Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 02, Oktober 2019

JURNAL ILMIAH

EFEKTIVITAS INOVASI INTERVENSI KEPERAWATAN MENGULUM


ES BATU TERHADAP SKALA HAUS PASIEN HEMODIALISIS

Liza Fitri Lina1, Haifa Wahyu2


Universitas Muhammadiyah Bengkulu1, 2
e-mail: lizafitrilina@umb.ac.id1

ABSTRAK

Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis sering merasakan haus akibat dari
adanya program pembatasan cairan yang dianjurkan. Mengulum es batu merupakan salah
satu dari banyak metode manajemen rasa haus pada pasien PGK. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan Mengulum Es Batu
terhadap penurunan skala haus pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis Di
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan pre eksperimen menggunakan design one group pre test and
post test. Hasil dari analisis univariat didapatkan sebagian besar responden berjenis
kelamin perempuan dengan jumlah 8 orang (60,0%), sebagian besar skala rasa haus
responden sebelum mengulum es jeger adalah rasa haus berat yaitu sebanyak 7 orang
(46,7%). Setelah diberikan intervensi mengulum es jeger sebagian besar skala rasa haus
menurun menjadi haus sedang sebanyak 11 orang (73,4%) dan Berat 1 Orang (6,7). Hasil
analisis bivariat didapatkan ρ Value 0,001 (< 0,05). Kesimpulan, ada pengaruh mengulum
es jeger terhadap penurunan rasa haus pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini dapat menjadi salah satu
manajemen/ terapi yang dapat di aplikasikan untuk mengurangi keluhan rasa haus baik di
rumah maupun di rumah sakit.
Kata kunci : gagal ginjal kronik, hemodialisa, mengulum batu es ,skala haus

ABSTRACT

Patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis often feel thirsty due to the
presence of a recommended fluid restriction program. Sucking ice cubes is one of the many
methods of managing thirst in CKD patients. The purpose of this study was to determine
the Effectiveness of Nursing Innovation in Ice Cubes Nursing Interventions to reduce the
thirst scale of chronic renal failure patients undergoing hemodialysis at RSUD dr. M.
Yunus Bengkulu. This type of research will be used is quantitative research with a pre-
experimental approach using one group design pre-test and post-test. The results of the
univariate analysis found that most respondents were female with a total of 8 people
(60.0%), most of the respondents' thirsty scale before sipping ice jeger was a heavy thirst
that was as many as 7 people (46.7%). After being given the intervention of drinking ice
jeger, most of the thirst scale decreased to moderate thirst as many as 11 people (73.4%)
and 1 person weight (6.7). Bivariate analysis results obtained ρ Value 0.001 (<0.05). In
conclusion, there is an influence of cold suction on the reduction of thirst in chronic kidney
failure patients undergoing hemodialysis at RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. This research

Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan……(Liza F, Haifa W) 106


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 02, Oktober 2019

can be a management / therapy that can be applied to reduce thirst complaints both at
home and in the hospital.

Key words: chronic kidney failure, hemodialysis, sucking ice cubes, thirst scale

PENDAHULUAN hemodialisis dan pada tahun 2017 tercatat


Gagal ginjal kronik adalah dari bulan januari-maret terdapat 212
kemunduran fungsi ginjal yang progresif orang yang menjalani hemodialisis di
dan irreversibel dimanaterjadi kegagalan RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu. Dari
kemampuan tubuh untuk mempertahankan semua pasien penyakit gagal ginjal
keseimbangan metabolik, cairan dan umumnya lebih banyak pasien gagal
elektrolit yang mengakibatkan uremia atau ginjal kronis.
azotemia (Wibowo, 2014), menurut Badan Berdasarkan survey awal yang
Kesehatan Dunia di Indonesia angka dilakukan oleh peneliti pada 15 Agustus
kejadian gagal ginjal kronis berdasarkan 2018 melalui metode wawancara yang
data dari Riskesdas pada tahun 2013, dilakukan di rumah responden yang
prevalensi gagal ginjal kronis 0,2% dari berjumlah 8 pasien gagal ginjal kronik
penduduk Indonesia. Hanya 60% dari yang menjalani hemodialisis di RSUD.
pasien gagal ginjal kronis tersebut yang Dr.M.Yunus, mereka mengatakan bahwa
menjalani terapidialisis (Said & mereka sering merasakan haus akibat dari
Mohammed, 2013). Indonesia juga adanya program pembatasan cairan yang
merupakan negara dengan tingkat dianjurkan, dan pasien juga tidak tahu
penderita gagal ginjal kronik yang cukup cara mengurangi rasa haus tersebut.
tinggi. PERNEFRI Provinsi jawa tengah Mengulum es batu merupakan salah satu
pada tahun 2012 mencatatkan jumlah dari banyak metode manajemen rasa haus
pasien gagal ginjal kronik sebanyak 366 pada pasien PGK. Penelitian yang
pasien dan juga DINKES tanggerang dilakukan oleh Arfany, Armiyati & Kusuma
selatan tahun 2012 melaporkan bahwa (2014) menyebutkan bahwa dengan
terdapat 170 pasien GGK di wilayahnya mengulum es batu selama 4 menit akan
(Faulya, 2013). dapat menurunkan rasa haus pasien PGK.
Hemodialisis adalah proses Dia memberikan alasan bahwa dengan
pembuangan zat-zat sisa metabolisme, zat mengulum es batu, lama kelamaan es batu
toksik melalui membran semi permeabel akan mencair. Es batu yang telah mencair
sebagai pemisah antara darah dari cairan tersebut menurutnya akan memberikan
dialisat yang sengaja dibuat dalam efek dingin dan menyegarkan sehingga
dializer. Hemodialisa merupakan suatu keluhan haus pasien berkurang Dalam
tindakan yang digunakan pada klien gagal menyebutkan bahwa es batu dapat
ginjal untuk menghilangkan sisa toksik, digunakan untuk mengurangi asupan
kelebihan cairan dan untuk memperbaiki cairan/mengurangi rasa haus. Suyatni,
ketidak seimbangan elektrolit dengan Yunie & Akhmad (2016) dalam
prinsip osmosis dan difusi dengan penelitiannya dengan menggunakan
menggunakan sistem dialisa eksternal dan potongan kecil es batu yang dibuat dengan
internal Data Pasien Rawat jalan di RSUD air 10 ml dan potongan es batu dikulum
Dr. M. Yunus bengkulu diperoleh pada atau dimasukkan kedalam mulut sampai
tahun 2014 jumlah kunjungan pasien yang mencair, kandungan air didalam es batu
menjalani hemodialisis sebanyak 930 dapat memberikan sensasi dingin dimulut
orang sedangkan pada tahun 2015 tercatat dan air yang mencair di dalam mulut dapat
sebanyak 260 orang dan pada tahun 2016 mengurangi rasa haus yang muncul dan
tercatat 1102 orang yang menajalani kandungan Vitamin C pada jeger bisa

Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan……(Liza F, Haifa W) 107


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 02, Oktober 2019

memberikan perawatan pada mulut pasien yang berjumlah 15 pasien. Adapun kriteria
GGK, dalam pemilihan sampel sebagai berikut :
Berdasarkan survey awal di atas - Kriteria Inklusi :
peneliti tertarik untuk melakukan Pasien yang menjalani
penelitian di RSUD Dr. M.Yunus diet/pembatasan cairan, usia > 25
Bengkulu serta Mempertimbangkan dari tahun, laki-laki maupun perempuan,
hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh serta bersedia menjadi responden
peneliti terdahulu, maka peneliti tertarik penelitian
untuk melakukan penelitian tentang - Kriteria Ekslusi :
“Efektivitas Inovasi Intervensi Pasien yang memiliki penyakit
Keperawatan Mengulum Es Batu keganasan di rongga mulut, pasien
Terhadap Penurunan Skala Haus Pasien yang sedang menjalani terapi lain
Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Waktu penelitian di laksanakan
Hemodialisis Di Rsud Dr. M. Yunus bulan juni 2017, penelitian ini dilakukan
Bengkulu”. di rumah responden yang menjalani
Tujuan Tujuan dari penelitian ini hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus
adalah untuk mengetahui Efektivitas bengkulu. Instrumen yang digunakan
Inovasi Intervensi Keperawatan untuk digunakan untuk mengukur
Mengulum Es Batu terhadap penurunan intensitas haus dalam penelitian ini
skala haus pasien gagal ginjal kronik yang adalah Visual Analogy Scale. Pasien
menjalani hemodialisis Di RSUD dr. M. diminta untuk menilai dahaga mereka
Yunus Bengkulu. sejak dialisis terakhir Pada VAS 10 cm,
dengan 0 menunjukkan tidak ada haus dan
METODE PENELITIAN 10 yang menunjukkan kehausan yang
Jenis penelitian yang digunakan paling buruk, skor VAS pasien dinilai
adalah penelitian kuantitatif dengan pre pada keduanya format kontinyu (skala
eksperimen design yaitu one group pre numerik ordinal). Skor VAS
test and post test design dimana penelitian diklasifikasikan berdasarkan studi oleh
ini dilakukan dengan cara memberikan pre Yang Et al. (2010) sebagai berikut: Tidak
test (pengamatan awal) terlebih dahulu Haus (0), ringan (1-3), sedang (4-6) dan
sebelum diberikan intervensi/perlakuan, berat (7-10).
setelah di berikan intervensi, kemudian Analisis univariat adalah analisis
dilakukan kembali post test (pengamatan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari
akhir) (Hidayat, 2011). Populasi penelitian masing-masing variabel yang diteliti.
ini adalah seluruh pasien rawat jalan di Tujuan analisis ini adalah untuk
ruang hemodialisa RSUD Dr. M. Yunus menjelaskan/ mendeskriptifkan
Bengkulu yang berjumlah 212 orang. karakteristik masing-masing variabel yang
Teknik pengambilan sampel dengan diteliti, dalam penelitian ini peneliti ingin
menggunakan non-probability sampling mengetahui distribusi frekuensi umur,
yaitu consecutive sampling yang jenis kelamin, dan skala/ intensitas rasa
merupakan suatu metode pemilihan haus responden sebelum dan sesudah
sampel yang dilakukan dengan memilih mengulum es batu (Dharma,2011).
semua individu yang ditemui dan Analisis bivariat adalah dilakukan
memenuhi kriteria pemilihan, sampai terhadap dua variabel yang diduga
jumlah sampel yang di inginkan terpenuhi berhubungan, analisis ini digunakan untuk
(Dharma,2011). Yang akan menjadi mengetahui perbedaan skala/intensitas
sampel dalam penelitian ini adalah pasien rasa haus sebelum diberikan terapi
di ruang hemodialisa RSUD Dr.M.Yunus mengulum es batu dan skala/intensitas
rasa haus sesudah diberikan terapi

Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan……(Liza F, Haifa W) 108


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 02, Oktober 2019

mengulum es batu, dengan menggunakan Berdasarkan tabel 2 diatas


menggunakan uji paired t-test. didapatkan bahwa skala rasa haus
responden sebelum mengulum es jeger
HASIL PENELITIAN sebagian besar mengalami rasa haus Berat
Analisis Univariat sebanyak 7 orang (46,7%).
Analisis univariat adalah analisis Berdasarkan tabel 3 dibawah ini
untuk mengetahui distribusi frekuensi dari didapatkan bahwa sebagian besar skala
masing-masing variabel yang diteliti. rasa haus responden Gagal Ginjal Kronik
Tujuan analisis ini adalah untuk Yang Menjalani Hemodialisis hemodialisa
menjelaskan/ mendeskriptifkan menurun setelah diberikan intervensi
karakteristik masing-masing variabel yang mengulum es jeger menjadi haus sedang
diteliti, Hasil analisis karakteristik sebanyak 11 orang (73,4%) dan Berat 1
responden pada penelitian ini Orang (6,7).
menggambarkan karakteristik responden
meliputi: jenis kelamin, skala haus Tabel 3.
sebelum dan sesudah intervensi, adapun Distribusi Frekuensi Skala Rasa Haus
hasil analisis karakteristik dapat dilihat Sesudah Diberikan Intervensi Mengulum
pada tabel-tabel berikut: Es Jeger Pada Responden Gagal Ginjal
Kronik Yang Menjalani Tahun 2019
Tabel 1.
Skala Rasa Haus Jumlah Persentase
Distribusi frekuensi jenis kelamin
(Post Test) (N) (%)
responden gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisis Ringan 3 20,0
Sedang 11 73,3
Jenis kelamin Jumlah Persentase Berat 1 6,7
(N) (%) Total 15 100

Perempuan 8 60,0
Laki-laki 7 40,0 Tabel 4.
Uji Normalitas Skala Rasa Haus Sebelum
Total 15 100
Dan Sesudah Intervensi Mengulum Es
jeger Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Dari tabel 1 diatas didapatkan Yang Menjalani Hemodialisis
bahwa sebagian besar responden berjenis
kelamin perempuan dengan jumlah 8 Skala Rasa Haus P Value
orang (60,0%). Sebelum Perlakuan 0,244
Sesudah perlakuan 0,21
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Skala Rasa Haus
Keduanya 0,25
Sebelum Diberikan Intervensi Mengulum
Es Jeger Pada Responden Gagal Ginjal Berdasarkan tabel 4 di atas
Kronik Yang Menjalani Hemodialisis dilakukan uji normalitas data statistik
Tahun 2019 pada tabel skala rasa haus sebelum
dilakukan intervensi dengan P Value
Skala Rasa Jumlah Persentase 0,244 dan skala rasa haus sesudah
Haus (Pre (N) (%) dilakukan intervensi dengan P Value 0,21.
Test) Hasil uji normalitas data keduanya
Ringan 1 6,7 menunjukkan nilai P Value 0,215 > α
Sedang 7 46,7 (0,05) maka dapat disimpulkan kedua
Berat 7 46,7 variabel tersebut berdistribusi normal.
Total 15 100
Analisis Bivariat

Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan……(Liza F, Haifa W) 109


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 02, Oktober 2019

Analisis bivariat merupakan bibir kering. Rasa haus yang di rasakan


analisis yang dilakukan terhadap dua oleh pasien gagal ginjal kronik disebabkan
variabel yang diduga berhubungan, oleh kegagalan fungsi ginjal
analisis ini digunakan untuk menguji mensekresikan urine dan zat terlarut
pengaruh terapi mengulum es jeger sehingga air dan zat terlarut mengumpul
terhadap penurunan rasa haus pada pasien (mengental) dalam tubuh.
gagal ginjal kronis yang menjalani Menurut Yang (2010) Haus atau
hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus mulut kering adalah salah satu gejala yang
Bengkulu, hasil analisis dapat di lihat paling sering muncul pada pasien
pada tabel 5 di bawah ini : hemodialisis (HD). Beberapa data
menunjukkan bahwa 68,9–86% pasien
HD mengalami peningkatan rasa haus dan
Tabel 5. mulut kering dan rasa haus tersebut dapat
Distribusi rata-rata Skala Rasa Haus menyebabkan keadaan yang sangat tidak
Responden Gagal Ginjal Kronik Yang nyaman pada pasien gagal ginjal kronik.
Menjalani Hemodialisis Berdasarkan Berkaitan dengan rasa haus yang
Pengukuran Pre test dan Post test dirasakan oleh pasien gagal ginjal kronik
Variabel Mean Std. Ρ N
maka perlu dilakukan upaya untuk
Deviation Value menurunkan atau mengurangi rasa haus
itu sesuai dengan pernyataan LF Lina
Skala Rasa Haus
Pre test 6,40 1,54 0,001 15 (2019), salah satu cara untuk mengurangi
Post test 4,86 1,35 rasa haus pada pasien yang menjalani
hemodialisis ialah dengan mengulum es
batu.
Berdasarkan tabel 4 di atas
berdasarkan uji analisis didapatkan P
Skala Rasa Haus Sesudah diberikan
Value 0,001 (< 0,05), nilai P Value < 0,05
Intervensi Mengulum Es Jeger
(95% kepercayaan), maka Ho ditolak Ha
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diterima artinya ada pengaruh mengulum
dilihat bahwa setelah diberikan intervensi
es jeger terhadap penurunan rasa haus
mengulum es Jeger dari 15 responden
pada pasien gagal ginjal kronik yang
bahwa sebagian besar skala rasa haus
menjalani hemodialisis di RSUD Dr. M.
menurun setelah diberikan intervensi
Yunus Bengkulu.
mengulum es Jeger menjadi haus sedang
sebanyak 13 orang (86,6%) dan Ringan 2
PEMBAHASAN
Orang (13,4).
Analisis Univariat
Perubahan tingkat rasa haus di atas
Skala Rasa Haus Sebelum Diberikan
dapat diuraikan sebagai berikut bahwa
Intervensi Mengulum Es Jeger
jumlah responden sebelum intervensi yang
Berdasarkan hasil penelitian
memiliki tingkat rasa haus berat sebelum
menunjukkan bahwa dari 15 responden
intervensi sebanyak 7 orang (46,7%)
didapatkan bahwa skala rasa haus
berubah menjadi tingkat rasa haus ringan
responden sebelum mengulum es jeger
dan sedang.
sebagian besar mengalami rasa haus berat
Pasien dengan penyakit ginjal
sebanyak 7 orang (46,7%).
stadium akhir yang melakukan
Menurut mereka diantaranya
hemodialisis harus mempertahankan
mengatakan bahwa sulit untuk mengontrol
keseimbangan volume cairan yang tepat,
rasa haus, sebagian dari mereka belum
yang harus dicapai dengan pembatasan
mengetahui terapi ataupun cara untuk
konsumsi cairan. Perilaku minum yang
mengurangi rasa haus selain tindakan
tidak tepat yang terlihat pada kelompok
minum, serta mereka sering mengeluhkan

Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan……(Liza F, Haifa W) 110


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 02, Oktober 2019

pasien ini menyebabkan kelebihan cairan setelah melakukan intervensi mengulum


yang dapat mengakibatkan meningkatnya es jeger sampel merasakan adanya
risiko kematian dini. yang paling utama penurunan skala rasa haus. Hasil analisis
adalah rasa haus yang berlebihan, yang statistik terhadap penurunan skala rasa
mungkin dirangsang oleh xerostomia, haus menunjukkan nilai P Value= 0,001.
perasaan mulut kering, Selain itu, Sebab ketentuan nilai P Value < 0,05
beberapa pasien hemodialisis dapat (95% kepercayaan), maka Ho ditolak Ha
menunjukkan gangguan sekresi saliva, diterima artinya ada pengaruh mengulum
yang menghasilkan keadaan rongga mulut es jeger terhadap penurunan rasa haus
yang tidak sehat sehingga bisa muncul pada pasien gagal ginjal kronis yang
adanya perubahan jaringan lunak pada menjalani hemodialisis di RSUD Dr. M.
mulut, misalnya, nyeri mukosa mulut, Yunus Bengkulu.
infeksi jamur berulang, tetapi dapat juga Mengulum es jeger merupakan salah
meningkatkan rasa haus dan sensasi satu terapi yang dapat digunakan untuk
subyektif dari mulut kering (Zwiech, mengurangi rasa haus/ mengurangi asupan
2014). cairan yang dirasakan oleh pasien gagal
Hal ini sejalan dengan penelitian ginjal kronik, dengan menggunakan
yang dilakukan oleh Welch JL1, Davis potongan kecil es jeger yang dibuat
J.(2000) menyatakan bahwa dengan air jeger 10 ml dan potongan es
mengkonsumsi air yang dingin bisa jeger dikulum atau dimasukkan kedalam
membantu pasien gagal ginjal kronik mulut sampai mencair dalam waktu 4
dalam mengatasi haus yang di rasakan. menit, kandungan air didalam es jeger
Kondisi mulut yang dingin akan membuat dapat memberikan sensasi dingin dimulut
rasa haus berkurang, sehingga akan dapat dan air yang mencair di dalam mulut dapat
membasahi kerongkongan yang mengurangi rasa haus yang muncul dan
menyebabkan osmoreseptor kandungan Vit C yang terkandung di
menyampaikan ke hipotalamus bahwa dalamnya bisa sekaligus memberikan
kebutuhan cairan tubuh terpenuhi, perawatan pada mulut.
sehingga feedback dari kondisi tersebut Zwiech (2018) mengemukakan
adalah rasa haus berkurang ( Potter & penyakit ginjal adalah kondisi yang secara
Perry, 2006 ). langsung mempengaruhi kelenjar ludah
Selanjutnya dari hasil penelitian dan dapat menyebabkan penurunan
Jacob S, Lockin Dan Cusolito H (2004), produksi saliva. Prevalensi xerostomia,
strategi-strategi manajemen haus perasaan subjektif mulut kering, pada
diantaranya adalah membatasi asupan pasien hemodialisis berkisar antara 32,9
garam, menggunakan keripik es, dan 76,4%. Ini mungkin terkait dengan
mengukur kebutuhan harian tubuh, hiposalivasi yang diukur secara objektif
melakukan perawatan mulut, makan buah- atau dengan perubahan kualitas air liur.
buahan dan sayuran mentah, mengisap Guyton (2012) mengemukakan Rasa
permen dan mengunyah permen karet. haus merupakan salah satu indikator
normal tubuh dalam merangsang adanya
Pembahasan Analisis Bivariat ketidak seimbangan yang terjadi di dalam
tubuh. Orang yang sehat, respon untuk
Pengaruh Intervensi Mengulum Es mengurangi hal tersebut adalah dengan
Jeger Terhadap Penurunan Skala Rasa minum sehingga rasa haus hilang. Namun,
Haus hal tersebut tidak berlaku bagi penderita
Berdasarkan hasil penelitian gagal ginjal kronik, yang mana penderita
menunjukkan bahwa sebagian besar harus melaksanakan pembatasan asupan
sampel penelitian menyatakan bahwa cairan agar kualitas hidup tetap terjaga

Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan……(Liza F, Haifa W) 111


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 02, Oktober 2019

dengan terhindar dari komplikasi yang dalam menurunkan rasa haus yang
ditimbulkan karena adanya cairan yang dialami pasien gagal ginjal kronis.
berlebihan (Sudoyo, 2010). 2. Dapat menjadi salah satu manajemen/
Penelitian ini sesuai dengan terapi yang dapat di aplikasikan untuk
Penelitian yang dilakukan Suryono (2016) mengurangi keluhan rasa haus baik di
berdasarkan hasil analisis terhadap rasa rumah maupun di rumah sakit.
haus sebelum dan sesudah mengulum es 3. Hasil penelitian ini direkomendasikan
batu pada pasien PGK di dapat P value= untuk melakukan penelitian dengan
0,001 < 0,05, hasil tersebut menunjukkan inovasi yang berbeda yang
bahwa Ho di tolak, sehingga berhubungan dengan cara mengatasi
kesimpulannya ada perbedaan yang rasa haus yang muncul pada pasien
signifikan antara skor rasa haus sebelum gagal ginjal kronik.
dan sesudah mengulum es batu.
Hal ini juga sejalan dengan Gandy
(2014) menyebutkan bahwa es batu dapat DAFTAR PUSTAKA
digunakan untuk mengurangi asupan Arfany, N. W., Armiyati, Y., & Kusuma,
cairan/ mengurangi rasa haus. Dalam M. A. B. (2014). karet rendah gula
penelitiannya dengan menggunakan dan mengulum es batu terhadap
potongan kecil es batu yang dibuat dengan penurunan rasa haus pada pasien
air 10 ml dan potongan es batu dikulum Penyakit Ginjal Kronis yang
atau dimasukkan kedalam mulut sampai menjalani hemodialisis di RSUD
mencair, kandungan air didalam es batu Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu
dapat memberikan sensasi dingin dimulut Keperawatan dan Kebidanan
dan air yang mencair di dalam mulut dapat STIKES Telogorejo, vol. 1, No. 6
mengurangi rasa haus yang muncul. Agus Suryono,dkk. (2015). Efektifitas
Mengulum Es Batu dan Berkumur
SIMPULAN Air MatangTerhadap Penurunan
Hasil penelitian yang dilakukan Rasa Haus Pasien Penyakit Ginjal
pada pasien gagal ginjal kronik yang Kronik
menjalani hemodialisis di RSUD Dr. M. Dharma,K.,K.(2011). Metodologi
Yunus Bengkulu, dapat peneliti simpulkan Penelitian Keperawatan. Jakarta
sebagai berikut : skala rasa haus sebelum timur : TIM.
diberikan intervensi mengulum es Jeger Farida. (2010) dalam : Faulya, N., A.
didapatkan sebagian besar mengalami rasa (2013). Gambaran Self- Care
haus berat sebanyak 7 orang (46,7%), Management Pasien GagalGinjal
setelah diberikan intervensi mengulum es Kronis Yang Menjalani
batu menjadi haus sedang sebanyak 11 Hemodialisis di Wilayah
orang (73,4%) dan Berat 1 Orang (6,7 %), Tanggerang Selatan. JurnalFakultas
dan ada pengaruh mengulum es Jeger Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
terhadap penurunan rasa haus pada pasien Program Studi Ilmu Keperawatan
gagal ginjal kronis yang menjalani UniversitasIslam Negeri Syarif
hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus Hidayatullah Jakarta.
Bengkulu dengan nilai ρ Value = 0,000 (< Gandy, Madden & Holdsworth. (2014).
0,05). dalam : Suyatni, Yunie,A.,&
Akhmad, M. (2016). Efektifitas
SARAN Berkumur dengan Obat Kumur dan
1. Diharapkan pihak rumah sakit untuk Mengulum Es Batu Terhadap
dapat mempromosikan mengenai Penurunan Rasa Haus Pada Pasien
manfaat terapi mengulum es Jeger Penyakit Ginjal Kronik Yang

Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan……(Liza F, Haifa W) 112


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 02, Oktober 2019

Menjalani Hemodialisis Di RS. Wijaya, A.,S., & Yessie Mariza Putri.


Roemani Muhammadiyah (2013). Keperawatan Medikal
Semarang. Bedah
Guyton,A.C,MD. (2012). Fisiologi
Manusia dan Mekanisme Penyakit.
Jakarta: EGC.
Hidayat, A. A. A. (2011). Riset
Keperawatan dan Teknik Penulisan
Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Kara, B., PhD, RN. (2013). Asian Nursing
Research Korean Society of Nursing
Science. Published : Elsevier.
Muttaqin, Arif & Kumalasari. (2011).
Asuhan Keperawatan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta :
Salemba Medika.
Prabowo, Eko & Andi, E.,P,. (2014). Buku
Ajar Asuhan Keperawatan Sistem
Perkemihan.Yogyakarta : Nuha
Medika.
Suryono, A.,dkk. (2016). Efektifitas
Mengulum Es Batu dan Berkumur
Air MatangTerhadap Penurunan
Rasa Haus Pasien Penyakit Ginjal
Kronik Di RSUD Dr. Kariadi
Semarang. jurnal.unimus.ac.id
Said, H. & Mohammed, H. (2013).
Efektifitas Mengulum Es Batu dan
Berkumur Air Matang Terhadap
Penurunan Rasa Haus Pasien
Penyakit Ginjal Kronik
Sudoyo, A.W,dkk. (2010). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
Publishing.
Suharyanto, Toto & Abdul Madjid. 2011.
Asuhan Keperawatan Pada Klien
dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta : TIM.
Suyatni, dkk. (2016). Efektifitas berkumur
dengan obat kumur dan mengulum
es batu terhadap penurunan rasa
haus pada pasien penyakit ginjal
kronik yang menjalani hemodialisis
di RS. Roemani Muhammadiyah
Semarang. http://jurma.unimus.ac.id
Wibowo, Adik. (2014). Metodologi
Penelitian Praktis Bidang
Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.

Efektivitas Inovasi Intervensi Keperawatan……(Liza F, Haifa W) 113

Anda mungkin juga menyukai