Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pencegahan primer
Penanganan multidisiplin
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah pelayanan keperawatan yang
berfokus pada peningkatkan fungsi dan sosialisasi serta pencegahan
kekambuhan pada pasien gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah
mengurangi kecacatan atau ketidak-mampuan akibat gangguan jiwa.
Target pelayanan yaitu anggota masyarakat mengalami gangguan
jiwa pada tahap pemulihan. Aktifitas pada pencegahan tersier
meliputi :
a. Program dukungan sosial dengan menggerakan sumber-
sumber di masyarakat seperti : sumber pendidikan, dukungan
masyarakat (tetangga, teman dekat, tokoh masyarakat), dan
pelayan terdekat yang terjangkau masyarakat. Beberapa
kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Pendidikan kesehatan tentang perilaku dan sikap
masyarakat terhadap penerima pasien gangguan jiwa.
2) Penjelasan tentang pentingnya pemanfaatan pelayanan
kesehatan dalam penanganan pasien yang melayani
kekambuhan.
b. Program rehabilitas untuk memberdayakan pasien dan
keluarga hingga mandiri berfokus pada kekuatan dan
kemampuan pasien dan keluarga dengan cara :
1) Meningkatkan kemampuan koping yaitu belajar
mengungkapkan dan menyelesaikan masalah dengan cara
yang tepat
2) Mengembangkan sistem pendukung dengan
memberdayakan keluarga dan masyarakat.
3) Menyediakan pelatihan dan kemampuan dan potensi yang
perlu dikembangkan oleh pasien, keluarga dan masyarakat
agar pasien produktif kembali.
4) Membantu pasien dan keluarga merencanakan dan
mengambil keputusan untuk dirinya.
c. Program sosialisasi
1) Membuat tempat pertemuan untuk sosialisasi.
2) Mengembangkan keterampilan hidup (aktifitas hidup
sehari-hari [ADL],mengelola rumah tangga,
mengembangkan hobi
3) Program rekreasi seperti nonton bersama, jalan santai, pergi
rekreasi.
4) Kegiatan sosial dan keagamaan (arisan, pengajian, majelis
taklim, kegiatan adat)
d. Program mencegah stigma. Stigma merupaka anggapan yang
keliru dalam masyarakat terhadap gangguan jiwa, oleh karena
itu, perlu diberikan program mencegah stigma untuk
menghindari isolasi dan deskriminasi terhadap pasien
gangguan jiwa. Beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu :
1) Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, serta tentang
sikap dan tindakan menghargai pasien gangguan jiwa.
2) Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, atau yang
berpengaruh dalam rangka mensosialisasikan kesehatan
jiwa dan gangguan jiwa.