Anda di halaman 1dari 6

Minggu, 26 September 2010

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ENZIM DAN KERJA ENZIM

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN


ENZIM DAN KERJA ENZIM

I. JUDUL : ENZIM DAN KERJA ENZIM


II. TUJUAN : Mengetahui kerja eznim pada proses pencernaan didalam mulut dan
Mengukur keja enim amylase dalam beberapa suhu yang berbeda
III. TANGGAL : 02 OKTOBER 2009
III. PENDAHULUAN
Enzim merupakan biomolekul yang mengkalis reaksi kimia, dimana hampir semua enzim adalah
protein. pada reaksi-reaksi enzimatik, molekul yang mengawali reaksi disebut substrat,
sedangkan hasilnya disebut produk. cara kerja enzim dalam mengkatalis reaksi kimia dalam
subtansi lain tidak merubah atau merusak reaksi lain.htpp://sectidacdaveris.wordpress.com/
artikel-kedokteran-peran-enzim-dalam-metabolisme-dan-manfaatnya-dalam-bidang- diagnosis-
dan-pengobatan. 12 September 2009.
Enzim bekerja dengan cara menempel pada molekul permukaan at-zat yang bereaksi dan dengan
demikian mempercepar proses reaksi. percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi
pengaktifan dan dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. sebagian besar enzim
bekerja dengan khas, yang artinya setiap enzim hanya dapat bekerja dengan satu macan senyawa
atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat
tetap. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama subtrat, suhu, kofaktor dan
inhibitor. Setiap enzim memerlukan suhu dan pH optimum yang berbeda-beda karena enzim
adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah.
Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktifitas, sedangkan aktifator adalah yang
meningkatkan aktifitas kerja enzim. http://id.wikipedia.org/ wiki/enzim 12 September 2009
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
Konsentrasi enzim
Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergatung, pada
konsentrasi enzim tersebut. pada suatu konsentarsi subtract tertentu, kecepatan reaksi bertambah
dengan bertambahnya konsentrasi enzim (Anna Poedjiani, FM Titin Suryatin 2005)
Konsentrasi substrat
Peningkatan konsentransi substrat dapat meningkatkan kecepatan reaksi bila jumlah enzim tetap.
Namun pada saat sisi aktif semua enzim berikatan dengan substrat, penambahan substrat tidak
dapat meningkatkan kecepatan
reaksienzimselanjutnya.http://www.edukasi.net/mapok/mp_full.php?
id=372&fname=materi3.html 07 September 2009
Suhu
Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi
berlangsung lebih cepat. kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi. apabbila proses
denaturasi, maka bagian aktif enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun menurun.
(Anna Poedjiani, FM Titin Suryatin 2005)
IV. ALAT DAN BAHAN
ALAT JUMLAH BAHAN
Tabung reaksi 18 Larutan amilum 20 ml
Gelas ukur 2 Label nama
Rak tabung 2 Larutan Iod
Kompor spirtus 1 Larutan Benedict
Lumpang+alu porselin 1 pasang Biskuit Creaker
Plat tetes 1 Air
Baki 1 Saliva 10 ml
Bunsen 1
Pengaduk kaca 1
Thermometer 1
Tusuk gigi 5
Penjepit 1
Pipet tetes 2
CARA KERJA
1. Cara kerja amylase pada proses pencernaan didalam mulut
Creaker

Kunyah

Ditumbuk

Masukan plat

tetes Masukan plat tetes

Tambahkan 5 tetes Iod

Pada waktu 30 detik, 1,2,3,4,5, dan 10 menit

Amati perubahannya

Tutup selama 30 menit

Deskripsikan hasil pengamatan


2. Cara kerja amylase pada beberapa suhu lingkungan
Siapkan alat dan bahan

Bua larutan amilum

Masukan kedalam tabung 20 ml

Gelas ukur isi air, masukan tabung


Panaskan sampai 550C, jaga agar suhu konstan

Biarkan selama 10 menit

Masukan 10 tetes saliva

Jaga suhu agar tetap konstan selama 30 memnit

Tambahkan Iod pada plat tetes, Benedict pada tabung reaksi

Secara bersamaa, dengan interval waktu 2 menit

Uji Iod ditutupi, uji Benedict dipanaskan

Amati perubhanya warnanya, catat hasil pengamatan.

V. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel pengamatan kerja enzim amylase didalam mulut
Waktu (menit) DIKUNYAH DITUMBUK
AWAL AKHIR GAMBAR AWAL AKHIR GAMBAR
30 detik +6 +6 +6 +6
1 +6 +6 +6 +6
2 +6 +6 +6 +6
3 +6 +5 +6 +6
4 +6 +4 +6 +6
5 +6 +3 +6 +6
10 +6 +1 +6 +6
Keterangan: Tanda + menunjukan warna, semakin besar angkanya maka semakin gelap
warnanya, (+6: Biru kehitaman)
2. Tabel pengamatan kerja amylase pada suhu 550C
WAKTU UJI BENEDICT UJI IOD
0 +5 +3
2 +5 +3
4 +6 +4
6 +5 +3
8 +4 +4
10 +5 +3
12 +2 +2
14 +3 +2
16 +2 +4
18 +3 +2
20 +3 +3
22 +2 +3
24 +2 +2
26 +2 +2
28 +2 +2
30 +2 +2
Keterangan: Tanda + menunjukan warna, semakin besar angkanya maka semakin gelap
warnanya, (+6: Biru kehitaman)
VI. PEMBAHASAN
Dilihat dari hasil tabel pengamatan terdapat perbedaan yang sangat jelas sekali untuk pengujian
Iodium pada Creaker yang dikunyah dan yang ditumbuk. Creaker yang dikunyah mengalami
beberapa perubahan warna, hal tersebut terjadi disebabkan karena kerja enzim amilase di dalam
mulut. Sedangkan Creaker yang ditumbuk tidak mengalami perubahan warna disebabkan karena
tidak adanya kerja enzim amilase. Perubahan warna Creaker yang dikunyah terjadi pada menit ke
3, 4, 5, dan menit ke 10, karena pada menit-menit tersebut larutan Iod dan enzim amilase
bereaksi, sehingga terjadi perubahan warna pada Creaker yang di kunyah dan merubah
kandungan polisakarida menjadi amilum. Sedangkan pada Creaker yang di tumbuk tidak
mengalami perubahan warna karena kandungan pada Creaker tetap yaitu masih berbentuk Poli
sakarida, walapun telah bercampur dengan larutan Iod yaitu biru kehitaman, hal tersebut
disebabkan karena tidak adanya kerja enzim amilase yang merubahnya. Anna Poedjiani, FM.
Titin Suryatin. 2005.
Kegunaan uji Iod adalah untuk mengatahui kandungan amilum (polisakarida) pada makanan atau
karbohidrat kandungannya. Begitupula dengan kegunaan uji Benedict mengetahui kandungan
glukosa (monosakarida)pada karbohidrat yang akan di uji. Selain itu uji benedict juga di gunakan
untuk pemeriksaan glukosa dalam urine. Anna Poedjiani, FM. Titin Suryatin. 2005.
Dalam hal pencernaan, air liur berperan dalam membantu pencernaan karbohidrat. Karbohidrat
atau tepung sudah mulai dipecah sebagian kecil dalam mulut oleh enzim ptyalin. Enzim dalam
air liur itu memecah amylum menjadi disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya.Air
liur atau saliva sebagian besar diproduksi oleh tiga kelenjar utama yakni kelenjar parotis,
kelenjar sublingual dan kelenjar submandibula. Volume air liur yang diproduksi bervariasi yaitu
0,5 – 1,5 liter setiap hari tergantung pada tingkat perangsangannya.
http://www.jakartapress.com/news/id/8350/Manfaat-Air-Liur.jp 07/10/09
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia.
Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi, dengan
demikian mempercepat reaksi ini. (http://andhikse.blogspot.com/2008/11/peran-enzim-amilase-
pada-tubuh-manusia.html. 07/10/09.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Suhu (temperatur)
Enzim tersusun oleh protein, sehingga sangat peka terhadap suhu. Peningkatan suhu
menyebabkan energi kinetik pada molekul substrat dan enzim meningkat, sehingga kecepatan
reaksi juga meningkat. Namun suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan rusaknya enzim yang
disebut denaturasi, sedangkan suhu yang terlalu rendah dapat menghambat kerja enzim. Pada
umumnya enzim akan bekerja baik pada suhu optimum, yaitu antara 300 – 40 0C.
2. Derajat keasaman (pH)
Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim, sehingga
menghalangi sisi aktif bergabung dengan substratnya. Setiap enzim dapat bekerja baik pada pH
optimum, masing-masing enzim memiliki pH optimum yang berbeda. Sebagai contoh : enzim
amilase bekerja baik pada pH 7,5 (agak basa), sedangkan pepsin bekerja baik pada pH 2 (asam
kuat/sangat asam).
3. Aktivator dan Inhibitor
Aktivator merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substratnya,
misalnya ion klorida yang bekerja pada enzim amilase. Inhibitor merupakan suatu molekul yang
menghambat ikatan enzim dengan substratnya. Inhibitor akan berikatan dengan enzim
membentuk kompleks enzim-inhibitor
4. Konsentrasi Enzim
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi enzim, makin besar konsentrasi enzim makin
tinggi pula kecepatan reaksi, dengan kata lain konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi.
5. Konsentrasi Substrat
Peningkatan konsentransi substrat dapat meningkatkan kecepatan reaksi bila jumlah enzim tetap.
Namun pada saat sisi aktif semua enzim berikatan dengan substrat, penambahan substrat tidak
dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzimselanjutnya.http://www.edukasi.net/
mapok/mp_full.php?id=372&fname=materi3.html 07/10/09
Jika dilihat dari hasil pengamatan dan percobaan pada beberapa suhu, maka akan dihasilkan titik
akromatis pada menit ke 14 untuk suhu 350C dan pada menit ke 2 untuk suhu 450C pada uji
Benedict dan Iod. Tapi jika yang di gunakan adalah suhu 550C, maka titik akromatisnya adalah
pada ke 24. Titik akromatis adalah dimana enzim tidak bereaksi lagi atau tidak terjadi lagi
perubahan warna.

GRAFIK HASIL PERCOBAAN

Karena enzim tersusun oleh protein, maka enzim sangat peka terhadap suhu. suhu yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein. suhu yang terlalu rendah dapat menghambat
reaksi. pada umumnya enzim bekerja pada suhu 350-C-450C. Jika dibandingkan dengan
lilteratur lain, kerja enzim pada kisaran suhu tersebut memang sama atau mencapai titik optimum
pada kisaran suhu tersebut (suhu antara 350-450C)
Grafik Perbandingan

Reversible.http://images.google.co.id/imgres?
imgurl=http://risnawatiku.blog.friendster.com/files/enzim.jpg&imgrefurl=http://sahrulcau.blog.fr
iendster.com/2008/12/enzim/&usg=__0071bUW81FF_9qibIq7j3x4g2Ms=&h=202&w=320&sz
=6&hl=id&start=4&um=1&tbnid=W8gmb2ItWrxENM:&tbnh=74&tbnw=118&prev=/images
%3Fq%3Dsuhu%2Benzim%26hl%3Did%26sa%3DN%26um%3D1 07 Oktober 2009
Jadi berdasarkan hasil percobaan suhu optimum untuk kerja enzim amylase adalah kisaran suhu
300C-450C dan pada kisaran suhu tersebut juga dapat terjadi titik akromatis. Karena jika
melebihi suhu tersebut dapat menyebabkan denaturasi dan suhu yang terlalu rendah juga dapat
menghanbat reaksi enzim.
Akan tetapi kami yang melakukan pengamatan mendapat beberapa kendala diantaranya adalah
ketidak fokusan dalam bekerja kelompok, kurangna waktu untuk praktikum, kurangnya kerja
sama antara kelompok praktikum yang satu dengan lainnya sehingga menyebabkan ketidak
sesuaian antara teori dengan hasil praktikum yang diinginkan.
Enzim yang termauk dalam kelompok hidrolase bekerja sebagai katalis sbagai reaksi hidrolisis.
ada tiga jenis hidrolase yaitu pemecah ikatan ester, pemecah glikosida dan yang memecah ikatan
peptide. Sebagai contoh fosfatase adalah eznim yang dapat memecah ikatan fosfat pada suatu
senyawa, misalnya glukosa-6-fosfat dapat dipecah menjadi glukosa dan asam fosfat. Enzim
amylase dapat memecah ikatan-ikatan amilum hingga terbentuk maltose. Ada tiga macam enzim
amylase, yaitu α-amilase, β-amilase dan γ-amilase. α-amilase terdapat pada saliva (ludah) dan
pancreas. enzim ini memecah ikatan 1-4 yang terdapat pada amilum dan disebut endoamilase
sebab enzim ini memecah bagianbagian dalam atau bagian tengah molekul amilum. ( Anna
Poedjiani, FM Titin Suryatin. 2005).
http://ziarshobiouinbdg.blogspot.com/2010/09/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-enzim.html

Anda mungkin juga menyukai