Anda di halaman 1dari 16

1. Apa define dari K3?

suatu upaya untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja

1. Sebutkan kendala dari K3?


 Dana besar
 Kemauan dan kesadaran dari staff pelaksanaan K3 belum optimal
 SDM yang belum memahami pentingnya K3

2. Sebutkan dasar hukum yang mengatur K3?

 UUD 1945 pasal 27


 UU no 14 tahun 1969  tentang ketentuan pokok ketenagakerjaan
 UU no 1 tahun 1970  tentang keselamatan kerja
 SK Menkes no 351 2003 tentang komite kesehatan dan keselamatan kerja
 SE ( surat edaran ) dirjen pelayanan medik tentang PK3 RS no 00.06.6.4.01497 tahun
1995

Peraturan dan UU
1. Undang-Undang No 14/1969 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja.
2. Undang-Undang No 1/1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. Undang-Undang No 23/1992 tentang Kesehatan.
4. Permenkes RI No 986/92 dan Kep Dirjen PPM dan PLP No HK.00.06.6.598
tentang Kesehatan Lingkungan RS.
5. Permenkes RI No 472/Menkes/Per/V/96 tentang pengamanan bahan berbahaya
bagi kesehatan.
6. Kepmenkes, No. 261/MENKES/SK/II/1998 dan Kep Dirjen PPM dan PLP No
HK.00.06.6.82 tentang Petunjuk TehnisPelaksanaan Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja.
7. Kepmenkes, No. 1335/MENKES/SK/X/2002 tentang Standar Operasional
Pengambilan dan Pengukuran Sampel Kualitas Udara Ruang RS.

Pengorganisasian K3 di rumah sakit berdasarkan atas;


1. Surat edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.00.06.6.4.01497 tanggal
24 Februari 1995 tentang PK3-RS
2. Optimalisasi fungsi PK3-RS dalam pengelolaan K3 RS
3. Akreditasi RS

4. Audit manajemen K3 RS
5. SK MenKes No 351/MenKes/SK/III/2003 tanggal 17 Maret 2003 tentang
Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan
6. SKB No. 147 A/Yanmed/Insmed/II/1992 Kep.44/BW/92 tentang Pelaksanaan
Pembinaan K3 Berbagai Peralatan Berat Nonmedik di Lingkungan RS
http://www.jmpk-online.net

TAHAP:
pengendalian PAK dan KAK di RS meliputi:
1. Legislative control seperti peraturan perundangan, persyaratan-
persyaratan tehnis dan lain-lain
2. Administrative control seperti seleksi karyawan, pengaturan jam kerja
dan lain-lain
3. Engineering control seperti substitusi/isolasi/perbaikan sistem dan lain-
lain serta
4. Medical control

2. Apa saja manfaat dari K3?


langsung ( perlindungan untuk petugas kerja secara langsung)
 mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja
 menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja
 menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman
dalam bekerja
-tidak langsung
 meningkatkan image market terhadap perusahaan
3. Apa saja ruang lingkup K3 pada RS?

 keselamatan terhadap faktor penyebab penyakit


 keselamatan terhadap pemakaian peralatan medik dan non medik
 keselamatan terhadap bahan berbahaya ( mis : radioaktif )
 keselamatan terhadap bahaya kebakaran
 keselamatan terhadap bencana
(Kuliah dari H. Saekun Rais SP, SH, SHI)

a. Upaya penyehatan ruang bangun


 Ciptakan kondisi ruang dan konstruksi serta pengaturan peralatan untuk cegah
dampak negatif.
 Pengukuran dan Pengaturan pencahayaan, Suhu,kelembaban, kebisingan.
b. Upaya penyehatan air bersih
 Pemeriksaan dan monitoring air bersih 6 bulan sekali
 Melakukan sampling dan pengukuran suhu
 Melakukan sampling dan pengiriman sampling
 Pengawasan kualitas air bersih
c. Upaya pengelolaan limbah cair
 Merawat, memelihara, khlorinasi, pengukuran suhu, pH, pengiriman sampling dan
analisa laboratorium
d. Upaya pengelolaan limbah padat

 Pemisahan, pewadahan, pengangkutan, pembakaran / pemusnahan sampah medis


dan umum
 Monitoring jumlah produksi sampah medis dan sampah umum

e. Upaya pengendalian serangga dan binatang pengganggu

 Pengawasan, pemeriksaan, pencegahan, pengendalian dan pemberantasan


perkembangbiakan serangga dan binatang pengganggu
 Identifikasi dan monitoring populasi serangga dan binatang pengganggu

f. Upaya penyehatan makanan dan minuman


 Pemantauan dan pengawasan kebersihan bahan, tempat pengolahan, proses dan
tempat penyimpanan dan distribusi makanan minuman serta kebersihan alat masak
dan alat makan minum
 Sampling dan pengiriman sampel makanan, swab alat makan
 Monitoring dan penyehatan lingkungan dapur, tempat penyimpanan dan alat
distribusi

g. Upaya penyehatan linen

 Penerimaan, pencucian sterilisasi, penyimpanan dan distribusi linen, personal


hygiene, kesehatan kerja ruang, penyehatan lingkungan ruang laundry

h. Upaya penyuluhan kesling


i. Pengawasan sterilisasi

3. Apakah tujuan K3 di RS?

i. agar petugas RS, Pasien, keluarga pasien , pengunjung dan lingkungan RS


merasa aman dan nyaman
ii. teciptanya sistem k3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak
shingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan serta penyakit
akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman efisien dan
produktif

4. Bagaimana sistem akreditasi RS?


5. Apa pengertian dari Akreditasi?
6. Apakah isi PMKP dalam akreditasi KARS?
7. Apa saja kasifikasi akreditasi RS di Indonesia?
8. Apa tujuan dari patient safety?
DEFINISI
Suatu sistem yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi
lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Dr.Adib A.Yahya, MARS Ketua Umum PERSI SEMINAR PAMJAKI
“KECURANGAN (FRAUD) DALAM JAMINAN / ASURANSI KESEHATAN” HOTEL
BUMI KARSA, JAKARTA 13 DESEMBER 2007

Standar I. Hak pasien.

1. Standar :
Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana
& hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak
Diharapkan).

2. Kriteria :
a. Harus ada Dokter penanggung jawab pelayanan.

b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan

c. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas &
benar kepada pasien & keluarganya tentang rencana & hasil pelayanan, pengobatan
atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD.

Standar II. Mendidik pasien dan keluarga.

3. Standar :
RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang

kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien


4. Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di RS harus ada
sistem & mekanisme mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tsb diharapkan pasien &
keluarga dapat :

a. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap & jujur.

b. Mengetahui kewajiban & tanggung jawab pasien & keluarga.

c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti

d. Memahami & menerima konsekuensi pelayanan.

e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS.

f. Memperlihatkan sikap menghormati & tenggang rasa.

g. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.

Tujuan dari manajemen keselamatan pasien


 untuk mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
pelaksanaan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
dilakukan
 untuk membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman

9. Apa definisi dari santasi RS dana apa ruang lingkup?


definisi Menejemen Sanitasi RS
adalah upaya pengawasan berbagai factor lingkungan fisik, kimia dan biologic di RS yang
menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan
petugas, penderita, pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar RS
Kiat Mengelolah Rumah Sakit, dr.R.Darmanto

Tujuan dari sanitasi


menciptakan kondisi lingkungan RS agar tetap bersih, nyaman, dan dapat mencegah
terjadinya infeksi silang serta tidak mencemari lingkungan
 Manfaat
1) Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya re-infeksi dan infeksi silang ( infeksi
nosokomial )di RS.
2) Dapat mempercepat proses penyembuhan penderita.
3) Akibat dari butir 1 dan 2 akan dapat dihemat biaya pengeluaran RS dan
masyarakat yang terkena infeksi (pasien, petugas dan pengunjung RS).
4) Mengurangi dampak negatif limbah RS terhadap lingkungan dan masyarakat.
5) Rumah Sakit yang saniter merupakan daya tarik bagi masyarakat untuk
menggunakannya.
6) Meningkatkan citra RS sebagai tempat yang bersih, sehat dan tenang

Ruang lingkup sanitasi

Ben Freedman menyebutkan lingkup garapan sanitasi RS meliputi :

A. Aspek Kerumahtanggaan (Housekeeping) seperti :

1.Kebersihan gedung secara keseluruhan.

2.Kebersihan dinding dan lantai.

3.Pemeriksaan karpet lantai.

4.Kebersihan kamar mandi dan fasilitas toilet.

5.Penghawaan dan pembersihan udara.

6.Gudang dan ruangan.

7.Pelayanan makanan dan minuman.

B. Aspek khusus Sanitasi.

1.Penanganan sampah kering mudah terbakar.

2.Pembuangan sampah basah.

3.Pembuangan sampah kering tidak mudah terbakar.

4.Tipe incinerator Rumah Sakit.


5.Kesehatan kerja dan proses-proses operasional.

6.Pencahayaan dan instalasi listrik.

7.Radiasi.

8.Sanitasi linen, sarung dan prosedur pencucian.

9.Teknik-teknik aseptik.

10.Tempat cuci tangan.

11.Pakaian operasi.

12.Sistim isolasi sempurna.

C. Aspek dekontaminasi, disinfeksi dan sterilisasi.

1.Sumber-sumber kontaminasi.

2.Dekontaminasi peralatan pengobatan pernafasan.

3.Dekontaminasi peralatan ruang ganti pakaian.

4.Dekontaminasi dan sterilisasi air,makanan dan alat-alat pengobatan.

5.Sterilisasi kering.

6.Metoda kimiawi pembersihan dan disinfeksi.

7.Faktor-faktor pengaruh aksi bahan kimia.

8.Macam-macam disinfektan kimia.

9.Sterilisasi gas.

D. Aspek pengendalian serangga dan binatang pengganggu.

E. Aspek pengawasan pasien dan pengunjung Rumah Sakit :

1.Penanganan petugas yang terinfeksi.

2.Pengawasan pengunjung Rumah Sakit.

3.Keamanan dan keselamatan pasien.

F. Peraturan perundang-undangan di bidang Sanitasi Rumah Sakit.

G. Aspek penanggulangan bencana.

H. Aspek pengawasan kesehatan petugas laboratorium.

I. Aspek penanganan bahan-bahan radioaktif.

J. Aspek standarisasi sanitasi Rumah Sakit


Dari lingkup sanitasi yang begitu luas tersebut yang paling penting untuk dikembangkan
adalah menyangkut :

Program sanitasi kerumahtanggaan yang meliputi penyehatan ruang dan bangunan


serta lingkungan RS.
Program sanitasi dasar, yang meliputipenyediaan air minum, pengelolaan kotoran cair
dan padat, penyehatan makanan dan minuman, pengendalian serangga, tikus dan
binatang pengganggu.
Program dekontaminasi yang meliputi kontaminasi lingkungan karena mikroba, bahan
kimia dan radiasi.
Program penyuluhan.
Program pengembangan manajemen dan perundang-undangan yang meliputi
penyusunan norma dan standar serta pengembangan tenaga sanitasi RS melalui
pelatihan, konsultasi

10. Apa saja syarat sanitasi RS yg baik?


Syarat sanitasi RS yang baik

1. lingkungan
a. lingkungan rumah sakit harus mempunyai batas yang jelas dilengkapi dengan
pagar yang kuat sehingga orang lain maupun binatang liar tidak bebas masuk
b. lingkungan rumah sakit harus dilengkapi dengan penerangan yang baik
c. lingkungan rumah sakit tidak becek , tidak berdebu, dan terdapat saluran yang
terbuka / tertutup
d. saluran air limbah harus tertutup dan dihubungkan langsung dengan IPAL

2. Ruang dan Bangunan


a. harus dalam keadaan bersih mudah dibersihkan tersedia tempat sampah sesuai
dengan jenis sampahnya ( sampah medis dan sampah non medis)
b. tersedia fasilitas sanitasi sesuai dengan yang dibutuhkan
c. ruang dan bangunan harus bebas dari serangga dan binatang yang lainnya
d. mutu udara harus memenuhi syarat tidak berbau, kadar debu tidak melampaui
150 ug/m3 dalam pengukuran selama 24 jam dan angka kuman kurang lebih
350 koloni / m3, udara bebas kuman patogen
Program
o penerangan  semua ruangan harus diberi penerangan
o kebisingan  diruang perawatan tidak boleh melebihi 45dB, diruang poliklinik, maks
80dB, laboratorium mks 68 dB, ruang cuci dapur maks 78 dB
o pembersihan ruangan
o penyediaan air bersih
o pengawasan kualitas air bersih di RS
o pengelolaan limbah RS
o pembuangan sampah padat
o pengelolaan sampah :
 penampungan sampah,
tempat sampah harus : tidak mudah berkarat, kedap air, bertutup, mudah
diangkut, mudah dikosongkan, mudah dibersihkan
 pengangkutan sampah,
harus diusahakan agar bahan2 yg berbahaya tidak mencemari jalan yg
ditempuh ke pembuangan
 perlakukan sampah sebelum dibuang
ada sampah yg bias di daur ulang, misalnya perak nitrat pembuangan cairan
pencuci film bias diambil peraknya. Limbah infeksius sering disterilkan dengan
otoklaf
insenerator :
adalah alat untuk membakar sampah padat kering mapun yg basah
o mengusahakan agar di sekitar RS tidak ada tempat perindukan untuk segala macam
serangga baik untuk nyamuk, lalat, maupun kecoa
o tikus  diusahakan tidak ada tempat untuk bersarangnya tikus di RS
o mengendalikan infeksi nosokomial : membasuh tangan, desinfeksi, sterilisasi
keselamatan pasien dan menajemen risiko klinis di RS

11. Apa saja tugas pokok dari gugus kendali mutu?

Anda mungkin juga menyukai