Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH

Pelabuhan pada hakekatnya merupakan faktor terpenting dalam penyelenggraaan pengangkutan


dilaut, dimana pelabuhan sebagai “terminal point” bagi kapal merupakan hal yang paling utama7
Selain itu, pelabuhan juga mempunyai peranan sebagai gate way atau sebagai pintu gerbang dari
satu negara ke negara yang lain atau dari satu daerah ke daerah lain8 Untuk mendapatkan
kedudukan hukum perusahaan yang bersetatus PT. (Persero), perusahaan ini melewati perjalanan
yang panjang sesuai perkembangan lingkungan yang dihadapinya, dahulu perusahaan ini
bersetatus Haven bedrijf. . Sehingga dalam perkembanganya sebagai sarana untuk berpindahnya
kapal dari satu tempat ke tempat yang lain, maka ada beberapa pelabuhan yang tersebar di
Indonesia sebagai tempat persandaran kapal-kapal. salah satupelabuhan terbesar di Indonesia
adalah PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) di Medan Belawan (PT. Pelindo I (Persero) ). PT.
Pelindo I (Persero), pada hakekatnya merupakan suatu usaha yang berkembang pesat dan usaha
BUMN di lingkungan depertemen perhubungan, PT. Pelindo I (Persero) ini sebelumnya
berstatus sebagai Perusahaan Umum (PERUM). BUMN ini didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 1991 dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH. Nomor 1 Tanggal 1
Desember 1992 yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 87
Tahun 1994 Tanggal 1 November 1994.

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1951 sampai Tahun 1960 , perusahaan ini
berstatus sebagai Jawatan Pelabuhan. Untuk menyesuaikan dengan undang-undang tentang
bentuk-bentuk badan usaha milik negara (BUMN), sejak Tahun 1960 sampai Tahun 1964,
perusahaan ini berubah setatus menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan(PN Pelabuhan Authority)
atau penguasaan pelabuhan (1964 sampai dengan 1969). Periode 1969 sampai dengan 1983
terjadi reorganisasi kelembagaan di Pelabuhan yakni PN Pelabuhan digabungkan dengan
lembaga penguasaan pelabuhan menjadi Badan Penguasa Pelabuhan (BPP) yang merupakan
wadah Perusahaan Negara Pelabuhan Likuiditas. Penata lembaga pelabuhan di Indonesia
berjalan terus sesuai dengan tuntutan zaman. Pada tahun 1983, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 1983 ditetapkan perubahan bentuk hukum badan penguasaan
pelabuhan menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan Indonesia I (Perumpel I). Untuk lebih
memberikan keleluasan dan kemandirian usaha berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tahun
1991 Perumpel I memperoleh status sebagai Persero. Pendirian PT. (Persero) Pelabuahan
Indonesia I Medan dilaksanakan dengan Akte pendirian atau Anggaran dasar yang dibuat
dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH di Jakarta pada tanggal 1 Desember 1992 Nomor1. Akte
Notaris tersebut disahkan oleh Mentri Kehakiman Republik Indonesia Tanggal 1 Juni 1994
No.c2.8519 Ht 01.01 Tahun 1994 yang kemudian didaftarkan dikantor Panitera Pengadilan
Negeri Medan Tanggal 16 Juli 1994, dibawah Nomor 552\PT\Pendidikan Nasional Indonesia
Merdeka 1994 dan berakhir dalam Berita Negara Nomor 8612 Tahun 1994. PT. (Persero)
Pelabuhan Indonesia I Medan Universitas Sumatera Utara adalah Badan Usaha Milik Negara
dilingkungan Departemen Perhubungan, Sebagai salah satu dari 17 BUMN di lingkungan
Departemen Perhubungan, yang oleh pemerintah diberikan wewenang sebagai pelaksana
penyelenggara pelayanan dan pengusahaan jasa pelabuhan umum yang diusahakan berlokasi di
Aceh, Provinsi Sumatra Utara dan Provinsi Riau, Sebagai Persero. Pemilikan saham sepenuhnya
berada di tangan pemerintah.Sehingga, dalam hal ini Mentri Keuangan Republik Indonesia dan
pembinaan teknis operasi berada di Departemen Perhubungan Laut. Pelabuhan Belawan
merupakan cabang utama yang termaksud dalam PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan
bersama pelabuhan lainya yang berada di Sumatra Utara, Riau dan Aceh. Pelabuhan Indonesia I
medan sebagai badan usaha milik negara yang berbentuk perseroan ini bergerak di bidang
pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainya untuk mencapai tujuan perusahaan.
SISTEM DAN KOMPONEN YANG ADA DI PELABUHAN
Sistem pelabuhan laut terdiri dari dua elemen utama,yaitu :

 Elemen sarana (Kapal)


 Elemen prasarana (fasilitas pelabuhan)

Antara sarana dan prasarana pelabuhan memiliki kaitan yang erat,perkembangan teknologi
sarana angkutan laut ebisa mungkin diimbangi dengan perkembangan teknologi prasarana
pelabuhan.Hal ini merupakan konsekuensi daritimbulnya dimensi kecepatan dan keamanan
dalam transportasi laut.

kemudahan dan keamanan. Berdasarkan komponen pelabuhan, prasarana dibagi menjadi tiga,
yaitu:
1. Prasarana Akses Sisi Laut
Fungsi prasarana akses sisi laut adalah memfasilitasi pergerakan dan pengoperasian kapal saat
menuju pelabuhan. Kriteria penyediaan prasarana adalah kemudahan, keamanan, dan
keselamatan kapal. Prasarana yang dibutuhkan diantaranya breakwater, alur dan kolam putar,
dan dermaga. Perlu diketahui bahwa kriteria akses laut diantaranya: kedalaman yang cukup
untuk memfasilitasi kapal terbesar, kondisi laut (arus, gelombang, dan ombak) yang tenang,
biaya konstruksi yang kecil, serta biaya operasi dan pemeliharaan yang kecil.
2. Prasarana Area Intermodality
Fungsi prasarana area intermodality adalah memfasilitasi terjadinya intermodality (perpindahan
antara moda). Kriteria penyediaan prasarana adalah kemudahan dan biaya. Prasarana yang
dibutuhkan diantaranya dermaga, area bongkar/muat, area penyimpanan, dan area transhipment.
3. Prasarana Akses Sisi Darat
Fungsi prasarana akses sisi darat adalah memfasilitasi pergerakan transportasi darat (kereta atau
truk) saat menuju pelabuhan. Kriteria penyediaan prasarana adalah Prasarana yang dibutuhkan
diantaranya jalan akses/rel kereta dan area parkir/platform.
Secara umum fasilitas pelabuhan dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Alur pelayaran (channels and fairways), breakwaters
2) Kolam pelabuhan (docks) dan dermaga (wharves), turning areas, locks
3) Sarana bantu navigasi (aid to navigastion)
4) Perbaikan kapal (repairs dock)
Fasilitas untuk orang dan penumpang terdiri dari :
1) Gudang transit (sheds)
2) Terminal (sesuai komoditi)
3) Terminal penumpang (passengers terminal)
4) Lapangan penumpukan (stacking areas atau open storage)
5) Gudang lini II (werehouse)
6) Tankfarm untuk liquid cargo)
7) Silo untuk dry bulk cargo
8) Cranes dan berbagai handling equipment
Fasilitas untuk penggunaan tanah terdiri :
1) Jaringan jalan
2) Parking areas
3) Jalan kereta api (railway track)
4) Lapangan penumpukan (marshalling yards)
5) Waiting docks (untuk angkutan sungai)
6) Pipa-pipa untuk berbagai macam bulk liquid cargo
Pelayanan kapal meliputi hal-hal berikut :
1) Informasi tentang navigasi (navigational information), dan pelayanan radio dan telepon
2) Pemanduan, penundaan dan
3) Pengadaan air bersih dan makanan
4) Bahan bakar (bunkering)
5) reperasi dan galangan kapal
6) fasilitas lainya untuk umum yang diperlukan adalah :
7) Jasa bongkar muat (cargo handling)
8) Angkutan tongkang dalam pelabuhan (ligterage)
9) Penerangan listrik
10) Pemadam kebakaran (fire fighting)
11) Sanitasi Universitas Sumatera Utara
12) Fasilitas untuk buruh (kantin, tempat ganti pakaian atau tempat beristirahat) disebut juga
labour amanities
13) Kebersihan lingkungan.
STANDAR
Standar yang ada di pelabuhan meliputi :

Anda mungkin juga menyukai