Anda di halaman 1dari 6

Siklus produksi merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait

yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk untuk mengubah bahan mentah
menjadi barang jadi yang siap untuk dijual.
 Siklus produksi mempengaruhi beberapa siklus lainnya, yaitu:

1. Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan biaya overhead lainnya.
2. Siklus personalia dalam biaya tenaga kerja.
3. Siklus pendapatan dalam penjualan barang jadi.

 Program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus produksi dibagi menjadi 2
(dua) kelompok yaitu:

1. Program audit untuk pengujian pengendalian transaksi manufaktur.


2. Program audit untuk pengujian pengendalian aktivitas penghitungan fisik persediaan.

Tujuan Audit Siklus Produksi


Eksistensi atau keterjadian Transaksi Produksi Sediaan Fisik
Kelengkapan Seluruh Transaksi Seluruh Sediaan
Sediaan →Transaksi
Hak dan Kewajiban Produksi Legal Title
LCOM
Valuasi dan Alokasi Jurnal, Ikhtisar, dan Piutang Konsistensi
Penyajian dan
Pengungkapan    

 Transaksi manufaktur merupakan transaksi pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Prosedur yang terkait dengan transaksi manufaktur adalah:

1. Order produksi.
2. Permintaan dan pengeluaran barang gudang.
3. Retur barang gudang.
4. Pencatatan biaya tenaga kerja.
5. Pencatatan pembebanan overhead pabrik serta biaya produk selesai.
6. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya pemasaran, dan biaya
administrasi dan umum.

 Fungsi yang terkait dalam transaksi manufaktur adalah:

1. Fungsi penjualan.
2. Fungsi otorisasi produksi.
3. Fungsi produksi.
4. Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi.
5. Fungsi gudang.
6. Fungsi akuntansi biaya.
7. Fungsi akuntansi umum.

 Dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi manufaktur adalah:

1. Surat Order Produksi.


2. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
3. Kartu jam kerja.
4. Bukti pengembalian barang ke gudang.
5. Bukti Memorial (jurnal voucher).
6. Bukti kas keluar.
7. Laporan produk selesai.

 Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian transaksi manufaktur


dilaksanakan melalui beberapa tahap berikut ini:
1. Pemahaman terhadap fungsi yang terkait dalam transaksi manufaktur.
2. Pemahaman terhadap dokumen dan catatan yang terkait pada transaksi manufaktur.
3. Penentuan kemungkinan salah saji potensial pada transaksi manufaktur.
4. Penentuan aktivitas pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial
pada transaksi manufaktur.
5. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
6. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian pada transaksi manufaktur.
 Materialitas
- Sediaan penting pada perusahaan manufaktur dan perdagangan
- Alokasi ke akun yang terkait dengan mempertimbangkan besarnya kemungkinan
salahsaji dan biaya pendeteksian
- Audit sediaan biasanya mencakup observasi keberadaan dan kelayakan penilaian
biayanya tinggi
 Risiko Bawaan transaksi sediaan
-Hotel dan sekolah biasanya rendah
-Perusahaan manufatur dan perdagangan biasanya tinggi
-Volume transaksi pembelian dan penjualan tinggi
-Issue tidak jelas terkait dengan identifikasi, pengukuran, dan alokasi inventoriable cost
seperti:
o Indirect material, labor dan overhead
o Joint product cost
o Disposisi cost variance
o Akuntansi untuk scrapt

-Variasi jenis sediaan seringkali memerlukan cara pengukuran yang berbeda (volume,
photo udara, estimasi oleh pakar dsbg)
-Penyimpanan sediaan di gudang yang terpisah
-Variasi jenis sediaan menimbulkan masalah dalam menentukan kualitas dan harga pasar
-Sediaan yang rentan
-Penjualan yang dapat diretur

 Prosedur Analitik
- Perputaran Sediaan
- Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan
- Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku
- Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung
- Produk rusak per juta

 Aktivitas Pengendalian
- Pemisahan fungsi
o General control dan application control
- Pengendalian Pengolahan Informasi
o Termasuk otorisasi transaksi

- Pengendalian Pisik
- Review Kinerja dan Akuntabilitas

 Dokumen dan catatan


- Production Order
- Material requirement report
- Material issue slip
- Time ticket
- Move ticket
- Daily production activity report
– Completed production report
– Inventory subsidiary ledgers or master file (perpetual record)
– Standard cost MF
– WIP Inventory MF
– FG Inventory MF

 Fungsi dan Kontrol Terkait


- Initiating Production
o Perencanaan dan Pengendalian Produksi
o Pengeluaran Bahan Baku
- Movement of goods
o Pengolahan bahan baku
o Pemindahan produk selesai ke barang jadi
o Pengamanam sediaan
- Recording manufacturing and inventory transaction
o Penentuan dan Pencatatan biaya produksi
o Penjagaan kebenaran saldo sediaan

 Pengujian Substantif Saldo Sediaan


– Penentuan Risiko Deteksi
– Perancangan Pengujian Substantif
– Prosedur Awal
– Prosedur Analitik
– Tes Rinci Transaksi
– Tes Rinci Saldo

 Penentuan Risiko Deteksi


Jenis Akun Kelompok Transaksi
Sediaan:
o Merchandise Pembelian dan Penjualan
o Raw Material Pembelian dan Pemakaian
o Work in Process Produksi dan Produksi
o Finished Goods Produksi dan Penjualan

 Initial Procedures
1.Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tetntukan:
– Pentingnya HPP dan sediaan bagi entitas
– Faktor ekonomi yang mempengaruhi HPP, laba kotor, dan kemungkinan keusangan
sediaan
– Banyaknya klien memiliki barang amanat dan barang titipan (konsinyasi)
– Adanya komitmen pembelian dan konsentrasi pemasok
2. Lakukan prosedur awal saldo sediaan dan catatan yang harus diaudit lebih lanjut:
– Lacak saldo awal sediaan ke KKA tahun lalu
– Review aktivitas akun sediaan dan selidiki ayat yang tampak tidak biasa
– Verifikasi jumlah catatan perpetual dan skedul sediaan serta kesesuaian dengan
saldo akhir buku besar

 Prosedur Analitik
3. Lakukan prosedur analitik
– Review riwayat dan tren industri
– Periksa analisis perputaran sediaan
– Review hubungan saldo sediaan dengan pembelian, produksi, penjualan dan retur
penjualan belakangan
– Bandingkan saldo sediaan dengan antisipasi volume penjualan

 Tes Rinci Transaksi

4. Usut sampel ayat pada akun sediaan dokumen pendukung (faktur supplier, biaya
produksi, laporan produk selesai, dan penjualan serta retur penjualan)
5. Berdasar sampel, lacak data dari catatan pembelian, produksi, produksi selesai, dan
penjualan ke akun sediaan
6. Lakukan uji pisah-batas pembelian dan retur penjualan, perpindahan barang antar
departemen produksi (routing), dan penjualan (shipping)

 Uji Rinci Saldo


7. Amati penghitungan sediaan yang dilakukan oleh klien (stock-opname)
– Putuskan waktu dan luas pengujian
– Evaluasi kecukupan metode penghitungan sediaan
– Amati penghitungan dan lakukan pengujian
– Lihat indikasi adanya sediaan yang lambat, rusak, atau usang
– Cek seluruh tag sediaan dan daftar penghitungan yang digunakan dalam
penghitungan pisik
8. Uji kecermatan daftar sediaan:
– Hitung ulang jumlah dan perkalian
– Lacak uji hitung ke daftar
– Usut item dalam daftar ke tag sediaan dan daftar hitungan
– Rekonsiliasi perhitungan pisik ke catatan perpetual dan saldo buku besar dan
review ayat penyesuaian
9. Uji harga sediaan:
– Periksa faktur supplier yang sudah dibayar untuk pembelian sediaan
– Periksa kelayakan tarip tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, biaya standar,
dan disposisi varian ke sediaan barang jadi

10. Konfirmasi sediaan yang ada di lokasi di luar entitas

11. Periksa kontrak dan perjanjian konsinyasi

 Uji Rinci Saldo: Estimasi Akuntansi


12. Evaluasi nilai realisasi neto sediaan
– Periksa faktur penjualan sesudah akhir tahun dan lakukan uji LCOM
– Bandingkan sediaan dengan katalog dan laporan penjualan
– Tanyakan tentang sediaan yang slow-moving, berlebih, atau usang dan tentukan
perlunya harganya diturunkan
– Evaluasi proses managemen untuk mengestimasi NRV dengan menggunakan
perkiraan
– Evaluasi NRV sediaan dengan menggunakan informasi tentang:
 Tren industri
 Tren perputaran sediaan
 Sediaan lambat terjual
 Penyajian dan Pengungkapan
13. Bandingkan penyajian sediaan dengan PABU dan
– Konfirmasi perjanjian penggadai dan penjaminan sediaan
– Review penyajian dan pengungkapan sediaan dalam draft laporan keuangan dan
tentukan kesesuaian dengan PABU

 Jasa Nilai Tambah dalam Siklus Produksi


- Inventory Management
o Risiko bisnis, risiko barang pengganti, pangsa pasar
- Efektivitas Manajemen Sediaan
o Gunakan prosedur analitik
- Menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah
- Membantu proses reengineering dengan e-business

Anda mungkin juga menyukai