Anda di halaman 1dari 15

1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada proklamator sedunia, pejuang tangguh yang tak gentar
menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW.

Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di


STIKES Hafshawaty, kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan
“MAKALAH TENTANG VIROLOGI MEDIK”dan dengan selesainya
penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:

1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM sebagai pengasuh pondok


pesantren Zainul Hasan Genggong
2. Ns. Iin Aini Isnawaty, S.Kep.,M.Kes. sebagai ketua STIKES Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong
3. Ana Fitria Nusantara ,S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai Ketua Prodi S1
Keperawatan
4. Rizka Yunita ,S. Kep.,Ns.,M.Kep Sebagai Wali Kelas Prodi S1
Keperawatan
5. Nafolion Nur Rahmat,S.Kep.,Ns.,M.Kepsebagaidosenmatakuliah
ilmudasar keperawatan 2.

Pada akhirnya atas penulisan materi ini kami menyadari bahwa


sepenuhnya belum sempurna. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
mengharap kritik dan saran dari pihak dosen dan para audien untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada materi makalah ini.

Probolinggo, 15Maret 2018


2

DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR……………………………………………….1
 DAFTAR ISI…………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang………………………………………………………...3


1.2 Rumusan masalah………………………………………………….….3
1.3 Tujuan…………………………………………………………………4
1.4 Manfaat………………………………………………………………..4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertianvirus medik………………………………………………..5


2.2 Strukturdananatomi virus………………………………………..….6
2.3 Reproduksi virus…………………………………………………..…7
2.4 Klasifikasi virus…………………………………………………...…..7
2.5 Cara masuk virus……………………………………………………..10
2.6 Macam – macam virus……………………………………………..…10
2.7 Diagnosis , pencegahandanpengobatannya………………………....12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..14
3.2 Saran…………………………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..15
3

BAB I

( PENDAHULUAN )

1.1 Latar belakang

Virus adalahparasitberukuranmikroskopik yang


menginfeksiselorganismebiologis.Virus hanyadapatbereproduksi di dalam
material hidupdenganmenginvasidanmemanfaatkanselmakhlukhidupkarena virus
tidakmemilikiperlengkapanselularuntukbereproduksisendiri.Dalamselinang, virus
merupakanparasitobligatdan di luarinangnyamenjaditakberdaya.Biasanya virus
mengandungsejumlahkecilasamnukleat (DNA atau RNA,
tetapitidakkombinasikeduanya) yang diselubungisemacambahanpelindung yang
terdiriatas protein, lipid, glikoprotein, ataukombinasiketiganya.Genom virus
menyandibaik protein yang digunakanuntukmemuatbahangenetikmaupun protein
yang dibutuhkandalamdaurhidupnya.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan rumusan


masalah sebagai berikut:

1.Apa yang dimaksuddengan virus?

2.Bagaimanastrukturdananatomi virus?

3. Bagaimana virus bereproduksi?

4. Jelaskan klasifikasi virus?

5. Bagaimana cara masuk virus pada makhluk hidup?

6. Sebutkan macam – macam virus?

7. Bagaimanadiagnosis,caramencegahdancarapengobatannya?
4

1.3 Tujuan

Tujuan umum makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai konsep sistem dan pendekatan dalam keperawatan, sedangkan tujuan
khusus makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untukmengetehuipengertianvirus

2. Untukmengetahuistrukturdananatomi virus

3. Untukmengetahuireproduksi virus

4. Untukmengetahuiklasifikasi virus

5. Untukmengetahuimacam – macam virus

6. Untukmengetahuicara masuk pada makhluk hidup

7. Untukmengetahuidiagnosis ,pencegahandanpengobatannya

1.1 Manfaat

Berdasarkan tujuan penulisan di atas penulis dapat menyimpulkan manfaat


sebagai berikut:

1. Untuk Membuat mahasiswa lebih kritis dalam berfikir melalui suatu


kasus.
2. Menekan mahasiswa lebih aktif dalam belajar.
3. Membuat mahasiswa lebih aktif berpendapat.
5

BAB

II

( TINJAUAN PUSTAKA )

2.1 PENGERTIAN VIRUS MEDIK

Virus adalahparasitintraselulerobligatdanukurannya 20-200 nm,


bentukdankomposisikimianyabervariasi, tetapihanyamengandung RNA or
DNA.Partikelnyasecarautuhdisebut “VIRION” yang terdiridari “Capsid” yang
dapatterbungkusolehsebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus
resistenterhadapantibioticsVirusmerupakanPartikel yang
bersifatparasitobligatpadasel/makhlukhidupAseluler (bukanmerupakansel)
Berukuransangatrenik Di dalamselinang virus menunjukkancirimakhlukhidup,
sedangkan di luarselmenunjukkanciribukanmakhlukhidup.Bentuk virus
berbedabedaada yang bula, batang, polihidrisdansepertihuruf T.

Virologi ialah cabang biologi yang mempelajari makhluk suborganisme,


terutama virus. Istilah Virologi diambil dari dua suku kata yaitu berasal dari kata
virus dan logos (Ilmu), sehingga virologi merupakanstudi tentang Ilmu yang
mempelajari tentang virus seperti agen : struktur, klasifikasi, evolusi, cara-cara
menginfeksi dan memanfaatkan sel virus reproduksi, penyakit yang menimbulkan,
teknik untuk mengisolasi dan budaya, dan penggunaannya dalam penelitian dan
terapi.

Virologi sering dianggap bagian mikrobiologi atau patologi.Virologi


bermanfaat bagi industri farmasi dan pestisida dan menjadi perhatian pada bidang
kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, perikanan dan pertanian karena
kerugian yang ditimbulkan virus dapat bernilai besar secara ekonomi. Cabang
utama dari virologi adalah klasifikasi virus. Bentuk dan struktur virus telah
dipelajari oleh mikroskop elektron, spektroskopi NMR dan kristalografi sinar-X.

Laporan terbaru oleh Komite Internasional taksonomi virus (2005) daftar 5450
virus, diselenggarakan di lebih dari 2.000 spesies, 287 genera, 73 keluarga dan 3
perintah.
6

2.2 STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS

Virus merupakanorganismesubselular yang karenaukurannyasangatkecil,


hanyadapatdilihatdenganmenggunakanmikroskopelektron.Ukurannyalebihkecilda
ripadabakterisehingga virus tidakdapatdisaringdenganpenyaringbakteri.Virus
terkecilberdiameterhanya 20 nm (lebihkecildaripadaribosom), sedangkan virus
terbesarsekalipunsukardilihatdenganmikroskopcahaya.

Virus selalunya terdiri daripada lapisan protein sebagai pelindung (sampul),


teras protein yang menyimpan gen virus, dan gen virus itu sendiri. Sampul yang
selalunya dihasilkan daripada membran sel perumah, melindungi genom virus dan
memberikan mechanisme (the involuntary and consistent response of anorganism
to a given stimulus) kepada virus tersebut, struktur virus dibagi menjadi 4 :

1) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
2) Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas
kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang
terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk
virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang
merugikan virus.
3) Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja.
Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi
genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi
yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus
T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu
di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
4) Ekor
7

Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor


virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut.
Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
2.3 SISTEM REPRODUKSI VIRUS

Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu :


A. Daur litik (litic cycle)
 Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah
menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur)
sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam
inti virus.
 Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan
memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid
virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
 Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi
bagian - bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di
dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang
dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
 Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit
menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200
buah dalam satu daur litik.
 Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel
bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

B. Daur lisogenik (lisogenic cycle)


 Fase Penggabungan
8

Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA


bakteri,kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang
terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung
materi genetik virus.

 Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian
DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
 Fase Sintesis

DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus.

 Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA
masuk ke dalam akan membentuk virus baru.
 Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang
terlepas dari inang akan mencari inang baru.

2.4 KLASIFIKASI

Virus dapatdiklasifikasimenurutkandunganjenisasamnukleatnya.Pada virus RNA,


dapatberuntingtunggal (umpamanyapikornavirus yang menyebabkan polio dan
influenza) atauberuntingganda (misalnyareviruspenyebabdiare); demikian pula virus
DNA (misalnyaberuntingtunggaloadafase φ × 174 danparvorirusberuntinggandapada
adenovirus, herpesvirusdanpokvirus).

Virus RNA terdiriatastigajenisutama: virus RNA beruntingpositif (+), yang


genomnyabertindaksebagai mRNA
dalamselinangdanbertindaksebagaicetakanuntukintermediat RNA unting minus (-
); virus RNA beruntingnegatif (-) yang tidakdapatsecaralangsungbertindaksebagai
mRNA, tetapisebagaicetakanuntuksintesis mRNA melaluiviriontranskriptase; dan
retrovirus, yang berunting + dandapatbertindaksebagai mRNA,
tetapipadawaktuinfeksisegerabertindaksebagaicetakansintesis DNA
beruntingganda (segeraberintegrasikedalamkromosominang )
melaluisuatutranskriptasebalik yang terkandungatautersandi.
9

2.4.1 Tingkat klasifikasi virus:

(ordo – famili – subfamili – genus – species – strain/tipe)

Untuksaatini, klasifikasi virus yang


pentinghanyadaritingkatfamilikebawah.Semuafamili virus memilikiakhiran –
viridae,misalnya :

 Poxviridae
 Herpesviridae
 Parvoviridae
 Retroviridae

anggota-
anggotafamiliPicornaviridaeumumnyaditularkanmelaluijalurfaecal/oral
danmelaluiudara.Genusmemilikinamadenganakhiran – virus . Misalnya,
familiPicornaviridaeterdiridari 5 genus:

 Genus Enterovirusmisalnya poliovirus 1, 2, 3


 Genus Cardiovirusmisalnyamengovirus
 Genus Rhinovirus misalnya Rhinovirus 1a
 Genus Apthovirusmisalnya FMDV-C
 Genus Hepatovirusmisalnya virus Hepatitits A

Definisi `spesies’ merupakanhal yang paling penting,


namunsulitdilakukanuntuk virus.Penentuanspesies virus
mengandungunsursubyektif.Sebagaicontoh, genus
Lentivirusterdiridaribanyakspesies yang berbeda, termasuk:

 HIV-1, Human Immunodeficiency Virus 1


 HIV-2, Human Immunodeficiency Virus 2
 SIV, Simian Immunodeficiency Virus
 FIV, Feline Immunodeficiency Virus
 BIV, Bovine Immunodeficiency Virus
 Visna (domba)
10

 EIAV (kuda)
 CAEV (kambing)

2.4.2 Dasar-dasarklasifikasisecarataksonomi.

Cirikhassepertimorfologi (ukuran, bentuk, adatidaknyaselubung), sifat-


sifatfisika-kimia (beratmolekul, densitas, pH,
stabilitasterhadaptemperaturdankonsentrasi ion), genom (RNA, DNA,
urutanmaterigenetik yang tersegmentasi (segmented sequence),
pemetaanposisirestriksi ( restriction map ), modifikasi, dsb.), makromolekul
(komposisidanfungsi protein), sifat-sifatantigenik, sifat-sifatbiologis
(organismeapasaja yang menjadiinangnya, carapenularan, caraperpindahan, dsb.),
semuanyadipertimbangkandalammenentukanklasifikasi virus.

2.5 CARA MASUK VIRUS

Virus dapat diperbanyak dengan melakukan kultur sel yaitu menumbuhkan


sel yang terinfeksi virus secara invitro. Media dan Buffer yang digunakan
merupakan media kimiawi, tetapi ditambahkan dengan serum 5-20% yang
mengandung stimulan yang penting untuk pembelahan sel. Media yang bebas
serum dengan tambahan stimulan tertentu digunakan untuk beberapa tujuan. Virus
ditumbuhkan di dalam kultur bertujuan untuk mendapatkan stockvirus. Virus yang
telah diremajakan disimpan pada suhu -700C dan disebut sebagai master-stock,
sub master stock, dst., tergantung pada jumlah peremajaannya.

Selain itu dapat juga dengan fertilized embrio. Fertilized embrio memiliki
berbagai membran dan rongga yang dapat mendukung pertumbuhan virus.
Aliquot kecil dan virus diinokulasikan ke dalam rongga allantoic telur. Virus
kemudian menempel dan bereplikasi didalam rongga yang dihasilkan dan sel
epitel.Virus kemudian menempel dan bereplikasi di dalam rongga yang dihasilkan
dari sel epitel. Virus dilepaskan ke cairan allantoik dan dipanen setelah
ditumbuhkan selamasekitar dua hari pada suhu 370C. Vaksin influenza
diperbanyak dengan cara sama seperti ini.

2.6MACAM – MACAM VIRUS


11

Virus
dapatmenginfeksiinangnyadanmenyebabkanberbagaiakibatbagiinangnya.ada yang
berbahaya, namunjugaada yang
dapatditanganiolehselimundalamtubuhsehinggaakibat yang
dihasilkantidakterlalubesar.
1. InfeksiAkut
infeksiakutmerupakaninfeksi yang
berlangsungdalamjangkawaktucepatnamundapatjugaberakibat fatal.
Akibatdariinfeksiakutadalah :

 Sembuhtanpakerusakan (Sembuh total)


 Sembuhdengankerusakan/cacat, misalnya : polio
 Berlanjutkepadainfeksikronis
 Kematian
2. InfeksiKronis
Infeksikronismerupakaninfeksi virus yang
berkepanjangansehinggaadaresikogejalapenyakitmunculkembali.Contohdari
infeksikronisadalah:
 Silent subclinical infection seumurhidup,contoh : (CMV)
 Periodediam yang cukup lama sebelummunculnyapenyakit, contoh :
HIV
 Reaktivasi yang menyebabkaninfeksiakut, contoh : shingles
 Penyakitkronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV, HCV
 Kankercontoh : HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV.

Contoh virus yang dapat ditumbuhkan secara kultur dan atau melalui
embrio, antara lain:

 Virus herpes simplex,


dapat tmbuh pada bermacam-macam kultur dan pada
membran chorio-allantoic.
 Virus Varicella-zoster,
12

dapat tumbuh lambat dalam kultur sel manusia


(jaringan kulit, paru-paru, dan otot embrio manusia), dan pada sel
ginjal
 Cytomegalovirus,
dapat tumbuh lambat dalam kultur jaringan sel
paru-paru embrio manusia.
 Virus Epstein-Barr,
dapat tumbuh pada kultur suspensi dari limfoblas
manusia.
 Virus influenza,
dapat tumbuh pada kantung korioalantois telur berembrio.

Contoh – Contoh macam Virus :

1) HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuksalahsatu retrovirus yang secarakhususmenyerangseldarahputih (sel


T).Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyaitahap ADN.Virus
tersebutmempunyaisuatuenzim, yaituenzimtranskriptasebalik yang
mengubahrantaitunggal ARN (sebagaicetakan) menjadirantaigandakopian ADN
(cADN).Selanjutnya, cADNbergabungdengan ADN inangmengikutireplikasi
ADN inang.Padasaat ADN inangmengalamireplikasi, secaralangsung ADN virus
ikutmengalamireplikasi.

2) Virus herpes

virus herpes merupakan virus AND denganrantaiganda yang kemudian di


salinmenjadi RNA

3) Virus influenza

Siklusreplikasi virus influenza hampirsamadengansiklusreplikasi virus


herpes. Hanyasaja, pada virus influen5za materigenetiknyaberuparantaitunggal
ARN yang kemudianmengalamireplikasimenjadimARN.

4) Paramyxovirus
13

Paramyxovirusadalahsemacam virus ARN yang


selanjutnyamengalamireplikasimenjadimARN.Paramyxovirusmerupakanpenyeba
bpenyakitcampakdangondong.

2.7DIAGNOSIS / CARA PENCEGAHAN DAN CARA PENGOBATAN

 Kemoterapi :penggunaanobat-obatanzatkimia yang


digunakanuntukmemperlambatpenyebaranataubahkanmembunuhselkank
er.
 Thiosemicarbonbazone : per oral, cacar, menghanbattranslasi virus.
 Amantadine (symmetrel) :dengancaramenghambatpenembusan virus
untukbeberapa strain influenza.
 Iododeoksiuridin (stoxil, IUdR, idoxuridine)
:menghanbatsintesisasamnukleat virus untukinfeksikorneoleh virus
herpes simplekstipe 1.
 Arabinosil :menghambatsintesisasamnukleat, untuk herpes danvaccinia.
 Asikloguaosin (acyclovir, zovirax) :anti herpesmanghambatkegiatan
DNA polymerase virus.
14

BAB III

( PENUTUP )

3.1 KESIMPULAN
Duniamikrobaadalahduniaorganisma yang sangatkecil,
sehinggatidakdapatkitalihatdenganmatatelanjang.Walupunsudahagak lama
dikenal,
namunduniamikrobabarumulaiterbukasecaraluassejakmanusiamenemukanse
buahalat yang disebutmikroskop, hasiltemuan Anthony van Leeuwenhoek
(1632-1723).Mikroskoptersebutsangatsederhana, hanyamemilikisatulensa,
danmencapaipembesarankurangdari 200
kali.Tetapidenganmikroskopsederhanatersebutmisteritentangbentukmikroba
yang sebelumnyamasihmerupakanrahasiabesarmulaiterungkap.
Virologi diambil dari dua suku kata yaitu berasal dari kata virus dan
logos (Ilmu), sehingga virologi merupakanstudi tentang Ilmu yang
mempelajari tentang virus seperti agen : struktur, klasifikasi, evolusi, cara-
cara menginfeksi dan memanfaatkan sel virus reproduksi, penyakit yang
15

menimbulkan, teknik untuk mengisolasi dan budaya, dan penggunaannya


dalam penelitian dan terapi.

Virologi bermanfaat bagi industri farmasi dan pestisida dan menjadi


perhatian pada bidang kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, perikanan
dan pertanian karena kerugian yang ditimbulkan virus dapat bernilai besar
secara ekonomi. Cabang utama dari virologi adalah klasifikasi virus. Bentuk
dan struktur virus telah dipelajari oleh mikroskop elektron, spektroskopi
NMR dan kristalografi sinar-X.

1.3 SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebaiknya pihak yang bersangkutan memberikan
pengarahan yang lebih mengenai virus medik
2. Bagi Mahasiswa
Mengenai makalah yang kami buat, bila ada kesalahan
maupun ketidaklengkapan materi mengenai virus medik. Kami
mohon maaf, kamipun sadar bahwa makalah yang kami buat
tidaklah sempurna. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan
saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Wagner (2008), Basic Virology, Australia: Blackwell Publishing,


ISBN 2007019839.
Campbell et al. (2002), hlm. 342. Diaksespada 26 Maret 2009.
Hershey AD, Chase M (1952). "Independent Function of Viral Protein and
Nucleic Acid in Growth of Bacteriophage".

Anda mungkin juga menyukai