b. Staf PPK-SKPD dalam melaksanakan fungslnya membantu PPK-SKPD sebagai Staf PPK
Urusan Belanja dan Staf PPK Urusan Verlfikasi dan Pelaporan
10
Penatausahaan Pengeluaran
Mekanlsme Pengelolaan
1) Setelah ditetapkan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala
Daerah tentang Penjabaran APBD, Kepala SKPD menyampaikan
Rancangan Anggaran Kas dan Rancangan DPA-SKPD kepada PPKD
2) Dengan persetujuan Sekretaris Daerah (selaku Koordinator Anggaran
PPKD menetapkan DPA-SKPD dan sudah harus disampaikan kepada SKPD
yang bersangkutan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal
ditetapkan.
3) Setelah penetapan anggaran kas da
n DPA, PPKD menetapkan SPD beserta
lampiran SPD dan Rencana Penggunaan Dana yang disiapkan oleh Kuasa
BUD
4) Berdasarkan SPD, Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP Uang
Persedlaan ( SPP-UP ), SPP Ganti Uang (SPP-GU), SPP Tambahan Uang (SPP-
TU) dan SPP Langsung (SPP-LS), Kepada Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran melalul PPK-SKPD,
5) Untuk belanja wajib dan mengikat dapat direalisasi sebelum DPA-SKPD
disahkan oleh PPKD
6) Yang termasuk kategori belanja wajib dan mengikat sebagaimana
dimaksud pada angka 5), meliputi:
a) belanja gaji dan tunjangan;
b) belanja tambahan penghasilan PNS
c) belanja tunjangan komunikasi intensif DPRD;
d) belanja bantuan keuangan kepada desa
e) belanja listrik, telpon, dan air;
f) belanja makan-minum paslen rumah sakit;
7) SPP terdiri dari surat pengantar, ringkasan, dan daftar rincian rencana
penggunaan dana sampal dengan Jenis belanja.
8) Dalam hal dokumen SPP dinyatakan lengkap dan sah, paling lambat 2
(dua) harl kerja sejak diterlmanya dokumen SPP tersebut, Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran menerbltkan SPM.
9) SPM yang telah diterbitkan disampaikan kepada Kuasa BUD untuk
diterbltkan SP2D,
10) Dalam hal SPM dinyatakan lengkap dan sah, Kuasa BUD menerbitkan
SP2D paling lambat 2 (dua) harl kerja terhitung sejak diterimanya SPM.
11) Berdasarkan SP2D yang diterlma Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu melakukan pencalran dana pada Bank yang
ditunjuk
12) Bendahara Pengeluaran wajib melaksanakan penatausahaan terhadap
pengelolaan keuangan yang menjadi tanggung Jawabnya sesual ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dengan menggunakan Buku Kas
13
kendall PA/KPA) dan buktl setor slsa SPJ-TU dalam hal SPP TU lebih
besar dari SPI-TU yang disampaikan, atas dasar tersebut PA/KPA
menerbitkan SPM-TU Nihil dan selanjutnya Kuasa BUD akan menerbitkan
SP2D-fU.NIhIl.
12) SPP-GU Nihil disampaikan paling lambat pada tanggal 31. Desember akhi
tahun anggaran berkenaan, dilengkapi dengan laporan pengesahan
Surat Tanda Setoran Sisa UP (dalam hal masih terdapat saldo UP), untuk
kemudian diterbitkan SP2D-GU Nihil oleh BUD/Kuasa BUD
SPJ
13) Pengajuan SPP.LS dilengkapl dengan dokumen pendukung lainnya yang
dipersyaratkan menurut ketentuan berlaku
3. Pengunaan Dana
a. Penggunaan dana belanja Tidak Langsung pada obyek tunjangan Tambahan
Penghasilan PNS dengan rinclan obyek tunjangan tambahan penghasilan
berdasarkan beban kerja, pengajuannya dilaksanakan dengan mekanisme LS,
dengan melampirkan Daftar Rekapitulasi Absen Bulanan PNS di lingkungan
SKPD bersangkutan dan daftar perhitungan besaran jumlah tunjangan
tambahan penghasllan yang diterima masing-masing PNS
b. Penggunaan dana belanja langsung pada obyek Honorarium Panitia Pelaksana
Kegiatan diberikan kepada PNS yang ditunjuk berdasarkan SK Bupati yang
besarannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
c. Honorarium Penanggungjawab Pengelola Keuangan dapat diberikan setelah
ditetapkan dengan SK Bupat, sepanjang belum ditetapkan dengan SK Bupati
mengacu pada ketentuan yang berlaku.
d. Honorarium Tim/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dapat diberikan sesual
dengan ketentuan yang berlaku.
e. Pemberian honorarium bagi PNS agar dibatasi dengan mempertimbangkan
asas efesiensi, kepatutan dan kewajaran
f. Proses pencalran dana pada objek belanja honorarium PNS dapat dilakukan
dengan mekanlsme Ls
g. Penggunaan dana belanja langsung pada obyek belanja Honorarium Pegawai
Honorer/Non PNS, dapat diberikan dengan ketentuan
1) Pegawal Tidak Tetap/Honorer di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Hulu Sungal Utara;
2) Proses pencalran daha dapat dilakukan dongan mekanlsme LS
h. Penggunaan dana belanja langsung pada rinclan obyek belanja Uang Lembur
PNS mengacu pada ketentuan yang berlaku, dan dapat direalisasikan melalui
mekanlsme LS
L. Penggunaan dana belanja langsung pada rinclan obyek belanja Perjalanan
Dinas Dalam dan Luar Daerah:
E. LAIN-LAIN
1. Untuk setlap pongadaan barang dan Jasa
harus
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
yang melilbatkan plhak ketiga/rekanan
mempedomanl Peraturan Preslden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
2. Untuk memudahkan pencatatan dan monitoring aset Pemerintah Daerah dalam
bentuk inventaris kantor, maka sebelum belanja tersebut direalisaslkan, terlebih
dahulu dilaporkan kepada Sekretaris Daerah selaku Koordinator Anggaran, melalul
Baglan Pengelolaan Aset Daerah Sekretariat Daerah Kabupaten Hulu Sungal
Utara
3. Untuk memudahkan pengendallan dan evaluasí yang menyangkut keglatan fisik
pada masing-masing SKPD, sebelum keglatan dilaksanakan agar menyampalkan
Time Schedule kepada Sekretarís Daerah selaku Koordinator Anggaran melalui
Baglan Pembangunan, dan kepada Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Utara
4. Guna tertib administrasi agar penomoran setiap dokumen yang terkait dengan
penatausahaan keuangan disusun secara sistematis dengan mencantumkan
informasi antara lain: kode klasifikasi surat, nomor dokumen, jenis dokumen,
nama SKPD, dan tahun anggaran.