Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH

STRUKTUR PENGELOLA KEUANGAN SKPD


. Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
Kepala SKPD ( Setda/Setwan/Dinas/Badan/Kantor/Kecanmatan dan/atau
Lembaga Teknis Daerah lainnya ) adalah merupakan Pejabat Pengguna
Angaran a Barang yang mempunyal tugas sebagai berikut:
a. menyusun RKASKPD dan Anggaran Kas serta DPASKPD:
b. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran kas atas beban
anggaran belanja;
c. melaksanakan anggaran SKPD yang dlplmpinya;
d. melakukan pengujilan atas taglhan dan memerintahkan pembayaran;
e. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan paJak;
t. mengadakan iatan perjanjlan/kerjasarma dengan pihak n dalam batas
anggaran yang telah ditetapkan;
g. menandatangani SPM:
h. mengelola utang dan plutang yang menjad tanggunglawab SKPD yang
dipimpinnya;
, mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi anggungjawab
SKPD yang dipimplnnya;
1 menyusun dan menyampailkan laporan keuangarn SKPD yang dipimpinnya:
k. mengawasi pelaksanan anggaran SKPD yang dipimplinnye;
. melaksanakan tugas-tugas Penguna Anggaran / Pengguna Barang lainnya
berdasarkan kuasa yang dillimpahkan oleh Kepala Daerah; dan
Sekretaris Daerah.
m. betanggunglawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Daerah melalui
2. Pejabat Kuasa Pendduna Aneetaran/Kuasa Pentuna Baran
a. PeJabat Pengguna Anggeran/Pentuna Barang dalam laksanakan tugas-
tugasnya dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Kepala Unit
Kerja páda SKPD bersangkutań selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Barang
b. Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di
atas, berdasarkan pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran
Jumlah dana yang dikelola, beban kega. lokasl, kompetensl dan/atau renteans
kendall serta pertimbangan oblektif lalnnya;
C. Pelimpehan sebaglan kewonangan sobagalmana dimakaud pada huruf a di
atas, diusulkan oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Peneguna Barang kepada
Bupati Hulu Sungai Utara melalui PPKD, dan selanjutnya atas pertimbangan
PPKD ditetapkan dengan Keputusan Bupati;
d. Pelimpahan sebaglan kewenangan sebagainmana dimaksud di atas meliputi:
beban
1) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
anggaran belanja;
2) melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya;
3) melakukan pengujlan atas taglhan dan memerintahkan pembayaran;
4) mengadakan Ikatan perjanjlan kerjasama dengan plhak lain dalam batas
anggaran yang telah ditetapkan;
5) menandatangani SPM-LS dan SPM-TU;
6) mengawas angaran unit kenja yang dipimpinnya; dan
7) melaksanakan tugas-tugas Kuasa Pengguna Anggaran lainnya berdasarkan
kuasa yang dilimpahkan oleh Pejabat Penggun
aran
e. Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang bertanggungjawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
. Untuk melakcsänakan anggaran yang dimuat dalam DPA SKPD, Kepala SKPD
3
menetapkan Pejabat yang melaksanakan fungsi tatausaha keuangan pada
SKPD sebagai PPK-SKPD.
b. PPK-SKPD mempunyal tugas sebagal berikut:
) menelitt kelengkapan SPP-UP, SPP GU, SPP-TU, SPPLS yang diajukan oleh
Bendahara Pengeluaran yang diketahut oleh PPTK;
2) melakukan verifikasl SPP;
3) menylapkan SPM;
4) melakukan verlfikasl harlan atas penerlmaan;
5) melaksanakan akuntansl SKPD;: dan
6) menyiapkan laporan keuangan SKPD.
c. PPK-SKPD tidak boleh. merangkap sebagal pelabat yang bertugas melakukán
nungutap atas penerimaan Negara/Daerah, bendahara, dan/ata PPTK.
Pejabat Polaksana Toknis Keglatan PTK
Angaran/Penggun
Penggun
Pejabat
Barang, Kuasa Penggu
Anggaran/Kuasa Pengguna Barang dalam melaksanakan program dan
kegiatannya menunjuk Pejabat pada unit kerja SKPD selaku PPTK.

b. Penunjukan PPTK torsebut bordasarkan pertimbangan kompotenel Jabatan,


c. PPTK dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Penggur na
d. PPTK mempunyai tugas sebagal berikut:
anggaran keglatan, beban kerja, lokasl dan/atau rentang kendall serta
pertimbangan objektif 1lalnnya.
Anggaran/Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Barang.
1) mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
2) melaporkan perkembangan pelakeanan keglatan; dan
3) menylapkan dokumen anstaran atas beban pengoluaran pelaksanan
keglatan.
. Dakumen angaran sebaßalimana dimaksud pada hurut d anga eakan
dokumen administrasi kegiatan maupun dokumen administrasi yang terkait
dgan persyaratan pembayaran yang ditetapkan sesual dengan ketentuan
perundang-undangan.
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran SKPD.
a. Bendahara Penerimaan SKPD.
s
1. Bendahara Penerimaan SKPD bertugas untuk menerima, menyimpan,
mempertanggunglawabkan
menyetorkan, menatausahakan,
penerimaan pendapatan dalam | rangka pelaksanaan APBD pada SKPD;
dan
2. Untuk melaksanakan tugas sebagalmana dimaksud pada angka 4.
Bendahara Penerimaan SKPD berwenáng:
a) menerima penerimaan yang bersumber dari pendapatan asli daerah;
b) menyimpan seluruh penerimaan;
c) menyetorkan penerimaan yang diterima dari pihak ketiga ke Rekening
Kas Umum Daerah paling lambat 1 harl kerja;
d) mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan yang diterima melalui
bank.
3. Dalam hal objek Pendapatan Daerah tersebar secara geografis, sehingga
Wajib Pajak dan/atau Waljib Retribusl mengalaml kesultan dalam
membayar kewajibannya, dapat ditunjuk satu orang atau lebih Bendahara
Penerimaan Pembantu SKPD untuk melaksanakan tugas dan wewenang
Bendahara Penerimaan SKPD.
b. Bendahara Pengeluaran SKPD.
1. Bendahara Pengeluaran SKPD bertugas untuk menerima, menyimpan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan
membayarkan,
pengeluaran uang dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagalmana dimaksud pa


da an
Bendahara Pengeluaran SKPD berwenang
a) mengajukan permint
aan pembayaran monggunakan SPP-TU/GU/TU
dan SPP-LS;
b)
menerima dan menylmpan uang persediaan
c)
melaksanakan pembayaran dari uang persedlaan yang dikelolanya;
Anggaran yang tidak sesual dengan ketentuan peraturan;
PPTK;
d) menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
e)
meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh
f mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh
PPTK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhl syarat dan/atau
tidak lengkap.
3. Dalam hal Pengguna Anggaran melimpahkan sebagian kewenangannya
kepada Kuasa Pengguna Anggaran, ditunjuk Bendahara Pengeluaran
Pembantu SKPD, untuk melaksanakan sebaglan tugas dan wewenang
Bendahara Pengeluaran SKPD.
4. Untuk melaksanakan sebagian tugas sebagaimana dimaksud pada angka
3, Bendahara Pengeluaran Pembantu SKPD berwenang
a) mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP-TU dan SPP-
LS
b) menerima dan menylmpan uang persediaan yang berasal darl
Tambahan Uang dan/atau pelimpahan UP dari Bendahara
Pengeluaran;
melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya;
c)
d) menolak perintah bayar dari Kuasa Pengguna Anggaran yang tidak
e) meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberlkan oleh
f) mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh
sesual dengan ketentuan peraturan;
PPTK:
PPTK, apabla dokumen tersebut tldak memenuhl syarat dan/atau
tidak lengkap.
S. Pembantu Bendahara Pengeluaran SKPD
Untuk mendukung kelancaran tugas perbendaharaan, Bendahara Pengeluaran
dapat dlbantu oleh Pembantu Bendahara Pengeluaran yang bertindak sebagal juru
bayar/kasir dan petugas pengadministraslan SPJ
staf PPK-SKPD
a. Untuk mendukung kelancaran tugas penatausahaan keuangan SKPD, PPK-
SKPD dapat dibantu oleh satu atau leblh Staf PPK;

b. Staf PPK-SKPD dalam melaksanakan fungslnya membantu PPK-SKPD sebagai Staf PPK
Urusan Belanja dan Staf PPK Urusan Verlfikasi dan Pelaporan

B.PENATAUSAHAAN KEUANGAN SKPD


1. Penatausahaan Penerimaan
a. Setlap SKPD yang memungut pendapatan dacrah wajilb mengintensifkan
pemungutan pendapatan yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya dan
wajib menyetorkan secara bruto setlap pendapatan ke kas daerah melalui
Bendahara Penerimaan pada Dinas Pendapatan Daerah
b. Pendapatan daerah yang berasal dari pajak daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan/atau lain-lain pendapatan asill daerah
yang sah ( bukan kewenangan SKPD yang bersangkutan) disetor oleh Wajib
Pajak atau Petugas Pemungut atau Plhak Ketiga ke kas daerah melalul
Bendahara Penerimaan pada Dinas Pendapatan Daerah.
c. Pendapatan daerah yang berasal dari retribusl daerah dan/atau lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah, yang penungutannya menjadi kewenangan
masing-masing SKPD, dlsetor ke kas daerah secara bruto melalui Bendahara
Penerimaan pada maslng-masing SKPD
d. Dalam hal pemindahan pencantuman pendapatan semua jenis pajak daerah
dan beberapa sumber pendapatan laln-lain pendapatan asll daerah yang sah ke
SKPKD (Baglan Keuangan), sementara belum dikeluarkan petunjuk lain, maka
kewajiban Inteslfikasl pemungutannya tetap pada SKPD semula, sesual
dengan target yang ditetapkan dalam APBD, namun prosedur penyetorannya
mengikuti pola sepertl pada huruf b dl atas
e. Masing-masing Bendahara Penerimaan wajib memberikan tanda bukti
penerimaan kas kepada plhak penyetor (Tanda Bukti Pembayaran).
f. Penyetoran pendapatan daerah oleh Bendahara Penerimaan ke Kas Daerah
paling lama 1 (satu) harl kerja setelah penerimaan kas, kecuali untuk wilayah
termasuk katagorí terpencil penyetoran dllakukan sesual dengan ketentuan
yang berlaku
g. Benda berharga yang menjadi tanda bukti pembayaran oleh pihak ketiga
kepada Bendahara Penerlmaan menggunakan blanko yang diterbltkan dan
disahkan/ diporporasl oleh Instansi yang berwenang
h. Bendahara Penerimaan wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap
seluruh penerimaan dan penyetoran yang menjadi tanggungjawabnya sesual
ketentuan perundang-undangan yang borlaku
. Bendahara, Penerimaan atás pengelolaan uang yang menjadl tanggung
Jawabnyasecara administratif bertanggung jawab kepada Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengcuna Anggaran melalul PPK-SKPD. Dan secara
fungslonal wajlb menyampaikan laporan pertanggunglawaban penerlman
kepada PPKD selaku BUD pallng lambat tanggal 10 bulan berlkutnya.

10
Penatausahaan Pengeluaran
Mekanlsme Pengelolaan
1) Setelah ditetapkan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala
Daerah tentang Penjabaran APBD, Kepala SKPD menyampaikan
Rancangan Anggaran Kas dan Rancangan DPA-SKPD kepada PPKD
2) Dengan persetujuan Sekretaris Daerah (selaku Koordinator Anggaran
PPKD menetapkan DPA-SKPD dan sudah harus disampaikan kepada SKPD
yang bersangkutan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal
ditetapkan.
3) Setelah penetapan anggaran kas da
n DPA, PPKD menetapkan SPD beserta
lampiran SPD dan Rencana Penggunaan Dana yang disiapkan oleh Kuasa
BUD
4) Berdasarkan SPD, Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP Uang
Persedlaan ( SPP-UP ), SPP Ganti Uang (SPP-GU), SPP Tambahan Uang (SPP-
TU) dan SPP Langsung (SPP-LS), Kepada Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran melalul PPK-SKPD,
5) Untuk belanja wajib dan mengikat dapat direalisasi sebelum DPA-SKPD
disahkan oleh PPKD
6) Yang termasuk kategori belanja wajib dan mengikat sebagaimana
dimaksud pada angka 5), meliputi:
a) belanja gaji dan tunjangan;
b) belanja tambahan penghasilan PNS
c) belanja tunjangan komunikasi intensif DPRD;
d) belanja bantuan keuangan kepada desa
e) belanja listrik, telpon, dan air;
f) belanja makan-minum paslen rumah sakit;
7) SPP terdiri dari surat pengantar, ringkasan, dan daftar rincian rencana
penggunaan dana sampal dengan Jenis belanja.
8) Dalam hal dokumen SPP dinyatakan lengkap dan sah, paling lambat 2
(dua) harl kerja sejak diterlmanya dokumen SPP tersebut, Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran menerbltkan SPM.
9) SPM yang telah diterbitkan disampaikan kepada Kuasa BUD untuk
diterbltkan SP2D,
10) Dalam hal SPM dinyatakan lengkap dan sah, Kuasa BUD menerbitkan
SP2D paling lambat 2 (dua) harl kerja terhitung sejak diterimanya SPM.
11) Berdasarkan SP2D yang diterlma Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu melakukan pencalran dana pada Bank yang
ditunjuk
12) Bendahara Pengeluaran wajib melaksanakan penatausahaan terhadap
pengelolaan keuangan yang menjadi tanggung Jawabnya sesual ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dengan menggunakan Buku Kas

Umum, Buku Slmpanan/Bank, Buku Pajak, Buku Panjar, Buku Rekapltulasi


Pengeluaran Perincian Obyek dan Rogister SPP.
13) Dendehera Pengalueran atas pengelolaan keuangan yang menjadl
tanggung Jawabnya secara administratif bertanggung jawab kepada
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD. Dan
secara fungsional wajlb menyampalkan laporan pertanggung jawaban
pengeluaran kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
14) Dalam hal Pengguna Anggaran melimpahkan sebagian kewenangannya
kepada Kuasa Pengguna Anggaran, Kepala Daerah menetapkan
Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu pada unit
kerja tersebut.
15) Alur prosedur pengurusan dan pencairan dana sesuai ketenmtuan yang
berlaku.
Bendahara Pengeluaran melakukan pertanggungawaban penggunaan
Uang Persediaan setiap akan mengajukan Ganti Uang Persediaan. Dalam
melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang disampaikan
adalah Laporan Pengesahan SPJ dan dilampirl dengan bukti-bukti belanja
yang sah.
17) Pertanggunglawaban administrasi dibuat oleh Bendahara Pengeluaran,
dan disampaikan kepada pejabat Pengguna Anggaran paling lambat
tanggal 10 bulan berlkutnya. Pertanggunglawaban administrasl tersebut
berupa Surat Pertanggungiawaban ( SPJ) yang menggambarkan Jumlah
anggaran,, realisasl, dan sisa pagu anggaran, baik secara komulatif
maupun perkegiatarn
18) Penyampalan laporan pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
secara fungsional kepada PPKD selaku BUD, dan dilaksanakan setelah
diterbltkan surat pengesahan pertanggungjawaban pengeluaran oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
b. Proses Pencalran Dana
1) Penyedlaan dana pada masing-masing SKPD diberikan Uang Persediaan
dengan formulasl sebagal berlkut:

2) Pemberian Uang Persediaan dapat melebihi sebagaimana diatur pada


angka 1) di atas, setelah mendapat persetujuan Sekretaris Daerah selaku
Koordinator Anggaran.
3) Pencairan Belanja Tidak Langsung pada DPA-PPKD yang besarnya kurang
darl Rp.20.000.000,- dlrealisasi melalui SPP-UP/GU, dan dapat diberikan
4) Untuk pencairan Belanja Tidak Langsung yang besarnya melebihi
5) Pencairan dana UP, TU, GU dan LS dilakukan melalui proses penyampalan
6) Pengujlan SPM dilakukan oleh BUD/Kuasa BUD mencakup pengujian yang
UP sebesar Rp.250.000.000
Rp.20.000.000,- direalisasi dengan SPP-LS.
SPM oleh masing-masing SKPD kepada BUD/Kuasa BUD.
bersifat substantif dan formal
Keputusan hasil pengujian SPM ditindaklanjuti dengan:
a) Penerbitan SP2D dalam hal SPM telah memenuhi persyaratan;
b) Penolakan penerbitan SP2D dan pengembalian SPM dalam hal SPM
7)
yang diajukan tidak memenuhl persyaratan sesuai ketentuan.
8) Pengajuan pencairan dana dalam bentuk GU berikutnya dilakukan setelah
penggunaan uang persediaan (UP) minimal 75 % setelah penyampaian
laporan pertanggungjawaban bulanan kepada PPKD selaku BUD
9) Terhadap pekerjaan yang sifatnya satu paket pekerjaan, sedangkan Uaneg
Persediaan yang ada tidak mencukupl, maka Bendahara Pengeluaran/
Bendahara Pengeluaran Pembantu dapat mengajukan Tambah Uang
Persedlaan melalul mekanime SPP-TU
10) Batas Jumlah pengajuan SPP-TU harus mendapat persetujuan darl PPKD
dengan memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan
11) Penyampalan SPP-TU Nihil disertal SPJ-TU atas paket pekerjaan
sebagaimana dlmaksud pada angka 7), disampaikan paling lambat 1
bulan setelah tanggal terbitnya SPP-TU (kecuali untuk paket pekerjaan
yang penyelesalannya memerlukan lebih darl 1 bulan dan yang mengalami
penundaan darl Jadwal yang dltetapkan dlaklbatkan oleh peristlwa diluar

13
kendall PA/KPA) dan buktl setor slsa SPJ-TU dalam hal SPP TU lebih
besar dari SPI-TU yang disampaikan, atas dasar tersebut PA/KPA
menerbitkan SPM-TU Nihil dan selanjutnya Kuasa BUD akan menerbitkan
SP2D-fU.NIhIl.
12) SPP-GU Nihil disampaikan paling lambat pada tanggal 31. Desember akhi
tahun anggaran berkenaan, dilengkapi dengan laporan pengesahan
Surat Tanda Setoran Sisa UP (dalam hal masih terdapat saldo UP), untuk
kemudian diterbitkan SP2D-GU Nihil oleh BUD/Kuasa BUD
SPJ
13) Pengajuan SPP.LS dilengkapl dengan dokumen pendukung lainnya yang
dipersyaratkan menurut ketentuan berlaku
3. Pengunaan Dana
a. Penggunaan dana belanja Tidak Langsung pada obyek tunjangan Tambahan
Penghasilan PNS dengan rinclan obyek tunjangan tambahan penghasilan
berdasarkan beban kerja, pengajuannya dilaksanakan dengan mekanisme LS,
dengan melampirkan Daftar Rekapitulasi Absen Bulanan PNS di lingkungan
SKPD bersangkutan dan daftar perhitungan besaran jumlah tunjangan
tambahan penghasllan yang diterima masing-masing PNS
b. Penggunaan dana belanja langsung pada obyek Honorarium Panitia Pelaksana
Kegiatan diberikan kepada PNS yang ditunjuk berdasarkan SK Bupati yang
besarannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
c. Honorarium Penanggungjawab Pengelola Keuangan dapat diberikan setelah
ditetapkan dengan SK Bupat, sepanjang belum ditetapkan dengan SK Bupati
mengacu pada ketentuan yang berlaku.
d. Honorarium Tim/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dapat diberikan sesual
dengan ketentuan yang berlaku.
e. Pemberian honorarium bagi PNS agar dibatasi dengan mempertimbangkan
asas efesiensi, kepatutan dan kewajaran
f. Proses pencalran dana pada objek belanja honorarium PNS dapat dilakukan
dengan mekanlsme Ls
g. Penggunaan dana belanja langsung pada obyek belanja Honorarium Pegawai
Honorer/Non PNS, dapat diberikan dengan ketentuan
1) Pegawal Tidak Tetap/Honorer di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Hulu Sungal Utara;
2) Proses pencalran daha dapat dilakukan dongan mekanlsme LS
h. Penggunaan dana belanja langsung pada rinclan obyek belanja Uang Lembur
PNS mengacu pada ketentuan yang berlaku, dan dapat direalisasikan melalui
mekanlsme LS
L. Penggunaan dana belanja langsung pada rinclan obyek belanja Perjalanan
Dinas Dalam dan Luar Daerah:

1 Besaran blaya porjalanan dinas dalam dacrah mengacu pada ketentuan


2) Parjalanan dinas ke luar negorl, selama belum dlatur dalam produk hukum
3) Penugasan dalam rangka mengikuti undangan workshop, seminar
4) Dalam rangka efektifitas dan efislensl penggunaan dana belanja
berlaku
daerah, mengacu kepada ketentuan lain yang mengaturnya;
dan/atau lokakarya supaya dilakukan secara selektif
perjalanan dinas, untuk kegiatan studi banding agar dibatasi balk jumlah
orang, jumlah hari maupun frequensinya
j.
Penggunaan dana belanja langsung pada obyek belanja sewa rumah/gedung/
gudang dan lain-lain milik pemerintah daerah agar mempedomani peraturan
daerah yang mengatur ketentuan tersebut
4. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana
a. Dokumen yang diperlukan dalam rangka menatausahakan pertanggung
jawaban pengelolaan Uang Persedlaan adalah sebagai berikut:
1) Buku Kas Umum (BKU)
2) Buku Pembantu BKU, sesual kebutuhan.
b. Buku Kas Umum sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1) ditutup setiap
bulan dengan sepengetahuan dan persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran.
c. Bendahara Pengeluaran SKPD wajib menyampaikan laporan pertanggung
jawaban kepada Pengguna, Anggaran melalui PPK-SKPD sebagai bentuk
tanggung jawabnya secara administratif paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
d. Dalam melakukan verifikasi laporan pertanggungjawaban yang disampaikan,
PPK-SKPD berkewajiban
1) meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban dan
keabsahan bukti-buktl pengeluaran yang dilampirkan;
2) menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian obyek yang
tercahtum dalam ringkasan per rincian obyek;
3) menghltung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluran per rincian obyek:
dan
4) menguji kebenaran kesesualan dengan SPM dan SP2D yang diterbltkan
periode sebelumnya
Dalam hal laporan pertanggungawaban telah sesual ketentuan, Pengguna
Anggaran menerbltkan surat pengesahan laporan pertanggungjawaban
f. Penyampaian laporan pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran secara
fungslonal dillaksenakan setelah diterbltkan surat pengesahan pertanggung
jawaban oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

g. batas waktu penyampaian surat pengesahan laporan pertanggungjawaban


nengeluaran kepada BUD yaitu pallng lambat tanggal 10 bulan berikutnya, dan
sanksi atas keterlambatan penyampalan surat pengesahan laporan
pertanggungjawaban pengeluaran tersebut dapat berupa ditundanya
penerbitan SP2D oleh BUD
h. Untuk tertlbnya laporan pertanggungjawaban pada akhlr tahun anggaran
laporan pertanggungjawaban pengeluaran dana pada bulan Desember
disampalkan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berkenaan
i. Dokumen pendukung SPP-LS dapat dipersamakan dengan bukti pertanggung
jawaban atas pengeluaran pembayaran beban langsung kepada pihak ketiga
5. Pemeriksaan Kas
a. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran melakukan pemeriksaan kas
yang dikelola oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setlap 3 (tiga) bulan
b. Bendahara Penerimaan dan/atau Bendahara Pengeluaran melakukan
pemeriksaan kas yang dikelola Bendahara Penerimaan Pembantu dan/atau
Bendahara Pengeluaran Pembantu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3
(tiga) bulan
Pemeriksaan kas sebagalmana dimaksud pada huruf a dan huruf b dituangkan
dalam berita acara pemeriksaan kas
c.
6. Hal lain yang dlanggap perlu
a. Pengisian dokumen penatausahaan Bendahara Pengeluaran dilakukan dengan
menggunakan aplikasi komputer dan/atau alat elektronik lainnya
b. Dalam penyusunan Laporan Keuangan, angka yang disajikan merupakan hasil
rekonsillàsi antara BUD dan SKPD untuk Belanja, antara BUD, Dinas
Pendapatan Daerah dan SKPD untuk pendapatan
c. Dalam hal Bendahara Pengeluaran berhalangan maka:
1) apabila melebihi 3 (tiga) hari sampal selama-lamanya 1 (satu) bulan,
Bendahara Pengeluaran tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada
pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pembayaran dan tugas-tugas
Bandahara Pengeluaran atas tanggunKlawab Bendahara Pengeluararn
bersangkutan dan dlketahui oleh Kepala SKPD;
2) apablla meleblhl 1 (satu) bulan sampal selamalamanya 3 (tiga) bulan harus
ditunjuk pejabat Bendahara Pengeluaran dan diadakan berita acara serah
terlma;
3) apablla Bendahara Pengeluaran sesudah 3 (tiga) bulan belum Juga dapat
melaksanakan tugasnya, maka dianggap yang bersangkutan telah
mengundurkan, diri atau berhenti dari Jabatan sebagal Bendahara
Pengeluaran, dan oleh karena Itu segera diusulkan penggantinya

C. PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH


1. Untuk pengelolaan barang
pada SKPD agar ditunjuk Petugas Penylmpan dan
Pengurus Bereng pada SKPD dengan Surat Keputusan Pengguna
Angigaran/Penggunn Barang
2, Petugas Penylmpan dan Pengurus Barang sebagalmana dimaksud pada angka 1,
melaltsanakan tugas menerima, memelihara, dan menatausahakan atas semua
barang yang ada pada SKPD bersangkutan
3. Pengelolaen barang sebagalmanh dimaksud pada angka 2, meliputi barang modal
(inventaris) dan barang pakal habis (persediaan ),
4, Pada setlap akhir tahun anggaran Petugas Penyimpan dan Pengurus Barang pada
SKPD, walb melakukan stock of name/perhitungan fislk atas persediaan barang
Inventarls yang dituangkan dalam Berita Acara.
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
1. Akuntansl pada SKPD
a) Akuntansi Pendapatan;
b) Akuntansl Belanja
e) Akuntansi Aset; dan
d) Akuntansl selain kas
2. Akuntansl pada SKPKD
a) Akuntansi Anggaran
b) Akuntansl Pendapatan
e) Akuntansl Belanja;
d) Akuntansl Pemblayaan;
e) Akuntansi Aset
f) Akuntansl Hutang
E) Akuntansi Konsolidator; dan
h) Akuntansi Soloin Kas.
a. Pelaksanaan prosedur Akuntansl pada SKPD dilaksanakan oleh PPK SKPD
4. Laporan keuangan SKPD sekurang-kurangnya terdiri dari
6) Nerson;
b) Laporan Reellsasl Anggaran; dan
c) Cataton Atas Laporan Keuangan
5.
Laporan Keuangan SKPKD sekurang-kurangnya terdirl darl:
a) Neraee
b) Laporan Reallsasl Anggaran
e) Loporan Arus Kas; den
d) Ootatan Atas Laporan Keuangan
s, Lepoten Keuengan disampalkan 2 (dua
) kall dalam sotahun, yakni berupa laporan
keusngan semesteran dan laporan keunngan tahunan.

E. LAIN-LAIN
1. Untuk setlap pongadaan barang dan Jasa
harus
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
yang melilbatkan plhak ketiga/rekanan
mempedomanl Peraturan Preslden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
2. Untuk memudahkan pencatatan dan monitoring aset Pemerintah Daerah dalam
bentuk inventaris kantor, maka sebelum belanja tersebut direalisaslkan, terlebih
dahulu dilaporkan kepada Sekretaris Daerah selaku Koordinator Anggaran, melalul
Baglan Pengelolaan Aset Daerah Sekretariat Daerah Kabupaten Hulu Sungal
Utara
3. Untuk memudahkan pengendallan dan evaluasí yang menyangkut keglatan fisik
pada masing-masing SKPD, sebelum keglatan dilaksanakan agar menyampalkan
Time Schedule kepada Sekretarís Daerah selaku Koordinator Anggaran melalui
Baglan Pembangunan, dan kepada Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Utara
4. Guna tertib administrasi agar penomoran setiap dokumen yang terkait dengan
penatausahaan keuangan disusun secara sistematis dengan mencantumkan
informasi antara lain: kode klasifikasi surat, nomor dokumen, jenis dokumen,
nama SKPD, dan tahun anggaran.

Anda mungkin juga menyukai