Anda di halaman 1dari 34

PENGANTAR TRANSPORTASI

KINERJA PELAYANAN TRANSPORTASI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA


Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya
Tangerang Selatan 15224
KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS

FASILITAS ARUS TERGANGGU


• tidak ada faktor luar yang menyebabkan gangguan secara periodik terhadap
arus lalu lintas.
• Merupakan interaksi antara kendaraan secara individu dengan geometrik dan
lingkungan jalan
• Contoh jalan tol (freeway)

FASILITAS ARUS TAK TERGANGGU


• Fasilitas yang memiliki pengatur dari luar dimana secara periodik
mengganggu arus, pengatur utamanya adalah sinyal lalu lintas
• Gangguan periodik ini akan menghasilkan arus yang berbentuk “ peleton”
KONSEP TINGKAT PELAYANAN

Tingkat pelayanan menggambarkan kondisi operasional arus lalu lintas dan


persepsi pengemudi dalam terminologi kecepatan, waktu tempuh, kenyamanan
berkendara, kebebasan bergerak, gangguan arus lalu lintas, keamanan dan
keselamatan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


• Faktor Jalan : lebar lajur, kebebasan lateral, bahu jalan, median, kondisi
permukaan, alinemen, kelandaian jalan, trotoar dan lain-lain
• Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume, distribusi jalur, gangguan lalu
lintas, adanya kendaraan tidak bermotor, gangguan samping
KLASIFIKASI KENDARAAN
MENURUT MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA (MKJI 1997) :
Kendaraan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis
Satuan mobil penumpang
 Satuan Mobil Penumpang (SMP) adalah ukuran kendaraan yang
menunjukkan ruang jalan yang dipergunakan oleh suatu jenis kendaraan
serta kemampuan manuver kendaraan tersebut.
 Nilai SMP mobil penumpang = 1, nialai SMP kendaraan roda 2 < 1dan
kendaraan berat > 1
 Nilai ini tergantung konfigurasi lajur jalan
KARAKTERISTIK JALAN PERKOTAAN

 Segmen jalan memiliki perkembangan secara permanen dan


menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum
pada satu sisi jalan.
 Jalan terletak doi dekat kota dengan penduduk lebih dari 100.000
orang
 Karakteristik arus lalu lintas puncak pagi dan sore hari secara
umum lebih tinggi , presentasi mobil penumpang dan sepeda
motor tinggi dan truk rendah.
 Pada jam puncak, terjadi perubahan distribusi menurut arah
Definisi dan Istilah
Jumlah lajur : Jumlah lajur ditentukan dari marka lajur atau lebar lajur efektif (
Wce) untuk segemen jalan.

Lebar Lajur Efektif


Jumlah lajur
Wce (m)

5 - 10.5 2

10.5 - 16 4

Ukuran Kota
Ukuran kota adalah jumlah penduduk di dalam kota ( dalam juta) , terdapat
lima kelas ukuran kota.
Ukuran Kota Kelas Ukuran Kota
(juta penduduk) CS

< 0.1 sangat kecil

0.1 - 0.5 kecil

0.5 - 1,0 sedang

1.0 - 3.0 besar

> 3.0 sangat besar


Definisi dan Istilah
Hambatan samping :
Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktivitas
samping segmen jalan, seperti pejalan kaki (bobot = 0.5) , kendaraan
umum/kendaraan lain berhenti (bobot = 1) kendaraan masuk/keluar sisi jalan
(bobot = 0.7) dan kendaraan lambat (bobot = 0.4)
Data Masukan
 Menentukan nilai ekivalen mobil penumpang (emp) masing-masing tipe
kendaraan menurut tabel.
 Kemudian menghitung arus lalu lintas rencana per jam dalam smp/jam
dengan mengalikan arus dalam kendaraan/jam dengan emp yang sesuai.
Analisa Kecepatan Arus Bebas
• Untuk jalan tak terbagi analisa dilakuakn pada kedua arah lalu lintas.
Untuk jalan terbagi, analisa dilakukan terpisah untuk masing-masing arah
lalu lintas.
• Kecepatan arus bebas kendaraan ringan digunakan sebagai ukuran utama
kinerja dan dihitung dengan menggunakan persamaan

FV  FV0  FWw  FFVSF  FFVCS

FV = kecepatan arus bebas kendaraan ringan (km/jam)

FV0 = kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam)

FVw = penyesuaian lebar lajur lalu lintas efektif (km/jam)

FFVSF = faktor penyesuaian kondisi hambatan samping


FVCS = faktor penyesuaian ukuran kota
Analisa kapasitas
Untuk jalan tak terbagi analisa dilakukan pada kedua arah lalu lintas. Untuk
jalan terbagi, analisa dilakukan terpisah untuk masing-masing arah lalu lintas.
Kapasitas dihitung dengan menggunakan persamaan :

C  C0  FCW  FCSP  FCSF  FCCS ( smp / jam)

C = kapasitas

C0 = kapasitas dasar (smp/jam)

FCw = faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas

FCSP = faktor penyesuaian pemisah arah

FCSF = faktor penyesuaian hambatan samping

FCCS = faktor penyesuaian ukuran kota


Kinerja lalu Lintas
• Kinerja lalu lintas dinyatakan dengan derajat kejenuhan (DS), kecepatan dan
waktu tempuh.
• Derajat kejenuhan adalah perbandingan antara arus (Q) dengan kapasitas
(C).

Q
DS 
C

Dengan diketahui panjang segmen jalan L (km) maka waktu tempuh rata-
rata dapat dihitung dengan persamaan
𝐿
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (𝑗𝑎𝑚)
𝑉
Kecepatan sebagai fungsi dari DS untuk jalan 2/2 UD
Kecepatan sebagai fungsi dari DS untuk jalan banyak-lajur dan satu-arah
contoh Soal
Sebuah jalan kota bermedian lebar jalur lalu lintas dua arahnya 12.5
meter dan dilengkapi dengan bahu-bahu jalan selebar masing-masing 2
meter. Pada jam puncak, jalan tersebut dilalui kendaraan 3000 kendaraan
ringan (termasuk 400 angkutan kota yang menaik-turunkan penumpang di
sepanjang jalan tersebut), 300 kendaraan berat dan 1300 sepeda motor
yang tersebar merata pada kedua arah. Pada jalan yang berlokasi di kota
berpenduduk 900.000 jiwa tersebut berlalu lalang sejumlah pejalan kaki
serta keluar masuk dari sisi-sisi jalan sejumlah kendaraan. Warung-warung
penjual buah memenuhi kedua bahu jalan hingga tepat tepi jalur lalu
lintas. Akibatnya sekitar 50 pejalan kaki/jam, 200 meter dan 50 kendaraan
tidak bermotor/jam mempergunakan ruas tersebut.
contoh Soal
Pertanyaan :
• KASUS 1 :
Saat ini berapakah derajat kejenuhan ruas jalan tersebut? Sebagai akibatnya
berapakah rata-rata kecepatan kendaraan ringan di ruas jalan tersebut ?
• KASUS 2 :
Hitunglah derajat kejenuhan dan kecepatan bila warung buah dipindahkan!
• KASUS 3 :
Hitunglah derajat kejenuhan dan kecepatan bila jalur angkot dipindahkan
• KASUS 4 :
Hitunglah derajat kejenuhan dan kecepatan bila jalur lalu lintas dilebarkan
hingga 14 meter!
• KASUS 5 :
Hitunglah derajat kejenuhan dan kecepatan bila ketiga upaya perbaikan
kinerja di atas dilaksanakan seluruhnya
contoh Soal
PENYELESAIAN :
• Arus lalu lintas pada jam puncak adalah :
3000 + 300 + 1300 = 4600 kendaraan /jam/ 2 arah
Total jalur lalu lintas selebar 12,5 meter memungkinkan untuk 4 lajur.
Dengan demikian maka arus lalu lintas per lajur adalah 1150
kendaraan/jam.
• Menurut tabel.10.4, nilai smp kendaraan berat = 1,2 dan smp sepeda
motor = 0,25
Dengan nilai-nilai tersebut maka arus lalu lintas jam puncak adalah :
(3000 x 1) + (300 x 1,2) + (1300 x 0.25) = 3685 smp/jam/2 arah
contoh Soal
PENYELESAIAN :
• Karena lalu lintas tersebar merata kedua arah maka arus lalu lintas yang
digunakan untuk analisis dapat dipilih arah yang mana saja sebesar :

3685/2 = 1843 smp/jam (kasus 1,2,4)


• Untuk kasus 3 dan 5 , yang memindahkan angkutan kota dari ruas
tersebut maka arus lalu lintas yang digunakan pada analisis adalah :
(3685 – 400)/2 = 1643 smp/jam
• Perhitungan kapasitas untuk kelima kasus tersebut menggunakan
persamaan :

C  C0  FCW  FC SP  FC SF  FCCS (smp / jam)


contoh Soal
Hasil perhitungan diberikan dalam tabel berikut :
contoh Soal
• Untuk 4 lajur 2 arah bermedian , maka kapasitas dasarnya adalah
1650 smp/lajur (tabel 10.11), maka kapasitas dasar untuk jalan
tersebut 2 x 1650 smp/jam/arah yaitu 3300 smp/jam/arah.
• Pada kasus 1,2,3 lebar lajur adalah 12,5 m/4 = 3,125 meter, maka
perlu interpolasi linier pada tabel 10.13, sehingga didapat nilai 0.94
• Karena jalur tersebut memiliki median maka semua faktor pemisah
arah adalah 1
• Menurut tabel 10.3 , untuk frekuensi hambatan samping sebesar
445 maka kelas hambatan samping tergolong sedang
• Karena bahu jalan sudah dipenuhi warung samapi tepi jalur lalu
lintas, maka lebar bahu jalan dapat dikatakan tidak ada (kurang dari
0.5 m). Sehingga menurut tabel kelas hambatan samping sedang
dengan jalan tanpa bahu, maka nilainya 0.92 (Tabel 10.14)  kasus
1,3,4
pada kasus 2 dan 5 , warung dipindahkan sehingga lebar efektif 2 m
maka faktor pengaruh hambatan samping = 1.
contoh Soal
 Karena penduduk kota berjumlah 900.000 , maka menurut tabel 10.16,
untuk semua kasus maka ukuran kota = 0,94
 Nilai kapasitas yang dihasilkan dengan menggunakan rumus :

C  C0  FCW  FC SP  FC SF  FCCS (smp / jam)


contoh Soal
contoh Soal
• Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada jalan 4 lajur 2 arah
bermedian ditentukan berdasarkan tabel 10.6 (kolom 2)
• Pada kasus 1,2 dan 3 lebar jalur 12,5 m , maka lebar per lajur adalah
3,125 meter. Maka perlu interpolasi linier antara faktor pengaruh lebar
lajur 3 meter dan 3,25 meter pada tabel 10.7 sehingga diperoleh -3
(kolom 3). Sedangkan untuk kasus 4 dan 5 dengan lebar jalur 14 m, maka
lebar per lajur 3,5 m sehingga diperoleh nilai 1.
• Berdasarkan analisa sebelumnya kelas hambatan samping adalah sedang,
menurut tabel 10.8 untuk kasus 1,3 dan 4 adalah 0.94 ,sedangkan kasus 2
dan 5 adalah 1,02
• Sedangkan menurut tabel 10.10 , untuk penduduk 900.000 jiwa maka
faktor ukuran kota adalah 0.95 untuk semua kasus
• Dengan menggunakan rumus didapat nilai seperti tercantum di kolom 7
contoh Soal

Anda mungkin juga menyukai