Anda di halaman 1dari 3

penyakit jantung struktural adalah kumpulan penyakit jantung yang meliputi gagal

jantung , penyakit arteri koroner , kardiomiopati hipertrofik , dan penyakit jantung bawaan .

Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik kiri jantung dan
membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh dalam peredaran sistemik. Aorta
adalah arteri elastis, oleh karenanya maka dapat mengembang. Apabila ventrikel kiri
berkontraksi untuk memaksa darah mengalir ke aorta, aorta mengembang. Regangan ini
memberikan energi potensial yang akan membantu mempertahankan tekanan darah
sewaktu diastole, karena saat itu, aorta akan berkontraksi secara pasif.

epidemiologi endocarditis

Endokarditis infektif (EI) adalah infeksi permukaan endokardium jantung, dapat mengenai
satu atau lebih katup jantung, mural endokardium, atau defek septum. Efeknya terhadap
jantung dapat berupa insufi siensi katup, gagal jantung dan abses miokardium. EI pertama
kali dideskripsikan oleh Lazaire Riviere pada tahun 1674 dari pemeriksaan otopsi. Pada tahun
1885, William Osler mem presentasikan deskripsi komprehensif pertama endokarditis dalam
bahasa Inggris.

Insidens endokarditis infektif diperkirakan 3-9 kasus per 100.000 penduduk di negara maju.
Perbandingan pria dan wanita sekitar 2:1. Pada penelitian Osler, insidens gangguan
neurologis pada endokarditis infektif terjadi pada 12,5% kasus; 3% kasus gejala primer yang
dijumpai hanya gangguan neurologis. Penelitian lainnya melaporkan 15-30% penderita
endokarditis infektif mengalami gangguan neurologis.

Diagnosis EI sampai saat ini masih merupakan tantangan karena manifestasinya kadang
tersamar oleh penggunaan antibiotik atau oleh kondisi yang mendasarinya pada individu yang
lemah, pasien lanjut usia, atau pada kondisi imunosupresi. Pemberian antibiotik profi laksis
mungkin hanya bisa sedikit mengurangi insidens EI.

Epidemiologi pericarditis

Perikarditis akut merupakan sindroma klinis yang disebabkan oleh peradangan pada
perikardium dan ditandai dengan nyeri dada, gesekan perikardial dan kelainan
elektrokardiografi. Itu lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita dewasa dan
anak-anak. Penyebab umum termasuk idiopatik, virus, bakteri, uremia, pasca infark miokard,
trauma dan neoplasma (Tabel 9.1). Setelah infark miokard, perikarditis dapat terjadi dalam
waktu 1-4 hari, atau setelah 1-4 minggu sebagai bagian dari sindroma Dressler, sebuah
kondisi inflamasi sistemik diduga hasil dari reaksi autoimun terhadap nekrosis miokard.
Reaksi perikardial dapat purulen, pendarahan, fibrinous atau serofibrinous. Komplikasi dapat
mengakibatkan pembatasan pengisian jantung, baik sebagai akibat dari darah atau cairan
yang terperangkap dalam kantong perikardial (tamponade jantung) atau dari penebalan
perikardium (konstriksi perikarditis). Kondisi ini dapat dicegah jika diagnosis dan
penanganan dilakukan lebih awal.

Epidemiologi aortic

Diseksi (pembedahan) aorta thorasika adalah keadaan darurat medis yang paling dramatis
dengan konsekuensi serius bila tidak didiagnosa dan ditangani secara cepat dan tepat.
Diperkirakan sekitar 3 kasus per 100.000 populasi per tahun, paling sering terjadi pada pria
usia 50-70 tahun, lebih sering pada populasi kulit hitam, rata-rata bila dibiarkan, 50% pasien
meninggal dalam 48 jam (perkiraan 1-2% mortalitas per jam) dengan 70% meninggal pada
minggu pertama dan 90% meninggal dalam 3 bulan. Frekuensi memuncak di pagi hari,
kemungkinan berhubungan dengan variasi sirkadian dari tekanan darah. Registrasi
internasional pembedahan aorta akut dibentuk tahun 1996, telah melaporkan kecenderungan
penanganan serta hasil dari kondisi ini.
Brusch JL. Infective endocarditis [Internet]. 2014 [cited 2014 October]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/216650-overview#showall

Ahmed A. Neurological sequelae of infectious endocarditis [Internet]. 2013 [cited 2014 July].
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1165712-
overview#showall

Greenlee JE, Mandell LG. Neurological manifestations of infective endocarditis: A review.


Stroke 1973;4:958-63.

Sonneville R, Mourvillier B, Bouadma L, Wolff M. Management of neurological


complications of infective endocarditis in ICU patients. Annals of Intensive Care
2011;1:10:1-8. doi: 10.1186/2110-5820-1-10.

Habib G, Hoen B, Tornos P. Guidelines on the prevention, diagnosis, and treatment of


infective endocarditis (new version 2009). The task force on the prevention,
diagnosis, and treatment of infective endocarditis of the European Society of
Cardiology (ESC). European Heart Journal 2009; 30: 2369–413.
doi:10.1093/eurheartj/ehp285

Anda mungkin juga menyukai