Anda di halaman 1dari 3

TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

Wuri Ayu Wirdhani, S.Tr.Kep, M.Kes

DEFINISI TOGA
Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tumbuhan yang ditanam oleh keluarga sekitar
lingkungan rumah yang mempunyai khasiat penyembuhan sebagai apotek hidup yang
dimanfaatkan oleh keluarga secara sederhana.

TUJUAN TOGA
 Sebagai tanaman obat keluarga
 Sebagai penanggulangan pertama pengobatan suatu penyakit
 Membantu masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan secara sederhana
 Sebagai sistem pengobatan yang murah dan aman
 Untuk mempercepat penyembuhan penyakit

MENGAPA TOGA PERLU DIMANFAATKAN?


 Harganya relatif murah
 Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan
dengan obat sintetik
 Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya
menjadi dasar pengobatan kedokteran modern

JENIS TOGA
Badan Pengawas Obat & Makanan (BPOM) mengelompokkan tanaman obat dalam 3
kelompok, yaitu:
1. Jamu
Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan,
hewan, bahan mineral, sediaan serian (generik) atau campuran dari
bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat. a IPB, 2013).
2. Obat Herbal Terstandart (OHT)
Obat herbal terstandart (OHT) adalah sediaan bahan alam yang telah
diuji secara ilmiah (penelitian praklinik dgn menggunakan hewan
uji) yang meliputi uji khasiat & manfaat, & bahan bakunya telah
terstandarisasi.
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinis
menggunakan hewan percobaan & telah melalui uji klinis pada
manusia serta bahan baku & produknya telah terstandarisasi melalui
persyaratan mutu yang berlaku.

METODE PENGOLAHAN TOGA


Perawat berperan melakukan pemberdayaan kepada komunitas dan keluarga dalam
memanfaatkan potensi lingkungan alam yang tersedia, salah satunya pemanfaatan tanaman
obat keluarga (TOGA). Pengolahan tanaman obat secara sederhana, melalui tahap:
1. Mengidentifikasi jenis tanaman herbal yang digunakan
Tujuan : Mengetahui jenis tanaman obat yang akan digunakan untuk mengobati
penyakit tertentu
Pedomannya : Pada khasiat dan zat aktif yang terkandung pada jenis tanaman obat.
Klasifikasi tanaman obat dari atas ke bawah diurutkan meliputi kerajaan, divisi, kelas,
ordo, famili, genus, dan spesies.
Contoh : Belimbing
 Kerajaan : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Oxalidales
 Familia : Oxalidaceae
 Genus : Averrhoa
 Spesies : A. Carambola
2. Waktu pemetikan & pengumpulan
Tujuan : Menjaga kualitas dan kuantitas zat aktif yang terkandung di dalam tanaman
herbal
Pedomannya :
a) Menggunakan daun sewaktu tanaman berbunga dan buah belum masak
b) Buah dan biji didapatkan ketika telah masak di pohon
c) Bunga dipetik saat mekar sempurna
d) Jenis rimpang, akar, dan umbi diambil ketika tumbuhan telah
selesai pertumbuhannya
3. Penyortiran
Tujuan : Membebaskan bahan baku yang digunakan dalam obat herbal dari bahan
asing atau kotoran
4. Pencucian
Pedomannya : Dilakukan dengan air bersih yang mengalir
5. Pengeringan
Pedomannya :
a) Menggunakan sinar matahari langsung
b) Menggunakan oven dengan pengaturan suhu yang disesuaikan
c) Kadar air yang dipersyaratkan adalah 10% sehingga dapat mencegah pembusukan
oleh jamur dan bakteri
6. Teknik pengolahan
a) Merebus
Menggunakan wadah dari bahan anti karat, tanah liat, atau kaca. Pemakaian
wadah dari besi dan aluminium tidak disarankan karena mempunyai efek
membahayakan bagi tubuh yaitu endapan, terbentuknya racun, atau dapat
menimbulkan efek samping terjadinya reaksi kimia dengan obat herbal tersebut.
b) Menyeduh
Tujuan: Agar senyawa aktif dari tanaman obat berpindah ke air.
c) Serbuk
Jenis serbuk meliputi serbuk tunggal (murni) dan serbuk campuran beberapa jenis
herbal.
Keuntungan : Lebih praktis dan tahan lama.
Tips penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat serta kedap udara.
MACAM TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
 Jahe
Mengandung senyawa gingerol yang bersifat sebagai
antioksidan, sebagai komponen bioaktif antipenuaan.
Bermanfaat melindungi lemak/membran dari oksidasi,
menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan
kekebalan tubuh, masuk angin, sakit kepala, sakit kepala
sebelah, mabuk kendaraan, dan param untuk anggota
badan yang terkilir.
 Bawang putih (Allium sativum)
Bermanfaat mengobati flu dan batuk, menurunkan kadar
kolesterol tinggi, mencegah dan mengobati kanker perut,
kanker usus besar, penyakit darah tinggi, dan jantung.
 Daun Kemangi
Konsumsi lalap kemangi secara rutin dapat mencegah bau
mulut, daun kemangi atau sari daun kemangi dapat
menyembuhkan penyakit diare, gangguan pada vagina,
nyeri payudara, hingga mengatasi batu ginjal dan
albuminaria. Aroma dari daun kemangi juga dapat
digunakan sebagai obat nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai