daftar Pustaka harus memuat lebih banyak rujukan utama (jurnal)
dibandingkan dengan rujukan bentuk lain (buku, majalah, disertasi,
tesis, dll).
9) Penulisan Referensi dalam daftar pustaka dibedakan menurut jenis
pustaka yang dipakai. Berikut cara penulisan dari beberapa jenis
pustaka beserta contohnya.
a. Pustaka berupa artikel jurnal cara penulisannya adalah, nama
pengarang, tahun penerbitan ditulis dalam kurung. Judul
tulisan, nama jurnal (ditulis miring) volume, nomor penerbitan,
dan halaman. Contoh:

Hlm. 42
STIE Malangkuçeçwara 2019

Avison, D. E., Cuthbertson, C., & Powell, P. (1999). The


Paradox of Information Systems: Strategic value and low
status. The Journal of Strategis Information Systems, 8(4),
419-445

Feies, G. C., Virag, N. P., & Mates, D. (2012). Characterization


of Accounting Systems of Community Operators of Public
Utilities Services. Prcedia Social and Behavioral Sciences,
62, 114-121

b. Pustaka berupa buku teks


Nama pengarang, tahun penerbitan dalam kurung. Judul buku
(cetak miring), nomor edisi, nama penerbit, kota tempat
perbitan. Contoh:

Jogiyanto (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah


dan Pengalaman-pengalaman (Edisi pertama - cetakan
ketika ed.): BPFE-Yogyakarta.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2003). Accounting


Information System (ninth edition ed.): Prentice Hall.

c. Pustaka berupa buku teks terjemahan


Nama pengarang, tahun penerbitan ditulis dalam kurung. Judul
buku ditulis miring, editor jika ada, nama penerjemah ditulis
dalam kurung, tempat penerbitan, nama penerbit.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Sistem Informasi


Akuntansi (Accounting Information Systems) (K. S. N.
Safira & B. Puspasari, Trans. 13 ed.). Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

d. Pustaka berupa prosiding (kumpulan beberapa makalah/artikel)


Nama pengarang makalah, tahun penerbitan ditulis dalam
kurung. Judul makalah (cetak miring), paper dipresentasikan
pada acara ……….(sebutkan nama konferensinya, tempat
kegiatan seminar/konferensi. Contoh:

Pedoman Skripsi hlm. 43


Sila, M., & Thatiana. (2015). Memaknai Nilai Budaya "Tri Hita
Karana" (THK) dalam Pertimbangan Audit. Paper
presented at the Temu Masyarakat Akuntansi
Multiparadigma Indonesia Universitas Udayana Bali.
e. Pustaka berupa Majalah
Rachman, V. (2018, 13-26 September 2018). Taktik Sinar Mas
Mencetak Imbal Hasil Tinggi. SWA, 19, 75-77
f. Pustaka berupa buku yang diterbitkan suatu lembaga
DRPM. (2017). Panduan Pelaksanaan Penelitian & Pengabdian
Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat
g. Pustaka berupa surat kabar
nad/xav. (2018). Dongkrak Ekonomi Keluarga, Bantu Masalah
Warga, Jawa Pos, p. 7.
h. Pustaka dari internet
Nama sumber rujukan, tahun ditulis dalam kurung. Judul
artikel, diambil dari website mana tanggal berapa. Contoh:
Ahmad, H. 2015. DAFTAR PRODUK UNGGULAN
SUMATERA BARAT Retrieved 28 Januari, 2018, from
http://www.sumbarprov.go.id/details/news/6055#

7.2. Lampiran-lampiran
Lampiran memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk
melengkapi serta mendukung uraian yang disajikan dalam bagian utama
skripsi. Lampiran dapat berupa contoh perhitungan, kuesioner, uraian
metode analisis, gambar, foto, peta, dan data penunjang lainnya.
Pada prinsipnya lampiran adalah tambahan penjelasan yang
bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena bilaman
disajikan dalam teks akan mengganggu konteks bahasan. Lampiran
hendaknya diberi nomor dan halaman untuk memudahkan pembaca
menemukan apa yang dicari.

Hlm. 44
STIE Malangkuçeçwara 2019

DAFTAR PUSTAKA

Eferin, Sujoko, & Suherman, Bonnie. (2010). Seni Perang Sun Zi Dan
Sistem Pengendalian Manatemen: Filosofi dan Aplikasi: Elex Media
Komputindo.

Gordon, Lawrence .A., & Miller, Danny. (1976). A Contingency


Framework for the Design of Accounting Information Systems.
Accounting, Organizations and Society, 1(1), 59-69.

Hofstede, Geert. (2011). Dimensionalizing Cultures: The Hofstede Model in


Context. from IACCP and ScholarWorks@GVSU
http://dx.doi.org/10.9707/2307-0919.1014

Kamayanti, Ari. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Akuntansi,


Pengantar Religiositas Keilmuan. Jakarta: Yayasab Rumah Peneleh.
Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Spradley, James P. (2006). Metode Ethnografi (Misbach Zulfa Elizabeth,


Trans. Edisi Kedua ed.). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Pedoman Skripsi hlm. 45


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Berikut ini diberikan contoh-contoh format yang dibutuhkan dalam skripsi,


mulai dari bagian awal sampai dengan bagian akhir skripsi. Contoh-contoh
tersebut ditunjukkan pada lampiran-lampiran berikut.
Lampiran – 1 Contoh Sampul Depan Skripsi

Skripsi
Untuk memenuhi persyaratan
dalam memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi*)

Hlm. 46
STIE Malangkuçeçwara 2019

Lampiran-2 Contoh Lembar Judul

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(studi pada P.T. Patriot Prima Poncokusumo)

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi*)

Oleh:
Nur Halima
K.2014.1.32752

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MALANGKUÇEÇWARA


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
MALANG
2018

Pedoman Skripsi hlm. 47


Lampiran-3 Contoh Lembar Pengesahan

SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(studi pada P.T. Patriot Prima Poncokusumo)

Oleh:
Nur Halima
K.2014.1.32752

telah dipertahankan di depan dosen penguji pada tanggal :


………………………. dan dinyatakan LULUS

Menyetujui,
Dosen Pembimbing,

Dr. Hanif Mauluddin, M.Si.


Nik.: 202.710…….

Mengetahui,
Ketua STIE Malangkuçeçwara

Drs. Bunyamin, M.M., Ph.D.


Nik. 202.710.

Hlm. 48
STIE Malangkuçeçwara 2019

Lampiran-4 Contoh Pernyataan Orisinalitas

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang


pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah
yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di
suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip
dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Skripsi dibatalkan serta diproses sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU nomor 20 tahun
2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)

Malang, …………………….
Mahasiswa
ttd
Meterai
6000

___________
NPK: ………………

Pedoman Skripsi hlm. 49


Lampiran – 5 Contoh Riwayat Hidup

Riwayat Hidup

Nama : ………………………….….
Tempat dan Tanggal Lahir : ………………………….….
Jenis Kelamin : ………………………….….
Alamat : ………………………….….
Agama : ………………………….….
Nama Ayah : ………………………….….
Nama Ibu : ………………………….….
Riwayat Pendidikan : ………………………….….
Prestasi yang Diperoleh : ………………………….….
Hal lain yang dianggap penting untuk : ………………………….….
diuraikan

Malang, …………………….
Penulis,

Nur Halima

Hlm. 50
STIE Malangkuçeçwara 2019

Lampiran – 6 Contoh Ucapan Terima Kasih

Ucapan Terima Kasih

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada:
1. Ketua STIE Malangkuçeçwara
2. Ketua Program Studi
3. Dosen Pembimbing
4. Pimpinan perusahaan tempat penelitian dilakukan

Rekan-rekan penulis dan semua pihak yang telah banyak memberikan


bantuan untuk ikut berperan serta dalam memperlancan penelitian dan
penulisan skripsi ini. Sujud dan terima kasih yang dalam penulis
sampaikan kepada ayah bunda tercinta, atas dorongan yang kuat serta
kebijaksanaan dan doa yang tiada putus-putusnya dipanjatkan
kehadiran Allah SWT sehingga penulis bisa menyelesaikan studi.
Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada ………
yang telah banyak membantu ………, dan seterusnya (dapat
diuraikan kepada siapa lagi terima kasih ini akan disampaikan).

Malang, ……………………….
Penulis,

Nur Halima

Pedoman Skripsi hlm. 51


Lampiran - 7 Contoh Abstrak

ABSTRAK

Secara umum, penelitian ini bertujuan mengetahui praktek Corporate Governance


dengan implementasi Indeks CG. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan menguji
pengaruh implementasi Indeks CG terhadap Corporate Value. Penelitian dilakukan
terhadap 115 perusahaan manufaktur selama 5 tahun (2012-2016) dan jumlah pengamatan
sebanyak 575 kasus. Pengukuran Indeks CG menggunakan 5 komponen indeks yakni
Commitment to CG, Structure and Functioning of the Board of Directors, Control
Environment and Processes, Transparency and Disclosure, Rights of Minority
Shareholders. Metode analisis menggunakan Moderating Analysis Regression (MRA)
dengan Eraning Quality sebagai pemoderasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Commitment to CG dan Rights of Minority
Shareholders berpengaruh positif terhadap Corporate Value. Hasil pengujian interkasi
(pemoderasi) menujukkan bahwa Earnings Quality memperkuat pengaruh positif indeks
CG: Structure and Functioning of the Board of Directors dan Rights of Minority
Shareholders terhadap Corporate Value. Sementara Earnings Quality memperkuat
pengaruh negatif indeks CG: Commitment to CG, Transparency and Disclosure terhadap
Corporate Value. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Commitment to CG dan
Rights of Minority Shareholders berpengaruh positif terhadap Corporate Value. Namun
setelah dimoderasi oleh Eranings Quality menunjukkan bahwa Rights of Minority
Shareholders konsisten berpengaruh positif terhadap Corporate Value, sebaliknya
Commitment to CG berpengaruh negatif terhadap Corporate Value. Hasil penelitian
memberikan kontribusi mengenai prektek Corporate Governance dan penilaian
implementasi Corporate Governance perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Keywords: Index Corporate Governance, Corporate Value, Earnings Quality.

Hlm. 52
STIE Malangkuçeçwara 2019

ABSTRACT

In general, this study aims to determine the practice of Corporate Governance


with the implementation of the CG Index. Specifically, this study aims to examine the
effect of the implementation of the CG Index on Corporate Value. The study was
conducted on 115 manufacturing companies for 5 years (2012-2016) and the number
of observations was 575 cases. The CG Index measurement uses 5 index components
namely Commitment to CG, Structure and Functioning of the Board of Directors,
Control Environment and Processes, Transparency and Disclosure, Rights of Minority
Shareholders. The analysis method uses Moderating Analysis Regression (MRA) with
Eraning Quality as moderating.
The results showed that Commitment to CG and Rights of Minority
Shareholders had a positive effect on Corporate Value. The results of the interaction
test (moderating) show that Earnings Quality strengthens the positive influence of the
CG Index: Structure and Functioning of the Board of Directors and Shareholders'
Rights of Minority towards Corporate Value. While Earnings Quality strengthens the
negative influence of the CG index: Commitment to CG, Transparency and Disclosure
of Corporate Value. Thus it can be concluded that Commitment to CG and Rights of
Minority Shareholders have a positive effect on Corporate Value. However, after being
moderated by Eranings Quality, it shows that Shareholders' Rights of Minority
consistently has a positive effect on Corporate Value, whereas Commitment to CG has
a negative effect on Corporate Value. The results of the study contributed to the
Corporate Governance practice and the assessment of the implementation of Corporate
Governance of manufacturing companies in the Indonesia Stock Exchange.
Keywords: Corporate Governance Index, Corporate Value, Earnings Quality.

Pedoman Skripsi hlm. 53


Lampiran - 8 Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur (……. Tulis sesuai agama dan


kepercayaan masing-masing), atas limpahan rahmat dan hidayah-Mu
penulis dapat menyajikan skripsi yang berjudul :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Di dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi :
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang penulis
miliki, meskipun telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti,
tetapi penulis menyadari masih banyak kekurangtepatan dalam penyajian
tulisan di skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang
membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Malang, ……………………
Penulis,

Nur Halimah

Hlm. 54
STIE Malangkuçeçwara 2019

Lampiran-9 Contoh Daftar Isi

Halaman Judul ……………………………… i


Lembar Pengesahan ……………………………… ii
Lembar Pernyataan Orisinalitas ……………………………… iii
Lembar Riwayat Hidup ……………………………… iv
Ucapan Terima Kasih ……………………………… v
Abstrak ……………………………… vi
Kata Pengantar ……………………………… vii
Daftar Isi ……………………………… viii
Daftar Tabel ……………………………… ix
Daftar Gambar ……………………………… x
Daftar Lampiran ……………………………… 1
BAB I PENDAHULUAN ……………………………… 1
1.1. Latar Belakang Masalah ……………………………… 2
1.2. Perumusan Masalah ……………………………… 3
1.3. Tujuan Penelitian ……………………………… 4
1.4. Manfaat Penelitian (Teoretis dan ……………………………… dst
Praktis)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………
2.1. Tinjauan Teori ………………………………
2.2. Penelitian Terdahulu ………………………………
2.3. Kerangka Pemecahan Masalah ………………………………
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………
3.1. Jenis Penelitian ………………………………
3.2. Obyek dan Sumber Data Penelitian ………………………………
3.3. Variabel, Operasionalisasi, dan ………………………………
Pengukuran
3.4. Metode Pengumpulan Data ………………………………
3.5. Prosedur Analisis ………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ………………………………
PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ………………………………
4.2. Deskripsi Variabel ………………………………
4.3. Pengujian Model dan Hipotesis ………………………………
4.4. Pembahasan ………………………………
BAB V PENUTUP ………………………………
5.1. Kesimpulan ………………………………
5.2. Kontribusi Penelitian ………………………………
5.3. Keterbatasan Penelitian ………………………………
5.4. Saran-saran ………………………………

Pedoman Skripsi hlm. 55


Lampiran - 10 Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

2.1 Laporan Keuangan selama Tiga Tahun 30


4.2 Daftar Pemasok Bahan Baku 45

Hlm. 56
STIE Malangkuçeçwara 2019

Lampiran - 11 Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

3.1 Metode Konseptual Penelitian 25


4.3 Distribusi Scatter Plot 62

Pedoman Skripsi hlm. 57


Lampiran - 12 Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-1 Kuesioner 70
Lampiran-2 Hasil analisis data 75

Hlm. 58
STIE Malangkuçeçwara 2019

Lampiran - 13 Contoh Pernyataan Penerbitan Artikel di luar ABMR

SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini.


Nama : ………………………………..
Jabatan: Dosen Pembimbing
menyatakan bahwa artikel mahasiswa berikut ini,

Nama : ………………………………………….
Nomor Pokok : ………………………………………….
Judul : ………………………………………….

akan dipublikasikan pada jurnal di luar kampus STIE Malangkuçeçwara


atau artikel telah diterbitkan pada jurnal …….. bukti terlampir. Oleh karena
itu artikel yang bersangkutan tidak disetorkan bersama dengan laporan
skripsi sebagai persyaratan untuk mengikuti wisuda.

Demikian pernyataan ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya, kami


sampaikan terima kasih.

Malang, ……………….
Mengetahui Dosen Pembimbing,
Ketua Jurusan Akuntansi

Dra. Rr. Widanarni Pudjiastuti, Ak,M.Si, Dra. Darti Djuharni, M.Si.


Nik. 202.710.246 Nik. 202.710.028

Pedoman Skripsi hlm. 59


Lampiran-14 Contoh Tabel

Tabel 4.1
Hasil Estimasi Kesinambungan
Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di Indonesia

Hlm. 60
STIE Malangkuçeçwara 2019

Lampiran-15 Contoh Gambar

Gambar 3.1
Hambatan Investasi Terbesar bagi Investasi Asing Lansung (FDI

Pedoman Skripsi hlm. 61

Anda mungkin juga menyukai