Anda di halaman 1dari 3

Tugas Akuntansi Pemerintahan

1. Bagaimana menurutmu sistem pemerintahan di Indonesia ?


2. Jika kalian ditempatkan sbg masyarakat, apakah sudah puas terhadap sistem negara ?
3. Bagaimana sistem birokrasi di Indonesia ? Berikan contoh real yang kalian pernah alami!

Jawab:

1. Sistem Pemerintahan di Indonesia


Sistem pemerintahan di Indonesia yakni menerapkan sistem demokrasi presidensial,
dimana sistem negara dipimpin oleh kepala negara yaitu presiden. Presiden adalah kepala
negara sekaligus pemerintahan yang dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
pemilihan umum.
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan suatu
negara itu sendiri. Secara luas, sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat,
menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan,
menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem
pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut
andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Namun di beberapa negara
sering terjadi tindakan separatism karena sistem pemerintahan yang dianggap
memberatkan atau merugikan rakyat.
Seperti yang tercantum pada Pancasila dalam sila ke-5 yakni “Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini sangat jelas bahwa seluruh rakyat indonesia berhak
mendapat keadilan tanpa terkecuali. Kebijakan dalam negri ini belum sepenuhnya
terlaksanakan serta kurangnya lembaga hukum yang berperilaku bijak, dimana masih
banyak kasus ketidakadilan terhadap rakyat menengah ke bawah.
Contoh nya dalam kasus Nenek Asyani seorang tukang pijat berusia 63 tahun yang
dilaporkan oleh sejumlah polisi hutan ke Polsek Jatibanteng pada 4 Juli 2014 dengan
tuduhan mencuri 28 papan kayu jati di lahan Perhutani di Desa Jatibanteng, Situbondo
yang divonis 1 tahun penjara dengan masa percobaan 1 tahun 3 bulan dan denda Rp 500
ribu subsider 1 hari hukuman percobaan. Dan kasus yang dialami oleh Ibu Manisih 39
tahun bersama 2 anak nya dan 1 sepupu nya yang dituduh mencuri buah randu milik PT
Segayung dan menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU), mereka berempat dinilai terbukti
melanggar pasal 363 tentang pencurian dan dihukum 7 tahun penjara.
Sedangkan koruptor di negeri ini masih bisa keluar masuk bui dan tindak pidana yang
tidak setimpal atas perlakuannya dalam merugikan asset negara. Hal tersebut
menggambarkan pepatah yang popular di masyarakat bahwa “hukum di negeri ini tumpul
ke atas, tajam ke bawah.” Dengan demikian, solusi yang dapat dilakukan adalah
melakukan reformasi birokrasi agar segera bersih dari sistem, prosedur, dan pejabat-
pejabat yang korupsi.

2. Menurut saya sebagai masyarakat Indonesia, sistem pemerintahan di Indonesia sudah


cukup memuaskan. Namun dalam kejadian keadilan dan kasus korupsi, Indonesia harus
bisa lebih tegas dalam menanganinya. Seperti diterbitkan nya Rancangan Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang diantara nya adalah
RUU Pemasyarakatan.
DPR dan Pemerintah sepakat untuk segera mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor
12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (UU Pemasyarakatan). RUU ini pun juga menuai
kontroversi khususnya pada poin terkait pemberian pembebasan bersyarat terhadap
narapidana kasus kejahatan luar biasa, salah satunya korupsi. Selain itu berdasarkan Pasal
9 RUU Pemasyarakatan, narapidana berhak mendapatkan pendidikan, pengajaran,
kegiatan rekreasional, serta kesempatan mengembangkan potensi. Namun, RUU ini tidak
menjelaskan secara spesifik kegiatan rekreasional yang dimaksud.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi III dari Fraksi PPP, Arsul Sani menilai, kegiatan
rekreasional yang tercantum bukanlah aktivitas plesir atau jalan-jalan melainkan hak
untuk bertemu dengan keluarga.
"Rekreasi itu bukan jalan-jalanlah, itu kalau sepemahaman saya, maksudnya adalah
misalnya ketemu sama keluarga dan itu berlaku untuk semuanya," ujar Arsul Selain itu,
Wakil Ketua Komisi III Erma Ranik mengatakan, rancangan UU Pemasyarakatan yang
akan disahkan dalam waktu dekat itu, meniadakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99
Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan. Dengan demikian aturan mengenai pemberian pembebasan bersyarat
kembali ke PP Nomor 32 Tahun 1999.

3. Sistem Birokrasi di Indonesia


Birokrasi menurut Riant Nugroho Dwijowijoto (2004) yaitu, suatu lembaga yang kuat
dengan kemampuan untuk meningkatkan kapasitas-kapasitas potensial terhadap sesuatu
yang baik maupun buruk dalam keberadaannya sebagai instrumen administrasi rasional
yang netral pada skala yang sangat besar.
Di Indonesia, birokrasi identik dengan kondisi suatu pelayanan yang lama dan
menyusahkan, berbagai permasalahan dan keterlambatan dalam pelayanan publik.
Dimulai dari pelayanan yang berbelit-belit kepada masyarakat hingga praktek-praktek
korupsi yang masih berlangsung hingga saat ini pada tingkat pusat maupun daerah.
Permasalahan birokrasi di Indonesia kini jauh dari kata professional, hal ini tidak terlepas
dari bagaimana perekrutan SDM yang dilaksanakan berdasarkan sistem kekerabatan,
suap-menyuap antar sesama aparat untuk melancarkan jalan menjadi Pegawai Negri
maupun jalan untuk mempercepat pengursan dokumen, yang akhirnya menimbulkan
berbagai tindak Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di dalam ruang lingkup birokrasi
Indonesia.
Contohnya yaitu membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) yang tidak sesuai dengan
peraturan yang ada, yakni membuat SIM melalui calo, baik calo eksternal (masyarakat
yang kenal dengan orang dalam) maupun calo internal (petugas yang menawarkan jasa
calo). Hal ini merupakan suatu pelanggaran praktik pungli dan percaloan yang tidak
sesuai dengan UU nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.
Namun tidak semua sistem birokrasi di Indonesia semuanya buruk, ada beberapa
pemerintah negara yang sudah berusaha memangkas birokrasi mereka yang berbelit.
Tentu saja kita harus menilai secara objektif, banyak yang berhasil dan sukses. Contohnya
Ibu Kota Jakarta dalam penanganan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang tak
perlu lagi mengantri hingga berbulan-bulan bahkan bertahun lama nya. Kejadian yang
saya alami dalam membuat KTP yaitu terbilang sangat cepat, yakni mengurus dokumen
ke RT RW sangat cepat dan mudah, dan ketika berkunjung ke Kantor Kelurahan setempat
di hari yang sama dalam mengurus dokumen tersebut data sudah jadi dan kartu tanda
penduduk sementara sudah tercetak dan penukaran E-KTP dapat diambil 1 minggu
kemudian.

Penyakit yang masih menjangkit tubuh birokrasi (Menurut Rilyan S. Handini) yakni:
1. Tingginya penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk KKN. Prevalensi KKN
semakin meningkat dan menjadi permasalahan di seluruh lini pemerintahan, baik
pusat hingga daerah.
2. Rendahnya kualitas pelayanan publik. Menjadi rahasia umum bahwa birokrasi
pelayanan di Indonesia lekat dengan sistem dan prosedur yang berbelit-belit, mahal
dan sumber daya manusia yang lamban dalam memberikan pelayanan. Hal ini yang
semakin memperburuk citra birokrasi dan semakin kehilangan kepercayaan dari
masyarakat.
3. Pengaruh politik yang kuat terhadap birokrasi, juga menjadi penyumbang terhadap
masih terhambatnya kinerja birokrasi sehingga lemah dalam merespon agenda dan
tantangan dalam pembangunan nasional.

REFERENSI

https://www.kompasiana.com/www.kompasiana.comsuryatimahmud/552c95f56ea834bb778b
457f/ketidakadilan-hukum-di-indonesia

https://news.detik.com/berita/d-1257237/pungut-buah-randu-manisih-diancam-7-tahun-
penjara

Kompas.com (Dani Prabowo, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin, Kristian


Erdianto), Mongabay.
https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/25/205135965/selain-rkuhp-ini-isi-ruu-lain-
yang-dianggap-kontroversial?page=all

Rilyan S. Handini melalui link: https://rilyanshandini.wordpress.com/2014/03/06/95/

Anda mungkin juga menyukai