Anda di halaman 1dari 469

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KENDAL

NOMOR : 5 TAHUN 2011 SERI: E NO.: 5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL


NOMOR 5 TAHUN 2011

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH


KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KENDAL,

Menimbang : a. bahwa perencanaan pembangunan daerah


merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional, yang
dilakukan oleh pemerintah daerah bersama
para pemangku kepentingan berdasarkan
peran dan kewenangan masing-masing
dengan mengintegrasikan rencana tata
ruang dan rencana pembangunan daerah
sesuai dengan kondisi dan potensi yang
dimiliki daerah serta dinamika perkemba-
ngan daerah dan nasional;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan kesejah-
teraan masyarakat, maka rencana pemba-
ngunan jangka menengah daerah sebagai

i
bagian dari perencanaan pembangunan
daerah, harus dilakukan secara terarah,
terpadu dan berkesinambungan yang
memuat visi, misi dan program Bupati
terpilih serta harus selaras dengan rencana
pembangunan nasional dan propinsi;
c. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal
150 ayat (3) huruf c Undang-undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah kedua
kali terakhir dengan Undang-undang Nomor
12 Tahun 2008, ketentuan Pasal 15 ayat (1)
Pereturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, dan
Peraturan menteri Dalam negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan tatacara Penyusunan, Pengenda-
lian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, maka perlu ditetap-
kan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
paling lambat 6 (enam) bulan setelah Bupati
dilantik;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai-
mana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan
huruf c maka perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kendal
Tahun 2010-2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950


tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabu-

ii
paten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965
tentang Pembentukan Daerah Tingkat II
Batang dengan mengubah Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pemben-
tukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lemba-
ran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2757);
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indone-sia tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perun-
dang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);

iii
6. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai-
mana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lemba-
ran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
9. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembara Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang (Lembaran Negara

iv
Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3079);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun
2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun
2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan, Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indone-
sia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian urusan Pemerint-
ahan antara Pemerintah daerah Provinsi dan
pemerintah daerah Kabupaten/Kota (Lem-
baran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);

v
16. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007
tentang Pengesahan, Pengundangan dan
Penyebarluasan Peraturan Perundang-
undangan;
17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembagunan Jangka
menengah Nasional Tahun 2010-2014;
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Berita
Daerah Tahun 2009 No. 21) ;
20. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah
Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana tata
Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah Tahun
2009-2029 (Lembaran Daerah Propinsi Jawa
Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Daerah Propinsi Jawa Tengah
Nomor 28);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor
6 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabu-
paten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten
Kendal Tahun 2006 Nomor 6 Seri E No.4 );

vi
22. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor
11 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2007
Nomor 11 Seri E No. 7, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kendal Nomor 9)
sebagaimana telah diubah dengan Pera-
turan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 3
Tahun 2008 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Kendal Tahun 2008 Nomor 3 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 31);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor
14 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerin-
tahan Wajib dan Urusan Pemerintahan
Pilihan yang menjadi Kewenangan Pemeri-
ntahan Daerah Kabupaten Kendal (Lemba-
ran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2007
Nomor 14 Seri E No. 8, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kendal Nomor 12);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor
23 Tahun 2007 tentang Rencana tata Ruang
Wilayah Kabupaten Kendal Tahun 2007
sampai dengan Tahun 2026 (Lembaran
Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2007
Nomor 23 Seri E No. 13, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor
21);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor
24 Tahun 2007 tentang Rencana Detail tata
Ruang Kawasan Industri Kaliwungu Kabu-
paten Kendal Tahun 2007 sampai dengan
Tahun 2026 (Lembaran Daerah Kabupaten

vii
Kendal Tahun 2007 Nomor 24 Seri E No. 14,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kendal Nomor 22);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor
25 Tahun 2007 tentang Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan Pelabuhan Kaliwungu
Kabupaten Kendal Tahun 2007 sampai
dengan Tahun 2026 (Lembaran Daerah
Kabupaten Kendal Tahun 2007 Nomor 25
Seri E No. 15, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Kendal Nomor 23);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor
2 Tahun 2008 tentang Rencana Pemba-
ngunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Kendal Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun
2008 Nomor 2 Seri E No. 1, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor
30);

Dengan persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KENDAL

dan

BUPATI KENDAL
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN
2010-2015

viii
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang
dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Kendal.
2. Pemerintah daerah adalah Bupati dan
perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Bupati adalah Bupati Kendal.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
selanjutnya disingkat SKPD adalah
perangkat daerah pada pemerintah
daerah selaku pengguna anggaran/
pengguna barang.
5. Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, yang selanjutnya disingkat
APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang
dibahas dan disetujui bersama
Pemerintah Daerah dan Dewan perwa-
kilan Rakyat Daerah.
6. Keuangan daerah adalah semua hak
dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang dapat dinilai dengan uang
termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan hak dan
kewajiban daerah.
7. Rencana Pembangunan Jangka Mene-
ngah Nasional Tahun 2010-2014, yang
selanjutnya disebut RPJM Nasional
adalah dokumen perencanaan pemba-
ngunan nasional untuk periode 5 (lima)
tahun terhitung sejak tahun 2010

ix
sampai dengan tahun 2014.
8. Rencana Pembangunan Jangka Mene-
ngah Daerah Provinsi Jawa Tengah
yang selanjutnya disebut RPJMD
Provinsi Jawa Tengah adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah
untuk periode 5 (lima) tahun terhitung
sejak tahun 2008 sampai dengan tahun
2013.
9. Rencana Pembangunan Jangka Mene-
ngah Daerah yang selanjutnya disebut
RPJMD adalah dokumen perencanaan
pemba-ngunan daerah untuk periode 5
(lima) tahun sesuai periode masing-
masing pemerintah daerah.
10. Rencana Kerja Pembangunan Daerah
yang selanjutnya disingkat RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah
untuk periode 1 (satu) tahun.
11. Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat Renstra-SKPD adalah doku-
men perencanaan SKPD untuk periode
5 (lima) tahun.
12. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang selanjutnya disingkat
Renja-SKPD adalah dokumen peren-
canaan Satuan Kerja Perangkat
Daerah untuk periode 1 (satu) Tahun.
13. Visi adalah rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
14. Misi adalah rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewu-judkan misi.
15. Strategi adalah langkah-langkah berisi-

x
kan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
16. Kebijakan adalah arah/tindakan yang
diambil oleh pemerintah daerah untuk
mencapai tujuan.
17. Program adalah instrumen kebijakan
yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh Satuan kerja
Perangkat Daerah untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta untuk
memperoleh alokasi anggaran atau
kegiatan masyarakat yang dikoordi-
nasikan oleh Badan perencanaan
Pembangunan Daerah.
18. Indikator kinerja adalah alat ukur
untuk menilai keberhasilan pemba-
ngunan secara kuantitatif dan kua-
litatif.
19. Musyawarah Perencanaan Pembangu-
nan yang selanjutnya disingkat
Musrenbang adalah forum antar
pemangku kepentingan dalam rangka
menyusun rencana pembangunan
daerah.
20. Pemangku kepentingan adalah pihak-
pihak yang langsung atau tidak
langsung mendapatkan manfaat atau
dampak dari perencanaan dan pelak-
sanaan pembangunan daerah.

xi
BAB II
RPJMD

Pasal 2
(1) RPJMD merupakan penjabaran dari
visi, misi dan program Bupati hasil
Pemilihan Umum Kepala Daerah
tahun 2010.
(2) RPJMD berpedoman pada Peraturan
Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2
tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten kendal tahun 2005-2025,
dan memperhatikan peraturan Presi-
den Nomor 5 tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Mene-
ngah Nasional Tahun 2010-2014 serta
Peraturan daerah provinsi Jawa
Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang
rencana Pembangunan Jangka Mene-
ngah Daerah Provinsi Jawa Tengah.
(3) RPJMD memuat:
a. Pendahuluan;
b. Gambaran umum kondisi daerah;
c. Gambaran pengelolaan keuangan
daerah serta kerangka pendanaan;
d. Analisis isu-isu strategis;
e. Visi, misi, tujuan dan sasaran;
f. Strategi dan arah kebijakan;
g. Kebijakan umum dan program
pembangunan daerah;
h. Indikasi rencana program prioritas
yang disertai kebutuhan penda-
naan;
i. Penetapan indikator kinerja da-

xii
erah; dan
j. Pedoman transisi dan kaidah
pelaksanaan

Pasal 3

Penyusunan RPJMD menjadi pedo-man


bagi SKPD dalam menyusun Renstra dan
sebagai acuan bagi seluruh pemangku
kepentingan di daerah dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan selama kurun
waktu tahun 2010-2015.

Pasal 4

RPJMD wajib dilaksanakan oleh Bupati


dalam rangka penyelenggaraan pemba-
ngunan di daerah.

Pasal 5

(1) Bupati melakukan pengendalian dan


evaluasi pelaksanaan RPJMD;
(2) Tata cara pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan RPJMD dilakukan sesuai
peraturan perun-dang-undangan.

Pasal 6

(1) Pemerintah Daerah melaksanakan


program RPJMD dalam bentuk RKPD
dan kebijanan pengalokasian anggaran.

xiii
(2) Kepala SKPD melaksanakan program
RPJMD dalam bentuk Renstra-SKPD.
(3) Pemerintah Desa melaksanakan pro-
gram RPJMD dalam bentuk RPJM Desa.

Pasal 7

RPJMD sebagaimana dimaksud dalam


pasal 2, tercantum dalam lampiran
Peraturan Daerah ini dan merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB III
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 8
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai
berlaku, maka RPJMD Kabupaten kendal
Tahun 2010-2015 menjadi pedoman
penyusunan rencana pembangunan
sampai dengan Tahun 2015 dan dapat
diberlakukan sebagai RPJMD transisi,
sebagai pedoman penyusunan RKPD
tahun 2016 sebelum ditetapkannya
Peraturan Daerah Kabupaten kendal
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah kabupaten kendal
Tahun 2015-2020 yang memuat visi dan
misi Bupati terpilih.

xiv
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Hal-hal yang belum diatur dalam
Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya, diatur lebih lanjut
oleh Bupati.

Pasal 10
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak
tanggal 23 Agustus 2010.
Agar setiap orang mengetahuinya, meme-
rintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam
lembaran Daerah Kabupaten kendal.

Ditetapkan di Kendal
pada tanggal 5 Januari 2011
BUPATI KENDAL,

Cap ttd.
WIDYA KANDI SUSANTI
Diundangkan di Kendal
pada tanggal 21 februari 2011
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KENDAL,

Cap ttd.
BAMBANG DWIYONO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2011


NOMOR 5 Seri E NO. 5

xv
PENJELASAN
ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL


NOMOR 5 TAHUN 2011

TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN
2010-2015

I. UMUM
Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu
kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional
yang dilakukan oleh Pemerintah daerah bersama para
pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan
masing-masing dengan mengintegrasikan rencana tata ruang
dan rencana pembangunan daerah sesuai dengan kondisi
dan potensi yang dimiliki daerah, dan dinamika
perkembangan daerah dan nasional.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masya-
rakat, maka rencana pembangunan jangka menengah daerah
sebagai bagian dari perencanaan pembangunan daerah,
harus dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkesinam-
bungan yang memuat antara lain visi, misi, dan program
Bupati terpilih serta harus selaras dengan rencana
pembangunan nasional dan provinsi.
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 150 ayat (3)
huruf c Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008,
ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8

xvi
Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, maka Bupati menetapkan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah paling lambat 6 bulan setelah Bupati
dilantik.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan rencana
Pembangunan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, RPJM Daerah disusun
mekanisme pembahasan dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah (Musrenbangda) dengan melibatkan
unsur masyarakat, SKPD, dan pihak legislatif. Oleh karena itu,
sebelum Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJM Daerah
tersebut disampaikan kepada DPRD, terlebih dahulu telah
dilakukan musyawarah dan pembahasan secara substantif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya, Rancangan Peraturan Daerah tersebut
dikonsultasikan kepada Gubernur Jawa Tengah untuk
mendapatkan klarifikasi dan masukan.
Secara substantif RPJMD memuat :
a. pendahuluan
b. gambaran umum kondisi daerah;
c. gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka
pendanaan;
d. analisis isu-isu strategis;
e. visi, misi, tujuan dan sasaran;

xvii
f. strategi dan arah kebijakan;
g. kebijakan umum dan program pembangunan daerah;
h. indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan
pendanaan;
i. penetapan indikator kinerja daerah; dan
j. pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.
Sedangkan dilihat dari fungsinya, RPJMD berfungsi
sebagai pedoman bagi SKPD dalam penyusunan Renstra-
SKPD; pedoman Pemerintah Daerah dalam menyusun RKPD;
pengalokasian anggaran pada SKPD; dan pedoman bagi
Pemerintah Desa dalam menyusun RPJM Desa
Oleh karena itu, untuk memberikan dasar hukum,
maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kendal
Tahu 2010-2015

II. PASAL DEMI PASAL.


Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup Jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup jelas.

xviii
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan pemerintah desa
adalah kepala desa dan perangkat desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintah
desa.
Yang dimaksud dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM
Desa) adalah dokumen perencanaan desa
untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat
arah kebijakan pembangunan desa, arah
kebijakan keuangan desa, kebijakan umum,
dan program, dan program Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan
program prioritas kewilayahan, disertai
dengan rencana kerja.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KENDAL


NOMOR 69

xix
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL
NOMOR 5 TAHUN 2011

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH


(RPJMD) KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


Jl. Soekarno – Hatta No. 191 Kendal, Telp. (0294) 381225 Kode Pos 51311

xxi
xxii
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

DAFTAR ISI

xxiii
xxiv
DAFTAR ISI

Daftar Isi .............................................................................. xxiii


BAB I PENDAHULUAN .......................................................... I-1
A. Latar Belakang ........................................................... I-1
B. Dasar Hukum Penyusunan......................................... I-2
C. Hubungan Antar Dokumen ........................................ I-5
D. Sistematika Penulisan ................................................ I-6
E. Maksud Dan Tujuan ................................................... I-8
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ....................... II-1
A. Kondisi Geografi ........................................................ II-1
B. Kondisi Topografi ....................................................... II-1
C. Kondisi Demografi ..................................................... II-2
D. Kondisi Umum Hasil Pembangunan Berdasarkan Indikator
Agregat ...................................................................... II-3
E. Gambaran Umum Kondisi Urusan ............................. II-17
1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat ....................... II-17
1.1. Pendidikan .......................................................... II-17
1.2. Kesehatan ........................................................... II-32
1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ...... II-38
1.4. Sosial ................................................................... II-40
1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak .................................................................... II-46
1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................ II-48
1.7. Kebudayaan ........................................................ II-49
1.8. Kependudukan Catatan Sipil ............................... II-50
1.9. Ketenagakerjaan ................................................. II-53
1.10.Kepemudaan dan Olahraga ............................... II-56
1.11.Ketransmigrasian ............................................... II-59
2. Kelompok Pelayanan Umum ..................................... II-61
2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ........ II-61

xxv
2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian, dan Persandian .............. II-63
2.3. Perencanaan Pembangunan ............................... II-72
2.4. Statistik ............................................................... II-75
2.5. Kearsipan ............................................................ II-77
2.6. Keperpustakaan .................................................. II-78
3. Kelompok Daya Saing Daerah.................................... II-79
3.1. Pekerjaan Umum ................................................ II-79
3.2. Perumahan ......................................................... II-99
3.3. Penataan Ruang .................................................. II-101
3.4. Pertanahan ......................................................... II-107
3.5. Perhubungan ...................................................... II-108
3.6. Komunikasi dan Informatika ............................... II-113
3.7. Pariwisata ........................................................... II-115
3.8. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah........................................................... II-120
3.9. Industri ............................................................... II-122
3.10.Perdagangan ..................................................... II-127
3.11.Penanaman Modal ............................................ II-130
3.12.Pertanian ........................................................... II-132
3.13.Ketahanan Pangan ............................................ II-139
3.14.Lingkungan Hidup .............................................. II-141
3.15.Kelautan dan Perikanan .................................... II-146
3.16.Energi Sumber Daya Mineral ............................. II-152
3.17.Kehutanan ......................................................... II-159
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN ....................................... III-1
A. Kinerja Keuangan Masa Lalu ...................................... III-1
B. Kebijakan Pengelolaan Masa Lalu.............................. III-27
C. Kerangka Pendanaan ................................................. III-35
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS..................................... IV-1

xxvi
A. Permasalahan Pembangunan .................................... IV-1
B. Isu Strategis ............................................................... IV-2
1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat ....................... IV-2
1.1. Pendidikan .......................................................... IV-2
1.2. Kesehatan ........................................................... IV-2
1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ...... IV-3
1.4. Sosial ................................................................... IV-4
1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak .................................................................... IV-4
1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................ IV-5
1.7. Kebudayaan ........................................................ IV-5
1.8. Kependudukan Catatan Sipil ............................... IV-5
1.9. Ketenagakerjaan ................................................. IV-6
1.10.Kepemudaan dan Olahraga ............................... IV-7
1.11.Ketransmigrasian............................................... IV-8
2. Kelompok Pelayanan Umum ..................................... IV-8
2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ........ IV-8
2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian, dan Persandian .............. IV-9
2.3. Perencanaan Pembangunan ............................... IV-10
2.4. Statistik ............................................................... IV-11
2.5. Kearsipan ............................................................ IV-12
2.6. Keperpustakaan .................................................. IV-12
3. Kelompok Daya Saing Daerah.................................... IV-13
3.1. Pekerjaan Umum ................................................ IV-13
3.2. Perumahan ......................................................... IV-22
3.3. Penataan Ruang .................................................. IV-23
3.4. Pertanahan ......................................................... IV-23
3.5. Perhubungan ...................................................... IV-24
3.6. Komunikasi dan Informatika ............................... IV-25
3.7. Pariwisata ........................................................... IV-25

xxvii
3.8. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) ................................................................. IV-26
3.9. Industri ............................................................... IV-27
3.10.Perdagangan ..................................................... IV-27
3.11.Penanaman Modal ............................................ IV-28
3.12.Pertanian ........................................................... IV-29
3.13.Ketahanan Pangan ............................................ IV-29
3.14.Lingkungan Hidup .............................................. IV-29
3.15.Kelautan dan Perikanan .................................... IV-30
3.16.Energi Sumber Daya Mineral ............................. IV-31
3.17.Kehutanan ......................................................... IV-31
BAB V VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH .................................................................... V-1
A. Visi ............................................................................. V-1
B. Misi ............................................................................ V-2
C. Tujuan dan Sasaran ................................................... V-5
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .............................. VI-1
A. Strategi Pembangunan Daerah .................................. VI-1
1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat ....................... VI-1
1.1. Pendidikan .......................................................... VI-1
1.2. Kesehatan ........................................................... VI-2
1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ...... VI-2
1.4. Sosial ................................................................... VI-3
1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak .................................................................... VI-3
1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................ VI-4
1.7. Kebudayaan ........................................................ VI-4
1.8. Kependudukan Catatan Sipil ............................... VI-5
1.9. Ketenagakerjaan ................................................. VI-5
1.10.Kepemudaan dan Olahraga ............................... VI-6
1.11.Ketransmigrasian ............................................... VI-7
2. Kelompok Pelayanan Umum ..................................... VI-7

xxviii
2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ........ VI-7
2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian, dan Persandian .............. VI-8
2.3. Perencanaan Pembangunan ............................... VI-8
2.4. Statistik ............................................................... VI-9
2.5. Kearsipan ............................................................ VI-9
2.6. Keperpustakaan .................................................. VI-9
3. Kelompok Daya Saing Daerah.................................... VI-10
3.1. Pekerjaan Umum ................................................ VI-10
3.2. Perumahan ......................................................... VI-12
3.3. Penataan Ruang .................................................. VI-12
3.4. Pertanahan ......................................................... VI-13
3.5. Perhubungan ...................................................... VI-13
3.6. Komunikasi dan Informatika ............................... VI-13
3.7. Pariwisata ........................................................... VI-14
3.8. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) ................................................................. VI-14
3.9. Industri ............................................................... VI-15
3.10.Perdagangan ..................................................... VI-16
3.11.Penanaman Modal ............................................ VI-17
3.12.Pertanian ........................................................... VI-17
3.13.Ketahanan Pangan ............................................ VI-18
3.14.Lingkungan Hidup .............................................. VI-18
3.15.Kelautan dan Perikanan .................................... VI-18
3.16.Energi Sumber Daya Mineral ............................. VI-19
3.17.Kehutanan ......................................................... VI-20
B. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah ...................... VI-20
1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat ....................... VI-20
1.1. Pendidikan .......................................................... VI-20
1.2. Kesehatan ........................................................... VI-21
1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ...... VI-22
1.4. Sosial ................................................................... VI-22

xxix
1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak .................................................................... VI-23
1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................ VI-23
1.7. Kebudayaan ........................................................ VI-23
1.8. Kependudukan Catatan Sipil ............................... VI-24
1.9. Ketenagakerjaan ................................................. VI-24
1.10.Kepemudaan dan Olahraga ............................... VI-25
1.11.Ketransmigrasian ............................................... VI-26
2. Kelompok Pelayanan Umum ..................................... VI-13
2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ........ VI-13
2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian, dan Persandian .............. VI-27
2.3. Perencanaan Pembangunan ............................... VI-28
2.4. Statistik ............................................................... VI-28
2.5. Kearsipan ............................................................ VI-28
2.6. Keperpustakaan .................................................. VI-29
3. Kelompok Daya Saing Daerah.................................... VI-29
3.1. Pekerjaan Umum ................................................ VI-29
3.2. Perumahan ......................................................... VI-33
3.3. Penataan Ruang .................................................. VI-33
3.4. Pertanahan ......................................................... VI-34
3.5. Perhubungan ...................................................... VI-34
3.6. Komunikasi dan Informatika ............................... VI-34
3.7. Pariwisata ........................................................... VI-35
3.8. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) ................................................................. VI-35
3.9. Industri ............................................................... VI-36
3.10.Perdagangan ..................................................... VI-36
3.11.Penanaman Modal ............................................ VI-37
3.12.Pertanian ........................................................... VI-37
3.13.Ketahanan Pangan ............................................ VI-38
3.14.Lingkungan Hidup .............................................. VI-38

xxx
3.15.Kelautan dan Perikanan .................................... VI-39
3.16.Energi Sumber Daya Mineral ............................. VI-39
3.17.Kehutanan ......................................................... VI-40
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH .................................................................. VII-1
A. Kebijakan Umum ....................................................... VII-1
B. Program Pembangunan Daerah ................................ VII-5
1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat ....................... VII-6
2.1. Pendidikan .......................................................... VII-6
2.2. Kesehatan ........................................................... VII-6
2.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ...... VII-7
2.4. Sosial ................................................................... VII-7
2.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak .................................................................... VII-8
2.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................ VII-8
2.7. Kebudayaan ........................................................ VII-8
2.8. Kependudukan Catatan Sipil ............................... VII-8
2.9. Ketenagakerjaan ................................................. VII-9
2.10.Kepemudaan dan Olahraga ............................... VII-9
2.11.Ketransmigrasian ............................................... VII-9
2. Kelompok Pelayanan Umum ..................................... VII-10
2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ........ VII-10
2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian, dan Persandian .............. VII-10
2.3. Perencanaan Pembangunan ............................... VII-11
2.4. Statistik ............................................................... VII-12
2.5. Kearsipan ............................................................ VII-12
2.6. Keperpustakaan .................................................. VII-12
3. Kelompok Daya Saing Daerah.................................... VII-13
3.1. Pekerjaan Umum ................................................ VII-13
3.2. Perumahan ......................................................... VII-13
3.3. Penataan Ruang .................................................. VII-13

xxxi
3.4. Pertanahan ......................................................... VII-13
3.5. Perhubungan ...................................................... VII-14
3.6. Komunikasi dan Informatika ............................... VII-14
3.7. Pariwisata ........................................................... VII-14
3.8. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) ................................................................. VII-15
3.9. Industri ............................................................... VII-15
3.10.Perdagangan ..................................................... VII-15
3.11.Penanaman Modal ............................................ VII-16
3.12.Pertanian ........................................................... VII-16
3.13.Ketahanan Pangan ............................................ VII-16
3.14.Lingkungan Hidup .............................................. VII-16
3.15.Kelautan dan Perikanan .................................... VII-17
3.16.Energi Sumber Daya Mineral ............................. VII-17
3.17.Kehutanan ......................................................... VII-18
BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN .......................................... VIII-1
A. Indikasi Program Prioritas ......................................... VIII-1
B. Kerangka Kebutuhan Pendanaan .............................. VIII-9
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ................ IX-1
1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat ....................... IX-2
1.1. Pendidikan .......................................................... IX-2
1.2. Kesehatan ........................................................... IX-9
1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ...... IX-11
1.4. Sosial ................................................................... IX-12
1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak .................................................................... IX-15
1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................ IX-17
1.7. Kebudayaan ........................................................ IX-18
1.8. Kependudukan Catatan Sipil ............................... IX-19
1.9. Ketenagakerjaan ................................................. IX-20
1.10.Kepemudaan dan Olahraga ............................... IX-22

xxxii
1.11.Ketransmigrasian............................................... IX-24
2. Kelompok Pelayanan Umum ..................................... IX-25
2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ........ IX-25
2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian, dan Persandian .............. IX-26
2.3. Perencanaan Pembangunan ............................... IX-33
2.4. Statistik ............................................................... IX-35
2.5. Kearsipan ............................................................ IX-35
2.6. Keperpustakaan .................................................. IX-36
3. Kelompok Daya Saing Daerah.................................... IX-37
3.1. Pekerjaan Umum ................................................ IX-37
3.1. Perumahan ......................................................... IX-41
3.2. Penataan Ruang .................................................. IX-41
3.3. Pertanahan ......................................................... IX-43
3.4. Perhubungan ...................................................... IX-44
3.5. Komunikasi dan Informatika ............................... IX-46
3.6. Pariwisata ........................................................... IX-46
3.7. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) ................................................................. IX-48
3.8. Industri ............................................................... IX-49
3.9. Perdagangan ....................................................... IX-51
3.10.Penanaman Modal ............................................ IX-52
3.11.Pertanian ........................................................... IX-54
3.12.Ketahanan Pangan ............................................ IX-56
3.13.Lingkungan Hidup .............................................. IX-57
3.14.Kelautan dan Perikanan .................................... IX-58
3.15.Energi Sumber Daya Mineral ............................. IX-59
3.16.Kehutanan ......................................................... IX-61
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN .... X-1
A. Pedoman Transisi ...................................................... X-1
B. Kaidah Pelaksanaan ................................................... X-2

xxxiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Kendal Tahun


2005-2008 .............................................................. II-2
Tabel 2.2 Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten
Kendal Dan Wilayah Sekitarnya Tahun 2006 –
2009 ....................................................................... II-4
Tabel 2.3 Komponen Pembentuk IPM Kabupaten Kendal
Dan Wilayah Sekitarnya Tahun 2007 – 2009 .......... II-6
Tabel 2.4 Pediksi Capaian IPM Kabupaten Kendal Tahun
2010 – 2015 ........................................................... II-7
Tabel 2.5 Perbandingan Angka IPG Kabupaten Kendal
dengan kabupaten/kota sekitarnya dan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2004 – 2008.............. II-8
Tabel 2.6 Perbandingan Angka IDG Kabupaten Kendal
dengan kabupaten/kota sekitarnya dan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2004 – 2007.............. II-9
Tabel 2.7 Prediksi Capaian IPG dan IDG Kabupaten
Kendal Tahun 2010-2015 ....................................... II-10
Tabel 2.8 PDRB Kabupaten Kendal Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK) Tahun 2000 di Kabupaten
Kendal (dalam jutaan rupiah) ................................. II-11
Tabel 2.9 PDRB Kabupaten Kendal Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) (dalam jutaan rupiah) ................... II-12
Tabel 2.10 Pertumbuhan PDRB Per Kapita di Kabupaten
Kendal .................................................................... II-13
Tabel 2.11 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kendal
dan Sekitarnya Tahun 2004 – 2008 ........................ II-14
Tabel 2.12 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi antara
Kabupaten Kendal dan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2006 – 2009. ............................................... II-15
Tabel 2.13 Realisasi Investasi di Kabupaten Kendal Tahun
2006 – 2009. .......................................................... II-17

xxxiv
Tabel 2.14 Perkembangan Rasio Guru Terhadap Murid TK
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009 .................. II-20
Tabel 2.15 Angka Partisipasi Kasar Taman Kanak-Kanak Di
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009 .................. II-20
Tabel 2.16 Perkembangan Rasio Guru Terhadap Murid
SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten Kendal Tahun
2005 – 2009 ........................................................... II-22
Tabel 2.17 Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenjang
Pendidikan Di Kabupaten Kendal Tahun
2006-2009 (%) ........................................................ II-23
Tabel 2.18 Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang
Pendidikan Di Kabupaten Kendal Tahun 2006 –
2009 (%) ................................................................. II-23
Tabel 2.19 Angka Putus Sekolah Menurut Jenjang
Pendidikan Di Kabupaten Kendal Tahun 2006 –
2009 (%) ................................................................. II-24
Tabel 2.20 Angka Melanjutkan Ke SMP/MTs dan SMA/
SMK/MA Kabupaten Kendal Tahun 2006 –
2009 ....................................................................... II-24
Tabel 2.21 Angka Lulus UASBN SD dan UN SMP/MTs
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009 .................. II-25
Tabel 2.22 Rata-rata nilai UN SMP/MTs Kabupaten Kendal Tahun
2006 – 2009 ........................................................... II-25
Tabel 2.23 Jumlah Guru Layak mengajar Jenjang
Pendidikan SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten
Kendal Tahun 2006 – 2009..................................... II-26
Tabel 2.24 Jumlah Guru Bersertifikasi Jenjang Pendidikan
SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten Kendal Tahun
2005 – 2009 ........................................................... II-26
Tabel 2.25 Kondisi Ruang Kelas SD/MI dan SMP/MTs
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009 (%) ............ II-27

xxxv
Tabel 2.26 Pertumbuhan Jumlah, Murid dan Guru SMA/
MA/SMK Kabupaten Kendal Tahun 2005 –
2009 ....................................................................... II-28
Tabel 2.27 Perkembangan Rasio Guru Terhadap Murid
SMA/ MA/SMK Kabupaten Kendal Tahun
2005 – 2009 ........................................................... II-28
Tabel 2.28 Perkembangan APK SMA/SMK/MA Kabupaten Kendal
Tahun 2006 - 2009 ................................................. II-29
Tabel 2.29 Perkembangan APM SMA/SMK/MA Kabupaten Kendal
Tahun 2006 - 2009 ................................................. II-29
Tabel 2.30 Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA Kabupaten Kendal
Tahun 2006 – 2009 ................................................ II-30
Tabel 2.31 Angka Lulus SMA/SMK/MA Kabupaten Kendal
Tahun 2006 – 2009 ................................................ II-30
Tabel 2.32 Rata-rata nilai UN SMA/SMK/MA Kabupaten
Kendal Tahun 2006 – 2009..................................... II-31
Tabel 2.33 Jumlah Guru SMA/SMK/MA Layak mengajar
dan bersertifikat Kabupaten Kendal Tahun
2006 – 2009 ........................................................... II-31
Tabel 2.34 Jumlah Sekolah TK-SMA yang telah diakreditasi
Kabupaten Kendal 2006-2009 ................................ II-32
Tabel 2.35Perkembangan Status Kesehatan Kabupaten
Kendal 2005 - 2009 ................................................ II-33
Tabel 2.36 Perkembangan Status Gizi Balita Kabupaten
Kendal Tahun 2005 - 2009 ..................................... II-34
Tabel 2.37Kebutuhan Tenaga Kesehatan Kabupaten
Kendal Tahun 2009 ................................................ II-37
Tabel 2.38Pelayanan Keluarga Berencana Kabupaten
Kendal Tahun 2007 – 2009..................................... II-39
Tabel 2.39 Perkembangan Keluarga Pra KS, KS I dan KS II
Keatas Kabupaten Kendal Tahun 2005 –
2009 (%) ................................................................. II-40

xxxvi
Tabel 2.40 Jumlah Penduduk Miskin dan Keluarga Miskin
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009 ................. II-41
Tabel 2.41 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009 ................. II-42
Tabel 2.42 Banyaknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
yang sudah ditangani di Kabupaten
Kendal Tahun 2005-2009 ....................................... II-44
Tabel 2.43 Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial di Kabupaten
Kendal Tahun 2005-2009 ....................................... II-45
Tabel 2.44 Jumlah Sanggar Kesenian, Penggiat Seni dan
Grup Kesenian Kabupaten Kendal Tahun
2006 – 2008 ........................................................... II-50
Tabel 2.45 Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk di
Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009 ..................... II-51
Tabel 2.46 Kepemilikan Kartu Keluarga di Kabupaten
Kendal Tahun 2006-2009 ....................................... II-51
Tabel 2.47 Kepemilikan Akte Kelahiran di Kabupaten
Kendal Tahun 2005-2009 ....................................... II-52
Tabel 2.48 Permohonan Akta Catatan Sipil di Kabupaten
Kendal Tahun 2005-2009 ....................................... II-52
Tabel 2.49 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut
Kegiatan di Kabupaten Kendal Tahun
2005-2009 .............................................................. II-53
Tabel 2.50 Banyaknya Pencari Kerja Kabupaten Kendal
Tahun 2005 – 2009 ................................................ II-56
Tabel 2.51 Jumlah Organisasi Kepemudaan dan Olahraga
Di Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2008 .............. II-57
Tabel 2.52 Kinerja Urusan Ketransmigrasian di Kabupaten Kendal
Tahun 2005 – 2009 ................................................ II-60
Tabel 2.53 Jumlah Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati
di Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2010.............. II-65

xxxvii
Tabel 2.54 Perincian Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan Jenis Sumber Pendapatan
Kabupaten Kendal Tahun 2005−2009 (juta Rp)...... II-67
Tabel 2.55 Jumlah PNS dirinci menurut Kepangkatan di Kabupaten
Kendal Tahun 2005 −2009...................................... II-70
Tabel 2.56 Jumlah PNS dirinci menurut Pendidikan yang
Ditamatkan Kabupaten Kendal Tahun 2005-
2009 ....................................................................... II-71
Tabel 2.57 Panjang Sungai dan Debit Air di Kabupaten
Kendal Tahun 2008 ................................................ II-80
Tabel 2.58 Banyaknya Air Minum yang Sudah Disalurkan
Tahun 2006-2008 ................................................... II-83
Tabel 2.59 Distribusi Air Bersih PDAM Menurut Jenis
Pelanggan Tahun 2008 ........................................... II-84
Tabel 2.60 Nilai Investasi Air Minum yang Sudah Disalurkan Tahun
2006-2008 .............................................................. II-85
Tabel 2.61 Panjang Jalan Di Kabupaten Kendal Berdasarkan Kondisi
Status Jalan (Km) Tahun 2005-2009 ....................... II-88
Tabel 2.62 Panjang Jalan Di Kabupaten Kendal Berdasarkan Kondisi
Status Jalan (Km) Tahun 2006-2008 ....................... II-90
Tabel 2.63 Kondisi Jembatan Di Kabupaten Kendal Tahun
2005-2009 .............................................................. II-91
Tabel 2.64 Jumlah Volume Sampah, Volume Sampah
Terangkut dan Persentase Sampah Terangkut
dan Dibuang ke TPA di Kabupaten Kendal
Tahun 2006-2009 ................................................... II-96
Tabel 2.65 Komposisi Sampah di Kabupaten Kendal Tahun
2006-2009 .............................................................. II-97
Tabel 2.66 Jumlah Fasilitas dan Sarana Pengumpul Sampah
di Kabupaten Kendal Tahun 2006-2009 ................. II-97
Tabel 2.67 Kondisi TPA di Kabupaten Kendal Tahun 2009 ....... II-98

xxxviii
Tabel 2.68 Sebaran Sarana Perumahan Di Wilayah
Kecamatan Kabupaten Kendal Tahun 2005-
2009 ....................................................................... II-100
Tabel 2.69 Luas Penggunaan Lahan Di Kabupaten Kendal
2009 ....................................................................... II-106
Tabel 2.70 Jumlah Kepemilikan Sertifikat Tanah di
Kabupaten Kendal Tahun 2005-2008 (lembar) ...... II-107
Tabel 2.71 Jenis Transportasi Dalam Moda Pergerakan Di
Kabupaten Kendal Tahun 2005-2008 (Buah) ......... II-110
Tabel 2.72 Jumlah Penumpang Yang Memanfaatkan
Terminal Di Kabupaten Kendal Tahun 2006-
2009 ....................................................................... II-111
Tabel 2.73 Jumlah Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
Yang Masuk Terminal di Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009 ................................................... II-112
Tabel 2.74 Jumlah Pengunjung dan Pemasukan Obyek
Wisata Di Kabupaten Kendal Tahun 2005-
2009 ....................................................................... II-117
Tabel 2.75 Jumlah Tenaga Kerja, Pedagang dan Jasa
Pariwisata di Sekitar Obyek Wisata di
Kabupaten Kendal Tahun 2006-2009 ..................... II-119
Tabel 2.76 Jumlah koperasi Primer dan Induk Koperasi Di
Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009 ..................... II-120
Tabel 2.77 Jumlah Pengusaha dan Tenaga Kerja pada
Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten
Kendal Tahun 2005-2009 ....................................... II-121
Tabel 2.78 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut
Kelompok Industri Kabupaten Kendal Tahun
2006-2009 (unit) .................................................... II-123
Tabel 2.79 Nilai Investasi Menurut Kelompok Industri Kabupaten
Kendal Tahun 2006-2009 (Rp) ................................ II-125
Tabel 2.80 Nilai Produksi Menurut Kelompok Industri Kabupaten
Kendal Tahun 2006-2009 (Rp) ................................ II-126

xxxix
Tabel 2.81 Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja pada
Usaha Perdagangan Di Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009 ................................................... II-128
Tabel 2.82 Sarana Perdagangan di Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009 ................................................... II-129
Tabel 2.83 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Terserap
Berdasarkan Kelompok Industri di Kabupaten
Kendal Tahun 2007-2008 ....................................... II-130
Tabel 2.84 Realisasi Investasi di Kabupaten Kendal Tahun
2006-2010 .............................................................. II-131
Tabel 2.85 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Tanaman Padi Di Kabupaten Kendal tahun
2005-2009 .............................................................. II-132
Tabel 2.86 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Tanaman Palawija di Kabupaten Kendal Tahun
2005-2009 .............................................................. II-133
Tabel 2.87 Luas Panen dan Produksi Sayur-sayuran di Kabupaten
Kendal Tahun 2005-2009 (Kw) ............................... II-136
Tabel 2.88 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009 (Kw) ........................................... II-137
Tabel 2.89 Jumlah Ternak di Kabupaten Kendal Tahun
2005-2009 (Kw) ...................................................... II-138
Tabel 2.90 Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten
Kendal Tahun 2005-2009 ....................................... II-139
Tabel 2.91 Luas (Ha) Lahan Kritis dan Lahan Penghijauan
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009 .................. II-141
Tabel 2.92 Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan Kabupaten
Kendal Tahun 2005-2009 ....................................... II-142
Tabel 2.93 Kondisi Udara Ambien Kabupaten Kendal Tahun 2008 II-144
Tabel 2.94 Produksi Perikanan Tangkap (Laut) Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009 ................................................... II-147

xl
Tabel 2.95 Produksi Perikanan Budidaya Air Payau
(Tambak) di Kabupaten Kendal Tahun 2005-
2009 ....................................................................... II-148
Tabel 2.96 Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar (Kolam)
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009 ................. II-149
Tabel 2.97 Jumlah Kapal Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009 ................................................... II-151
Tabel 2.98 Jumlah Alat Tangkap Ikan di Kabupaten Kendal Tahun
2005-2009 .............................................................. II-152
Tabel 2.99 Banyaknya BBM Terjual di Kabupaten Kendal
2005 – 2009 (kilo liter) ........................................... II-154
Tabel 2.100Potensi Bahan Tambang di Kabupaten Kendal ...... II-155
Tabel 2.101 Luas lahan hutan (Ha) Kabupaten Kendal
tahun 2005-2009.................................................... II-160
Tabel 2.102 Tabel Hasil Hasil hutan non HPH Kabupaten
Kendal tahun 2005-2009 ........................................ II-161
Tabel 3.1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Kendal Realisasi Tahun 2006 –
2009 dan Perubahan Tahun 2010 .......................... III-7
Tabel 3.2. Perbandingan antara Pendapatan dengan
Belanja pada APBDKabupaten Kendal Realisasi
Tahun 2007-2009 dan Perubahan 2010 ................. III-11
Tabel 3.3. Gambaran Pendapatan, Kabupaten Kendal
Tahun 2006-2010 (Rupiah)..................................... III-14
Tabel 3.4. Belanja Daerah Proporsinya terhadap Total Pendapatan
Kabupaten Kendal Tahun 2007-
2009 (ribu rupiah) .................................................. III-20
Tabel 3.5. Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten
Kendal per 31 Desember 2009 dan 2008 ............... III-22
Tabel 3.6. Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Kendal ........... III-27
Tabel 3.7. Gambaran Anggaran Realisasi dan Perubahan
APBD Kabupaten Kendal ........................................ III-29

xli
Tabel 3.8. Komposisi Defisit Riil Anggaran Realisasi APBD Tahun
2007-2009 Kabupaten Kendal ................................ III-30
Tabel 3.9. Struktur Pembiayaan Kabupaten Kendal Tahun
2005-2009 (Rupiah) ............................................... III-33
Tabel 3.10.Perhitungan Proyeksi APBD Kabupaten Kendal Tahun
2011-2015 .............................................................. III-37

xlii
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB I
PENDAHULUAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang
dilakukan secara terarah, terpadu, berkesinambungan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahapan
pembangunan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan. Pembangunan daerah merupakan
bagian integral dari pembangunan nasional, maka
pengelolaannya harus dilakukan secara terarah dan terpadu
dengan pembangunan nasional. Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, menyatakan bahwa pemerintah (pusat)
berkewajiban menyusun sejumlah dokumen perencanaan
pembangunan. Dokumen perencanaan pembangunan
tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(jangka waktu 20 tahun); Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (jangka waktu 5 tahun), dan Rencana Kerja
Pemerintah (untuk jangka waktu 1 tahun)

Selain Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tersebut,


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada pemerintah
daerah untuk melakukan perencanaan pembangunan daerah
sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional. Dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang harus disusun, meliputi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

I-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Dalam ketentuan pasal 19 ayat (2) Undang-Undang


Nomor 25 Tahun 2004 bahwa RPJM-D ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
kepala daerah dilantik. Sementara itu dalam pasal 150 ayat
(3) huruf c Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 bahwa
RPJM-D ditetapkan dengan Peraturan Daerah berpedoman
pada Peraturan Pemerintah. Terkait dengan hal ini
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor
8 tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Dimana dalam PP ini disebutkan
bahwa RPJM-D ditetapkan dengan Peraturan Daerah setelah
berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri. Sedangkan
jangka waktu penetapannya paling lambat 6 bulan setelah
kepala daerah dilantik.

Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, Kabupaten


Kendal menyusun RPJMD 2010 – 2015, menyusul setelah
ditetapkannya hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Kabupaten Kendal serta dilantiknya pasangan Bupati Wakil
Bupati pada tanggal 23 Agustus 2010. RPJMD ini akan
menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) dan sebagai
acuan bagi seluruh stakeholder di Kabupaten Kendal dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu
2010 – 2015.

B. Dasar Hukum Penyusunan


Dasar hukum yang menjadi acuan dalam penyusunan
Rancangan RPJMD Kabupaten Kendal 2010–2015 adalah
sebagai berikut :

I-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965
tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah juncto Undang-Undang Nomor 12
tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025;
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang
Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan, Penyeleng-
garaan Pemerintah Daerah;

I-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Kabupaten/ Kota;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
19. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan Perundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-Undangan;
20. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2010-2014;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2005-2025;
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013;
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 6 Tahun
2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Tengah tahun 2009-2029;

I-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

24. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 6 tahun


2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 11 Tahun
2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah Kabupaten Kendal sebagaimana telah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 3 Tahun
2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Kendal Nomor 11 Tahun 2007;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 14 tahun
2007 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan
Pemerintahan Pilihan yang menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Kendal;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 23 tahun
2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Kendal;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2025.

C. Hubungan Antar Dokumen


RPJMD Kabupaten Kendal merupakan satu sub-sistem
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Oleh karena
itu, RPJMD Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015 disusun
mengacu pada RPJP Nasional Tahun 2005 - 2025 dan RPJM
Nasional Tahun 2010-2014. Dalam rangka menjaga
kesinambungan pembangunan Kabupaten Kendal, RPJMD
Kabupaten Kendal juga mengacu pada RPJPD Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2005 – 2025 dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008 – 2013.

I-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kendal Tahun


2010–2015 agar tidak bertentangan dengan pengaturan
pemanfaatan ruang yang telah ada, maka dalam menyusun
RPJMD Kabupaten Kendal Tahun 2010–2015 memperhatikan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kendal yang
sampai dengan penyusunan RPJM Daerah ini dalam proses
penyusunan.
Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan
masing-masing urusan/sektor, penyusunan RPJMD
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015 memperhatikan
dokumen-dokumen perencanaan yang telah ada antara lain
adalah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Kabupaten Kendal 2005-2025, Strategi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (SPKD) Kabupaten Kendal. RPJM-Daerah
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015 digunakan sebagai
pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) tahunan dan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Tahun 2010-2015.
D. Sistematika Penulisan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Kendal tahun 2010-2015, terdiri dan sepuluh (10) bab,
adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, landasan
hukum, hubungan RPJMD Kabupaten Kendal
dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika,
maksud dan tujuan
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah, menguraikan
tentang kondisi geografi, kondisi topografi, kondisi
demografi, hasil pembangunan berdasarkan
indikator agregat dan gambaran umum kondisi
urusan, dikelompokkan menjadi tiga yaitu
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan
daya saing.

I-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan


Kerangka Pendanaan, menguraikan tentang kinerja
masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan daerah
dan kerangka pendanaan.
BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis, menguraikan tentang
permasalahan pembangunan yang dikelompokkan
menjadi tiga yaitu kesejahteraan masyarakat,
pelayanan umum, dan daya saing berdasarkan
urusan kewenangan wajib dan urusan pilihan di
Kabupaten Kendal.
BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Jangka Menengah Daerah. Bab ini berisikan tentang
visi, misi, tujuan dan sasaran.
BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan, menggambarkan
tentang strategi dan arah kebijakan pembangunan
daerah lima tahun dalam menyelesaikan per-
masalahan pembangunan daerah dan arahan
program pembangunan nasional dan provinsi.
Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Daerah, pada bab ini dikemukakan tentang
kebijakan umum pembangunan jangka menengah
dan perincian program-program pembangunan
yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu kesejah-
teraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya
saing berdasarkan urusan kewenangan wajib dan
urusan pilihan di Kabupaten Kendal.
Bab Indikasi Rencana Program dan Prioritas Disertai
VIII Kebutuhan Pendanaan, bab ini menguraikan
tentang program prioritas dan kebutuhan pen-
danaan yang masih bersifat indikatif.
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah, bab ini
menguraikan tentang indikator capaian dan kinerja
dari masing-masing program pembangunan daerah.

I-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan, bab ini


menjelaskan tentang dokumen perencanaan yang
bisa diacu pada saat transisi periode kepempinan
Bupati/Wakil Bupati dan berisi uraian tentang
pentingnya penggunaan dokumen perencanaan
pembangunan ini bagi segenap SKPD dan seluruh
pemangku kepentingan.

E. Maksud Dan Tujuan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan
daerah periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2010 -
2015, ditetapkan dengan maksud dan tujuan memberikan
arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku
pembangunan daerah (pemerintah, kalangan dunia usaha
dan masyarakat) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan
pembangunan daerah yang bersifat integral dengan tujuan
nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan
daerah yang telah disepakati bersama, sehingga seluruh
upaya yang dilakukan oleh segenap komponen pelaku
pembangunan akan menjadi lebih efektif, efisien, terpadu,
berkesinambungan, dan saling melengkapi satu dengan
lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak.

I-8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

A. Kondisi Geografi
Kabupaten Kendal, merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah yang terletak di jalur utama Pantai
Utara Pulau Jawa (Pantura). Letak Kabupaten Kendal yang
berbatasan langsung dengan Kota Semarang sebagai Ibukota
Propinsi Jawa Tengah sedikit banyak memberikan pengaruh
bagi perkembangan wilayah Kabupaten Kendal. Secara
geografis Kabupaten Kendal terletak pada posisi 1090-40’-
1100- 18’ Bujur Timur dan 60- 32’-70- 24’ Lintang Selatan
dengan luas wilayah keseluruhan sekitar 1.002,23 km2
atau 100.223 hektar, dengan ketinggian di atas permukaan
laut berkisar antara 4 – 641 meter. Batas wilayah Kabupaten
Kendal secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut:
sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa, sebelah timur
berbatasan dengan Kota Semarang, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten
Temanggung dan sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Batang.

B. Kondisi Topografi
Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi
menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu daerah dataran
rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (pegunungan).
Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah
dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl,
dengan suhu berkisar 270 C, yang meliputi Keca-
matan Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh,
Ringinarum, Pegandon, Ngampel, Patebon, Kendal,
Brangsong dan Kaliwungu. Wilayah Kabupaten Kendal bagian
selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas

II - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

tanah pegunungan dengan ketinggian antara 10 - 2.579


meter dpl, suhu berkisar 250 C, meliputi Kecama-
tan Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Boja,
Limbangan, Singorojo dan Kaliwungu Selatan.

C. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Kendal akhir tahun 2008
berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik Kabupaten
Kendal tercatat sebanyak 951.413 jiwa, terdiri atas 469.454
jiwa (49,34%) penduduk laki-laki dan 481.959 jiwa (50,66%)
penduduk perempuan. Jumlah penduduk terbesar terletak di
Kecamatan Boja yaitu sebanyak 67.410 jiwa (7,08%),
sedangkan kecamatan yang jumlah penduduknya paling
sedikit adalah Kecamatan Limbangan sebanyak 33.529 jiwa
(3,52%). Rincian jumlah penduduk Kabupaten Kendal Tahun
2005-2008, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Kendal Tahun 2005-2008
No Kecamatan 2005 2006 2007 2008
1 Plantungan 31.827 32.626 33.349 33.629
2 Sukorejo 55.679 56.522 56.827 57.194
3 Pageruyung 34.107 34.136 34.356 34.853
4 Patean 48.593 48.733 49.014 49.324
5 Singorojo 46.920 47.104 47.808 48.500
6 Limbangan 29.605 30.440 31.940 33.529
7 Boja 63.347 63.538 64.252 67.410
8 Kaliwungu 50.184 52.489 53.379 53.646
9 Kaliwungu Selatan 41.331 41.331 47.652 47.883
10 Brangsong 45.224 45.386 46.044 46.497
11 Pegandon 35.712 36.179 36.575 36.938
12 Ngampel 33.626 34.114 34.627 34.895
13 Gemuh 47.931 48.489 49.142 49.212
14 Ringinarum 35.060 35.384 36.024 36.850
15 Weleri 56.754 56.836 57.397 57.878
16 Rowosari 49.043 49.142 49.698 50.111
17 Kangkung 47.133 47.461 47.701 48.075

II - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

No Kecamatan 2005 2006 2007 2008


18 Cepiring 49.049 49.374 49.574 51.035
19 Patebon 53.603 56.035 58.030 59.630
20 Kota Kendal 50.723 53.176 54.031 54.299
Jumlah 905.451 918.495 937.420 951.388
Sumber : BPS Kabupaten Kendal Tahun 2008

Pertumbuhan penduduk pada tahun 2008 sebesar


1,49%. Jumlah penduduk di Kabupaten Kendal dalam kurun
waktu 4 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan rata-rata
sebesar 1,66%. Peningkatan jumlah penduduk terbanyak
terjadi pada tahun 2005 hingga 2008 dengan kecenderungan
meningkat tiap tahunnya. Jumlah penduduk menurut
kelompok umur terbanyak pada strata 10-14 tahun, dengan
jumlah jiwa 102.422. Sedangkan jumlah penduduk terendah
berada pada strata 55-59 tahun berjumlah 31.053
jiwa. Dilihat dari piramida penduduk Kabupaten Kendal,
maka kelompok umur usia produktif lebih besar jika
dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.

D. Kondisi Umum Hasil Pembangunan Berdasarkan Indikator


Agregat
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan
salah satu indikator agregat dari capaian hasil
pembangunan Kabupaten Kendal. IPM Kabupaten Kendal
tahun 2009 sebesar 70,07 meningkat dari tahun 2008
sebesar 69,40, ada pada peringkat 31 dari 35
kabupaten/kota di Jawa Tengah. Peringkat tersebut tetap
bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2008. Indeks
Pembangunan Manusia Kabupaten Kendal tahun pada
2009 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
tahun 2008, yaitu dari 69,40 menjadi 70,07 di tahun 2009.
Jika dibandingkan dengan Kabupaten disekitarnya IPM

II - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kabupaten Kendal lebih tinggi namun masih dibawah


Provinsi Jawa Tengah (72,10).
Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:

Tabel 2.2
Indeks Pembangunan Manusia
Di Kabupaten Kendal Dan Wilayah Sekitarnya Tahun 2006 –
2009
Kabupaten Kendal dan Indeks Pembangunan Manusia Ranking Jateng
sekitarnya 2006 2007 2008 2009 2007 2008 2009
1. Kabupaten Demak 70,30 71,05 71,56 72,10 16 16 16
2. Kabupaten Semarang 71,90 72,93 73,34 73,66 7 7 7
3. Kabupaten Temanggung 71,80 73,08 73,43 73,85 6 6 6
4. Kabupaten Kendal 68,20 68,91 69,40 70,07 30 31 31
5. Kabupaten Batang 68,40 68,64 69,23 69,84 32 32 32
6. Kota Semarang 75,90 76,11 76,54 76,90 2 2 2
Jawa Tengah 70,30 70,92 71,60 72,10 - - -
Sumber : Susenas tahun 2006 – 2008

Jika dilihat dari komponen pembentuk IPM, Angka


Harapan Hidup Kabupaten Kendal tahun 2007-2009
mengalami peningkatan, dari 67,40 tahun menjadi 68,10
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa derajat kesehatan
penduduk di Kabupaten Kendal meningkat. Secara rata-
rata, kenaikan untuk menikmati hidup bertambah sebesar
0,37 tahun. Angka Melek Huruf (AMH) tahun 2007 sebesar
88,93% meningkat menjadi 88,96% ditahun 2009.
Sementara untuk rata-rata lama sekolah yakni 6,69 tahun
ditahun 2007, menurun ditahun 2009 menjadi 6,90 tahun
atau secara rata-rata penduduk Kabupaten Kendal usia 15
tahun keatas masih menduduki setingkat kelas satu SMP
(kelas 7).
Secara umum daya beli penduduk Kabupaten Kendal
tahun 2009 tidak mengalami peningkatan berarti, bila
dilihat dari sisi pengeluaran per kapita, yakni dari

II - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Rp. 627.910,- menjadi Rp.635.700,-. Untuk capaian daya


beli masyarakat/penduduk disuatu wilayah, angka ideal
setiap tahun mengalami penyesuaian riel. Data
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

II - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.3
Komponen Pembentuk IPM Kabupaten Kendal
Dan Wilayah Sekitarnya Tahun 2007 – 2009

Rata-rata lama Rata-Rata


Kabupaten / Kota Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf
No sekolah Pengeluaran Per Kapita
Eks Karesidenan
2007 2008 2009 2007 2008 2009 2007 2008 2009 2007 2008 2009
1. Kabupaten Demak 70,31 70,69 71,04 90,82 90,82 90,95 7,00 7,00 7,26 626.280 630.130 631.720
2. Kabupaten Semarang 72,21 72,33 72,40 93,51 93,51 93,62 7,10 7,15 7,40 628.230 632.180 633.140
3. Kabupaten 72,16 72,32 72,43 95,93 95,93 95,94 6,70 6,70 6,86 627.370 630.820 633.870
Temanggung
4. Kabupaten Kendal 67,40 67,77 68,10 88,93 88,93 88,96 6,69 6,69 6,90 627.910 631.640 635.700
5. Kabupaten Batang 69,38 69,66 69,88 87,01 87,62 87,74 5,97 6,02 6,34 622.500 626.020 628.820
6. Kota Semarang 71,90 72,01 72,07 87,56 95,94 96,44 9,80 9,80 9,98 638.780 643.550 644.630
Jawa Tengah 70,90 71,10 71,25 88,62 89,24 89,46 6,80 6,86 7,07 628.530 633.590 636.390
Sumber : Susenas tahun 2007 – 2008

II - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

IPM Kabupaten Kendal pada tahun 2015 diprediksikan


sebesar 72,70, peningkatan tersebut terutama karena
meningkatnya pendidikan dan pendapatan masyarakat.
Prediksi pertumbuhan IPM Kabupaten Kendal tahun 2010
- 2015 diproyeksikan pada tabel berikut :

Tabel 2.4
Pediksi Capaian IPM Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2015
Rata-Rata
Angka Pengeluaran
UHH Lama
No Tahun Melek Riil/Kapita IPM
(tahun) Sekolah
Huruf (ribu Rupiah)
(tahun)
1. 2010 68,51 7,09 89,55 639.100 70,38
2. 2011 68,88 7,29 89,86 642.830 70,87
3. 2012 69,25 7,49 90,17 646.560 71,36
4. 2013 69,62 7,69 90,48 650.290 71,85
5. 2014 69,99 7,89 90,79 654.020 72,34
6. 2015 70,36 8,09 91,10 657.750 72,83
Sumber data : Hasil Analisa

2. Indeks Pembangunan Gender (IPG)


Tingkat pencapaian kesetaraan dan keadilan gender
diukur melalui indikator Indeks Pembangunan Gender
(IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Di
Kabupaten Kendal selama kurun waktu 2004 – 2008 Angka
IPG menunjukkan peningkatan. IPG pada tahun 2004
sebesar 60,1 meningkat menjadi 63,9 pada tahun 2008.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan
masyarakat dari aspek gender mengalami peningkatan,
walaupun masih dibawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah
tahun 2008 sebesar 64,6. Rendahnya IPG di Kabupaten
Kendal menunjukkan masih adanya kesenjangan atau
diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini :

II - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.5
Perbandingan Angka IPG Kabupaten Kendal dengan
kabupaten/kota sekitarnya dan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2004 – 2008
Propinsi/Kabupaten/Ko IPG
No.
ta 2004 2005 2006 2007 2008
1 Kabupaten Demak 62,8 63,5 66,6 67,1 67,9
2 Kabupaten Semarang 69,1 70,6 71,5 72,2 72,5
3 Kabupaten Temanggung 67,7 67,7 69,3 70,4 70,6
4 Kabupaten Kendal 60,1 60,2 62,7 63,3 63,9
5 Kabupaten Batang 56,5 56,8 57,6 58,1 58,8
6 Kota Semarang 66,8 67,5 68,5 70,4 70,7
Jateng 59,8 60,8 63,7 64,3 64,6
Sumber :Pembangunan Manusia Berbasis Gender Tahun 2006-2007, BPS-
Kepmen PP

3. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)


Indek Pemberdayaan Gender (IDG) juga merupakan
ukuran untuk mengetahui keberdayaan perempuan.
Selama kurun waktu 2004-2007 angka IDG Kabupaten
Kendal menunjukkan kecenderungan meningkat. Kondisi
ini menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan perempuan
di Kabupaten Kendal cukup baik. Pada Tahun 2004 IDG
Kabupaten Kendal sebesar 54,6 meningkat menjadi 56,2
pada tahun 2007. Apabila dibandingkan dengan
kabupaten/kota di sekitarnya Kabupaten Kendal
menduduki peringkat keempat, namun masih berada di
bawah Provinsi Jawa Tengah (59,7). Secara rinci
perbandingan IDG Kabupaten Kendal dengan kabupaten
/kota di sekitarnya terlihat pada tabel sebagai berikut:

II - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.6
Perbandingan Angka IDG Kabupaten Kendal dengan
kabupaten/kota sekitarnya dan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2004 – 2007
IDG
No. Propinsi/kabupaten/kota
2004 2005 2006 2007 2008
1 Kabupaten Demak 57,7 58,3 61,2 61,5 61,7
2 Kabupaten Semarang 56,4 56,6 56,9 58,0 58,3
3 Kabupaten Temanggung 52,3 50,8 51,8 53,7 53,7
4 Kabupaten Kendal 54,6 54,0 55,5 56,2 56,9
5 Kabupaten Batang 53,6 52,7 53,1 54,1 54,1
6 Kota Semarang 61,2 60,9 61,8 61,8 62,7
Jateng 56,5 56,9 59,3 59,7 59,7
Sumber :Pembangunan Manusia Berbasis Gender Tahun 2006-2007,
BPS-Kepmen PP

Pada tahun 2015 besarnya IPG dan IDG Kabupaten


Kendal diprediksi mengalami peningkatan sejalan dengan
meningkatnya pendidikan kaum perempuan dan
meningkatnya pendapatan masyarakat. Hal ini didukung
oleh kebijakan dari Pemerintah tentang pengarusutamaan
gender dalam pembangunan sebagaimana Inpres No. 9
tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender, Dalam
Pembangunan dan Inpres No. 3 tahun 2010 tentang
Program Pembangunan Nasional yang Berkeadilan yang
didalamnya mengamanatkan adanya anggaran yang
responsif gender untuk mencapai tujuan pembangunan
milenium pada tahun 2015. Prediksi IPG dan IDG
Kabupaten Kendal tahun 2010 – 2015 sebagaimana tabel
berikut :

II - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.7
Prediksi Capaian IPG dan IDG Kabupaten Kendal Tahun 2010-
2015
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Indeks 64,50 65,10 65,70 66,30 66,90 67,50 68,10
Pembangunan
Gender (IPG)
2 Indeks 57,50 58,10 58,70 59,30 59,90 60,50 61,10
Pemberdayaan
Gender (IDG)
Sumber : Hasil Analisa

Tabel di atas menunjukkan bahwa prediksi


peningkatan IPG di Kabupaten Kendal dari tahun 2010
sebesar 65,10 meningkat menjadi sebesar 68,10 di tahun
2015. Selama kurun waktu perencanaan diperkirakan IPG
Kabupaten Kendal meningkat sebesar 4,2. Peningkatan
tersebut terutama didukung oleh meningkatnya
pendidikan perempuan dan sumbangan pendapatan
perempuan dalam ekonomi rumah tangga.
Sedangkan prediksi IDG Kabupaten Kendal pada
tahun 2010 sebesar 57,50 meningkat menjadi 61,10 pada
tahun 2015. Selama kurun waktu perencanaan
diperkirakan IDG Kabupaten Kendal meningkat sebesar
4,9. Besarnya IDG Kabupaten Kendal meningkat cukup
baik, akibat dukungan kebijakan pembangunan secara
nasional dan meningkatnya jumlah angkatan kerja
perempuan dan jumlah perempuan yang bekerja di sektor
manajemen maupun teknis.

II - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal jika dilihat
dari indikator, PDRB Kabupaten Kendal Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan Tahun
2000 (ADHK 2000). Tahun 2006 jumlah total PDRB Atas
Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2000 adalah sebesar
4.434.408,16 juta rupiah, meningkat tahun 2009 menjadi
5.020.087,37 juta rupiah. Tiga sektor terbesar pendukung
struktur PDRB ADHK Tahun 2000 pada tahun 2009 adalah
industri pengolahan (2.004.792,86 juta rupiah), pertanian
(1.157.777,30 juta rupiah), dan perdagangan hotel dan
restoran (908.857,90 juta rupiah). Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Kendal dari tahun 2006-2009 fluktuatif namun
cenderung menurun. Tahun 2006 pertumbuhan ekonomi
sebesar 3,67%, tahun 2007 meningkat menjadi 4,31%.
Namun pada tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan.
Tahun 2008 menurun menjadi 4,26% dan tahun 2009 juga
menurun menjadi 4,10%. Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 2.8
PDRB Kabupaten Kendal Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Tahun 2000
di Kabupaten Kendal (dalam jutaan rupiah)
Lapangan
No 2006 2007 2008 2009
Usaha
1 Pertanian 1.079.943,19 1.083.120,25 1.125.038,14 1.157.777,30
2 Pertambangan 42.347,62 48.050,97 49.920,30 53.220,39
dan penggalian
3 Industri 1.756.426,89 1.859.317,25 1.927.188,77 2.004.792,86
pengolahaan
4 Listrik, gas, 48.121,20 56.192,13 57.989,49 58.547,48
dan air minum
5 Bangunan 128.521,63 132.000,26 139.957,57 151.985,06
6 Perdagangan, 809.708,78 846.327,58 577.619,64 908.857,90
hotel dan
restoran
7 Pengangkutan 106.325,91 118.060,40 124.686,52 134.411,98
dan

II - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Lapangan
No 2006 2007 2008 2009
Usaha
Komunikasi
8 Keuangan, 112.158,19 117.828,73 127.187,48 141.899,92
Persewaan
dan jasa
perusahaan
9 Jasa-jasa 350.854,76 364.558,01 389.877,37 408.594,48
PDRB 4.434.408,16 4.625.455,57 4.822.465,28 5.020.087,37
Pertumbuhan 3,67 4,31 4,26 4,10
Ekonomi (%)
Sumber : BPS Kabupaten Kendal Tahun 2009

Sementara itu, jumlah PDRB Atas Dasar Harga Berlaku


tahun 2005-2009 cenderung mengalami peningkatan.
Tahun 2005 Jumlah total PDRB adalah sebesar
6.062.457,28 juta rupiah, meningkat tahun 2009 menjadi
9.316.508,91 juta rupiah. Adapun 3 sektor terbesar
pendukung PDRB ADHB Kabupaten Kendal tahun 2009
adalah industri pengolahan (3.256.161,69 juta rupiah),
pertanian (2.271.396,99 juta rupiah), dan jasa-jasa
(956.783,91 juta rupiah). Data Selengkapnya dapat dilihat
dari tabel sebagai berikut :
Tabel 2.9
PDRB Kabupaten Kendal Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
(dalam jutaan rupiah)
Lapangan
No 2005 2006 2007 2008 2009
Usaha
1 Pertanian 1.419.016,16 1.721.487,89 1.917.346,55 2.149.845,29 2.271.396,99
2 Pertamban 43.578,40 76.435,10 92.427,28 105.295,92 116.460,71
gan dan
penggalian
3 Industri 2.278.843,17 2.459.051,68 2.728.472,51 3.076.225,13 3.256.161,69
Pengolahan
4 Listrik, gas, 89.837,23 107.185,92 131.813,73 147.737,10 154.441,04
dan air
minum
5 Bangunan 225.552,96 271.349,21 285.025,89 311.125,50 357.305,91
6 Perdagang 1.072.344,36 1.191.663,89 1.333.648,35 1.497.457,44 1.586.171,31
an, hotel,

II - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Lapangan
No 2005 2006 2007 2008 2009
Usaha
dan
restoran
7 Pengangku 174.674,93 225.348,04 253.537,11 293.682,01 319.369,40
tan dan
komunikasi
8 Keuangan, 167.945,84 194.074,14 218.784,82 251.547,90 298.418,73
Persewaan
dan jasa
perusahaan
9 Jasa - jasa 570.664,23 668.343,03 736.614,32 866.723,22 956.783,13
PDRB 6.062.457,28 6.914.938,90 7.697.675,55 8.669.639,51 9.316.508,91
Sumber : BPS Kabupaten Kendal Tahun 2009
PDRB Perkapita merupakan hasil bagi antara total
PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB
per Kapita ADHB tahun 2005 sebesar Rp 6.714.762,93,
tahun 2009 meningkat menjadi Rp. 9.751.706,61.
Sementara itu, PDRB ADHK tahun 2000 pada tahun 2005
sebesar Rp 4.737.865,48, tahun 2009 meningkat menjadi
Rp. 5.254.588,36. Pertumbuhan PDRB Perkapita
selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 2.10
Pertumbuhan PDRB Per Kapita di Kabupaten Kendal
PDRB Per Kapita (Rp) Pertumbuhan (%)
Atas Dasar
Tahun Atas dasar Atas Dasar Atas Dasar
harga
harga berlaku Berlaku Konstan
konstan
2005 6.714.762,93 4.737.865,48 - -
2006 7.548.540,79 4.840.724,02 12,42 2,17
2007 8.296.348,32 4.985.192,01 9,91 2,98
2008 9.190.640,98 5.108.830,56 10,78 2,48
2009 9.751.706,61 5.254.588,36 6,10 2,85
Sumber : BPS Kabupaten Kendal Tahun 2009

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal pada tahun


2008 secara agregat cukup dinamis, yaitu diatas 3 persen.
Selama periode 2004 sampai 2008, perekonomian
Kabupaten Kendal menunjukkan adanya peningkatan dari

II - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

tahun ke tahun, dengan laju pertumbuhan 2 - 4%. Kondisi


ini masih dibawah Jateng dan kabupaten/kota sekitar,
yaitu Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang dan Kota
Semarang, tetapi lebih tinggi dari Kabupaten Temanggung
dan Kabupaten Batang.
Tabel 2.11
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kendal dan Sekitarnya
Tahun 2004 – 2008
Tahun
Kabupaten / Kota
2004 2005 2006 2007 2008
Kabupaten Demak 3,40 3,86 4,02 4,15 4,11
Kabupaten 1,46 3,11 3,81 4,72 4,26
Semarang
Kabupaten 3,92 3,99 3,31 4,03 3,54
Temanggung
Kabupaten Kendal 2,61 2,64 3,67 4,31 3,92
Kabupaten Batang 2,07 2,80 2,51 3,49 3,67
Kota Semarang 4,12 5,14 5,71 5,98 5,59
Jateng 4,43 4,38 4,32 4,83 4,82
Sumber : PDRB Jateng Tahun 2008

5. Laju Pertumbuhan Ekonomi


Selama kurun waktu tahun 2006-2009 pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Kendal meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2006 angka pertumbuhan ekonomi
tersebut hanya 3,67%. Angka tersebut meningkat menjadi
4,31% pada tahun 2007, mengalami penurunan pada 2009
menjadi 4,10%. Turunnya angka pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2008 - 2009 disebabkan oleh pengaruh kondisi
perekonomian global dan nasional yang tidak kondusif
sehingga berimbas pada perekonomian daerah.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal lebih
rendah dibandingkan angka pertumbuhan ekonomi angka
Jawa Tengah. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada
tahun 2009 sebesar 4,89%. Hal ini disebabkan ada

II - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang


mengalami pertumbuhan ekonomi sangat tinggi.
Gambaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal
adalah sebagai berikut ini.
Tabel 2.12
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi antara
Kabupaten Kendal dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 –
2009.
Pertumbuhan Ekonomi (%)
No Tahun Prov. Jawa
Kab. Kendal
Tengah
1. 2006 3,67 5,33
2. 2007 4,31 5,60
3. 2008 4,26 5,55
4. 2009 4,10 4,89
Sumber: Bappeda (2010)

6. Inflasi
Laju infasi di Kabupaten Kendal pada tahun 2009
sebesar 2,38%, nilai ini lebih rendah dibandingkan inflasi
tahun 2008 dan 2007. Pada tahun 2007 inflasi mencapai
6,96% dan pada tahun 2008 menjadi sebesar 12,74%.
Menurunnya laju inflasi ini antara lain disebabkan relatif
stabilnya harga barang-barang kebutuhan pokok, harga
minyak, dan biaya transportasi dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 ini diperkirakan laju
inflasi akan kembali meningkat disebabkan karena
rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang tentunya
akan memberikan dampak berantai terhadap berbagai
harga barang. Pada Tahun 2010 Laju Inflasi Kabupaten
Kendal pada tahun 2010 berada pada kisaran 7,11%.

II - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

7. Nilai Tukar Petani


Nilai Tukar Petani (NTP) Pertanian merupakan salah
satu salah satu indikator tingkat kesejahteraan petani dan
keadaan perekonomian. NTP merupakan pengukur
kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang
dihasilkan petani terhadap barang dan jasa yang
diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan kebutuhan
dalam memproduksi hasil pertanian. NTP Kabupaten
Kendal tahun 2008 sebesar 116,11%, tahun 2009
meningkat menjadi 123,32%. NTP Kabupaten Kendal
sangat baik karena mencapai nilai diatas 100%, artinya
petani mengalami surplus karena harga yang diterima
lebih besar dibandingkan harga yang dibayar. Hal ini
menunjukan adanya peningkatan kesejahteraan petani.

8. Realiasi investasi
Realisasi investasi daerah selama kurun waktu 2006 –
2009 fluktuatif. Pada tahun 2006 jumlah perusahaan baru
mencapai 829 perusahaan besar dan kecil dengan total
investasi sebesar Rp.672.571.000.000,-. Kondisi ini
menunjukkan bahwa iklim investasi di Kabupaten Kendal
cukup dinamis. Kondisi ekonomi yang dinamis adalah
tingkat perputaran uang dan kegiatan ekonomi cukup
tinggi. Kondisi ini mencerminkan bahwa dinamika dan
kondisi ekonomi di Kabupaten Kendal cukup baik. Realisasi
investasi di Kabupaten Kendal digambarkan pada tabel
sebagai berikut:

II - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.13
Realisasi Investasi di Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009.
Jumlah
Realisasi Investasi
No Tahun Perusahaan*)
(Ribu Rp)
(Unit)
1 2006 829 672.571.000,00
2 2007 511 523.118.000.00
3 2008 724 693.921.000.00
4 2009 710 439.571.000,00
5 2010**) 478 321.210.000,00
Sumber : Kantor Penanaman Modal, 2010
Ket: *) PMA, PMDN dan Non Fasilitasi **) Sampai dengan bulan Juli
2010

E. Gambaran Umum Kondisi Urusan


1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat
1.1. Pendidikan
Kebijakan pembangunan pendidikan dalam RPJMN
tahun 2010 – 2014 dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008–2013 harus menjadi acuan dalam
perencanaan pembangunan pendidikan di Kabupaten
Kendal. Tantangan pembangunan pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2010–2014 yang
harus dihadapi sampai dengan tahun 2014 adalah
meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang
berkualitas meliputi percepatan penuntasan rehabilitasi
gedung sekolah yang rusak; peningkatan ketersediaan
buku mata pelajaran; peningkatan ketersediaan dan
kualitas laboratorium dan perpustakaan; dan peningkatan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK);
serta peningkatan akses dan kualitas layanan
perpustakaan. Sedangkan arah kebijakan dalam RPJMN
adalah meningkatkan akses penduduk miskin terhadap
pendidikan.

II - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Renstra Kementerian Pendidikan Nasional 2010–2014


menyebutkan bahwa arah kebijakan pembangunan
diarahkan pada peningkatan Ketersediaan pelayanan
pendidikan merata seluruh nusantara; pelayanan
pendidikan yang terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat, bermutu dan relevan dengan kebutuhan
kehidupan dunia usaha dan dunia industri; pelayanan
pendidikan yang setara bagi warga Indonesia dalam
memperoleh pendidikan berkualitas dengan
memperhatikan keberagaman latar belakang sosial-
budaya ekonomi, geografi dan gender; dan pelayanan
pendidikan yang menjamin kepastian bagi warga Negara
Indonesia mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan masyarakat dunia usaha dan dunia
industri. Kebijakan tersebut dikenal dengan kebijakan 5 K
yaitu (ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan,
dan kepastian).
Sedangkan arah kebijakan pembangunan bidang
pendidikan dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun
2008–2013 diarahkan pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia dengan meningkatkan rata-rata
lama sekolah dan meningkatkan sarana dan prasarana
sekolah. Indikator capaian pembangunan pendidikan
tahun 2014 khusus untuk PAUD dan pendidikan dasar
adalah sebagai berikut : pada tahun 2014 APK PAUD Jawa
Tengah sebesar 50% dan APM SD sebesar 99%. Sedangkan
pendidikan kecakapan hidup targetnya adalah pemuda
dan masyarakat putus sekolah mengikuti pendidikan
kecakapan hidup mencapai 70%.
Dalam dokumen Renstra Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah mentargetkan pada tahun 2014 sebesar
100% penduduk Jawa Tengah melek huruf. Sedangkan
APK PAUD dan APM SD sama seperti target dalam RPJMD
Provinsi Jawa Tengah. Mutu pendidikan ditargetkan pada

II - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

tahun 2014 angka lulus UASBN SD mencapai 99,75%.


Pendidikan kecakapan hidup ditargetkan sebesar 70%
pemuda dan masyarakat putus sekolah mengikuti
pendidikan kecakapan hidup. Kondisi pembangunan
pendidikan Kabupaten Kendal saat ini adalah sebagai
berikut:

1) Gambaran Pelayanan PAUD


a). Ketersediaan
Jumlah Taman Kanak-kanak (TK) di Kabupaten
Kendal pada tahun 2005-2009 meningkat walaupun
tidak terlalu besar. Jumlah TK pada tahun 2005 sebesar
382 unit pada tahun 2009 meningkat menjadi 425 unit.
Dengan demikian selama kurun waktu tersebut jumlah
TK meningkat rata-rata 9 unit per tahun.
Jumlah murid TK pada tahun 2005-2009 meningkat.
Jumlah murid TK mengalami kenaikan tertinggi pada
tahun 2009 yaitu sebesar 13,04% dari tahun
sebelumnya. Jumlah murid TK pada tahun 2009 sebesar
19.654 orang dan jumlah murid TK pada tahun 2008
sebesar 17.386 orang.
Sedangkan jumlah guru TK pada tahun 2005-2009
menunjukkan kecenderungan meningkat. Jumlah guru
TK pada tahun 2005 sebesar 1.021 orang meningkat
menjadi 1.082 orang pada tahun 2009.
Rasio guru terhadap murid pada tahun 2005
sebesar 1 : 15 orang dan pada tahun 2009 sebesar 1 :
18. Kondisi ini menunjukkan bahwa ketersediaan guru
TK semakin baik. Rasio guru terhadap murid tingkat TK
terlihat pada tabel sebagai berikut:

II - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.14
Perkembangan Rasio Guru Terhadap Murid TK
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009
Rasio Guru thd
No Tahun
Murid
1 2005 1 : 15
2 2006 1 : 16
3 2007 1 : 16
4 2008 1 : 16
5 2009 1 : 18
Sumber: Disdikpora Kab. Kendal, 2010

Tabel di atas menunjukkan rasio guru terhadap


murid TK selama kurun waktu 2005–2009 meningkat.
Secara umum ketersediaan guru TK di Kabupaten
Kendal cukup memadai.

b). Keterjangkauan
Indikator keterjangkauan pelayanan pendidikan
adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM). APK TK dari Tahun 2006-2009
mengalami peningkatan tahun 2006 APK SD sebesar
29,52%, meningkat tahun 2009 menjadi 35,00%. APK TK
Kabupaten Kendal selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 2.15
Angka Partisipasi Kasar Taman Kanak-Kanak
Di Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
Tahun APK Pertumbuhan
2006 29,52%
2007 45,00% 52,44%
2008 40,00% -11,11%
2009 35,00% -12,50%
Sumber: Diskdikpora Kabupaten Kendal Tahun 2010

II - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

c). Kualitas
Guru TK yang bersertifikasi selama kurun waktu
2005 – 2009 belum begitu banyak. Dari sebanyak 1.082
orang guru TK yang ada, baru 3,00% yang telah
bersertifikasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa kualitas
guru TK belum memadai.

2) Gambaran Pelayanan Pendidikan Dasar


a). Ketersediaan
Ketersediaan sarana dan prasarana untuk
pendidikan dasar di kabupaten Kendal relatif memadai.
Jumlah SD di Kabupaten Kendal sebanyak 660 unit pada
tahun 2009. kondisi ini menurun dibandingkan tahun
2005. Jumlah SD pada tahun 2005 sebesar 671 unit.
Jumlah murid SD/MI selama kurun waktu 2005 – 2010
cenderung menurun. Jumlah Murid SD/MI tahun 2009
sebesar 105.627 orang dan jumlah guru sebesar 5.704
orang. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun
2008 yaitu sebesar 109.191 orang dan jumlah guru
sebesar 5.407 orang.
Jumlah SMP/MTs di Kabupaten Kendal sebanyak
127 unit pada tahun 2009. Jumlah ini lebih tinggi
dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah sebesar 122
unit. Kondisi ini menunjukkan perkembangan jumlah
SMP/MTs di Kabupaten Kendal cukup tinggi. Sedangkan
jumlah murid dan guru selama kurun waktu 2005–2009
menunjukkan kecenderungan meningkat. Pada tahun
2009 jumlah murid SMP/MTs sebanyak 48.757 orang
dan jumlah guru sebanyak 2.751 orang. Jumlah
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2008
yaitu sebesar 48.647 orang dan jumlah guru sebanyak
2.717 orang.

II - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Rasio guru terhadap murid untuk jenjang


pendidikan SD/MI dan SMP/MTs terlihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.16
Perkembangan Rasio Guru Terhadap Murid SD/MI dan
SMP/MTs
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009
Rasio Guru thd Rasio Guru
No Tahun Murid thd Murid
SD/MI SMP/MTs
1 2005 1:23 1:18
2 2006 1:20 1:18
3 2007 1:20 1:18
4 2008 1:20 1:18
5 2009 1:19 1:18
Sumber: Disdikpora Kab. Kendal 2010

Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk jenjang


pendidikan SD/MI jumlah guru relatif memadai yaitu
seorang guru membina 19-23 orang murid. Sedangkan
untuk jenjang pendidikan SMP/MTs jumlah guru juga
memadai. Secara kuantitatif memang jumlah guru
memadai, namun apabila dilihat persebaran guru, maka
data pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Kendal terdapat beberapa daerah
kekurangan guru dan beberapa daerah justru kelebihan
guru.

b). Keterjangkauan
Indikator keterjangkauan pelayanan pendidikan
adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM). APK SD dari Tahun 2006-2009
mengalami peningkatan tahun 2006 APK SD sebesar
96,76%, meningkat tahun 2009 menjadi 102,20%.
Untuk tingkat SMP mengalami penurunan tahun 2007

II - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sebesar 103,85% menurun tahun 2009 menjadi 98,37%.


APK Kabupaten Kendal selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 2.17
Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenjang Pendidikan
Di Kabupaten Kendal Tahun 2006-2009 (%)
Jenjang
2006 2007 2008 2009
Pendidikan
SD/MI 96,76 100,43 102,37 102,20
SMP/MTs 85,75 103,85 100,15 98,37
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal Tahun 2010

Untuk APM SD/MI tahun 2006-2009 menunjukan


peningkatan. Tahun 2006 sebesar 79,57% meningkat
tahun 2009 menjadi 84,52%. APM SMP tahun 2006
sebesar 64,76% meningkat menjadi 72,54% tahun 2009.
Selengkapnya dapat dilihat tabel sebagai berikut :

Tabel 2.18
Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan
Di Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009 (%)
Jenjang
2006 2007 2008 2009
Pendidikan
SD/MI 79,57 79,16 85,22 84,52
SMP/MTs 64,76 80,64 79,92 72,54
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal Tahun 2010

Selain APK dan APM, Angka putus sekolah dan


angka melanjutkan menjadi salah satu indikator
keterjangkauan. Angka putus sekolah untuk jenjang
pendidikan SD/MI dan SMP/MTs selama kurun waktu
2006-2009 cenderung mengalami peningkatan. Untuk
jenjang pendidikan SD/MI angka Putus sekolah

II - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

termasuk kategori rendah. Angka Putus sekolah untuk


jenjang pendidikan SMP/MTs termasuk katogori tinggi,
karena diatas target angka putus sekolah Provinsi Jawa
tengah yaitu 0,22%. Gambaran pertumbuhan angka
putus sekolah untuk jenjang pendidikan dasar adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.19
Angka Putus Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan
Di Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009 (%)
Jenjang
2006 2007 2008 2009
Pendidikan
SD/MI 0,63% 0,37% 0,08% 0,08%
SMP/MTs 1,36% 0,81% 0,52% 0,67%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal Tahun 2010

Pertumbuhan Angka melanjutkan ke SMP/MTs


fluktuatif. Angka melanjutkan ke SMP/MTs pada tahun
2009 sebesar 98,95% sedikit lebih tinggi dibandingkan
tahun 2008 sebesar 98,90%. Sedangkan angka
melanjutkan ke SMA/SMK/MA relatif lebih rendah
dibandingkan dengan angka melanjutkan ke SMP/MTs.
Angka melanjutkan ke SMA/SMK/MA sebesar 79,00%
pada tahun 2009 lebih besar dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu sebesar 77,00%. Perkembangan
angka melanjutkan terlihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.20
Angka Melanjutkan Ke SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
Melanjutkan
Melanjutkan
No Tahun ke
ke SMP/MTs
SMA/SMK/MA
1 2006 97,36% 71,00%
2 2007 95,70% 72,90%
3 2008 98,90% 77,00%
4 2009 98,95% 79,00%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

II - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

c). Kualitas
Kualitas pendidikan diukur melalui indikator angka
kelulusan, SD/MI dan SMP.MTs yang terakreditasi, dan
jumlah guru layak mengajar. Angka kelulusan SD/MI
dan SMP/MTs di Kabupaten Kendal cenderung
fluktuatif. Gambaran Angka lulus tingkat SD/MI dan
SMP/MTs terlihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.21
Angka Lulus UASBN SD dan UN SMP/MTs
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
UN
No Tahun UASBN SD
SMP/MTS
1 2006 98,55% 89,65%
2 2007 99,98% 94,00%
3 2008 99,55% 93,23%
4 2009 99,89% 92,37%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

Tabel di atas menunjukkan bahwa angka kelulusan


SD (UASBN) relatif baik selama kurun waktu 2005-2009
dengan angka rata-rata 99,13%. Sedangkan untuk
angka lulus UN untuk jenjang SMP/MTs dengan rata-
rata sebesar 92,41%. Rata-rata nilai UN SMP/MTs
selama kurun waktu 2005-2009, sebagai berikut:
Tabel 2.22
Rata-rata nilai UN SMP/MTs
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
No Tahun UN SMP/MTS
1 2006 6,00
2 2007 6,67
3 2008 6,26
4 2009 6,67
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

II - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kualitas pendidikan juga diukur dari pendidik atau


guru yang layak mengajar dan yang bersertifikat.
Gambaran kualitas guru SD/MI dan SMP/MTs, sebagai
berikut:
Tabel 2.23
Jumlah Guru Layak mengajar Jenjang Pendidikan SD/MI dan
SMP/MTs
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
No Tahun SD/MI SMP/MTS
1 2006 14,99% 70,22%
2 2007 17,65% 80,00%
3 2008 19,90% 80,00%
4 2009 20,34% 79,84%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

Jumlah guru SD/MI yang bersertifikat di Kabupaten


Kendal pada tahun 2009 sebesar 20,00% dan guru
SMP/MTs yang bersertifikat sebesar 37,00%. Gambaran
persentase guru bersertifikat dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.24
Jumlah Guru Bersertifikasi Jenjang Pendidikan SD/MI
dan SMP/MTs Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009
No Tahun SD/MI SMP/MTS
1 2005 0,15% 1,45%
2 2007 7,23% 8,04%
3 2008 14,00% 20,71%
4 2009 20,00% 37,00%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

Kualitas sekolah terutama kualitas kelas


mendukung proses pembelajaran. Kondisi ruang kelas
SD/MI dan SMP/MTs relatif cukup baik. Persentase
ruang kelas SD dalam kondisi baik sebesar 62% pada

II - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

tahun 2009. Kondisi ini meningkat dibandingkan tahun


sebelumnya yaitu sebesar 51%.
Tabel 2.25
Kondisi Ruang Kelas SD/MI dan SMP/MTs
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009 (%)
Kondisi Ruang
No 2005 2006 2007 2008 2009
Kelas
1 SD
Baik 40 45 42 51 62
Rusak Ringan 37 31 29 25 22
Rusak Berat 23 24 29 24 16
2 MI
Baik 44 49 47 46 47
Rusak Ringan 33 35 32 35 37
Rusak Berat 23 16 21 19 16
3 SMP
Baik 87 88 89 83 86
Rusak Ringan 10 7 8 13 10
Rusak Berat 3 5 3 4 4
4 MTs
Baik 80 75 77 79 76
Rusak Ringan 16 15 16 14 17
Rusak Berat 4 10 4 9 4
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

3) Gambaran Pelayanan Pendidikan Menengah


a). Ketersediaan
Selama kurun waktu 2005-2009 jumlah sekolah
SMA/MA/SMK di Kabupaten Kendal sedikit meningkat,
yaitu 41 unit pada tahun 2009 dari 40 unit pada tahun
2005. Sedangkan jumlah murid SMA/MA/SMK selama
kurun waktu yang sama fluktuatif dan jumlah guru
selama kurun waktu yang sama meningkat.
Perkembangan jumlah sekolah, murid dan guru
SMA/MA/SMK terlihat pada tabel sebagai berikut:

II - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.26
Pertumbuhan Jumlah, Murid dan Guru SMA/MA/SMK
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009
Jml Jml Jml
Tahun r r r
Sekolah Murid Guru
2005 40 23.099 1.742
2006 40 0,00% 25.358 9,78% 1.798 3,21%
2007 41 2,50% 27.107 6,90% 1.874 4,23%
2008 41 0,00% 27.107 0,00% 1.874 0,00%
2009 41 0,00% 28.305 4,42% 2.054 9,61%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

Rasio guru terhadap murid selama kurun waktu 2005-


2009 cenderung konstan, namun menunjukkan bahwa
ketersediaan guru SMA/SMK/MA di Kabupaten Kendal
mencukupi. Secara rinci rasio guru terhadap murid
terlihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.27
Perkembangan Rasio Guru Terhadap Murid SMA/MA/SMK
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009
Rasio Guru thd
No Tahun Murid
(1 dibanding :)
1 2005 13
2 2006 14
3 2007 14
4 2008 14
5 2009 14
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

b). Keterjangkauan
Salah satu indikator keterjangkauan adalah Angka
Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA. APK SMA/ SMK/
MA selama kurun waktu 2006-2009 menunjukkan

II - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kecenderungan meningkat. Pada tahun 2009 APK


SMA/SMK/MA sebesar 59,75% angka ini meningkat
dibandingkan dengan tahun 2006 yang sebesar 50,12%.
Perkembangan APK SMA/SMK/MA terlihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.28
Perkembangan APK SMA/SMK/MA
Kabupaten Kendal Tahun 2006 - 2009
Tahun APK (%) r
2006 50,12
2007 55,24 10,22%
2008 53,58 -3,01%
2009 59,75 11,52%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

Tabel di atas menunjukkan bahwa keterjangkauan


masyarakat untuk sekolah di SMA/SMK/MA masih
rendah. Penduduk usia 16-18 yang belum menempuh
pendidikan SMA/SMK/MA cukup banyak.

Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA juga mengalami


peningkatan. APM SMA/SMK/MA pada tahun 2009
sebesar 41,24% meningkat dibandingkan dengan tahun
2006. Namun walaupun meningkat APM SMA/SMK/MA
termasuk kateogri rendah, karena masih di bawah 50%.
Perkembangan APM SMA/SMK/MA terlihat pada tabel
sebagai berikut: :
Tabel 2.29
Perkembangan APM SMA/SMK/MA
Kabupaten Kendal Tahun 2006 - 2009
Tahun APK (%) r (%)
2006 38,00
2007 39,68 4,42%
2008 39,30 -0,96%
2009 41,24 4,94%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

II - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Angka putus sekolah SMA/SMK/MA di Kabupaten


Kendal tahun 2009 relatif rendah yaitu 0,72%
dibandingkan dengan seluruh murid SMA/SMK/MA.
Kondisi ini menggambarkan bahwa kemampuan
menyekolahkan anak di tingkat SMA cukup baik.
Tabel 2.30
Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
Angka Putus
No Tahun
Sekolah
1 2006 1,28%
2 2007 1,00%
3 2008 0,89%
4 2009 0,72%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

c).Kualitas
Kalitas pendidikan diukur melalui indikator angka
kelulusan, SMA/SMK/MA yang terakreditasi, dan
jumlah guru layak mengajar. Angka kelulusan
SMA/SMK/MA di Kabupaten Kendal cenderung
fluktuatif, secara rinci dikemukakan sebagai berikut :
Tabel 2.31
Angka Lulus SMA/SMK/MA
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
No Tahun Angka Lulus
1 2006 96,08%
2 2007 97,08%
3 2008 96,03%
4 2009 97,84%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

Tabel di atas menunjukkan bahwa angka kelulusan


SMA/SMK/MA relatif baik dengan angka rata-rata
96,76%. Rata-rata nilai UN SMA/SMK/MA sebesar 7,27,
secara rinci dikemukakan sebegai berikut :
II - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.32
Rata-rata nilai UN SMA/SMK/MA
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
Rata-rata nilai
No Tahun
UN
1 2006 7,24
2 2007 7,00
3 2008 7,46
4 2009 7,40
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

Persentase guru SMA/SMK/MA layak mengajar cukup


besar. Sedangkan guru SMA/SMK/MA yang bersertifikat
mengajar relatif cukup besar. Gambaran kualitas guru
SMA/SMK/MA terlihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.33
Jumlah Guru SMA/SMK/MA Layak mengajar dan
bersertifikat
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
Layak
No Tahun Bersertifikat
Mengajar
1 2006 78,26% 0,00%
2 2007 90,00% 10,21%
3 2008 90,00% 30,05%
4 2009 90,81% 42,00%
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

Jumlah guru SMA/SMK/MA yang bersertifikat di


Kabupaten Kendal pada tahun 2009 sebesar 42,00%,
hal ini menunjukkan kualitas guru cukup baik. Dalam
upaya meningkatkan mutu penyelenggaraan
pendidikan di Kabupaten Kendal maka telah ada RSBI
untuk SMP yaitu SMP Negeri 2 Kendal dan SMP Negeri
1 Weleri dan tingkat untuk tingkat SMA yaitu SMA
Negeri I Kendal, SMA Negeri I Boja dan SMA Pondok
Selamat. Demikian pula dengan jumlah sekolah yang
II - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

telah dilakukan akreditasi sekolah dari tahun 2005 –


2009 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.34
Jumlah Sekolah TK SMA Yang telah Diakreditasi
Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2009
Jenjang
No 2006 2007 2008 2009
Pendidikan
1 TK/RA/BA 50 2 6 4
2 SD 282 259 202 45
3 MI 92 - - 5
4 SMP 24 36 9 14
5 MTs 35 - - 3
6 SMA 8 - 6 7
7 SMK 6 7 14 3
8 MA 9 - 4 3
Jumlah 506 237 86 143
Sumber: Disdikpora Kabupaten Kendal 2010

Jumlah sekolah terkareditasi semakin tahun semakin


memingkat sejalan dengan komitmen pemerintah
Kabupaten Kendal dalam meningkatkan pendidikan yang
berlualitas.

1.2. Kesehatan
Berdasarkan data tahun 2005-2009 status kesehatan
masyarakat Kabupaten Kendal menunjukkan penurunan,
hal ini dapat dilihat meningkatnya indikator Angka
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Balita (AKABA). Nilai indikator AKB, AKABA, AKI
dan UHH dalam kurun waktu tahun 2005-2009. Gambaran
menurunnya status kesehatan masyarakat dapat
dikemukakan sebagai berikut :

II - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.35
Perkembangan Status Kesehatan Kabupaten Kendal 2005 -
2009
r
Indikat 200 200 200 rata
r r 2008 r 2009 r
or 5 6 7 -
rata
AKB per 8,5 5,64 (0,3 2,18 (0,6 5,5 1,52 6,7 0,22 0,20
1.000 4) 1)
KLH
AKABA 1,08 1,27 0,18 2,14 0,69 0,4 (0,8 8,1 19,2 4,82
per 1) 5
1.000
KLH
AKI per 53,5 54,2 0,01 34,9 (0,3 149, 3,28 128, (0,1 0,70
100.000 7 6 3 6) 34 23 4)
KLH
UHH 66,7 67,1 0,01 69,4 0,04 67,4 (0,0 tda 0,00
(Tahun) 9 3) 3
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal 2009

Meningkatnya kematian ibu melahirkan antara lain


disebabkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan
kehamilan masih kurang, sulitnya akses pelayanan
kesehatan, penanganan persalinan oleh tenaga non
kesehatan dan terlambatnya penanganan rujukan.
Sebagian besar kasus kematian ibu melahirkan terjadi di
Kecamatan Plantungan dengan wilayah pegunungan dan
akses trasnsportasi umum yang terbatas.
Berdasarkan data capaian SPM bidang kesehatan,
cakupan kunjungan ibu hamil K4 dari tahun 2005 – 2009
mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan
sebesar 0,05%. Pada tahun 2009 cakupan kunjungan ibu
hamil K4 sebesar 91,27%. Capaian ini masih dibawah
target SPM Kesehatan (Permenkes 741/2008) yaitu 95%
pada tahun 2015. Sedangkan persentase cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun
2009 sebesar 93,46%. Sementara itu cakupan ibu hamil

II - 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

resiko tinggi yang dirujuk hanya 20%. Hal ini mengandung


arti bahwa ibu hamil resiko tinggi banyak yang tidak
dirujuk. Kondisi ini dapat meningkatkan jumlah kematian
ibu melahirkan.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat maka salah satu yang dilakukan adalah
meningkatkan gizi masyarakat. Dari tahun 2005-2009
jumlah penderita gizi buruk mengalami penurunan,
dengan rata-rata penurunan per tahun sebesar 19,17%.
Pada tahun 2005 jumlah gizi buruk sebanyak 128 balita
turun pada tahun 2009 menjadi 15 balita. Walaupun
terjadi penurunan pada balita gizi buruk, namun kondisi
ini perlu diwaspadai. Hal ini dikarenakan jumlah balita
bawah garis merah mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Pada tahun 2005 jumlah balita dengan BGM
1.172 balita meningkat pada tahun 2009 menjadi 1.368
balita.
Deteksi dini gizi buruk dapat dilakukan melalui
pemantauan berat badan balita. Berdasarkan hasil
pemantauan berat badan balita, persentase balita yang
ditimbang berat badannya naik dari tahun 2005-2009
mengalami penurunan, dengan rata-rata penurunan per
tahun sebesar 0,03%. Pada tahun 2005 persentase balita
yang ditimbang berat badannya naik sebesar 73,73%
turun pada tahun 2009 menjadi 73,53%.

Tabel 2.36
Perkembangan Status Gizi Balita Kabupaten Kendal Tahun
2005 - 2009
r
Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 rata-
rata
Jumlah balita 1.172 1.267 1.395 1.313 1.368 4,13
Bawah Garis
Merah (BGM)

II - 34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

r
Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 rata-
rata
Persentase Balita 73,73 73,76 74,05 72,97 73,53
yang ditimbang (0,03)
berat badannya
naik
Persentase balita 0,61 0,11 0,02 0,01 0,03
gizi buruk (0,34)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal 2009

Penurunan derajad kesehatan masyarakat yang terjadi


di Kabupaten Kendal sedikit banyak berhubungan dengan
kejadian penyakit menular yang mengalami peningkatan
terutama kasus TB Paru, DBD, Polio dan Diare. Incident
rate TB Paru dari tahun 2005 – 2009 cenderung
mengalami penurunan, dengan rata-rata penurunan
setiap tahunnya sebesar 2,36%. Pada tahun 2005 IR TB
Paru per 10.000 penduduk sebesar 115 meningkat pada
tahun 2009 menjadi 107 per 10.000 penduduk. Sedangkan
penemuan kasus TB Paru (CDR=Case Detection Rate) rata-
rata setiap tahunnya mengalami penurunan sebesar
0,03%. Pada tahun 2005 TB Paru 46,05% menurun pada
tahun 2009 menjadi sebesar 36,01%. Kondisi ini masih
jauh dari target MDGs yaitu CDR TB Paru setiap tahunnya
sebesar 90%. Sedangkan kesembuhan TB Paru juga
meningkat setiap tahunnya sebesar 0,16 %. Pada tahun
2009 persentase kesembuhan TB Paru mencapai 84,96%.
Beberapa kasus penyakit menular selain TB juga
ditemukan mengalami peningkatan di Kabupaten Kendal.
Sebagai contoh kasus IR DBD dari tahun 2005–2009
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 24,92 % per
tahun. Pada tahun 2005 IR DBD sebesar 0,02 per 10.000
penduduk meningkat pada tahun 2009 menjadi 0,06 per
10.000 penduduk. Angka kematian (CFR=Case fatality

II - 35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Rate) DBD juga mengalami penurunan dengan rata-rata


penurunan setiap tahunnya sebesar 0,47 %. Pada tahun
2009 CFR DBD sebesar 0,59%. Kasus pneumonia di
Kabupaten Kendal mengalami peningkatan setiap
tahunnya sebesar 0,79%. Jumlah pneumonia pada tahun
2005 sebesar 811 kasus meningkat pada tahun 2009
menjadi 54 kasus. Angka kematian pneumonia sangat
tinggi dibandingkan dengan kasus yang lain. CFR
pneumonia pada tahun 2005 sebesar 9,02% meningkat
menjadi 59,8%. Sedangkan kasus AIDS selama tahun
2005–2009 mengalami peningkatan dari 4 kasus pada
tahun 2005 menjadi 44 kasus pada tahun 2009. Demikian
juga kasus penyakit IMS (Infeksi Melalui Hubungan
Seksual) dalam hal ini GO dan Syphilis mengalami
peningkatan. Pada tahun 2005 kasus IMS sebanyak 35
kasus meningkat menjadi 954 kasus pada tahun 2009.
Penyakit menular di Kabupaten Kendal belum
sepenuhnya dapat ditanggulangi dan penyakit tidak
menular menunjukkan peningkatan yang cukup siginfikan.
Kasus Diabetes Mellitus mengalami peningkatan cukup
tinggi. Pada tahun 2005 kasus Diabetes Mellitus sebanyak
5.643 kasus meningkat pada tahun 2009 menjadi 12.862
kasus. Demikian juga kasus penyakit jantung dan
pembuluh darah darah mengalami peningkatan. Kasus
penyakit jantung dan pembuluh darah pada tahun 2005
sebesar 14.353 kasus meningkat menjadi 34.391 kasus.
Ketersediaan prasarana dan sarana kesehatan sudah
cukup memadai, namun kualitas pelayanan, baik layanan
medis, non medis dan penyuluhan cara hidup sehat bagi
masyarakat masih kurang. Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) telah tersedia di setiap desa, data tahun 2009
berjumlah 149 unit. Di kecamatan tersedia Puskesmas,
baik Puskemas induk sampai Puskesmas Keliling. Jumlah
Puskesmas Induk tahun 2009 sebanyak 30 unit,

II - 36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Puskesmas Pembantu sebanyak 52 unit, dan Puskesmas


Keliling sebanyak 30 unit. Jumlah rumah sakit sebanyak 3
unit terdiri dari 1 unit RSUD tipe B, 1 unit rumah sakit
swasta dan 1 unit rumah sakit khusus. Sedangkan jumlah
tenaga kesehatan masih kurang dibandingkan
kebutuhan. Berikut ini kebutuhan tenaga kesehatan
berdasarkan 100.000 penduduk menurut Kepmenkes No
1202/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia
Sehat 2010, sebagai berikut:
Tabel 2.37
Kebutuhan Tenaga Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun
2009
Kebutuhan
Jumlah Jumlah
Nakes Di Kekurangan
Tenaga Kebutuhan
Tenaga Kab Nakes Di
No. Kesehata Nakes per
Kesehatan Kendal Kab Kendal
Tahun 100.000
Tahun Tahun 2009
2009 Penduduk
2009
1 Dokter 94 40 430 336
Umum
2 Dokter 29 6 64 35
Spesialis
3 Dokter Gigi 22 11 118 96
4 Perawat 392 117 1259 867
5 Bidan 612 100 1076 464
6 Kesehatan 27 40 430 403
Masyarakat
7 Apoteker 8 10 107 99
8 Ahli Gizi 35 35 376 341
9 Ahli 39 40 430 391
Penyehatan
Lingkungan
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal 2009, diolah

Sejak tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Kendal telah


mengalokasikan dana untuk pembiayaan pemeliharaan
kesehatan dalam rangka menjamin akses masyarakat
miskin terhadap pelayanan kesehatan melalui program
II - 37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan


Kesehatan Daerah (Jamkesda). Dalam pelaksanaan
Jamkesmas di Kabupaten Kendal masyarakat miskin yang
ditanggung adalah yang terdaftar dalam kepesertaan
Jamkesmas sesuai SK Bupati Nomor 440/731/2007
tentang Penetapan Jumlah Peserta Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat Kabupaten Kendal. Jumlah kuota
peserta jamkesmas Kabupaten Kendal 2006 sebanyak
373.906 orang dengan alokasi dana sebesar Rp. 4,486 juta.
Pada tahun 2007 sebanyak 246.666 orang dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 4,198 juta. Pada tahun 2008
sebanyak 246.666 orang dengan alokasi dana sebesar Rp.
954,31 juta dan tahun 2009 sebanyak 246.666 orang
dengan dana sebesar 2,959 juta. Pada tahun 2010 dengan
alokasi dana sebesar Rp. 1,548 juta dengan jumlah peserta
sebanyak 246.666 orang.
Sedangkan pelaksanaan Jamkesda, masyarakat miskin
yang ditanggung adalah yang terdaftar dalam kepesertaan
Jamkesda tahun 2008 dengan jumlah sebanyak 91.479
orang dengan dana sebesar 2,192 juta, tahun 2009
sebesar 91.479 orang dengan dana sebesar 6,2275 juta
dan kuota peserta Jamkesda Kabupaten Kendal tahun
2010 sebesar 91.479 orang dengan dana sebesar Rp. 7
milyar.

1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


1) Keluarga Berencana
Struktur umur penduduk termasuk berusia muda
(65,4% penduduk berusia 20-40 tahun). Angka
pertumbuhan penduduk tahun 2006-2009 cukup tinggi
yaitu sebesar 2,86% per tahun. Lebih tinggi dari pada rata-
rata Provinsi Jawa Tengah (2009) sebesar 0,87%.
Pertambahan penduduk terutama meningkatnya jumlah
kelahiran, dari tahun 2006-2009 rata-rata per tahun

II - 38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sebesar 4,3%. Rata-rata perempuan melahirkan (Total


Fertility Rate (TFR) adalah 2,39%. Dengan kata lian rata-
rata Pasangan Usia Subur memiliki anak 2 - 3 anak selama
umur produktifnya.
Meningkatnya jumlah kelahiran dikarenakan
kesadaran masyarakat ber-KB masih kurang. Pada tahun
2009 persentase keluarga mengikuti KB sebesar 54,48%
menurun dibandingkan tahun 2009 yang mencapai
54,78%. Selain itu, prevalensi peserta KB aktif hanya
76,96% (2009) dan jumlah peserta KB sebanyak 23.372
orang dan jumlah Drop out KB sebesar 22.227 orang
peserta.
Sementara itu, partisipasi laki-laki dalam KB masih
sangat kecil (1%). Pada tahun 2007-2009 persentase laki-
laki berKB mengalami penurunan dari 1,26% (2007)
menjadi 1,19% pada 2009. Sedangkan unmetneed (2009)
masih cukup tinggi yaitu mencapai 13,4%.
Tabel 2.38
Pelayanan Keluarga Berencana Kabupaten Kendal
Tahun 2007 – 2009
No ( Indikator Kinerja Kunci) 2007 2008 2009
1 Total Fertility rate (TFR) 2,35 2,35 2,39
2 Prevalensi peserta KB 75,74 77,11 76,96
aktif (%)
3 % Laki-laki ber KB 1,26 0,5 1,19
4 Persentase Unmetneed 14,73 13,37 13,4
(%)
5 Jumlah peserta KB baru 19.199 21.687 23.372
(peserta)
6 Jumlah peserta KB Drop 15.616 133.125 22.227
Out (peserta)
7 Persentase keluarga ikut - 54,78 54,48
KB. (%)
Sumber: BPPPAKB Kabupaten Kendal 2009

II - 39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2) Keluarga Sejahtera
Salah satu masalah penting adalah masih cukup
tingginya keluarga Pra KS dan KS I (alasan ekonomi yang
termasuk keluarga miskin). Persentase keluarga pra
sejahtera dari tahun 2005-2009 mengalami penurunan
sangat kecil, namun keluarga KS I justru mengalami
peningkatan. Perkembangan keluarga sejahtera dari tahun
2005-2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.39
Perkembangan Keluarga Pra KS, KS I dan KS II Keatas
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009 (%)
Keluarga
2005 2006 2007 2008 2009
Sejahtera
Keluarga Pr KS 51,20 50,60 45,24 44,25 42,13
Keluarga KS I 27,27 28,62 33,19 33,26 15,27
Keluarga KS II, III 31,53 30,78 31,57 32,49 45,60
keatas
Sumber: BPPPAKB Kabupaten Kendal 2009

Program pemerintah Kabupaten Kendal dalam


meningkatkan keluarga sejahtera adalah memberikan
bantuan bagi Pra KS dan KS I. Persentase keluarga Pra KS
dan KS I yang mendapat bantuan UPPKS (Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) dari tahun
2007-2009 meningkat. Pada tahun 2007 persentase Pra KS
dan KS I yang mendapat bantuan UPPKS sebesar 65,22%
meningkat menjadi 73,74% (2009).

1.4. Sosial
Masalah kemiskinan di Kabupaten Kendal menjadi
salah satu masalah yang perlu mendapatkan perhatian
dalam pembangunan daerah. Jumlah keluarga miskin pada
tahun 2008 sebesar 59.456 KK meningkat menjadi sebesar
62.123 RTM tahun 2009. Perkembangan jumlah penduduk

II - 40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

miskin dan keluarga miskin dari tahun 2005-2009 dapat


dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.40
Jumlah Penduduk Miskin dan Keluarga Miskin
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
Jumlah
Penduduk
No Miskin dan Satuan 2005 2006 2007 2008 2009
Kelurga
Miskin
1. Jumlah
Penduduk
Miskin
a. Pedesaan Orang 169.500 230.248 230.965 204.677 207.767
b. Perkotaan Orang 4.449 13.417 6.660 10.301 6.215
2. Jumlah
Keluarga
Miskin
a. Pedesaan KK 54.737 61.769 58.654 56.039 58.934
b. Perkotaan KK 2.657 3.596 3.732 3.417 3.189
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Kendal Tahun 2009

Permasalahan sosial yang terjadi di Kabupaten Kendal


dalam kurun waktu 2005-2009, berdasarkan jenis PMKS
mengalami penurunan sebesar 1,67% per tahun. PMKS
yang mengalami penurunan adalah Anak Balita Terlantar
sebanyak 838 balita turun menjadi 598 balita, wanita
rawan sosial ekonomi (2005) sebanyak 6.745 orang turun
menjadi 5.634 orang (2009), Anak Jalanan sebanyak 166
orang turun menjadi 31 orang, Keluarga Berumah Tak
Layak Huni (tahun 2005) sebanyak 9.600 KK turun menjadi
7.139 pada tahun 2009). Masalah sosial yang menunjukan
peningkatan adalah jumlah anak nakal, keluarga fakir
miskin, tuna susila, korban penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif (Napza). Tingkat
perkembangan penyandang masalah kesejahteraan sosial
dikemukakan pada tabel berikut ini:

II - 41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.41
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
Penyandang
N Masalah r rata-
2005 2006 2007 2008 2009
o Kesejahteraan rata
Sosial
1 Penyandang
cacat
Cacat tubuh 897 1.242 1.415 1.537 1.552 15,50
Cacat rungu 444 479 507 38 539 5,01
wicara
Cacat tuna 516 649 673 658 614 5,14
netra
Cacat Mental 362 490 529 520 495 9,20
reterdasi
Cacat eks 241 263 242 298 364 11,61
phisikotik
Cacat ganda 94 193 226 255 276 35,87
Cacat bibir 74 66 74 79 - -
sumbing
Jumlah 2.628 3.382 3.666 3.885 3.840 10,48
2 Jumlah anak 6.280 6.844 7.099 6.687 6.247 0,08
terlantar
3 Jumlah anak 503 465 96 567 426 94,71
nakal
4 Anak Balita 838 1.139 1.038 1.190 598 -2,01
Terlantar
5 anak korban 4 4 - 10 - -
tindak
kekerasan
6 wanita rawan 6.745 6.595 6.747 5.993 5.634 -4,27
sosial ekonomi
7 Anak Jalanan 166 71 96 60 31 -
26,96
8 Wanita Korban 897 - 30 49 - -
Tindak
Kekerasan
9 Lanjut Usia 7.840 8.155 8.341 8.238 - -
Terlantar
10 Tuna Susila 288 302 58 297 360 89,34
11 Pengemis 38 40 55 37 35 1,16
11 Gelandangan 6 5 5 11 4 9,92

II - 42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Penyandang
N Masalah r rata-
2005 2006 2007 2008 2009
o Kesejahteraan rata
Sosial
12 Korban 23 18 1 11 14 227,7
penyalahgunaa 7
n Narkotika,
Psikotropika
dan Zat Adiktif
(Napza)
13 Keluarga Fakir 57.39 65.305 62.38 59.45 62.12 2,28
Miskin 4 6 6 3
14 Keluarga 9.600 6.895 6.849 6.431 7.139 -5,98
Berumah Tak
Layak Huni
15 Keluarga 607 925 1.032 993 819 10,66
Rentan
93.85 100.14 97.49 93.91 87.27
Jumlah -1,67
7 5 9 5 0
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kendal
Tahun 2009

Jumlah PMKS yang telah ditangani selama 5 tahun


mengalami penurunan sebesar 35,73%, tetapi dilihat dari
seluruh PMKS, ternyata PMKS yang ditangani pada tahun
2009 hanya sebesar 15%. Pada tahun 2009 indikator
masalah sosial yang telah ditangani Penyandang Cacat
(427 orang), Jumlah Anak Terlantar (225 orang), Wanita
Rawan Sosial Ekonomi (40 orang), Lanjut Usia Terlantar
(20 orang), Tuna Susila (15 orang), Pengemis dan
gelandangan (117 orang), Keluarga Fakir Miskin (576
orang) dan Keluarga Berumah Tak Layak Huni (12 orang).
Jumlah PMKS di Kabupaten Kendal dapat dilihat pada
tabel berikut ini:

II - 43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.42
Banyaknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
yang sudah ditangani di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
Penyandang Masalah
No. 2005 2006 2007 2008 2009
Kesejahteraan Sosial
1 Penyandang Cacat 70 500 347 447 427
2 Jumlah Anak Terlantar 292 290 175 275 225
3 Jumlah Anak Nakal - - - - -
4 Anak Balita Terlantar - - - - -
5 Anak Korban Tindak - - - - -
Kekerasan
6 Wanita Rawan Sosial 45 60 - - 40
Ekonomi
7 Anak Jalanan - - - - -
8 Wanita Korban Tindak - - - - -
Kekerasan
9 Lanjut Usia Terlantar 60 70 - 100 20
10 Tuna Susila - 72 33 44 15
11 Pengemis 120 124 108 118 117
Gelandangan
12 Korban - - - - -
Penyalahgunaan
narkotika
psikotropikan dan zat
adiktif (napza)
13 Keluarga Fakir Miskin 268 232 194 1.244 576
14 Keluarga Berumah - - - - 12
Tak Layak Huni
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Kendal Tahun 2009

Penanganan permasalahan PMKS di Kabupaten


Kendal belum optimal, hal ini disebabkan terbatasnya
SDM aparat dan relawan dan belum optimalnya peran
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Potensi
dalam bidang kesejahteraan sosial antara lain banyaknya
panti sosial adalah 14 buah (tahun 2009). Selain itu PSKS
yang dimiliki Kabupaten Kendal adalah Pekerja Sosial

II - 44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Masyarakat (PSM) dan Wanita Pemimpin Kesejahteraan


Sosial (WPKS), jumlah PSM sebanyak 877 orang (2009) dan
WPKS jumlah sebanyak 331 pada tahun 2009. Dilihat dari
jenis pekejaan PSM mayoritas bekerja sebagai karyawan
pemerintah sebanyak 383 orang, sedangkan WPKS
mayoritas bekerja sebagai pedagang. Jumlah potensi dan
sumber kesejahteraan sosial, adalah sebagai berikut :
Tabel 2.43
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
Potensi dan Sumber
No. 2005 2006 2007 2008 2009
Kesejahteraan Sosial
I Pekerja Sosial
Masyarakat (PSM)
1 Laki-laki 724 702 725 697 716
2 Perempuan 146 146 197 153 161
Jumlah PSM 870 848 922 850 877
3 Pekerjaan
a. Karyawan Pemerintah 215 326 412 423 383
b. Karyawan Swasta 102 135 175 167 174
c. Buruh 106 28 76 63 87
d. Dagang 56 68 45 46 75
e. Tani/Nelayan - 160 182 140 132
f. Lain-lain 391 131 32 11 26
II Wanita Pemimpin
Kesejahteraan Sosial
1 Jumlah WPKS 175 185 222 261 331
2 Pekerjaan
a. PNS/ABRI 27 43 47 51 60
b. Kay.Swasta 28 53 55 56 59
c. Tani/Btani 20 32 23 28 39
d. Dagang 22 26 32 41 81
e. Lain-lain dan tidak 78 31 65 86 92
Bekerja
3 Latihan
a. Sudah 17 17 23 31 86
b. Belum 158 168 199 230 245
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Kendal Tahun 2009

II - 45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Perhatian Pemerintah Kabupaten Kendal terhadap


kondisi kesejahteraan sosial yang masih belum optimal,
dan bantuan yang disalurkan setiap tahun secara rutin
melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi belum
cukup menangani permasalahan. Tahun Anggaran 2009
bantuan kepada panti sosial sebesar Rp. 569,40 juta,
bantuan untuk 13 (tigabelas) panti sosial anak asuh
(PSAA), I (satu) panti sosial lanjut usia terlantar, 2 (dua)
panti sosial penyandang cacat dan 2 (dua) panti sosial
tuna sosial/karya.

1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Indikator penting untuk mengukur keberhasilan
pembangunan yang responsif gender adalah
menggunakan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dengan skor nilai
minimal 40 dan terbesar 80. Keberhasilan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Kendal
dapat diketahui dari besarnya nilai Indeks Pembangunan
Gender (IPG) dan Indek Pembangunan Gender (IDG).
Besarnya nilai IPG Kabupaten Kendal tahun 2006 sebesar
62,7 meningkat menjadi sebesar 63,9 pada tahun 2008,
meningkat cukup baik. Namun demikian angka IPG
tersebut lebih rendah daripada rata-rata Provinsi Jawa
Tengah yaitu sebesar 64,6. Rendahnya IPG Kabupaten
Kendal disebabkan masih rendahnya tingkat pendidikan
perempuan dan rendahnya sumbangan perempuan
terhadap ekonomi rumah tangga, lebih rendah dari laki-
laki.
Besarnya nilai IDG Kabupaten Kendal tahun 2006
sebesar 55,5, dan 56,9 pada tahun 2008, angka ini
termasuk kategori menengah. Dibandingkan dengan rata-
rata IDG Propinsi Jawa Tengah tahun 2008 sebesar 59,7,
maka IDG Kabupaten Kendal lebih rendah. Meskipun

II - 46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

perkembangan IDG selama dua tahun terakhir


menunjukkan kenaikan, namun ada beberapa hal yang
perlu mendapatkan perhatian, terutama terkait dengan
rendahnya keterwakilan perempuan dalam politik;
kualitas SDM perempuan (tingkat pendidikan) dan
perbedaan upah perempuan dengan laki-laki. Jumlah
anggota DPRD (periode 2004–2009) perempuan hanya 2
orang (4,5%) jumlah perempuan pekerja profesional,
teknisi, kepemimpinan dan ketatalaksanaan sebesar
47,54%, persentase angkatan kerja perempuan adalah
36,1%.
Perempuan dan anak yang sering menjadi korban
kekerasan baik fisik dan mental perlu memiliki wadah
perlindungan untuk menjamin hak-hak dan keselamatan
serta memberdayakan mereka. Data kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak yang tercatat di Kabupaten
Kendal pada tahun 2006 terdapat 60 kasus; Tahun 2007
terdapat 57 kasus; Tahun 2008 terjadi 102 kasus dan
Tahun 2009 terjadi 121 kasus. Kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak merupakan fenomena gunung es,
banyak kasus tidak dilaporkan oleh keluarga korban.
Kecenderungan kasus kekerasan terhadap perempuan dan
anak meningkat dari tahun ke tahun. Maka perlindungan
dan kesejahteraan anak semakin diperhatikan oleh
pemerintah Kabupaten Kendal sesuai dengan amanat
Undang-Undang No. 23 tahun 2003 tentang Perlindungan
Anak dan Undang-Undang No. 23 tahun 2004 tentang
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Jumlah
penduduk tahun 2009 yang termasuk kategori anak
(kelompok umur 0-18 tahun) termasuk cukup besar yaitu
(anak-anak) di Kabupaten Kendal cukup besar (30,59%)
dari jumah penduduk sebanyak 952.011 jiwa.
Terdapat kecenderungan pendidikan anak perempuan
masih lebih rendah daripada laki-laki. Pada anak usia

II - 47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sekolah (7-18 tahun) lama tahun sekolah anak laki-laki (7,8


tahun) lebih baik daripada anak perempuan (6,4 tahun).
Kondisi ini dapat dimengerti karena budaya patriarkhi
yang masih kuat mengakar dalam masyarakat, bahwa
menyekolahkan anak laki-laki lebih diprioritaskan
dibandingkan menyekolahkan anak perempuan. Kondisi di
Kabupaten Kendal menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan (misalnya SMA/SMK/MA) lebih banyak
anak laki-laki yang bersekolah daripada anak perempuan.
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah
pelayanan kesehatan dan perlindungan anak dan
perempuan dari kekerasan yang berbasis gender
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 23
tahun 2004 tentang Penanggulangan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT).

1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Kabupaten Kendal terbagi dalam 265 desa dan 20
kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2008
sejumlah 951.388 orang, memerlukan perhatian khusus
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam
rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan yang dilaksanakan diperlukan adanya
lembaga kemasyarakatan yang berfungsi menampung dan
menyalurkan aspirasi dan partisipasi masyarakat yang ada.
Jumlah lembaga kemasyarakatan di tingkat kelurahan
seperti RT, RW ataupun LPMK di Kabupaten Kendal setiap
tahun menunjukkan kinerja meningkat. Pada tahun 2008
jumlah RT sebanyak 6.161 dan jumlah RW sebanyak 1.471.
Kelembagaan masyarakat di tingkat kelurahan baik
RT/RW, LPMK, BKM, PKK, Karang Taruna dan kelompok
sosial lainnya belum dapat menjadi pelopor dalam
pemberdayaan masyarakat. Hal itu dikarenakan antara
lain belum optimalnya kinerja pengurus kelembagaan

II - 48
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

masyarakat, belum meratanya reward dari pemerintah


untuk pengurus lembaga masyarakat. Masalah lain adalah
belum optimalnya kelembagaan sosial ekonomi di tingkat
kelurahan, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE),
Usaha Simpan Pinjam, peningkatan keterampilan (life
skills) dan penggunaan teknologi tepat guna dalam usaha
ekonomi.
Program–program penanggulangan kemiskinan dan
pemberdayaan masyarakat bertumpu pada peran
kelembagaan di tingkat desa/kelurahan, baik Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perkotaan, pengembangan ekonomi masyarakat nelayan
dan pengembangan UKM/ koperasi. Pembentukan
lembaga keuangan mikro dikelola oleh koperasi maupun
swadaya masyarakat dirasakan manfaatnya bagi kelompok
rentan dalam masyarakat, antara lain buruh, nelayan
kecil, pengolah ikan dan usaha mikro dan sektor informal.
Selain itu dalam rangka pengguliran modal usaha terdapat
UED-SP, koperasi simpan pinjam, Badan Kredit Kecamatan
(BKK), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Baitul Mal
Wa`tamwil (BMT) yang dikelola dengan prinsip-prinsip
Syariah belum dapat optimal membantu masyarakat
dalam meningkatkan kesejahteraannya.

1.7. Kebudayaan
Urusan kebudayaan terkait dengan penanaman nilai-
nilai budaya, perlindungan dan pemeliharan cagar budaya
baik di daratan maupun di bawah air, pembinaan kesenian
tradisional dan modern, menjalin kerjasama dengan
berbagai daerah dan luar negeri. Gambaran kondisi
kebudayaan Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut:
1) Benda Cagar Budaya
Benda cagar budaya di Kabupaten Kendal cukup
banyak, yang terbagi dalam benda purbakala bergerak dan

II - 49
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

tidak bergerak. Benda purbakala antara lain arca, yoni,


lingga, dan alat upacara. Sedangkan benda purbakala
yang tidak bergerak, yaitu Petilasan, Candi, Monumen,
Situs, Masjid kuno, Bangunan Kuno, dan Gua. Jumlah
benda cagar budaya di Kabupaten Kendal sejak tahun
2005–2009 mengalami peningkatan dari 29 unit tahun
2005 meningkat menjadi 59 unit pada tahun 2009.
2) Kesenian Tradisional
Jumlah sanggar kesenian dan penggiat dan group
kesenian dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.44
Jumlah Sanggar Kesenian, Penggiat Seni dan Grup
Kesenian Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2008
Keterangan 2006 2007 2008
Jumlah Sanggar
20 20 20
Kesenian
Jumlah Penggiat
5.000 6.000 6.000
Seni
Jumlah Grup
20 20 20
Kesenian
Sumber : Disbudpar Kabupaten Kendal (2009)

1.8. Kependudukan Catatan Sipil


Pelayanan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil meliputi pelayanan pembuatan Kartu
Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), akte
kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta
pengangkatan anak, akta kutipan kelahiran dan akta
legalisasi. Pelayanan admininistrasi kependudukan dan
pencatatan sipil ini secara umum menunjukkan
peningkatan menjadi lebih baik, terutama proses
pelayanan yang sederhana dan lebih cepat.
Kepemilikan KTP di Kabupaten Kendal dalam kurun
waktu 2005-2009 menunjukkan peningkatan, dari 410.331
orang (2005) menjadi 548.455 orang (2009). Persentase

II - 50
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kepemilikan KTP mengalami peningkatan dari sebesar


67,82% pada tahun 2005, menjadi 68,21% (804.053 orang)
pada tahun 2009. Perkembangan kepemilikan KTP dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.45
Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
No Kepemilikan KTP 2005 2006 2007 2008 2009
1 Jumlah penduduk 605.030 644.954 618.722 627.942 804.053
berusia 17 tahun
keatas/ telah menikah
2 Jumlah pemilik KTP 410.331 432.365 453.694 528.081 548.455
3 Jumlah penduduk 194.699 212.589 165.028 99.861 255.598
belum memiliki KTP
4 % Kepemilikan KTP 67,82 67,04 73,33 84,10 68,21
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kendal
(2005-2009)

Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran


masyarakat untuk mengurus kartu keluarga semakin baik.
Secara rinci perkembangan kepemilikan KK di Kabupaten
Kendal dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.46
Kepemilikan Kartu Keluarga di Kabupaten Kendal
Tahun 2006-2009
No Uraian 2006 2007 2008 2009
1 Jumlah rumah 308.635 308.643 308.519 308.619
tangga/Kepala Keluarga
2 Jumlah pemilik KK 305.765 305.834 305.588 305.903
3 Jumlah rumah tangga 2.870 2.809 2.931 2.716
belum memiliki KK
4 % Kepemilikan KTP 99,07 99,09 99,05 99,12
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kendal
(2006-2009)

Kepemilikan akte kelahiran menunjukkan peningkatan


dari sebanyak 436.518 orang menjadi 619.214 orang. Jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk, persentase

II - 51
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kepemilikan akte kelahiran menunjukkan peningkatan dari


sebanyak 48,21% pada tahun 2005 menjadi sebesar
60,15% pada tahun 2009.
Data kepemilikan akte kelahiran di Kabupaten Kendal
dari tahun 2005-2009 dikemukakan pada tabel berikut :
Tabel 2.47
Kepemilikan Akte Kelahiran di Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009
N
Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
o
1 Jumlah Penduduk 905.451 918.495 937.420 951.388 1.029.450
2 Jumlah pemilik akte 436.518 461.176 491.583 521.836 619.214
kelahiran
3 Jumlah penduduk 468.933 457.319 445.837 429.552 410.236
belum memiliki akte
kelahiran
4 % Kepemilikan akte 48,21 50,21 52,44 54,85 60,15
kelahiran
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kendal
(2005-2009)

Pelayanan pencatatan sipil di Kabupaten Kendal


menunjukkan peningkatan kinerja yang semakin membaik
dari tahun 2005-2009 jumlah permohonan akta kelahiran
mengalami peningkatan dari 23.900 buah (2005)
meningkat menjadi 56.074 buah pada tahun 2009.
Perkembangan jumlah permohonan akta pencatatan sipil
di Kabupaten Kendal dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.48
Permohonan Akta Catatan Sipil di Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009
Jenis akta catatan
No 2005 2006 2007 2008 2009
sipil
1 Akta Kelahiran 23.900 19.573 20.868 25.167 56.074
2 Akta Perkawinan 100 73 67 92 50
3 Akta Perceraian 2 6 2 5 5
4 Akta Pengang- 6 11 7 12 20
katan Anak

II - 52
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Jenis akta catatan


No 2005 2006 2007 2008 2009
sipil
5 Akta Kutipan 76 222 94 234 164
Kelahiran
6 Legalisasi 13.164 11.075 12.136 9.005 7.390
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kendal
(2005-2009)

1.9. Ketenagakerjaan
Kondisi ketenagakerjaan pada tahun 2005-2010
menunjukkan peningkatan jumlah angkatan kerja dan
pengangguran. Jumlah angkatan kerja meningkat dari
631.863 orang (2005) menjadi 643.056 orang pada tahun
2009. Sementara itu, jumlah pengangguran tahun 2005
sebesar 46.145 orang dan meningkat menjadi sebesar
53.660 orang (2009). Tingkat pengangguran terbuka
meningkat dari 46.145 orang (2005), menjadi 53.660
orang pada tahun 2009. Gambaran ketenagakerjaan di
Kabupaten Kendal tahun 2005-2009 dikemukakan pada
tabel berikut :

Tabel 2.49
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
No Indikator Satuan 2005 2006 2007 2008 2009
1. Angkatan kerja Orang 631.863 634.643 637.435 640.239 643.056
2. Jumlah Pengangguran Orang 476.373 479.660 482.970 486.303 489.594
3. Kesempatan Kerja Orang 430.228 431.664 433.063 434.487 435.934
4. Penganggur Terbuka Orang 46.145 47.996 49.907 51.816 53.660
5. Tingkat Partisipasi Orang - 61.382 61.382 61.382 61.382
Angkatan Kerja
(TPAK)
6. Penempatan Tenaga Orang - 6.592 4.307 5.687 7.595
kerja (AKAD/ AKAN)
7. TKI Diluar Negri Orang 4.176 5.734 4.307 5.687 7.384
8. Jumlah Kasus PHK Kasus 3 11 3 3 3
9. Jumlah Tenaga Kerja Orang 95 111 750 772 315
yg PHK

II - 53
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

No Indikator Satuan 2005 2006 2007 2008 2009


10. Rata - rata Kebutuhan Rupiah 614.000 625.000 702.900 702.900 768.421
Hidup Layak
11. Rata - rata Upah Rupiah 444.500 560.000 650.000 662.500 730.000
Minimum Kabupaten
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kendal
Tahun 2010

Masalah dalam bidang ketenagakerjaan adalah


rendahnya pendidikan para pencari kerja (rata-rata lulus
SD/sederajad), keterampilan relatif terbatas sehingga
tidak dapat bersaing dalam pasar kerja industri. Upaya
penempatan tenaga kerja ke luar negeri dan antar daerah
melalui mekanisme antar kerja antar negara (AKAN),
antar kerja antar daerah (AKAD) dan antar kerja antar
lokal (AKAL) menjadi salah satu pemecahan mengurangi
penangguran di Kabupaten Kendal.
Jumlah pengiriman tenaga kerja ke luar negeri cukup
tinggi, pada tahun 2005 sebanyak 4.176 orang, meningkat
menjadi 7.384 orang di tahun 2009, dengan tujuan ke
Kawasan Timur Tengah dan Negara-Negara Asean. Namun
demikian masih adanya TKI ilegal, hal ini disebabkan oleh
kurangnya pemahaman prosedur pengiriman TKI melalui
Disnakertransos.
Masalah lain, tentang ketenagakerjaan adalah
peningkatan pendidikan, keterampilan, perlindungan dan
jaminan sosial tenaga kerja. Masalah pemutusan
hubungan kerja (PHK) tahun 2006 menunjukkan angka
yang cukup memprihatinkan yaitu mencapai 11 kasus
dengan jumlah tenaga kerja di PHK mencapai 111 orang.
Pada tahun 2007 terjadi PHK sebanyak 3 kasus dengan
jumlah tenaga kerja di PHK sebanyak 750 orang, dan pada
tahun 2008 terjadi PHK sebanyak 3 kasus dengan jumlah
yang di PHK sebanyak 772 orang. Tahun 2009 PHK
sebanyak 3 kasus dengan jumlah tenaga kerja di PHK
sebanyak 315 orang.

II - 54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Sebagian besar angkatan kerja bekerja (2009) di


sektor jasa yaitu sebanyak 649.592 orang (53%), pada
usaha perdagangan sebanyak 416.719 orang (34%), usaha
industri 122.564 orang (10%), dan lapangan kerja lainya
sebanyak 37.772 orang (3%). Hal lain tidak kalah penting
adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor
informal, jumlahnya lebih banyak dari pada tenaga kerja
yang bekerja di sektor formal. Tenaga kerja yang bekerja
di sektor informal baik dalam sektor usaha pertanian
(dalam arti luas), perdagangan, jasa dan lainnya tidak
terdata dengan baik. Pekerja sektor informal pada
umumnya belum mendapatkan jaminan keselamatan
kerja dan perlindungan sosial bagi pekerja.
Jumlah pencari kerja menunjukkan peningkatan, yaitu
pada tahun 2007 tercatat 11.202 orang meningkat
menjadi sebesar 11.225 orang tahun 2008. Pada semester
I tahun 2009 tercatat sebanyak 5.166 orang mencari
pekerjaan. Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar
berpendidikan SD dan SLTP/sederajad, jumlah pencari
kerja berpendidikan SD dan SLTP (3.576 orang), SLTA
(1.328 orang) dan perguruan tinggi
(Sarmud/Diploma/Sarjana) hanya 262 orang. Jumlah
pencari kerja sebagian besar berumur 20 -29 tahun (3.030
orang), sedangkan yang berumur 30-34 tahun sebanyak
1.471 orang, dan sekelompok umur 15-19 tahun (665
orang). Dengan demikian pencari kerja mendekati ideal
pada kisaran umur 20- 44 tahun, selengkapnya
dikemukakan sebagai berikut :

II - 55
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.50
Banyaknya Pencari Kerja Kabupaten Kendal Tahun 2005
– 2009
Pencari Kerja 2005 2006 2007 2008 2009
Jenis Laki-laki 3.727 3.373 3.396 6.646 1.010
Kelamin Perempuan 7.081 9.170 6.898 4.556 4.156
Jumlah 10.808 12.543 10.294 11.202 5.166
Jenis SD/Sederajat 1.285 1.962 1.172 176 1.146
Pendidikan SMP/Sederajat 2.990 4.446 2.952 611 2.430
SMA/Sederajat 4.075 4.278 4.184 5.566 1.328
Akademi/Sederajat 1.123 934 890 2.496 123
S1/Sederajat 1.158 922 1.095 2.353 136
S2/Sederajat 177 1 1 3 3
Kelompok 15 - 19 tahun 3.345 3.078 1.295 774 665
Umur 20 - 29 tahun 4.955 7.020 5.859 3.172 3.030
30 - 44 tahun 2.508 2.349 3.032 5.566 1.471
45 - 54 tahun 0 78 97 1.690 0
55 tahun keatas 0 18 11 0 0
Sumber: Dinsos Nakertrans Kabupaten Kendal Tahun 2009

1.10. Kepemudaan dan Olahraga


Pemuda merupakan generasi penerus, penanggung
jawab dan pelaku pembangunan masa depan. Kekuatan
bangsa di masa mendatang tercermin dari kualitas sumber
daya pemuda saat ini. Di Indonesia (Susenas, 2007),
sekitar 2% jumlah pemuda tidak pernah sekolah, 16
persen masih bersekolah, dan 82% sudah tidak bersekolah
lagi. Dari keseluruhan jumlah pemuda, sekitar 2,36%
diantaranya buta huruf. Selanjutnya jika dilihat dari
jenjang pendidikan yang ditamatkan, masing-masing
sekitar 34,7%, 26,9%, 24,4%, dan 3,73% pemuda yang
tamat SD, SLTP, SMA, dan perguruan tinggi. Sementara
itu, pemuda yang tidak berpendidikan (tidak pernah
sekolah dan tidak tamat SD) sekitar 10,36%. Masalah
lainnya adalah rendahnya minat baca di kalangan pemuda
yaitu sekitar 37,5%, rendahnya tingkat partisipasi
angkatan kerja (TPAK) pemuda yaitu sekitar 65,9%,
II - 56
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

tingginya tingkat pengangguran terbuka pemuda yang


mencapai sekitar 19,5%, dan maraknya masalah-masalah
sosial di kalangan pemuda, seperti kriminalitas,
premanisme, narkoba, psikotropika dan HIV/AIDS.
Berdasarkan data tahun 2010 jumlah penduduk usia
muda (15-30 tahun) mencapai 27,38% (294.790 jiwa) dari
total jumlah penduduk. Angka ini lebih kecil dibandingkan
dengan jumlah penduduk usia muda pada tahun 2009
yang mencapai 25,58% atau 297.032 jiwa.
Potensi pemuda yang cukup besar dapat menjadi
pendorong dalam mewujudkan keberhasilan
pembangunan apabila potensi tersebut dikembangkan
secara baik dan berkelanjutan, sebaliknya apabila potensi
cukup besar tersebut tidak dikembangkan secara baik
akan menjadi hambatan serta menimbulkan
permasalahan-permasalahan yang menyangkut pemuda
seperti penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja
maupun tindakan kriminal.
Pembinaan organisasi kepemudaan dilakukan dengan
melakukan pemberdayaan organisasi kepemudaan dan
organisasi keolahragaan. Jenis dan jumlah organisasi
kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Kendal
berdasarkan data tahun 2006 – 2008 dapat disajikan
dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.51
Jumlah Organisasi Kepemudaan dan Olahraga
Di Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2008
No Jumlah Organisasi 2006 2007 2008
1 Organisasi Kepemudaan 60 62 62
2 Organisasi Karang Taruna 285 285 285
3 Organisasi Olahraga 1.663 1.704 1.704
Sumber Data : Kabupaten Kendal Dalam Angka 2008

II - 57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Pengembangan kepemudaan juga dilakukan dengan


melakukan kegiatan-kegiatan yang mendorong kreativitas
dan jiwa kewirausahaan generasi muda. Kegiatan tersebut
adalah mengadakan kegiatan pengembangan bakat dan
minat generasi muda seperti PORSENI Pelajar Tingkat
Kabupaten, lomba cerdas cermat antar pelajar SLTA,
dialog interaktif pemuda terkait dengan wawasan
kebangsaan, pementasan langensuara nilai-nilai Pancasila
dan lomba resensi wawasan kebangsaan tingkat SLTA se
Kabupaten Kendal pada tahun 2008.
Kegiatan kepramukaan sebagai wadah pemuda dalam
mengembangkan organisasi kepanduan di Kabupaten
Kendal difasilitasi oleh beberapa institusi, antara lain
Kepolisian dengan Pramuka Saka Bhayangkara, Dinas
Kesehatan dengan Pramuka Saka Husada, Dinas
Kehutanan dengan Pramuka Saka Wanabakti, dan
kegiatan Pramuka yang diselenggarakan oleh masing-
masing sekolah.
Beberapa permasalahan yang masih muncul dalam
pembangunan kepemudaan di Kabupaten Kendal, antara
lain 1) masih rendahnya kualitas pemuda, hal ini tercermin
prestasi pemuda di bidang pendidikan, bakat minat
maupun olah raga belum sesuai harapan, 2) jiwa
kewirausahaan di kalangan pemuda masih rendah, 4)
koordinasi antar organisasi pemuda dan pemberdayaan
organisasi pemuda belum maksimal.
Berbagai institusi kepemudaan sebagai organisasi
kemasyarakatan memiliki potensi yang dapat
dikembangkan dan diarahkan untuk mendorong dan
mendukung pengembangan generasi muda, baik dalam
hal peningkatan produktivitas, prestasi, maupun daya
kreatifitas sehingga pada saatnya akan mampu menjadi
wadah bagi pengembangan kesejahteraan generasi muda.
Namun dalam pelaksanaannya, kegiatan kepemudaan

II - 58
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kurang terkoordinir sehingga respon institusi kepemudaan


terhadap perkembangan situasi lingkungan rendah.
Kondisi keolahragaan di Kabupaten Kendal belum
menunjukkan prestasi yang menggembirakan, hal ini
terbukti selama beberapa tahun terakhir atlet olahraga
belum menunjukkan prestasi yang diharapkan ditingkat
provinsi maupun nasional. Prestasi yang diraih Kabupaten
Kendal antara lain adalah Juara umum satu (1) Lomba Tri
Lomba Juang tingkat Jawa Tengah tahun 2007 dan
Peningkatan peringkat pada POPDA Tingka Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008. Belum terwujudnya prestasi olahraga
dikarenakan pembinaan dan pembibitan atlet berprestasi
di beberapa cabang olah raga belum optimal dan
dukungan peran serta organisasi olahraga di Kabupaten
Kendal dalam meningkatkan prestasi atlet masih rendah.
Pola-pola pembibitan olahraga belum berdampak secara
baik terhadap penyiapan dan regenerasi atlet. Pekan
Olahraga di tingkat Sekolah Dasar, Pekan Olahraga Pelajar,
Pekan Olahraga Pondok Pesantren, baik di tingkat Daerah
maupun Nasional belum menjadi media bagi rekrutmen
atlet, khususnya di Kabupaten Kendal. Salah satu
kendalanya adalah keterbatasan sarana dan prasarana
pendukung.

1.11. Ketransmigrasian
Penyelenggaraan transmigrasi dilaksanakan melalui
kerjasama antar provinsi dan kabupaten/kota daerah asal
dengan provinsi dan kabupaten daerah tujuan, kerjasama
ini diwujudkan dalam bentuk Memorandum of
Understanding (MoU). Kabupaten Kendal pada tahun
2005-2009 telah mewujudkan MoU dengan 2 daerah
tujuan transmigrasi. Di Kabupaten Kendal belum tersedia
Pusat Informasi Ketransmigrasian, Sistem Informasi
Ketransmigrasian dan jumlah kegiatan Komunikasi,

II - 59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Informasi dan Edukasi (KIE) Ketransmigrasian juga belum


dilaksanakan.
Jumlah calon transmigran yang terdaftar tahun 2005-
2009 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2008
jumlah calon transmigran yang mendaftar sebanyak 46 KK,
menurun menjadi 41 KK di tahun 2009. Pada tahun 2009
transmigran yang diberangkatkan di Kabupaten Kendal
terdiri dari Transmigrasi umum (15 KK atau 51 jiwa),
jumlah ini menurun dibanding tahun 2008 yaitu
transmigran yang diberangkatkan sebanyak 20 KK atau 74
jiwa. Sedangkan jumlah transmigran yang diberangkatkan
dalam kurun waktu yang sama juga mengalami
penurunan, calon transmigran yang berhasil di
berangkatkan, hanya 30% saja. Menurunnya jumlah
transmigran di Kabupaten Kendal disebabkan oleh
kurangnya kemampuan calon transmigran mengikuti
program transmigrasi swakarsa mandiri, dengan
membayarkan sejumlah uang selain ada biaya dari
pemerintah.
Tabel 2.52
Kinerja Urusan Ketransmigrasian
di Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009
No Indikator Satuan 2005 2006 2007 2008 2009
a. Jumlah Calon
Transmigran
yang
mendaftar
Jumlah Rumah KK 45 70 55 46 41
Tangga
Jumlah Calon Jiwa 180 280 210 138 273
Transmigran
b. Jumlah
Transmigran
yang
diberangkatkan
Berdasarkan

II - 60
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

No Indikator Satuan 2005 2006 2007 2008 2009


Jenis
Transmigrasi
1 Transmigrasi
umum
Jumlah Rumah KK 21 11 15 20 15
Tangga
Jumlah Jiwa 86 40 60 74 51
Transmigran
2 Transmigrasi
Swakarsa
Mandiri
Jumlah Rumah KK - 3 - - -
Tangga
Jumlah Jiwa - 12 - - -
Transmigran
Jumlah Total
Jumlah Rumah KK 21 14 15 20 15
Tangga
Jumlah Jiwa 86 52 60 74 51
Transmigran
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Kendal (2009)

2. Kelompok Pelayanan Umum


2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Perkembangan demokratisasi dan dinamika
perubahan politik di Kabupaten Kendal semakin
meningkat semenjak berlakunya otonomi daerah pada
tahun 2001. Meningkatnya keterbukaan informasi publik,
perkembangan partai politik, pemilihan langsung
Gubernur dan Bupati dan meningkatnya lembaga swadaya
masyarakat (LSM) sebagai penyalur aspirasi dan
kepentingan masyarakat meningkat cukup baik.
Keberhasilan pelaksanaan langsung Pemilihan Kepala
Daerah (Pemilukada) Gubernur Jawa Tengah 2008,
Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden secara
II - 61
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

langsung tahun 2009 telah dapat dilaksanakan dengan


baik, terutama penyelenggaraannya oleh KPUD dan
pelaksana di tingkat desa/kelurahan oleh KPPS. Jumlah
tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilihan umum di
Kabupaten Kendal sebanyak 2.566 unit dengan jumlah
pemilih sebanyak 727.107 orang. Pelaksanaan Pilpres
tahun 2009 telah dapat diselesaikan dalam satu putaran
dan tidak menimbulkan konflik horizontal yang dapat
merugikan kegiatan sosial ekonomi masyarakat.
Hal yang menggembirakan adalah tingkat partisipasi
politik masyarakat dalam penggunaan hak pilih termasuk
kategori cukup baik, hal ini diketahui antara lain dari
penyelenggaraan kegiatan dan tingkat penggunaan hak
pilih (electoral rate) dalam masyarakat. Dari hasil
Pemilukada Gubernur Jawa Tengah tahun 2008 sebesar
68,6% suara sah pemilih di Kabupaten Kendal. Pada
Pemilu Legislatif tahun 2009 sebesar 63,82% dan suara
sah dalam Pemilu Presiden sebesar 68,70% suara sah
termasuk kategori partisipasi politik secara baik. Hal ini
karena kesiapan KPUD, petugas pelaksana di KPPS dan
petugas TPS di tingkat desa/kelurahan. Pada Pemilukada
Bupati Kabupaten Kendal yang diselenggarakan pada
tahun 2010 terdapat sebanyak 65,47% suara sah dari
pemilih dan dapat diselesaikan dalam satu putaran.
Disamping itu, pasca kegiatan pemungutan suara tidak
menimbulkan gejolak sosial dan konflik horizontal dalam
masyarakat.
Masalah peningkatan kesadaran hak warga negara,
pengembangan wawasan kebangsaan dan pendidikan
politik masyarakat memerlukan dukungan dan fasilitasi
pemerintah Kabupaten Kendal dimasa mendatang, agar
kesadaran hukum dan hak asasi manusia (HAM).
Peningkatan pendidikan politik bagi kalangan genderasi
muda, kaum perempuan dan masyarakat desa diarahkan

II - 62
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

pada peningkatan kesadaran dasar negara, kesadarn


hidup bernegara sangat diperlukan dalam rangka
mewujudkan kesadaran hukum dan HAM. Pengembangan
kelembagaan pemuda dan ormas telah mendapatkan
fasilitasi dan pembinaan cukup baik dari SKPD.
Kejadian dan kasus kriminal dalam masyarakat di
Kabupaten Kendal termasuk rendah, sejalan dengan
meningkatnya sistem keamanan lingkungan (Siskamling)
dan program kemitraan Polisi dan masyarakat sampai
dengan tingkat desa dan kelurahan. Sejak tahun 2005
secara nasional jumlah polisi semakin ditingkatkan dengan
pembentukan Kepolisian Sektor di setiap kecamatan dan
penempatan petugas Babinsa (Bintara Pembina Desa/
Kelurahan) dari TNI di setiap desa/kelurahan.
Meningkatnya jumlah personil Rakyat Terlatih (Ratih) dan
Perlindungan Masyarakat (Linmas) setiap tahun dilakukan
pelatihan dan fasilitasi peralatan pendukung operasional.
Anggota rakyat Terlatih (Ratih) dan Perlindungan
Masyarakat (Linmas) yang tersebar di 265 desa dan 20
kelurahan serta 20 kecamatan di Kabupaten Kendal.
Jumlah Pos Kamling di Kabupaten Kendal (2009) lebih
kurang sebanyak 1.530 unit dan masing-masing
desa/kelurahan yang telah memiliki kelompok Ratih dan
Linmas ditingkatkan keterampilan dan kapasitasnya,
terkait dengan upaya penanggulangan penyakit
masyarakat (pekat), perlindungan masyarakat,
pengurangan resiko dan penanggulangan bencana alam
dan sosial yang mungkin timbul.

2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,


Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian

II - 63
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1) Otonomi Daerah
Penyelenggaraan urusan pemerintahan setiap
tahun dilaporkan kepada pemerintah provinsi dan pusat
serta masyarakat untuk mengetahui perkembangan dan
permasalahan yang dihadapi dalam bentuk Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILPPD)
seperti yang disebut dalam PP No. 3 tahun 2007 tentang
Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Masyarakat.
Penyelenggaraan urusan tersebut tidak terlepas
dari kapasitas daerah dalam menangani 34 urusan
kewenangan. Kapasitas pemerintah daerah dalam
melaksanakan urusan kewenangan wajib dan
kewenangan pilihan, tentunya sangat dipengaruhi oleh
sumberdaya manusia aparatur (PNS), kelembagaan
daerah, kemampuan dan sumber pendanaan
daerah/kemampuan fiskal daerah, dan potensi lain yang
mempengaruhi kapasitas daerah. Penyelenggaraan
pemerintahan daerah menyangkut segenap urusan
kewenangan pemerintah umum, urusan dekonsentrasi
dan tugas pembantuan termasuk pembinaan
kamtibmas dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
Dalam rangka mewujudkan sistem pemerintahan
yang baik telah disusun Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati agar dapat memberikan jaminan
kepastian hukum bagi aparatur dan masyarakat di
daerah. Sejak tahun 2006-2010 Kabupaten Kendal telah
menyusun Peraturan Daerah (Perda) sebanyak 85 buah,
Peraturan Bupati (Perbup) sebanyak 327 buah dan

II - 64
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Keputusan Bupati sebanyak 3.687 buah, masing-masing


secara terinci dikemukakan sebagai berikut :
Tabel 2.53
Jumlah Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati
di Kabupaten Kendal Tahun 2006 – 2010
Keputusan
No Tahun Perda Perbup
Bupati
1. 2006 20 38 613
2. 2007 30 111 767
3. 2008 15 98 873
4. 2009 8 59 848
5. 2010 12 21 586
Jumlah 85 327 3.687
Sumber Data : Bagian Hukum Setda Kabupaten Kendal (2010)

Kebijakan pembaharuan peraturan daerah (Perda)


dan Peraturan Bupati (Perbup) merupakan tuntutan
dalam peningkatan tata pemerintahan daerah pada era
reformasi ke dua, agar segenap peraturan perundangan
daerah dapat sesuai dengan tata perundangan nasional
yang baru dan mengurangi ketidakpastian dalam
pelayanan publik serta menjamin kepastian hukum di
daerah. Dengan penataan peraturan perundangan
daerah maka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pelayanan publik oleh SKPD dapat lebih terjamin,
pelayanan lebih baik dan mudah.
2) Pemerintahan Umum
Penyelenggaraan pemerintahan umum mengacu
pada upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat
di Kabupaten Kendal sesuai dengan amanat UU No 25
tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Penyelenggaraan
pelayanan publik telah ditingkatkan secara lebih
transparan dan akuntabel. Peningkatan pelayanan
perijinan secara terpadu dilakukan oleh Kantor
Pelayanan Perijinan Terpadu (OSS) telah melayani lebih

II - 65
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kurang 18 jenis perijinan. Selain itu pelayanan


administrasi pemerintahan, administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil, pelayanan air bersih oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan fasilitasi
bagi pelayanan listrik, persampahan dan pemadam
kebakaran.
Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah,
yaitu Kabupaten Kendal dengan kabupaten/kota
sekitarnya dalam wadah kerjasama Kedungsepur
(kerjasama antara Kabupaten Kendal, Kota Semarang,
Kabupaten Semarang, Demak dan Kabupaten
Grobogan), kerjasama dengan dunia usaha,
BUMN/BUMD semakin penting di masa mendatang.
Tujuan peningkatan kerjasama adalah meningkatkan
promosi potensi unggulan daerah, penanaman modal,
pengembangan pariwisata dan pengelolaan potensi
sumber daya alam di Kabupaten Kendal.
3) Keuangan Daerah
Gambaran pendapatan asli daerah (PAD)
Kabupaten Kendal dari tahun ke tahun menunjukkan
pertumbuhan positif, perkembangan pendapatan
daerah mengalami peningkatan cukup signifikan.
Pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2005 sebesar
Rp.38.362.165 juta meningkat menjadi sebesar Rp.
75.773.781 juta pada tahun 2010, atau mengalami
peningkatan sebesar Rp. 37.411.616 juta (97,52%).
Dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar
19,50%. Tiga sumber pendapatan asli daerah yang
terbesar adalah retribusi daerah, pajak daerah dan
pendapatan lain yang syah. Pendapatan daerah dari
bagi setoran hasil perusahaan milik daerah dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah masih relatif kecil
dibandingkan sumber-sumber pendapatan asli daerah

II - 66
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

lainnya. Perincian masing-masing sumber pendapatan


asli daerah, sebagai berikut :
Tabel 2.54
Perincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Berdasarkan Jenis
Sumber Pendapatan Kabupaten Kendal Tahun 2005−2009
(juta Rp)
Pendapata
No n Asli 2005 2006 2007 2008 2009
Daerah
1 Pajak 9.911.502 17.052.569 28.750.590 19.835.901 19.575.799
Daerah
2 Retribusi 18.548.386 26.453.618 26.750.596 30.028.908 38.433.218
Daerah
3 Hasil 4.370.465 2.601.868 1.752.476 2.876.310 3.596.623
Perusahaan
Milik
Daerah dan
Pengelolan
Aset
Daerah.
4 Pendapatan 5.531.810 17.221.951 19.201.073 13.500.795 15.200.072
Lain yang
Syah
Jumlah PAD 38.362.165 63.330.008 75.741.768 66.241.915 76.805.714
Sumber : APBD Kab. Kendal (2010).

Peningkatan pendapatan daerah dari retribusi


daerah, menunjukkan peningkatan dari sebesar Rp.
18,54 milyar pada tahun 2005 menjadi sebesar Rp.
38,43 milyar pada tahun 2009 atau meningkat sebesar
Rp. 19,88 milyar dalam waktu empat tahun atau
tumbuh sebesar 107,20%, atau rata-rata 21,44% per
tahun. Sementara itu, pendapatan dari pos pajak daerah
menunjukkan peningkatan yang cukup baik, yaitu
sebesar Rp. 9,91 milyar tahun 2005 meningkat menjadi
sebesar Rp. 19,57 milyar tahun 2009 atau meningkat
sebesar Rp 9,66 milyar dalam waktu empat tahun
(97,47%), atau rata-rata sebesar 24,36% setiap tahun.
II - 67
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Peningkatan pendapatan dari pajak daerah lebih baik


daripada peningkatan pendapatan daerah dari pos
retribusi daerah. Karena meningkatnya pajak daerah
menunjukkan pada peningkatan wajib pajak dan
sekaligus menggambarkan perkembangan sektor riil di
daerah. Sumber pendapatan lain yang dapat menjadi
andalan pemerintah Kabupaten Kendal dari pos
pendapatan daerah lain yang sah, perkembangan dari
tahun 2005 sebesar Rp. 5.53 milyar pada tahun 2005
meningkat menjadi sebesar Rp. 15,20 milyar pada tahun
2009, menunjukkan perkembangan yang baik.
Namun demikian, perbandingan besarnya
pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp.75.74 milyar
(11,68%), pendapatan dari dana perimbangan sebesar
Rp. 532, 15 milyar (82,09%) dan pos pendapatan dari
pendapatan daerah lain yang sah sebesar Rp. 40.33
milyar (6,22%) pada tahun 2007 meningkat menjadi
lebih baik pada tahun 2009 dengan PAD sebesar Rp.
75,25 milyar (9,66%), dana perimbangan sebesar Rp.
643,61 milyar (82,63%) dan pos pendapatan daerah lain
yang sah sebesar Rp 60,03 milyar (7,71%). Dengan
demikian maka diketahui pendapatan daerah
Kabupaten Kendal termasuk kemampuan fiskal rendah
(antara 9,12 – 11,68%).
Upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)
dilakukan oleh Kabupaten Kendal melalui kebijakan
manajemen keuangan daerah dilakukan dengan
melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi sesuai dengan
UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi
Daerah. Disisi lain dilakukan peningkatan efisiensi dan
manajemen penggunaannya, sehingga alokasi anggaran
berdasarkan prioritas program pembangunan daerah.
Peningkatan pengelolaan keuangan daerah dan efisiensi
harus didukung melalui kebijakan manajemen keuangan

II - 68
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

yang baik, peningkatan pengendalian dan pengawasan


dari DPRD dalam proses penetapan, pelaksanaan dan
perhitungan APBD setiap tahun anggaran.
Dimasa mendatang pemerintah Kabupaten Kendal
dengan berdasarkan kebijakan pengaturan keuangan
daerah harus mendapatkan sumber-sumber pendanaan
baru bagi pembangunan daerah dari pinjaman daerah
dan obligasi daerah.

4) Aparatur Daerah dan Kepegawaian


Aparatur pemerintah daerah merupakan perangkat
daerah yang menjadi pelaksana semua urusan
penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Kendal.
Aparatur daerah semua urusan dilaksanakan oleh SKPD.
Penyelenggaraan urusan dilakukan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terdiri dari 4 unit badan, 15
unit dinas, 9 unit kantor, dua unit sekretariat dan 1
inspektorat. Jumlah kecamatan sebanyak 20 unit, 265
desa dan 20 kelurahan. Upaya peningkatan aparatur
pemerintah desa/kelurahan semakin ditingkatkan,
terutama dalam pelayanan umum, kamtibnas dan
pengembangan swadaya masyarakat dalam
pembangunan desa/kelurahan.
Jumlah PNS di Kabupaten Kendal pada tahun 2009
berjumlah 12.910 orang, terdiri dari laki-laki sebanyak
6.858 orang dan perempuan sebanyak 6.052 orang,
sebagian besar terdiri dari tenaga pendidik (guru) dan
petugas kesehatan. Dengan jumlah penduduk sebanyak
952.011 orang, maka diketahui perbandingan jumlah
aparatur dengan penduduk diketahui sebesar 1 : 69,
menunjukkan tingkat perbandingan yang baik.
Berdasarkan kepangkatan dan golongan kepegawaian
maka sumber daya aparatur pemerintah daerah
termasuk baik, karena sebagian besar PNS golongan III

II - 69
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

dan Golongan IV. Perincian kepangkatan PNS, dapat


dikemukakan sebagai berikut :
Tabel 2.55
Jumlah PNS dirinci menurut Kepangkatan
di Kabupaten Kendal Tahun 2005 −2009
No Kategori 2005 2006 2007 2008 2009
1 Golongan I 147 135 124 295 309
2 Golongan II 2.104 2.119 2.145 2.641 2.777
3 Golongan III 5.847 5.815 5.935 5.528 6.110
4 Golongan IV 1.230 1.231 1.343 2.421 3.714
Jumlah Total 9.328 9.300 9.547 10.885 12.910
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kendal (2009)

Berdasarkan kepangkatan aparatur maka diketahui


sebagian besar termasuk kategori yang baik, yaitu
Golongan III sebanyak 6.110 orang dan Golongan IV
sebanyak 3.714 orang. Aparatur pemerintah golongan III
dan golongan IV termasuk penentu kebijakan dalam
pelayanan publik dan perencana program-program
dalam pembangunan daerah. Perkembangan kondisi ini
menggambarkan peningkatan kemampuan aparatur
dalam perencanaan pembangunan dan pelayanan
umum yang semakin baik di Kabupaten Kendal.
Kualifikasi dan kapasitas PNS diketahui dari tingkat
pendidikan yang ditamatkan. Semakin baik pendidikan
PNS maka kapasitas dan kapabilitasnya dalam
pelayanan publik dan pelaksanaan tugas manajerial
pembangunan daerah semakin baik. Perincian
pendidikan PNS dapat dikemukakan sebagai berikut :

II - 70
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.56
Jumlah PNS dirinci menurut Pendidikan yang Ditamatkan
Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
No Tahun SD SMP SLTA Diploma S1 S2 Total
1 2005 453 723 5.235 1.512 1.316 89 9.328
2 2006 418 704 5.200 1.517 1.345 116 9.300
3 2007 429 770 5.095 1.703 1.426 124 9.547
4 2008 416 722 5.544 2.047 1.981 175 10.885
5 2009 415 610 6.682 1.353 3.610 203 12.910
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kendal (2009)

Dari tabel di atas menggambarkan bahwa kualitas


PNS terlihat semakin meningkat dari tahun ke tahun,
terutama meningkatnya pendidikan yang ditamatkan.
Pada tahun 2009 sebagian besar PNS berpendidikan
Sarjana (S-1) sebanyak 3.610 orang dan pendidikan
Pasca Sarjana (S-2) dari tahun 2005 – 2009 meningkat
cukup baik, yaitu dari 89 orang (2005) meningkat
menjadi sebanyak 203 orang pada tahun 2009. Jumlah
PNS yang menjalankan tugas belajar dari tahun ke tahun
semakin meningkat, tahun 2005 sebanyak 5 orang
meningkat menjadi sebanyak 10 orang pada tahun
2009.
5) Persandian
Pelayanan persandian dipergunakan untuk
melakukan komunikasi secara vertikal yaitu dengan
pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah
provinsi dengan kabupaten/ kota. Kabupaten Kendal
sudah memiliki pelayanan persandian yang merupakan
bagian dari Bagian Umum Setda. Diharapkan
penyelenggaraan pelayanan persandian semakin
meningkat dari tahun ke tahun.

II - 71
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2.3. Perencanaan Pembangunan


Dalam rangka peningkatan kualitas dokumen
perencanaan pembangunan daerah dan partisipasi
pemangku kepentingan pembangunan daerah, maka
telah ditetapkan Perda No. 6 tahun 2006 tentang Tata
Cata Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Kendal yang mengatur tentang proses
penyusunan rencana pembangunan dan mekanisme
partispasi masyarakat dan kalangan dunia usaha dalam
perencanaan pembangunan daerah melalui tahap-tahap
musyawarah pembangunan desa/kelurahan, musyawarah
di tingkat kecamatan dan musyawarah pembangunan
daerah di tingkat kabupaten.
Demikian pula dengan proses penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan yang bersifat sektoral sesuai
dengan amanat undang-undang teknis lainnya, seperti :
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Kendal, Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Kendal (RDTRK) sebagaimana diatur menurut UU No. 26
tahun 2007 tentang Tata Ruang, Renyusunan Rencana
Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut
berdasarkan UU No. 27 tahun 2007, Perencanaan Tenaga
Kerja Daerah (PTKD) Kabupaten Kendal Undang-Undang
No. 13 tahun 2005 dan Penyusunan Rencana Induk
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
sebagai sesuai dengan Inpres No. 9 tahun 2000 tentang
Pengerusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional.
Dokumen perencanaan pembangunan jangka
panjang di Kabupaten Kendal telah ditetapkan dengan
Perda No. 2 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2005-
2025 untuk perencanaan pembangunan jangka waktu 20
tahun. Dokumen perencanaan pembangunan jangka

II - 72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

menengah ditetapkan dengan Perbup No. 54 tahun 2005


tentang RPJMD Kabupaten Kendal Tahun 2006-2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) untuk perencanaan lima (5) tahun dengan dan
telah dilaksanakan revisi dengan Perbup No. 58 tahun
2009. Penyusunan RKPD dan penjabarannya dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten
Kendal telah dilaksanakan setiap tahun, sesuai dengan
pedoman dan arahan kebijakan pembangunan daerah.
Dokumen perencanaan pembangunan daerah yang
bersifat sektoral, disusun berdasarkan amanat undang-
undang teknis, antara lain adalah UU No. 26 tahun 2007
tentang Tata Ruang telah disusun RTRW Kabupaten
Kendal dengan Perda No. 23 tahun 2007, Rencana Detail
Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Kawasan Industri Kaliwungu
Kabupaten Kendal dengan Perda No. 24 tahun 2007 dan
Perda No. 25 tahun 2007 tentang RDTR Kawasan
Pelabuhan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Dokumen
perencanaan pembangunan lainnya yaitu PTKD Kabupaten
Kendal, pengurangan resiko bencana dan lain-lain. Proses
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di
Kabupaten Kendal telah melibatkan partisipasi masyarakat
dan stakeholder pembangunan daerah lainnya, terutama
kalangan dunia usaha, tokoh masyarakat, tokoh agama,
akademisi dan lembaga swadaya masyarakat sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
Pada tahun 2010 dengan ditetapkannya RPJMN tahun
2010 – 2014, telah dikeluarkan surat edaran bersama tiga
menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
dan Menteri Keuangan pada tanggal 31 Maret 2010
tentang pentingnya Penyelerasaan RPJMD dengan RPJMN
2010–2014, terutama pencapaian sasaran prioritas
pembangunan yang telah tercantum dalam program-

II - 73
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

program RPJMN 2010–2014 yang memerlukan dukungan


dari pemerintah kabupaten/kota, termasuk Kabupaten
Kendal.
Penyelarasan tersebut merupakan pendekatan
keterpaduan antara RPJMN 2010–2014, RPJMD Provinsi
Jawa Tengah 2008-2013 dengan RPJMD kabupaten/kota
dalam menyelesaikan permasalahan dan masalah
mendesak. Selain itu, perlu diperhatikan arahan Inpres
No. 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, terdiri dari
14 program prioritas pembangunan dan percepatan
penyelesaian masalah mendesak di daerah. Arahan
kebijakan dalam Inpres No. 3 tahun 2010 tentang
Program Pembangunan Nasional Berkeadilan,
mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, termasuk
Kabupaten Kendal memberikan andil bagi pencapaian
Tujuan Pendidikan untuk Semua (PUS), Tujuan
Pembangunan Millenium (MDG`s) tahun 2015.
Meskipun dalam kondisi terbatas, namun Bappeda
Kabupaten Kendal, telah memiliki data pendukung
perencanaan daerah, antara lain PDRB Kabupaten Kendal,
Kabupaten Kendal Dalam Angka, Sistem Informasi Profil
Daerah (SIPD), Dokumen Evaluasi Kegiatan Pembangunan
Daerah dan berbagai dokumen yang dapat
menggambarkan profil masing-masing urusan
kewenangan sesuai dengan PP No. 38 tahun 2007.
Untuk menjamin pelaksanaan pembangunan sesuai
dengan yang direncanakan, maka dilaksanakan monitoring
dan evaluasi pembangunan, baik pengawasan internal
SKPD, Pengawas Daerah maupun DPRD. Hasil monitoring
dan evaluasi ini digunakan sebagai masukan dalam
perencanaan pembangunan periode berikutnya. Setiap
tahun Bappeda melakukan kegiatan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah.

II - 74
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Hasil monitoring dan evaluasi ini juga digunakan untuk


bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Bupati Kendal kepada masyarakat melalui DPRD.

2.4. Statistik
Sistem perencanaan pembangunan nasional berbasis
data dan informasi yang tertuang pada Pasal 31 UU No. 25
Tahun 2004 tentang SPPN, secara khusus menyebutkan
bahwa untuk merencanakan pembangunan diperlukan
data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Data dan informasi yang
dimaksud diantaranya dari BPS, SKPD dan lembaga lain
dan sumber tersebut tercakup dalam Sistem Statistik
Nasional (SSN).
Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga
penyedia data statistik untuk memenuhi kebutuhan
pemerintah dan seluruh komponen masyarakat dalam
rangka perencanaan, pemantauan, dan evaluasi sasaran
pembangunan Untuk pemenuhan perencanaan
pembangunan tersebut, baik tingkat nasional maupun
tingkat daerah, perlu didukung oleh penyediaan data
statistik dari tingkat nasional maupun daerah pada tingkat
yang lebih rendah, berupa data indikator pembangunan.
Permintaan data dan informasi statistik yang
beragam, akurat, berkesinambungan dan tepat waktu
terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kegunaan
informasi statistik. Permintaan semacam ini tidak hanya
datang dari instansi pemerintah pusat dan daerah tetapi
juga datang dari usahawan untuk mengembangkan usaha
serta dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk
riset. Perencanaan pembangunan yang disusun
pemerintah tidak lepas dari data yang dihasilkan BPS. Data
inflasi yang secara bulanan dihasilkan dan angka
pendapatan nasional yang disusun secara triwulanan

II - 75
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

adalah penyumbang yang signifikan dalam kebijakan


ekonomi makro jangka pendek dan menengah, bahkan
jangka panjang.
Data yang disediakan oleh bidang statistik untuk
mendukung perencanaan pembangunan daerah, meliputi
: (1) penyelenggaraan pemerintahan daerah; (2) organisasi
dan tata laksana pemerintahan daerah; (3) kepala daerah,
DPRD, perangkat daerah dan PNS daerah; (4) keuangan
daerah; (5) potensi sumberdaya daerah; (6) produk hukum
daerah; (7) kependudukan; (8) informasi dasar
kewilayahan; dan (9) informasi lain terkait dengan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Penyediaan data/informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan merupakan salah satu indikator
keberhasilan penyelenggaraan pemerintah daerah dan
menentukan kualitas kebijakan yang diambil oleh
pemerintah daerah. Kelengkapan data statistik dapat
memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang
permasalahan dan tantangan pembangunan daerah.
Statistik diselenggarakan untuk mendukung pembangunan
daerah; mengembangkan sistem statistik nasional yang
handal, efektif, dan efisien; meningkatkan kesadaran
masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan
mendukung pengembangan ilmu pengetahuan
sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 16 tahun 1997
tentang Statistik.
Kemudahan dalam memperoleh data/informasi
tersebut sesuai dengan Undang-Undang No. 16 Tahun
1997 tentang Statistik yang menyebutkan bahwa segenap
stakeholder pembangunan, baik SKPD, kalangan dunia
usaha dan masyarakat dapat mengakses dan
memanfaatkan data statistik untuk berbagai kepentingan.
BPS Kabupaten Kendal bersinergi dan berkoordinasi
dengan SKPD terkait telah menyusun publikasi setiap

II - 76
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

tahun yaitu Kabupaten Kendal Dalam Angka, Produk


Domestik Regional Bruto (PDRB), Survei Angkatan Kerja
Daerah (Sakerda), Indikator Sosial Ekonomi, Sakerda,
Statistik Gender dan Indeks Harga Konsumen serta Inflasi
dan penyediaan data statistik lainnya untuk memenuhi
kebutuhan perencanaan pembangunan daerah dan
nasional. Proses penyusunan tersebut melibatkan dinas
atau instansi terkait, yang dilakukan melalui rapat
koordinasi secara terpadu dan terprogram, sehingga
diharapkan penyusunan buku-buku statistik tersebut
dapat memberikan data yang benar-benar akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan.

2.5. Kearsipan
Pelaksanaan urusan kearsipan meliputi beberapa hal
mulai dari pengumpulan, pengelolaan/penyelamatan,
penyimpanan dan pemanfaatan arsip. Upaya untuk
mengumpulkan arsip telah dilaksanakan dengan cara
melakukan akuisisi arsip di seluruh SKPD. Kegiatan akuisi
arsip ini telah rutin berjalan, namun kondisinya masih
belum optimal karena SKPD belum maksimal mengelola
arsip yang akan diserahkan kepada lembaga penyimpan
arsip. Dalam rangka penyeragaman penyelenggaraan
kearsipan skala kabupaten, pemerintah belum menyusun
pedoman pengembangan sistem kearsipan sehingga
penyelenggaraan kearsipan di beberapa SKPD masih
berbeda-beda.
Terkait dengan pengelolaan kearsipan, jumlah arsip
yang dipelihara pada tahun 2007 sebanyak 153 berkas dan
meningkat pada tahun 2008 sebanyak 290 berkas,
sedangkan arsip yang disimpan (kategori permanen) pada
tahun 2006 sebanyak 5 berkas dan menurun di tahun
2007 sebanyak 2 berkas. Arsip yang tersimpan selama 1
tahun dalam bentuk tekstual pada tahun 2005 sebanyak

II - 77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

66 boks, pada tahun 2006 sebanyak 409 boks, namun


menurun di tahun 2007 menjadi 112 boks, sedangkan
pada tahun 2008 meningkat kembali hingga mencapai 419
boks.
Untuk lebih memasyarakatkan arsip di perdesaan,
telah dilakukan pembinaan kearsipan di desa/kelurahan.
Jumlah desa/kelurahan yang dibina selalu meningkat,
pada tahun 2006 terdapat 26 desa kemudian meningkat
pada tahun 2007 menjadi 35 desa dan meningkat kembali
pada tahun 2008 menjadi 63 desa. Peningkatan
pengelolaan kearsipan dilaksanakan melalui kegiatan
pelatihan/bintek tentang kearsipan setiap tahun. Adapun
jumlah aparat yang mengikuti pelatihan/bintek kearsipan
pada tahun 2006 sebanyak 215 orang, pada tahun 2007
dan 2008 menurun menjadi 30 orang. Beberapa arsip
bernilai sejarah antara lain berbentuk foto tempo dulu
yaitu sebanyak 39 lembar dan pada tahun 2008 menjadi
sebanyak 34 lembar.

2.6. Keperpustakaan
Pelaksanaan urusan perpustakaan di kabupaten
meliputi beberapa kewenangan, antara lain penyusunan
pedoman perpustakaan, pengembangan jaringan
perpustakaan, peningkatan kualitas SDM, pelestarian
koleksi perpustakaan, pengembangan jabatan fungsional
pustakawan, bimbingan teknis dan pelatihan teknis bidang
perpustakaan. Gambaran kinerja penyelenggaraan
perpustakaan dapat dilihat pada beberapa hal. Tingkat
kunjungan ke perpustakaan pada tahun 2005 sebanyak
11.995 orang, meningkat menjadi 13.297 orang pada
tahun 2006, menginjak tahun 2007 dan 2008 terus
menunjukkan peningkatan dan hingga tahun 2009 sudah
mencapai 15.774 orang. Pengunjung perpustakaan itu
sendiri terdiri dari siwa SD, SMP, SMA, mahasiswa, PNS

II - 78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

dan masyarakat umum. Jumlah pustakawan yang dimiliki


saat ini sebanyak 2 (dua) orang.
Perkembangan peminjam koleksi perpustakaan
selama 5 tahun tampak fluktuatif, pada tahun 2006 jumlah
peminjam sebanyak 9.162 orang, mengalami penurunan
menjadi 7.344 orang pada tahun 2009. Jumlah anggota
perpustakaan tercatat selama 3 tahun terakhir (tahun
2007-2009) tampak fluktuatif, dari tahun 2007 sebanyak
533 anggota menurun menjadi 496 anggota pada tahun
2008 dan meningkat kembali menjadi 501 anggota pada
tahun 2009. Dari tahun ke tahun jumlahnya bertambah
berkisar antara 10-20% setiap jenis koleksi perpustakaan.
Jumlah koleksi terbanyak adalah jenis fiksi, pada tahun
2005 sebanyak 7.362 buah dan hingga tahun 2009 telah
mencapai 11.701 buah. Koleksi lainnya berupa majalah
dan surat kabar yang rutin tersedia di perpustakaan setiap
edisi penerbitan. Dalam rangka pemasyarakatan
perpustakaan sekaligus untuk meningkatkan minat baca
masyarakat, pada tahun 2008 telah ada 58 perpustakaan
desa/kelurahan dan bertambah menjadi 70 perpustakaan
pada tahun 2009. Untuk memperluas jangkauan
pelayanan kepada masyarakat, telah tersedia pula armada
perpustakaan keliling sebanyak 2 unit.

3. Kelompok Daya Saing Daerah


3.1. Pekerjaan Umum
1) Sub Bidang Sumber Daya Air
a) Kondisi Hidrologi
Kabupaten Kendal termasuk dalam wilayah Sub
DAS Bodri, Sub DAS Besar Pemali-Comal-
Jatrunseluna. Sungai-sungai yang mengalir sebagian
besar hulunya masih berada di lingkup Kabupaten
Kendal yaitu bagian tengah dan selatan. Secara
umum, bagian tengah dan selatan Kabupaten Kendal

II - 79
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

merupakan daerah resapan air hujan yang


diharapkan dapat mengisi akuifer yang berguna
sebagai sumber air. Wilayah Daerah Aliran Sungai
Kabupaten Kendal itu sendiri dilalui oleh 12 sungai,
antara lain Sungai Aji (Kedung Pengilon), Bodri,
Blukar, Bulawan, Damar, Kuto, Kentrung, Blorong,
Waridin, Buntu, Kendal dan Kedung yang sebagian
besar digunakan untuk sistem irigasi teknis
persawahan dan perkebunan. Adapun panjang sungai
dan besarnya debit air yang mengalir dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2.57
Panjang Sungai dan Debit Air di Kabupaten Kendal
Tahun 2008
Panjang Debit Air (Liter/Detik)
No. Nama Sungai
(Km) Kemarau Penghujan
1 Kali Aji / Slembang 15 0 0 - 25
2 Kali Waridin 13 0 0 - 20
3 Kali Glodog 9 0 0 - 15
4 Kali Bloring 51 0,5 - 4,0 9,0 - 20,0
5 Kali Kendal 10 0,0 - 0,6 9,0 - 20,0
6 Kali Buntu 10 0 3,0 - 25,0
7 Kali Bodri 87 3,0 - 15,5 20,0 - 50,0
8 Kali Blukar 55 0,2 - 6,0 4,0 - 12,0
9 Kali Bulawan / 48 0,0 - 2,0 2,0 - 10,0
Pening
10 Kali Kuto 52 2,0 - 20 35,0 - 40,0
11 Kali Damar - - -
12 Kali Kentrung - - -
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka Tahun 2008

b) Kondisi Hidrogeologi
Wilayah Kabupaten Kendal memiliki sumber
mata air yang terletak di bagian atas yang meliputi
wilayah Kecamatan Pageruyung, Plantungan,
Sukorejo, Patean, Limbangan, dan Boja yang sebagian
besar digunakan untuk penyediaan air bersih
II - 80
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

penduduk perkotaan. Akan tetapi, sebagian besar


memiliki kandungan air tanah yang sedikit dengan air
tanah yang dalam. Berdasarkan kondisi tersebut,
PDAM Kabupaten Kendal mengupayakan pembuatan
beberapa sumur dalam (deep well) untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Kabupaten Kendal memiliki
tidak kurang dari 21 mata air dengan debit yang
beraneka ragam. Mata air yang ada tersebut pada
umumnya terletak di Kecamatan Sukorejo,
Plantungan, Singorojo, Limbangan, dan Patehan.
Kebutuhan air bersih bagi masyarakat di
Kabupaten Kendal dapat dipenuhi melalui jaringan
perpipaan dari PDAM dan sumber air tanah. Hal ini
mengingat potensi sumber air yang cukup besar yang
ada di wilayah Kabupaten Kendal terutama Bagian
Selatan. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah dalam penyediaan
kebutuhan air yang layak adalah melalui jaringan
PDAM di beberapa Kota. Selain supply dari PDAM,
ada supply air bersih dari program pamsimas yang
dikelola masyarakat Kabupaten Kendal.
Pelayanan Air Minum melalui Instalasi PDAM di
wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 4
Kategori, yaitu: Kategori Non Niaga (untuk Rumah
Tangga dan Instansi Pemerintah), Kategori Sosial
(Sosial Umum dan Sosial Khusus), Kategori Niaga
(Niaga Kecil dan Niaga Besar) serta Kategori Industri
(Industri Kecil dan Industri Besar)
Volume air minum yang sudah disalurkan oleh
PDAM secara keseluruhan berjumlah 6.373.890 m3
per Tahun, dengan Jumlah Pelanggan mencapai
34.812 pelanggan, yang terbagi dalam 6 daerah
pelayanan yaitu Kendal, Kaliwungu, Cepiring, Weleri,
Sukorejo dan Boja, dengan Cakupan Pelayanan

II - 81
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sampai dengan Tahun 2008 sebesar 19,724% untuk


Wilayah Perkotaan. Berdasarkan data pelayanan air
oleh PDAM tersebut diketahui bahwa pelayanan
PDAM belum mencangkup sebagian besar penduduk,
terutama penduduk di daerah perdesaan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

II - 82
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.58
Banyaknya Air Minum yang Sudah Disalurkan Tahun 2006-2008
Wilayah Pelayanan
Kriteria Satuan
Kendal Kaliwungu Cepiring Weleri Sukorejo Boja
I. Non Niaga
1. Rumah Tangga/ T. m³ 1.933.144 1.314.385 366.610 557.880 468.124 332.086
Tinggal
2. Instansi Pemerintah m³ 56.755 1.683 3.647 2.550 3.374 2.692
II. Sosial
1. Sosial Umum m³ 13.939 14.223 927 9.916 18.114 -
2. Sosial Khusus m³ 52.634 38.849 13.927 15.021 54.312 15.273
III. Niaga
1. Niaga Kecil m³ 47.504 6.706 11.188 15.138 13.800 2.600
2. Niaga Besar m³ 8.159 367 481 2.518 2.970 2.510
IV. Industri
1. Industri Kecil m³ - - - - - -
2. Industri Besar m³ - - - - - -
Jumlah Total m³ 2.112.135 1.376.213 396.780 603.023 560.694 355.161
2008
2007 m³ 2.093.792 1.315.901 361.044 574.465 798.805 324.900
2006 m³ 2.985.717 1.274.599 342.183 588.479 859.207 317.590
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka Tahun 2008

II - 83
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.59
Distribusi Air Bersih PDAM Menurut Jenis
Pelanggan Tahun 2008
No. Pelanggan Jumlah Volume
1 Rumah tangga 33.584 5.970.358
2 Industri 0 0
3 Rumah Sakit 642 214.935
4 Hotel 490 108.264
5 Lain-lain 96 80.333
Jumlah 34.812 6.373.890
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka Tahun 2008

II - 84
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.60
Nilai Investasi Air Minum yang Sudah Disalurkan Tahun 2006-2008
Investasi Wilayah Pelayanan (Rp) Total Investasi
Kriteria
Kendal Kaliwungu Cepiring Weleri Sukorejo Boja (Rp)
I. Non Niaga
1. Rumah 4.749.144.600 3.188.595.000 889.350.300 1.476.586.600 1.230.923.700 838.677.100 12.373.277.300
Tangga/ T.
Tinggal
2. Instansi 33.280.688.500 7.520.875 1.995.377.500 1.361.672.500 1.496.235.000 13.155.800 38.154.650.175
Pemerintah
II. Sosial
1. Sosial 2.019.137.500 1.269.010.000 105.717.500 1.015.780.000 1.544.445.000 0.00 5.954.090.000
Umum
2. Sosial 9.700.400.000 6.717.182.500 2.449.352.500 1.438.427.500 9.868.200.000 2.681.282.500 32.854.845.000
Khusus
III. Niaga
1. Niaga Kecil 22.513.260.000 3.172.965.000 11.515.037.500 8.255.045.000 8.455.157.500 1.453.300.000 55.364.765.000
2. Niaga 5.370.275.000 220.960.000 247.482.500 1.458.475.000 918.912.500 1.671.195.000 9.887.300.000
Besar
IV.Industri
1. Industri - - - - - - -
Kecil
2. Industri - - - - - - -
Besar

II - 85
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Investasi Wilayah Pelayanan (Rp) Total Investasi


Kriteria
Kendal Kaliwungu Cepiring Weleri Sukorejo Boja (Rp)
Jumlah Total 5.477.982.210 3.309.917.050 1.052.479.975 1.611.880.600 1.453.753.200 909.850.675 13.815.863.710
2008
2007 4.782.215.850 3.016.513.551 852.934.875 1.467.982.850 1.607.951.250 832.536.310 12.560.134.686
2006 6.496.983 4.167.880 757.733 1.380.299 1.855.526 733.045 15.391.467
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka Tahun 2008

II - 86
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

c) Kondisi Drainase
Kondisi wilayah Kabupaten Kendal mempunyai
topografi yang bervariasi mulai dari dataran tinggi,
perbukitan, dataran rendah dengan pola aliran air
sejajar menuju ke pantai utara laut jawa. Kondisi
tersebut sangat rawan terhadap bahaya banjir,
terutama pada wilayah daerah cekungan disamping
dengan daerah tangkapan air (catchment area).
Selain itu, pembangunan saluran drainase dengan
perkerasan yang semakin mengurangi daerah
tangkapan serta pendangkalan sungai akan semakin
memperbesar kemungkinan terjadinya banjir di
wilayah ini.
Jaringan drainase yang terdapat di Kabupaten
Kendal saat ini meliputi :
a) Jaringan Drainase Primer yaitu sungai-sungai yang
dikendalikan oleh bendung-bendung dan DAM
serta dilengkapi Pintu Pengendali Air. Panjang
Jaringan Drainase Primer melalui Sungai-Sungai
besar di Kabupaten Kendal secara keseluruhan
adalah 411 Km, Jaringan Drainase Primer
terpanjang adalah Jaringan Drainase yang
melewati Sungai Bodri (87 Km) dan Jaringan
Drainase Primer terpendek adalah Jaringan
Drainase yang melewati Sungai Glodog (9 Km).
b) Jaringan Drainase Sekunder yaitu jaringan yang
terdapat di kanan kiri jalan sebagai penampung
luapan air hujan dan penyaluran air dari
permukiman ke saluran primer sungai.
c) Jaringan Drainase Tersier merupakan jaringan yang
terdapat dalam kawasan permukiman penduduk,
dan disebut juga dengan Jaringan Drainase
Lingkungan. Jumlah Jaringan Drainase
Tersier/Drainase Lingkungan di Kabupaten Kendal

II - 87
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

adalah sebagai berikut : Tahun 2006 sepanjang


42.545 meter, Tahun 2007 sepanjang 42.545 meter
dan Tahun 2006 sepanjang 43.337 meter.

Kondisi alam Kabupaten Kendal yang bervariasi


mulai dari daerah dataran tinggi, perbukitan, dataran
rendah dengan pola aliran air sejajar menuju ke
Pantai Utara Laut Jawa menyebabkan dapat
terjadinya banjir pada wilayah daerah cekungan
disamping dengan perubahan daerah tangkapan air
(cathment area) maupun perkembangan
permukiman, pendangkalan sungai menjadikan
beban bagi pengaliran air yang dapat menyebabkan
terjadinya banjir. Secara fungsional, sistem drainase
berfungsi sebagai saluran irigasi.

2) Sub Bidang Bina Marga


Banyaknya jalan di wilayah Kabupaten Kendal
sebanyak 82 ruas jalan, yang terdiri dari kondisi jalan
sebagai berikut :
Tabel 2.61
Panjang Jalan Di Kabupaten Kendal Berdasarkan Kondisi
Status Jalan (Km) Tahun 2005-2009
Panjang Jalan (Km)
No Keadaan
2005 2006 2007 2008 2009
1 Jenis
Permukaan
a. Aspal 684,900 677,800 684,900 678,570 678,570
b. Hotmix 67,300 76,800 76,760 76,760 76,760
c. Berbatu 24,000 24,000 24,000 24,000 24,000
d. Kerkil 22,000 22,000 22,000 66,000 66,000
e. Tanah 98,500 96,200 98,500 26,420 26,420
Jumlah 896,700 896,800 906,160 871,750 871,750
2 Kondisi Jalan
a. Baik 207,258 207,258 317,723
b. Sedang 200,635 200,635 105,470
II - 88
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Panjang Jalan (Km)


No Keadaan
2005 2006 2007 2008 2009
c. Rusak 164,070 164,070 235,260
d. Rusak 199,030 199,030 112,540
Berat
e. Tidak 0,000 0,000 0,000
Terinci
Jumlah 770,993 770,993 770,993
3 Kelas Jalan
a. Kelas I 47,570 47,570 47,570 47,570 47,570
b. Kelas II 70,810 70,810 70,810 70,810 70,810
c. Kelas III 192,700 192,700 192,700 192,700 192,700
d. Kelas III A 358,000 358,000 358,000 358,000 358,000
e. Kelas III 125,000 125,000 125,000 125,000 125,000
B/IV
f. Kelas III C 70,000 70,000 70,000 70,000 70,000
g. Tidak 25,293 25,293 25,293 25,293 25,293
Terinci
Jumlah 889,373 889,373 889,373 889,373 889,373
4 Status jalan
a. Nasional 47,080 47,080 47,080 47,080 47,080
b. Propinsi 98,000 98,000 98,000 98,000 98,000
c. Kabupaten 598,350 598,350 598,350 770,990 770,990
d. 87,370 87,370 87,370 87,370 87,370
Desa/Lokal
Jumlah 830,800 830,800 830,800 1.003,440 1.003,440
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Kendal

II - 89
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.62
Panjang Jalan di Kabupaten Kendal Berdasarkan Kondisi Status Jalan (Km) Tahun 2006-2008
Ststua Jalan
No Perincian Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten
2006 2007 2008 2006 2007 2008 2006 2007 2008
I Jenis Permukaan 47,08 47,08 47,08 98,00 98,00 98,00 770,99 770,99 770,99
A Diaspal 47,08 47,08 47,08 98,00 98,00 - 678,57 678,57 678,57
B Kerikil dan Batu - - - - - - 66,00 66,00 66,00
C Tanah - - - - - - 26,42 26,24 26,42
D Tidak Diperinci - - - - - - - - -
II Kondisi Jalan 47,08 47,08 47,08 98,00 98,00 98,00 770,99 770,99 770,99
A Baik 35,00 35,00 35,00 55,00 55,00 55,00 207,26 257,50 207,26
B Sedang 9,00 9,00 9,00 21,00 21,00 21,00 200,64 135,78 200,64
C Rusak 3,08 3,08 3,08 22,00 22,00 22,00 164,07 253,78 164,07
D Rusak Berat - - - - - - 199,03 123,93 199,03
III Kelas Jalan 47,08 47,08 47,08 98,00 98,00 98,00 770,99 770,99 770,99
A Kelas I 47,08 47,08 47,08 - - - 49,35 49,35 49,35
B Kelas II - - - 98,00 98,00 98,00 98,00 98,00 98,00
C Kelas III - - - - - - 45,35 45,35 45,35
D Kelas III A - - - - - - 358,00 358,00 358,00
E Kelas III B - - - - - - 125,00 125,00 125,00
F Kelas III C - - - - - - 70,00 70,00 70,00
G Kelas Tidak Terpirinci - - - - - - 25,29 25,29 25,29
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Kendal

II - 90
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Prasarana Penunjang berupa Jembatan, kondisi


Jembatan yang ada di Wilayah Kabupaten Kendal
adalah sejumlah 283 buah, dengan panjang jembatan
mencapai 2.051 Km, dengan kondisi jembatan
sebagai berikut : Jembatan Baik sebanyak 54 unit,
Jembatan Sedang sebanyak 179 buah, Jembatan
Rusak sebanyak 30 buah, Jembatan Rusak Berat
sebanyak 20 buah. Kondisi Jalan dan Jembatan di
Wilayah Kabupaten Kendal, dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 2.63
Kondisi Jembatan Di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
No Keadaan 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah
1 Jembatan
a. Panjang
(Km) 2.040 2.040 2.040 2.050 2.051
b. Jumlah
(unit) 280 280 280 282 283
Kondisi
2 Jembatan
a. Baik (Km) 60 58 56 57 54
b. Sedang
(Km) 180 177 181 182 179
c. Rusak
(Km) 25 29 26 25 30
d. Rusak
Berat (Km) 15 16 17 18 20
Jumlah 280 280 280 282 283
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Kendal
3) Sub Bidang Perkotaan Dan Perdesaan
a) Kawasan Perkotaan
Kawasan Perkotaan di wilayah Kabupaten Kendal
mencakup wilayah pengembangan kota (untuk

II - 91
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

ibukota Kabupaten dan IKK baik yang telah


mempunyai RUTRK-RDTRK maupun yang belum).
Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya didasarkan
pada tujuan pengembangan sarana prasarana
penunjang yang meliputi penataan ruang kota yang
mencakup penyusunan dan peninjauan kembali
(evaluasi, revisi) rencana tata ruang kota.
Keberadaan Kawasan Perkotaan di Kabupaten
Kendal lebih ditentukan sebagai simpul kegiatan kota
tersebut sebagai simpul kegiatan perdagangan.
Fungsi pusat komunikasi dlihat dari keberadaan
fasilitas transportasi utama dan akses ke jaringan
jalan utama. Arahan pengembangan fungsi kota pada
dasarnya mempunyai implikasi penyediaan sarana
prasarana perkotaan sesuai dengan besaran
penduduk yang dilayaninya.
Melihat fungsi tersebut, maka wilayah di
Kabupaten Kendal yang ditetapkan sebagai wilayah
perkotaan dengan fungsinya, adalah :
b. Kecamatan Kendal, Weleri, Cepiring, Boja,
Sukorejo, berfungsi sebagai pusat pelayanan
sarana dan prasarana bagi wilayah sekitarnya.
c. Kecamatan Boja dan Kaliwungu berfungsi sebagai
pusat pelayanan industri.
d. Kecamatan Patean, Kecamatan Singorojo,
Kecamatan Limbangan sebagai pusat pelayanan
pariwisata.
b) Kawasan Perdesaan
Kawasan ini mencakup perkampungan yang ada
dan arahan bagi perluasannya. Kebijaksanaan
pemanfaatan ruangnya didasarkan pada tujuan untuk
mengembangkan kawasan permukiman yang terkait
dengan kegiatan budidaya pertanian yang meliputi
pengembangan desa-desa pusat pertumbuhan.

II - 92
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kawasan Perdesaan di Kabupaten Kendal


ditetapkan pada wilayah-wilayah yang memiliki
fungsi pertanian sebagai basis ekonomi dan sektor
unggulan, untuk skala wilayah kecamatan dan
kabupaten. Pertanian sebagai sektor basis ekonomi
ditetapkan pada wilayah Kecamatan : Plantungan,
Sukorejo, Pageruyung, Patean, Singorojo, Limbangan,
Boja Brangsong, Pegadon, Ngampel, Gemuh,
Ringinarum, Weleri, Rowosari, Kangkung, dan
Patebon. Wilayah dengan Sektor Pertanian memiliki
Nilai LQ > 1 dan lebih besar dibandingkan sektor
lainnya ditetapkan menjadi kawasan perdesaan.

4) Sub Bidang Air Limbah


Sampai saat ini Kabupaten Kendal belum
memiliki sistem jaringan penyaluran air limbah
perpipaan maupun instalasi pengolahan air limbah
(IPAL). Prasarana yang digunakan dalam pengelolaan
air limbah antara lain berupa jamban keluarga, MCK
dan saluran terbuka. Air limbah yang ditangani oleh
masyarakat/rumah tangga terbatas pada
pembuangan dari WC/jamban keluarga dengan
ditampung dalam tangki septik atau cubluk maupun
pembuangan langsung ke saluran atau sungai
terdekat tanpa melalui tangki septik atau cubluk. Air
bekas dapur dan kamar mandi disalurkan ke saluran
drainase, sungai atau dibuang ke lahan
kosong/persawahan.
Pelayanan fasilitas MCK di tempat umum (pasar
dan terminal) sudah ada walaupun dalam kondisi
kurang terpelihara. MCK yang terdapat di terminal
dan tempat-tempat umum lainnya, masing-masing
dikelola oleh instansi yang menanganinya. Pada
tahun 2010 telah terbangun Sanitasi Masyarakat

II - 93
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

(Sanimas), fasilitas Sanimas yang terdiri dari 6 WC, 2


kamar mandi, 3 tempat cuci, 1 buah IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah) serta 1 buah Bio Digester.
Pembangunan fasilitas MCK yang layak untuk
masyarakat merupakan salah satu bagian akhir dari
program Kendal Sehat 2010. Sanimas yang telah
terbangun ini merupakan salah satu upaya Pemkab
Kendal dalam membangun kesehatan masyarakat
Kabupaten Kendal.
Bagi penduduk yang terbiasa membuang air
limbahnya ke saluran drainase atau sungai, harus
ditiadakan secara perlahan dengan memberikan
penyuluhan terus menerus mengenai adanya bibit
penyakit yang dapat ditularkan melalui air sehingga
membahayakan kesehatan masyarakat. Disamping
itu melalui penyuluhan diharapkan penduduk yang
belum memiliki tangki septik atau cubluk dapat
membangunnya untuk melengkapi jamban yang telah
ada.
Sistem prasarana air limbah yang dapat
diterapkan di Kabupaten Kendal adalah :
1. Sistem Setempat (On-site Sanitation)
Dengan menggunakan cubluk individual, cubluk
komunal (MCK) dan tangki septik yang dilengkapi
bidang resapan, untuk :
a.Kepadatan penduduk < 200 jiwa/ha
b. Merupakan daerah dengan tingkat pendapatan
rendah sampai menengah
c. Penyediaan air bersih sebagian dilayani oleh
PDAM dan sumur dangkal
d. Daya serap tanah (permeabilitas tanah) antara
200-300 L/m2/hari
e.Kedalaman muka air tanah antara 2-5 m dibawah
permukaan tanah

II - 94
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Jumlah unit on-site yang diperlukan diperkirakan


sesuai dengan jumlah rumah dan pelayanan
terhadap penduduk, dimana setiap rumah harus
memiliki fasilitas tersebut. Penduduk yang tidak
mampu mengadakan fasilitas MCK, diatasi dengan
menyediakan fasilitas MCK bersama dan Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) komunal/
bersama.
2. Sistem Terpusat (Off-site Sanitation)
Pengolahan dilakukan pada Instalasi Pengolahan
Air Limbah. Diterapkan untuk :
a.Rumah-rumah yang sudah dilayani oleh PDAM
b. Kepadatan penduduk > 200 jiwa/ha
c. Tingkat pendapatan masyarakat sedang hingga
tinggi
d. Kedalaman muka air tanah antara 2-5 meter dari
permukaan tanah
e. Daya serap tanah (permeabilitas tanah) antara
60-120 L/m2/hari
Jenis sarana air limbah yang diperlukan ditentukan
berdasarkan kepadatan penduduk, sumber air
yang digunakan penduduk, daya resap tanah,
kedalaman muka air tanah, kemiringan tanah,
ketersediaan lahan dan tingkat kemampuan
ekonomi masyarakat pemakai.

5) Sub Bidang Persampahan


Volume sampah di Kabupaten Kendal dari Tahun
2006 yang semula sejumlah 351,80 m3 sampai
dengan Tahun 2008 mengalami peningkatan yang
signifikan sejumlah 646,5 m3. Tetapi sampai dengan
akhir Tahun 2009 mengalami penurunan cukup

II - 95
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

banyak hanya sejumlah 247,20 m3. Dari jumlah


volume sampah tersebut, jumlah volume sampah
terangkut pada tahun 2006 sejumlah 241 m3
mengalami peningkatan cukup besar sampai tahun
2008 menjadi 517,20 m3, tetapi mengalami
penurunan cukup signifikan pada akhir tahun 2009
hanya sejumlah 210 m3. Persentase sampah yang
terangkut dan dibuang ke TPA di Kabupaten Kendal
pada tahun 2006 hanya sejumlah 68,31%, pada tahun
2009 meningkat menjadi 85%, seperti terlihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 2.64
Jumlah Volume Sampah, Volume Sampah Terangkut
dan Persentase Sampah Terangkut dan Dibuang ke TPA
di Kabupaten Kendal Tahun 2006-2009
Tahun
No Indikator
2006 2007 2008 2009
1 Volume 352,80 353,30 646,50 247,20
Sampah (m3)
2 Volume 241,00 242,00 517,20 210,00
3
Terangkut (m )
3 Persentase 68,31 68,50 80,00 85,00
Terangkut (%)
Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal,
2009

Komposisi sampah yang dihasilkan Kabupaten


Kendal sangat beragam, tetapi jumlah terbanyak
adalah jenis sampah organik, dan jumlahnya terus
meningkat. Pada tahun 2006 volume sampah di
Kabupaten Kendal hanya 55,06 m3 per hari pada
tahun 2009 meningkat menjadi 63 m3 per hari.
Sementara komposisi sampah terkecil adalah Karet,
tetapi jumlahnya juga terus meningkat dari tahun
2006 hanya sejumlah 1 m3 meningkat pada tahun

II - 96
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2009 sejumlah 7 m3, seperti terlihat pada tabel


berikut :
Tabel 2.65
Komposisi Sampah di Kabupaten Kendal
Tahun 2006-2009
Presentase (%)
No Komposisi Sampah
2006 2007 2008 2009
1 Kertas 8,04 7 7 10
2 Kayu 23,15 22,13 22 24
3 Kain 1,00 1 1,05 8
4 Karet/kulit 1,00 1 1,05 7
5 Plastik 7,15 8,19 9 15
6 Metal/Logam 0,95 0,96 1,01 6
7 Gelas/Kaca 0,90 0,92 1,05 21
8 Organik 55,06 56,11 57,2 63
9 Lain-lain 2,75 3,12 1,04 9
Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten
Kendal, 2009

Sarana pengumpul sampah di Kabupaten Kendal


berupa truk sampah, truk kontainer, kontainer,
gerobak sampah, TPS, TPA, Truk Tinja, Transfer Depo.
Jumlahnya dari tahun 2006 sampai dengan tahun
2009 hampir tidak mengalami perubahan yang
berarti, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2.66
Jumlah Fasilitas dan Sarana Pengumpul Sampah
di Kabupaten Kendal Tahun 2006-2009
Fasilitas Sarana dan Jumlah (Unit)
No.
Pengumpul Sampah 2006 2007 2008 2009
1 Truk sampah 5 5 6 6
2 Truk container 5 5 5 5
3 Container 20 21 22 17
4 Gerobak sampah 20 40 40 10
5 Tempat pembuangan 133 139 200 60

II - 97
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Fasilitas Sarana dan Jumlah (Unit)


No.
Pengumpul Sampah 2006 2007 2008 2009
sementara
6 Tempat pembuangan 4 4 3 3
akhir
7 Truk tinja 0 0 0 0
8 Transfer depo 3 3 3 3
9 Instalasi pengolahan 0 0 0 0
limbah tinja
Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal, 2009
Di wilayah Kabupaten Kendal sampai saat ini
terdapat 3 (tiga) TPA yang masih aktif, yaitu TPA
Cebag, TPA Jatirejo dan TPA Pagergunung. Sampai
saat ini sistem pengelolaannya masih menggunakan
Sistem Open Dumping, dengan luasan lahan,
kapasitas volume, jumlah timbulan sampah dan
jumlah timbulan terangkut seperti dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 2.67
Kondisi TPA di Kabupaten Kendal Tahun 2009
Uraian Nama TPA
No
Keterangan Cebag Jatirejo
Pagergunung
1 Lokasi Desa Desa Jatirejo
Desa
Pageruyung Kec. Ngampel
Pagergunung
Kec. Kec.
Pageruyung Pagergunung
2 Sistem Open Open Open
Pengelolaan Dumping Dumping Dumping
3 Luas Lahan (ha) 0,95 1,17 1,26
4 Kapasitas volume 28.500,00 11.743,00 37.965,00
3
(m )
5 Tahun Mulai 1996 1992 1999
Operasional
6 Jumlah Timbunan 39,00 39,00 40,00
3
Sampah (m /hari)
7 Jumlah Terangkut 24,001,17 24,00 22,00
3
(m /hari)
Sumber: Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal, 2009

II - 98
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.2. Perumahan
Perumahan merupakan kebutuhan primer selain
sandang dan pangan bagi seluruh masyarakat. Permintaan
unit rumah di Kabupaten Kendal yang akan dibangun terus
meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk.
Dilain pihak, keterbatasan lahan untuk permukiman
menjadi kendala besar bagi sebagian masyarakat.
Sampai dengan akhir tahun 2009, Jumlah rumah yang
ada di Kabupaten Kendal mencapai 239.305 unit. Jumlah
ini meningkat cukup tajam sejak Tahun 2005. Dari
sejumlah rumah tersebut dapat dikategorikan sebagai
berikut :
1. Jumlah rumah berdasarkan kondisi rumah, terdiri dari
rumah permanen sebanyak 70.790 unit, rumah semi
permanen sebanyak 41.607 unit, rumah berdinding
papan merupakan kondisi rumah terbanyak yang ada di
Kabupaten Kendal sebanyak 101.694 unit dan jumlah
terkecil adalah rumah berdinding bambu/sirap
sebanyak 25.214 unit.
2. Jumlah rumah berdasarkan type rumah, terdiri dari :
rumah type A dengan luas lahan lebih dari 200 m2
sebanyak 52.726 unit dan merupakan jumlah type
rumah terkecil di Kabupaten Kendal, rumah type B
dengan luas lahan antara 90-200 m2 sebanyak 72.861
unit serta rumah type C dengan luas lahan kurang dari
90 m2 dan merupakan type rumah sederhana sehat
dengan jumlah terbesar yang ada di Kabupaten Kendal,
sebanyak 113.718 unit.
3. Jumlah rumah berdasarkan status kepemilikan, terdiri
dari rumah milik sendiri dengan jumlah terbesar di
Kabupaten Kendal sebanyak 186.209 unit dan rumah
sewa sebanyak 250 unit.
4. Jumlah rumah berdasarkan kelengkapan sanitasi, terdiri
dari rumah yang mendapatkan pelayanan air bersih

II - 99
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

secara maksimal sebesar 68.251 unit, serta rumah yang


telah memiliki jamban keluarga dilengkapi dengan
septictank permanen sebanyak 54.364. Jika
dibandingkan dengan jumlah rumah yang ada,
kelengkapan sanitasi yang telah dipenuhi oleh
perumahan di Kabupaten Kendal sekitar 25% saja.
Tabel 2.68
Sebaran Sarana Perumahan Di Wilayah Kecamatan
Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
Jumlah (Unit)
No Perumahan
2005 2006 2007 2008 2009
1 Status 181.011 182.076 183.257 184.342 186.459
Kepemilikan
a. Rumah 180.896 181.959 183.042 184.114 186.209
Milik Sendiri
b. Rumah 115 117 209 228 250
Sewa
2 Penyediaan 1.628 928 1.557 1.735 1.702
Rumah
a. Perumnas 407 538 1.100 1.210 1.338
b. KPR/BTN 154 390 400 490 364
c. Real Estate 561
d. Perorangan 506 57 35
3 Kebutuhan 1.628 1.638 1.647 1.667 1.667
Rumah
4 Kondisi 212.254 215.664 219.521 237.666 239.305
Rumah
a. Permanen 57.215 61.014 63.557 70.090 70.790
b. Semi 36.000 35.687 36.718 41.298 41.607
Permanen
c. Papan 103.543 104.284 104.824 101.189 101.694
d. 15.496 14.679 14.422 25.089 25.214
Bambu/Sirap
5 Type Rumah 215.664 219.521 237.666 239.305
a. Type A 47.970 49.102 52.351 52.726
b. Type B 65.328 65.910 71.161 72.861
c. Type C 102.366 104.509 113.154 113.718
6 Kelengkapan
Sanitasi

II - 100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Jumlah (Unit)
No Perumahan
2005 2006 2007 2008 2009
a. Kebutuhan 51.058 55.609 59.082 66.258 68.251
Air Bersih
b. Jamban 42.231 45.112 47.929 52.856 54.364
dan
Septictank
Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal, 2010

Jika dilihat dari pemenuhan rumah, upaya pemenuhan


kebutuhan rumah yang diusahakan sendiri secara
perorangan jumlahnya dari tahun ke tahun semakin
menurun. Sebaliknya upaya pemenuhan dan
pembangunan perumahan yang dilakukan secara
kelompok melalui developer/pengembang perumahan
semakin meningkat. Hanya saja daya jangkau masyarakat
untuk membeli rumah melalui developer/pengembang,
jumlahnya juga tidak mengalami kenaikan secara
signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, sebagai
berikut :
1. Bagi sebagian masyarakat, rumah type sederhana sehat
terlalu sederhana, belum memenuhi kebutuhan fungsi
ruangan dalam rumah tinggal secara maksimal, dan
dibangun dengan material yang memiliki kualitas
kurang bagus.
2. Luasan rumah type sederhana terlalu kecil, sehingga
masyarakat/konsumen kesulitan untuk mengembang
kannya, kecuali dengan model pengembangan
vertikal/ditingkat.
3. Dari sisi biaya, uang muka dan cicilan rumah setiap
bulan masih dianggap terlalu memberatkan masyarakat
kecil.

3.3. Penataan Ruang


Dalam mengalokasikan pemanfaatan ruang-ruang
yang ada di wilayah Kabupaten Kendal, dibagi menjadi dua
II - 101
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

besar arahan pemanfataan ruang, yaitu kawasan lindung


dan kawasan budidaya. Kawasan lindung, merupakan
kawasan yang berfungsi untuk melindungi fungsi-fungsi
wilayah yang ada disekitarnya, sumber daya alam dan
buatan serta nilai budaya dan sejarah bangsa. Kawasan
budidaya merupakan kawasan yang dialokasikan untuk
dapat mendukung aktivitas-aktivitas masyarakat yang
dilakukan di atas wilayah Kabupaten Kendal. Untuk
beberapa jenis penggunaan lahan yang diklasifikasikan
menurut fungsinya sebagai kawasan lindung dan budidaya
di wilayah Kabupaten Kendal antara lain adalah sebagai
berikut:

1) Kawasan Lindung
Beberapa pemanfaatan lahan yang secara mendasar
berfungsi sebagai kawasan lindung antara lain adalah
kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
kawasan di bawahnya, kawasan perlindungan
setempat, kawasan suaka alam dan cagar budaya dan
kawasan rawan bencana.
a. Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap
Kawasan Bawahannya
Alokasi penggunaan lahan yang dapat memenuhi
fungsinya sebagai kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan bawahnya di wilayah
Kabupaten Kendal adalah hutan lindung. Hutan
lindung ini terutama terdapat di beberapa kecamatan
seperti Kecamatan Pageruyung, Kecamatan
Plantungan dan Kecamatan Sukorejo.
b. Kawasan Perlindungan Setempat
1) Kawasan pantai: adalah kawasan yang terdapat di
sepanjang pantai utara wilayah Kabupaten Kendal.
2) Kawasan Sempadan Sungai: adalah kawasan
sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai

II - 102
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

buatan/kanal/saluran irigasi primer yang


mempunyai manfaat penting untuk memper
tahakan kelestarian fungsi sungai. Sungai-sungai di
wilayah Kabupaten Kendal antaralain adalah
Sungai Bodri, Waridin, Kuto, Damar, Bulanan,
Blukar, Buntu, Kendal, Blorong.
3) Kawasan Sekitar Mata Air: adalah kawasan di
sekeliling mata air yang mempunyai manfaat
penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi
mata air yang ada di wilayah Kabupaten Kendal.
c. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya
1) Kawasan Suaka Alam: terdapat di Kecamatan
Limbangan, Kaliwungu, Pageruyung, dan Patean.
2) Pantai Berhutan Bakau: adalah kawasan pesisir
laut yang merupakan habitat alami hutan bakau
(mangrove) yang berfungsi memberi perlindungan
kepada perikehidupan pantai dan lautan. Kawasan
ini terdapat di Kecamatan Rowosari, Kecamatan
Kangkung, Kecamatan Cepiring, Kecamatan
Patebon, Kecamatan Kendal, Kecamatan
Brangsong dan Kecamatan Kaliwungu.
3) Kawasan Ruang Terbuka Hijau (Green Belt) :
Kawasan ruang terbuka hijau sebagai kawasan
yang mempunyai fungsi lindung atau konservasi
adalah sesuai dengan RUTRK untuk masing-masing
ibukota kecamatan yang bersangkutan. Untuk
kawasan RTH ini dialokasikan di wilayah-wilayah
desa atau kecamatan yang memiliki karakteristik
perkotaan.
4) Kawasan Rawan Bencana : Kabupaten Kendal
memiliki beberapa lokasi wilayah yang sering
mengalami bencana alam seperti banjir, tanah
longsor. Pada kawasan-kawasan seperti ini perlu

II - 103
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

dilindungi agar dapat menghindarkan masyarakat


dari ancaman yang ada tersebut.

2) Kawasan Budidaya
Jenis-jenis pemanfaatan lahan yang diklasifikasikan
sebagai kawasan budidaya antara lain adalah kawasan
budidaya pertanian dan kawasan budidaya non-
pertanian. Untuk kawasan budiaya pertanian terdiri dari
kawasan tanaman pangan lahan basah, tanaman
pangan lahan kering, kawasan tanaman tahunan atau
perkebunan dan kawasan hutan produksi. Sedangkan
untuk kawasan budidaya non pertanian terdiri dari
kawasan perikanan, peternakan, pertambangan,
perindustrian, pariwisata dan kawasan permukiman.
Untuk kawasan permukiman terbagi menjadi dua, yaitu
kawasan permukiman untuk wilayah perdesaan dan
kawasan permukiman untuk wilayah perkotaan.

a. Kawasan Budidaya Pertanian


Untuk kawasan pertanian ini meliputi kawasan
pertanian yang dialokasikan untuk tanaman pangan
lahan basah, lahan kering, tanaman tahunan atau
perkebunan, serta kawasan hutan produksi. Untuk
kawasan hutan produksi, adalah kawasan yang
diperuntukkan bagi hutan produksi terbatas dimana
ekspliotasinya hanya dapat dengan tebang pilih dan
tanam. Wilayah kecamatan yang dapat menjadi
alokasi penggunaaan lahan sebagai kawasan
budidaya pertanian antara lain meliputi hampir
seluruh wilayah kecamatan yang ada di wilayah
Kabupaten Kendal, terutama adalah Kecamatan
Brangsong, Patean, Sukorejo, Boja, Pegandon,
Ngampel, Gemuh, Ringinarum, Weleri, Rowosari,
Kangkung, Cepiring, Patebon dan Kota Kendal,

II - 104
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kaliwungu, Plantungan, Sukorejo, Singorojo, dan


Limbangan.
b. Kawasan Budidaya Non Pertanian
1) Jenis penggunaan lahan yang menjadi klasifikasi
penggunaan lahan sebagai kawasan budidaya non
pertanian antara lain adalah kawasan perikanan,
peternakan (ternak besar dan kecil),
pertambangan, industri, pariwisata dan
permukiman.
2) Kawasan perikanan adalah kawasan yang
diperuntukkan bagi usaha pengembangan
perikanan. Kawasan ini terdapat di sepanjang
pantai yang terdapat di Kabupaten Kendal.
3) Kawasan pertambangan adalah wilayah yang
memiliki kandungan bahwan galian golongan C.
Untuk kawasan permukiman ditujukan
permukiman perkotaan dan perdesaan untuk
menampung penduduk yang ada di Kabupaten
Kendal sebagai tempat hunian dengan fasilitas
sosialnya.
4) Kawasan permukiman, mencakup kawasan
permukiman perkotaan dan kawasan permukiman
perdesaaan
a) Kawasan permukiman perkotaan mencakup
wilayah pengembangan kota (untuk ibukota
kabupaten dan IKK baik yang telah mempunyai
RUTRK-RDTRK maupun yang belum).
Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya didasar
kan pada tujuan pengembangan sarana
prasarana penunjang yang meliputi penataan
ruang kota yang mencakup penyusunan dan
peninjauan kembali (evaluasi, revisi) rencana
tata ruang kota.

II - 105
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

b) Kawasan permukiman perdesaan mencakup


perkampungan yang ada dan arahan bagi
perluasannya. Kebijaksanaan pemanfaatan
ruangnya didasarkan pada tujuan untuk
mengembangkan kawasan permukiman yang
terkait dengan kegiatan budidaya pertanian
yang meliputi pengembangan desa-desa pusat
pertumbuhan.

3) Tata Guna Lahan


Kabupaten Kendal bisa dikatakan sebagai kabupaten
yang mempunyai ciri khas wilayah agraris. Hal ini
ditunjukan dengan besarnya luas lahan yang digunakan
untuk pertanian serta banyaknya penduduk yang
memiliki mata pencaharian sebagai petani. Dari seluruh
luas lahan yang ada di Kabupaten Kendal, 75,83%
digunakan untuk usaha pertanian (sawah, tegalan,
tambak dan kolam, hutan serta perkebunan),
sedangkan sisanya digunakan untuk pekarangan (lahan
untuk bangunan dan halaman sekitarnya), padang
rumput dan yang sementara tidak diusahakan.
Tabel 2.69
Luas Penggunaan Lahan Di Kabupaten Kendal 2009
Luas Persentase
No Rincian 2
(Km ) (%)
1 Tanah Sawah 262,31 26,17
2 Tanah Pekarangan 149,01 14,87
3 Tanah Tegalan 228,37 22,79
4 Tambak dan Kolam 31,58 3,15
5 Hutan 159,87 15,95
6 Perkebunan 77,85 7,77
7 Lain-lain 93,24 9,30
Jumlah / Total 1.002,23 100
Sumber: RTRW Kabupaten Kendal

II - 106
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.4. Pertanahan
Bidang pertanahan mempunyai peran yang strategis
dalam pembangunan daerah, selain itu tanah memiliki
fungsi ekonomis dan sosial. Karena mengandung fungsi
ekonomis dan sosial maka legalitas kepemilikan tanah
harus jelas dengan dibuktikan melalui sertifikat
kepemilikan tanah yang sah. Bukti kepemilikan tanah
adalah Hak Milik (HM), Hak Guna Bangunan (HGB), Hak
Guna Usaha (HGU) dan Hak Pakai (HP) yang ditetapkan
Badan Pertanahan Nasional (BPN). Selama tahun 2005-
2008 jumlah sertifikat tanah di Kabupaten Kendal
semakin meningkat, hal ini ditandai dengan
meningkatnya jumlah sertifikat tanah dan meningkatnya
kesadaran masyarakat tentang pentingnya sertifikat tanah
sebagai bukti legalitas kepemilikan tanah. Perincian
masing-masing jenis sertifikat tanah, sebagai berikut :
Tabel 2.70
Jumlah Kepemilikan Sertifikat Tanah
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2008 (lembar)
No Jenis Sertifikat 2005 2006 2007 2008
1 Hak Milik (HM) 116.304 128.472 139.387 145.875
2 Hak guna 5.412 5.431 5.431 573
Bangunan
(HGB)
3 Hak Guna 66 66 66 66
Usaha
4 Hak Pakai (HP) 1.892 1.960 1.960 1.960
5 Girik/Wafah - - - -
Jumlah 123.674 135.929 146.844 148.474
Sumber data : Profil Kab.Kendal, 2008.

Berdasarkan data tersebut diketahui peningkatan dari


tahun ke tahun terdapat peningkatan dalam jumlah dan
jenis sertifikat tanah. Di Kabupaten Kendal pada tahun
2005 terdapat sebanyak 123.674 unit, meningkat menjadi

II - 107
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sebesar 148.474 pada tahun 2009, atau meningkat


sebanyak 24.800 unit (20,05%) selama 4 tahun. Dengan
kata lain rata-rata peningkatan sebanyak 5% setiap tahun.
Jumlah sertifikat terbanyak adalah sertifikat hak milik
(HM) 116.304 unit pada tahun 2005 meningkat menjadi
sebanyak 145.875 unit, atau meningkat sebanyak 29.571
unit selama 4 tahun, atau rata-rata sebesar 25,42% setiap
tahun atau rata-rata sebesar 6,3% per tahun. Hal
merupakan prestasi bagi peningkatan tertib administrasi
pertanahan yang sedang ditingkatkan secara nasional.
Perkembangan penggunaan tanah harus sesuai
dengan rencana tara ruang dan wilayah di Kabupaten
Kendal, terutama penetapan untuk kawasan pemukiman,
perindustrian, lahan pertanian maupun kawasan-kawasan
lainya dan terkait erat dengan daya dukung lingkungan.
Kepres No. 34 tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di
Bidang Pertanahan, dimana kewenangan pemberian ijin
lokasi, pengadaan tanah untuk kepentingan
pembangunan, penyelesaian sengketa tanah garapan,
penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, dan tanah
absentee dan lain-lain.
Peningkatan status tanah yang bersertifikat
memberikan dampak cukup besar dalam legalitas dan
mengurangi sengketa tanah, sebaliknya apabila banyak
status tanah yang tidak bersertifikat berpotensi timbulnya
sengketa pertanahan baik sengketa antar individu dengan
individu, individu dengan lembaga maupun sengketa
tanah antar lembaga/institusi semakain dapat diatasi.

3.5. Perhubungan
Kebutuhan akan sarana transportasi dan perhubungan
untuk angkutan penumpang di Kabupaten Kendal dilayani
oleh armada bus baik antar kota maupun antar propinsi,
Kereta api, minibus/angkutan pedesaan dan angkutan

II - 108
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kota. Sedangkan untuk sarana transportasi angkutan


barang dipenuhi oleh truk 2 as, truk 3 as dan mobil pick
up/box. Adapun masing-masing armada angkutan di
Kabupaten Kendal sudah dikelola oleh beberapa
perusahaan angkutan. Jumlah kendaraan bermotor yang
telah dikeluarkan ijinnya mencapai 1.514 unit, naik 85 %
dari tahun sebelumnya. Banyaknya kendaraan yang diuji
tercatat 9.553 unit dengan persentase kendaraan
terbanyak adalah mobil barang yaitu 80%. Pemasukan
penumpang bus dari tiga terminal yang ada di Kabupaten
Kendal, yaitu Sukorejo, Weleri dan Boja, menunjukkan
kenaikan. Pemasukan dari penumpang yang datang dan
turun di terminal naik satu persen. Demikian juga dengan
persentase yang dicapai dari penerimaan penumpang
yang naik maupun berangkat.

1) Pola Pergerakan Barang dan Penumpang


Pola pergerakan arus barang dan penumpang melalui
jalan darat di Kabupaten Kendal terdiri dari pola
pergerakan angkutan umum, dan angkutan barang.
a) Pola Pergerakan Angkutan Umum
Angkutan umum regional yang melintasi Kabupaten
Kendal dilayani oleh angkutan bus dan non bus yang
melewati jalan negara (Jalan Pantura Jawa) serta
beberapa ruas jalan propinsi seperti ruas jalan
Weleri-Sukorejo-Temanggung dan Kaliwungu-Boja-
Kabupaten Semarang. Angkutan umum regional
tersebut dilayani oleh angkutan transportasi Antar
Kota Antar Propinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam
Propinsi (AKDP).
b) Pola Pergerakan Angkutan Barang
Angkutan barang terutama digunakan untuk
pemasaran hasil bumi maupun barang produksi yang
diangkut dengan kendaraan barang berupa truk,

II - 109
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

trailer, pickup bak terbuka, truk box, dan kendaraan


lainnya. Berdasarkan jenis komoditi yang diangkut
maka dapat diketahui bahwa hasil pertanian tanaman
pangan merupakan komoditi terbesar yang
didistribusikan melalui angkutan barang dari
Kabupaten Kendal maupun keluar kabupaten. Selain
hasil pertanian tanaman pangan komoditi lain yang
didistribusikan adalah hasil ternak, hasil tanaman
produksi, bahan galian atau tambang.

Tabel 2.71
Jenis Transportasi Dalam Moda Pergerakan
Di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2008 (Buah)
No Jenis Transportasi 2005 2006 2007 2008
A. Kendaraan
Bermotor
Mobil Pribadi / 3.304 3.360 3.845 4.238
Dinas
Mobil Penumpang 1.496 1.935 1.827 1.228
Umum
Truk 713 675 735 775
Bus 270 298 290 281
Sepeda Motor 56.151 48.140 59.071 66.373
Jumlah A 61.934 54.408 65.768 72.895

B. Kendaraan Tak
Bermotor
Dokar 745 745 658 626
Gerobak Dorong 1.897 1.982 2.085 2.153
Gerobak Hewan 9 14 10 20
Becak 6.986 6.706 3.747 3.456
Sepeda 55.859 56.485 62.742 67.426
Jumlah B 65.496 65.932 69.242 73.681
Sumber: Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi Kabupaten
Kendal, Tahun 2008

II - 110
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2) Moda Transportasi
a. Terminal Angkutan Umum
Keberadaan terminal angkutan umum di Kabupaten
Kendal dapat memberi tambahan kas kepada
pemerintah daerah melalui retribusi yang telah
ditetapkan. Kabupaten Kendal memiliki terminal tipe
B yaitu Terminal Bahurekso (belum optimal
fungsinya) dan terminal tipe C di Weleri, Kota Kendal,
Sukorejo dan Boja. Pada saat ini di Kabupaten Kendal
masih memerlukan penambahan beberapa sub
terminal baru seperti di Kecamatan Cepiring dan
Kaliwungu. Adanya kebutuhan tersebut dapat
diindikasikan dengan banyaknya angkutan kota dan
pedesaan yang mencari penumpang di pusat kedua
kota tersebut sehingga sering menimbulkan
kemacetan. Selain itu diperlukan juga peningkatan
kelas terminal yaitu terminal Boja dari kelas C
menjadi kelas B.
Tabel 2.72
Jumlah Penumpang Yang Memanfaatkan Terminal
Di Kabupaten Kendal Tahun 2006-2009
N Jumlah Penumpang (Orang)
Aktivitas Terminal
o 2006 2007 2008 2009
1 Terminal Boja
a. Penumpang Naik 807 844 194 232
b. Penumpang 848 912 148 176
Turun
2 Terminal Weleri
a. Penumpang Naik 2.365.953 2.429.834 1.858.644 1.854.360
b. Penumpang 2.157.416 2.258.815 1.854.360 1.858.644
Turun
3 Terminal Sukorejo
a. Penumpang Naik 1.914.836 1.958.877 930 1.077.720
b. Penumpang 1.775.075 1.895.780 855 934
Turun
Sumber: Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi Kabupaten
Kendal, Tahun 2009

II - 111
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

b. Terminal Bus
Untuk mendukung kelancaran jalur transportasi
darat, di Kabupaten Kendal pada kondisi eksisting
telah tersedia terminal yaitu berada di Kecamatan
Weleri, Gemuh, Kota Kendal, Sukorejo dan Boja.

Tabel 2.73
Jumlah Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
Yang Masuk Terminal di Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009
Aktivitas Tahun
Bus AKDP
No Yang
2005 2006 2007 2008 2009
Masuk
Terminal
1 Datang 6.656.101 6.653.093 7.163.827 7.522.123 2.963.212
2 Turun 4.482.419 4.780.865 5.066.597 5.319.894 2.696.092
3 Naik 5.089.588 5.087.918 5.232.968 5.494.541 3.164.384
4 Berangkat 7.274.888 7.271.364 7.352.533 7.720.039 3.165.212
Sumber: Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi Kabupaten
Kendal, Tahun 2009

c. Rel Kereta Api


Di Kabupaten Kendal terdapat jalur kereta api yang
berupa rel yang merupakan jalur kereta api Pantura
Pulau Jawa. Panjang rel kereta api yang melalui
Kabupaten Kendal adalah 33 kilometer yang diawasi
oleh tiga stasiun pengawasan dan dua stasiun distrik.
Stasiun pengawasan terdapat di Kaliwungu,
Pegandon dan weleri yang memiliki fungsi untuk
mengawasi perjalanan kereta api sedangkan stasiun
distrik terdapat di Pegandon dan weleri dengan
fungsi untuk mengawasi peralatan-peralatan
perkeretaapian.

II - 112
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

d. Pelabuhan
Di Kabupaten Kendal sekarang sedang merencanakan
keberadaan pelabuhan niaga. Rencana pembangunan
pelabuhan digunakan untuk menampung kegiatan
bongkar muat barang lewat laut, tahap pertama
pembangunan yaitu pembuatan dermaga dengan
lebar 110 m dan panjang 148 m dengan kapasitas
kapal yang berlabuh adalah jenis kapal Ferry dan Ro-
Ro berbobot sekitar 1000 dwt. Letak pembangunan
pelabuhan berada di Kecamatan Kaliwungu di desa
Wonorejo yang berdekatan dengan daerah zone
industri, baik di Kabupaten Kendal sendiri maupun
dengan Kota Semarang Bagian Barat (Mangkang).
3) Sistem Angkutan Umum
Sistem angkutan umum di Kabupaten Kendal secara
garis besar dibagi menjadi dua yaitu angkutan umum
darat dan angkutan umum laut. Sistem angkutan umum
darat dilayani oleh bus, angkutan kota, angkutan desa
serta kereta api. Selain iitu terdapat angkutan
tradisional seperti delman serta becak.

3.6. Komunikasi dan Informatika


Jumlah Kantor Pos sebanyak 19 unit yang melayani
pengiriman surat, paket ataupun transaksi pos lainnya.
Perkembangan pelayanan pos antara lain terlihat dari arus
lalu lintas surat masuk kondisinya fluktuatif namun terlihat
prospektif, tahun 2005 sebanyak 350.016 surat meningkat
hingga mencapai 576.473 surat pada tahun 2007, namun
pada tahun 2008 turun menjadi 532.038 surat. Jumlah
surat yang dikirim juga terlihat fluktuatif namun rata-rata
mengalami peningkatan, pada tahun 2005 sebanyak
247.369 surat meningkat pada tahun 2006 menjadi
264.912 surat dan hingga tahun 2008 telah mencapai
380.730 surat.

II - 113
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Terkait dengan bidang telekomunikasi, jumlah Satuan


Sambungan Telepon (SST) sentral mengalami peningkatan
walaupun jumlahnya kecil, pada tahun 2005 sebanyak
13.840 SST meningkat menjadi 15.000 SST pada tahun
2007 dan hingga tahun 20009 mencapai 15.300 SST.
Kapasitas sentral yang tersedia tersebut diatas semuanya
dapat terpasang, sedangkan kapasitas yang terpakai pada
tahun 2005 sebanyak 12.914 SST meningkat menjadi
13.127 SST pada tahun 2007, namun hingga tahun 2009
jumlahnya menurun menjadi 13.000 SST. Perkembangan
warung telekomunikasi dari tahun ke tahun terus
menunjukkan penurunan, pada tahun 2005 sebanyak 675
unit meningkat menjadi 915 unit pada tahun 2006, namun
pada tahun 2007 turun menjadi 695 unit dan hingga tahun
2009 kembali turun menjadi 457 unit. Penurunan jumlah
wartel tersebut seiring dengan meningkatnya pemakaian
telepon seluler (Fleksi) dimana jumlahnya mengalami
peningkatan yang sangat besar. Pada tahun 2005 jumlah
pelanggan Fleksi sebanyak 4.956 orang, meningkat
menjadi 8.762 orang pada tahun 2006 dan sampai dengan
tahun 2008 telah mencapai 171.566 orang. Jumlah tower
yang tersedia masih cukup banyak sehingga upaya
pemakaian tower bersama harus dapat dilaksanakan
dengan secara perlahan mengurangi keberadaan tower
yang masih eksis. Pada tahun 2006 terdapat 98 tower
bertambah menjadi 114 tower pada tahun 2007 dan di
tahun 2008 telah mencapai 125 tower. Pemakaian layanan
internet beberapa tahun terakhir berkembang sangat
pesat, hal ini didukung dengan jumlah penyedia jaringan
internet (Internet Service Provider) yang selalu bertambah
setiap tahunnya. Pada tahun 2005 hanya tersedia 19 ISP,
memasuki tahun 2007 telah bertambah menjadi 35 ISP
dan sampai tahun 2008 menjadi 121 ISP. Jumlah warnet

II - 114
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

tampak berkembang positif, pada tahun 2005 terdapat 4


warnet, hingga tahun 2009 suah mencapai 17 warnet.
Pada tahun 2008 telah terbit UU No.14 tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), maka setiap
badan publik memiliki kewajiban menyediakan,
memberikan dan atau menerbitkan informasi publik yang
akurat, benar dan tidak menyesatkan kepada pemohon
informasi publik. Untuk melaksanakan kewajiban tersebut
diatas maka Badan Publik harus membangun dan
mengembangkan sistem Informasi dan dokumentasi untuk
mengelola informasi publik secara baik dan efisien
sehingga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Dalam undang-undang tersebut juga diamanatkan bahwa
kabupaten memiliki kewajiban membentuk Komisi
Informasi Daerah (KID), namun di Kabupaten Kendal saat
ini belum terbentuk KID sehingga pengawasan terhadap
informasi yang disediakan oleh badan publik serta
informasi yang diminta oleh masyarakat belum dapat
dilaksanakan secara optimal.

3.7. Pariwisata
Di Kabupaten Kendal terdapat obyek wisata alam
berupa Pantai Sendang Sikucing, air terjun Curugsewu
Patean, Curug Panglebur Gongso, Pemandian Air Panas
Gonoharjo, Pantai Jomblom Cepiring, dan Goa Kiskendo
Singorojo, Pantai Muara Kencan Cepiring dan Perkebunan
Teh Medini Singorojo. Terdapat pula obyek wisata buatan
antara lain seperti: obyek wisata Kolam Rengang
Tirtoarum, kolam renang Boja, Kampoeng Jowo Sekatul
Limbangan, Agrowisata Plantera, Ngebruk Patean,
Pelabuhan Mororejo Kaliwungu, dan Tirta Nusantara.
Sampai dengan tahun 2009 obyek wisata yang telah
dikelola oleh pemerintah daerah Kabupaten Kendal
sebanyak 3 buah, yaitu Curugsewu, Sendang Sikucing dan

II - 115
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kolam Renang Boja. Dari kedua obyek wisata tersebut,


Curugsewu merupakan obyek wisata yang menjadi pilihan
favorit masyarakat dengan jumlah pengunjung mencapai
149.660 orang (tahun 2009). Jumlah kunjungan wisata
cenderung meningkat, dari sebanyak 106.543 orang
(tahun 2006) menjadi 149.660 orang pada tahun 2009.
Jumlah wisatawan nusantara di Kabupaten Kendal tahun
2006 sebanyak 63.960 orang, tahun 2007 menurun 64.327
dan tahun 2008 menjadi sebesar 68.327 orang dan tahun
2009 sebanyak 68.015 orang dengan rata-rata lama
tinggal dari tahun 2006 – 2009 selama 1,5 hari.

Perkembangan jumlah pengunjung dan retribusi


daerah dari tahun 2006-2009 sebagai berikut:

II - 116
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.74
Jumlah Pengunjung dan Pemasukan Obyek Wisata
Di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
No Uraian 2006 2007 2008 2009
a Sendang Sikucing
Pengunjung (orang) 48.603 52.706 51.963 59.660
Sepeda Motor (unit) 9.742 3.361 3.887 4.127
Pendapatan dari pengunjung (rupiah) 72.904.500 79.148.590 86.900.000 90.723.000
Pendapatan Kendaraan (rupiah) 77.775.500 81.185.590 88.843.500 2.063.500
Curugsewu
b Pengunjung (orang) 106.543 135.118 131.476 149.660
Mobil (unit) 1.499 1.649 1.289 1.879
Sepeda Motor (unit) 9.061 10.376 9.907 11.036
Pendapatan dari pengunjung (rupiah) 159.814.500 202.679.500 260.150.000 259.285.000
Pendapatan Kendaraan (rupiah) 6.779.000 7.661.500 6.887.000 8.336.500
Kolam Renang Boja
c Pengunjung (orang) 40.726 41.891 42.240 43.529
Pendapatan dari pengunjung (rupiah) 101.815.000 104.725.500 105.601.300 107.020.700
Total Jumlah pengunjung 195.872 229.715 225.679 252.849
Total Pendapatan dari pengunjung dan 346.184.000 395.895.590 451.030.800 467.428.700
kendaraan
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (2006-2009)

II - 117
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kabupaten Kendal memiliki atraksi pariwisata, antara


lain : Hari Jadi Kota Kendal, Besaran Mororejo, Pesta Laut
Tawang dan Sendang Sikucing, Pesta Laut Tanggul Malang,
dan Syawalan Kaliwungu. Selama ini penyelenggaraan
event-event pariwisata belum mampu menarik
pengunjung wisata dari kabupaten/kota lain dalam jumlah
yang besar. Kondisi demikian disebabkan belum adanya
penetapan tanggal penyelenggaraan event (kalender of
event). Partisipasi dalam event/pameran pariwisata
ditingkat provinsi dan nasional kuantitasnya juga masih
sangat terbatas. Dalam kurun waktu empat tahun (2005-
2008) keikutsertaan dalam pameran pariwisata di tingkat
provinsi dan tingkat nasional masing-masing hanya satu
kali per tahun.
Kabupaten Kendal memiliki kerajinan dan makanan
khas yang dapat dikembangkan untuk mendukung sektor
pariwisata, diantaranya kerajinan bambu (perahu layar),
miniatur mobil dari kayu, dawet gempol, kerupuk petis,
kripik paru, momoh jerohan, gula aren, dan kerupuk
rambak. Diperlukan pengembangan pemasaran hasil
industri makanan dan kerajinan khas daerah tersebut di
sekitar obyek-obyek wisata di Kabupaten Kendal, sehingga
mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
Jumlah pelaku tenaga pengelola obyek wisata di
Kabupaten Kendal sebanyak 59 orang, tidak mengalami
peningkatan dari tahun 2006-2009. Jumlah pedagang di
sekitar obyek wisata menunjukkan relatif tetap dan
jumlah hotel dan penginapan sebanyak 16 unit hotel
melati. Jumlah pengunjung hotel ini tidak semuanya
wisatawan, tetapi juga berasal dari para pelaku usaha
perdagangan.

II - 118
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.75
Jumlah Tenaga Kerja, Pedagang dan Jasa Pariwisata
di Sekitar Obyek Wisata di Kabupaten Kendal
Tahun 2006-2009
No Uraian 2006 2007 2008 2009
1 Tenaga Kerja Pengelola
dan pedagang di sekitar
Obyek Wisata
a Sendang Sekucing
Tenaga Kerja Pengelola 17 17 17 17
obyek pariwisata
Pedagang 24 26 21 21
Jasa Pariwisata - - - -
b Curug Sewu
Tenaga Kerja Pengelola 34 34 34 34
obyek pariwisata
Pedagang 36 36 35 35
Jasa Pariwisata - - - -
c Kolam Renang Boja
Tenaga Kerja Pengelola 8 8 8 8
Obyek Pariwisata
Pedagang 13 15 16 16
Jasa Periwisata - - - -
Jumlah Pengelola obyek 59 59 59 59
wisata
Jumlah Pedagang 73 77 72 72
2 Jumlah Hotel dan
Penginapan
Jumlah Hotel dan 16 16 16 16
Penginapan (unit)
Penginap (orang) - - - -
3 Jumlah Rumah Makan 121 125 125 125
dan Restoran
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (2006-2009)

II - 119
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.8. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah


Jumlah koperasi primer di Kabupaten Kendal dalam
kurun waktu lima tahun (2005-2009) menunjukkan
peningkatan dengan rata-rata sebesar 2,46% per tahun,
dari sebanyak 447 buah pada tahun 2005 menjadi
sebanyak 492 buah pada tahun 2009. Di lihat dari
keaktifannya, pada tahun 2009 sebagian besar koperasi di
Kabupaten Kendal tergolong aktif (73,28%), dan sisanya
tidak aktif (26,22%). Dalam kurun waktu lima tahun
jumlah koperasi aktif menunjukkan peningkatan dari
sebanyak 316 buah pada tahun 2005 menjadi 363 pada
tahun 2009. Jumlah koperasi tidak aktif menunjukkan
penurunan dari sebanyak 131 buah pada tahun 2005
menjadi 129 pada tahun 2009. Perkembangan jumlah
koperasi di Kabupaten Kendal dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.76
Jumlah koperasi Primer dan Induk Koperasi
Di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
No. Koperasi 2005 2006 2007 2008 2009
1. Koperasi Primer
Koperasi aktif 316 327 338 338 363
Koperasi tidak 131 126 121 121 129
aktif
Jumlah koperasi 447 453 459 459 492
primer
Jumlah modal Tad 107.726 134.332 167.227 267.208
koperasi (milyar
rupiah)
Jumlah anggota Tad 143.498 143.687 165.879 155.048
(orang)
2. Jumlah Induk
Koperasi
Jumlah induk 1 1 1 1 1
koperasi
Sumber: Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten
Kendal (2005-2009)

II - 120
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Dalam kurun waktu empat tahun (2006-2009) terjadi


peningkatan jumlah anggota koperasi rata-rata sebesar
3,02% per tahun, dari sebanyak 143.498 orang pada tahun
2006 menjadi 155.048 orang pada tahun 2009. Seiring
dengan peningkatan jumlah anggota tersebut, modal
koperasi primer dalam kurun waktu yang sama juga
menunjukkan adanya peningkatan. Modal koperasi primer
pada tahun 2006 sebesar sebanyak 143,498 milyar rupiah,
pada tahun 2009 modal koperasi telah mencapai 155,048
milyar rupiah.
Jumlah pengusaha kecil mengalami peningkatan dari
sebanyak 1.256 orang pada tahun 2005 menjadi 4.980
orang pada tahun 2009. Penyerapan tenaga kerja pada
usaha kecil dalam kurun waktu lima tahun juga
menunjukkan peningkatan, dari sebanyak 3.106 orang
pada tahun 2005 menjadi 12.882 orang pada tahun 2009.
Perkembangan jumlah pengusaha dan tenaga kerja pada
usaha kecil dan menengah dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.77
Jumlah Pengusaha dan Tenaga Kerja pada Usaha Kecil dan
Menengah di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
No Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
1. Jumlah
Pengusaha
Pengusaha 1.256 1.656 4.900 4.900 4.980
Kecil
Pengusaha 624 624 624 624 624
Menengah
2. Jumlah
Tenaga Kerja
Usaha Kecil 3.106 3.899 9.655 9.748 12.882
Usaha 3.134 3.134 3.134 3.134 3.134
Menengah

II - 121
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Sumber: Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


Kabupaten Kendal (2005-2009)
3.9. Industri
Pada tahun 2006 jumlah perusahaan industri di
Kabupaten Kendal sebanyak 17.495 unit dengan jumlah
tenaga kerja sebanyak 63.824 tahun 2006, meningkat
menjadi sebanyak 17.558 unit tahun 2008 dengan
penyerapan tenaga kerja sebanyak 64.642 orang.
Dilihat dari kelompok industri, sebagian besar adalah
industri kecil yang mengolah hasil pertanian (2009)
sebanyak 9.715 unit dan menyerap tenaga kerja
sebanyak 23.006 orang. Perkembangan jumlah unit usaha
dan tenaga kerja yang terserap dapat dilihat pada tabel
berikut :

II - 122
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.78
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Kelompok Industri Kabupaten Kendal
Tahun 2006-2009 (unit)
Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja
No Kelompok Industri
2006 2007 2008 2009 2006 2007 2008 2009
1. Industri logam, mesin dan elektronik
a. Besar 6 6 6 6 2.255 2.255 2.255 2.255
b. Kecil 1.472 1.475 1.475 1.475 4.130 4.159 4.159 4.159
2. Industri kimia
a. Besar 7 7 7 7 697 697 697 697
b. Kecil 2.851 2.851 2.851 2.851 8.231 8.213 8.241 8.241
3. Industri aneka
a. Besar 2 2 2 2 3.086 3.086 3.086 3.086
b. Kecil 3.446 3.474 3.481 3.508 8.366 8.563 8.655 10.270
4. Industri hasil pertanian
a. Besar 21 21 21 21 14.542 14.542 14.543 14.543
b. Kecil 9.690 9.708 9.715 9.729 22.535 22.806 23.006 23.033
Jumlah industri besar 36 36 36 36 20.580 20.580 20.581 20.581
Jumlah industri kecil 17.459 17.508 17.522 17.563 43.262 43.741 44.061 45.703
Jumlah total 17.495 17.544 17.558 17.599 63.824 64.321 64.642 66.284
Sumber: Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Pertambangan Energi (2006-2009)

II - 123
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Dari tabel di atas dapat dihitung tingkat penyerapan


tenaga kerja pada masing-masing kelompok industri. Jika
diperbandingkan antara jumlah tenaga kerja dengan
jumlah industri, maka pada tahun 2009 rata-rata tenaga
kerja yang terserap pada industri besar sebanyak 572
orang dan tenaga di sektor industri kecil sebanyak 3
orang setiap unit usaha. Berdasarkan kelompok industri
logam, mesin dan elektronik, rata-rata penyerapan tenaga
kerja industri besar sebanyak 376 orang dan industri kecil
hanya 3 orang/ unit usaha. Pada kelompok industri kimia,
rata-rata penyerapan tenaga kerja industri besar sebanyak
100 orang, dan industri kecil hanya 3 orang/ unit usaha.
Pada kelompok industri aneka rata-rata penyerapan
tenaga kerja industri besar sebanyak 1.543 orang dan
industri kecil sebanyak 3 orang per unit usaha. Pada
kelompok industri hasil pertanian rata-rata penyerapan
tenaga kerja industri besar sejumlah 693 orang dan
industri kecil hanya sebanyak 2 orang setiap unit usaha.
Nilai investasi industri di Kabupaten Kendal
menunjukkan peningkatan dari sebanyak Rp 7,99 milyar
tahun 2006 menjadi sebesar Rp 10,86 milyar pada tahun
2007. Penambahan nilai investasi ini terjadi pada
perusahaan industri skala kecil kelompok industri logam,
mesin dan elektronik; kelompok industri aneka; dan
kelompok industri hasil pertanian. Pada tahun 2008 nilai
investasi meningkat menjadi sebesar Rp.10,86 milyar
meningkat menjadi Rp.10,86 milyar tahun 2009.
Perkembangan nilai investasi dapat dilihat pada tabel
berikut:

II - 124
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.79
Nilai Investasi Menurut Kelompok Industri Kabupaten Kendal
Tahun 2006-2009 (Rp)
N Kelompok
2006 2007 2008 2009
o Industri
1. Industri
logam,
mesin dan
elektronik
a. Besar 743.514.482 743.514.482 743.514.482 743.514.482
b. Kecil 3.796.659 453.796.659 453.796.659 453.796.659
2. Industri
kimia
a. Besar 346.700.000 346.700.000 346.700.000 346.700.000
b. Kecil 3.939.425 3.939.425 3.940.175 3.940.175
3. Industri
aneka
a. Besar 6.464.110.00 6.464.110.000 6.464.110.000 6.464.110.000
0
b. Kecil 4.848.703 2.335.263.703 2.335.264.193 2.335.275.721
4. Industri hasil
pertanian
a. Besar 408.331.813 408.331.813 408.331.813 408.331.813
b. Kecil 16.266.521 108.689.152 108.691.009 108.692.719
Jumlah 7.962.656.29 7.962.656.295 7.962.656.295 7.962.656.295
industri 5
besar
Jumlah 28.851.308 2.901.688.939 2.901.692.036 2.901.705.274
industri kecil
Jumlah 7.991.507.60 10.864.345.23 10.864.348.33 10.864.361.56
3 4 1 9
Sumber: Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Pertambangan Energi (2006-
2009)

Nilai produksi industri di Kabupaten Kendal


menunjukkan peningkatan dalam kurun waktu empat
tahun (2006-2009). Pada tahun 2006 total nilai produksi
hanya sebesar Rp.1.958.920.456,00. Pada tahun 2007 nilai
produksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan
menjadi sebesar Rp 13.175.709.684,00. Hal ini disebabkan
adanya peningkatan produksi secara besar-besaran yang
II - 125
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

ditunjang oleh peningkatan investasi pada industri skala


kecil, khususnya kelompok industri aneka dan industri
hasil pertanian. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir
(2008-2009) nilai produksi hanya sedikit mengalami
peningkatan menjadi Rp.13.175.713.614,00 pada tahun
2008, dan menjadi Rp 13.175.722.187,00 pada tahun
2009. Perkembangan nilai produksi industri di Kabupaten
Kendal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.80
Nilai Produksi Menurut Kelompok Industri Kabupaten Kendal
Tahun 2006-2009 (Rp)
Kelompok
No 2006 2007 2008 2009
Industri
1. Industri logam,
mesin dan
elektronik
a. Besar 131.132.268 131.132.268 131.132.268 131.132.268
b. Kecil 2.203.052.400 2.332.320.156 2.332.320.156 2.332.320.156
2. Industri kimia
a. Besar 85.232.818 85.232.818 85.232.818 85.232.818
b. Kecil 13.607.674 13.607.674 13.608.424 13.608.424
3. Industri aneka
a. Besar 1.310.075.725 1.310.075.725 1.310.075.725 1.310.075.725
b. Kecil 23.443.759 2.562.294.928 2.562.296.668 2.562.303.741
4. Industri hasil
pertanian
a. Besar 306.382.541 306.382.541 306.382.541 306.382.541
b. Kecil 67.015.147 6.434.663.574 6.434.665.014 6.434.666.514
Jumlah 1.832.823.352 1.832.823.352 1.832.823.352 1.832.823.352
industri besar
Jumlah 2.307.118.980 11.342.886.332 11.342.890.262 11.342.898.835
industri kecil
Jumlah Total 1.958.920.456 13.175.709.684 13.175.713.614 13.175.722.187
Sumber: Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Pertambangan Energi

Di Kabupaten Kendal memiliki satu kawasan industri,


yaitu kawasan industri kaliwungu, dan sentra-sentra
industri. Jumlah sentra industri di Kabupaten Kendal

II - 126
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sebanyak 50 desa, sampai dengan tahun 2009 telah


dikembangkan sebanyak 20 desa (40%). Jumlah sentra
industri potensial yang telah dikembangkan dalam kurun
waktu empat tahun menunjukkan peningkatan dari
sebanyak 3 desa pada tahun 2006, menjadi 4 desa pada
tahun 2007, sebanyak 9 desa pada tahun 2008, dan
sejumlah 20 desa pada tahun 2009. Penggunaan teknologi
industri di Kabupaten Kendal untuk meningkatkan daya
saing produk industri masih rendah. Dalam kurun waktu
lima tahun (2005-2010) telah dilaksanakan peningkatan
kemampuan teknologi industri pada industri kecil, yaitu
industri kerajinan tas; industri kerajinan bordir; industri
kerajianan bambu; industri kerajinan kapok randu; industri
makanan ringan; industri tepung tapioka; industri pande
besi; industri gula tebu; dan industri genteng press. Selain
itu, dilakukan pengembangan dan pelayanan teknologi
industri kecil makanan; dan pelatihan dan alat produksi
emping melinjo.

3.10. Perdagangan
Realisasi ekspor non migas dari Kabupaten Kendal
dalam kurun waktu lima tahun (2005-2009) mengalami
fluktuatif, tahun 2005 realisasi nilai ekspor sebanyak
75.297 juta US dollar, meningkat menjadi 91,120 juta US
dollar pada tahun 2005, dan mencapai 198,957 juta US
dollar pada tahun 2006. Namun pada tahun 2008 dan
2009 nilai ekspor mengalami penurunan menjadi 162,398
juta US dollar (2008), dan 158.246.059,32 US dollar
(2009). Jenis komoditas utama ekspor Kabupaten Kendal
adalah furniture dan produk yang terbuat dari kayu
olahan, logam, karet dan makanan olahan, terutama
tujuan ekspor Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Inggris,
Perancis, Australia dan Korea.

II - 127
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Perkembangan usaha perdagangan dari tahun 2005-


2009 menunjukkan peningkatan, dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 4,35% per tahun. Pada tahun 2005
jumlah unit usaha perdagangan sebanyak 985 unit
meningkat menjadi 1.167 unit. Dari sebanyak 1.167 unit
tahun 2009. Perusahaan yang telah mengurus Surat Ijin
Usaha Perdagangan sebanyak 1.128 unit (96,66%), hal ini
menunjukkan tingkat ketaatan perijinan usaha tergolong
baik. Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam usaha
perdagangan dari sebanyak 1.970 orang pada tahun 2005
menjadi 2.286 orang pada tahun 2009. Data
perkembangan usaha perdagangan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2.81
Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja pada Usaha
Perdagangan Di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
No Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
1. Unit Usaha 985 1.020 1.077 1.148 1.167
Perdagangan
2. Tenaga kerja 1.970 2.060 2.154 2.248 2.286
Sumber : Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi
Kabupaten Kendal (2005-2009)

Sarana dan prasarana perdagangan meliputi pasar


tradisional, pasar desa, pasar swalayan, dan
pertokoan/warung/kios. Jumlah pasar tradisional
sebanyak 11 unit. Sementara itu pasar lokal (desa) hanya
sebanyak 23 unit tahun 2005 menjadi 24 unit tahun 2009.
Diperlukan penambahan pasar tradisional dan pasar desa
di lokasi yang strategis agar dapat menumbuhkan usaha
perdagangan, sehingga dapat memacu pertumbuhan
wilayah.
Sarana perdagangan lainnya adalah pertokoan/
warung/kios. Jumlah toko/warung/kios di Kabupaten
Kendal cenderung mengalami peningkatan, dari sebanyak

II - 128
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.823 unit pada tahun 2005 menjadi 1.834 unit pada


tahun 2009. Pertumbuhan perdagangan retail di
Kabupaten Kendal tergolong cukup pesat. Dalam kurun
waktu tahun 2005-2009 jumlah pasar swalayan
mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebanyak 1 unit
menjadi 22 unit tahun 2009. Perkembangan sarana dan
prasarana perdagangan di Kabupaten Kendal dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2.82
Sarana Perdagangan di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
N Jenis Sarana
2005 2006 2007 2008 2009
o Perdagangan
1. Pasar Tradisional 11 11 11 11 11
2. Pasar Lokal (Pasar Desa) 23 23 23 24 24
3. Pasar Swalayan 1 1 20 22 22
4. Pertokoan/warung/kios 1.823 1.856 1.921 1.634 1.834
5. Pasar Hewan 4 4 4 4 4
6. Pasar Sepeda 3 3 3 3 3
Sumber : Dinas Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan dan Energi
Kabupaten Kendal (2005-2009)

Terkait dengan perlindungan konsumen, telah


dilakukan pelayanan kemetrologian di 20 kecamatan
bekerjasama dengan Balai Metrologi Provinsi Jawa Tengah
guna mendukung tertib ukur, tertib niaga dan tertib
perlindungan konsumen. Selain itu, dilakukan pula
pengawasan terhadap barang dan jasa yang beredar
secara berkala, menjelang lebaran, natal dan tahun baru.
Pengawasan secara berkala perlu dilakukan apabila ada
indikasi barang yang beredar di masyarakat mengandung
unsur berbahaya (B3) dan tidak memenuhi standar.

II - 129
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.11. Penanaman Modal


Wilayah Kabupaten Kendal terletak di kawasan
strategis dan berbatasan langsung dengan Kota Semarang
yang merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian
Jawa Tengah. Kabupaten Kendal memiliki potensi
penanaman modal baik di bidang pengolahan hasil
pertanian, perkebunan dan kehutanan, pengembangan
UMKM, industri pengolahan hasil perikanan dan kelautan,
industri mebel kayu, maupun industri kerajinan lainnya.
Demikian juga di sektor industri, perdagangan maupun
perhotelan masih terbuka peluang penanaman modal di
Kabupaten Kendal.
Besarnya penanaman modal dalam sektor industri,
baik industri kecil dan besar dari tahun 2006-2008
menunjukkan peningkatan yang positif. Besarnya investasi
sebesar 7,90 milyar pada tahun 2004 meningkat menjadi
sebesar 10,86 milyar. Sedangkan besarnya nilai produksi
industri kecil dan besar pada tahun 2006-2008
menunjukkan perkembangan yang positif, yaitu sebesar
1,95 milyar tahun 2006 meningkat menjadi sebesar 13,17
milyar.
Tabel 2.83
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Terserap
Berdasarkan Kelompok Industri di Kabupaten Kendal Tahun
2007-2008
Jumlah
Jumlah Tenaga
N Perusahaan
Kelompok Industri Kerja (orang)
o (unit)
2007 2008 2007 2008
I Industri Logam, Mesin dan
Elektronik
a Besar 6 6 2.255 2.255
b Kecil 1.475 1.475 4.159 4.159
II Industri Kimia
a Besar 7 7 697 697
b Kecil 2.851 2.851 8.231 8.241

II - 130
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Jumlah
Jumlah Tenaga
N Perusahaan
Kelompok Industri Kerja (orang)
o (unit)
2007 2008 2007 2008
III Industri Aneka
a Besar 2 2 3.086 3.086
b Kecil 3.474 3.474 8.563 8.563
IV Industri Hasil Pertanian
a Besar 21 21 14.542 14.543
b Kecil 9.708 9.715 22.806 23.006
Jumlah 17.544 17.558 64.321 64.642
Sumber data : Kabupaten Kendal Dalam Angka 2008.

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui sebagian besar


industri di Kabupaten Kendal adalah industri kecil dan
hanya sebagian kecil termasuk kategori perusahaan besar.
Namun jumlah penyerapan tenaga kerja lebih banyak
menyerap tenaga kerja. Realisasi penanaman modal di
Kabupaten Kendal dari tahun 2006-2010 dikemukakan
sebagai berikut :
Tabel 2.84
Realisasi Investasi di Kabupaten Kendal Tahun 2006-2010
Jumlah Realisasi
No Tahun Perusahaan Investasi
(unit) (juta Rp)
1 2006 829 672.571,00
2 2007 511 523.118,00
3 2008 724 693.921,00
4 2009 710 439.571,00
5 2010 478 321.210,00
Sumber data : Kantor Penanaman Modal Kabupaten Kendal, 2010
(sampai dengan Juli 2010)

Realisasi penanaman modal di Kabupaten Kendal dari


tahun 2006–2010 menunjukkan perkembangan yang
berfluktuasi. Tahun 2006 jumlah perusahaan sebanyak

II - 131
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

829 unit, menurun menjadi 511 unit tahun 2007 dan


meningkat kembali pada tahun 2008 menjadi 724 unit dan
710 unit pada tahun 2009. penanaman modal terutama
pada usaha komponen otomotif, perumahan dan
pemukiman, minimarket dan kegiatan usaha mebel.
Upaya meningkatkan penanaman modal di Kabupaten
Kendal dilakukan melalui fasilitasi perijinan usaha,
peningkatan pembangunan fasilitas umum usaha
perdagangan seperti pasar empat usaha dan lain-lain.
Diharapkan dimasa mendatang besarnya penanaman
modal lebih banyak berasal dari kalangan swasta/BUMN
dan hanya sebagian kecil dari pemerintah. Berdasarkan
hasil perhitungan proyeksi penanaman modal setiap
tahun rata-rata memerlukan penanaman modal sebesar
Rp 6-8 milyar dan investasi pemerintah rata-rata sebesar
Rp. 2 milyar per tahun.

3.12. Pertanian
Luas panen dan produksi padi Kabupaten Kendal
relatif konstan, dengan rata-rata pertumbuhan luas areal
panen periode 2005-2009 sebesar 0,01% dan
pertumbuhan produksi 0,03%. Produksi padi tahun 2009
adalah 235.927 ton dengan luas areal tanam 42.590 Ha.
Pertumbuhan produksi tanaman padi dan padi gogo
sebagai berikut :
Tabel 2.85
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Padi
Di Kabupaten Kendal tahun 2005-2009
Rata-
N
Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 rata r
o
(%)
1 Luas Panen (ha) 40.506 40.146 40.064 41.205 42.590 0,01
2 Produksi (ton) 211.19 209.93 218.75 229.25 235.92 0,03
9 5 4 5 7
3 Rata-rata prod. 52,1 52,3 54,6 55,6 53,1 2,27
(kw/ha)

II - 132
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Rata-
N
Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 rata r
o
(%)
a.Padi Kering
(gogo)
Luas Panen (ha) 1.345 1.194 1.474 947 1.173 0,00
Produksi (ton) 5.261 4.181 4.088 2.957 3.635 -0,07
Rata-rata prod. 39,1 31,1 27,7 31,2 31,0 -0,05
(KW/ha)
b.Padi Sawah
Luas Panen (ha) 39,166 38,952 38,590 40,258 41,417 0,01
Produksi (ton) 205.93 205.75 214.66 226.29 232.29 0,03
9 5 7 8 1
Rata-rata prod. 52,6 53,0 55,6 56,2 56,1 0,02
(KW/ha)
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kendal, Tahun 2009

Usaha budidaya tanaman palawija Kabupaten Kendal


bersifat subsisten, diantaranya komoditas ketela pohon,
ketela rambat, kacang tanah, dan kacang hijau. Komoditas
tanaman palawija yang konsisten antara lain tanaman
jagung dan kedelai dengan produksi masing-masing pada
tahun 2009 adalah 182.328 ton dan 6.710 ton.
Tabel 2.86
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Palawija
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
Rata-
N
Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 rata r
o
(%)
1 Jagung
Luas Panen 16.821 18.736 19.796 22.185 34.678 0,21
(ha)
Produksi 93.670 90.532 101.93 124.30 182.32 0,19
(ton) 7 6 8
Rata-rata 56 48 51 56 52,58 -0,01
prod.
(KW/ha)
2 Ketela

II - 133
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Rata-
N
Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 rata r
o
(%)
Pohon
Luas Panen 2.787 1.667 1.799 1.863 1.782 -0,08
(ha)
Produksi 68.126 44.542 37.355 38.183 44.015 -0,08
(ton)
Rata-rata 244 267 208 205 247 0,02
prod.
(KW/ha)
3 Ketela
Rambat
Luas Panen 431 394 410 255 355 -0,01
(ha)
Produksi 8.742 7.912 8.807 6.151 8.625 0,03
(ton)
Rata-rata 203 201 215 241 355 0,16
prod.
(KW/ha)
4 Kacang
Tanah
Luas Panen 3.568 4.076 3.745 2.833 2.972 -0,03
(ha)
Produksi 3.767 4.151 4.577 3.534 4.091 0,03
(ton)
Rata-rata 11 10 12 12 13,77 0,07
prod.
(KW/ha)
5 Kedelai
Luas Panen 418 619 570 2.070 4.313 1,03
(ha)
Produksi 527 782 738 2.642 6.710 1,14
(ton)
Rata-rata 13 13 13 13 15,56 0,06
prod.
(KW/ha)
6 Kacang

II - 134
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Rata-
N
Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 rata r
o
(%)
Hijau
Luas Panen 1.454 2.093 1.517 1.340 1.124 -0,03
(ha)
Produksi 1.769 2.492 1.771 1.585 1.335 -0,04
(ton)
Rata-rata 12 12 12 12 11,88 -0,01
prod.
(KW/ha)
7 Sorgum
(Cantel)
Luas Panen - - 4 - 1
(ha)
Produksi - - 25 - 2
(ton)
Rata-rata - - 10 - 24,95
prod.
(KW/ha)
total luas 106.4 107.8 107.9 112.9 130.4 0,05
panen (ha) 99 72 69 56 05
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kendal, Tahun 2009

Luas areal tanaman sayuran Kabupaten Kendal


periode 2005-2009 mengalami pertumbuhan 0,16%
dengan luas 4.634 ha pada tahun 2009. Produksi tanaman
sayuran di Kabupaten Kendal yang potensial adalah
Bawang Merah, Kobis, Kacang Panjang, Cabe, Ketimun dan
Tomat. Produksi tahun 2005 sampai dengan tahun 2009
dapat dilihat pada tabel berikut :

II - 135
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.87
Luas Panen dan Produksi Sayur-sayuran
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009 (Kw)
Rata-
No Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 rata r
(%)
Total luas 2.763 2.903 2.877 2.949 4.634 0,16
(Ha)
Produksi
(kw)
1 Bawang 92.135 164.792 154.114 183.346 288.656 0,37
Merah
2 Bawang - - - - - -
Putih
3 Bawang 1.928 4.769 4.009 3.513 5.345 0,43
Daun
4 Wortel 220 1.000 600 510 2.700 1,82
5 Kubis 45.860 6.390 3.450 10.830 48.720 1,08
6 Sawi 9.845 5.799 6.657 8.657 10.194 0,05
7 Cabe 20.065 11.450 21.646 13.207 21.676 0,18
8 Tomat 993 896 1.176 819 1.292 0,12
9 Terong 4.235 3.395 3.806 2.095 4.153 0,11
10 Buncis 375 60 245 741 364 0,94
11 Mentimun 24.467 13.020 6.221 8.363 15.234 0,04
12 Labu Siam 315 105 152 20 61 0,24
13 Kangkung 1.563 1.778 2.852 847 3.697 0,85
14 Bayam 50 192 707 463 116 1,11
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kendal, Tahun 2009

Produksi buah-buahan di Kabupaten Kendal dari


tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, buah yang
potensial antara lain Durian, Rambutan, Mangga, Nangka,
Pisang, Sawo dan Sukun. Produksi tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009 dapat dilihat pada tabel berikut :

II - 136
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.88
Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
(Kw)
Rata-
No Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 rata r
(%)
1 Alpukat 2.381 5.020 2.241 5.451 12.919 0,84
2 Manggis 263 73 72 46 109 0,07
3 Rambutan 13.545 43.386 23.121 34.445 28.512 0,51
4 Duku 290 714 550 288 611 0,47
5 Jeruk Siam 940 684 581 345 128 -0,36
6 Jeruk 12 - 27 26 15
Besar
7 Nanas 179 290 578 609 600 0,41
8 Durian 20.575 26.638 25.569 31.971 71.788 0,44
9 Pisang 238.079 209.851 202.406 266.918 275.216 0,05
10 Jambu Biji 2.555 4.543 8.000 5.866 17.450 0,81
11 Jambu Air 2.989 2.972 2.270 4.508 1.493 0,02
12 Sawo 15.139 10.226 15.698 9.204 8.400 -0,07
13 Pepaya 7.297 8.834 3.649 5.496 3.766 -0,05
14 Mangga 83.458 104.303 79.498 110.677 89.644 0,05
15 Nangka 28.170 46.309 42.489 56.202 44.702 0,17
16 Sukun 9.864 9.239 10.587 12.648 8.642 -0,01
17 Belimbing 1.388 852 633 922 1.011 -0,02
18 Sirsat 2.314 1.614 1.282 1.231 959 -0,19
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kendal, Tahun 2009

Berbagai macam jenis ternak yang dikembangkan oleh


masyarakat mengalami pertumbuhan positif antara lain
sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, itik, dan puyuh, dan
yang menurun jumlahnya adalah kuda, babi, dan kelinci.
Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Kendal
sebanyak 4 buah. Perkembangan peternakan di
Kabupaten Kendal, adalah sebagai berikut :

II - 137
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.89
Jumlah Ternak di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009 (Kw)
Rata-
No Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 rata
r (%)
1 Sapi
a. Potong 16.185 16.547 16.717 16.942 21.641 0,08
b. Perah 41 36 36 202
2 Kerbau 4.838 4.841 4.845 4.903 5.016 0,01
3 Kuda 886 890 895 955 821 -0,02
4 Kambing 57.151 57.630 58.113 58.008 58.414 0,01
5 Domba 47.408 47.412 48.378 49.053 49.690 0,01
6 Babi 200 200 200 200 61 -0,17
7 Kelinci 7.068 7.071 7.091 7.449 3.568 -0,12
8 Ayam
a. 846.416 848.498 848.850 851.210 854.019 0,00
Kampung
b. Ras 1.725.820 1.896.400 1.942.700 2.317.100 2.409.996 0,09
Petelor
c. Ras 5.232.300 4.826.250 5.385.750 5.646.750 5.782.509 0,03
Pedaging
9 Itik 126.026 126.147 128.206 150.511 182.234 0,10
10 Puyuh 70.136 77.016 77.516 84.224 208.000 0,42
11 Entog 43.457 43.467 43.522 51.866 70.004 0,14
12 Angsa 3.305 3.309 3.319 3.084 3.294 0,00
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kendal, Tahun 2009

Luas perkebunan rakyat di Kabupaten Kendal selama 5


tahun terakhir (2005-2009) mengalami peningkatan
0,09%. Tanaman perkebunan yang mengalami penurunan
pertumbuhan adalah tebu rakyat, the, kemukus, dan aren,
sedangkan yang lainnya mengalami pertumbuhan positif
dan terbanyak yang diusahakan adalah tembakau dan
kopi. Tananam tebu termasuk banyak diusahakan, namun
pertumbuhannya negatif, data selengkapnya sebagai
berikut :

II - 138
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.90
Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten
Kendal Tahun 2005-2009
Rata-
No Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 rata
r (%)
Luas (Ha) 11.019,70 14.723,43 14.955,49 14.804,79 15.102,68 0,09
Produksi
(ton)
1 Tembakau 5.605,31 6.607,97 7.018,32 6.900,81 7.618,36 0,08
rakyat
2 Kapok 271,16 246,41 384,45 354,45 281,80 0,05
3 Kelapa 931,88 910,30 1.092,98 1.009,.81 968,70 0,02
4 Kopi 1.121,09 997,95 1.003,82 911,91 1.127,48 0,01
5 Cengkeh 123,55 120,78 375,75 391,79 186,91 0,40
6 Panili 2,12 1,57 3,41 3,42 1,10 0,06
7 Tebu 1.866,47 1.458,63 2.798,68 1.890,47 359,68 -0,11
Rakyat
8 Karet 3,45 33,56 42,41 43,75 43,88 2,26
9 Teh 109,98 78,31 68,99 64,58 58,15 -0,14
10 Jambu 0,38 0,38 0,00 0,00 0,29
Mete
11 Kayu 5,42 5,50 0,00 0,00 -
Manis
12 Lada 6,99 20,41 7,04 6,45 4,74 0,23
13 Kapulogo 145,35 169,46 190,34 171,50 175,27 0,05
14 Kemiri 4,80 8,36 0,00 0,00 7,20
15 Aren 302,30 267,68 318,77 300,05 183,28 -0,09
16 Kemukus 12,21 11,50 0,00 6,38 10,25 -0,11
17 Jahe 54,50 60,94 95,35 749,03 95,35 1,67
18 Kakao 10,97 10,61 28,03 24,62 12,40 0,25
19 Kapas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
20 Nilam 9,38 9,38 35,67 0,00 54,50
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kendal, Tahun 2009

3.13. Ketahanan Pangan


Pada tahun 2009 besarnya produksi padi mencapai
140.603 ton atau setara dengan 74.110 ton beras dengan
areal lahan seluas 26.468 hektar dan dibandingkan
dengan kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap beras
sebanyak 44.250 ton, terdapat surplus beras sebesar
II - 139
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

29.860 ton atau sebesar 40,29% dari total produksi yang


dapat diekspor ke daerah lain. Meskipun demikian,
dibanding dengan tahun sebelumnya, produksi padi tahun
2009 ternyata mengalami penurunan sebesar 38,37%,
yaitu dari 229.255 ton pada tahun 2008 menjadi 140.603
ton, hal ini terjadi karena berkurangnya luas area tanam,
dari 41.205 ha pada tahun 2008 menjadi 26.468 ha pada
tahun 2009.
Sementara itu, bahan pangan lainya yaitu tanaman
jagung dan kedelai menunjukkan peningkatan yang cukup
baik. Tanaman jagung terjadi peningkatan produksi
sebesar 13,65%, yaitu dari 124.306 ton pada tahun 2008
menjadi 182.328 ton pada tahun 2009, dengan luas areal
tanam yang juga meningkat 23,84%, yakni dari 22.185 ha
pada tahun 2008 meningkat menjadi 34.678 ha pada
tahun 2009 dan besarnya kebutuhan masyarakat
sebanyak 7.867 ton.
Lain halnya dengan komoditas kedelai, meskipun luas
areal tanam maupun produksi selalu mengalami
peningkatan, tingkat produksinya namun belum mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat akan kedelai, sehingga
untuk memenuhi kebutuhan kedelai tersebut harus
mendatangkan kedelai dari daerah lain. Berdasarkan data
dari Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan
(tahun 2009), selisih antara konsumsi dan produksi kedelai
cukup lebar; konsumsi kedelai mencapai 5.051 ton
sedangkan produksi kedelai hanya sebesar 4.598 ton.
Tingkat produktivitas kedelai harus dipacu secara
bertahap melalui intensifikasi budidaya guna
meningkatkan produksi kedelai sehingga dalam jangka
waktu yang akan datang maupun jangka panjang mampu
memenuhi kebutuhan konsumsi kedelai di Kabupaten
Kendal.

II - 140
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Sedangkan jenis pangan hewani yang terdapat pada


komuditas daging, telur dan susu di Kabupaten Kendal
tahun 2009, jumlah produksi belum semua mencukupi
kebutuhan konsumsi pangan penduduk Kabupaten
Kendal. Komuditas daging, dengan jumlah produksi
3.111.625 kg, jumlah kebutuhan 9.376.591 kg (minus)
6.264.966 kg. Komuditas telur jumlah produksi 9.054.779
kg, jumlah kebutuhan 5.917.266 (surplus) 3.137.513 kg.
Komuditas susu sapi jumlah produksi 33.135 liter, jumlah
kebutuhan 6.544.510 liter (minus) 6.521.375 liter.

3.14. Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu
dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, penga
wasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan hidup. Luas lahan kritis Kabupaten Kendal
periode 2005-2009 belum bisa ditekan, bahkan mengalami
kenaikan luas lahan kritis rata-rata 0,01 % per tahun. Luas
lahan kritis terparah pada tahun 2008 sebanyak 46.974,6
ha dan luas lahan kritis terendah pada periode tersebut
adalah pada tahun 2009 sebanyak 36.434 ha. Upaya
penanganan lahan kritis dengan melakukan penghijauan
lahan masih belum sebanding dengan luasnya lahan kritis
dengan perbandingan 1:9, seperti terlihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.91
Luas (Ha) Lahan Kritis dan Lahan Penghijauan
Kabupaten Kendal Tahun 2005 – 2009
Tahun Rata-
Uraian rata
2005 2006 2007 2008 2009
r (%)
Luas Lahan 38.076,60 36.801,60 36.601,60 46.974,60 36.434,00 0,01
Kritis
Luas Lahan 1.275,00 200,00 4.418,00 3.250,00 10.534,00 5,56
Penghijauan
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kendal Tahun 2009

II - 141
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Sesuai amanat Undang – Undang Nomor 26 Tahun


2007 tentang Penataan Ruang mengisyaratkan bahwa RTH
minimal yang dipersyaratkan adalah 30 % dari luasan kota
yang terdiri dari 20% RTH Publik dan 10 RTH Privat.
Kepemilikian Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebanyak 10%
untuk lokasi pemukiman telah mencapai 100%, kawasan
industri 50%, tempat perdagangan 100%, namun untuk
tempat usaha yang telah memenuhi syarat administrasi
dan teknis pengendalian pencemaran udara masih di
bawah 10%.
Persentase usaha dan atau kegiatan yang telah
mentaati persyaratan administratif dan teknis
pengendalian pencemaran air masih di bawah 30%,
namun persentase laporan masyarakat akibat
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan yang telah
ditindaklajuti telah mencapai 100% kecuali pada tahun
2009 masih 80%.
Tabel 2.92
Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan
Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
N Satua
Indikator 2005 2006 2007 2008 2009
o n
A Pencegahan pencemaran
udara
1 Jumlah lokasi pemukiman lokasi 30
Persentase lokasi % 80 80 80 90 100
pemukiman yang memiliki
ruang terbuka hijau (RTH)
sebesar 10%
2 Jumlah kawasan industri kawa 2 2 2 2 2
san
Persentase kawasan % 50 50 50 50 50
industri yang memiliki
ruang terbuka hijau (RTH)
sebesar 10%
3 Jumlah pusat perdagangan buah 17 17 17 17 17
Persentase pusat % 100 100 100 100 100

II - 142
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

N Satua
Indikator 2005 2006 2007 2008 2009
o n
perdagangan yang
memiliki ruang terbuka
hijau (RTH) sebesar 10%
4 Jumlah usaha dan atau unit 100 109 117 129 146
kegiatan sumber tidak
bergerak
5 Persentase usaha dan atau % 5 5,7 6,1 7 8
kegiatan sumber tidak
bergerak yang memenuhi
persyaratan administratif
dan teknis pengendalian
pencemaran udara
6 Kualitas udara yang % 97 98 98 98 98
memenuhi baku mutu
udara ambient
B Tindak lanjut laporan
masyarakat akibat
pencemaran dan atau
kerusakan lingkungan
1 Jumlah laporan kasus 4 5 7 10 18
masyarakat akibat
pencemaran dan atau
kerusakan lingkungan
2 Persentase laporan % 100 100 100 100 90
masyarakat akibat
pencemaran dan atau
kerusakan lingkungan yang
telah ditindaklajuti
C Pencegahan pencemaran
air
1 Jumlah usaha dan atau unit 17 17 17 18 19
kegiatan yang berpotensi
mencemari badan air
2 Persentase usaha dan atau % 18 18 18 17 26
kegiatan yang telah mena
ati persyaratan adminis
tratif dan teknis pengen
dalian pencemaran air
Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal (2005-2009)

II - 143
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Penanggulangan pencemaran udara, ditujukan untuk


meningkatkan mutu udara dalam kehidupan. Upaya ini
meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran
serta pemulihan mutu udara dengan melakukan
inventarisasi mutu udara ambient, pencegahan sumber
pencemar, baik sumber pencemar bergerak maupun tidak
bergerak dan gangguan serta penanggulangan keadaan
darurat akibat pencemaran udara. Kualitas udara
Kabupaten Kendal yang memenuhi baku mutu udara
ambient sudah mencapai 98%. Lokasi yang harus
mendapat pemantauan dan pengendalian kondisi udara
ambient antara lain Kawasan industri, terminal, stasiun,
Pabrik Gula Cepiring, Pelabuhan, dan kawasan depan GOR
Bahurekso.

Tabel 2.93
Kondisi Udara Ambien Kabupaten Kendal Tahun 2008
Konsentrasi
No Lokasi Satuan
NO2 Ox SO2
Baku Mutu (µg/NM3) 150 200 305
1 Pemukiman (µg/NM3) 6,04 0,82 3,23
Nelayan Bandengan
2 Kawasan Industri (µg/NM3) 6,91 0,82 1,60
Nolokerto
3 GPM Langenharjo (µg/NM3) 7,72 0,82 1,60
4 Kawasan (µg/NM3) 7,37 2,68 23,93
Peternakan
Sukoharjo
5 TPA Cebak (µg/NM3) 10,40 2,58 5,00
Pegeruyung
6 Depan GOR (µg/NM3) 13,50 30,24 6,50
Bahurekso
7 Stasiun Weleri (µg/NM3) 99,12 1,10 10,78
8 PG Cepiring (µg/NM3) 24,28 72,55 7,19
9 Terminal Weleri (µg/NM3) 3,94 56,60 6,47
10 Perum. (µg/NM3) 9,14 23,22 4,31

II - 144
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Konsentrasi
No Lokasi Satuan
NO2 Ox SO2
Penyangkringan
11 Campurejo (µg/NM3) 31,45 34,75 16,85
(Kawasan Industri)
12 Kawasan Industri (µg/NM3) 24,49 34,92 16,45
Kaliwungu
13 Puskesmas Boja (µg/NM3) 33,30 35,75 16,85
14 Peternakan (µg/NM3) 51,51 28,57 6,70
Salamsari Boja
15 Kawasan Kebun (µg/NM3) 7,42 17,41 6,64
Karet Singorojo
16 Arteri Brangsong (µg/NM3) tad 17,07 19,93
17 Pelabuhan (µg/NM3) 34,67 13,00
Kaliwungu tad
Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal (2008)

Sumber daya alam harus dimanfaatkan untuk sebesar-


besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap
memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya
sehingga sumber daya alam senantiasa memiliki peran
ganda, yang acapkali dilematik, yaitu sebagai modal
pertumbuhan ekonomi (resource based economy) dan
sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan (life support
system), namun di lain pihak, kebijakan investasi ke arah
penyerapan tenaga kerja telah memicu pola produksi dan
konsumsi yang agresif, eksploitatif, dan ekspansif sehingga
fungsi lingkungan hidup semakin menurun, bahkan
mengarah pada kondisi yang mengkhawatirkan.
Sebagai bentuk komitmen Kabupaten Kendal dalam
upaya pelestarian lingkungan hidup maka telah
dilaksanakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Kabupaten Kendal tahun 2010 dimaksudkan untuk
menjaga konsisitensi pembangunan dan keserasian
perkembangan kota sesuai dengan RTRW Kabupaten
Kendal. Demikian pula dimaksudkan untuk mewujudkan

II - 145
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

konsistensi perwujudan tata ruang dengan menciptakan


keterpaduan pembangunan daerah.

3.15. Kelautan dan Perikanan


Kabupaten Kendal dengan panjang pantai 42,2 km
memiliki potensi perikanan tangkap, budidaya air payau
(tambak), perikanan budidaya darat (kolam), dan
perikanan tangkap di perairan umum. Dalam kurun waktu
lima tahun cenderung menurun dengan rata-rata
sebesar 0,29% per tahun, dari sebanyak 1.411.539 kg pada
tahun 2005 menjadi 1.321.149 kg. Walaupun demikian,
nilai perikanan tangkap menunjukkan peningkatan dari
Rp.5.496.272.000,00 pada tahun 2005 menjadi
Rp.7.253.967.000,00 pada tahun 2009. Jumlah dan nilai
produksi perikanan tangkap dilihat pada tabel berikut:

II - 146
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.94
Produksi Perikanan Tangkap (Laut) Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009
Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah produksi perikanan tangkap 1.411.539 1.054.130 1.132.413 1.127.163 1.321.149
di laut (kg)
Nilai Perikanan Tangkap (rupiah) 5.496.272.000 5.205.947.000 4.688.241.000 6.367.848.000 7.253.967.000
Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kendal (2005-2009)

Produksi perikanan budidaya air payau di Kabupaten Kendal dalam kurun waktu lima tahun
menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2005 produksi perikanan budidaya perikanan hanya sebanyak
6.054.070 kg, secara bertahap mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,30%
per tahun menjadi 7.419.005 kg pada tahun 2009. Nilai produksi perikanan juga meningkat secara
drastis dari sebanyak Rp 59.693.548.000,00 pada tahun 2005 menjadi Rp 107.099.993.360,00 pada
tahun 2009. Peningkatan jumlah produksi perikanan di Kabupaten Kendal tidak dipengaruhi oleh luas
tambak, dalam kurun waktu lima tahun luas tambak mengalami penurunan dari sebanyak 3.394,23 ha
pada tahun 2005 menjadi 3.292,20 ha pada tahun 2009. Kondisi ini menunjukkan bahwa produksi
perikanan budidaya air payau lebih disebabkan oleh peningkatan produktivitas. Jumlah dan nilai

II - 147
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

produksi perikanan budidaya air payau, serta luas tambak di Kabupaten Kendal dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 2.95
Produksi Perikanan Budidaya Air Payau (Tambak)
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah produksi perikanan 6.054.070 6.451.893 6.580.023 6.651.620 7.419.005
tambak (ton)
Nilai produksi perikanan 59.693.548.000 77.209.282.500 87.304.453.000 83.989.629.000 107.099.993.360
tambak (Rupiah)
Luas tambak (Ha) 3.394,23 3.394,23 3.531,54 3.531,54 3.292,20
Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kendal (2005-2009)

Produksi perikanan budidaya darat di Kabupaten Kendal dalam kurun waktu lima tahun
menunjukkan peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,17% per tahun dari sebanyak
479.982 kg pada tahun 2005 menjadi 605.964 kg pada tahun 2009. Luas kolam di Kabupaten Kendal
dalam kurun waktu lima tahun menunjukkan penurunan dari sebanyak 211.106 km2 pada tahun 2005
menjadi 605.964 km2 pada tahun 2009. Perkembangan produksi perikanan budidaya darat
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

II - 148
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.96
Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar (Kolam)
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
Indikator Kinerja
2005 2006 2007 2008 2009
Kunci
Jumlah produksi 479.982 495.341 507.995 519.079 605.964
perikanan kolam
(kg)
Nilai produksi 4.830.445.000 4.696.811.000 4.852.867.500 5.549.713.000 5.998.518.000
perikanan kolam
(Rupiah)
Luas Kolam (Ha) 211.106 214.905 182.460 182.460 144.256
Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kendal (2005-2009)

II - 149
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Dalam kurun waktu lima tahun 2005-2009 produksi


perikanan tangkap di perairan umum menunjukkan
peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
6,46%, dari sebanyak 102.637 kg pada tahun 2005
menjadi 130.899 kg pada tahun 2009. Kondisi ini
menunjukkan bahwa potensi sumberdaya perikanan di
perairan umum masih baik, yang ditunjang kondisi
perairan yang masih baik.
Produksi perikanan yang cukup tinggi, baik perikanan
tangkap maupun perikanan budidaya belum diikuti
dengan jumlah ekspor dan jumlah konsumsi ikan
masyarakat. Dalam kurun waktu empat tahun (2006-2009)
jumlah konsumsi ikan menunjukkan kecenderungan
peningkatan dengan rata-rata sebesar 2,07% dari
sebanyak 11,19 kg per kapita pada tahun 2006 menjadi
11,87 kg per kapita pada tahun 2009, hal ini disebabkan
oleh masih rendahnya daya beli masyarakat.
Produksi perikanan juga belum didukung keberadaan
usaha pengolahan ikan skala besar. Jumlah perusahaan
pengolahan perikanan di Kabupaten Kendal menunjukkan
penurunan dari sebanyak 79 unit usaha pada tahun 2005
menjadi hanya 65 unit usaha pada tahun 2009. Usaha
pengolahan ikan tersebut masih bersifat tradisional,
belum mengadopsi teknologi modern. Usaha pengolahan
ikan ini jika dikembangkan akan dapat meningkatkan nilai
jual produk perikanan, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Jumlah nelayan di Kabupaten Kendal pada tahun 2009
sebanyak 10.981 orang, terdiri dari 1.377 orang nelayan
juragan dan 9.604 nelayan pandega. Dilihat dari komposisi
tersebut, terlihat bahwa nelayan di Kabupaten Kendal
didominasi nelayan kecil. Kondisi ini menjadi salah satu

II - 150
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sebab tingkat pendapatan sebagian besar nelayan di


Kabupaten Kendal masih rendah.
Sarana prasarana perikanan di Kabupaten Kendal
meliputi tempat pelelangan ikan sebanyak 4 unit, yaitu TPI
Tawang di Kecamatan Rowosari, TPI Sendang Sikucing
Kecamatan Wonosari, TPI Bandengan Kecamatan Kendal,
dan TPI Tanggul Malang Pidodo. Jumlah kapal
penangkapan ikan di Kabupaten Kendal dalam kurun
waktu lima tahun menunjukkan kecenderungan menurun
dari sebanyak 1,776 unit pada tahun 2005 menjadi hanya
sebanyak 893 unit pada tahun 2009. Sebagian besar jenis
kapal ikan adalah perahu motor tempel. Perkembangan
jumlah kapal di Kabupaten Kendal dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.97
Jumlah Kapal Penangkapan Ikan
di Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009
No Jenis Kapal 2005 2006 2007 2008 2009
1. Kapal Motor 22 22 26 26 26
(unit)
2. Perahu Motor 1.754 1.754 1.404 1.404 867
Tempel (unit)
Jumlah (unit) 1.776 1.776 1.430 1.430 893
Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Kendal (2005-2009)

Jenis alat tangkap di Kabupaten Kendal antara lain


purse sine, payang jabur, bundes, jaring insang, mono
filamen, multi filamen, jaring klitik, jaring tramel net,
pancing dan lainnya. Dalam kurun waktu 5 tahun 2005-
2009 jumlah alat tangkap menunjukkan kecenderungan
menurun dari sebanyak 1.776 unit pada tahun 2005-2006,
sebanyak 1.889 unit pada tahun 2007, sebanyak 1.884
unit pada tahun 2008, dan 1.338 unit pada tahun 2009.

II - 151
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Perkembangan jumlah alat tangkap ikan di Kabupaten


Kendal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.98
Jumlah Alat Tangkap Ikan di Kabupaten Kendal
Tahun 2005-2009
Jenis Alat
No 2005 2006 2007 2008 2009
Tangkap
1. Purse sine 49 49 30 29 43
2. Payang jabur 660 660 265 641 18
3. Bundes 12 12 - 28 23
4. Jaring Insang 899
5. Mono filament 29 29 25 29 -
6. Multi filament - - - - -
7. Jaring klitik 804 804 - 973 297
8. Jaring tramel 91 91 685 - 53
net
9. Pancing - - 5 - 5
10. Lain-lain 131 131 879 184 -
Jumlah 1.776 1.776 1.889 1.884 1.338
Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Kendal (2005-2009)

Kerusakan di Pantai Kabupaten Kendal, terutama


perubahan garis pantai berupa abrasi pantai seluas 38,08
ha, dan akresi pantai seluas 260,05 ha. Salah satu upaya
yang dilakukan untuk mencegah abrasi dan akresi yaitu
melalui pengembangan tanaman mangrove. Luas
mangrove di Kabupaten Kendal pada tahun 2009 sebesar
90,40 ha.

3.16. Energi Sumber Daya Mineral


Pelayanan listrik oleh PT PLN (Persero) sangat
berpengaruh pada perkembangan industri di perdesaan.
Tingkat elektrifikasi desa di Kabupaten Kendal telah
mencapai 100% sejak tahun 2004 seluruh desa telah

II - 152
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

mendapatkan pelayanan listrik. Sistem kelistrikan di


Kabupaten Kendal termasuk dalam Interkoneksi Sistem
Kelistrikan Jawa–Bali. Penggunaan listrik terutama untuk
kegiatan rumah tangga, industri mikro, kecil dan
penerangan jalan umum semakin meningkat untuk
menunjang keamanan dan keindahan di jalan umum dan
tempat-tempat umum (alun-alun, taman kota, tempat-
tempat wisata dan lain-lain). Namun pelayanan listrik
PLN belum menjangkau rumah tangga dan kegiatan usaha
di desa-desa terpencil. Potensi pembangkit tenaga listrik
dari mikrohidro dan sumber tenaga listrik alternatif,
seperti PLTS, pembangit tenaga angin belum ada di
kabupaten Kendal, sehingga data tidak tersedia. Demikian
pula dengan energi alternatif berupa biogas, bio-disel dan
bio etanol belum ada di Kabupaten Kendal, sehingga data
tidak tersedia.
Banyaknya pelanggan listrik di Kabupaten Kendal
pada tahun 2005 sebanyak 173.073 unit dengan besarnya
daya tersambung sebesar 221.248.704 Va dan jumlah
energi terjual sebesar 426.709.614 Kwh. Pada tahun 2008
meningkat menjadi sebesar 197.113 unit, besarnya daya
tersambung sebesar 263.387.844 Va dan jumlah energi
terjual sebesar 660.104.591 Kwh dan tahun 2009
pelanggan listrik meningkat menjadi 206.407 unit,
besarnya daya terrsambung menjadi 274.407.444 Va dan
jumlah listrik terjual sebesar 680.552.956 Kwh. Sebagian
besar pelanggan adalah pelanggan rumah tangga kecil
(R-1) dengan daya sampai dengan 1.300 Watt.
Banyaknya penyalur bahan bakar minyak (BBM) di
Kabupaten Kendal sebanyak 22 unit, minyak tanah
sebanyak 7 unit dan stasiun pengisian gas LPG sebanyak 2
unit. Perincian besarnya BBM yang disalurkan di
Kabupaten Kendal, adalah sebagai berikut :

II - 153
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 2.99
Banyaknya BBM Terjual di Kabupaten Kendal
2005 – 2009 (kilo liter)
No Jenis BBM 2005 2006 2007 2008 2009
1 Premium 39.872 42.504 42.504 46.912 53.696
2 Minyak 38.590 37.020 37.020 33.000 25.020
Tanah
3 Solar 74.738 72.518 72.518 40.888 47.192
4 Pertamak 264 128 128 360 208
Jumlah 153.464 152.170 152.170 121.160 126.116
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2005 – 2009

Penyaluran bahan bakar minyak dilakukan oleh SPBU


untuk premium, pertamak dan minyak solar untuk
kendaraan bermotor dan usaha kecil dan penyaluran gas
LPG melalui SPBE. Banyaknya BBM yang disalurkan dari
tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan menurun,
terutama berkurangnya minyak tanah. Jumlah premium
yang disalurkan dari tahun 2005 – 2009 menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Untuk premium pada tahun
2005 sebesar 39.872 kl meningkat menjadi 53.696 kl pada
tahun 2009. Sedangkan penggunaan minyak tanah untuk
bahan bakat di rumah tangga dan industri kecil/
menengah semakin menurun dari 38.590 kl pada tahun
2005 dan menurun sejak tahun 2008 menjadi sebesar
33.000 kl. Pada tahun 2008 dilaksanakan kebijakan
pemerintah pusat untuk melakukan konversi minyak
tanah ke gas liquid petrolium gas (LPG) sebagai bahan
bakar minyak untuk memasak bagi rumah tangga kecil
dalam tabung 3 kg dan menghilangkan subsidi bagi minyak
tanah (kerosene), sehingga harga minyak tanah
berfluktuasi sesuai harga pasar minyak dunia. Pada tahun
2009 jumlah gas LPG yang disalurkan di Kabupaten Kendal
sebanyak 7.144 metrik ton yang di ditribusikan dalam
kemasan tabung 3 kg, 12 kg dan 50 kg yang dipergunakan

II - 154
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

industri menengah, industri besar serta hotel dan


restoran.
Sumbangan PDRB Kabupaten Kendal (ADHK tahun
2000) dari sektor pertambangan dan penggalian tahun
2006 diketahui sebesar Rp. 42,34 milyar meningkat
menjadi sebesar Rp. 53,22 milyar pada tahun 2009,
merupakan sektor penyumbang terkecil dalam PDRB
Kabupaten Kendal sebesar Rp. 5,02 trilyun.
Besarnya potensi bahan tambang di Kabupaten
Kendal terutama tambang galian C, pasir, batu, tanah urug
dan air bawah tanah (ABT). Kabupaten Kendal memiliki
sumber mata air bersih, baik berupa air permukaan di
sungai-sungai dan air bawah tanah yang dapat menjadi
sumber air bersih untuk rumah tangga dan industri dan
irigasi. Berikut dikemukakan hasil identifikasi bahan
tambang, antara lain :

Tabel 2.100
Potensi Bahan Tambang di Kabupaten Kendal
Jenis
No Bahan Lokasi Luas Penyebaran Volume (ton )
Galian
1 Pasir Pidodo Kulon Sepanjang 192,283 Ton
besi (Cepiring) pantai muara
kencan
diperkirakan
sepanjang 25 Ha.
Desa Mororejo Sepanjang tad
(Kaliwungu) pantai ngeboom
2 Trass Kaliputih 200 Ha pada 10 juta ton
Singorojo gunung jati
Cening 200 Ha 5 juta ton
Singorojo perbukitan
Cening 50 Ha 1 juta ton
Singorojo perbukitan
Gondang 25 Ha pada 12,5 juta
Limbangan gunung-gunung ton

II - 155
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Jenis
No Bahan Lokasi Luas Penyebaran Volume (ton )
Galian
kecil
3 Batu Sidokumpul 60 Ha sekitar 750.000
Kapur/ Patean gunung Kendang ton
Gamping Mojomerto 77,5 Ha sekitar 750.000 ton
Gemuh gunung Slamet
Sidodadi 115 Ha 46 juta ton
Patean sepanjang
gunung
Kemuning
Klairejo-Trayu 105 Ha sekitar 52,5 juta
Singorojo gunung Luntung ton
Kertasari 30 Ha 12 juta ton
Singorojo perbukitan kecil
Sidodadi 160 Ha 80 juta
Patean perbukitan kecil
Sidodadi 112,5 Ha sekitar 84,38 juta
Patean perbukitan gua
Lawu
4 Batu Pagersari 20 m x 7,25 km 67.000 ton
Endapan Patean sepanjang
sungai Logung
berupa Gosong
sungai
Getas 15 m x 3,35 km 93.000 ton
Blawong sepanjang
Pegeruyung sungai terong
Sidodadi 20 m x 7,25 km 217.000 ton
Patean sepanjang
sungai
Sanggrahan 20 m x 7,25 km 217.100 ton
Petean sepanjang
sungai Blukar
Sidodadi 20 m x 7,25 km 21.000 ton
Patean sepanjang
Logung
Singorojo 50 m x 1,05 km 760.000 ton
sepanjang

II - 156
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Jenis
No Bahan Lokasi Luas Penyebaran Volume (ton )
Galian
sungai Bodri
Kalirejo- 15 m x 1,65 km 255.000 ton
Trayu sungai Waridin
Singorojo
Tambaksari 10 m x 2,67 km 30.000 ton
Limbangan sepanjang
sungai Ringin
Gondang 10 m x 1,6 km 10.000 ton
Limbangan sepanjang
sungai Gongso
Kedungboto 10 m x 3,2 km 10.000 ton
Limbangan sepanjang
sungai Jurang
Sukodadi 10 m x 1 km 10.000 ton
Singorojo pada sungai
Pwedan Putih
3 Pasir Sidomukti 30 m x 5 km 300.000 ton
Weleri sepanjang
sungai Damar

Triharjo 30 m x 5 km 543.000 ton


Gemuh sepanjang
sungai Bodri
Margomulyo, 30 m x 4 km 294.000 ton
Tegorejo sepanjang
Penanggulan sungai Bodri
Pegandon
Nolokerto 5 m x 200 m 5.000 ton
Kaliwungu endapan S.
Purba
Kebonadem 10 m x 1,65 km 27.500 ton
Brangsong Sungai Waridin
4 Batu Bangunsari 875 Ha 437.500.000
Andesit Pageruyung Perbukitan dan ton
Pegunungan
Getas 795 Ha 397.500.000
Blawong Perbukitan ton

II - 157
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Jenis
No Bahan Lokasi Luas Penyebaran Volume (ton )
Galian
Pageuyung
Kaligading 130 Ha 26.000.000
Boja Persawahan dan ton
perbukitan
Tambaksari 95 Ha 47.000.000
Limbangan Persawahan dan ton
Perbukitan
Kedungboto 312,5 Ha 187.000.000
Limbangan perbukitan ton
Sukodadi Pada gunung 45 juta ton
Singorojo Cening 200 Ha
Cening 15 m x 1,65 km 30 juta ton
Singorojo Sungai Waridin
Kedungbata Pada perbukitan 7,5 juta ton
Limbangan gunung Sikendil
50 Ha
Pageruyung Pada puncak 37,5 juta
perbukitan 75 ton
Ha
Krikil 750 Ha 375 juta ton
Pageruyung perbukitan dan
pegunungan
5 Tanah Meteseh Boja 140 Ha persawahan 1,4 juta ton
liat pada perbukitan
rendah
Gemuh Blanten 75 Ha persawahan 750.000 ton
Botomulyo, 227,5 Ha 2.225.000 ton
Pandes, persawahan
Temengede
Cepiring
Weleri Ngasinan 10 Ha persawahan 800.000 ton
Karanganom, 120 Ha persawahan 1.200.000 ton
Payong Weleri
Kebondalem 7 m x 2,75 km 90.250 ton
Brangsong endapan Sungai
Wadirin
Sijeruk 95 Ha perswahan 50.000 ton
Langenharjo
II - 158
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Jenis
No Bahan Lokasi Luas Penyebaran Volume (ton )
Galian
Tambaksari 35 Ha persawahan 2.000.000 ton
Limbangan
Tambaksari 17,5 Ha 750.000 ton
Limbangan persawahan
Getas Blawong 8,5 Ha perswahan 750.000 ton
Pageruyung
6 Tanah Penyangkringan 82,5 Ha Perbukitan 12.375 juta ton
Urug Weleri kecil
Protomulyo 42,5 Ha perbukitan 8,5 juta ton
Kaliwungu
Nolokerto 210 Ha perbukitan 52 juta ton
Kaliwungu
Sumberejo 80 Ha perbukitan 8 juta ton
Kaliwungu
Pagergunung 200 Ha pada tad
Pegeruyung perbukitan
7 Minyak Patean 4 sumur bor tad
Bumi Sojomerto 18 sumur bor tad
Gemuh
Sukomangli tad 400 ton
Patean
Sumber data : website Kabupaten Kendal, 2009.Keterangan : tad
(tidak ada data)

Upaya pengendalian dan pengawasan pengambilan


bahan tambang dilakukan melalui mekanisme perijinan
(SIPD) dan pengawasan untuk semkin menekan
pertambangan tanpa ijin (PETI) di Kabupaten Kendal.

3.17. Kehutanan
Hutan rakyat di Kabupaten Kendal lebih luas
dibandingkan dengan luas hutan negara Kabupaten
Kendal dengan perbandingan 69:31. Pada tahun 2009 luas
hutan rakyat 38.397,8 ha, sedangkan luas hutan negara
2.970,86 ha. Hutan rakyat terdiri dari tanaman sengon,

II - 159
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

jati, dan campuran dengan komposisi luas hutan fluktuatif,


sedangkan hutan negara terdiri dari hutan produksi, hutan
produksi terbatas dan hutan lindung dengan luas hutan
relatif konstan. Jumlah kelompok tani hutan rakyat
sebanyak 146 kelompok dan jumlah Lembaga Masyarakat
Desa Hutan (LMDH) 35. Data luas lahan hutan Kabupaten
Kendal seperti tertera pada tabel.
Tabel 2.101
Luas lahan hutan (Ha) Kabupaten Kendal tahun 2005-
2009
N Tahun
Indikator
o 2005 2006 2007 2008 2009
A Luas Hutan
1 Hutan Negara
Hutan Produksi 10.481,60 10.481,60 10.481,60 10.481,60 10.481,60
Hutan Produksi 4.347,20 4.347,20 4.347,20 4.347,20 4.347,20
Terbatas
Hutan lindung 2.970,86 2.970,86 2.970,86 2.970,86 2.970,86
2 Hutan Rakyat
Sengon - 65,24 23,00 16,82 16,84
Jati - 30,25 39,60 43,32 44,96
Campuran - 40.562,00 40.562,00 42.146,00 38.336,00
Jumlah - 40.657,49 40.624,60 42.206,14 38.397,80
B Perkembangan
Kelompok Tani
dan Lembaga
Masyarakat
Desa Hutan
1 Jumlah 146 146 146 146 146
kelompok tani
hutan rakyat
2 Jumlah lembaga 35 35 35 35 35
masyarakat desa
hutan (LMDH)
Sumber: Profil Daerah Kabupaten Kendal (2005-2009)

Hasil hutan non HPH Kabupaten Kendal terdiri atas


kayu bulat, kayu gergajian, kayu olahan dan hasil hutan
ikutan. Data pada bulan Juni 2009, menunjukkan bahwa
II - 160
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kayu bulat Kabupaten Kendal masih jauh jika


dibandingkan hasil yang dicapai pada tahun 2008. Pada
tahun 2009 Kayu bulat hanya 4.765,42 m³ sementara pada
akhir 2008 hasil yang didapat adalah 24.772,99 m³,
sedangkan untuk kayu olahan baru mencapai 586,40 m³
sementara pada tahun 2008 sebanyak 2.096,41 m³.
Tabel 2.102
Tabel Hasil Hasil hutan non HPH Kabupataen Kendal
tahun 2005-2009
Jenis Satuan 2005 2006 2007 2008 2009
1) Kayu bulat m3 19.071,48 18.535,65 12.505,07 24.772,99 4.765,42
2) Kayu gergajian m3 31.845 2.252 258
3) Kayu Olahan m3 31.844.914 44.765.146 2.876,27 2.096,41 586,40
4) Hasil Hutan
Ikutan
- Terpentin m3 30.140,92 46.978,00
ton
- Daun Kayu m3 220,80 1.275
putih ton
b. Luas Lahan Ha 38.076,0 36,801,60 36,601,60 46,974,60 36,434,00
Kritis
c. Luas Lahan Ha 67,00 67,00
reboisasi
d. Luas lahan Ha 1.275 200 4.418 3.250 10.543
penghijauan
e. Luas Ha 320
kebakaran hutan
f. Industri Unit 112,00 71,00 53,00 53,00 0
pengolahan Hasil
Hutan
Sumber: Profil Daerah Kabupaten Kendal (2005-2009)

Luas lahan kritis semakin meningkat dan


peningkatannya lebih besar dibandingkan lahan
penghijauan yang dilakukan. Luasan lahan kritis tahun
2007 lahan kritis seluas 36.860,10 ha dan meningkat tajam
pada tahun 2008 menjadi seluas 46.974,6 ha. Data dari
Dinas Pertanian Kabupaten Kendal pada pertengahan
tahun 2009, luas lahan kritis sebesar 36.434 ha.

II - 161
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Sedangkan pada tahun 2007 luas lahan penghijauan yang


diusahakan seluas 4.418 ha dan berkurang pada tahun
2008, yaitu hanya 3.250 ha dan tahun 2009 meningkat
menjadi 10.543 ha.

II - 162
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN

A. Kinerja Keuangan Masa Lalu


1. Pengelolaan Keuangan Daerah
Dasar dalam pengelolaan keuangan daerah, sejak
berlakunya kebijakan otonomi pada tahun 2001, adalah
Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah No. 58
tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 13 tahun
2006 juncto Permendagri No. 59 tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta peraturan
perundang-undangan lain yang terkait.
Beberapa prinsip disiplin anggaran dalam penyusunan
anggaran daerah, antara lain adalah (1) pendapatan yang
direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara
rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan
merupakan batas tertinggi pengeluaran; (2) penganggaran
pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan
daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan
melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak
mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD; (3)
semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun
anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD
dan dibukukan dalam rekening Kas Umum Daerah.
Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah
penyelarasan kebijakan (policy), perencanaan (planning)
dengan penganggaran (budgeting) antara pemerintah
(pusat) dengan pemerintah daerah agar tidak saling tumpang

III - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

tindih. Penyusunan APBD pada dasarnya bertujuan untuk


menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya
yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat
sesuai kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi
bagi pelaksanaan pengelolaan anggaran secara baik.
Siklus pengelolaan keuangan daerah dibagi ke dalam
tiga (3) tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan
atau implementasi dan tahap pelaporan dan evaluasi kinerja.

2. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat
penting, karena dalam tahap ini harus dapat merencanakan
prioritas dalam pelaksanaan pemba-ngunan. Prioritas
tersebut disusun dalam masing-masing tahapan (tahun
anggaran) selama kurun waktu lima tahun. Perencanaan
penganggaran perlu memperhatikan beberapa prinsip, yaitu
efisiensi, efektivitas dan prioritas. Setiap tahunnya tahap
perencanaan penyusunan anggaran diawali dengan
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Penyusunan RKPD menggunakan pedoman UU No. 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Jo UU
No. 12 tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas UU No. 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah dan Permendagri No. 54
tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP No. 8 tahun 2008. Salah
satu pendekatan dalam penyusunan RKPD adalah
pendekatan partisipatif, yaitu sebesar mungkin mengako-
modasi kebutuhan masyarakat. Aspirasi masyarakat dalam
penyusunan perencanaan pembangunan di Kabupaten
Kendal disalurkan melalui forum Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah (Musrenbangda) yang diseleng-

III - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

garakan secara berjenjang. Musyawarah pembangunan


dilaksanakan dari tingkat kelurahan/desa, meningkat di
kecamatan sampai dengan Musrenbang di tingkat
kabupaten.
Penyusunan RKPD tersebut memperhatikan dan
mengacu dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal tahun 2010–
2015. Selanjutnya RKPD tersebut digunakan sebagai
pedoman untuk menyusun Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). KUA
ditetapkan bersama antara eksekutif dengan legislatif
sebagai kebijakan bersama untuk pedoman penyusunan
APBD. KUA dan PPAS selanjutnya digunakan sebagai
pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. Proses penyusunan anggaran diawali dengan
penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) oleh setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan menggunakan
pedoman KUA dan PPAS. RKA selanjutnya dikumpulkan
kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk
digabungkan dengan RKA SKPD lainnya dan disusun menjadi
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
RAPBD selanjutnya diserahkan kepada DPRD untuk
dibahas oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama
eksekutif. RAPBD tersebut apabila sudah disepakati oleh
DPRD selanjutnya dikonsultasikan kepada gubernur untuk
mendapatkan koreksi dan persetujuan dari gubernur.
Setelah memperoleh tanggapan dari gubernur selanjutnya
apabila ada perubahan dilakukan revisi dan selanjutnya
ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang APBD.
Penetapan anggaran dalam peraturan daerah setiap tahun
dilakukan sebelum bulan Januari setiap tahunnya, sehingga
APBD Kabupaten Kendal sudah dapat diimplementasikan
tepat pada bulan Januari pada tahun berkenaan.

III - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3. Tahap Pelaksanaan atau Implementasi


Tahap pelaksanaan atau implementasi anggaran adalah
pelaksanaan APBD yang telah disahkan oleh DPRD. Dalam
tahap pelaksanaan anggaran terdapat proses yang harus
dilaksanakan yaitu penyusunan sistem akuntansi pemerintah
daerah. Pemerintah Kabupaten Kendal dalam tahap
implementasi ini telah menerapkan sistem akuntansi
pemerintah daerah mengacu pada Peraturan Pemerintah
No. 54 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Sistem akuntansi pemerintah daerah ini dilaksanakan agar
pengelolaan keuangan menjadi lebih tertib dan
menghindarkan atau mengurangi terjadinya kebocoran
anggaran.
Secara Spesifik Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten
Kendal diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kendal
Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 3 Tahun 2008
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun
2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Kendal. Pengelolaan Keuangan Daerah yang
diatur dalam peraturan daerah ini meliputi kekuasaan
pengelolaan keuangan daerah, Penyusunan Rancangan
APBD, Pelaksanaan APBD, Perubahan APBD, Pengelolaan Kas
Penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan
daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, kerugian
daerah, Pengelolaan BUMD, Pembinaan dan Pengawasan
Pengelolaan keuangan daerah, serta sistem informasi
keuangan daerah.
Selain sistem akuntansi, dalam tahap implementasi
anggaran yang penting dilakukan adalah proses pelaksanaan
APBD itu sendiri. Proses pelaksanaan APBD di Kabupaten
Kendal diawali dengan penjabaran APBD ke dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang disusun oleh SKPD. DPA

III - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

selanjutnya diverifikasi oleh tim verifikasi DPA. Dokumen


Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) ini selanjutnya
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan APBD tahun
berjalan. Pada semester pertama pelaksanaan APBD disusun
laporan realisasi APBD semester I. Laporan ini digunakan
sebagai pedoman untuk menyusun Rencana APBD
Perubahan pada tahun yang bersangkutan. Selanjutnya pada
bulan September tahun yang bersangkutan ditetapkan APBD
Perubahan. Penjabaran ke dalam kegiatan sama dengan
penjabaran dalam DPA.

4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Kinerja


Pada akhir pelaksanaan program atau pada akhir tahun
anggaran yaitu bulan Desember selambat-lambatnya tiga
bulan setelah berakhirnya tahun anggaran pemerintah
Kabupaten Kendal menyusun laporan pelaksanaan anggaran
dan pembangunan. Laporan tersebut sesuai dengan PP No. 3
tahun 2007 terdiri dari tiga macam, yaitu Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati, Laporan
Penyeleng-garaan Pemerintah Daerah (LPPD) dan laporan
kepada masyarakat yang disebut Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILPPD). Dalam laporan
tersebut termasuk laporan akuntansi yang berupa neraca
pemerintah daerah dan laporan keuangan pemerintah
daerah. Laporan keuangan pemerintah daerah selanjutnya
akan diaudit oleh auditor independen, untuk kemudian
dipublikasikan kepada masyarakat.
Pada akhir tahun anggaran dilakukan evaluasi terhadap
penyelenggaraan pembangunan dan pelaksanaan APBD
selama tahun anggaran berjalan. Sesuai amanat PP No.8
tahun 2008 evaluasi pelaksanaan anggaran dan
pembangunan dilakukan dengan berpedoman pada RKPD
dan RPJMD serta Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi
urusan wajib yang telah ditetapkan SPM-nya oleh Menteri

III - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

yang membidangi. Evaluasi dilakukan baik secara internal


oleh masing-masing SKPD maupun secara eksternal dari hasil
pengawasan oleh DPRD. Hasil evaluasi merupakan umpan
balik (feedback) bagi masukan perencanaan pembangunan
tahun yang akan datang.
Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang
akuntabel dan transparan, pemerintah daerah wajib
menyampaikan pertanggungjawaban, berupa: (1) Laporan
Realisasi Anggaran, (2) Neraca, (3) Laporan Arus Kas, dan (4)
Catatan atas Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan dan diaudit oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).

1. Kinerja Pelaksanaan APBD


Perkembangan APBD Kabupaten Kendal tahun 2006
sampai dengan tahun 2010 cenderung mengalami
peningkatan baik pada pendapatan maupun pada belanja.
Peningkatan pendapatan dari tahun 2006 sampai dengan
tahun 2010 sebesar rata-rata 10% per tahun. Sedangkan
anggaran belanja dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010
meningkat rata-rata sebesar 19%. APBD Kabupaten Kendal
selama kurun waktu 2006-2010 mengalami surplus dan
defisit, Pada tahun 2008 terjadi defisit, Tahun 2009 terjadi
surplus dan pada tahun 2010 mengalami defisit sebesar
Rp.30.203.589.000,-. Dengan mengambil kebijakan anggaran
defisit diharapkan akan dapat memacu peningkatan
Pendapatan.
APBD Kabupaten Kendal secara rinci terlihat pada tabel
sebagai berikut:

III - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 3.1.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kendal Realisasi Tahun 2006 – 2009
dan Perubahan Tahun 2010
No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
A Pendapatan 576.116.856.185 649.846.229.931,50 717.457.925.312 790.488.556.783 797.918.557.135
1 Pendapatan Asli Daerah 63.330.008.493 75.741.768.759,50 66.241.915.686 76.805.714.198 75.773.781.000
1.1 Pajak Daerah 17.052.569.007 28.750.596.886 19.835.901.652 19.575.799.135 17.003.000.000
1.2 Retribusi Daerah 26.453.618.967 26.037.622.114,50 30.028.908.258 38.433.218.926 11.119.985.000
1.3 Jumlah Hasil Perusahaan 2.601.868.585 1.752.476.637 2.876.310.749 3.596.623.249 4.078.820.000
milik daerah dan hasil
Pengrl Kekada
1.4 Penerimaan lain- lain PAD 17.221.951.934 19.201.073.122 13.500.795.027 15.200.072.888 43.571.976.000
yang Sah
Jumlah Pendapatan Asli 63.330.008.493 75.741.768.759,50 66.241.915.686 76.805.714.198 75.773.781.000
Daerah
2 Dana Perimbangan 469.399.483.519 533.302.665.702 590.802.043.274 641.676.763.566 638.706.214.041
2.1 Bagi hasil Pajak / Bagi hasil 28.063.483.519 32.818.774.139 39.911.809.274 53.972.703.566 59.484.628.041
bukan Pajak
2.2 Dana Alokasi Umum 409.296.000.000 453.755.000.000 490.895.234.000 512.809.060.000 520.676.886.000
2.3 Dana Alokasi Khusus 32.040.000.000 46.728.891.563 59.995.000.000 74.895.000.000 58.544.700.000
Jumlah Dana 469.399.483.519 533.302.665.702 590.802.043.274 641.676.763.566 638.706.214.041
Perimbangan

III - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010


3 Lain- Lain Pendapatan 43.387.364.173 40.801.795.470 60.413.966.352 72.006.079.019 83.438.562.094
yang sah
3.1 Dana bagi hasil Pajak dari 39.812.658.517 28.070.052.470 31.422.021.702 34.764.534.019 36.467.927.094
Provinsi
3.2 Bantuan Keuangan Provinsi 3.574.705.656 12.731.743.000 20.988.302.250 12.918.075.000 16.842.567.000

3.3 Dana Penyesuaian - - 8.003.642.400 24.323.470.000 30.128.068.000


Otonomi Khusus
Jumlah Lain-lain 43.387.364.173 40.801.795.470 60.413.966.352 72.006.079.019 83.438.562.094
Pendapatan yang sah
B Belanja Daerah 595.187.422.909 756.328.308.161 786.546.927.240 828.122.146.135
1 Belanja Tidak Langsung 310.843.174.548 450.383.935.597 485.630.289.268 610.957.417.311
1.1 Belanja Pegawai 264.499.459.218 375.026.110.412 403.454.919.130 483.490.473.411
1.2 Belanja Bunga 195.371.014 174.873.337 151.217.179 175.000.000
1.3 Belanja Hibah - 5.272.350.000 4.892.905.887 51.386.654.114
1.4 Belanja Bantuan Sosial 18.002.105.744 24.344.811.754 37.356.024.663 33.670.090.000
1.5 Belanja Bantuan Keuangan 26.646.238.572 45.565.790.094 39.775.222.409 38.868.000.000
kepada hasil Provinsi /
Kabupaten Kota dan
Pemerintah Daerah
1.6 Belanja Tidak Terduga 1.500.000.000 - - 3.367.199.786

III - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010


2 Belanja Langsung 284.344.248.361 305.944.372.564 300.916.637.972 217.164.728.824
2.1 Belanja Pegawai 39.326.989.884 26.353.697.495 28.136.607.467 24.648.524.650
2.2 Belanja Barang dan Jasa 126.427.589.218 162.999.229.261 161.888.546.745 126.122.119.974
2.3 Belanja Modal 118.589.669.259 116.591.445.808 110.891.483.760 66.394.084.200
SURPLUS / DEFISIT 576.116.856.185 54.658.807.023 -38.870.382.849 3.941.629.543 -30.203.589.000

C Pembiayaan Daerah
1 Penerimaan Pembiayaan 37.885.257.380,74 59.042.604.563,24 88.960.324.792,74 72.203.837.812,74 36.977.136.850
1.1 Sisa Lebih perhitungan 37.885.257.380,74 59.042.604.563,24 87.360.324.792,74 46.702.219.712,74 30.977.136.850
anggaran sebelumnya
1.2 Penerimaan Kembali - - 1.600.000.000 22.751.618.100 3.000.000.000
pemberian pinjaman
daerah
1.3 Penerimaan Kembali - - - 2.750.000.000 3.000.000.000
pemberian pinjaman
daerah SKPD
2 Pengeluaran Pembiayaan 1.996.438.042 25.873.058.204 3.387.722.231 7.998.029.730 6.773.547.850
2.1 Penyertaan Modal 1.607.636.233 6.439.500.000 1.612.692.500 2.323.000.000 500.000.000
(Investasi) Daerah
2.2 Pembayaran Pokok Utang 388.801.809 175.365.204 175.029.731 175.029.730 273.547.850
2.3 Pemberian Pinjaman - 19.258.193.000 1.600.000.000 2.750.000.000 3.000.000.000
Daerah

III - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010


2.4 Pengembalian Kembali - - 2.750.000.000 3.000.000.000
pemberian pinjaman -
daerah
3 Pembiayaan Netto 35.888.819.338,74 33.169.546.359,24 85.572.602.561,74 64.205.808.082,74 30.203.589.000
Sisa lebih / kurang 59.042.604.563,24 87.359.220.836,74 46.702.219.712,74 68.115.082.285,74 -
pembiayaan anggaran
tahun berkenaan
Sumber : DPKD Kabupaten Kendal, 2010

III - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Secara rinci perbandingan antara pendapatan dengan belanja daerah pada tahun 2007-2010 terlihat
pada Tabel dibawah ini.

Tabel 3.2.
Perbandingan antara Pendapatan dengan Belanja pada APBD
Kabupaten Kendal Realisasi Tahun 2007-2009 dan Perubahan 2010
Persentase
No. Tahun Total Pendapatan Total Belanja Surplus/Defisit surplus/
defisit
1. 2007 649.846.229.931,50 595.187.422.909 54.658.807.023 8,41
2. 2008 717.457.925.312 756.328.308.161 -38.870.382.849 (5,42)
3. 2009 790.488.556.783 786.546.927.240 3.941.629.543 0,50
4. 2010 797.918.557.135 828.122.146.135 -30.203.589.000 (3,79)

III - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Dari tabel tersebut terlihat bahwa selama kurun waktu


2007- 2010 APBD mengalami surplus dan defisit secara
bergantian. Pada tahun 2010 anggaran mengalami defisit
sebesar 3,79% dari total pendapatan. Diharapkan pada tahun
2011, defisit anggaran dapat ditekan sehingga tidak lebih
dari 3%, agar sesuai dengan ketentuan dalam Permendagri
59 tahun 2007 yang menyebutkan bahwa defisit anggaran
tidak boleh melebihi 3% dari APBD.

a. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah Kabupaten Kendal dikelom-
pokkan menjadi 3 bagian. Pengelompokan tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD), meliputi : Pajak Daerah;
Retribusi Daerah; Hasil Pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan; Lain-lain PAD yang sah.
Besarnya Pendapatan Asli Daerah mencerminkan
kemampuan daerah dalam membiayai pemba-ngunan
daerah secara mandiri. Proporsi PAD terhadap total
pendapatan mencerminkan kemam-puan desentralisasi
fiskal daerah. Semakin tinggi persentase PAD terhadap
Total Pendapatan menunjukkan bahwa derajad
kemampuan fiskal daerah semakin tinggi.
2) Dana Perimbangan, meliputi : Dana bagi hasil; Dana
Alokasi Umum; Dana Alokasi Khusus.
Sumber pendapatan daerah juga bersumber dari dana
bagi hasil pajak dan bukan pajak serta dana
perimbangan yang berupa Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Bagi sebagian besar
pemerintah kabupaten/kota, Dana Perim-bangan
menjadi komponen terbesar dalam struktur pendapatan
daerah. Dengan demikian pendapatan daerah terbesar
berasal dari DAU. Demikian juga di Kabupaten Kendal,
dalam struktur pendapatan daerah Kabupaten Kendal

III - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

komponen DAU merupakan sumber pendapatan daerah


terbesar. Kondisi ini menunjukkan bahwa
ketergantungan pememerintah Kabupaten Kendal
terhadap Pemerintah Pusat masih tinggi.
3) Lain-lain Pendapatan yang sah.
Sumber pendapatan daerah juga bersumber dari lain-
lain pendapatan yang sah. Sumber pendapatan dari lain-
lain pendapatan yang sah terdiri dari Hibah, Dana
Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari pemerintah Provinsi
dan pemerintah daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya. Lain-lain pendapatan yang
sah merupakan sumber pendapatan yang berasal dari
berbagai sumber termasuk dana bantuan keuangan.
Jumlah dana dari sumber pendapatan ini cukup besar
dan cukup berarti bagi pemerintah Kabupaten/kota.

III - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 3.3.
Gambaran Pendapatan, Kabupaten Kendal Tahun 2006-2010 (Rupiah)
No Uraian 2006 P (%) 2007 P (%) 2008 P (%) 2009 P (%) 2010 P (%)
A Pendapatan 576.116.856.185 649.377.097.386,5 717.457.925.312 790.488.556.783 797.918.557.135
1 Pendapatan Asli Daerah 63.330.008.493 10,99% 75.741.768.759,5 11,66% 66.241.915.686 9,23% 76.805.714.198 9,72% 75.773.781.000 9,50%
1.1 Pajak Daerah 17.052.569.007 26,93% 28.750.596.886 37,96% 19.835.901.652 29,94% 19.575.799.135 25,49% 17.003.000.000 22,44%
1.2 Retribusi Daerah 26.453.618.967 41,77% 26.037.622.114,50 34,38% 30.028.908.258 45,33% 38.433.218.926 50,04% 11.119.985.000 14,68%
1.3 Jumlah Hasil Perusahaan 2.601.868.585 4,11% 1.752.476.637 2,31% 2.876.310.749 4,34% 3.596.623.249 4,68% 4.078.820.000 5,38%
milik daerah dan hasil
Pengrl Kekada
1.4 Penerimaan lain- lain PAD 17.221.951.934 27,19% 19.201.073.122 25,35% 13.500.795.027 20,38% 15.200.072.888 19,79% 43.571.976.000 57,50%
yang Sah
2 Dana Perimbangan 509.212.142.036 88,39% 533.302.725.702 82,13% 590.802.043.274 82,35% 641.676.763.566 81,17% 638.706.214.041 80,05%
2.1 Bagi hasil Pajak / Bagi hasil 28.063.483.519 5,51% 32.818.834.139 6,15% 39.911.809.274 6,76% 53.972.703.566 8,41% 59.484.628.041 9,31%
bukan Pajak
2.2 Dana Alokasi Umum 409.296.000.000 80,38% 453.755.000.000 85,08% 490.895.234.000 83,09% 512.809.060.000 79,92% 520.676.886.000 81,52%
2.3 Dana Alokasi Khusus 32.040.000.000 6,29% 46.728.891.563 8,76% 59.995.000.000 10,15% 74.895.000.000 11,67% 58.544.700.000 9,17%
Dana Perimbangan dari 39.812.658.517 7,82% 0% 0% 0% 0%
Provinsi
3 Lain- Lain Pendapatan 3.574.705.656 0,62% 40.332.602.925 6,21% 60.413.966.352 8,42% 72.006.079.019 9,11% 83.438.562.094 10,46%
yang sah
3.1 Dana bagi hasil Pajak dari - 0% 25.918.551.518 64,26% 31.422.021.702 52,01% 34.764.534.019 48,28% 36.467.927.094 43,71%
Provinsi
3.2 Bantuan Keuangan - 0% 14.414.051.407 35,74% 20.988.302.250 34,74% 12.918.075.000 17,94% 16.842.567.000 20,19%
Provinsi
3.3 Dana Penyesuaian - 0% - 0% 8.003.642.400 13,25% 24.323.470.000 33,78% 30.128.068.000 36,11%

III - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

No Uraian 2006 P (%) 2007 P (%) 2008 P (%) 2009 P (%) 2010 P (%)
Otonomi Khusus
Jumlah Pendapatan 576.116.856.185 100% 649.377.097.386,50 100% 717.457.925.312 100% 790.488.556.783 100% 797.918.557.135 100%
Derajat Desentralisasi 10,99% 11,66% 9,23% 9,72% 9,72%
Fiskal
Kemandirian keuangan 12,35% 13,20% 10,17% 10,76% 10,76%
Kemapuan PAD dlm 11,45% 12,73% 8,76% 9,76% 9,76%
belanja daerah
Pertumbuhan PAD 65,08% 19,60% -12,54% 15,95% 15,95%
Pertumbuhan Pajak 72,05% 68,60% -31,01% -1,31% -1,31%
Daerah
Pertumbuhan retribusi 42,62% -1,57% 15,33% 27,99% 27,99%
daerah
Pertumbuhan dana 71,21% -100% - - -
perimbangan
Pertumbuhan Belanja 50,55% 7,64% 27,07% 4
daerah
Sumber : DPKD Kabupaten Kendal, 2010
Ket: P = Proporsi (%)

III - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel tersebut menunjukkan bahwa selama kurun waktu


2006–2010 pendapatan Daerah Kabupaten Kendal
menunjukkan adanya peningkatan. Pendapatan daerah dari
tahun ke tahun didominasi dari pos Dana Perimbangan
dengan proporsi sebesar 80,05% atau sebesar
Rp.638.706.214.041 pada tahun 2010. Dimana dana alokasi
umum memberikan kontribusi yang terbesar senilai Rp.
520.676.886.000 atau 65,25% dari total pendapatan.

Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten


Kendal selama kurun waktu 2007-2010 fluktuatif. Pada tahun
2008 PAD mengalami penurunan dan meningkat kembali
pada tahun 2010. Proporsi PAD terhadap pendapatan daerah
selama tahun 2006-2010 relatif konstan berkisar antara 9 -
12% Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan fiskal
daerah Kabupaten Kendal relatif rendah. Struktur
pendapatan daerah didominasi oleh retribusi daerah.
Kontribusi retribusi daerah terhadap total pendapatan asli
daerah berkisar sebesar 34% - 50%. Sedangkan kontribusi
terbesar kedua adalah pajak daerah berkisar antara 25% -
38%. Namun begitu peran PAD terhadap pendapatan daerah
Kabupaten Kendal pada tahun 2010 mengalami
pertumbuhan sebesar 17,49% dari tahun 2008, dengan
peran tertinggi adalah peningkatan pendapatan dari lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp.
43.571.976.000,- atau 5,46% dari total pendapatan pada
tahun 2010.

Proporsi dana perimbangan selama kurun waktu 2006-


2010 fluktuatif. Proporsi dana perimbangan terhadap total
pendapatan masih tetap tinggi. Pada tahun 2006 proporsi
dana perimbangan terhadap total pendapatan sebesar
88,39%, pada tahun 2010 menurun menjadi sebesar 80,05%.
Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan

III - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

daerah dari aspek keuangan untuk membiayai pembangunan


daerah. Dana Alokasi Umum (DAU), secara nominal DAU
mengalami peningkatan dari tahun 2006–2010, secara
proporsi, persentase DAU terhadap total dana perimbangan
meningkat. Pada tahun 2006 persentase DAU terhadap
Pendapatan dana perimbangan sebesar 80,38% pada tahun
2010 meningkat menjadi 81,52%.

Sumber pendapatan daerah yang bersumber dari


pendapatan lain-lain yang sah secara nominal maupun
proporsi terhadap total pendapatan mengalami peningkatan
selama kurun waktu 2006-2010. Pada tahun 2006 proporsi
sumber pendapatan ini sebesar 0,62% dan pada tahun 2010
sebesar 10,46%. Sumbangan terbesar dari sumber
pendapatan ini adalah dari bagi hasil pajak dari pemerintah
provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya yaitu sebesar
43,71% dari total Pendapatan lain-lain yang sah pada tahun
2010.

Peningkatan pendapatan yang cukup tinggi pada tahun


2010 terletak pada pos lain-lain pendapatan daerah yang sah
dimana proporsinya pada tahun 2010 ini mencapai 10,46%
atau sebesar Rp.83.438.562.094, sedangkan pada tahun-
tahun sebelumnya hanya 7,71%. Kontribusi terbesar pada
pos ini adalah pada penerimaan dana bagi hasil pajak
Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya, dengan nilai Rp.
36.467.927.094 atau 4,57% dari total pendapatan tahun
2010.

b. Belanja Daerah;
1) Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan, meliputi:

III - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

a). Belanja pegawai dalam bentuk gaji dan tunjangan,


tambahan penghasilan pegawai, penerimaan lainnya
pimpinan dan Anggota DPRD serta Bupat/Wakil
Bupati dan biaya pemungutan pajak daerah.
b). Belanja bunga digunakan untuk pembayaran bunga
atas pinjaman Pemerintah Daerah kepada pihak
lainnya.
c). Subsidi, digunakan untuk menganggarkan bantuan
biaya produksi kepada perusahaan/lembaga
tertentu agar harga jual produksi/jasa yang
dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
d). Belanja hibah, yaitu pemberian hibah untuk
penyelenggaraan program dan kegiatan yang
bersifat cross cutting issue.
e). Bantuan sosial, yaitu bantuan sosial organisasi
kemasyarakatan antara lain bantuan keagamaan,
pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan pangan
dan bantuan partai politik.
f). Belanja bagi hasil, meliputi belanja bagi hasil pajak
daerah dan retribusi daerah
g). Bantuan keuangan yang bersifat umum maupun
khusus
h). Belanja tak terduga, untuk kegiatan yang sifatnya
tidak bisa atau diharapkan tidak terulang.
2) Belanja Langsung
Belanja Langsung, merupakan belanja yang
dianggarkan terkait langsung dengan program dan
kegiatan, meliputi :
a). Belanja pegawai, untuk pengeluaran honorarium
PNS, honorarium non PNS dan uang lembur
b). Belanja barang dan jasa, untuk pengeluaran bahan
habis pakai, bahan material, jasa kantor, premi
asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan
penggandaan, sewa alat berat, sewa perlengkapan,

III - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sewa perlengkapan dan alat kantor, makanan dan


minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian
kerja, pakaian khusus, perjalanan dinas, bea siswa
pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi dan
bimbingan teknis perjalanan pindah tugas dan lain
sebagainya.
c). Belanja modal, untuk pengeluaran pengadaan
tanah, alat-alat berat, alat-alat angkutan di darat
bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor,
alat-alat angkutan di air bermotor, alat-alat
angkutan di air tidak bermotor, alat-alat bengkel,
alat-alat pengolahan pertanian dan peternakan,
peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer
dan lain-lain.
Secara keseluruhan struktur belanja di Kabupaten Kendal
adalah sebagai berikut:

III - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 3.4.
Belanja Daerah Proporsinya terhadap Total Pendapatan
Kabupaten Kendal Tahun 2007-2009 (ribu rupiah)
r
No Uraian 2007 P (%) 2008 P (%) 2009 P (%) 2010 P (%) rata-
rata
A Pendapatan 649.846.229.931,50 717.457.925.312 790.488.556.783 797.918.557.135
B Belanja Daerah 595.187.422.909 91,66 756.328.308.161 105,42 786.546.927.240 99,51 828.122.146.135 103,79 9,12
1 Belanja Tidak Langsung 310.843.174.548 52,23 450.383.935.597 59,55 485.630.289.268 61,74 610.957.417.311 73,78 15,30
1,1 Belanja Pegawai 264.499.459.218 44,44 375.026.110.412 49,59 403.454.919.130 51,29 483.490.473.411 79,14 14,20
1,2 Belanja Bunga 195.371.014 0,03 174.873.337 0,02 151.217.179 0,02 175.000.000 0,04 -3,48
1,3 Belanja Hibah - 0 5.272.350.000 0,70 4.892.905.887 0,62 51.386.654.114 6,44
1,4 Belanja Bantuan Sosial 18.002.105.744 3,02 24.344.811.754 3,22 37.356.024.663 4,75 33.670.090.000 4,22 12,18
1,5 Belanja Bantuan Keuangan kepada 26.646.238.572 4,48 45.565.790.094 6,02 39.775.222.409 5,06 38.868.000.000 4,87
hasil Provinsi / Kabupaten Kota dan
Pemerintah Daerah 23,52
1,6 Belanja Tidak Terduga 1.500.000.000 0,25 0 0 3.367.199.786 0,41
- -
2 Belanja Langsung 284.344.248.361 47,77 305.944.372.564 40,45 300.916.637.972 38,26 217.164.728.824 27,22 2,24
2,1 Belanja Pegawai 39.326.989.884 6,61 26.353.697.495 3,48 28.136.607.467 3,58 24.648.524.650 11,35 -11,05
2,2 Belanja Barang dan Jasa 126.427.589.218 21,24 162.999.229.261 21,55 161.888.546.745 20,58 126.122.119.974 511,68 9,41
2,3 Belanja Modal 118.589.669.259 19,92 116.591.445.808 15,42 110.891.483.760 14,10 66.394.084.200 52,64 -1,01
SURPLUS / DEFISIT 54.658.807.023 -38.870.382.849 3.941.629.543 -30.203.589.000
Keterangan : P = Proporsi terhadap total Belanja r rata-rata = Pertumbuhan rata-rata
Sumber DPPAKD Kabupaten Kendal 2010.

III - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tebel di atas menunjukkan bahwa proporsi belanja


daerah terhadap total pendapatan pada tahun 2006
sebesar 91,66, dan setelah tahun 2006 persentase belanja
daerah terhadap total pendapatan bergantian antara
berada di bawah 100% dan di atas 100%. Artinya belanja
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal pada
tahun 2006 terjadi surplus dan pada tahun 2007 terjadi
surplus dan pada tahun 2008 dan 2010 mengalami defisit
yaitu belanja lebih besar dibandingkan dengan total
pendapatan.

Struktur belanja daerah menunjukkan bahwa alokasi


belanja daerah sebagian besar untuk pos Belanja Tidak
Langsung, yaitu pada tahun 2009 sebesar 61,74%. Proporsi
belanja tidak langsung terhadap total belanja dari tahun
2006-2009 selalu meningkat. Hal yang sebaliknya proporsi
belanja langsung terhadap total belanja mengalami
penurunan. Hal ini berarti sebagian besar belanja
digunakan untuk pembiayaan birokrasi daripada kepada
masyarakat secara langsung. Sebagian besar dana pada
pos belanja tidak langsung digunakan untuk belanja
pegawai atau untuk gaji pegawai.

Proporsi pos belanja pegawai terhadap total belanja


sebesar 51,29% pada tahun 2009. Hal ini berarti lebih dari
separoh APBD digunakan untuk membayar gaji pegawai.
Sedangkan belanja barang dan jasa dalam belanja
langsung hanya sebesar 20,58% dan belanja modal
sebesar 14,10%. Hal ini berarti alokasi dana untuk
pembangunan berkisar 22,63% dari total belanja. Suatu
proporsi yang kecil untuk menyele-saikan permasalahan
pembangunan Kabupaten Kendal yang cukup besar.

III - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2. Neraca Daerah
Kemampuan keuangan daerah terlihat dari neraca daerah.
Hasil analisis neraca akan diketahui rasio likuiditas, rasio
solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan asset
daerah. Hasil analisis terhadap neraca daerah akan
dihasilkan rasio likuiditas yaitu seberapa besar
kemampuan daerah dalam rangka memenuhi kewajiban
jangka pendek.
Neraca daerah kabupaten Kendal adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5.
Pertumbuhan Neraca Daerah
Kabupaten Kendal per 31 Desember 2009 dan 2008
r
URAIAN 2009 2008
pertumbuhan
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara 65.751.745.976,74 45.413.913.707,74 44,78
Umum Daerah
Kas di Bendahara 102.917.573 1.340.820.249 -92,32
Pengeluaran
Kas di Bendahara 49.111.670 69.715.359 -29,55
Penerimaan
Kas di RSUD Dr. H. 2.293.846.247 0
Soewondo
Investasi Jangka 0 0
Pendek
Piutang Pajak 3.495.619.770 3.117.847.430 12,12
Piutang Retribusi 992.738.114 2.179.696.444 -54,46
Bagian Lancar 0 0
Pinjaman Kepada
Perusahaan Negara
Bagian Lancar 0 0
Pinjaman Kepada
Perusahaan Daerah
Bagian Lancar 0 0
Pinjaman Kepada
Perusahaan Pusat
Bagian Lancar 0 0
Pinjaman Kepada
Perusahaan Daerah
Lainnya
Bagian Lancar Tagihan 0 0

III - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

r
URAIAN 2009 2008
pertumbuhan
Penjualan Angsuran
Bagian Lancar 0 0
Tuntutan
Perbendaharaan
Bagian Lancar 0 0
Tuntutan Ganti Rugi
Piutang Lainnya 1.017.900.000 0
Persediaan 8.807.389.006 9.173.090.379,20 -3,99
Jumlah Aset Lancar 82.511.268.356,74 61.295.083.568,94 34,61

INVESTASI JANGKA
PANJANG
Investasi Non
Permanen
Pinjaman Kepada 0 0
Perusahaan Negara
Pinjaman Kepada 0 0
Perusahaan Daerah
Pinjaman Kepada 0 0
Pemerintah Daerah
Lainnya
Investasi Dalam Surat 0 0
Utang Negara
Investasi Dalam Proyek 0 0
Pembangunan
Investasi Non 3.076.750.000 3.351.192.500 -8,19
Permanen Lainnya
Jumlah Investasi Non 3.076.750.000 3.351.192.500 -8,19
Permanen
Investasi Permanen
Penyertaan Modal 35.861.751.066,87 33.788.751.066,87 6,14
Pemerintah Daerah
Investasi Permanen 0 0
Lainnya
Jumlah Investasi 35.861.751.066,87 33.788.751.066,87 6,14
Permanen
Jumlah Investasi 38.938.501.066,87 37.139.943.566,87 4,84
Jangka Panjang

ASET TETAP
Tanah 946.918.183.380 275.434.021.000 243,79
Peralatan dan Mesin 170.158.302.600 288.507.629.000 -41,02
Gedung dan Bangunan 1.060.194.459.117,41 848.913.780.500 24,89
Jalan, Irigasi, Jaringan 468.168.490.280 698.565.868.000 -32,98

III - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

r
URAIAN 2009 2008
pertumbuhan
Aset Tetap Lainnya 19.182.611.000 52.007.359.670 -63,12
Konstruksi Dalam 960.675.000 1.111.251.000 -13,55
Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan 0 0
Jumlah Aset Tetap 2.665.582.721.377,41 2.164.539.909.170 23,15

DANA CADANGAN
Dana Cadangan 0 0
Jumlah Dana 0 0
Cadangan

ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan 3.080.369.010 0
Angsuran
Piutang Jangka 150.000.000 0
Panjang LUEP
Tuntutan 0 0
Perbendaharaan
Tuntutan Ganti Rugi 0 0
Aset Tak Berwujud 8.018.650.350 7.587.350.350 5,68
Aset Lain-Lain 145.878.850 19.428.498.850 -99,25
Jumlah Aset Lainnya 11.394.898.210 27.015.849.200 -57,82

JUMLAH ASET 2.798.427.389.011,02 2.289.990.785.505,81 22,20

r
URAIAN 2009 2008
pertumbuhan
KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
Utang Perhitungan 33.417.511 6.130.467 445,11
Fihak Ketiga (PFK)
Utang Bunga 0 0
Bagian Lancar Utang 0 0
Dalam Negeri -
Pemerintah Pusat
Bagian Lancar Utang 0 0
Dalam Negeri -
Pemerintah Daerah
Lainnya
Bagian Lancar Utang 0 0
Dalam Negeri -

III - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

r
URAIAN 2009 2008
pertumbuhan
Lembaga Keuangan
Bank
Bagian Lancar Utang 0 0
Dalam Negeri -
Lembaga Keuangan
bukan Bank
Bagian Lancar Utang 0 0
Dalam Negeri - Obligasi
Bagian Lancar Utang 305.395.276,96 326.246.909,07 -6,39
Jangka Panjang
Lainnya
Utang Jangka Pendek 3.690.707.319 2.279.538.914 61,91
Lainnya
Jumlah Kewajiban 4.029.520.106,96 2.611.916.290,07 54,27
Jangka Pendek

KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
Utang Dalam Negeri - 0 0
Pemerintah Pusat
Utang Dalam Negeri - 0 0
Pemerintah Daerah
Lainnya
Utang Dalam Negeri - 0 0
Lembaga Keuangan
Bank
Utang Dalam Negeri - 0 0
Lembaga Keuangan
bukan Bank
Utang Dalam Negeri - 0 0
Obligasi
Utang Jangka Panjang 1.307.201.033,10 1.263.069.102,93 3,49
Lainnya
Jumlah Kewajiban 1.307.201.033,10 1.263.069.102,93 3,49
Jangka Panjang

JUMLAH KEWAJIBAN 5.336.721.140,06 3.874.985.393 37,72

EKUITAS DANA

EKUITAS DANA
LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan 68.115.082.285,74 46.702.219.712,74 45,85
Anggaran (SiLPA)
III - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

r
URAIAN 2009 2008
pertumbuhan
Pendapatan yang 49.121.670 116.099.136 -57,69
Ditangguhkan
Cadangan Piutang 5.506.257.884 5.297.543.874 3,94
Cadangan Persediaan 8.807.389.006 9.173.090.379,20 -3,99
Dana yang harus (3.996.102.595,96) (2.605.785.823,07) 53,35
disediakan untuk
pembayaran utang
jangka pendek
Jumlah Ekuitas Dana 78.481.748.249,78 58.683.167.278,87 33,74
Lancar

EKUITAS DANA
INVESTASI
Diinvestasikan dalam 38.938.501.066,87 37.139.943.566,87 4,84
Investasi Jangka
Panjang
Diinvestasikan dalam 2.665.582.721.377,41 2.164.539.909.170 23,15
Aset Tetap
Diinvestasikan dalam 11.394.898.210 27.015.849.200 -57,82
Aset Lainnya
Dana yang harus (1.307.201.033,10) (1.263.069.102,93) 3,49
disediakan untuk
pembayaran utang
jangka panjang
Jumlah Ekuitas Dana 2.714.608.919.621,18 2.227.432.632.833,94 21,87
Investasi
EKUITAS DANA
CADANGAN
Diinvestasikan dalam 0 0
Dana Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana 0 0
Cadangan
JUMLAH EKUITAS 2.793.090.667.870,96 2.286.115.800.112,81 22,18
DANA
JUMLAH KEWAJIBAN 2.798.427.389.011,02 2.289.990.785.505,81 22,20
DAN EKUITAS DANA

Berdasarkan data neraca di atas selanjutnya dianalisis rasio


rasio lancar, rasio cepat (quick ratio) dan rasio total hutang
terhadap total asset dan rasio total hutang terhadap modal.
Hasil analisis ditemukan bahwa pada tahun 2008 rasio lancar
sebesar 2.346,75% dan pada tahun 2009 turun menjadi
III - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sebesar 2.047,67%. Artinya bahwa tingkat likuiditas


keuangan pemerintah Kabupaten Kendal pada tahun 2008
dan 2009 relatif lancar. Sedangkan rasio cepat (quick rasio)
ditemukan hasil sebesar 1.996% pada tahun 2008 dan pada
tahun 2009 sedikit turun menjadi sebesar 1.829%. Kondisi ini
menunjukkan kemampuan daerah untuk membayar hutang
cukup baik. Secara rinci perhitungan analisis dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 3.6.
Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Kendal
No Uraian 2008 2009
1 Rasio Lancar 2.346,75 % 2.047,67 %
2 Rasio Quick (Quick 1.996 % 1.829 %
ratio)
3 Rasio Total Hutang 0,19 % 0,19 %
terhadap total Asset
4 Rasio Utang 0,17 % 0,19 %
Terhadap Modal

B. Kebijakan Pengelolaan Masa Lalu

Kebijakan anggaran secara umum ditujukan dalam


rangka memecahkan masalah penting dan mendesak yang
dapat menjadi bidang/sektor pengungkit (prime mover)
pembangunan guna tercapainya pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan berkualitas serta penciptaan lapangan kerja yang
memadai, dengan tetap memperhatikan pemenuhan
kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan
perumahan permukiman serta penanggulangan kemiskinan.
Pelaksanaan anggaran tahun 2006 – 2010 memutuskan
menggunakan kebijakan yang berbeda-beda. Sebagaimana
telah diuraikan di muka pada tahun 2007 menggunakan
kebijakan anggaran surplus, 2008 memutuskan meng-

III - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

gunakan kebijakan defisit, pada tahun 2009 menggunakan


kebijakan surplus dan pada tahun 2010 kembali mengambil
kebijakan anggaran defisit. Gambaran surplus defisit riil
anggaran terlihat pada tabel berikut:

III - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 3.7.
Gambaran Anggaran Realisasi dan Perubahan APBD Kabupaten Kendal
Tahun 2007-2010 (Rupiah)

No Uraian 2007 2008 2009 2010


1 Pendapatan Daerah 649.846.229.931,50 717.457.925.312 790.488.556.783 797.918.557.135
dikurangi
2 Belanja Daerah 595.187.422.909 756.328.308.161 786.546.927.240 828.122.146.135
3 Pengeluaran 25.873.058.204 3.387.722.231 7.998.029.730 6.773.547.850
pembiayaan daerah
Defisit/surplus riil 28,785,748,818 -42,258,105,080 -4,056,400,187 -36,977,136,850

III - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Penutupan defisit anggaran Kabupaten Kendal sebagian besar dilakukan dengan menggunakan
sumber-sumber penerimaan pembiayaan daerah. Pada tahun 2007 dan 2009 terdapat surplus yang
dimasukkan dalam Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA). Sementara itu Pada tahun 2008 dan 2010
penutupan defisit riil anggaran sebagian besar dilakukan menggunakan SILPA. Secara rinci penutupan
defisit riil anggaran adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8.
Komposisi Defisit Riil Anggaran Realisasi APBD
Tahun 2007-2009 Kabupaten Kendal
No Uraian 2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp)
1 Realiasasi Pendapatan Daerah 649.846.229.931,50 717.457.925.312 790.488.556.783
Dikurangi realisasi :
2 Belanja Daerah 595.187.422.909 756.328.308.161 786.546.927.240
3 Pengeluaran pembiayaan Daerah 25.873.058.204 3.387.722.231 7.998.029.730
A Defisit riil 28,785,748,818 -42,258,105,080 -4,056,400,187
ditutup oleh realisasi penerimaan
pembiayaan :
4 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 59.042.604.563,24 87.360.324.792,74 46.702.219.712,74
(SiLPA) Tahun anggaran
sebelumnya
5 Pencairan Dana Cadangan -
6 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah -
III - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

No Uraian 2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp)


yang dipisahkan
7 Penerimaan Pinjaman Daerah 22.751.618.100
8 Penerimaan Kembali Pemberian 1.600.000.000 2.750.000.000
Pinjaman Daerah
9 Penerimaan Piutang Daerah -
Uang Kas dan Perhitungan
B Total realisasi penerimaan 59.042.604.563,24 88.960.324.792,74 72.203.837.812,74
pembiayaan daerah
A-B Sisa lebih Pembiayaan anggaran 110.286.176.518
tahun berkenaan 46.702.219.712 68.147.437.625

III - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kebijakan


anggaran defisit pada tahun 2008 dan defisit riil pada tahun
2009 dapat ditutup dengan penerimaan pembiayaan daerah.
Pada akhir tahun anggaran masih terdapat sisa lebih
pembiayaan anggaran tahun yang berkenaan.
Pembiayaan setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
tahun-tahun anggaran berikutnya, atau merupakan transaksi
keuangan untuk menutup defisit atau memanfaatkan
surplus. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
Penerimaan pembiayaan mencakup:
a. sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran
sebelumnya (SILPA),
b. pencairan dana cadangan
c. hasil penjualan kekayaan daerah
d. penerimaan pinjaman daerah
e. penerimaan kembali pemberian pinjaman
f. penerimaan piutang daerah
Pengeluaran pembiayaan mencakup:
a. pembentukan dana cadangan
b. penyertaan modal pemerintah daerah
c. pembayaran pokok hutang
d. pemberian pinjaman daerah.
Realisasi penerimaan pembiayaan daerah dan
pengeluaran pembiayaan daerah Kabupaten Kendal tahun
2006-2009 dan APBD perubahan tahun 2010 dapat dilihat
pada tabel berikut:

III - 32
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 3.9.
Struktur Pembiayaan Kabupaten Kendal Tahun 2005-2009 (Rupiah)

No Uraian 2005 P (%) 2006 P (%) 2007 P (%) 2008 P (%) 2009 P (%)
A Penerimaan Pembiayaan 18.647.307.229,74 37.885.257.380,74 59.042.604.563,24 88.960.324.792,74 72.203.837.812,74
Daerah
1 Sisa lebih perhitungan 18.647.307.229,74 37.885.257.380,74 59.042.604.563,24 87.360.324.792,74 46.702.219.712,74
anggaran tahun anggaran
sebelumnya
2 Penerimaan Kembali - - - 1.600.000.000 2.750.000.000
pemberian Pinjaman
3 Penerimaan Pinjaman - - - - 22.751.618.100
Daerah
4 Penerimaaan Piutang - - - - -
Daerah
B Pengeluaran Daerah 3.692.653.900 1.996.438.042 25.873.058.204 3.387.722.231 7.998.029.730
1 Penyertaan Modal ( 3.283.000.000 88,91% 1.607.636.233 80,53% 6.439.500.000 24,89% 1.612.692.500 47,60% 2.323.000.000 29,04%
Investasi ) Pemerintah
Daerah
2 Pembiayaan Pokok Utang 409.653.900 11,09% 388.801.809 19,47% 175.365.204 0,68% 175.029.731 5,17% 175.029.730 2,19%
3 Pemberian Pinjaman - 0% - 0% 19.258.193.000 74,43% 1.600.000.000 47,23% 2.750.000.000 34,38%
Daerah

III - 33
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

No Uraian 2005 P (%) 2006 P (%) 2007 P (%) 2008 P (%) 2009 P (%)
4 Transfer ke dana - 0% - 0% - 0% - 0% 2.750.000.000 34,38%
cadangan
5 Sisa lebih penerimaan th - 0% - 0% - 0% - 0% - 0%
sekarang
Pembiyaan Netto 14.954.653.329,74 35.888.819.338,74 33.169.546.359,24 85.572.602.561,74 64.205.808.082,74
Sisa lebih / kurang 37.885.257.380,74 59.042.604.563,24 87.359.220.836,74 46.702.219.712,74 68.115.082.285,74
pembiayaan tahun
berkenaan

Sumber : DPKD Kabupaten Kendal, 2010


Ket: P = Proporsi (%)

III - 34
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

C. Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan pembangunan daerah mengacu
pada RKP-D, KUA dan PPAS yang telah disusun. Pendanaan
pembangunan di Kabupaten Kendal disusun oleh panitia
anggaran dengan memperhatikan prioritas-prioritas yang
telah ditetapkan dan prediksi pendapatan baik Pendapatan
Asli Daerah (PAD) maupun dana perimbangan dan dana bagi
hasil. Kerangka anggaran selain berpedoman RKPD, KUA dan
PPAS juga berpedoman pada Permendagri No. 13 tahun
2006 dan Permendagri No. 59 tahun 2007. Kerangka
anggaran Kabupaten Kendal dituangkan dalam bentuk APBD
Kabupaten Kendal. Struktur APBD terdiri dari Pendapatan
daerah, Belanja daerah dan Pembiayaan daerah
Kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu merupakan
langkah-langkah pengelolaan keuangan yang telah dilaksa-
nakan pada kurun waktu 2006 – 2010. Analisis kebijakan
keuangan masa lalu meliputi indikator proporsi penggunaan
anggaran dan analisis pembiayaan.
Proyeksi anggaran pada masa lima tahun ke depan
mencerminkan ketersediaan dana untuk pembiayaan
pembangunan dalam rangka mencapai visi dan misi dalam
RPJMD. Proyeksi keuangan daerah didasarkan pada asumsi-
asumsi sebagai berikut:
1. Pertumbuhan rata-rata pendapatan dan belanja terlalu
tinggi sehingga penetapan rata-rata pertumbuhan
ditetapkan dengan expert judgement berdasarkan
perliaku past performance pertumbuhan masing-masing
pos.
2. Pendapatan daerah mengalami peningkatan siginfikan
karena berlakunya Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
3. Pertumbuhan belanja diasumsikan meningkat namun
proporsi Belanja Tidak Langsung dengan Belanja Langsung
tetap dipertahankan pada tingkatan 66%:34%, walaupun

III - 35
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

belanja pegawai meningkat diperkirakan akan tertutup


dari peningkatan pendapatan dan peningkatan

Berdasarkan asumsi tersebut, pendapatan dan belanja


Kabupaten Kendal diproyeksikan sebagai berikut:

III - 36
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Tabel 3.10.
Perhitungan Proyeksi APBD Kabupaten Kendal
Tahun 2011-2015

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015


PENDAPATAN
A 823.746.577.765,69 858.828.760.836,32 895.866.427.871,49 935.002.215.063.62 976.391.139.416,61 1.020.201.770.083,76
DAERAH
Pendapatan Asli
1 7,29 82.404.850.763,03 88.412.164.383,66 94.857.411.167,23 101.772.516.441.32 109.191.732.889,89 117.151.810.217,56
Daerah

2 Dana Perimbangan 3,14 661.825.413.941,97 682.606.731.939,75 704.040.583.322,66 726.147.457.638.99 748.948.487.808,85 772.465.470.326,05


Lain - lain pendapatan
3 10,43 79.516.313.060,68 87.809.864.512,91 96.968.433.381,61 107.082.240.983.31 118.250.918.717,87 130.584.489.540,14
daerah

B BELANJA DAERAH 829.919.801.050,16 875.648.382.088,02 923.896.607.941,07 974.803.311.038.63 1.028.514.973.476,85 1.085.186.148.515,43


Belanja Tidak
1 6,51 512.422.656.325,90 540.657.144.689,46 570.447.353.361,85 601.879.002.532.09 635.042.535.571,60 670.033.379.281,60
Langsung

2 Belanja Langsung 3,46 317.497.144.724,26 334.991.237.398,56 353.449.254.579,23 372.924.308.506.54 393.472.437.905,25 415.152.769.233,83

C Pembiayaan (6.173.223.284,47) (16.819.621.251,70) (28.030.180.069,58) (39.801.095.975.01) (52.123.834.060,24) (64.984.378.431,67)

Sumber data : Prediksi Perhitungan APBD Kab. Kendal 2010-2015 (Diolah Tim Penyusun)

III - 37
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

A. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan di Kabupaten Kendal adalah:
1. Belum optimalnya akses, mutu dan kesesuaian pendidikan
pada semua jenjang pendidikan termasuk PAUD dan
pendidikan luar biasa.
2. Belum optimalnya akses dan kualitas pelayanan
kesehatan, baik kesehatan dasar maupun rujukan.
3. Belum optimalnya perkembangan usaha ekonomi
produktif masyarakat khususnya untuk usaha mikro, kecil
dan menengah.
4. Masih rendahnya tingkat keberdayaan masyarakat
khususnya belum optimalnya perlindungan terhadap
jaminan hak-hak sipil dan hak politik masyarakat.
5. Rendahnya investasi daerah khususnya untuk PMA dan
PMDN serta non fasilitas.
6. Belum optimalnya kualitas dan kuantitias infrastruktur
pendukung investasi dan aktivitas ekonomi masyarakat.
7. Belum optimalnya iklim usaha dan lingkungan kehidupan
masyarakat.
8. Belum optimalnya kesetaraan dan keadilan gender dan
penghargaan tinggi terhadap HAM.
9. Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan yang
amanah (good governance).
10. Belum optimalnya kualitas lingkungan hidup dan
pelestarian lingkungan hidup.

IV - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

B. Isu Strategis
1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat
1.1. Pendidikan
Isu strategis dibidang pendidikan adalah:
1) Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar PAUD, terbukti
APK PAUD sampai dengan tahun 2009 sebesar 35%.
2) Masih rendahnya ketersediaan sarana dan prasrana PAUD,
jumlah PAUD sampai dengan tahun 2009 sebesar 425 unit.
3) Belum optimalnya kualitas sarana dan prasarana
pendidikan dasar.
4) Rendahnya partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan
dasar, terlihat dari APM SD sebesar 85,42% dan 72,54%.
5) Masih rendahnya partisipasi masyarakat pada pendidikan
menengah, terlihat dari APM menengah sebesar 41,42%.
6) Masih rendahnya kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan, terlihat dari guru layak mengajar sebesar
untuk SD 20,34% dan SMP sebesar 79,84%.
7) Masih rendahnya penyelenggaraan pendidikan non
formal.
8) Masih rendahnya kualitas manajemen penyeleng-garaan
pelayanan pendidikan, terbukti yang terakreditasi A masih
kurang dari 75% untuk pendidikan dasar dan menengah.

1.2. Kesehatan
Isu strategis dibidang kesehatan adalah:
1) Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak
menular masih tinggi. Angka kesakitan demam berdarah
masih tinggi di atas angka nasional, penemuan infeksi HIV
dan AIDS tiap tahun cenderung meningkat, serta adanya
ancaman pandemi flu burung. Penyakit - penyakit
menular/infeksi belum semua dapat diatasi, disisi lain
angka kesakitan dan kematian beberapa penyakit tidak
menular dan degeratif seperti diabetes melitus (DM),

IV - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kardiovaskular dan kanker (keganasan) cenderung


meningkat.
2) Kualitas lingkungan rendah. Cakupan sanitasi dasar seperti
cakupan air bersih, cakupan jamban keluarga, cakupan
sarana pembuangan air limbah rendah, serta proporsi
rumah sehat rendah.
3) Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat
masih rendah. Kebiasaan cuci tangan dengan sabun,
sebelum makan dan sesudah buang air besar (BAB) belum
membudaya, dan kebiasaan merokok di masyarakat masih
tinggi.
4) Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu, serta
prevalensi gizi buruk.
5) Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang bermutu, belum optimal. Kondisi ini antara lain
disebabkan jumlah dan kualitas sumber daya kesehatan
yang belum memadai, serta ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan yang belum memadai.
6) Sistem perencanaan dan penganggaran belum optimal
dan belum terpadu karena dukungan informasi kesehatan
yang kurang memadai, baik ketepatan, keakuratan
maupun kelengkapan.

1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Isu strategis dibidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera adalah:
1) Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti
keluarga berencana. Hal ini ditandai dengan masih
kurangnya capaian , persentase peserta KB aktif.
2) Masih kurangnya partisipasi laki-laki dalam Program KB.
Hal ini ditandai dengan masih rendahnya persentase
pengguna alkon MOP dan Kondom (1-3%) dan cenderung
stagnan.

IV - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3) Masih kurangnya tenaga penyuluh KB (PLKB), prasarana


dan sarana pendukung kegiatan.
4) Masih tingginya persentase keluarga pra sejahtera dan KS
I (termasuk keluarga miskin) terutama di perdesaan dan
masyarakat nelayan.

1.4. Sosial
Isu strategis dibidang sosial adalah:
1) Masih tingginya jumlah PMKS di Kabupaten Kendal, hal ini
dikarenakan peran PSKS dan swasta belum optimal dalam
penanganan dan pembinaan PMKS.
2) Masih rendahnya cakupan penanganan PMKS. Sampai
dengan tahun 2009 PMKS yang ditangani baru 15%.
3) Belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana
pelayanan rehabilitasi sosial baik panti dan diluar panti
dan nonpanti dalam melakukan pembinaan dan
rehabilitasi PMKS.

1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Isu strategis dibidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak adalah:
1) Masih tingginya kesenjangan antara laki-laki dan
perempuan, terutama dalam bidang pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan dan upah kerja perempuan
lebih rendah daripada laki-laki.
2) Belum optimalnya perlindungan hukum dan HAM bagi
perempuan dan anak, ditunjukan dengan meningkatnya
kasus kekerasan terhadap perempuan.
3) Masih rendahnya pendidikan dan angka buta aksara bagi
penduduk perempuan, terutama di perdesaan.
4) Belum optimalnya kelembagaan dan program
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

IV - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Isu strategis dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa
adalah:
1) Belum optimalnya peran kelembagaan masyarakat dalam
upaya pemberdayaan masyarakat.
2) Belum optimanya kinerja pengurus kelembagaan
masyarakat.
3) Belum optimalnya kelembagaan masyarakat di tingkat
kelurahan dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
4) Belum optimalnya kelembagaan sosial ekonomi di tingkat
kelurahan dalam meningkatkan ketrampilan dan
penggunaan teknologi tepat guna dalam usaha ekonomi
keluarga.

1.7. Kebudayaan
Isu strategis dibidang kebudayaan adalah:
1) Masih rendahnya perlindungan dan pemeliharaan benda
cagar budaya daerah.
2) Masih rendahnya perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan kesenian khususnya kesenian tradi-sional.
3) Masih rendahnya kerjasama di bidang kebudayaan dengan
daerah lain dan luar negeri.
4) Belum optimalnya perlindungan, pembinaan, pengem-
bangan dan pemanfaatan kegiatan tradisi budaya.
5) Kurang tersedianya sarana aktifitas seni budaya.

1.8. Kependudukan dan Pencatatan sipil


Isu strategis dibidang kependudukan dan pencatatan sipil
adalah:
1) Belum optimalnya pelayanan administrasi kependu-dukan
dan pencatatan sipil sesuai harapan masyarakat, antara
lain disebabkan penyelesaian administrasi kependudukan

IV - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

dan cacatan sipil yang tidak sesuai target, waktu


pelayanan lama, biaya administrasi dan kesadaran
masyarakat.
2) Belum terbangunnya Sistem Administrasi Kependudu-kan
(SIAK) yang mantap sehingga belum dapat dimanfaatkan
untuk berbagai kepentingan.
3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus
dokumen administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil. Hal ini terlihat dari masih banyaknya penduduk yang
belum memiliki dokumen kependu-dukan dan pencatatan
sipil secara lengkap.
4) Belum mantapnya kerjasama antar pelaksanaan dalam
pelayanan administrasi kependudukan dan pencatat-an
sipil.

1.9. Ketenagakerjaan
Isu strategis dibidang ketenagakerjaan adalah:
1) Masih tingginya angka pengangguran dan setengah
penganggur disebabkan masih terbatasnya kesem-patan
kerja dan kemampuan bekerja.
2) Tingkat partisipasi angkatan kerja yang masih rendah.
3) Belum optimalnya sistem informasi bursa pasar kerja.
4) Rendahnya kompetensi pencari kerja dibandingkan
dengan tuntutan pasar kerja yang ada, ditandai dengan
masih banyaknya pencari kerja yang hanya berpendidikan
SMA.
5) Belum optimalnya peran lembaga-lembaga penyeleng-
garaan pendidikan dan pelatihan.
6) Belum optimalnya peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan, ditandai dengan masih adanya pekerja
sektor informal pada umumnya belum mendapatkan
jaminan keselamatan kerja dan perlindungan sosial.

IV - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.10. Kepemudaan dan Olahraga


Isu strategis dibidang kepemudaan dan olahraga adalah:
1) Belum terwujudnya peran pemuda dalam kegiatan
pembangunan sesuai harapan. Hal ini disebabkan
kapasitas pemuda masih rendah sehingga keterlibatan
pemuda dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan masih rendah serta akses pemuda
dalam setiap tahapan pembangunan tersebut belum
terwujud.
2) Masih rendahnya jiwa kewirausahaan dikalangan generasi
muda. Hal ini dikarenakan dorongan dan motivasi pemuda
untuk mengembangkan potensi diri dalam kegiatan usaha
ekonomi produktif muda masih rendah.
3) Peran serta organisasi kepemudaan dalam meningkatkan
kapasitas pemuda masih rendah. Organisasi kepemudaan
selama ini masih bersifat formalistis belum mencerminkan
sebuah organisasi yang dibentuk atas kebutuhan dan
tujuan yang sama dalam mengembangkan kapasitas
pemuda serta belum terwujudnya koordinasi dan
kerjasama antar organisasi olahraga dalam mewujudkan
prestasi olahraga.
4) Peran kelembagaan/organisasi olahraga dalam meningkat-
kan prestasi olahraga masih rendah. Hal ini dapat dilihat
atlet Kabupaten Kendal selama lima tahun terakhir belum
menunjukkan prestasi yang nyata pada tingkat provinsi
maupun nasional.
5) Pola-pola pembibitan olahraga belum berdampak secara
baik terhadap penyiapan dan regenerasi atlet, hal ini
dapat dilihat masih rendahnya kegiatan-kegiatan lomba
untuk menyiapkan bibit-bibit atlet berprestasi dan
peningkatan kapasitas pembina/pelatih olahraga belum
sesuai harapan dan kebutuhan.
6) Rendahnya prestasi dan pemasyarakatan olahraga, hal ini
dikarenakan pembinaan dan pembibitan atlet berprestasi

IV - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

belum berjalan dengan baik dan berkelanjutan dan upaya


untuk mensosialisasikan gerakan memasyarakatkan olah
raga pada masyarakat luas belum berjalan secara terus
menerus dan berkelanjutan.
7) Sarana dan prasarana untuk mendukung pembangunan
dibidang olahraga masih sangat terbatas. Hal ini dapat
dilihat perbandingan antara jumlah sarana dan prasarana
olahraga belum sesuai dengan kebutuhan.

1.11. Ketransmigrasian
Isu strategis dibidang ketransmigrasian adalah:
1) Belum optimalnya kerjasama antar wilayah, dalam
penyelenggaran transmigrasi.
2) Belum optimalnya penyebaran informasi ketransmi-
grasian kepada masyarakat.
3) Rendahnya minat dan motovasi masyarakat untuk
mengikuti program transmigran.
4) Rendahnya kualitas sumberdaya manusia, baik dalam
kemampuan ketrampilan maupun dalam pendanaan.

2. Kelompok Pelayanan Umum


2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Isu strategis dibidang kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri adalah:
1) Belum optimalnya pemeliharaan keamanan, ketertib-an
masyarakat (kantrantibmas) dan pencegahan tindak
kriminal, terutama di perkotaan dan wilayah perbatasan.
2) Belum optimalnya upaya peningkatan wawasan kebang-
saan bagi generasi muda, kelompok perem-puan dan
masyarakat perdesaan.
3) Kurangnya kegiatan kemitraan antar lembaga dalam
masyarakat terkait dengan pengembangan wawasan
kebangsaan bagi tokoh masyarakat/agama, tokoh

IV - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

perempuan, generasi muda dan lembaga-lembaga


swadaya masyarakat.
4) Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat
dalam meningkatkan ketertiban dan keamanan, terutama
peningkatan kemitraan polisi dan masya-rakat dan
kesadaran hukum dan hak asasi manusia (HAM).
5) Masih kurangnya upaya pencegahan dan pemberan-tasan
penyakit masyarakat (pekat), terutama penyalahgunaan
Napza, pelacuran dan perjudian.
6) Belum optimalnya pendidikan politik, kesadaran hak dan
kewajiban warga negara bagi generasi muda, perempuan
dan masyarakat perdesaan.
7) Masih rendahnya kapasitas dan kelembagaan masya-rakat
dalam pencegahan dini, penanggulangan korban bencana
alam dan sosial, terutama masih kurangnya prasarana dan
sarana, ketrampilan penanggulangan bencana.

2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian,
dan Persandian
Isu strategis dibidang Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian adalah:
1) Belum semua SKPD di Kabupaten Kendal menetapkan
target pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
pedoman pelayanan publik dalam pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan kewenangan SKPD, sehingga
kinerja pelayanan publik belum dapat diukur dengan
kriteria SPM.
2) Belum optimalnya peningkatan intensifikasi sumber-
sumber pendapatan daerah sesuai peraturan perunda-
ngan yang baru, yang menjamin penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah serta pengelo-
laan aset daerah dan Sistem Informasi Manajemen (SIM).

IV - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3) Kurang optimalnya kemampuan dan profesionalisme


aparatur pemerintah daerah dalam mewujudkan
pelayanan prima kepada masyarakat dan dunia usaha,
antara lain disebabkan terbatasnya prasarana dan sarana,
kemampuan aparat dan anggaran yang terbatas.
4) Belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam rangka
peningkatan promosi daerah, penanaman modal,
pengelolaan sumber daya alam. Jumlah persetujuan
(MOU) kerjasama antar daerah, baik dengan pemerintah
daerah dan dunia usaha masih terbatas.
5) Belum optimalnya penyediaan prasarana dan sarana
pelayanan, peralatan di SKPD dan pemerintah desa/
kelurahan yang dapat meningkatkan kinerja pelayanan
publik.
6) Belum optimalnya pemanfaatan persandian dalam
menjamin komunikasi yang efektif antar lembaga
pemerintah.

2.3. Perencanaan Pembangunan


Isu strategis dibidang perencanaan pembangunan adalah:
1) Masih kurangnya kapasitas dan kapabilitas sumbedaya
aparatur di bidang perencanaan, penelitian dan pengem-
bangan terkait dengan bidang keahlian, keterampilan
aparatur dan keterbatasan prasarana dan sarana
pendukung perencanaan.
2) Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah, terutama perencanaan pemba-
ngunan sektoral, sesuai komitmen internasional dan
penyesuaian dengan peraturan perundangan yang baru.
3) Belum optimalnya produk hukum yang disusun sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan.
4) Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah bidang ekonomi dan kesejahteraan

IV - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

sosial, terutama terkait dengan pelaksanan satandar


pelayanan minimal.
5) Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah bidang sosial budaya.
6) Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah bidang prasarana wilayah dan
sumberdaya alam sesuai dengan tata ruang wilayah dan
pengelolaan lingkungan.
7) Masih kurangnya koordinasi antar SKPD dalam
penyusunan dokumen perencanaan daerah penanggula-
ngan kemiskinan, pemetaan kawasan rawan bencana,
kesetaaran dan keadilan gender dan lain-lain.

2.4. Statistik
Isu strategis dibidang statistik adalah:
1) Belum terwujudnya penyajian data/informasi yang akurat
dan akuntabel, hal ini dapat diketahui masih sering
dijumpai ketidaksesuaian atau tidak sinkron antara
sumber data yang satu dengan yang lain. Masih
dijumpainya perbedaan data dari beberapa sumber data
baik dari BPS maupun dari instansi terkait.
2) Sistem informasi manajemen data yang cepat, akurat dan
akuntabel belum terwujud, sehingga menjadi kendala
dalam pemenuhan kebutuhan data yang cepat dan akurat
untuk penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
daerah maupun untuk penyusunan dokumen lainnya.
3) Kinerja pelayanan data/informasi masih rendah, hal ini
dapat dilihat dari lambannya pelayanan dan akses data
untuk mendukung perencanaan pembangunan dan
pemenuhan kebutuhan akan data/informasi oleh
masyarakat maupun stakeholder terkait.
4) Rendahnya kesadaran dan tanggungjawab aparat akan
pentingnya data/informasi sehingga dampak dari hal
tersebut mengakibatkan lambannya pengumpulan dan

IV - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

pengolahan data serta tingkat keakuratan data masih jauh


dari harapan.

2.5. Kearsipan
Isu strategis dibidang kearsipan adalah:
1) Belum optimalnya penerapan Sistem Administrasi
Kearsipan yang disebabkan oleh masih minimnya sarana
prasarana kearsipan.
2) Belum optimalnya pelestarian dan penyimpanan arsip
yang disebabkan oleh masih minimnya pengetahuan dan
kemampuan SKPD dalam pelaksanaan kearsipan.
3) Belum memadainya SDM aparatur pengelola kearsipan
yang disebabkan oleh minimnya jumlah tenaga arsip di
SKPD.
4) Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam penyera-
han dokumen/arsip bernilai sejarah yang disebabkan oleh
rendahnya kesadaran masyarakat dalam penyerahan arsip
bernilai sejarah.

2.6. Keperpustakaan
Isu strategis dibidang perpustakaan adalah:
1) Masih rendahnya minat baca masyarakat yang disebabkan
oleh rendahnya kegemaran membaca masyarakat.
2) Belum optimalnya pelayanan perpustakaan yang disebab-
kan oleh minimnya sarana prasarana perpustakaan serta
kurangnya tenaga pengelola perpustakaan yang profe-
sional.
3) Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam penyera-
han koleksi dan karya rekam terutama yang bernilai
sejarah, hal ini disebabkan oleh kesadaran dan pengeta-
huan masyarakat tentang perpustakaan masih rendah.

IV - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3. Kelompok Daya Saing Daerah


3.1. Pekerjaan Umum
Isu strategis dibidang pekerjaan umum adalah:
a). Sub Bidang Sumber Daya Air
1) Tercemarnya sumber-sumber air akibat kegiatan
pembangunan yang tidak terarah dan menyebabkan
pencemaran sumber air dan menurunnya kualitas sumber
air baku.
2) Menurunnya kualitas lingkungan perairan sungai, embung,
mata air dan air tanah.
3) Kelebihan debit air dan pola aliran air/run off pada air
permukaan mengakibatkan beberapa tempat terjadi
genangan air dan banjir.
4) Berkurangnya debit air dan menurunnya kapasitas sumber
mata air mengakibatkan beberapa tempat mengalami
kekeringan dan krisis air.
5) Belum adanya Penetapan Kebijakan Pola Pengelolaan
Kawasan Lindung sumber air.
6) Belum adanya Penetapan Kebijakan Pola Pengelolaan dan
Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air di Kabupaten
Kendal berdasarkan kebijakan nasional sumber daya air
dan kebijakan pengelolaan sumber daya air provinsi
dengan memperhatikan kepentingan kabupaten/kota lain
di sekitarnya.
7) Kurangnya Lembaga Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya
Air di tingkat kabupaten.
8) Belum adanya penetapan dan pemberian izin penyediaan,
peruntukan, penggunaan, pemanfaatan dan pengusahaan
sumber daya air di tingkat kabupaten.
9) Minimnya upaya konservasi sumber daya air.
10) Minimnya upaya pengendalian daya rusak air yang
berdampak pada kerusakan elemen lingkungan lain.

IV - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

11) Sedikitnya kegiatan pembangunan dan peningkatan


sistem irigasi primer dan sekunder dalam wilayah
Kabupaten.
12) Tingginya biaya operasional, pemeliharaan, perawatan
dan rehabilitasi pada sungai, wadung, embung dan mata
air pada wilayah Kabupaten.
13) Perlu peningkatan pengawasan dalam pengelolaan
sumber daya air.
14) Kurang optimalnya alih teknologi dan implementasi
teknologi yang berwawasan lingkungan serta minimnya
data dan informasi tentang sumber daya air
mengakibatkan kurang optimalnya pemanfaatan sumber
daya air secara maksimal bagi kepentingan seluruh warga
masyarakat.

b). Sub Bidang Bina Marga


1) Belum adanya Kebijakan Penyelenggaraan dan Pedoman
Operasional Jalan Kabupaten berdasarkan Kebijakan
Nasional di bidang Jalan dengan memperhatikan
keterkaitan antar daerah dan antar kawasan.
2) Belum ada kebijakan pengembangan dan pengelolaan
manajemen jalan kabupaten.
3) Tidak tegasnya pemberian izin, rekomendasi, dispensasi
dan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan
dan ruang pengawasan jalan.
4) Belum optimalnya penerapan teknologi terapan di bidang
jalan.
5) Belum adanya evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan di
kabupaten.
6) Belum tegasnya pengendalian fungsi dan pemanfaatan
hasil pembangunan jalan.

IV - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

c).Sub Bidang Perkotaan Dan Perdesaan


1) Masih adanya kesenjangan pembangunan antara
Perkotaan dan Perdesaan yang berpengaruh pada
perbedaan kondisi sosial dan tingkat kesejahteraan antara
masyarakat kota dan masyarakat desa.
2) Masih kelihatan prioritas pembangunan prasarana dan
sarana yang terpusat di wilayah perkotaan.
3) Berubahnya pola-pola ruang kawasan perkotaan dan
perdesaan akibat perubahan fungsi penggunaan lahan.
4) Penetapan pusat-pusat pertumbuhan dan kawasan
perdesaan belum sesuai yang diharapkan, karena aktivitas
yang direncanakan belum dapat berjalan dengan
maksimal akibat keterbatasan prasarana dan sarana
perdesaan.
5) Perlunya peninjauan kembali Strategi Pembangunan
Perkotaan dan Perdesaan serta Peraturan Daerah tentang
Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan seiring dinamika
perkembangan wilayah.
6) Masih kurangnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan
manajemen pembangunan dan pengelolaan prasarana
sarana perkotaan dan perdesaan.
7) Belum ada upaya pemberdayaan masyarakat dan dunia
usaha dalam rangka pembangunan prasarana dan sarana
perkotaan dan perdesaan.
8) Masih minimnya kerjasama antara pemerintah dan dunia
usaha dalam pengeloaan prasarana dan sarana perkotaan
dan perdesaan.
9) Masih belum optimalnya pengawasan dan pengendalian
pembangunan dan pengelolaan kawasan perkotaan dan
perdesaan.

d). Sub Bidang Air Minum


1) Masih minimnya tingkat pelayanan air bersih kepada
masyarakat.

IV - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2) Masih minimnya pemenuhan kebutuhan sarana dan


prasarana air bersih bagi masyarakat.
3) Kebutuhan pemenuhan air bersih dilayani oleh Instalasi
Jaringan Air Bersih PDAM baru dapat dirasakan oleh
sebagian masyarakat perkotaan saja.
4) Masih tingginya tingkat pencemaran pada sumber air
baku, sehingga mutu baku pada air minum dan layak
komsumsi masih sangat rendah.
5) Bervariasinya tingkat karakteristik fisiogeografis daerah
dan ketersediaan sumber daya alam telah menghasilkan
kondisi pelayanan air minum yang berbeda-beda.
6) Rendahnya upaya penelitian dan identifikasi sumber mata
air baru sebagai sumber mata air baku air minum.
7) Penyediaan prasarana sarana air minum untuk daerah
rawan bencana dan daerah rawan air minum.
8) Masih mahalnya biaya penyediaan prasarana dan sarana
instalasi jaringan sistem air minum.
9) Implikasi rencana pengembangan sistem penyediaan air
minum masih terkendala oleh mahalnya investasi dan
tingkat kesulitan karakteristik kondisi fisio-geografis
masing-masing wilayah yang cukup beragam.
10) Belum optimalnya penerapan Peraturan Daerah tentang
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Air Minum.
11) Belum disusunnya Rencana Induk Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan atau pada
Kawasan yang tidak terlayani Jaringan Sistem Air Minum
PDAM.
12) Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan dan
pemanfaatan sistem penyediaan air minum masih kurang.

e). Sub Bidang Air Limbah


1) Sistem Pembuangan Air Limbah di tingkat masyarakat
secara umum masih menggunakan sistem unit setempat

IV - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

(on-site), sehingga kapasitasnya terbatas dan


membutuhkan lahan yang lebih luas.
2) Pembangunan sistem pembuangan air limbah setempat
(on-site) yang dilaksanakan tanpa perencanaan yang tepat
akan rawan menimbulkan dampak pencemaran air dan
tanah.
3) Pengembangan sistem sanitasi terpusat (off site) skala
komunal masih kurang dikembangkan terutama pada
daerah perkotaan dan kawasan permukiman padat
penduduk.
4) Minimnya perbaikan infrastruktur dan perlengkapan yang
diperlukan keberadaannya untuk mendukung upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
pencegahan pencemaran lingkungan melalui sistem
pengolahan air limbah.
5) Minimnya upaya sosialisasi dan penyuluhan serta
pemberdayaan kepada masyarakat mengenai tata cara
pengolahan dan penanganan air limbah yang berwawasan
lingkungan dan memenuhi standar teknis dan kesehatan.
6) Kurangnya kerjasama antara pemerintah dengan dunia
usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan prasarana
sarana air limbah.
7) Belum disusunnya kelembagaan terhadap pengemba-ngan
dan pengelolaan sistem air limbah di tingkat masyarakat.
8) Belum disusunnya Rencana Induk Pengembangan
Prasarana Sarana Sistem Air Limbah Skala Lingkungan.
9) Kurangnya Evaluasi, Pengawasan dan Pengendalian atas
pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sistem air
limbah.

f). Sub Bidang Persampahan


1) Berkembangnya paradigma yang salah di masyarakat
bahwa sampah harus secepatnya dibuang ke TPA, tetapi
belum ada upaya mengurangi jumlah timbulan yang

IV - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

masuk dengan cara mengelola dan mengolah sampah


sejak dari sumbernya.
2) Masih minimnya tingkat pelayanan sistem persam-pahan
kepada masyarakat, khususnya masyarakat perdesaan.
3) Masih minimnya prasarana sarana persampahan.
4) Pengelolaan dan pengolahan sampah secara on site oleh
masyarakat di kawasan perdesaan masih buruk, karena
hanya ditimbun, dibakar atau dibuang di sekitar badan air
(sungai) yang mengakibatkan dampak pencemaran
semakin besar.
5) Keburukan sistem pengolahan sampah di TPA yang buruk
karena masih menggunakan Sistem Open Dumping tidak
diimbangi dengan upaya pelestarian dan perbaikan
kualitas lingkungan, sehingga semakin memperparah
dampak pencemaran lingkungan.
6) Timbulan sampah yang ada terus meningkat tapi
ketersediaan lahan untuk TPA makin sulit karena belum
adanya upaya pengurangan timbulan sampah dengan
sistem 3R.
7) Belum adanya pemisahan sampah di tingkat rumah
tangga.
8) Sarana dan prasarana yang ada saat ini belum mendukung
adanya pemisahan sampah organik dan sampah non
organik.
9) Sistem pengelolaan yang ada belum melibatkan
masyarakat untuk aktif berperan dalam mengelola
sampah.
10) Rendahnya law enforcement.
11) Upaya untuk menumbuhkembangkan dan meningkat-kan
kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah
ditingkat sumbernya melalui Pengelolaan dan pengolahan
Sampah berbasis Masyarakat Terpadu dengan Konsep 3R
(Reuse, Reduce dan Recycle) belum disertai

IV - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

pembangunan prasarana dan sarana pengolahan sampah


di tingkat komunitas.
12) Kurangnya bantuan teknis yang diberikan kepada
kelompok masyarakat yang sudah mau memilah,
mengolah dan mengelola sampah sejak dari sumbernya.
13) Minimnya upaya untuk melakukan penelitian,
pengembangan teknologi, pengurangan, dan penanganan
sampah.
14) Pemberdayaan pengolahan sampah di tingkat masyarakat
belum disertai upaya untuk mendorong dan memfasilitasi
pengembangan manfaat hasil pengolahan sampah.
15) Belum ada upaya koordinasi antar lembaga pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha agar terdapat keterpaduan
dalam pengelolaan sampah serta memfasilitasi
penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah
ditingkat masyarakat.
16) Belum ada penetapan peraturan daerah terkait kebijakan
pengembangan prasarana sarana persampahan.
17) Kurangnya peningkatan kapasitas manajemen dan
fasilitasi kerjasama antar lembaga pemerintah, dunia
usaha dan masyarakat dalam pengembangan prasarana
sarana persampahan.
18) Belum ada Evaluasi, Pengawasan dan Pengendalian
terhadap lembaga yang bertanggung jawab terhadap
Pengelolaan Manajemen dan Pengembangan prasarana
sarana persampahan.

g). Sub Bidang Drainase


1) Pembangunan Saluran Drainase dengan perkerasan
semakin mengurangi daerah tangkapan serta
pendangkalan sungai, memperbesar kemungkinan
terjadinya potensi banjir.
2) Rendahnya tingkat pembangunan sistem drainase yang
berwawasan lingkungan (Ekodrainase).

IV - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3) Belum berkembangnya metode pembuatan sumur


resapan untuk menampung air hujan, khususnya pada
kawasan perkotaan dengan kepadatan tinggi.
4) Rendahnya pengendalian pengembangan kawasan
terutama di daerah hulu mengakibatkan semakin
berkurangnya wilayah tangkapan air (catchment area) dan
Daerah Aliran Sungai (DAS).
5) Operasionalisasi, perawatan, pemeliharaan dan
rehabilitasi sistem drainase dan penanggulangan banjir
masih memerlukan biaya yang mahal.
6) Minimnya kegiatan pembangunan prasarana sarana
sistem drainase dan penanggulangan banjir.
7) Belum ada penetapan Peraturan Pemerintah Daerah
kebijakan dan strategi drainase dan pematusan genangan
berdasar arahan kebijakan Nasional dan Provinsi.
8) Belum ada peningkatan kapasitas teknik dalam
manajemen penyelenggaraan drainase dan pematusan
genangan.
9) Minimnya evaluasi, pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan sistem drainase dan pengendalian
banjir.

h). Sub Bidang Permukiman


1) Semakin padatnya kawasan permukiman di perkotaan dan
trend arah pengembangan permukiman di kawasan
perdesaan menyebabkan alih fungsi lahan pertanian.
2) Semakin berkurangnya lahan di kawasan perkotaan akibat
pembangunan permukiman dengan sistem Horisontal
Landed.
3) Belum ada kebijakan pemerintah untuk merencanakan
Pembangunan Rumah Susun dengan sistem Vertical
Houses.
4) Potensi kekumuhan permukiman perkotaan semakin
besar, akibat kepadatan bangunan semakin tinggi dan

IV - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

minimnya prasarana sarana dasar penunjang


permukiman.
5) Masih banyaknya permukiman yang berdiri pada lokasi
ilegal (misal permukiman di daerah sempadan sungai,
permukiman di sempadan rel kereta api dan permukiman
di daerah rawan bencana serta kawasan lindung).
6) Belum ada rencana program pengelolaan peremajaan
/perbaikan kawasan kumuh dan peningkatan kualitas
lingkungan kumuh dengan program rumah susun sewa
(Rusunawa).
7) Belum ada rencana Pemerintah untuk menyelengga-rakan
pembangunan Kavling Siap Bangun (Kasiba) dan
Lingkungan Siap Bangun (Lisiba).
8) Belum ada penetapan peraturan daerah kebijakan dan
strategi pengembangan permukiman dan pembangu-nan
kawasan.
9) Belum ada penetapan peraturan daerah kebijakan dan
strategi penanggulangan permukiman kumuh.
10) Belum ada program evaluasi, pengawasan dan
pengendalian pembangunan kawasan dan
pengembangan permukiman di daerah.

i). Sub Bidang Bangunan Gedung Dan Lingkungan


1) Masih banyak bangunan berdiri tanpa dilengkapi IMB.
2) Adanya alih fungsi bangunan gedung yang tidak sesuai
dengan rencana penggunaan untuk aktivitas sebelumnya.
3) Beberapa bangunan gedung dan rumah negara yang
digunakan dengan tidak sebagaimana mestinya.
4) Belum ada studi pendataan bangunan gedung.
5) Belum semua kawasan ditetapkan pengembangannya
melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
6) Belum disusun peraturan daerah bangunan gedung dan
lingkungan.

IV - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

7) Belum ada upaya pemberdayaan masyarakat dalam


penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan
berbasis pemberdayaan masyarakat.
8) Belum ada lembaga pengawasan, penertiban,
pembangunan, pemanfaatan dan pembongkaran
bangunan gedung.

j). Sub Bidang Jasa Konstruksi


1) Belum ada penetapan pelaksanaan kebijakan pembinaan
jasa konstruksi.
2) Minimnya sistem informasi jasa konstruksi.
3) Minimnya pengembangan SDM dan peningkatan
kemampuan teknologi jasa konstruksi.
4) Kurangnya kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis jasa
konstruksi.

3.2. Perumahan
Isu strategis dibidang perumahan adalah:
1) Kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
rumah masih sangat rendah.
2) Sulitnya mencari lokasi rumah dan perumahan yang dekat
dengan fungsi-fungsi pelayanan perkotaan dan kedekatan
dengan lokasi kerja.
3) Masih minimnya prasarana sarana umum perumahan.
4) Minimnya aplikasi dan penerapan teknologi terapan untuk
merencanakan bangunan rumah yang murah dan
terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
5) Belum ada rencana pembangunan rumah susun di
kawasan perkotaan serta rumah di kawasan nelayan.
6) Belum Menyusun Perumusan Kebijakan dan Strategi
pembangunan dan pengembangan perumahan skala
kabupaten.
7) Belum menyusun Rencana Pembangunan dan Pengemba-
ngan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D).

IV - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

8) Fasilitasi bantuan teknis bidang pembiayaan perumahan


masih sangat minim.
9) Optimalisasi kelembagaan dalam rangka pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan dan strategi
pembangunan perumahan.

3.3. Penataan Ruang


Isu strategis dibidang penataan ruang adalah:
1) Belum tersusunnya Rencana Umum Tata Ruang Kota
dengan kedalaman RDTRK untuk masing-masing
Kecamatan.
2) Rendahnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam
pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya, hal ini
ditandai dengan masih banyaknya berkembang
permukiman pada kawasan yang diperuntukan bagi
fungsi-fungsi lindung dan berpotensi untuk berkembang
menjadi kawasan kumuh (misal munculnya permukiman di
sekitar bantaran sungai dan sepanjang rel kereta api).
3) Masih kurangnya Rencana Program Pembangunan dari
masing-masing SKPD dalam rangka mengisi pemanfaatan
dan mengendalikan pemanfaatan ruang, seperti yang
diamanatkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah.
4) Masih rendahnya peran serta masyarakat dalam
pemanfaatan dan pengendalian ruang.
5) Masih tingginya alih fungsi penggunaan lahan, terutama
pada fungsi-fungsi yang terkait dengan pengembangan
kawasan permukiman yang ditengarai dengan berubahnya
lahan dari pertanian ke non pertanian.

3.4. Pertanahan
Isu strategis dibidang pertanahan adalah:
1) Belum optimalnya manajemen pertanahan dan sistem
informasi pertanahan di daerah.
2) Belum optimalnya fasilitasi dan pelayanan perijinan lokasi.

IV - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3) Belum optimalnya pengadaan tanah untuk kepenting-an


umum.
4) Belum optimalnya tertib administrasi pertanahan dan
perencanaan penggunaan tanah.
5) Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran hukum
pertanahan dalam masyarakat serta zonasi penggu-naan
lahan.

3.5. Perhubungan
Isu strategis dibidang perhubungan adalah:
1) Perlunya penambahan sub terminal baru di Kecamatan
Cepiring dan Kaliwungu, karena banyaknya angkutan kota
dan pedesaan yang mencari penumpang di pusat kedua
kota tersebut sehingga sering menimbulkan kemacetan.
2) Perlunya peningkatan Prasarana Sarana Terminal di
Sukorejo, Weleri dan Boja, seiring dengan peningkatan
prosentase yang dicapai dari penerimaan penumpang
yang naik maupun berangkat, serta kenaikan pemasukan
dari penumpang yang datang dan turun di terminal naik 1
persen dari tahun sebelumnya..
3) Rencana peningkatan Terminal Boja dari Tipe C menjadi
Tipe B.
4) Kurangnya perlengkapan jalan baik secara kuantitas
maupun kualitas untuk menunjang manajemen lalu lintas,
akibat kenaikan jumlah kendaraan bermotor sebesar 85%
dibanding tahun sebelumnya.
5) Pertumbuhan angkutan barang yang mencapai jumlah
persentase 80% dari seluruh jenis kendaraan bermotor
yang ada.
6) Peningkatan Prasarana Sarana Stasiun Pengawasan KA di
Kaliwungu, Pegandon dan Weleri yang berfungsi
mengawasi perjalanan kereta api serta Stasiun Distrik
terdapat di Pegandon dan Weleri yang befungsi
mengawasi peralatan-peralatan perkeretaapian.

IV - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

7) Peningkatan Pelabuhan Kendal menjadi Pelabuhan Niaga


dengan Pembangunan dermaga berukuran lebar 110 m
dan panjang 148 m untuk menampung kapasitas kapal
Ferry dan Ro-Ro berbobot 1.000 dwt.
8) Rencana pelaksanaan angkutan kawasan kedungsapur.

3.6. Komunikasi dan Informatika


Isu strategis dibidang komunikasi dan informatika adalah:
1) Kurangnya peraturan hukum, aturan-aturan dan pedoman
tentang pengelolaan TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) sebagai pedoman pelaksanaan TIK di
pemerintahan daerah.
2) Belum optimalnya pelaksanaan komunikasi dan informasi
karena sarana prasarana pendukungnya kurang memadai
dan kurangnya pendanaan di bidang TIK.
3) Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang disebabkan oleh kurang optimalnya kinerja sistem
informasi manajemen pemerintahan daerah.
4) Belum optimalnya kinerja SDM aparatur dibidang
komunikasi dan informatika yang disebabkan oleh
terbatasnya ketrampilan dan keahlian yang dimiliki
khususnya di bidang komunikasi dan informatika.

3.7. Pariwisata
Isu strategis dibidang pariwisata adalah:
1) Daya saing dan daya jual destinasi pariwisata pada pasar
regional, nasional maupun global masih rendah. Hal ini
ditandai wisatawan di kedua obyek wisata yang telah
dikelola pemerintah daerah, sebagian besar pengunjung
berasal dari lokal kabupaten.
2) Masih rendahnya kualitas dan profesionalisme
sumberdaya manusia bidang pariwisata. Hal ini ditandai
belum optimalnya pelayanan bagi wisatawan, dan belum
adanya sertifikasi tenaga kerja dibidang pariwisata.

IV - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3) Belum kuatnya jalinan kemitraan pariwisata disebabkan


belum tertatanya informasi dan database pariwisata dan
masih rendahnya peran serta masyarakat.
4) Kurang berkembangnya industri pariwisata yang dapat
menunjang perkembangan destinasi pariwisata daerah.
Hal ini ditandai masih sedikitnya produk-produk industri
yang dipasarkan di sekitar obyek wisata.
5) Belum optimalnya destinasi wisata budaya khususnya
wisata religi yang potensial meningkatkan PAD.

3.8. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)


Isu strategis dibidang koperasi dan usaha kecil dan
menengah adalah:
1) Masih banyaknya usaha mikro, kecil dan menengah yang
belum berbadan hukum, sehingga menghambat
perkembangan UMKM secara ekonomis.
2) Terbatasnya akses Koperasi dan UMKM terhadap
sumberdaya produktif, terutama permodalan, bahan
baku, teknologi, sarana prasarana dan informasi pasar,
sebagian besar Koperasi dan UMKM mengunakan
teknologi sederhana, kurang memanfaatkan teknologi
yang lebih memberikan nilai tambah produk.
3) Belum tumbuhnya penciptaan wirausaha baru disebabkan
keberadaan lembaga pengembangan usaha dan lembaga
diklat belum memadai.
4) Masih rendahnya kapasitas dan kualitas para pengelola
Koperasi dan UMKM. Hal ini ditandai sebagian besar SDM
Koperasi dan UMKM berpendi-dikan rendah dengan
keahlian teknis, kompetensi, kewirausahaan dan
manajemen seadanya.
5) Masih rendahnya produktifitas dan daya saing produk
Koperasi dan UMKM. Hal ini ditandai sebagian besar
Koperasi dan UMKM menggunakan teknologi sederhana,

IV - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kurang memanfaatkan teknologi yang lebih memberikan


nilai tambah produk.
6) Berkurangnya masyarakat mengunjungi sarana tempat
usaha bagi UMKM (Pasar Tradisional) dengan adanya
pasar modern.

3.9. Industri
Isu strategis dibidang industri adalah:
1) Belum berkembangnya standarisasi dan manajemen HAKI.
2) Belum optimalnya fasilitasi penyediaan fasilitas
pendukung kawasan ekonomi khusus, terminal kayu
terpadu.
3) Belum optimalnya akses permodalan bagi pengem-bangan
industri kecil dan menengah.
4) Belum optimalnya daya saing dan nilai tambah beberapa
produk industri kecil dan menengah.
5) Masih terbatasnya infrastruktur industri di wilayah
perdesaan.
6) Belum berkembangnya sentra-sentra industri daerah,
disebabkan lemahnya struktur industri terutama
keterkaitan antara industri hulu dan hilir.
7) Terbatasnya penguasaan teknologi.
8) Terbatasnya ketersediaan SDM industri yang memiliki
kompetensi, etos kerja yang tinggi dan profesional.

3.10. Perdagangan
Isu strategis dibidang perdagangan adalah:
1) Belum optimalnya penggunaan produk dalam negeri.
2) Belum optimalnya fasilitasi penyediaan infrastruktur
pendukung pelabuhan.
3) Belum optimalnya pelaksanaan perlindungan konsu-men
dan pengawasan barang dan jasa yang beredar.
4) Belum terintegrasinya pasar tradisional dan regional.

IV - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5) Banyaknya usaha perdagangan yang belum berbadan


hukum dan memiliki kelengkapan perijinan usaha.
6) Terbatasnya akses dan perluasan pasar produk eksport.
7) Belum optimalnya penataan tempat berusaha bagi
pedagang kreatif lapangan dan asongan
8) Belum optimalnya ketersediaan dan distribusi bahan
kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang layak
dan terjangkau.
9) Belum optimalnya eksport non migas.

3.11. Penanaman Modal


Isu strategis dibidang penanaman modal adalah:
1) Belum optimalnya pengeloaan dan pengembangan
potensi unggulan daerah (pengolahan hasil pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan dan industri
pengolahan) di Kabupaten Kendal yang dapat
dipromosikan menjadi peluang usaha baru.
2) Terbatasnya sarana pendukung (jaringan jalan, listrik,
terbatasnya pelayanan perbankan dan pelabuhan) bagi
pengembangan usaha di daerah.
3) Adanya kesenjangan rencana dengan realisasi penanaman
modal semakin dapat ditingkatkan.
4) Masih rendahnya investasi di daerah baik PMDN dan PMA,
dengan memanfaatkan peluang strategis di sepanjang
jalur Pantai Utara, perbatasan dengan Kota Semarang dan
wilayah pesisir serta perdesaan.
5) Pelayanan perijinan usaha oleh SKPD secara terpadu
belum dapat optimal, yang menjadi hambatan dalam
penanaman modal dan berpotensi menjadikan ekonomi
biaya tinggi.
6) Belum optimalnya promosi investasi di daerah.
7) Belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam rangka
promosi dan peningkatan penanaman modal.

IV - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.12. Pertanian
Isu strategis dibidang pertanian adalah:
1) Masih rendahnya penerapan teknologi dalam proses
produksi maupun pengelolaan pasca panen (mutu hasil)
tanaman pangan dan perkebunan.
2) Masih terbatasnya jumlah sarana dan prasarana pertanian
yang memadai baik yang berupa infrastruktur fisik
maupun non fisik seperti dukungan permodalan bagi
petani, dukungan dari lembaga penelitian dan jaminan
pemasaran hasil pertanian.
3) Kurangnya kesadaran melaksanakan teknologi budidaya
ramah lingkungan.
4) Masih rendahnya kualitas SDM pertanian. Hal ini akan
berpengaruh pada teknik budidaya, pengelolaan
manajemen agribisnis dan kesadaran berkelompok tani.

3.13. Ketahanan Pangan


Isu strategis dibidang ketahanan pangan adalah:
1) Belum meratanya ketersediaan kebutuhan pokok, surplus
pangan masih pada pangan sumber karbo-hidrat (padi dan
jagung), sedangkan sumber protein dari kedelai masih
defisit.
2) Masih tingginya ketergantungan pada beras. Sumber
bahan pangan pokok karbohidrat lain adalah palawija dan
sumber protein yang berasal dari daging, telur dan susu,
namun tingkat konsumsinya masih rendah.
3) Rentannya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Ketahanan pangan di tingkat rumah tangga ditentukan
oleh akses dan penyerapan pangan.

3.14. Lingkungan Hidup


Isu strategis dibidang lingkungan hidup adalah :
1) Menurunnya daya dukung lingkungan akibat mening-
katnya pencemaran dan perusakan lingkungan

IV - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

diantaranya semakin luasnya lahan kritis, baik di dalam


kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan, juga
kerusakan fisik pada ekosistem pesisir dan laut yang
berupa defoorestrasi hutan mangrove dan degradasi
terumbu karang.
2) Lemahnya penegakan hukum lingkungan menjadi faktor
penghambat dalam menyelesaikan kasus-kasus lingkungan
hidup yang terjadi.
3) Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat maupun pelaku
usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup serta
lemahnya koordinasi dalam pengawasan dan
pengendalian kerusakan/pencemaran lingkungan.
4) Kurang memadainya data dan informasi berkaitan
pengelolaan SDA dan LH seiring perkembangan ilmu dan
teknologi.
5) Belum Optimalnya pengembangan ekowisata dan jasa
lingkungan di kawasan hutan.

3.15. Kelautan dan Perikanan


Isu strategis dibidang kelautan dan perikanan adalah:
1) Menurunnya produksi perikanan tangkap di perairan laut
disebabkan terjadinya penangkapan ikan secara
berlebihan (over fishing).
2) Terbatasnya produksi perikanan budidaya air tawar
(kolam) untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
masyarakat.
3) Belum optimalnya pemanfaatan produksi perikanan
disebabkan belum berkembangnya usaha pengolahan ikan
dan pemasaran produk perikanan.
4) Terjadinya degradasi (kerusakan) lingkungan pada perairan
laut akibat penggunaan alat tangkap dan bahan-bahan
yang tidak ramah lingkungan.
5) Masih rendahnya tingkat pendapatan nelayan kecil dan
pembudidaya ikan.

IV - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.16. Energi Sumber Daya Mineral


Isu strategis dibidang energi dan sumber daya mineral
adalah:
1) Belum adanya penelitian dan pengembangan tekno-logi
ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan.
2) Belum adanya penelitian dan pengembangan geologi
tentang potensi mineral, logam, mineral non logam dan
batuan.
3) Belum adanya penelitian dan pengembangan potensi
cekungan air di bawah tanah.
4) Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya mineral.
5) Belum optimalnya pengelolaan air bawah tanah.
6) Belum adanya penetapan wilayah pertambangan dan
pertambangan rakyat.
7) Masih terdapat rumah tangga di perdesaan yang belum
terlayani listrik, terutama di wilayah terpencil,
diperkirakan antara 4 – 7% dari jumlah rumah tangga.
8) Belum optimalnya pemanfaatan dan diversifikasi energi
alternatif.
9) Masih terdapat pengelolaan usaha pertambangan yang
bersifat ekploitatif dan tanpa ijin (PETI) dan cenderung
merusak lingkungan dan sumber daya air.
3.17. Kehutanan
Isu strategis dibidang kehutanan adalah:
1) Masih tingginya luasan lahan kritis akibat illegal loging.
2) Kurang termanfaatkannya hasil hutan non-kayu dan jasa-
lingkungan. Hasil hutan non-kayu dan jasa-lingkungan dari
ekosistem hutan, yang memiliki manfaat besar sebagai
penyangga sistem kehidupan, dan memiliki potensi
ekonomi, belum berkembang seperti yang diharapkan.
3) Masih tingginya penggunaan lahan konservasi kawasan
lindung untuk kegiatan budidaya tanaman semusim.

IV - 31
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB V
VISI DAN MISI
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB V
VISI DAN MISI
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

A. Visi
Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Kendal
Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :

“Masyarakat Kendal yang Maju, Agamis dan Sejahtera


Didukung oleh Pemerintahan yang Bersih, dan Sumberdaya
Manusia yang Produktif”

Rumusan visi tersebut diatas terdiri dari 2 (dua) frase


pembentuk kalimat. Frase pertama terkait dengan cita-cita
terwujudnya kondisi masyarakat Kabupaten Kendal, yaitu
masyarakat yang maju, agamis dan sejahtera. Frase kedua
mengandung arti dukungan dari berbagai pihak, baik
kalangan dunia usaha, masyarakat dan pemerintah daerah,
untuk mewujudkan cita-cita tersebut yaitu Pemerintahan
yang bersih, dan Sumberdaya Manusia yang produktif.

Secara rinci pengertian atas visi tersebut diatas dapat


dijelaskan sebagai berikut :

Masyarakat Kendal yang Maju, adalah masyarakat yang


memiliki pranata sosial yang baik, inovatif, tertib hukum dan
partisipatif dalam pemerintahan dan pembangunan daerah.
Pranata sosial yang baik menunjukkan masyarakat yang
teratur, tertib hukum dan menghargai rasa kemanusiaan
yang tinggi serta partisipatif dalam pemerintahan dan
pembangunan.

V-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Masyarakat Kendal yang Agamis, adalah masyarakat yang


toleran dan memiliki religiusitas tinggi, yang dapat menjadi
modal dasar pembangunan daerah. Religiusitas yang tinggi
menunjukkan masyarakat yang taat terhadap tatanan moral,
kemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Masyarakat Kendal yang Sejahtera, kondisi Kabupaten


Kendal dengan masyarakat yang bahagia baik lahir maupun
batin. Kebahagian lahir ditunjukkan oleh tingginya derajat
kesehatan, tingginya pendapatan per kapita, kecukupan
sandang, pangan dan perumahan. Sedangkan kebahagiaan
batin yang dimaksudkan adalah ketentraman dalam
kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat.

Pemerintahan yang Bersih, adalah pemerintahan Kabupaten


Kendal yang demokratis, akuntabel, transparan dan responsif
dalam menjalankan tugas pelayanan publik, didukung
teknologi komunikasi dan informasi (e-government) yang
baik.

Sumberdaya Manusia yang Produktif, adalah sumber daya


manusia yang unggul, berpendidikan, memiliki etos kerja
yang tinggi, mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga dapat bersaing di tingkat regional dan global
sesuai perkembangan jaman.

B. Misi
Dalam rangka mencapai visi pembangunan jangka menengah
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015, dirumuskan sejumlah
misi sebagai berikut :

1.Meningkatkan akses, mutu dan kesesuaian pendidikan.


Disadari sepenuhnya bahwa peningkatan kualitas SDM
sangat penting artinya bagi kemajuan daerah dan

V-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

peningkatan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu


harus diwujudkan adanya jaminan bagi masyarakat untuk
dapat melaksanakan pendidikan dasar sampai menengah,
dan adanya peningkatan mutu pendidikan pada seluruh
jenjang pendidikan dan adanya peningkatan kesesuaian
output lembaga pendidikan dengan kebutuhan pasar
kerja.

2.Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.


Masyarakat yang sehat adalah salah satu tolok ukur
kesejahteraan masyarakat, maka perlu ada upaya untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan yang semakin bermutu
dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama
masyarakat miskin.

3.Meningkatkan perkembangan usaha ekonomi produktif


masyarakat.
Peningkatan pendapatan masyarakat perlu dilakukan agar
masyarakat memiliki daya beli untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup, untuk itu perlu upaya
menumbuhkembangkan usaha ekonomi produktif
masyarakat termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM) dan
Industri Kecil Menengah (IKM) dalam berbagai sektor
lapangan usaha.

4.Meningkatkan keberdayaan masyarakat.


Perkembangan masyarakat dapat diwujudkan melalui
adanya penguatan dan keberdayaan, yaitu meningkat-nya
kelembagaan masyarakat dan jaminan terwujud-nya hak
sipil dan hak politiknya.

V-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5.Meningkatkan daya saing investasi daerah.


Peningkatan daya saing investasi daerah diharapkan dapat
menjadi pemicu pertumbuhan sektor riil dan memiliki
dampak berganda (multiplier effects) pada pertumbuhan
usaha ekonomi, peningkatan lapangan kerja, peningkatan
pendapatan dan mengembangkan perekonomian daerah.

6.Mengembangkan dan meningkatkan kualitas


infrastruktur.
Berkembang dan meningkatnya kualitas infrastrukur dasar
diharapkan dapat memicu peningkatan produktivitas
daerah disamping meningkatnya kualitas pelayanan bagi
masyarakat.

7.Menciptakan kondisi lingkungan kehidupan masyarakat


yang aman, tenteram, dan agamis.
Kondisi aman, tenteram dan agamis dalam masyarakat
perlu diwujudkan sebagai salah satu prasyarat
terselenggaranya kegiatan pembangunan dan rasa
tenteram bagi seluruh masyarakat.

8.Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender serta


penghargaan yang tinggi terhadap HAM
Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam
memperoleh kesempatan (akses) dan memafaatkan
berbagai pelayanan publik, serta kesetaraan dalam
berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan perlu terus
dikembangkan. Disamping itu perlu adanya jaminan dan
penghargaan yang tinggi pada hak asasi manusia.

9.Menyelenggarakan pemerintahan yang amanah (good


governance)
Penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, yaitu
pemerintahan yang berpandangan jauh kedepan (visioner),

V-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif,


professional, demokratis, partisipatif, responsif, serta
memiliki komitmen yang tinggi pada pengurangan
berbagai kesenjangan yang terjadi.

10. Merwujudkan lingkungan hidup yang lestari.


Pemanfaatan sumberdaya alam dalam mendukung
pelaksanaan pembangunan daerah secara bijaksana,
dengan memperhatikan kemampuan daya dukung dan
mencegah timbulnya dampak negatif demi terwujud-nya
kelestarian lingkungan hidup.

C. Tujuan dan Sasaran


Misi 1: Meningkatkan akses, mutu dan kesesuaian
pendidikan
Tujuan: Meningkatkan prasarana dan sarana pendidikan
dasar dan menengah, pemerataan pendidikan, kelayakan
dan sertifikasi tenaga pendidik dan kependidikan dan
meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia
kerja.
Sasaran :
1. Tersedianya prasarana dan sarana pendidikan yang
memadai
2. Meningkatnya APM yang tinggi pada semua jenjang
pendidikan
3. Meningkatnya kelayakan dan sertifikasi tenaga pendidik
dan kependidikan
4. Meningkatkan akses, pemeratan dan mutu serta relevansi
pendidikan
5. Meningkatnya rasio guru dan murid
6. Meningkatnya kesesuaian kurikulum dan kebutuhan dunia
kerja
7. Meningkatnya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

V-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

8. Menciptakan kesempatan kerja seluas – luasnya bagi


pengangguran / pencari kerja.
9. Meningkatnya tingkat kesejahteraan tenaga kerja
10. Meningkatnya kompetisi berbagai jenis olah raga

Misi 2: Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan


Tujuan: Meningkatkan jumlah prasarana dan sarana
pelayanan; tenaga kesehatan; kapasitas pelayanan kesehatan
bagi masyarakat kurang mampu, melalui Jamkesmas dan
Jamkesda; komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bidang
kesehatan kepada masyarakat.
Sasaran :
1. Meningkatnya kapasitas prasarana dan sarana kesehatan
secara lebih merata
2. Meningkatnya jumlah penduduk yang terlayani tenaga
kesehatan dan lembaga pelayanan kesehatan
3. Meningkatnya pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda bagi
masyarakat kurang mampu
4. Meningkatnya sarana dan jangkauan KIE bidang kesehatan
kepada masyarakat
5. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan
pengelolaan keluarga berencana

Misi 3 : Meningkatkan perkembangan usaha ekonomi


produktif masyarakat
Tujuan: Meningkatkan pelayanan dan fasilitas
legalitas/perijinan bagi usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM) dan
industri kecil dan menengah (IKM); fasilitasi pembentukan
sentra-sentra UMKM, Usaha Dagang Kecil dan Menengah
(UDKM) dan industri kecil dan menengah (IKM); fasilitasi dan
skim kredit permodalan usaha bagi UMKM, Usaha Dagang
Kecil dan Menengah (UDKM) dan industri kecil dan
menengah (IKM) dan meningkatkan kapasitas usaha UMKM,

V-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Usaha Dagang Kecil dan Menengah(UDKM) dan industri kecil


dan menengah (IKM) serta meningkatkan koperasi yang
berkualitas.

Sasaran :
1. Meningkatnya legalitas dan perijinan bagi usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM, Usaha Dagang Kecil dan
Menengah(UDKM) dan industri kecil dan menengah (IKM)
2. Meningkatnya jumlah sentra-sentra UMKM, Usaha Dagang
Kecil dan Menengah (UDKM) dan industri kecil dan
menengah (IKM) yang telah dibina
3. Meningkatnya akses permodalan usaha bagi koperasi,
UMKM, Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM) dan
industri kecil dan menengah (IKM)
4. Meningkatnya produktivitas UMKM, Usaha Dagang Kecil
dan Menengah (UDKM) dan industri kecil dan menengah
(IKM)
5. Meningkatnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tanguh
dan Mandiri
6. Meningkanya Koperasi yang berkualitas dan sehat
7. Meningkatknya pendapatan retribusi pasar daerah
8. Meningkatnya produksi dan produktifitas hasil pertanian
dalam arti luas.

Misi 4 : Meningkatkan keberdayaan masyarakat


Tujuan: Meningkatkan program-program penanggu-langan
kemiskinan; pemberdayaan dan penguatan kelompok
masyarakat dan keterampilan usaha bagi kelompok
masyarakat miskin di perdesaan.
Sasaran :
1. Berkurangnya jumlah penduduk miskin
2. Meningkatnya keberdayaan kelompok masyarakat kurang
mampu

V-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3. Meningkatnya jumlah unit-unit usaha masyarakat kurang


mampu
4. Terjaminnya hak sipil dan hak politik.
5. Tertangani dan terbinanya penyandang masalah
kesejahteraan sosial
6. Menguatnya kapasitas kelembagaan masyarakat
7. Terwujudnya bantuan peningkatan Kualitas Permu-kiman

Misi 5: Meningkatkan daya saing investasi daerah


Tujuan:
1. Meningkatkan pelayanan dan perijinan investasi; promosi
peluang investasi; jaminan keamanan berusaha dan
fasilitasi tenaga kerja dengan keterampilan yang memadai.
2. Memanfaatkan dan penanganan destinasi wisata budaya
khususnya wisata religi sebagai destinasi unggulan.

Sasaran:
1. Meningkatnya pelayanan dan perijinan investasi
2. Meningkatnya promosi peluang investasi
3. Terjaminnya keamanan berusaha
4. Tersedianya dukungan SDM yang memadai
5. Meningkatnya minat masyarakat dalam bertrans-migrasi.
6. Meningkatnya jumlah wisatawan di seluruh destinasi
wisata
7. Meningkatnya kelompok sadar wisata

Misi 6: Mengembangkan dan meningkatkan kualitas


infrastruktur
Tujuan: Meningkatkan kualitas prasarana jalan dan
jembatan; kualitas saluran irigasi dan kualitas saluran
drainase serta jaringan jalan poros desa dan kecamatan.
Sasaran:
1. Meningkatnya kualitas prasarana jalan dan jembatan
2. Meningkatnya kualitas sumber daya air

V-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3. Meningkatnya kualitas saluran drainase


4. Terbangunnya jalan poros desa dan kecamatan
5. Meningkatnya sarana dan prasarana perhubungan darat
dan laut
6. Meningkatnya layanan infrastruktur telekomunikasi
7. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan kuantitas sarana
prasarana
8. Meningkatnya prasarana perekonomian daerah

Misi 7: Menciptakan kondisi kehidupan masyarakat yang


aman, tenteram, dan agamis
Tujuan: Meningkatkan pembinaan keamanan dan ketertiban
swadaya; menurunkan angka kriminalitas di wilayah
perbatasan dan terpencil; rasa ketenteraman dalam
masyarakat dan solidaritas dan toleransi, baik inter dan antar
umat beragama serta kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Sasaran:
1. Meningkatnya rasa aman dan tertib dalam kehidupan
masyarakat
2. Menurunnya angka kriminalitas dan kasus kejahatan
dengan pemberatan di wilayah perbatasan dan terpencil
3. Meningkatnya rasa ketenteraman dalam masyarakat
4. Meningkatnya solidaritas dan toleransi, baik inter dan
antar umat beragama serta kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Meningkatnya partisipasi dan keterwakilan masyarakat
dalam politik.
6. Meningkatnya upaya penanggulangan korban bencana
alam

V-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Misi 8: Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender


serta penghargaan yang tinggi terhadap hak asasi manusia
(HAM)
Tujuan: Mengurangi ketimpangan gender; penguatan
kelembagaan dan pemberdayaan perempuan dan
menjunjung tinggi HAM.
Sasaran :
1. Meningkatnya indeks pembangunan gender (IPG)
2. Meningkatnya indeks pemberdayaan gender (IDG)
3. Meningkatnya kesadaran hukum oleh masyarakat
4. Meningkatnya pemahaman terhadap Hak Asasi Manusia
(HAM) oleh aparat
5. Terwujudnya peningkatan sumber daya manusia dan
kualitas hidup perempuan dan perlindungan anak yang
kompetitif dan memiliki kompetensi.
6. Terwujudnya masyarakat yang mempunyai kemam-puan
dan pengetahuan yang berlandaskan keadilan dan
kesetaraan gender dalam penerapan segala aspek
kehidupan.

Misi 9: Menyelenggarakan pemerintahan yang amanah


(good governance)
Tujuan: Meningkatkan kinerja penyelenggaraan kinerja
pemerintahan daerah yang demokratis, akuntabel,
transparan dan responsif dengan aparatur pemerintahan
yang profesional.
Sasaran:
1. Terwujudnya aparatur yang kompeten dan profesional
2. Terwujudnya akuntabilitas dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah
3. Terwujudnya transparansi dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah
4. Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan publik yang
responsif, efektif dan efisien

V - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5. Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah


6. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan
pembangunan daerah
7. Meningkatnya ketersediaan data statistik
8. Meningkatnya ketersediaan data kependudukan
9. Meningkatnya peran dan fungsi kearsipan
10. Meningkatnya pengguna perpustakaan
11. Meningkatnya kualitas bahan pustaka

Misi 10: Mewujudkan lingkungan hidup yang lestari


Tujuan:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam peles-tarian
lingkungan dan kemampuan aparat dalam pengawasan
penegakan hukum lingkungan.
2. Mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup melalui
pengendalian pencemaran/ kerusakan lingkungan dan
perlindungan keanekaragaman hayati

Sasaran :
1. Tumbuhnya kelompok-kelompok masyarakat peduli pada
kelestarian lingkungan.
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha
dalam mengolah limbah domestik maupun industri.
3. Meningkatnya kemampuan aparat dalam melakukan
pengawasan lingkungan.
4. Meningkatnya upaya penegakan hukum lingkungan.
5. Menurunnya pencemaran lingkungan
6. Berkurangnya kerusakan lingkungan baik berupa
kerusakan hutan, lahan, sumberdaya air maupun
ekosistem pesisir
7. Meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat/
pelaku usaha terhadap lingkungan kelestarian lingkungan
hidup

V - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

8. Tumbuhnya kelompok-kelompok masyarakat peduli


kelestarian lingkungan, termasuk kawasan pesisir.
9. Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha
dalam upaya penghematan energi, mengurangi
pencemaran dan pengelolaan limbah.

V - 12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

A. Strategi Pembangunan Daerah


Dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan jangka
menengah daerah Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015,
maka perlu dirumuskan strategi pembangunan daerah.
Adapun strategi pembangunan daerah Kabupaten Kendal
untuk seluruh urusan wajib dan urusan pilihan yang akan
laksanakan selama kurun waktu 2010-2015 adalah sebagai
berikut :

1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat


1.1. Pendidikan
Strategi dibidang pendidikan adalah:
1) Peningkatan partisipasi masyarakat dan optima-lisasi
pemanfaatan kesempatan dana bantuan keuangan
dari provinsi meningkatkan kualitas sarana pembe-
lajaran dan ruang kelas yang memadai untuk jenjang
PAUD.
2) Mengupayakan penggalian dana dari provinsi untuk
membantu peningkatan penyediaan saran pendidikan
dasar.
3) Meningkatkan APM pendidikan menengah melalui
pemberian beasiswa pada jenjang SMA/SMK dan
peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyeleng-
garaan pendidikan SMA/SMK.
4) Meningkatkan jumlah guru layak mengajar melalui
rekruitmen pendidik dengan kualifikasi S1 sesuai
dengan kebutuhan dan kerjasama dengan perguruan
tinggi dalam rangka pendidikan guru ke jenjang S1 atau
D IV.

VI - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan


non formal melalui peningkatan peran serta
masyarakat dan penggalian dana dari swadaya
masyarakat.
6) Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan luar biasa
melalui peningkatan alokasi pendanaan dan
peningkatan kesadaran masyarakat untuk menye-
kolahkan anak yang difabel.

1.2. Kesehatan
Strategi dibidang kesehatan adalah:
1) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan swasta
dalam pembangunan kesehatan.
2) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau, dan bermutu dengan pengutamaan pada
upaya promotif dan preventif.
3) Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan,
terutama untuk Jaminan Kesehatan Masyarakat
Daerah (Jamkesda).
4) Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan
SDM kesehatan yang merata dan bermutu.
5) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan
keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan serta makanan.
6) Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,
transparan, berdaya guna dan berhasil guna.

1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Strategi dibidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera adalah:
1) Menguatkan kelompok Prio Utomo dalam rangka
meningkatkan partisipasi KB bagi kaum laki-laki.

VI - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2) Meningkatkan peran lembaga BKKBD dalam rangka


meningkatkan contracetion prevalensi rate.
3) Meningkatkan peran BKB, Posyandu dan PAUD serta
terumuskannya model Bina Keluarga Balita, Posyandu
dan PAUD untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan
sejahtera.
4) Menguatkan kelompok BKB, BKL dan BKR dalam
peningkatan ketahanan masyarakat.

1.4. Sosial
Strategi dibidang sosial adalah:
1) Menurunkan jumlah PMKS dan meningkatkan kualitas
eks PMKS melalui perluasan dan pemerataan
pemberian bantuan bagi PMKS dalam pemenuhan
kebutuhan dasar dan peningkatan kemitraan dengan
pihak swasta.
2) Peningkatan optimalisasi PSKS melalui pemanfaatan
potensi kader.

1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Strategi dibidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak adalah:
1) Fasilitasi pengembangan kelembagaan pemberda-yaan
dan perlindungan anak bagi peningkatan kesetaraaan
gender dan keadilan gender.
2) Meningkatkan peran serta stakeholder pemba-ngunan
daerah, terutama dalam peningkatan pemberdayaan
perempuan dan pelindungan anak.
3) Meningkatkan kesadaran hukum dan HAM bagi
perempuan dan kelompok rentan di wilayah
perdesaan.
4) Fasilitasi dan peningkatan peran kelembagaan PUG
melalui program-program pemberdayaan perem-puan
dan perlindungan anak.

VI - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5) Fasilitasi dan peningkatan prasarana dan sarana serta


kelembagaan bagi perlindungan perempuan dan anak
korban kekerasan.

1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Strategi dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa
adalah:
1) Meningkatkan peran kelembagaan masyarakat dalam
upaya pemberdayaan masyarakat.
2) Meningkatkan kinerja pengurus kelembagaan
masyarakat.
3) Meningkatkan peran perempuan untuk meningkat-kan
kesejahteraan masyarakat.
4) Meningkatkan kelembagaan sosial ekonomi di tingkat
kelurahan dalam meningkatkan ketram-pilan dan
penggunaan teknologi tepat guna dalam usaha
ekonomi produktif.

1.7. Kebudayaan
Strategi dibidang kebudayaan adalah:
1) Mengembangkan sistem pendataan melalui
pengembangan data cagar budaya termasuk cagar
budaya bawah air.
2) Menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mengatasi
permasalahan pemeliharaan dan pelestarian cagar
budaya.
3) Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam
berbagai bentuk untuk mengatasi permasalahan
kurangnya pembinaan dan pemanfaatan kesenian
khususnya kesenian tradisional.
4) Mengembangkan kerjasama dengan lembaga-lembaga
yang peduli dengan budaya dalam pelestarian dan
penanaman nilai-nilai budaya.

VI - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5) Penyediaan sarana berkreasi dan bereksperimen bagi


aktivitas group kesenian dan seniman.

1.8. Kependudukan Catatan Sipil


Strategi dibidang kependudukan dan catatan sipil adalah:
1) Meningkatkan pelayanan administrasi kependu-dukan
dan catatan sipil melalui pengembangan database
kependudukan dan catatan sipil dengan mengopti-
malkan peran pelaksana pelayanan di tingkat desa/
kelurahan dan kecamatan.
2) Meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan
dan catatan sipil melalui pemanfaatan peran aparat
pemerintah desa dalam peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan
dan catatan sipil.
3) Meningkatkan kerjasama, koordinasi dan sinkronisasi
dalam pelaksanaan kebijakan administrasi kependu-
dukan dan catatan sipil dengan mengoptimalkan peran
seluruh pelaksana pelayanan kependudukan dan
catatan sipil.

1.9. Ketenagakerjaan
Strategi dibidang ketenagakerjaan adalah:
1) Meningkatkan kesempatan kerja bagi pencari kerja
melalui fasilitasi bursa pasar kerja.
2) Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja,
melalui peningkatan keterampilan dan latihan kerja
serta pemagangan.
3) Meningkatkan jaminan perlindungan dan fasilitasi
pengembangan kelembagaan penyalur tenaga kerja,
baik ke luar negeri, antar daerah dan dunia usaha.

VI - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.10. Kepemudaan dan Olahraga


Strategi dibidang kepemudaan dan olahraga adalah:
1) Sikronisasi kebijakan pembinaan pemuda di berbagai
bidang pembangunan melalui jaringan kemitraan
dengan pihak-pihak terkait.
2) Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan
keterampilan.
3) Membuka akses bagi pemuda berperan dalam
pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya dan
agama.
4) Mendorong dan menjalin kemitraan dengan pihak-
pihak terkait dalam meningkatkan potensi pemuda
dalam kewirausahaan, kepeloporan dan kepemim-
pinan dalam pembangunan.
5) Sosialisasi dan kampanye kesadaran generasi muda
dari bahaya penyalahgunaan NAPZA, minuman keras,
penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan penyakit menular
seksual di kalangan pemuda.
6) Menjalin kerjasama kemitraan dengan pihak terkait
dalam meningkatkan prestasi olahraga Kabupaten
Kendal di tingkat Regional, Nasional, dan Internasional
melalui penyelesaian pembangunan Stadion Utama
Kendal beserta pembangunan infrastruktur pendukung
lainnya.
7) Penyediaan dan mengoptimalkan sarana dan
prasarana olahraga yang sudah tersedia untuk
mendukung pembinaan olahraga.
8) Penyelenggaraan even-even kejuaraan cabang
olahraga sebagai upaya pembibitan dan pengem-
bangan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang
dan berkelanjutan.
9) Pemberian penghargaan dan meningkatkan kesejahte-
raan atlet, pelatih, dan tenaga keolahragaan.

VI - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.11. Ketransmigrasian
Strategi dibidang ketransmigrasian adalah:
1) Mengoptimalkan kerjasama antar wilayah, dalam
penyelenggaran transmigrasi.
2) Meningkatkan media komunikasi, informasi dan
edukasi ketransmigrasian yang dapat diakses
masyarakat.
3) Meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat
akan arti pentingnya transmigrasi untuk kehidupan
yang lebih baik
4) Meningkatkan kompetensi bagi calon transmigran
dengan pemberian pelatihan.

2. Kelompok Pelayanan Umum


2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Strategi dibidang kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri adalah:
1) Peningkatan keamanan dan kenyamanan ling-kungan.
2) Peningkatan pemeliharaan keamanan, ketertiban
masyarakat (kantrantibmas) dan pencegahan tindak
kriminal.
3) Peningkatan dan pengembangan kesadaran politik
warga negara dan kemitraan kelembagaan dalam
pengembangan wawasan kebangsaan masyarakat.
4) Peningkatan pemberdayaan masyarakat untuk
menjaga ketertiban dan keamanan.
5) Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
(pekat) dalam upaya mewujudkan kehidupan sosial
yang tertib dan tenteram.
6) Peningkatan pendidikan politik masyarakat dalam
mewujudkan masyarakat yang demokratis.
7) Peningkatan upaya pencegahan dini dan penang-
gulangan korban bencana alam dan sosial melalui

VI - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

peningkatan prasarana dan sarana serta peningkatan


kapasitas masyarakat.

2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adminis-trasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian,
dan Persandian
Strategi dibidang Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian, dan Persandian adalah:
1) Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
untuk urusan kewenangan wajib yang tela diterbitkan
SPM-nya oleh Kementerian yang membidangi, dan
melakukan pengkajian pelayanan publik di masing-
masing SKPD berdasarkan SPM.
2) Peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-
sumber pendapatan asli daerah (PAD) untuk
meningkatkan pendapatan daerah.
3) Peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparatur
pemerintah daerah melalui pendidikan lanjut, diklat
dan bintek bagi segenap aparatur pemerintah.
4) Peningkatan prasarana dan sarana pelayanan publik
di setiap SKPD dan pemerintah desa/kelurahan agar
capaian kinerja dapat dicapai dengan lebih efisien.

2.3. Perencanaan Pembangunan


Strategi dibidang perencanaan pembangunan adalah:
1) Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme aparatur
perencana dan kelembagaan perenca-naan di masing-
masing SKPD.
2) Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan
pembangunan, baik yang bersifat perencanaan
terpadu dan perencanaan sektoral termasuk
penanggulangan kemiskinan, pengurangan resiko

VI - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

bencana sesuai dengan peraturan perundangan yang


baru.
3) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi SKPD dalam
menyusun perencanaan pembangunan terpadu, agar
lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2.4. Statistik
Strategi dibidang statistik adalah:
1) Optimalisasi kerjasama antara instansi terkait dan
stakeholder dalam mewujudkan sinkronisasi data/
informasi yang akurat dan akuntabel.
2) Penyediaan dan pengembangan system informasi
manajemen data yang lebih berkualitas dan mudah
diakses oleh pihak pengguna baik instansi maupun
masyarakat luas.
3) Pendidikan dan pelatihan SDM statistik.
4) Penyediaan sarana dan prasarana bidang statistik.

2.5. Kearsipan
Strategi di bidang kearsipan adalah:
1) Peningkatan kualitas penyelamatan dan pelesta-rian
dokumen/arsip daerah melalui peningkatan sarana
dan prasarana serta peningkatan kualitas SDM.
2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka
penyelamatan dokumen/arsip yang bernilai sejarah.
3) Mengoptimalkan penggunaan teknologi komuni-kasi
dan informatika untuk mengoptimalkan penyelamatan
dan pelestarian arsip.

2.6. Keperpustakaan
Strategi dibidang perpustakaan adalah:
1) Meningkatkan minat baca masyarakat melalui
peningkatan koleksi bahan bacaan, kualitas
perpustakaan dan promosi minat baca.

VI - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2) Meningkatkan sarana dan prasarana penyeleng-garaan


perpustakaan khususnya penambahan armada
perpustakaan keliling.

3. Kelompok Daya Saing Daerah


3.1. Pekerjaan Umum
Strategi dibidang pekerjaan umum adalah:
1) Pengelolaan Sumber Daya Air
Melindungi Fungsi Kawasan Sempadan Sumber Daya
Air, guna menjamin kelangsungan sumber mata air,
serta mendayagunakan fungsi dan potensi yang
terdapat pada sumber air secara berkelanjutan baik
untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang
akan datang.
2) Pengembangan Sistem Jaringan Jalan/Bina Marga
Meningkatkan fungsi aksesibilitas, baik dalam lingkup
regional, lokal maupun kawasan guna pengembangan
wilayah secara optimal dan pemanfaatan ruang
wilayah secara efisien.
3) Penataan Perkotaan dan Perdesaan
Menciptakan keterkaitan antara kabupaten/kota
dengan wilayah hinterland-nya (Urban - Rural Linkage)
dengan mengaplikasikan pembagian wilayah dalam
subwilayah pembangunan yang dapat memacu
perkembangan wilayah secara merata akan dapat
mendorong pemerataan pembangunan di seluruh
wilayah.
4) Pengelolaan Air Minum
Mengembangkan Jaringan Eksisting dengan memanfa-
atkan dan mengoptimalkan sumber air bersih yang
sudah ada serta mengembangkan sistem prasarana air
minum yang bersifat mudah, ekonomis, dan sistem
pelayanan yang bersifat komunal.

VI - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5) Pengelolaan Air Limbah


Meningkatkan standar kesehatan bagi masyarakat,
terutama di lingkungan perumahan permukiman
dengan cara mengurangi dampak pencemaran
lingkungan akibat pembuangan air limbah ke
lingkungan terbuka.
6) Pengelolaan Persampahan
Mengurangi beban jumlah timbulan sampah yang
dibuang ke TPA dengan cara mengurangi jumlah
timbulan sampah mulai dari sumbernya melalui
pengelolaan dan pengolahan sampah berbasis
masyarakat terpadu dengan konsep 3R (Reduce, Reuse,
Recycle), untuk menciptakan kondisi lingkungan yang
bersih, sehat dan nyaman.
7) Pengelolaan Drainase
Mengoptimalkan sistem drainase yang ada, melakukan
rehabilitasi/pemulihan, pengembangan dan pemba-
ngunan sistem drainase baru, serta penanganan sistem
eko drainase secara terpadu untuk mengurangi
dampak genangan air, menghindari banjir dan
mencegah rob.
8) Strategi Pengembangan Permukiman
Mengembangkan sistem permukiman perkotaan dan
permukiman perdesaan dengan cara meningkatkan
prasarana dan sarana dasar permukiman yang
memadai, untuk mengatur dan menetapkan rencana
kepadatan kawasan permukiman dan mengurangi
berkembangnya permukiman kumuh, terutama di
kawasan perkotaan.
9) Strategi Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan
Menciptakan keselamatan, keamanan dan kenya-
manan bangunan gedung dengan cara mengopti-
malkan pengaturan penyelenggaraan bangunan
gedung di daerah serta memberikan kontribusi kepada

VI - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

penyediaan ruang terbuka dan ruang terbuka hijau,


untuk menciptakan lingkungan yang sehat, sejuk dan
nyaman.
10) Strategi Pengembangan Jasa Konstruksi
a). Mengembangkan jasa konstruksi yang profesi-onal
dan dapat menjadi mitra kerja pemerintah daerah
untuk pelaksanaan pembangunan dengan cara
meningkatkan kemampuan teknis dan ketrampilan
teknis sumber daya manusia para penyedia jasa
konstruksi.
b). Mengembangkan sumber pendanaan melalui
retribusi lingkungan guna membiayai perawatan dan
pemeliharaan infrastruktur sistem drainase.

3.2. Perumahan
Strategi dibidang perumahan adalah:
1) Penyediaan dan pengembangan perumahan yang
semakin terjangkau oleh daya beli masyarakat,
terutama masyarakat berpenghasilan rendah.
2) Penyediaan prasarana sarana dan jaringan utilitas
perumahan.
3) Mewujudkan rumah yang layak huni sesuai standar
teknis dan kesehatan dalam lingkungan binaan yang
teratur.

3.3. Penataan Ruang


Strategi dibidang penataan ruang adalah:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang dengan cara
mengoptimalkan potensi sumber daya alam, mening-
katkan efisiensi penggunaan lahan serta menetapkan
fungsi-fungsi kegiatan yang akan dikembangkan dan
ditampung dalam rangka mengatasi tingginya tingkat alih
fungsi penggunaan lahan.

VI - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.4. Pertanahan
Strategi dibidang pertanahan adalah:
1) Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme aparatur
untuk penanganan dan pelayanan pertanahan.
2) Meningkatkan koordinasi pelayanan terpadu penserti-
fikatan tanah dengan Pemerintah Pusat (BPN).
3) Fasilitasi Koordinasi dan kerjasama antar instansi
dalam penanganan sengketa pertanahan di kabu-
paten/kota.

3.5. Perhubungan
Strategi dibidang perhubungan adalah:
1) Peningkatan prasarana dan sarana jalur transportasi
dan pengembangan moda sistem transportasi untuk
meningkatkan aksesibilitas antar wilayah/ daerah
dalam rangka peningkatan aksesibiitas dan pergerakan
publik.
2) Meningkatkan keselamatan lalu lintas baik di darat
maupun di laut.
3) Meningkatkan SDM perhubungan berbasis kompetensi
melalui pengembangan keterampilan dan keahlian
dibidang LLAJ.

3.6. Komunikasi dan Informatika


Strategi dibidang komunikasi dan informatika adalah:
1) Mengkaji dan menyusun dasar hukum, aturan-aturan
dan pedoman tentang pengelolaan TIK di daerah.
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana serta perawatan pendukung di bidang
komunikasi dan informatika.
3) Meningkatkan performa Sistem Informasi Mana-jemen
(SIM) pemerintahan daerah melalui pengintegrasian
database dan penambahan kapasitas pengolahan data.

VI - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

4) Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompe-


tensi SDM di bidang komunikasi dan informatika dan
perekrutan SDM baru yang profesional di bidang
komunikasi dan informatika.

3.7. Pariwisata
Strategi dibidang energi dan sumber daya mineral adalah:
1) Optimalisasi pemasaran pariwisata daerah dalam
rangka meningkatkan kunjungan wisatawan melalui
pemanfaatan teknologi informasi dan event-event
tingkat provinsi, nasional dan internasional.
2) Meningkatkan daya tarik obyek wisata dengan
pemanfaatan potensi keunikan lokal berupa seni-
budaya daerah.
3) Meningkatkan kualitas SDM pariwisata berbasis
kompetensi melalui kerja sama dengan lembaga
pendidikan dan pelatihan.
4) Mengembangkan potensi industri kecil dan menengah
untuk mendukung pengembangan obyek wisata
melalui pemanfaatan berbagai potensi bantuan modal,
baik dari pemerintah, BUMN maupun swasta (CSR).
5) Menguatkan kemitraan pariwisata melalui penguatan
kapasitas kelompok sadar wisata dan para pelaku
usaha pariwisata.
6) Memanfaatkan dan penanganan destinasi wisata
budaya khususnya wisata religi sebagai destinasi
unggulan.

3.8. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)


Strategi dibidang koperasi dan usaha kecil dan menengah
adalah:
1) Meningkatkan jumlah koperasi dan UMKM yang
berbadan hukum melalui pengembangan kebijakan

VI - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

yang berpihak pada tumbuh kembangnya Koperasi dan


UMKM.
2) Meningkatkan akses permodalan bagi Koperasi dan
UMKM dalam berbagai bentuk skim kredit, khususnya
Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan berbagai bentuk skim
lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Koperasi dan
UMKM.
3) Meningkatkan wirausahawan baru melalui pengem-
bangan lembaga diklat untuk melakukan pendidikan,
pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreatifitas bisnis,
keahlian teknis dan keterampilan dasar (live skill).
4) Meningkatkan kapasitas SDM Koperasi dan UMKM
melalui pengembangan keahlian dan keterampilan
teknis (alih teknologi dan inovasi produk) dan
penerapan manajemen modern.
5) Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi melalui
penataan kelembagaan koperasi, baik dalam arti legal
formal maupun peningkatan akuntabilitas pengelolaan
kelembagaan Koperasi.
6) Meningkatkan akses masyarakat terhadap saran bagi
UMKM (pasar tradisional).

3.9. Industri
Strategi dibidang industri adalah:
1) Meningkatkan pengembangan standarisasi dan
manajemen HAKI.
2) Meningkatkan fasilitasi penyediaan fasilitas pendukung
kawasan ekonomi khusus dan terminal kayu terpadu.
3) Meningkatkan pembinaan dan pengembangan industri
kecil dan menengah melalui kemitraan dengan
lembaga perguruan tinggi dan swasta.
4) Meningkatkan akses permodalan industri kecil dan
menengah melalui pengembangan jaringan kerjasama
dengan lembaga keuangan.

VI - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5) Meningkatkan daya saing produk industri kecil dan


menengah melalui pemanfaataan teknologi tepat guna
dalam proses produksi, dan penerapan standarisasi
produk industri.
6) Mengembangkan sentra industri kecil dan menengah
melalui pemanfaatan jalan dan pemanfaatan teknologi
informasi untuk membuka akses pemasaran produk
industri.
7) Mengembangkan kluster industri melalui pengem-
bangan kemitraan kerjasama antar pengusaha industri
kecil dan menengah yang sejenis.

3.10. Perdagangan
Strategi dibidang perdagangan adalah:
1) Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
2) Meningkatkan fasilitasi penyediaan fasilitas infra-
struktur pendukung pelabuhan.
3) Meningkatkan pelaksanaan perlindungan konsumen
dan pengawasan barang dan jasa yang beredar.
4) Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana
perdagangan melalui pengembangan pasar desa
menjadi pasar tradisional (antar desa).
5) Meningkatkan perijinan usaha perdagangan melalui
pemberian kemudahan dalam proses perijinan usaha.
6) Meningkatkan akses dan promosi pasar untuk produk
berorientasi eksport melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan pemanfaatan jaringan usaha.
7) Penataan dan pemanfaatan kawasan tertentu sebagai
lokasi pedagang kreatif lapangan.
8) Penyempurnaan sistem distribusi barang dan jasa yang
efektif dan efisien.
9) Peningkatan eksport non migas melalui pengem-
bangan komoditas unggulan daerah.

VI - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.11. Penanaman Modal


Strategi dibidang penanaman modal adalah:
1) Meningkatkan upaya kegiatan promosi bagi
peningkatan penanaman modal di Kabupaten Kendal.
2) Meningkatkan jumlah MOU kerjasama antar daerah
dalam rangka promosi investasi, baik dengan
pemerintah dan kalangan dunia usaha.
3) Melakukan evaluasi prosedur dan persyaratan
perijinan investasi untuk Meningkatkan pelayanan
perijinan melalui pelayanan OSS dan penyederhanaan
prosedur perijinan.
4) Meningkatkan fasilitasi dan pembinaan penanaman
modal dan pengembangan dunia usaha melalui
Kadinda, Apindo dan asosiasi yang lain.
5) Meningkatkan fasilitasi peningkatan prasarana dan
sarana pendukung bagi pengembangan usaha terkait
dengan peningkatan listrik, telekomunikasi, per-
bankan, jalan dan pelabuhan dan lain-lain.

3.12. Pertanian
Strategi dibidang pertanian adalah:
1) Meningkatkan produksi pertanian melalui
pengembangan pola tanam yang menyesuaikan
kondisi alam dan lahan.
2) Memperkuat sistem pemasaran dan manajemen usaha
pertanian serta untuk mendukung pengembangan
agroindustri.
3) Meningkatkan produktivitas pertanian dan perke-
bunan melalui pengembangan usaha pertanian
kawasan.
4) Meningkatkan SDM petani dan kelembagaan
pendukung pertanian melalui kerjasama dengan
lembaga perguruan tinggi dan lembaga non
government.

VI - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5) Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana


produksi.

3.13. Ketahanan Pangan


Strategi dibidang ketahanan pangan adalah:
1) Mempertahankan dan meningkatkan produksi dan
produktivitas pangan.
2) Melakukan diversifikasi pangan untuk menurunkan
ketergantungan pada beras.
3) Melakukan pemecahan masalah pangan.

3.14. Lingkungan Hidup


Strategi dibidang lingkungan hidup adalah :
1) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
pencemaran/perusakan LH serta koordinasi
pengelolaan LH dengan seluruh Stakeholders.
2) Meningkatkan upaya konservasi dan rehabilitasi SDA
serta pengendalian kerusakan LH.
3) Meningkatkan pemberdayaan /partisipasi masya-rakat
dalam pelestarian LH serta meningkatkan kualitas data
dan akses informasi SDA dan LH.
4) Mengembangkan ekowisata, jasa lingkungan di
kawasan hutan dan pengelolaan ruang terbuka hijau
melalui kerjasama dengan pihak ketiga atau investor.
5) Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik di bidang
pengelolaan lingkungan hidup (Good Environmental
Governance).

3.15. Kelautan dan Perikanan


Strategi dibidang kelautan dan perikanan adalah:
1) Meningkatkan produksi perikanan tangkap melalui
pengembangan kapal penangkap ikan berukuran
diatas 30 GT.

VI - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2) Meningkatkan produksi perikanan budidaya air tawar


melalui pemanfaatan potensi lahan non produktif
untuk pengembangan budidaya perikanan.
3) Meningkatkan pengolahan produk perikanan melalui
pengembangan usaha pengolahan produk perikanan
tradisional menjadi usaha pengolahan produk
perikanan modern.
4) Mengurangi terjadinya kerusakan lingkungan pada
wilayah pesisir dan laut melalui penguatan kelompok
masyarakat swakarsa pengamanan sumberdaya
kelautan.
5) Meningkatkan pendapatan nelayan kecil dan
pembudidaya ikan melalui pemberdayaan kelompok
nelayan dan pembudidaya ikan untuk meningkatkan
keterampilan usaha.

3.16. Energi Sumber Daya Mineral


Strategi dibidang energi dan sumber daya mineral adalah:
1) Meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan teknologi ketenagalistrikkan dan
energi baru terbarukan.
2) Meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan geologi tentang potensi mineral,
logam, mineral non logam dan batuan.
3) Meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan cekungan air bawah tanah.
4) Menetapkan wilayah pertambangan dan wilayah
pertambangan rakyat.
5) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap
usaha pertambangan, air bawah tanah dan
ketenagalistrikan.
6) Menertibkan ijin usaha pertambangan, air bawah
tanah dan ketenagalistrikan.

VI - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

7) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi baru


terbarukan/alternatif sesuai potensi daerah dan
ramah lingkungan.

3.17. Kehutanan
Strategi dibidang kehutanan adalah:
1) Meningkatkan sistem pengelolaan hutan, terutama
hutan non HPH, melalui upaya pemberdayaan
masyarakat sekitar hutan.
2) Meningkatkan nilai tambah dan manfaat hasil hutan
kayu maupun hasil hutan non kayu, melalui
perencanaan yang matang dan kerjasama dengan
pihak ketiga.
3) Meningkatkan rehabilitasi hutan melalui pening-katan
partisipasi masyarakat sekitar hutan.

B. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah


Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan daerah
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015, maka perlu dirumuskan
arah kebijakan pembangunan daerah. Adapun arah kebijakan
pembangunan daerah Kabupaten Kendal untuk seluruh
urusan wajib dan urusan pilihan yang akan laksanakan
selama kurun waktu 2010-2015 adalah sebagai berikut :
1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat
1.1. Pendidikan
Arah kebijakan dibidang pendidikan adalah:
1) Meningkatkan angka partisipasi kasar PAUD pada
tahun 2015 menjadi 91%.
2) Meningkatkan ketersediaan kualitas ruang kelas dan
sarana pembelajaran PAUD menjadi 50%.
3) Meningkatkan ketersediaan kualitas ruang kelas dan
sarana pembelajaran pendidikan dasar sebesar 70%
pada tahun 2015.

VI - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

4) Meningkatkan APM pendidikan dasar dan menengah


menjadi 98% untuk pendidikan dasar dan 85% untuk
SMP pada tahun 2015.
5) Meningkatkan APM SMA/SMK/MA sebesar 65% pada
tahun 2015.
6) Meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan dasar
untuk sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
terakrediasi A sebanyak 75%.
7) Meningkatkan guru layak mengajar tingkat pendidikan
dasar (SD dan SMP) menjadi 95%
8) Meningkatkan pendidik bersertifikat pada pendidi-kan
dasar dan menengah menjadi sebesar 90%.
9) Meningkatkan Partisipasi penduduk usia 15 – 44 tahun
yang putus sekolah untuk menempuh pendidikan
kesetaraan dan life skill sebesar 80%.
10) Meningkatkan kualitas manajemen penyeleng-garaan
pelayanan pendidikan untuk pendidikan dasar dan
menengah dengan meningkatkan sekolah yang
menjalankan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Secara berkualitas sebesar 100%.

1.2. Kesehatan
Arah kebijakan dibidang kesehatan adalah:
1) Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB
2) Perbaikan status gizi masyarakat
3) Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak
menular dan penyehatan lingkungan
4) Pemenuhan pengembangan SDM kesehatan
5) Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, peme-
rataan, keamanan, mutu, penggunaan obat dan
pengawasan obat dan makanan
6) Jamkesmas dan Jamkesmasda
7) Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan ben-cana
dan krisis kesehatan

VI - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

8) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan di sarana


kesehatan

1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Arah kebijakan dibidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera adalah:
1) Meningkatkan persentase peserta KB Aktif dan KB
Mandiri terutama persentase peserta dengan alkon
jangka panjang dan peserta laki-laki.
2) Meningkatkan jumlah PLKB sehingga setiap desa
terpenuhi PLKB dengan jumlah 2 orang.
3) Meningkatkan ketahanan keluarga melalui penguatan
kelompok BKL, BKB dan BKR.

1.4. Sosial
Arah kebijakan dibidang sosial adalah:
1) Meningkatkan perluasan dan pemerataan pemberian
bantuan bagi PMKS dalam pemenuhan kebutuhan
dasar.
2) Meningkatkan peran PSKS melalui pemanfaatan
potensi kader.
3) Meningkatkan penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi
PMKS
4) Meningkatkan pemanfaatan sarana dan prasarana
pelayanan rehabilitasi sosial
5) Mengembangkan jaminan sosial bagi PMKS untuk
memberikan jaminan sosial berkelanjutan.
6) Meningkatkan upaya pemberdayaan sosial untuk
memberdayakan masyarakat yang mengalami masalah
kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi
kebutuhannya secara mandiri.

VI - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Arah kebijakan dibidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak adalah:
1) Meningkatkan upaya peningkatan pendidikan
perempuan dan kebijakan pembangunan yang
responsif gender dalam pembangunan daerah.
2) Meningkatkan kualitas perempuan, terutama
pendidikan, keterampilan dan peningkatan kesadaran
hukum dan HAM.
3) Meningkatkan perlindungan, jaminan hukum dan HAM
bagi perempuan dan anak
4) Meningkatkan peran kelembagaan dan pemberdayaan
perempuan dan anak termasuk anak korban
kekerasan secara terpadu.

1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Arah kebijakan dibidang pemberdayaan masyarakat dan
desa adalah:
1) Meningkatkan fasilitas pengembangan masyarakat dan
lembaga kelurahan/desa dalam melaksanakan
pembagunan.
2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pemba-
ngunan kelurahan/desa.
3) Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintahan.
4) Meningkatkan kemampun manajement keuangan
dalam mengelola usaha ekonomi produktif.
5) Meningkatkan peran perempuan dalam pemba-
ngunan kelurahan/desa.

1.7. Kebudayaan
Arah kebijakan dibidang kebudayaan adalah:
1) Meningkatkan perlindungan dan pemeliharaan benda
cagar budaya daerah.

VI - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2) Meningkatkan perlindungan, pelestarian dan pemeli-


haraan benda cagar budaya bawah air.
3) Meningkatkan perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan kesenian.
4) Meningkatkan kerjasama di bidang kebudayaan
dengan daerah lain dan luar negeri.
5) Meningkatkan perlindungan, pembinaan, pengem-
bangan dan pemanfaatan kegiatan tradisi budaya.
6) Menyediakan sarana berkreasi dan berekspresi bagi
group kesenian maupun seniman berupa gedung
kesenian ataupun taman budaya.

1.8. Kependudukan Catatan Sipil


Arah kebijakan dibidang kependudukan dan catatan sipil
adalah:
1) Pemberian kemudahaan dalam pengurusan akta
kependudukan dan catatan sipil, dan pengembangan
Sistem Administrasi Kependudu-kan (SIAK) untuk
meningkatkan kualitas pelayanan administrasi
kependudukan.
2) Peningkatan kesadaran masyarakat akan penting-nya
dokumen administrasi kependudukan dan catatan
sipil.
3) Peningkatan kerjasama, koordinasi dan sinkronisasi
dalam pelaksanaan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil.

1.9. Ketenagakerjaan
Arah kebijakan dibidang ketenagakerjaan adalah:
1) Peningkatan dan perluasan lapangan pekerjaan di
berbagai sektor usaha dengan fasilitasi terhadap
penanaman modal.
2) Peningkatan penyerapan tenaga kerja.
3) Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga

VI - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.


4) Peningkatan perlindungan, jaminan sosial dan kesejah-
teraan tenaga kerja.

1.10. Kepemudaan dan Olahraga


Arah kebijakan dibidang kepemudaan dan olahraga
adalah:
1) Mewujudkan keserasian kebijakan pembinaan
pemuda, diberbagai bidang pembangunan.
2) Meningkatkan kesempatan memperoleh pendidikan
dan keterampilan.
3) Meningkatkan peran serta pemuda dalam
pembangunan sosial politik, ekonomi, budaya dan
agama.
4) Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausa-
haan,kepeloporan dan kepemimpinan dalam pemba-
ngunan.
5) Melindungi dan mengembangkan kesadaran generasi
muda dari bahaya penyalahgunaan NAPZA, minuman
keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan penyakit
menular seksual di kalangan pemuda.
6) Meningkatkan prestasi olah raga Kabupaten Kendal di
tingkat regional, nasional, dan internasional melalui
penyelesaian pembangunan Stadion Utama Kendal
beserta pembangunan infrastruktur pendukung
lainnya.
7) Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang
sudah tersedia untuk mendukung pembinaan
olahraga.
8) Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan
prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang dan
berkelanjutan.
9) Mengembangkan sistem penghargaan dan mening-
katkan kesejahteraan atlet, pelatih, dan tenaga

VI - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

keolahragaan.

1.11. Ketransmigrasian
Arah kebijakan dibidang ketransmigrasian adalah:
1) Peningkatan kerjasama antar daerah dalam penyeleng-
garaan dan pengembangan wilayah transmigrasi.
2) Peningkatan media komunikasi, informasi dan edukasi
ketransmigrasian untuk menumbuhkan minat masya-
rakat.
3) Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat trans-
migrasi untuk mewujudkan kemandirian masyarakat
dan daya saing kawasan transmigrasi.
4) Penyiapan SDM terampil untuk menjadi transmigran.

2. Kelompok Pelayanan Umum


2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Arah kebijakan dibidang kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri adalah:
1) Meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan
dalam kehidupan masyarakat, melalui peningkatan
kesadaran pemeliharaan keamanan, ketertiban
masyarakat (kantrantibmas) dan pencegahan tindak
kriminal dalam masyarakat.
2) Meningkatkan pengembangan wawasan kebang-saan,
melalui pendidikan dan pelatihan dan peningkatan
peran kelompok-kelompok dalam masyarakat.
3) Meningkatkan pengembangan wawasan kebang-saan
dengan peningkatan peran kemitraan antar lembaga-
lembaga dalam masyarakat dengan pemerintah
daerah.
4) Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat
dalam upaya peningkatan dan menjaga ketertiban dan
keamanan masyarakat.
5) Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberan-tasan

VI - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

penyakit masyarakat (pekat) dan masalah-masalah


sosial lainnya.
6) Meningkatkan pendidikan politik masyarakat dalam
meningkatkan kesadaran poltik masyarakat dan peran
lembaga perwakilan rakyat daerah.
7) Meningkatkan upaya pencegahan dini dan penang-
gulangan korban bencana, baik bencana alam maupun
sosial.

2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian,
dan Persandian
Arah kebijakan dibidang Otonomi Daerah, Pemerin-
tahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian, dan Persandian adalah:
1) Menetapkan target pencapaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan pedoman pelayanan publik sesuai
dengan kewenangan urusan kewenangan Pemerintah
Kabupaten Kendal.
2) Peningkatan intensifikasi penggalian sumber-sumber
pendapatan daerah sesuai dengan peraturan perun-
dangan yang baru dalam rangka peningkatan
pendapatan daerah.
3) Peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparatur
pemerintah daerah melalui pendidikan lanjut,
pendidikan dan latihan (diklat) dan bimbingan teknis
(bintek) di SKPD.
4) Peningkatan prasarana dan sarana pelayanan publik
di SKPD dan pemerintah desa/kelurahan yang dapat
meningkatkan kinerja pelayanan publik.

VI - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2.3. Perencanaan Pembangunan


Arah kebijakan dibidang perencanaan pembangunan
adalah:
1) Peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparatur
perencana dan kelembagaan perencanaan di masing-
masing SKPD.
2) Peningkatan kelengkapan dokumen perencanaan
pembangunan yang bersifat perencanaan terpadu dan
perencanaan sektoral sesuai dengan peraturan
perundangan yang baru.
3) Peningkatan sinkronisasi dalam rangka keterpa-duan
perencanaan pembangunan daerah, sesuai dengan
dinamika perubahan lingkungan strategis dan tuntutan
masyarakat.

2.4. Statistik
Arah kebijakan dibidang statistik adalah:
1) Peningkatan koordinasi dan kerjasama antara pihak
terkait dalam mewujudkan sinkronisasi data/informasi
yang akurat dan akuntabel.
2) Pembangunan system informasi manajamen data yang
akurat, akuntabel dan mudah diakses secara online.
3) Peningkatan kualitas SDM statistik dan peningkatan
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana bidang
statitistik.
4) Peningkatan pengetahuan dan tanggungjawab aparat
dalam pengumpulan, pengolahan dan penyajian data
informasi.

2.5. Kearsipan
Arah kebijakan dibidang kearsipan adalah:
1) Meningkatkan sarana prasarana pendukung kearsipan
2) Meningkatkan kualitas pengelolaan kearsipan
3) Meningkatkan ketrampilan dan keahlian SDM

VI - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

pengelola kearsipan
4) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat
tentang kearsipan.

2.6. Keperpustakaan
Arah kebijakan dibidang perpustakaan adalah:
1) Meningkatkan budaya gemar membaca pada
masyarakat
2) Meningkatkan kondisi sarana prasarana pendu-kung
pelayanan perpustakaan
3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
penyerahan karya cetak dan karya rekam yang bernilai
sejarah.

3. Kelompok Daya Saing Daerah


3.1. Pekerjaan Umum
Arah kebijakan dibidang pekerjaan umum adalah:
1) Arah Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air
a. Melakukan Konservasi pada Wilayah Potensi
Sumber Daya Air sebagai upaya memelihara
keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan
fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia
dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada
waktu sekarang maupun yang akan datang.
b. Menetapkan pola pengelolaan sumber daya air,
baik pada kawasan hulu maupun kawasan hilir.
c. Menetapkan dan mengelola kawasan lindung
sumber air pada wilayah sumber mata air
d. Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan
ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya
air.

VI - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

e. Membangun Daerah Tangkapan Air (Catchment


Area), guna memperlambat Aliran Air (Run Off)
menjaga kelestarian debit mata air.
2) Arah Kebijakan Pengembangan Sistem Jaringan Jalan
/ Bina Marga
a. Penyediaan prasarana jalan yang mendukung
pemasaran dan distribusi produk serta untuk
mendukung penciptaan keterkaitan antar daerah.
b. Meningkatkan keterpaduan sistem jaringan jalan
dengan pelayanan angkutan jalan dan moda
transportasi lainnya.
c. Pengembangan Jalan dan Jembatan
d. Peningkatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
e. Memelihara kualitas dan kuantitas prasarana sistem
jaringan jalan.
3) Arah Kebijakan Penataan Perkotaan Dan Perdesaan
a. Meningkatkan keterkaitan antarwilayah secara
internal sehingga tidak terjadi ketergantungan pada
kota-kota yang berperan sebagai pusat dan tidak
terjadi polarisasi ke arah pusat pertumbuhan
utama.
b. Memacu perkembangan wilayah secara merata
guna mendorong pemerataan pembangunan di
seluruh wilayah.
c. Penciptaan pusat-pusat kegiatan yang bertumpu
pada potensi ekonomi lokal untuk mendorong
perkembangan wilayah dan kestabilan
pertumbuhan ekonomi wilayah.
d. Meningkatkan keterkaitan antardaerah sebagai
implikasi dari terjadinya perluasan wilayah
pengaruh.
4) Arah Kebijakan Pengelolaan Air Minum
a. Peningkatan prasarana fasilitas instalasi dan
jaringan distribusi Instalasi Air PDAM guna

VI - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

meningkatkan pelayanan kebutuhan air minum di


perkotaan.
b. Membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
pada wilayah pedesaan atau rawan air dan tidak
terjangkau oleh pelayanan PDAM.
5) Arah Kebijakan Pengelolaan Air Limbah
a. Membangun infrastrktur Pengolah Air Limbah yang
sesuai dengan Lokasi Wilayah serta Tingkat
Kebutuhan dan Kemampuan Masyarakat setempat.
b. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang
penanganan air limbah yang baik dan benar sesuai
standar kesehatan guna mengurangi penyebaran
bibit penyakit.
6) Arah Kebijakan Pengelolaan Persampahan
a. Meningkatkan pengelolaan sampah mulai dari
sumbernya sampai dengan TPA.
b. Meningkatkan Penyuluhan kepada Masyarakat
tentang Pengelolaan dan Pengolahan Sampah
Terpadu Berbasis Masyarakat menggunakan
Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
c. Optimalisasi pemanfaatan Prasarana dan Sarana
persampahan yang telah tersedia untuk
ditingkatkan kinerjanya lebih efektif dan efisien.
7) Arah Kebijakan Pengelolaan Drainase
a. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dan
melakukan perkuatan kapasitas kelembagaan
pengelola Prasarana dan Sarana Sistem Drainase.
b. Mengembangkan sistem perencanaan drainase
yang terpadu secara makro dan mikro, dengan
pengaturan dan pengelolaan sungai dan saluran.
c. Pembangunan sistem drainase yang berwawasan
lingkungan, dengan cara melakukan kewajiban
melaksanakan konservasi air.

VI - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

8) Arah Kebijakan Pengembangan Permukiman


a. Mengembangkan Pola permukiman intensif (lebih
dari 1 lantai) untuk mempertahanan keberadaan
lahan pertanian produktif.
b. Membentuk pola permukiman yang berkelompok
dan membentuk kantung-kantung unit lingkungan,
untuk mempermudah pengembangan struktur
pelayanan fasilitas dan menciptakan sistem
pemakaian, perawatan dan pemeliharaan
infrastruktur yang lebih efektif dan efisien.
c. Menyiapkan Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan
Lingkungan Siap Bangun (Lisiba) sebagai salah satu
Lingkungan Binaan Perumahan dan Permukiman
yang baru dan dilengkapi Prasarana dan Sarana
Permukiman yang memadai.
9) Arah Kebijakan Penataan bangunan Gedung dan
Lingkungan
a. Menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) pada Kawasan Strategis.
b. Melakukan Pendataan bangunan Gedung.
c. Menyelenggarakan IMB Bangunan Gedung.
d. Melakukan Optimalisasi Pengelolaan Bangunan
Gedung dan Rumah Negara.
10) Arah Kebijakan Pengembangan Jasa Konstruksi
a. Penetapan Kebijakan dalam rangka Pembinaan Jasa
Konstruksi.
b. Menyusun Sistem Informasi Jasa Konstruksi yang
Informatif dan Mudah Diakses.
c. Pengembangan Kapasitas, Kemampuan dan
Ketrampilan SDM secara Profesional.
d. Peningkatan Kemampuan Rekayasa Teknologi.
e. Pengadaan Pelatihan dan Bimbingan Teknis Jasa
Konstruksi.

VI - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.2. Perumahan
Arah kebijakan dibidang perumahan adalah:
1) Pembangunan perumahan diarahkan agar lebih dapat
membentuk pola-pola kawasan terbangun yang yang
menyebar, tidak terkonsentrasi di sepanjang jalur
jalan.
2) Menyusun RP4D (Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan dan Permukiman di
Daerah) sebagai Dokumen Acuan Rencana
Pengembangan dan Pembangunan Perumahan bagi
seluruh Stakeholders di Kabupaten Kendal.
3) Menyusun Skim dengan Lembaga Keuangan untuk
memberikan subsidi terutama kepada masyarakat
kurang mampu.
4) Memfungsikan kembali Program Rehabilitasi dan
Renovasi Rumah Kurang Layak Huni melalui Program
Perguliran Dana Stimulan yang dikelola oleh Badan
Keswadayaan Masyarakat.

3.3. Penataan Ruang


Arah kebijakan dibidang penataan ruang adalah:
1) Menetapkan pola dan struktur ruang dengan melihat
kecenderungan yang akan berkembang di masa yang
akan datang.
2) Membatasi eksploitasi lahan dan mencegah terjadinya
alih fungsi lahan yang semakin tidak terkendali.
3) Menyesuaikan arahan struktur pemanfaatan ruang
sesuai dengan era otonomi daerah.
4) Mengendalikan pemanfaatan ruang dengan tetap
memperhatikan kelestarian kawasan lindung dan
pengembangan kawasan budidaya.
5) Meningkatkan koordinasi dengan SKPD dan
mengoptimalkan kinerja Badan Koordinasi Penataan
Ruang Daerah (BKPRD).

VI - 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.4. Pertanahan
Arah kebijakan dibidang pertanahan adalah:
1) Peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparatur
dan kelembagaan di kabupaten/ kota untuk
penanganan dan pelayanan pertanahan.
2) Peningkatan pelayanan terpadu dalam penser-tifikatan
tanah dengan Pemerintah Pusat (BPN).
3) Koordinasi dan kerjasama antar instansi dalam
penanganan sengketa pertanahan.

3.5. Perhubungan
Arah kebijakan dibidang perhubungan adalah:
1) Meningkatkan pengembangan jaringan jalan, terminal,
dan ketersediaan angkutan umum, guna memudahkan
interaksi antar wilayah.
2) Pengembangan jalur angkutan umum yang
menghubungkan antar kota kecamatan dan antar
wilayah dengan terminal.
3) Pembangunan fasilitas henti angkutan umum (Shelter,
Halte) di sepanjang jalur angkutan umum.
4) Mengembangkan Sistem Transportasi Massa dalam
koridor regional dan lokal.
5) Penataan jaringan trayek angkutan penumpang umum.
6) Pengadaan dan pemasangan fasilitas pengatur lalu
lintas.

3.6. Komunikasi dan Informatika


Arah kebijakan dibidang komunikasi dan informatika
adalah:
1) Menetapkan dasar hukum, aturan-aturan dan
pedoman tentang pengelolaa TIK di daerah.
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan
komputer dan telekomunikasi untuk mendukung
kegiatan komunikasi antar SKPD sampai tingkat

VI - 34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

pedesaan dan untuk pelayanan informasi komunikasi


bagi masyarakat.
3) Meningkatkan kapasitas jaringan internet untuk
mendukung kinerja Sistem Informasi Manajemen
pemerintahan daerah.
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM dibidang
komunikasi dan informatika.

3.7. Pariwisata
Arah kebijakan dibidang energi dan sumber daya mineral
adalah:
1) Pengembangan obyek wisata potensial sebagai
destinasi unggulan di Kabupaten Kendal.
2) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang
pariwisata sehingga memenuhi kualifikasi sebagai
pengelola pariwisata profesional.
3) Pengembangan industri pariwisata yang berdaya saing
berbasis pada kreativitas dan potensi keunikan lokal.
4) Peningkatan peran para pelaku usaha pariwisata dalam
pengembangan kemitraaan pariwisata daerah.
5) Peningkatan dan pengembangan destinasi wisata
budaya khususnya wisata religi.

3.8. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)


Arah kebijakan dibidang koperasi dan usaha kecil dan
menengah adalah:
1) Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi
dan UMKM untuk mewujudkan pemberdayaan
Koperasi dan UMKM yang lebih koordinatif dan
partisipatif.
2) Peningkatan akses Koperasi dan UMKM terhadap
sumber pembiayaan, teknologi, dan pemasaran.
3) Peningkatan kapasitas dan produktivitas Koperasi dan
UMKM untuk meningkatkan daya saing SDM Koperasi

VI - 35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

dan UMKM.
4) Pengembangan produk Koperasi dan UMKM menjadi
produk yang berkualitas, inovatif dan kreatif untuk
meningkatkan pemasaran produk.
5) Penguatan kelembagaan Koperasi untuk mengem-
bangkan koperasi sesuai nilai, jati diri, prinsip dan asas
Koperasi dan meningkatkan peran koperasi dalam
peningkatan kesejahteraan anggota.
6) Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana
usaha bagi UMKM/PKL.

3.9. Industri
Arah kebijakan dibidang industri adalah:
1) Pengembangan standarisasi dan manajemen HAKI.
2) Fasilitasi pendukung kawasan ekonomi khusus dan,
terminal kayu terpadu.
3) Peningkatan pengembangan dan pembinaan industri
kecil dan menengah melalui efisiensi kerja IKM.
4) Peningkatan keterkaitan kerja sama industri hulu dan
hilir terhadap daya saing produk dan penerapan
teknologi industri kecil dan menengah.

3.10. Perdagangan
Arah kebijakan dibidang perdagangan adalah:
1) Peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
2) Fasilitasi infrastruktur pendukung pelabuhan.
3) Peningkatan efisiensi dan efektivitas sistem distribusi,
tertib niaga, perlindungan konsumen dan kepastian
berusaha.
4) Pengembangan jaringan informasi produksi dan pasar.
5) Pengintegrasian pasar tradisional dan regional.
6) Peningkatan fasilitasi bagi pelaku usaha perdagangan
dalam perijinan usaha dan status badan hukum.
7) Pengembangan jaringan ekspor non migas dalam

VI - 36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

pemasaran produk unggulan daerah Kabupaten


Kendal.
8) Peningkatan pembinaan dan penataan pedagang
kreatif lapangan dan asongan pada kawasan khusus
dan terpadu.

3.11. Penanaman Modal


Arah kebijakan dibidang penanaman modal adalah:
1) Peningkatan kegiatan promosi penanaman modal.
2) Pemberian insentif fiskal di daerah.
3) Peningkatan kerjasama antar daerah, baik dengan
pemerintah daerah dan dunia usaha dalam rangka
promosi investasi di Kabupaten Kendal .
4) Penyederhanaan perijinan dan peningkatan pelayanan
publik.
5) Pembinaan dan fasilitasi dalam penanaman modal dan
pengembangan dunia usaha di Kabupaten Kendal.
6) Fasilitasi peningkatan prasarana dan sarana
pendukung bagi pengembangan usaha di Kabupaten
Kendal.

3.12. Pertanian
Arah kebijakan dibidang pertanian adalah:
1) Pengembangan pertanian lahan kering dengan
optimalisasi lahan dan pola tanam.
2) Pengembangan sistem pemasaran dan manajemen
usaha pertanian serta untuk mendukung
pengembangan agroindustri.
3) Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan
kewilayahan terpadu dengan konsep pengembangan
agribisnis.
4) Peningkatan kerjasama dengan lembaga-lembaga non
pemerintah untuk mendukung peningkatan kapasitas
SDM dan kelembagaan pendukung lainnya.

VI - 37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.13. Ketahanan Pangan


Arah kebijakan dibidang ketahanan pangan adalah:
1) Peningkatan produksi pangan sumber karbohidrat
(beras dan jagung), kebijakan diarahkan dengan
melakukan pengamanan lahan sawah di daerah irigasi
yang memiliki produktivitas tinggi, agar swasembada
pangan dapat dipertahankan.
2) Peningkatan produksi pangan sumber protein dari
daging, telur dan susu. Kebijakan pengembangan
peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi
hewan
3) Pengembangan diversifikasi pangan untuk menurun-
kan ketergantungan pada beras
4) Pengembangan koordinasi kegiatan Sistem Kewaspa-
daan Pangan dan Gizi (SKPG).

3.14. Lingkungan Hidup


Arah kebijakan dibidang lingkungan hidup adalah :
1) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
pencemaran/perusakan LH serta koordinasi
pengelolaan LH dengan seluruh Stakeholders.
2) Meningkatkan upaya konservasi dan rehabilitasi SDA
serta pengendalian kerusakan LH.
3) Meningkatkan pemberdayaan/ partisipasi masyarakat
dalam pelestarian LH serta meningkatkan kualitas data
dan akses informasi SDA dan LH.
4) Mengembangkan ekowisata, jasa lingkungan di
kawasan hutan dan pengelolaan ruang terbuka hijau
melalui kerjasama dengan pihak ketiga atau investor.
5) Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik di bidang
pengelolaan lingkungan hidup (Good Environmental
Governance).

VI - 38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.15. Kelautan dan Perikanan


Arah kebijakan dibidang kelautan dan perikanan adalah:
1) Peningkatan upaya ekstensifikasi (ekspansi fishing
ground) dari Wilayah Penangkapan I dan Wilayah
Penangkapan II ke Wilayah Penangkapan III.
2) Peningkatan pembinaan usaha budidaya perikanan
dan pengembangan bibit unggul.
3) Peningkatan diversifikasi produk perikanan dengan
teknologi modern untuk meningkatkan daya saing
produk perikanan.
4) Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat pesisir
dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya
kelautan.
5) Pemberdayaan masyarakat pesisir untuk meningkat-
kan usaha ekonomi masyarakat.

3.16. Energi Sumber Daya Mineral


Arah kebijakan dibidang energi dan sumber daya mineral
adalah:
1) Peningkatan pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan teknologi ketenagalistrikkan dan
energi baru terbarukan.
2) Peningkatan pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan geologi tentang potensi mineral,
logam, mineral non logam dan batuan.
3) Peningkatan pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan cekungan air bawah tanah.
4) Penetapan regulasi tentang wilayah pertam-bangan
dan wilayah pertambangan rakyat;
5) Peningkatan pengelolaan pertambangan dan sumber
daya mineral yang menerapkan good mining practice
dan prinsip pembangunan berkelanjutan.
6) Peningkatan ketertiban ijin usaha pertambangan, air
bawah tanah dan ketenagalistrikan;

VI - 39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

7) Peningkatan penilitian dan pengembangan peman-


faatan sumber energi baru terbarukan alternatif.

3.17. Kehutanan
Arah kebijakan dibidang kehutanan adalah:
1) Peningkatan sistem pengelolaan hutan termasuk
pengoptimalan rehabilitasi hutan.
2) Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan
kayu.maupun produksi hasil hutan non kayu untuk
kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
3) Peningkatan partisipasi masyarakat luas dalam
pengembangan tanaman hutan.

VI - 40
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

A. Kebijakan Umum
Penyusunan RPJMD Kabupaten Kendal tahun 2010-2015
merupakan penjabaran dari RPJPD Kabupaten Kendal Tahun
2005-2025 yang merupakan penjabaran perencanaan tahap
pembangunan lima tahun kedua. Tahapan kedua prioritas
pembangunan daerah ini memperhatikan misi Bupati/Wakil
Bupati Kendal terutama meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi dan karakter unggul;
meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat;
pembangunan ekonomi bagi peningkatan pendapatan
masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan
lapangan kerja yang baru; mewujudkan pemberdayaan
masyarakat desa dan potensi perekonomian desa dengan
didukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good
governance).
Kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Kendal
pada lima tahun yang akan datang diarahkan pada :

1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang


kompetitif, karakter unggul dan berakhlak mulia.
Kebijakan umum pembangunan daerah diarahkan,
sebagai berikut:
a. Mengembangkan pendidikan agama dan kualitas iman
dan taqwa masyarakat Kabupaten Kendal;
b. Mengembangkan pemerataan akses dan mutu
pendidikan wajib belajar pendidikan dasar dan
menengah yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

VII - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

c. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang


handal dalam mendukung eksistensi masyarakat
Kabupaten Kendal berdasarkan iman dan takwa;
d. Mengembangkan solidaritas sosial dan toleransi antar
umat beragama di Kabupaten Kendal.
e. Mengembangkan kearifan lokal dan modal sosial dalam
rangka memperkuat identitas masyarakat Kabupaten
Kendal.

2. Mewujudkan masyarakat yang berdaya saing untuk


mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.
Kebijakan umum pembangunan daerah, adalah sebagai
berikut :
a. Peningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas
dan sistem pengelolaan sumber daya alam yang
berwawasan lingkungan.
b. Peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan
iklim usaha yang lebih kondusif dan pengembangan
infrastruktur dasar.
c. Pembangunan infrastruktur dasar, yang dilakukan
melalui invetasi dunia usaha dan fasilitasi pemerintah
daerah.
d. Pengembangan sumberdaya manusia yang ber-kualitas,
antara lain ditandai dengan meningkatnya Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan
Gender (IPG) dan Indek Pember-dayaan Gender (IDG),
penguasaan Ilmu penge-tahuan dan teknologi (Iptek)
dan mengendalikan pertumbuhan penduduk.
e. Pengurangan jumlah penduduk miskin dan
menurunkan jumlah angka pengangguran.
f. Peningkatan pendapatan masyarakat melalui perluasan
kesempatan kerja, akses sumber daya ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.

VII - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

g. Pengembangan kapasitas dan profesionalisme aparatur


pemerintah Kabupaten Kendal melalui bimbingan
teknis, pelatihan dan studi lanjut.
h. Pengembangan penerapan hasil penelitian, iptek
terapan dan teknologi tepat guna untuk meningkatkan
produktivitas dan standar mutu hasil UMKM, UDKM dan
IKM.
i. Meningkatkan kerjasama antar daerah melalui kerja
sama Kedungsepur dan kerjasama dengan kalangan
dunia usaha.

3. Meningkatkan terwujudnya Kabupaten Kendal yang


demokratis, tertib hukum dan penghargaan terhadap
hak asasi manusia. Kebijakan umum pembangunan
daerah diarahkan pada prioritas :
a. Peningkatan tertib hukum dan penghargaan hak asasi
manusia untuk mewujudkan masyarakat yang
demokratis.
b. Peningkatan penyelenggaraan pemerintah yang baik
(good governance) di lingkungan pemerintahan daerah
dan pemerintah desa/kelurahan.
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas perencanaan
pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan,
kepemerintahan yang baik dan demokratis dan
memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
d. Peningkatan peran kelembagaan lokal yang berbasis
pada kearfian lokal dan jati diri masyarakat Kabupaten
Kendal.

4. Mewujudkan kondisi wilayah Kabupaten Kendal yang


aman dan damai. Prioritas program pembangunan yang
ditandai, antara lain sebagai berikut :
a. Pengembangan kebudayaan yang berlandaskan pada
nilai-nilai budaya lokal dan wawasan kebangsaaan.

VII - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

b. Pengembangan pencegahan, pengendalian keter-tiban


dan keamanan serta penyakit masyarakat (Pekat),
termasuk Napza.
c. Pengembangan sistem keamanan lingkungan baik
secara swadaya dan meningkatkan kemitraan polisi
dengan masyarakat.
d. Pengembangan sistem mitigasi dan pengurangan resiko
bencana, dengan pengembangan kapasitas dan
kelembagaan dalam masyarakat.
e. Pengembangan profesionalisme Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP), Rakyat Terlatih (Ratih) dan
Perlindungan Masyarakat (Linmas) di tingkat
desa/kelurahan.

5. Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan


berkeadilan. Kebijakan umum pembangunan daerah,
adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan potensi wilayah, klaster ekonomi
perdesaan, dan perbaikan prasarana dan sarana
menunjang pembangunan perekonomian.
b. Peningkatan ketenagakerjaan untuk membentuk tenaga
kerja terampil, kewirausahaan bagi generasi muda dan
kelompok perempuan.
c. Pemerataan pelayanan kesehatan, kelembagaan desa
siaga yang didukung dengan prasarana dan sarana
pelayanan yang lengkap.
d. Pengembangan penanggulangan kemiskinan, pem-
berdayaan masyarakat dan penguatan kelembagaan
lokal bagi upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
miskin.
e. Fasilitasi pengembangan usaha mikro, kecil dan
menengah melalui perluasan akses sumber daya modal,
keterampilan dan kesejahteraan masyarakat.

VII - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

f. Peningkatan prasarana dan sarana pemerintah


desa/kelurahan, peningkatan pelayanan publik dan
kelembagaan swadaya masyarakat dalam pem-
bangunan desa.

6. Mewujudkan Kabupaten Kendal yang asri dan lestari.


Kebijakan pembangunan daerah, meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Pengembangan program reboisasi hutan, pemulihan
lahan kritis dan reklamasi kawasan pantai baik secara
sipil teknis maupun vegetatif.
b. Pelestarian dan pengelolaan secara efisien sumber daya
air untuk memenuhi kebutuhan air bersih, irigasi dan
industri.
c. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi pelak-sanaan
program-program pemanfaatan SDA dan LH.
d. Pengembangan program pengendalian pencemaran
lingkungan dan pengelolaan persampahan.
e. Pemeliharaan dan perlindungan keanekaragaman hayati
sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan kelestarian
lingkungan hidup.
f. Pengembangan program ekowisata dan jasa lingkungan
di kawasan hutan.

B. Program Pembangunan Daerah


Program pembangunan daerah Kabupaten Kendal Tahun
2010-2015 dirumuskan secara komprehensif. Program
pembangunan daerah yang dirumuskan untuk seluruh
urusan wajib dan urusan pilihan yang akan laksanakan
selama kurun waktu 2010-2015 adalah sebagai berikut :

VII - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat


1.1. Pendidikan
Program pembangunan dibidang pendidikan adalah:
1) Program pendidikan anak usia dini
2) Program wajib belajar pendidikan dasar
3) Program pendidikan menengah
4) Program pendidikan non formal
5) Program pendidikan khusus
6) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan
7) Program manajemen pelayanan pendidikan
8) Program pengarusutamaan gender dalam pendidikan
9) Program pendidikan berkelanjutan

1.2. Kesehatan
Program pembangunan dibidang kesehatan adalah:
1) Program obat dan perbekalan kesehatan
2) Program upaya kesehatan masyarakat
3) Program pengawasan obat dan makanan
4) Program pengembangan obat asli indonesia
5) Program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
6) Program perbaikan gizi masyarakat
7) Program pengembangan lingkungan sehat
8) Program pencegahan dan pemberantasan penyakit
9) Program standarisasi pelayanan kesehatan
10) Program pelatihan peningkatan pelayanan kesehatan
anak balita
11) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
12) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan
makanan
13) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan
jaringnya

VII - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

14) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan


anak
1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Program pembangunan dibidang keluarga berencana dan
keluarga sejahtera adalah:
1) Program Keluarga Berencana
2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja
3) Program Pelayanan Kontrasepsi
4) Program Pembinaan peran Serta Masyarakat Dalam
Pelayanan KB/KR yang Mandiri
5) Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak Melalui
Kelompok Kegiatan di Masyarakat
6) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan
Konseling KRR
7) Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS
termasuk HIV/AIDS
8) Program Pengembangan Bahan Informasi tentang
Pengasuhan dan Pebinaan Tumbuh Kembang Anak
9) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina
Keluarga
10) Program Pengembangan Model Operasional BKB-
Posyandu-PAUD

1.4. Sosial
Program pembangunan dibidang sosial adalah:
1) Program Pemberdayaan Fakir miskin dan PMKS lainnya
2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi kesejahteraan sosial
3) Program Pembinaan Anak Terlantar
4) Program Pembinaan para penyandang Cacat dan trauma
5) Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
6) Program Pembinaan Eks penyandang penyakit sosial (Eks
Napi, PSK, Narkoba)
7) Program Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial

VII - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Program pembangunan di bidang pemberdayaan perem-
puan dan perlindungan anak adalah:
1) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
dan Perempuan Melalui Ketrampilan dan Kecakapan Hidup
2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan
Gender Dengan Fasilitasi Pembentukan Pusat pelayanan
terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A)
3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
4) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan

1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Program pembangunan dibidang pemberdayaan masyarakat
dan desa adalah:
1) Program peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
2) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
3) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
membangun desa
4) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
5) Program peningkatan peran perempuan di perdesaan

1.7. Kebudayaan
Program pembangunan dibidang kebudayaan adalah:
1) Program Pengembangan Nilai Budaya
2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya
4) Program Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan
budaya

1.8. Kependudukan Catatan Sipil


Program pembangunan dibidang kependudukan dan catatan
sipil adalah :

VII - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1) Program penataan administrasi kependudukan dan


pencatatan sipil

1.9. Ketenagakerjaan
Program pembangunan dibidang ketenagakerjaan adalah:
1) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga
kerja
2) Program peningkatan penyerapan tenaga kerja
3) Program perlindungan dan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan

1.10. Kepemudaan dan Olahraga


Program pembangunan dibidang kepemudaan dan olahraga
adalah:
1) Program Pengembangan dan keserasian kebijakan
pemuda
2) Program Peningkatan peran serta kepemudaan
3) Program Peningkatan upaya penumbuhan kewira-usahaan
dan kecakapan hidup pemuda
4) Program Pencegahan penyalahgunaan narkoba
5) Program Pengembangan kebijakan dan manajemen olah
raga
6) Program Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
7) Program Peningkatan sarana dan prasarana olah raga

1.11. Ketransmigrasian
Program pembangunan dibidang ketransmigrasian adalah:
1) Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
2) Program Transmigrasi lokal
3) Program Transmigrasi regional

VII - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2. Kelompok Pelayanan Umum


2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Program pembangunan dibidang kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri adalah:
1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
lingkungan
2) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan
tindak kriminal
3) Program pengembangan wawasan kebangsaan
4) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
5) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga
ketertiban dan keamanan
6) Program peningkatan pemberantasan penyakit masya-
rakat (pekat)
7) Program pendidikan politik masyarakat
8) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban
bencana alam

2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian,
dan Persandian
Program pembangunan dibidang Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian adalah:
1) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
2) Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan
pelaksanaan kebijakan KDH
3) Program Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah
4) Program Peningkatan Fungsi Pemerintahan Desa
5) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Desa
6) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah

VII - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

7) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan


Daerah
8) Program Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
9) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
10) Program Pemberian Jaminan Keselamatan Kerja
11) Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai
12) Program Peningkatan Kualitas Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian
13) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan
Sistem dan Prosedur Pengawasan
14) Program peningkatan penataan penguasaan, kepemi-
likan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
15) Program Pengembangan Perekonomian Daerah
16) Program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
17) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
18) Program Kehumasan
19) Program Peningkatan Manajemen Investasi Daerah
20) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah
Raga
21) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
22) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
23) Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur
24) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
25) Program Peningkatan Pelayanan dan Kinerja Aparatur
Pemerintahan
26) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/ Wakil Kepala Daerah
27) Program Pemeliharaan dan Pengamanan Aset

2.3. Perencanaan Pembangunan


Program pembangunan dibidang perencanaan pembangu-
nan adalah:
1) Program Pengembangan data/informasi
2) Program Kerjasama Pembangunan

VII - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3) Program peningkatan kapasitas kelembagaan perenca-


naan pembangunan daerah
4) Program perencanaan pembangunan daerah
5) Program perencanaan pembangunan ekonomi
6) Program perencanaan sosial budaya
7) Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya
alam

2.4. Statistik
Program pembangunan dibidang statistik adalah:
1) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
2) Program sinkronisasi kebijakan pembiayaan, kelembagaan
dan regulasi Statistik,
3) Program pengembangan Statistik Daerah

2.5. Kearsipan
Program pembangunan dibidang kearsipan adalah:
1) Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
2) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
3) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip
daerah
4) Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
kearsipan

2.6. Keperpustakaan
Program pembangunan dibidang perpustakaan adalah:
1) Program pengembangan budaya baca
2) Program pembinaan dan peningkatan kapasitas
perpustakaan
3) Program penyelamatan dan pelestarian koleksi
perpustakaan

VII - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3. Kelompok Daya Saing Daerah


3.1. Pekerjaan Umum
Program pembangunan dibidang pekerjaan umum adalah:
1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
2) Program rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Jembatan
3) Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
4) Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan
dan jembatan
5) Program peningkatan sarana dan prasarana kebina-
margaan
6) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,
rawa dan jaringan pengairan lainnya
7) Program penyediaan dan pengolahan air baku
8) Program pengendalian banjir
9) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
10) Program pembangunan infrastruktur perdesaaan

3.2. Perumahan
Program pembangunan dibidang perumahan adalah:
1) Program Pengembangan Perumahan
2) Program Lingkungan Sehat Perumahan
3) Program Pemberdayaan komunitas Perumahan
4) Program Perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial

3.3. Penataan Ruang


Program pembangunan dibidang penataan ruang adalah:
1) Program Perencanaan Tata Ruang
2) Program Pemanfaatan Ruang
3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

3.4. Pertanahan
Program pembangunan dibidang pertanahan adalah:
1) Program pembangunan sistem pendaftaran tanah

VII - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2) Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan


dan pemanfaatan tanah
3) Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan
4) Program pengembangan sistem informasi pertanahan

3.5. Perhubungan
Program pembangunan dibidang perhubungan adalah:
1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
2) Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana
Perhubungan
3) Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas
4) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
5) Program Keselamatan LLAJ
6) Program Peningkatan SDM Perhubungan

3.6. Komunikasi dan Informatika


Program pembangunan dibidang komunikasi dan informa-
tika adalah:
1) Program pengembangan komunikasi, informasi dan media
massa
2) Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan
informasi
3) Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi
dan Informasi

3.7. Pariwisata
Program pembangunan dibidang pariwisata adalah:
1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
3) Program Pengembangan Kemitraan

VII - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.8. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)


Program pembangunan dibidang koperasi dan usaha kecil
dan menengah adalah:
1) Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang
kondusif
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keung-gulan
Kompetitif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah
4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
5) Program Peningkatan dan Pengembangan Sarana dan
Prasarana Usaha Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
6) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya

3.9. Industri
Program pembangunan dibidang industri adalah:
1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
3) Program Penataan Struktur Industri
4) Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
5) Program Peningkatan SDM, Pelatihan dan Bantuan
Peralatan Industri

3.10. Perdagangan
Program pembangunan dibidang perdagangan adalah:
1) Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan
perdagangan
2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
4) Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
5) Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport

VII - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.11. Penanaman Modal


Program pembangunan dibidang penanaman modal adalah:
1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
3) Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan
Prasarana Daerah

3.12. Pertanian
Program pembangunan dibidang pertanian adalah:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan petani
2) Program Peningkatan Ketahanan pangan
(pertanian/perkebunan)
3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
4) Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
5) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
6) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan
7) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
8) Program penlngkatan produksi hasil peternakan
9) Program peningkatan pemasaran hasil produksi
peternakan
10) Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
11) Program Pengembangan Pertanian Komersial

3.13. Ketahanan Pangan


Program pembangunan dibidang ketahanan pangan adalah:
1) Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/
perkebunan)

3.14. Lingkungan Hidup


Program pembangunan dibidang lingkungan hidup adalah :

VII - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan


Lingkungan Hidup
2) Program Peningkatan pengendalian polusi
3) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
4) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

5) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber


Daya Alam
6) Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir
dan laut
7) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup

3.15. Kelautan dan Perikanan


Program pembangunan dibidang kelautan dan perikanan
adalah:
1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
2) Program pemberdayaan masyarakat dalam penga-wasan
dan pengendalian sumberdaya kelautan
3) Program pengembangan budidaya perikanan
4) Program pengembangan perikanan tangkap
5) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran
produksi perikanan
6) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau
dan air tawar
7) Program pemberdayaan penyuluh perikanan

3.16. Energi Sumber Daya Mineral


Program pembangunan dibidang energi dan sumber daya
mineral adalah:
1) Program pembinaan dan pengawasan bidang
pertambangan

VII - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2) Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang


berpotensi merusak lingkungan
3) Program pembinaan dan pengembangan bidang
ketenagalistrikan
4) Program penelitian dan pengembangan energi dan sumber
daya mineral
5) Program pengembangan pertambangan dan air tanah

3.17. Kehutanan
Program pembangunan dibidang kehutanan adalah:
1) Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan
2) Program rehabilitasi hutan dan lahan
3) Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
4) Program pemanfaatan kawasan hutan Industri
5) Program pembinaan dan penertiban Industri hasil hutan
6) Program perencanaan dan pengembangan hutan

VII - 18
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB VIII
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS
YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB VIII
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS
YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

A. Indikasi Program Prioritas


Indikasi program prioritas dalam RPJMD Kabupaten
Kendal tahun 2010 – 2015 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan akses, mutu dan kesesuaian pendidikan.
Untuk mewujudkan misi tersebut dirumuskan program
prioritas :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan
kegiatan prioritas sebagai berikut:
1) Perbaikan sarana dan prasarana PAUD
2) Peningkatan standar kegiatan belajar mengajar
b. Program wajib belajar pendidikan dasar
1) Peningkatan standar kegiatan belajar mengajar
2) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
3) Beasiswa bagi keluarga miskin
c. Program pendidikan menengah
1) Peningkatan standar kegiatan belajar mengajar
2) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
3) Penataan ulang program keahlian SMK
4) Beasiswa bagi keluarga miskin
d. Program pendidikan non formal
1) Penyediaan pelatihan ketrampilan (misalnya,
otomotif, komputer, batik, dan lain-lain) secara gratis
bagi lulusan sekolah lanjutan menengah yang tidak
dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi (PTN/PTS)
2) Peningkatan sarana dan prasarana pelatihan
keterampilan tenaga kerja agar melahirkan tenaga
kerja yang terampil, kompetitif dan siap pakai sesuai
standar kualifikasi yang dibutuhkan pasar
e. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan

VIII - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1) Peningkatan standar kualitas dan kuantitas pendidik,


kesejahteraan pendidik (sertifikasi guru SD/MI)
2) Peningkatan standar kualitas dan kuantitas pendidik,
kesejahteraan pendidik (sertifikasi guru SMP/MTs)
3) Peningkatan standar kualitas dan kuantitas pendidik,
kesejahteraan pendidik (sertifikasi guru SMA/ SMK/
MA)
f. Program pendidikan luar biasa
1) Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan khusus
untuk anak berkebutuhan khusus

2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.


Untuk mewujudkan misi tersebut dirumuskan program
prioritas :
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan
prioritas
1) Pelayanan kesehatan pada penduduk miskin di
puskesmas
2) Pembangunan sarana/prasarana rujukan dengan
kegiatan pembangunan rumah sakit tanpa kelas
b. Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan
jaringnya
1) Penambahan jumlah puskesmas rawat inap
2) Peningkatan sarana dan prasarana puskesmas
c. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan
anak
1) Peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan
2) Peningkatan pemberian imunisasi dasar
d. Program perbaikan gizi masyarakat
1) Peningkatan peran posyandu dalam pemantauan gizi
pada balita.
e. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat

VIII - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1) Peningkatan peran UKBM dalam rangka mengurangi


penyebaran penyakit menular
2) Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
dalam penanggulangan penyakit
f. Program pengembangan lingkungan sehat
1) Peningkatan kesehatan lingkungan, penyediaan air
bersih dan jamban keluarga
g. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
1) Penanggulangan kejadian endemis, dan pasca
bencana alam

3. Meningkatkan perkembangan usaha ekonomi produktif


masyarakat. Untuk mewujudkan misi tersebut dirumuskan
program prioritas :
a. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
dengan kegiatan prioritas revitalisasi koperasi
b. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil menengah dengan kegiatan prioritas
dan pengembangan lembaga keuangan mikro untuk
mendukung Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(UMKM);
c. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keung-
gulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah dengan
kegiatan prioritas revitalisasi UMKM
d. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang
kondusif
e. Pengembangan dan peningkatan sarana pemasaran
produk Usaha Mikro Kecil Menengah dengan kegiatan
prioritas penyediaan sarana fisik dan pengetahuan
manajemen perdagangan ekspor/ impor (tata niaga
ekspor/impor);
f. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
dengan kegiatan prioritas Merintis dan menghidupkan
kembali industri-industri khas di Kabupaten Kendal
(seperti, industri batik Kaliwungunan) serta mengem-

VIII - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

bangkan usaha sejenis yang potensial (seperti bordir,


souvenir, dan sebagainya);
g. Program Peningkatan Ketahanan pangan dengan
kegiatan prioritas perwujudan system kewaspadaan
pangan dan gizi, lumbung pangan dan desa mandiri
pangan;
h. Program Pengembangan sentra-sentra industri
potensial dengan kegiatan prioritas:menciptakan
Kawasan atau Pusat Industri Kecil (PIK) di sentra-sentra
usaha kecil yang tersebar di berbagai wilayah di
Kabupaten Kendal
i. Program Peningkatan Ketahanan pangan dengan
kegiatan prioritas perwujudan system kewaspadaan
pangan dan gizi, lumbung pangan dan desa mandiri
pangan.

4. Meningkatkan keberdayaan masyarakat. Untuk


mewujudkan misi tersebut dirumuskan program prioritas :
a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan, melalui kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
b. Program peningkatan kesempatan kerja dengan
kegiatan prioritas penciptaan kesempatan berusaha
atau pembukaan peluang kerja, menjamin kelancaran
pelayanan pencari kerja, dan membangun kerjasama
pemasaran tenaga kerja.
c. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga
kerja dengan kegiatan prioritas peningkatan
ketrampilan bagi siswa putus sekolah dan calon TKI
(pelatihan dan sertifikasi keahlian)
d. Program pendidikan politik masyarakat dengan kegiatan
prioritas pelatihan dan pendidikan politik pada
masyarakat
e. Program pengembangan perumahan dengan kegiatan
prioritas peningkatan rumah layak huni

VIII - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

5. Meningkatkan daya saing investasi daerah. Untuk


mewujudkan misi tersebut dirumuskan program prioritas :
a. Program pengembangan destinasi pariwisata dengan
kegiatan prioritas pengelolaan dan pengembangan
obyek-obyek wisata di beberapa lokasi tanpa
menggusur warga masyarakat yang lebih dahulu
mengembangkan usaha.
b. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
dengan kegiatan prioritas menarik investor, baik dari
dalam maupun luar negeri, untuk menanamkan modal
di Kabupaten Kendal dengan mempermudah dan
memastikan perijinan yang dilakukan secara terpadu
dalam satu pintu;
c. Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan
prasarana daerah dengan kegiatan prioritas penyediaan
fasilitasi, regulasi dan insentif investasi

6. Mengembangkan dan peningkatan kualitas infra-


struktur. Untuk mewujudkan misi tersebut dirumuskan
program prioritas :
a. Program Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan dan
Jembatan dengan kegiatan prioritas
1) Pembangunan infrastruktur, berupa akses jalan dan
lingkungan, yang dapat mendukung kelancaran
operasionalisasi Terminal Bahurekso
2) Rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan
jembatan antarwilayah kecamatan yang strategis dan
antardesa
b. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana
Perhubungan dengan kegiatan prioritas mengupa-yakan
operasionalisasi terminal Terminal Bahurekso, termasuk
menghidupkan beberapa rute jalan atau trayek
angkutan;

VIII - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

c. Program Pengembangan Aplikasi Jaringan dengan


kegiatan peningkatan layanan infrastruktur tele-
komunikasi
d. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana
Perhubungan dengan kegiatan peningkatan layanan
infrastruktur perhubungan darat dan laut.
e. Program menyelesaikan pembangunan Pelabuhan di
Kabupaten Kendal, termasuk penyelesaian sarana dan
prasarana infrastruktur atau penunjangnya serta
mengupayakan operasionalisasi pelabuhan tersebut.
f. Program peningkatan sumber daya air
g. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga dengan
kegiatan prioritas penyelesaian pembangunan Stadion
Utama Kendal beserta pembangunan infrastruktur
pendukung lain, serta meningkatkan atau
menggairahkan kompetisi berbagai jenis olah raga.
h. Program peningkatan layanan infrastruktur permukiman
dan penyediaan fasilitas publik yang murah, aman,
edukatif, dan mudah diakses serta peningkatan
partisipasi swasta dan masyarakat dalam penyediaan
infrastruktur publik;
i. Program Peningkatan Sarana Umum dengan kegiatan
prioritas Rehab Stadion Kendal, Rehab Rumah Dinas
Bupati, Penataan Lingkungan Setda dan Penyempur-
naan Halaman Terminal Kayu Terpadu (TKT)
j. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau dengan
kegiatan prioritas penyempurnaan alon-alon Kendal.

7. Menciptakan kondisi lingkungan kehidupan masyarakat


yang aman, tenteram, dan agamis. Untuk mewujudkan
misi tersebut dirumuskan program prioritas :
a. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
lingkungan dengan kegiatan prioritas peningkatan
kualitas keberagamaan masyarakat dengan meningkat-
kan fungsi elemen-elemen strategis di bidang agama,

VIII - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

seperti pondok pesantren dan pusat pendidikan agama


lain, sehingga terbangun suasana yang kondusif yang
mendorong masyarakat menjaga akhlak dan moral, dan
memegang teguh norma-norma sosial kemasyarakatan.
b. Program Peningkatan kualitas kehidupan keberaga-
maan melalui peningkatan atau pemerataan bantuan
sarana dan prasarana peribadatan dan penunjang lain.
c. Program pengembangan nilai budaya dengan kegiatan
prioritas mendorong berkembangnya kesenian tradi-
sional sebagai aset pariwisata, serta lestarinya seni dan
budaya lokal sebagai ikon budaya Kabupaten Kendal

8. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender serta


penghargaan yang tinggi terhadap HAM. Untuk
mewujudkan misi tersebut dirumuskan program prioritas :
a. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan
gender dan anak, dengan kegiatan prioritas fasilitasi
terbentuknya Kabupaten Kendal Layak Anak
b. Program penguatan kelembagaan perberdayaan
perempuan dan perlindungan anak.

9. Menyelenggarakan pemerintahan yang amanah (good


governance). Untuk mewujudkan misi tersebut
dirumuskan program prioritas :
a. Perencanaan pembangunan daerah dengan kegiatan
prioritas peningkatan partisipasi masyarakat dalam
aspek perencanaan daerah
b. Program peningkatan profesionalisme aparatur dengan
kegiatan prioritas peningkatan ketrampilan dan
kapasitas aparatur dalam pelaksanaan pembangunan
c. Peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan daerah
d. Program mengintensifkan penanganan pengaduan
masyarakat dengan kegiatan prioritas peningkatan
kualitas pelayanan komunikasi dan informasi bagi

VIII - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

masyarakat luas melalui implementasi Undang-Undang


Keterbukaan Informasi Publik dan pembentukan Komisi
Informasi Publik.

10. Merwujudkan lingkungan hidup yang lestari. Untuk


mewujudkan misi tersebut dirumuskan program
prioritas :
a. Program DAK Bidang Lingkungan Hidup dengan kegiatan
proiritas penghijauan dan pengelolaan persampahan
berbasis masyarakat, pengelolaan limbah domestik dan
industri
b. Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
dengan kegiatan prioritas penambahan ruang hijau
terbuka dengan partisipasi masyarakat
c. Program konservasi daerah pesisir dengan kegiatan
prioritas adalah penanaman vegetasi ( tanaman bakau )
dan pembuatan breakwater
d. Program Pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan dengan kegiatan prioritas:
1) Koordinasi penilaian kota sehat/adipura
2) Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang LH
3) Pengkajian dampak lingkungan
e. Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam
dengan kegiatan prioritas :
1) Konservasi sumberdaya air dan pengendalian
kerusakan sumber-sumber air
2) Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan
sumber-sumber air
f. Program Rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA
dengan kegiatan prioritas :
1) Rehabilitasi dan konservasi lahan kawasan Dieng
2) Rehabilitasi hutan dan lahan
3) Peningkatan peranserta masyarakat dalam reha-
bilitasi dan pemulihan cadangan SDA

VIII - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

g. Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir


dan laut dengan kegiatan prioritas :
1) Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan
laut
h. Program Peningkatan kualitas dan akses informasi SDA
dan LH dengan kegiatan prioritas:
1) Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat
dibidang lingkungan
2) Pengembangan data dan informasi lingkungan
3) Penyusunan data SDA dan neraca Sumberdaya hutan
i. Program pengembangan kinerja pengelolaan persam-
pahan dengan kegiatan prioritas :
1) Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan
persampahan
2) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelo-
laan sampah

B. Kerangka Kebutuhan Pendanaan


Kebutuhan pendanaan dalam pembiayaan program
prioritas pembangunan daerah Kabupaten Kendal tahun
2011–2015 diupayakan melalui berbagai sumber pendanaan
pembangunan. Besarnya biaya Program Prioritas
Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011–2015,
diharapkan yang dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun,
antara lain dari bantuan Pemerintah Pusat, bantuan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendanai
pelaksanaan program-program prioritas pembangunan
daerah, terutama yang bersasaran langsung kepada
masyarakat dan menyelesaikan masalah yang mendesak.
Meskipun proporsi PAD terhadap total APBD
sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III sudah
disebutkan bahwa pada tahun 2009 proporsi besarnya PAD
terhadap APBD sebesar 10,15%, termasuk kategori fiskal
rendah. Namun agar penggunaan dana pembangunan
daerah diatur secara efisien, melalui peningkatan koordinasi

VIII - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

dalam perencanaan anggaran, pengawasan internal dan


pengawasan oleh DPRD.
Pembiayaan program-program prioritas pembangu-nan
memperoleh alokasi yang lebih besar pada program-program
dan kegiatan yang langsung berdampak pada penyelesaian
masalah pembangunan, pengurangan kemiskinan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Upaya peningkatan
pembiayaan pembangunan daerah disamping bersumber
dari APBD, APBN, Bantuan Provinsi, juga dapat ditempuh
dengan fasilitasi peningkatan partisipasi dan keswadayaan
masyarakat serta penanaman modal dari kalangan dunia
usaha baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara/Badan
Usaha Milik Daerah.
Dalam upaya meningkatkan penanaman modal
Kabupaten Kendal telah meningkatkan pelayanan perijinan
dengan menerapkan sistem pelayanan terpadu satu pintu
(One Stop Service/OSS), promosi investasi melalui kerjasama
antar daerah meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak,
Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kota Salatiga dan
Kabupaten Grobogan (Kedungsapur) serta kerjasama dengan
dunia usaha.
Pemerintah Kabupaten Kendal meningkatkan pelayanan
dan promosi investasi, kebijakan pengurangan fiskal untuk
mengantisipasi pelaksanaan China-Asean Free Trade
Agreement (C-AFTA) tahun 2010 yang berdampak pada
globalisasi pasar modal dan keuangan daerah.
Berdasarkan analisis proyeksi APBD Kabupaten Kendal
tahun 2010 - 2015, diketahui rata-rata pertumbuhan belanja
daerah sebesar 8%. Perincian untuk pendanaan program
prioritas adalah sebagai berikut :

VIII - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN


KABUPATEN KENDAL
Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)
Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
I Meningkatkan
akses, mutu dan
kesesuaian
pendidikan
1 Urusan Dinas
Pendidikan Dikpora
a Program
Pendidikan Anak
Usia Dini
(PAUD):
1) Perbaikan sarana % PAUD yang 24 28,33 100 28,33 110 32,67 121 37 133,10 41,33 146,41 45,67 161,05 50 661,56
dan prasarana diperbaiki
PAUD
2) Peningkatan % TK/RA 30 40 20 40 22 50 24,20 60 26,62 70 29,28 80 32,21 90 132,31
standar kegiatan menerapkan
belajar mengajar manajemen
berbasis
sekolah sesuai
dengan manual
yang ditetapkan
oleh menteri
b Program wajib - - - - -
belajar -
pendidikan dasar
1) Peningkatan % sekolah 0 1 100 1 110 3 121 6 133,10 9 146,41 12 161,05 15 661,56
standar kegiatan dengan standar
belajar mengajar Proses Belajar
Mengajar
(PBM)
2) Peningkatan % sekolah 40 45 3.000 45 3.300 50 3.630 55 3.993 60 4.392,30 65 4.831,53 70 19.846,8
sarana dan meningkat 3
prasarana sarana dan
pendidikan prasarasna
3) Beasiswa bagi % Siswa 0 10 45 10 49,50 20 54,45 40 59,90 60 65,88 80 72,47 90 297,70
keluarga miskin keluarga miskin
yang diberikan
beasiswa
c Program APK - - - - - -
pendidikan Pendidikan

VIII - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
menengah Menengah

1) Peningkatan % sekolah 0 1 345 1 379,50 3 417,45 6 459,20 9 505,11 12 555,63 15 2.282,39


standar kegiatan dengan standar
belajar mengajar PBM
2) Peningkatan % sekolah 0 1 525 1 577,50 2 635,25 4 698,78 6 768,65 8 845,52 10 3.473,20
sarana dan meningkat
prasarana sarana dan
pendidikan prasarasna
3) Penataan ulang (%) Lulusan 30 33 100 33 110 35 121 40 133,10 43 146,41 45 161,05 50 661,56
program keahlian SMK diterima di
SMK dunia kerja
sesuai dengan
keahliannya
4) Beasiswa bagi (%) Siswa dari 0 20 16 20 17,60 40 19,36 60 21,30 80 23,43 90 25,77 100 105,85
keluarga miskin keluarga miskin
yang
berprestasi
yang diberikan
beasiswa
d Program - - - - -
pendidikan non -
formal
1) Penyediaan (%) lulusan 0 10 125 10 137,50 20 151,25 30 166,38 40 183,01 50 201,31 60 826,95
pelatihan SLTA/sederajat
ketrampilan yang tidak
(misalnya, mampu yang
otomotif, dibeikan
komputer, batik, pelatihan
dan lain-lain)
secara gratis bagi
lulusan sekolah
lanjutan
menengah yang
tidak dapat
melanjutkan ke
pendidikan tinggi
(PTN/PTS)

VIII - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
2) Peningkatan (%) pusat 50 55 150 55 165 60 181,50 65 199,65 70 219,62 75 241,58 80 992,34
sarana dan kegiatan belajar
prasarana masyarakat
pelatihan yang memiliki
keterampilan sarana dan
tenaga kerja agar prasarana
melahirkan tenaga minimal sesuai
kerja yang dengan standar
terampil, teknis
kompetitif dan pembelajaran
siap pakai sesuai
standar kualifikasi
yang dibutuhkan
pasar
e Program - - - - - -
peningkatan
mutu pendidik
dan tenaga
kependidikan
1) Peningkatan % guru SD/MI 20 33,33 200 33,33 220 46,67 242 60 266,20 73,33 292,82 86,67 322,10 100 1.323,12
standar kualitas berpendidikan
dan kuantitas S1/DIV
pendidik,
kesejahteraan
pendidik
(sertifikasi guru
SD/MI)
2) Peningkatan % guru SMP 37 47,5 200 47,5 220 58 242 68,5 266,20 79 292,82 89,5 322,10 100
standar kualitas Bersertifikat 1.323,12
dan kuantitas
pendidik,
kesejahteraan
pendidik
(sertifikasi guru
SMP/MTs)
3) Peningkatan % guru 47 55,83 300 55,83 330 64,67 363 73,5 399,30 82,33 439,23 91,17 483,15 100
standar kualitas SMA/SMK/MA 1.984,68
dan kuantitas bersertifikat
pendidik,
kesejahteraan
pendidik
(sertifikasi guru
SMA/SMK/M)

VIII - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
- - - - - -
f Program - - - - - -
pendidikan luar
biasa
1) Pemenuhan (%) SLB 40 41,67 250 41,67 275 43,33 302,50 45 332,75 46,67 366,03 48,33 402,63 50 1.653,90
sarana dan memiliki sarana
prasarana dan prasarana
pendidikan minimal sesuai
khusus untuk dengan standar
anak teknis
berkebutuhan pembelajaran
khusus
- - - - - -

II Meningkatkan - - - - - -
akses dan mutu
pelayanan
kesehatan
2 Urusan - - - - - - Dinas
Kesehatan Kesehat
an,
BRSUD
a Program Upaya - - - - - -
Kesehatan
Masyarakat:
1) Pelayanan (%) Penduduk 100 100 24,65 100 27,12 100 29,83 100 32,81 100 36,09 100 39,70 100
kesehatan pada Miskin terlayani 163,07
penduduk miskin
di puskesmas
2) Pembangunan (%) 0 1 5.000 1 5.500 1 6.050 1 6.655 1 7.320,50 1 8.052,55 5 33.078,0
sarana/prasarana peningkatan 5
rujukan dengan sarana dan
kegiatan prasarana
pembangunan rumah sakit
rumah sakit tanpa
kelas
b Program - - - - -
Pengadaan, -
peningkatan dan
perbaikan sarana
dan prasarana
puskesmas/
puskesmas

VIII - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
pembantu dan
jaringnya

1) Penambahan Jumlah 9 10 2.500 10 2.750 11 3.025 12 3.327,50 13 3.660,25 14 4.026,28 15 16.539,0


jumlah puskesmas 3
puskesmas rawat rawat inap
inap
2) Peningkatan Cakupan 60 65 1.000 65 1.100 70 1.210 75 1.331 80 1.464,10 85 1.610,51 90 6.615,61
sarana dan ketersediaan
prasarana obat dan
puskesmas sarana
prasarana
Puskesmas ( %
)
c Program
peningkatan - - - - - -
keselamatan ibu
melahirkan dan
anak
1) Peningkatan % Cakupan 93,46 93,72 50 93,72 55 93,97 60,50 94,23 66,55 94,49 73,21 94,74 80,53 95 330,78
persalinan oleh pertolongan
tenaga kesehatan persalinan oleh
tenaga
kesehatan
2) Peningkatan Cakupan 75 78 1.000 78 1.100 80 1.210 82 1.331 85 1.464,10 87 1.610,51 90 6.615,61
pemberian pemberian
imunisasi dasar imunisasi dasar
(%)
d Program - - - - - -
perbaikan gizi
masyarakat
1) Peningkatan % Posyandu 60 75 33,71 75 37,08 80 40,79 83 44,87 85 49,36 90 54,29 90 223,03
peran posyandu yang telah
dalam meningkatkan
pemantauan gizi pemantauan
pada balita. gizi dan Balita
e Program - - - - - -
promosi
kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat

VIII - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
1) Peningkatan % UKBM yang 80 85 100 85 110 90 121 93 133,10 95 146,41 97 161,05 100 661,56
peran UKBM dibina
dalam rangka
mengurangi
penyebaran
penyakit menular
2) Peningkatan Cakupan 60 70 50 70 55 75 60,50 80 66,55 85 73,21 90 80,53 95 330,78
komunikasi, wilayah KIE
informasi dan dalam
edukasi (KIE) penanggulanga
dalam n penyakit (%)
penanggulangan
penyakit
f Program - - - - - -
pengembangan
lingkungan sehat
1) Peningkatan % rumah yang 55 60 571 60 628,10 65 690,91 70 760 75 836 80 919,60 85 3.777,51
kesehatan memenuhi
lingkungan, syarat
penyediaan air kesehatan,
bersih dan jamban dengan
keluarga penyediaan air
bersih dan
jamban
keluarga
g Program - - - - - -
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit
1) Penanggulangan % Cakupan 60 70 1.082 70 1.190,20 75 1.309,22 80 1.440,14 85 1.584,16 90 1.742,57 95 7.158,09
kejadian endemis, penanggulanga
dan pasca n penyakit
bencana alam endemis, dan
pasca bencana
alam
- - - - - -
III Meningkatkan - - - - - -
perkembangan
usaha ekonomi
produktif
masyarakat

VIII - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
3 Urusan Koperasi - - - - - - Dinas
dan Usaha Kecil Koperas
dan Menengah i dan
UMKM
a Program (%) persentase 55 56 267,43 56 294,17 59 323,59 61 355,95 63 391,54 65 430,70 67 1.769,21
peningkatan Koperasi yang
kualitas sehat
kelembagaan
koperasi dengan
kegiatan prioritas
revitalisasi
koperasi
b Program Jumlah usaha 25 50 154,40 50 169,84 90 186,82 130 205,51 170 226,06 210 248,66 250 1.021,45
pengembangan mikro, kecil dan
sistem pendukung menengah
usaha bagi usaha yang dapat
mikro kecil mengakses
menengah kredit/
dengan kegiatan pembiayaan
prioritas dan bank atau
pengembangan lembaga
lembaga keuangan
keuangan mikro lainnya (unit)
untuk mendukung
Usaha Mikro,
Kecil Dan
Menengah
(UMKM);
c Program Meningkatnya 125 135 85 135 93,50 140 102,85 145 113,14 150 124,45 155 136,89 160 562,33
Pengembangan jumlah usaha
Kewirausahaan mikro, kecil dan
dan Keunggulan menengah
Kompetitif Usaha yang menerima
Kecil Menengah bantuan
dengan kegiatan teknologi tepat
prioritas guna (unit)
revitalisasi UMKM
d Program (%) 60 62 60 62 66 65 72,60 67 79,86 69 87,85 71 96,63 75 396,94
penciptaan iklim Pertumbuhan
Usaha Kecil usaha kecil
Menengah yang yang memiliki
kondusif ijin usaha

VIII - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
e Pengembangan Peningkatan 0 0 1 6.205,22 2 6.825,74 3 7.508,32 4 8.259,15 5 9.085,06 6 31.678,2
dan peningkatan jumlah sarana - 7
sarana pemsasaran
pemasaran
produk Usaha
Mikro Kecil
Menengah
dengan kegiatan
prioritas
penyediaan
sarana fisik dan
pengetahuan
mananjemen
perdagangan
ekspor/impor
f Program Peningkatan 0 5 20 6 22 15 24,20 20 26,62 25 29,28 30 32,21 35 132,31 Dinas
Pengembangan jumlah UMKM Koperas
Industri Kecil dan khas kendal i dan
Menengah UMKM
dengan kegiatan
prioritas Merintis Dinas
dan Perindu
menghidupkan strian
kembali industri- Perdag
industri khas di angan
Kabupaten Kendal Pertam
(seperti, industri bangan
batik dan
Kaliwungunan) Energi
serta
mengembangkan
usaha sejenis
yang potensial
g Program jumlah sentra- 2 3 80 3 88 4 96,80 5 106,48 6 117,13 7 128,84 7 529,25
Pengembangan sentra Industri
sentra-sentra UMKM yang
industri potensial telah di bina
dengan kegiatan
prioritas:mencipta
kan Kawasan atau
Pusat Industri
Kecil (PIK) di
sentrasentra

VIII - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
usaha kecil yang
tersebar di
berbagai wilayah
di Kabupaten
Kendal

- - - - - -
4 Urusan - - - - - - Kantor
Ketahanan Ketahan
Pangan an
Pangan;
Dinas
Pertania
n
a Program Jumlah 8 unit 8 unit 1.600 8 unit 1.760 8 unit 1.936 8 unit 2.129,60 8 unit 2.342,56 8 unit 2.576,82 40 12.344,9
Peningkatan lumbung 8
Ketahanan pangan desa
pangan dengan yang terbangun
kegiatan prioritas (unit)
perwujudan
system
kewaspadaan
pangan dan gizi,
lumbung pangan
dan desa mandiri
pangan;
(0,03 (0,04%) (0,04%) - (0,05%) - (0,06%) - (0,07%) - (0,08%) - (0,09%) -
% dari
jumlah
desa
yang
ada
lumbu
ng
panga
n)
- - - - - -
IV Meningkatkan - - - - - -
keberdayaan
masyarakat
Urusan -
Pemberdayaan

VIII - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
Masyarakat dan
Desa
Program Jumlah 16 Kec 16 Kec 20.000 16 Kec 23.939 16 Kec 25.000 16 Kec 27.500 16 Kec 30.000 16 Kec 32.250 16 Kec 158.689 Badan
Peningkatan kecamatan Permas
Keberdayaan yang menerima des
Masyarakat dana bantuan
Perdesaan,
melalui kegiatan
PNPM Mandiri
Perdesaan
5 Urusan - - - - - - Dinas
Ketenagakerjaan Sosnak
ertrans
a Program Pemberian 15 23 12 23 13,70 23 14,40 23 15,60 23 16,80 23 18,48 75 90,98
peningkatan kerja Darurat
kesempatan kerja (lokasi)
dengan kegiatan
prioritas
penciptaan
kesempatan
berusaha atau
pembukaan
peluang kerja,
menjamin
kelancaran
pelayanan pencari
kerja, dan
membangun
kerjasama
pemasaran
tenaga kerja.
b Program Jumlah 280 400 500.000 400 540 400 594 440 648 440 702 756 810 2.436 503.294
peningkatan peserta
kualitas dan pendidikan dan
produktivitas pelatihan bagi
tenaga kerja pencari kerja
dengan kegiatan (canaker)
prioritas
peningkatan
ketrampilan bagi
siswa putus
sekolah dan calon
TKI (pelatihan

VIII - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
dan sertifikasi
keahlian)

- - - - - -

6 Urusan Kesatuan - - - - - - Badan


Bangsa dan Kesban
Politik Dalam gpolinm
Negeri as dan
Satpol
PP
a Program Peningkatan 150 130 332 130 365,20 40 401,72 50 441,89 150 486,08 180 534,69 550 2.561,58
pendidikan politik dan kegiatan
masyarakat pendidikan
dengan kegiatan politik
prioritas pelatihan masyarakat
dan pendidikan (orang)
politik pada
masyarakat
- - - - - -
7 Urusan - - - - - - Dinas
Perumahan Ciptaru,
Badan
Permas
des
a Program % Jumlah 75 77,5 250 77,5 275 80 302,50 82,5 332,75 85 366,03 87,5 402,63 87,5 1.928,90
pengembangan rumah layak
perumahan huni
dengan kegiatan
prioritas
peningkatan
rumah layak huni
b Program Jumlah 394 60 200 67 268 80 324 96 385 115 462 138 554 912 2.193 Baperm
Peningkatan masyarakat asdes
Partisipasi yang menerima
Masyarakat dalam stimulan
Membangun Desa pembangunan
rumah
- - - - - -
V Meningkatkan - - - - - -
daya saing

VIII - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
investasi daerah

8 Urusan - - - - - - Dinas
Pariwisata Kebuda
yaan
dan
Pariwis
ata
a Program Jumlah daerah 1 1 540 1 594 1 653,40 1 718,74 1 790,61 1 869,68 5 4.166,43
pengembangan tujuan wisata
destinasi potensial yang
pariwisata dengan telah dikelola
kegiatan prioritas dan
pengelolaan dan memberikan
pengembangan pendapatan
obyek-obyek daerah
wisata di
beberapa lokasi
tanpa menggusur
warga masyarakat
yang lebih dahulu
mengembangkan
usaha.
- - - - - -
9 Urusan - - - - - - BPMPT
Penanaman
Modal
a Program % pertumbuhan 5% 2% 258 4% 286 4% 312,18 4% 343,40 4% 377,74 4% 415,51 20 1.992,83 BPMPT
peningkatan investasi
promosi dan
kerjasama
investasi baik dari
dalam maupun
luar negeri, untuk
menanamkan
modal di
Kabupaten Kendal
Persentase 25 25 82 35 51,60 45 99,22 55 109,14 65 120,06 75 132,06 75 594,08 BPMPT
ketersediaan
layanan
investasi online
sesuai
perkembangan

VIII - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
teknologi (%)

Jumlah 85 85 50 85 25 105 60,50 125 66,55 145 73,21 165 80,53 185 355,78 BPMPT
jangkauan
pemantauan,
pengendalian
dan
pengawasan
terhadap
kegiatan
investasi.
- - - - - -
b Program Jumlah 3 3 43,83 4 43,83 5 76,23 6 83,85 7 92,24 8 101,46 8 441,43 BPMPT
penyiapan potensi kegiatan kajian
sumberdaya, potensi,
sarana dan peluang dan
prasarana daerah layanan
dengan kegiatan investasi yang
prioritas dilaksanakan.
penyediaan (keg)
fasilitasi, regulasi
dan insentif
investasi
Jumlah 0 0 - 1 17,40 2 60,50 3 66,55 4 73,21 5 80,53 5 298,18 BPMPT
dokumen
perkembangan
investasi
Kabupaten
Kendal yang
disusun. (unit)
- - - - - -

VI Mengembangkan - - - - - -
dan peningkatan
kualitas
infrastruktur
10 Urusan - - - - - - Dinas
Pekerjaan Umum Ciptaru;
Dinas
Bina
Marga
dan

VIII - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
Pengair
an
a Program - - - - - -
Pembangunan
dan Rehabilitasi
Jalan dan
Jembatan dengan
kegiatan prioritas
1) Pembangunan Peningkatan 41,1 % 47,8 % 11.000 47,8 % 12.100 57,80 % 13.310 67,8 % 14.641 77,8 % 16.105,10 87,8 % 17.715,61 87,8 84.871,7
infrastruktur, jumlah ruas 1
berupa akses jalan berkondisi
jalan dan baik (%)
lingkungan, yang
dapat mendukung
kelancaran
operasionalisasi
Terminal
Bahurekso
2) Rehabilitasi dan Pemelihataan 15 % 10 % 8.000 10 % 8.800 15 % 9.680 20 % 10.648 25 % 11.712,80 30 % 12.884,08 30 61.724,8
pemeliharaan infrastruktur 8
infrastruktur jalan jalan dan
dan jembatan jembatan (%)
antarwilayah
kecamatan yang
strategis dan
antardesa
b Program Meningkatnya 0% 25% 750 25% 825 50% 907,50 75% 998,25 100 % 1.098,08 100 % 1.207,88 100 5.786,71
Pembangunan pemanfaatan
Sarana dan Terminal
Prasarana Bahurekso
Perhubungan dengan
dengan kegiatan menambah rute
prioritas dan trayek
mengupayakan angkutan ( % )
operasionalisasi
terminal Terminal
Bahurekso,
termasuk
menghidupkan
beberapa rute
jalan atau trayek
angkutan;
11 Urusan - - - - - - Dinas

VIII - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
Komunikasi dan Perhub
Informatika ungan,
Komuni
kasi dan
Informat
ika;
Setda
Bagian
Pengelo
laan
Data
a Program Peningkatan 20 % 30 % 1.000 30 % 1.100 40 % 1.210 50 % 1.331 60 % 1.464,10 70 % 1.610,51 80 7.715,61
Pengembangan layanan
Aplikasi Jaringan infrastruktur
dengan kegiatan telekomunikasi
peningkatan (%)
layanan
infrastruktur
telekomunikasi
Diklat/Bintek 20 % 30 % 75 30 % 82,50 40 % 90,75 50 % 99,83 60 % 109,81 70 % 120,79 80 578,67
SDM di Bidang
Komunikasi
dan Informatika
12 Urusan - - - - - - Dinas
Perhubungan Perhub
ungan,
Komuni
kasi dan
Informat
ika
a Program % ketersediaan 70 % 75 % 150 75 % 165 80 % 181,50 85 % 199,65 90 % 219,62 95 % 241,58 95 1.157,34
Pembangunan rambu lalu
Sarana dan lintas dan
Prasarana navigasi di laut
Perhubungan
dengan kegiatan
peningkatan
layanan
infrastruktur
perhubungan
darat dan laut.

VIII - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
b Program Terselesaikann 30 % 45 % 10.000 45 % 11.000 60 % 12.100 75 % 13.310 90 % 14.641 100 % 16.105,10 100 77.156,1
menyelesaikan ya 0
pembangunan pembngunan
Pelabuhan di Pelabuhan
Kabupaten Kendal (%)
Kendal, termasuk
penyelesaian
sarana dan
prasarana
infrastruktur atau
penunjangnya
serta
mengupayakan
operasionalisasi
pelabuhan
tersebut.
- - - - - -

13 Urusan - - - - - - Dinas
Pekerjaan Umum Ciptaru;
Dinas
Bina
Marga
dan
Pengair
an
a Program Revitalisasi 45 % 50 % 5.000 50 % 5.500 55 % 6.050 60 % 6.655 65 % 7.320,50 70 % 8.052,55 70 38.578,0
peningkatan jaringan irigasi 5
pengelolaan (%)
sumber daya air
(irigasi)
% Peningkatan 0% 0% 127 0% 139,70 50 % 153,67 100 % 169,04 100 % 185,94 100 % 204,53 100 979,88
peran serta
petani/masyara
kat dalam
pengelolaan
sumber daya
air

VIII - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
b Peningkatan % prasarana 50 % 75 % 10.000 75 % 11.000 100 % 12.100 100 % 13.310 100 % 14.641 100 % 16.105,10 100 77.156,1
sarana dan olahraga 0
prasarana olah terbangun
raga dengan
kegiatan prioritas
penyelesaian
pembangunan
Stadion Utama
Kendal beserta
pembangunan
infrastruktur
pendukung lain,
serta
meningkatkan
atau
menggairahkan
kompetisi
berbagai jenis
olah raga
c Program % infrastruktur 23 % 28 % 100 28 % 110 33 % 121 38 % 133,10 43 % 146,41 48 % 161,05 48 771,56
peningkatan permukiman
layanan dan lingkungan
infrastruktur sehat dalam
permukiman dan kondisi baik
penyediaan
fasilitas publik
yang murah,
aman, edukatif,
dan mudah
diakses serta
peningkatan
partisipasi swasta
dan masyarakat
dalam penyediaan
infrastruktur
publik;
- - - - - -

d Program - - - - - -
Peningkatan
Sarana Umum
Rehab Stadion 50 % 60 % 350 60 % 385 70 % 423,50 80 % 465,85 90 % 512,44 100 % 563,68 2.700,46
Kendal

VIII - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
Penataan 70 % 75 % 200 75 % 220 80 % 242 85 % 266,20 90 % 292,82 100 % 322,10 1.543,12
Lingkungan Setda
Penyempurnaan 0% 50 % 1.000 50 % 1.100 60 % 1.210 75 % 1.331 85 % 1.464,10 100 % 1.610,51 7.715,61
Halaman Terminal
Kayu Terpadu
(TKT)
- - - - - -

e Program - - - - - -
Pengelolaan
Ruang Terbuka
Hijau
Penyempurnaan 70 % 75 % 500 75 % 550 80 % 605 85 % 665,50 90 % 732,05 100 % 805,26 3.857,81
Alon-alon Kendal
- - - - - -

VI Menciptakan - - - - - -
I kondisi
lingkungan
kehidupan
masyarakat yang
aman, tenteram,
dan agamis
14 Urusan Kesatuan - - - - - - Badan
Bangsa dan Kesban
Politik Dalam gpolinm
Negeri as dan
Satpol
PP
a Program Peningkatan 69 % 76 % 332 76 % 365,20 78 % 401,72 81 % 441,89 83 % 486,08 85 % 534,69 87 2.561,58
peningkatan keamanan dan
keamanan dan kenyamanan
kenyamanan lingkungan (%)
lingkungan
dengan kegiatan
prioritas
peningkatan
kualitas
keberagamaan
masyarakat
dengan
meningkatkan
fungsi elemen-

VIII - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
elemen strategis
di bidang agama,
seperti pondok
pesantren dan
pusat pendidikan
agama lain.

Pemeliharaan 80 % 83 % 100 83 % 110 85 % 121 88 % 133,10 90 % 146,41 93 % 161,05 35 771,56


keamanan,
ketertiban
masyarakat
(kamtrantibmas
) dan
pencegahan
tidak kriminal
(%)
Pelatihan dan 180 165 org 150 165 org 165 215 org 181,50 315 org 199,65 365 org 219,62 415 org 241,58 450 1.157,34
sarasehan org
tentang
wawasan
kebangsaan
bagi tokoh
masyarakat,
tokoh agama,
tokoh
perempuan dan
tokoh pemuda
(orang)
b Program Jumlah sarana 25 25 unit 2.150 25 unit 2.365 25 unit 2.601,50 25 unit 2.861,65 25 unit 3.147,82 25 unit 3.462,60 125 16.588,5
Peningkatan peribadatan unit 6
kualitas yang telah
kehidupan dibantu (unit)
keberagamaan
melalui
peningkatan atau
pemerataan
bantuan sarana
dan prasarana
peribadatan dan
penunjang lain.

VIII - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
15 Urusan - - - - - - Dinas
Kebudayaan Kebuda
yaan
dan
Pariwis
ata
a Program Tingkat 20 % 25 % 220 25 % 242 30 % 266,20 35 % 292,82 40 % 322,10 45 % 354,31 45 1.697,43
pengembangan perkembangan
nilai budaya upaya
dengan kegiatan pelestarian
prioritas budaya dan
mendorong kesenian
berkembangnya daerah ( % )
kesenian
tradisional
sebagai aset
pariwisata, serta
lestarinya seni
dan budaya lokal
sebagai ikon
budaya
Kabupaten Kendal
- - - - - -

VI Meningkatkan - - - - - -
II kesetaraan dan
keadilan gender
serta
penghargaan
yang tinggi
terhadap HAM
16 Urusan - - - - - - Badan
Pemberdayaan PP dan
Perempuan dan KB
Perlindungan
Anak
a Program Program aksi 0 5 250 5 18.500 20 20.350 40 22.385 60 24.623,50 80 27.085,85 80 113.194,
penguatan Kabupaten 35
kelembagaan Layak anak
pengarusutamaan dengan
gender dan anak, mengacu
dengan kegiatan Rencana Aksi
prioritas fasilitasi Daerah KLA

VIII - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
terbentuknya (%)
Kabupaten Kendal
Layak Anak dan
penguatan
kelembagaan
perberdayaan
perempuan dan
perlindungan
anak.
IX Menyelenggarak - - - - - -
an pemerintahan
yang amanah
(good
governance)
17 Urusan Otonomi - - - - - - Setda;
Daerah, Bapped
Pemerintahan a, BKD,
Umum, Setwan
Administrasi
Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian,
dan Persandian
a Perencanaan % desa yang 0 60 150 70 50 80 50 90 50 100 50 100 50 100 400 Bapped
pembangunan telah menyusun a
daerah dengan dokumen
kegiatan prioritas perencanaan
peningkatan
partisipasi
masyarakat dalam
aspek
perencanaan
daerah;
b Program Meningkatnya 100 100 3.311,58 100 3.642,74 100 4.007,01 100 4.407,71 100 4.848,48 100 5.333,33 100 25.550,8
peningkatan kapasitas dan 6
profesionalisme profesionalitas
aparatur dengan aparatur
kegiatan prioritas pemerintah
peningkatan daerah melalui
ketrampilan dan peningkatan
kapasitas aparatur pendidikan

VIII - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
dalam aparat, diklat
pelaksanaan dan bintek (%)
pembangunan

c Peningkatan % 100 100 687,07 100 755,78 100 831,35 100 914,49 100 1.005,94 100 1.106,53 100 5.301,16
sistem meningkatnya
pengawasan pelaksanaan
internal dan pengawasan
pengendalian dan
pelaksanaan pengendalian
kebijakan daerah internal
kebijakan
daerah
d Program % pengaduan 100 100 250 100 275 100 302,50 100 332,75 100 366,03 100 402,63 100 1.928,90
mengintensifkan di respon
penanganan
pengaduan
masyarakat
dengan kegiatan
prioritas
peningkatan
kualitas
pelayanan
komunikasi dan
informasi bagi
masyarakat luas
melalui
implementasi
Undang-Undang
Keterbukaan
Informasi Publik
dan pembentukan
Komisi Informasi
- - - - - -
X Merwujudkan - - - -
lingkungan - -
hidup yang
lestari

VIII - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
17 Urusan - - - - - - Kantor
Lingkungan Lingkun
Hidup gan
Hidup;
Dinas
Ciptaru;
Dinas
Peterna
kan,
Kelauta
n dan
Perikan
an
a Program DAK Tersedianya 0 unit 0 unit 600 80 unit 690 130 unit 759 150 unit 834,90 150 unit 918,39 150 unit 1.010,23 4.812,52 LH
Bidang tempat sampah 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 3 unit 2 unit 2 unit
Lingkungan Hidup (unit), pengolah 10.400 10.400 22.000 6500 6500 23.000 25.000
dengan kegiatan sampah (unit), btg btg btg btg btg btg btg
proiritas dan jumlah
penghijauan dan pohon
pengelolaan penghijauan
persampahan (batang)
berbasis
masyarakat,
pengelolaan
limbah domestik
dan industri
b Program (%) 47 % 47 % 100 50 % 110 55 % 121 57 % 133,10 60 % 146,41 65 % 161,05 771,56 LH
pengelolaan meningkatnya
Ruang Terbuka RTH yang telah
Hijau (RTH) ditanami
dengan kegiatan
prioritas
penambahan
ruang hijau
terbuka dengan
partisipasi
masyarakat
c Program Luas (ha) 0 ha 0 ha 902,94 0 ha 993,23 50 ha 1.092,56 50 ha 1.201,81 50 ha 1.321,99 50 ha 1.454,19 6.966,73 LH
konservasi daerah tanaman 0 btg 0 btg 0 btg 50.000 50.000 0 btg 0 btg
pesisir dengan vegetasi 42 m 42 m 112 m btg btg 100 m 100 m
kegiatan prioritas (mangorve, 370 m 400 m
adalah kelapa dll)(btg)
penanaman di wilayah

VIII - 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
vegetasi dan pesisir dan
pembuatan jumlah
breakwater di bangunan
kawasan pesisir. breakwater.
(mtr)
d Program - - - - - - LH
Pengendalian
pencemaran dan
perusakan
lingkungan
dengan kegiatan
prioritas :
1) Koordinasi Kegiatan 40 % 40 % 22 60 % 24 80 % 26,40 100 % 29,04 100 % 31,94 100 % 35,14 168,52 LH
penilaian kota monitoring
sehat/adipura pencemaran
lingkungan (%)
2) Pengawasan Jumlah industri 16 16 unit 50 24 unit 64 31 unit 70,40 38 unit 77,44 38 unit 85,18 38 unit 93,70 440,73 LH
pelaksanaan yang telah unit
kebijakan bidang dilakukan
LH monitoring
terhadap
dampak
lingkungan
yang
dilaksanakan
(unit).
3) Pengkajian Jumlah 0 0 - 0 - 1 75 1 82,50 1 90,75 1 99,83 1 348,08 LH
dampak kegiatan kajian
lingkungan dampak
lingkungan
yang
dilaksanakan.
e Program - - - - - -
Perlindungan
dan konservasi
sumberdaya
alam dengan
kegiatan
prioritas :

VIII - 34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
1) Konservasi Berkurangnya 0 unit 0 unit - 0 unit - 1 unit 242 1 unit 266,20 1 unit 292,82 1 unit 322,10 1.123,12 LH
sumberdaya air kerusakan
dan pengendalian daerah resapan
kerusakan air (cathment
sumber-sumber area) dengan
air studi
pembangunan
embung
2) Peningkatan Luas lahan ha 0 ha - 0 ha - 60 ha 100 60 ha 110 60 ha 121 60 ha 133,10 464,10 LH
konservasi daerah kritis yang
tangkapan air dan dapat
sumber-sumber dihijaukan
air kembali (Ha)
f Program - - - - - -
Rehabilitasi dan
pemulihan
cadangan SDA
dengan kegiatan
prioritas :
1) Rehabilitasi dan meningkatnya 55 ha 55 ha 300 60 ha 390 60 ha 429 60 ha 471,90 60 ha 519,09 60 ha 571 2.680,99 LH
konservasi lahan lahan yang
kawasan daerah telah berhasil
dieng dikonserfasi
(ha)
2) Rehabilitasi hutan (%) 5% 5% 250 5% 275 5% 302,50 5% 332,75 5% 366,03 5% 402,63 1.928,90 LH
dan lahan berkurangnya
lahan kritis
3) Peningkatan (%) partisipasi 0% 0% 80 % 200 80 % 200 80 % 220 80 % 242 80 % 266,20 928,20 LH
peran serta masyarakat -
masyarakat dalam dalam
rehabilitasi dan pemulihan
pemulihan lahan
cadangan SDA
g Program - - - - - -
Pengelolaan dan
rehabilitasi
ekosistem
pesisir dan laut
dengan kegiatan
prioritas :

VIII - 35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
1) Pengelolaan dan Penanaman 1 ha 1 ha 200 12 ha 220 22 ha 242 22 ha 266,20 17 ha 292,82 17 ha 322,10 1.543,12 LH
rehabilitasi mangrove, dan
ekosistem pesisir vegetasi lain
dan laut untuk
mengatasi
abrasi pantai
(ha)
h Program - - - - - -
Peningkatan
kualitas dan
akses informasi
SDA dan LH
dengan kegiatan
prioritas:
1) Peningkatan Banyaknya 5 5 jenis 50 5 jenis 36 1 jenis 39,60 jenis 1 43,56 1 jenis 47,92 1 jenis 52,71 1 269,78 LH
edukasi, bahan KIE jenis
ilnformasi dan lingkungan
komunikasi (KIE) yang di
masyarakat sebarluaskan
dibidang kepada
lingkungan hidup masyarakat
(jenis)
2) Pengembangan Meningkatnya 0 unit 0 unit - 0 unit - 1 unit 50 1 unit 55 1 unit 60,50 1 unit 66,55 1 232,05 LH
data dan informasi penyediaan
lingkungan data dan
informasi
lingkungan
(unit)
3) Penyusunan data Tersusunnya 0 unit 0 unit - 1 unit 75 1 unit 82,50 1 unit 90,75 1 unit 99,83 1 unit 109,81 1 457,88 LH
SDA dan neraca Data SDA dan
Sumberdaya Neraca
hutan Sumberdaya
Hutan (unit)
i Program - - - - - -
pengembangan
kinerja
pengelolaan
persampahan
dengan kegiatan
prioritas :
1) Penyediaan (%) rumah 0,8 % 0, 8 % 75 1% 82,50 1,3 % 90,75 1,4 % 99,83 1,7 % 109,81 2% 120,79 578,67
prasarana dan tangga yang
sarana memiliki tempat

VIII - 36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (juta Rp)


Bidang Urusan Kondisi Kinerja
Indikator si SKPD
Pemerintahan pada akhir RPJMD
Kinerja Kinerj 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Penang
No dan Program
Program a gungja
Prioritas
(Outcome) Awal Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp wab
Pembangunan
RPJM
pengelolaan sampah
persampahan
2) Peningkatan Volume 79.430 79.430 150 79.935 165 87.550 181,50 91.927 199,65 96.524 219,62 101.350 241,58 1.157,34
peran serta sampah yang m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3
masyarakat dalam dapat dikelola
pengelolaan (m3)
sampah
612.184,01 150.461,55 165.012,75 181.536,98 199.468,03 218.748,42 1.527.411,75

VIII - 37
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja


pembangunan daerah akan digunakan untuk mengukur kinerja
atau keberhasilan pembangunan daerah. Penetapan indikator
kinerja digunakan untuk menetapkan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
Indikator kinerja dijadikan sebagai media perantara untuk
memberi gambaran tentang prestasi pembangunan yang
diharapkan di masa mendatang. Dengan demikian, indikator
kinerja yang diharapkan dapat menggambarkan tingkat
pencapaian kinerja pembangunan Daerah Kabupaten Kendal
Tahun 2010-2015. Adapun penetapan indikator kinerja daerah
Kabupaten Kendal untuk seluruh urusan wajib dan urusan
pilihan yang akan laksanakan selama kurun waktu 2010-2015
adalah sebagai berikut :

IX - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1. Kelompok Kesejahteraan Masyarakat


1.1. Pendidikan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang pendidikan adalah :
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Program PAUD/TK
a). % anak usia 4-6 tahun mengikuti 35% 45,83% 56,67% 67,50% 78,33% 89,17% 100%
progrm TK/RA
b). % TK/RA memiliki sarana dan 24% 28,33% 32,67% 37,00% 41,33% 45,67% 50%
prasarana belajar/bermain
c). % TK/RA menerapkan manajemen 30% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90%
sekolah berbasis sekolah sesuai
dengan manual yang ditetapkan
oleh menteri
d). Jumlah anak usia 0-4 tahun 10% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 40%
mengikuti kegiatan tempat
penitipan anak, kelompok bermain
atau yang sederajat
e). Jumlah anak usia 4-6 tahun yang 10% 16,67% 23,33% 30,00% 36,67% 43,33% 50%
belum terlayani pada program
PAUD jalur formal mengikuti
program PAUD jalur non formal.
2. Program Pendidikan Dasar
a). % APK SD/MI 102,4% 103,68% 104,95% 106,21% 107,47% 108,74% 110%
b). % APM SD/MI 84,52% 86,77% 89,01% 91,26% 93,51% 95,75% 98%

IX - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
c). % APK SMP/MTs 98,31% 98,59% 98,87% 99,16% 99,44% 99,72% 100%
d). % APM SMP/MTs 72,54% 73,78% 75,03% 76,27% 77,51% 78,76% 80%
e). % Angka Putus sekolah SD 0,08% 0,07% 0,05% 0,04% 0,03% 0,01% 0,02%
f).% ruang kelas SD/MI sesuai 65% 67,50% 70,00% 72,50% 75,00% 77,50% 80%
standar
g). % SD/MI memiliki Laboratorium 2% 7,50% 13,00% 18,50% 24,00% 29,50% 35%
IPA dan Komputer

h). % SD/MI memilki perpustakaan 10% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70%
sesuai standar
i). % SMP/MTs memiliki Laboratorium 35% 41,50% 48,00% 54,50% 61,00% 67,50% 74%
IPA dan Komputer

j). % SMP/MTs memilki perpustakaan 40% 45% 50% 65% 75% 85% 100%
sesuai standar
k). % Angka kelulusan UASBN 98,29% 99,00% 99,00% 99,00% 99,00% 99,00% 99%
l). % lulusan SD/MI melanjutkan ke 98,95% 98,41% 98,53% 98,65% 98,76% 98,88% 99%
SMP/MTs
m). % Angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,67% 0,60% 0,52% 0,45% 0,37% 0,30% 0,22%
n). % Angka kelulusan Ujian nasional 99,89% 99,00% 99,00% 99,00% 99,00% 99,00% 99%
SMP/MTs
o). % lulusan SMP/MTs melanjutkan 79% 80,83% 82,67% 84,50% 86,33% 88,17% 90%
ke SMA/MA/Kejuruan %
p). % SD memiliki tenaga 0% 1,67% 3,33% 5,00% 6,67% 8,33% 10%

IX - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
kependidikan non guru untuk
melaksanakan tugas administrasi
dan kegiatan non mengajar lainnya
3. Program Pendidikan Menengah;
a). % APK SMA/MA/SMK 59.75% 62,29% 64,83% 67,38% 69,92% 72,46% 75%
b). % APM SMA/SMK/MA 41,24% 43,53% 45,83% 48,12% 50,41% 52,71% 55%
c). % angka putus sekolah 0,72% 0,66% 0,60% 0,54% 0,47% 0,41% 0,35%
d). % Kelulusan UN SMA/MA/SMK 97,84% 98,03% 98,23% 98,42% 98,61% 98,81% 99%
e). % lulusan SMK diterima di dunia 30% 33,33% 36,67% 40,00% 43,33% 46,67% 50%
kerja sesuai dengan keahliannya
4. Program Pendidikan Non Formal
dan Informal;
a). % penduduk usia 15-44 tahun bisa 57% 64,17% 71,33% 78,50% 85,67% 92,83% 100%
membaca dan menulis
b). Jumlah orang buta aksara dalam 5% 4% 3% 2% 1% 1% 0
kelompok usia 15-44 tahun (%)
c). Tersedianya data dasar 1 1 1 1 1 1 1
keaksaraan yang diperbarui secara
terus menerus (unit)
d). % penduduk usia sekolah yang 90% 91,67% 93,33% 95,00% 96,67% 98,33% 100%
belum sekolah di SD/MI, SMP/MTs
dan SMA/SMK/MA menjadi peserta
didik program paket A, B dan C
e). % lulusan program paket C dapat 50% 51,67% 53,33% 55,00% 56,67% 58,33% 60%

IX - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
memasuki dunia kerja
f). % tutor program paket A, B dan C 50% 53,33% 56,67% 60,00% 63,33% 66,67% 70%
memiliki kualifikasi sesuai dengan
standar kompetensi yang
ditetapkan
g). % pusat kegiatan belajar 50% 55,00% 60,00% 65,00% 70,00% 75,00% 80%
masyarakat memiliki sarana dan
prasarana minimal sesuai dengan
standar teknis pembelajaran
h). Tersedianya data dasar kesetaraan 0 1 1 1 1 1 1
SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA yang diperbarui
secara terus menerus.
i). % penduduk putus sekolah, 30% 31,67% 33,33% 35,00% 36,67% 38,33% 40%
pengangguran dan dari keluarga
pra sejahtera menjadi peserta didik
dalam kursus-kursus/pelatihan
/kelompok belajarusaha/magang
j). % lembaga kursus memiliki ijin 80% 83,33% 86,67% 90,00% 93,33% 96,67% 100%
operasional dari pemerintah atau
pemerintah daerah
k). % lembaga kursus dan lembaga 60% 63,33% 66,67% 70,00% 73,33% 76,67% 80%
pelatihan terakreditasi
l). % lulusan kursus, pelatihan, 40% 41,67% 43,33% 45,00% 46,67% 48,33% 50%
magang, kelompok belajar usaha

IX - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
dapat memasuki dunia kerja
m). % tenaga pendidik, instruktur atau 80% 83,33% 86,67% 90,00% 93,33% 96,67% 100%
penguji praktek
kursus/pelatihan/kelompok belajar
usaha/magang memiiki kualifikasi
sesuai dengan standar kompetensi
yang dipersyaratkan
n). % lembaga kursus/pelatihan 60% 62,50% 65,00% 67,50% 70,00% 72,50% 75%
/kelompok belajar usaha/ magang
memiliki sarana dan prasarana
minimal sesuai dengan standar
teknis yang ditetapkan
o). Tersedianya data dasar 1 1 1 1 1 1 1
kursus/pelatihan/kelompok belajar
usaha/magang yang diperbarui
secara terus menerus (unit)
5. Program Pendidikan Khusus;
a). % penduduk difable menjadi 5% 5,83% 6,67% 7,50% 8,33% 9,17% 10%
peserta didik Sekolah LB
b). % angka kelulusan SLB 80% 83,17% 86,33% 89,50% 92,67% 95,83% 99%
c). % guru SLB memiliki kualifikasi 60% 62,50% 65,00% 67,50% 70,00% 72,50% 75%
sesuai dengan standar kompetensi
yang ditetapkan
d). % SLB memiliki sarana dan 40% 41,67% 43,33% 45,00% 46,67% 48,33% 50%

IX - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
prasarana minimal sesuai dengan
standar teknis pembelajaran
e). Tersedianya data dasar pendidikan 1 1 1 1 1 1 1
khusus yang diperbarui secara
terus menerus (unit)
6. Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
a). % guru yang layak mendidik 3% 15,00% 27,00% 39,00% 51,00% 63,00% 75%
TK/RA dengan kualifikasi sesuai
dengan standar kompetensi yang
ditetapkan secara nasional
b). % guru SD yang sertifikasi 20% 33,33% 46,67% 60,00% 73,33% 86,67% 100%
c). % guru SD/MI layak mengajar 20,34% 33,62% 46,89% 60,17% 73,45% 86,72% 100%

d). % guru SMP/MTs memiliki 79,84% 83,20% 86,56% 89,92% 93,28% 96,64% 100%
kualifikasi sesuai dengan
kompetensi yang ditetapkan
e). % guru SMP/MTs yang sertifikasi 37% 47,50% 58,00% 68,50% 79,00% 89,50% 100%
f). % guru SMA/SMK/MA yang 47% 55,83% 64,67% 73,50% 82,33% 91,17% 100%
sertifikasi
g). % Guru SMA/SMK/MA layak 90,98% 92,48% 93,99% 95,49% 96,99% 98,50% 100%
mengajar

IX - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
7. Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan;
a). % Lembaga PAUD memiliki 60% 66,67% 73,33% 80,00% 86,67% 93,33% 100%
tatakelola dan citra yang baik.
b). % SD/MI menerapkan Manajemen 80% 83,33% 86,67% 90,00% 93,33% 96,67% 100%
Ber-basis Sekolah (MBS).
c). % SMP/MTs menerapkan 80% 83,33% 86,67% 90,00% 93,33% 96,67% 100%
Manajemen Ber-basis Sekolah
(MBS).
d). % SMA/SMK/MA melaksanakan 80% 83,33% 86,67% 90,00% 93,33% 96,67% 100%
Program MBS dengan Baik.
e). Penerapan Sistem Manajemen 80% 83,33% 86,67% 90,00% 93,33% 96,67% 100%
Mutu (SMM) ISO 9001-2000.
8. Program Fasilitasi Pendidikan
Tinggi;
a). % Perguruan tinggi bermitra 60% 66,67% 73,33% 80,00% 86,67% 93,33% 100%
dengan Pemerintah Daerah dan
masyarakat dalam pembangunan
pendidikan

IX - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.2. Kesehatan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang kesehatan adalah:
Kondisi Target
No Indikator kinerja awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
a). Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 91,27% 91,89% 92,51% 93,14% 93,76% 94,38% 95,00%
(%)
b). Cakupan komplikasi kebidanan 93,46% 91,22% 91,22% 88,97% 88,97% 86,73% 80,00%
yang ditangani (%)
c). Cakupan pertolongan persalinan 70,00% 70,00% 70,00% 75,00% 80,00% 85,00% 90,00%
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan (%)
d). Cakupan pelayanan nifas (%) 95,69% 94,74% 94,74% 93,79% 93,79% 92,85% 90%
e). Cakupan neonatus dengan 19,02% 29,18% 39,35% 49,51% 59,67% 69,84% 80%
komplikasi yang ditangani (%)
f). Cakupan kunjungan bayi (%) 93,16% 92,63% 92,11% 91,58% 91,05% 90,53% 90%
g). Cakupan desa/kelurahan Universal 94,04% 95,03% 95,03% 95,03% 95,03% 95,03% 100%
Child Immunization (UCI) (%)
h). Cakupan pelayanan anak balita 0 80,00% 80% 83% 85% 90% 90%
(%)
i). Cakupan pemberian makanan 0 0 80% 85% 90% 95% 100%
pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan keluarga miskin (%)
j). Cakupan balita gizi buruk 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

IX - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator kinerja awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
mendapat perawatan (%)
k). Cakupan penjaringan kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
siswa SD dan setingkat (%)
l). Cakupan peserta KB aktif (%) 66,75% 67,29% 67,29% 67,29% 67,29% 67,29% 70,00%
m). Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
(%)
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) 0,0001 ≥0 ≥1 ≥1 ≥1 ≥1 ≥2
rate /100.000 pddk < 15 th (%)
b. Penemuan penderita 59,76% 66,47% 66,47% 66,47% 66,47% 66,47% 100%
pneumonia balita (%)
c. Penemuan pasien baru TB BTA 36,01% 46,68% 46,68% 46,68% 46,68% 46,68% 100%
positif (%)
d. Penderita DBD yang ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(%)
e. Penemuan penderita diare (%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
n). Cakupan pelayanan kesehatan 36,84% 47,37% 57,89% 68,42% 78,95% 89,47% 100%
dasar pasien masyarakat miskin
(%)
2. Pelayanan Kesehatan Rujukan
a). Cakupan pelayanan kesehatan 80% 85% 90% 95% 100%
rujukan pasien masyarakat miskin
(%)

IX - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator kinerja awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
b). Cakupan pelayanan gawat darurat 0,0013% 16,67% 16,67% 16,67% 16,67% 16,67% 16,67%
level 1 yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS) di
Kabupaten (%)
3. Penyelidikan Epidemiologi Dan
Penanggulangan KLB
a). Cakupan desa/kelurahan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam
(%)
4. Promosi Kesehatan Dan
Pemberdayaan Masyarakat
a). Cakupan desa Siaga aktif (%) 60% 65% 70% 75% 80%

1.3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Menurunnya Persentase 13,4% 12,04% 10,68% 9,32% 7,96% 6,60% 5,00%
Unmetneed (%)
2. TFR (%) 2,39% 2,21% 2,19% 2,17% 2,15% 2,14% 2,10%
3. Meningkatnya persentase peserta 128,14% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

IX - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
KB Baru (%)
4. Meningkatnya persentase peserta 78,78% 78,99% 79,20% 79,41% 79,62% 79,82% 85%
KB aktif (%)
5. Meningkatnya persentase peran 1,93% 3,28% 4,62% 5,97% 7,31% 8,66% 10%
laki-laki dalam ber KB (%)
6. Menurunnya Keluarga Pra 57,40% 53,85% 50,30% 46,75% 43,20% 39,65% 20%
Sejatera dan Sejahtera I (%)
7. Menurunnya persentase 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
kegagalan penggunaan alat
kontrasepsi (%)

1.4. Sosial
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang sosial adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Program Pemberdayaan fakir
miskin, dan Penyandang Maslah
kesejahteraan sosial (PMKS)
lainya
a. Kemampuan petugas - - 50 Orang 50 Orang 50 Orang 50 Orang 50 Orang
pemberdayaan PMKS meningkat
b. Fakir miskin mempunyai - - 160 Orang 160 Orang 160 Orang 160 Orang 160
ketrampilan Orang

IX - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
c. Keluarga miskin punya usaha 56 56 Orang 300 Orang 300 Orang 300 Orang 300 Orang 300 Orang
Orang
d. Meningkatnya semangat hidup 58 58 Orang 220 Orang 220 Orang 220 Orang 220 Orang 220 Orang
PMKS dan pejuang Orang
e. PMKS mempunyai ketrampilan 10 10 285 Orang 285 Orang 285 Orang 285 Orang 285 Orang
KK KK
B Program pelayanan dan
rehabilitasi kesejahteraan sosial
a. Korban bencana tertangani 12 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12
bulan bulan
b. Meningkatnya pelayanan sarana - - 200 Orang 200 Orang 200 Orang 200 Orang 200 Orang
dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial
c. Peningkatan kesejahteraan PMKS - - 200 KK 200 KK 200 KK 200 KK 200 KK
3 Program Pembinaan Anak
Terlantar
a. Meningkatnya ketrampilan dan - 45 orang 45 orang 45 orang 45 orang 45 orang 45
praktek belajar kerja bagi anak orang
terlantar
b. Bakat an ketrampilan anak 50 - 185 orang 185 orang 185 orang 185 orang 185 orang
terlantar berkembang orang

4 Program Pembinaan Para


Penyandang Cacat dan Trauma
a. Penyandang cacat dan penyakit 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
IX - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
kejiwaan terdata
b. Meningkatnya keterampilan - - 350 orang 350 orang 350 orang 350 orang 350 orang
penyandang cacat dan eks trauma
c. Meningkatnya ketrampilan tenaga - - 15 orang 15 orang 15 orang 15 orang 15
pelatih dan pendidik penyandang orang
cacat dan eks trauma
5 Program Pembinaan Panti
Asuhan/Panti Jompo
a. Meningkatnya ketrampilan tenaga 14 14 panti 15 15 15 15 panti 15
pelatih dan pendidik di Panti panti panti panti panti panti
Asuahan/Panti Jompo
6 Program Pembinaan Eks
Penyandang Penyakit Sosial
(Eks Napi, PSK, Narkoba)

a. Meningkatnya ketrampilan 15 Org 15 Org 50 Org 50 Org 50 Org 50 Org 50 Org


berusaha bagi eks penyandang
penyakit sosial
b. Eks penyandang penyakit sosial - - 50 Org 50 Org 50 Org 50 Org 50 Org
dapat melaksanakan fungsi
sosialnya
c. Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial

IX - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
d. Meningkatnya peran aktif 20 20 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
masyarakat dunia usaha orang
e. Meningkatnya jejaring kerjasama 78 - 12 keg 12 keg 12 keg 12 keg 12 keg
pelaku usaha kesejahteraan sosial orang
masyarakat
f. Meningkatnya kualitas SDM 100 100 org 100 100 100 100 org 100
kesejahteraan sosial masyarakat org org org org org
pemberdayaan eks penyandang
penyakit sosial

g. Berkembangnya model 77 - 20 orsos 20 orsos 20 orsos 20 orsos 20


kelembagaan perlindungan sosial orsos orsos

1.5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah kelompok perempuan 14 15 17 19 21 23 25
yang terlatih dalam upaya unit unit unit unit unit unit unit
peningkatan keterampilan dan
kecakapan hidup (unit).
2. Jumlah kelompok PUG dan 14 14 14 13 13 13 12
perlindungan anak, dengan unit unit unit unit unit unit unit

IX - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
fasilitasi pembentukan pusat
pelayanan terpadu pemberdayaan
perempuan dan anak (P2TP2A) di
tingkat kecamatan dan kabupaten
(unit)
3. Peningkatan kapasitas dan 5 7 27 47 67 80 87
jaringan kelembagaan unit unit unit unit Unit unit unit
perlindungan anak dalam
penanganan ABH, ESKA dan AIM
DAMAI (unit)
4. Peningkatan kapasitas 10% 20% 40% 60% 70% 75% 80%
kelembagaan forum anak dalam
mensosialisasikan hak-hak anak
(%)
5. Penyediaan baselinedata profil 0 0 20% 40% 60% 70% 80%
anak sebagai indikator program
kegiatan dan permasalahan anak
(%)
6. Program aksi Kabupaten Layak 0 5% 20% 40% 60% 80% 85%
anak dengan mengacu Rencana
Aksi Daerah KLA (%)
Diketahunya UU 23 / 2004 50 110 170 230 290 790 1790
UU No. 21 / 2007; UU No. 23 / orang orang orang orang orang orang orang
2002 Oleh masyarakat
a. Pelatihan konseling korban bagi 0 20 % 30 % 40 % 50 % 60 % 70 %

IX - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
tim PPT PKPA kecamatan dan
Kabupaten (%)
b. Terlaksananya pelatihan 0 25 % 30% 35% 40% 45% 50%
manajemen kasus berbasis
gender dan anak (%)
c. Meningkatnya koordinasi tim 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
PPT PKPA antara lain
penanganan korban kekerasan
(%)
d. Fasilitasi penyediaan shelter 0 0 40% 60% 70% 80% 90%
bagi korban kekerasan (%)
e. Tersusunnya Rencana Aksi 0 0 100% 100% 100% 100% 100%
Daerah PT PPO (%)
7. Sistim pencatatan dan pelaporan 20% 30% 50% 50% 50% 50% 50%
korban kekerasan terintegrasi

1.6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Tingkat kemampuan baik secara 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
perorangan (kemandirian) maupun

IX - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
kelembagaan untuk berpartisipasi
dalam pembangunan (%)
2. Tingkat perkembangan jumlah, 33,3% 39% 44% 50% 56% 60% 65,7%
volume usaha dan kapasitas
kelembagaan usaha ekonomi
produktif masyarakat (%)
3. Tingkat partisipasi masyarakat 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan (%)
4. Tingkat kapasitas aparatur 30% 33% 37% 40% 43% 47% 53%
pemerintah desa/kelurahan dalam
penyelenggaraan pemerintahan di
desa/kelurahan(%)`

1.7. Kebudayaan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang kebudayaan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Tingkat perkembangan nilai-nilai Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
budaya dan kearifan lokal
2. Tingkat perkembangan upaya Meningkat 30% 40% 45% 45% 50% Meningkat
pelestarian budaya dan kesenian

IX - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

daerah
3. Tingkat intensitas aktivitas Meningkat 30% 40% 45% 45% 50% Meningkat
pengelolaan keragaman budaya
lokal (%)

1.8. Kependudukan Catatan Sipil


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang kependudukan dan catatan sipil adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Meningkatnya persentase 68,21% 73,51% 78,81% 84,11% 89,40% 94,70% 100%
kepemilikan KTP (%)
2. Meningkatnya persentase 99,15% 99,29% 99,43% 99,58% 99,72% 99,86% 100%
kepemilikan KK (%)
3. Meningkatnya persentase 61,79% 68,16% 74,53% 80,90% 87,26% 93,63% 100%
kepemilikan akte kelahiran (%)
4. Meningkatnya persentase 68,9% 74,08% 79,27% 84,45% 89,63% 94,82% 100%
kepemilikan akte perkawinan (%)

IX - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.9. Ketenagakerjaan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang ketenagakerjaan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Program peningkatan kualitas
dan produktivitas tenaga kerja
a. Terbangunnya BLK 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit - -
b. Adanya bahan dan materi - - - 8 pelatihan 8 8 pelatihan 8 pelatihan
pendidikan dan ketrampilan kerja pelatihan
c. Adanya pendidikan dan pelatihan 280 org 280 org 400 org 440 440 440 440
bagi pencari kerja 200 org org org org org
200 org 200 org 200 200 200 200
org org org org
d. Adanya pemeliharaan BLK - - - - 2 2 2
kali kali kali
e. Adanya rehabilitasi sarana dan - - - - - 1 1
prasarana BLK kali Kali
2. Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
a. Pemberian kerja Darurat 15 Lokasi 15 Lokasi 15 Lokasi 15 Lokasi 15 Lokasi 15 Lokasi 15 Lokasi
b. Tersusunya informasi bursa kerja - - 12 Bulan 12 12 12 12
Bulan Bulan Bulan Bulan
c. Penyebaran informasi tenaga 12 Bulan 12 12 12 12
kerja Bulan Bulan Bulan Bulan
d. adanya kerjasama LPKS 42 LPKS 42 LPKS 42 LPKS 42 42 42 42

IX - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
LPKS LPKS LPKS LPKS
e. Pembinaan LPKS 42 42 42 42 42 42 42
LPKS dan LPKS dan LPKS dan LPKS dan LPKS dan LPKS dan LPKS dan
BBK BBK BBK BBK BBK BBK BBK

f. Bantuan kepada LPKS dan BBK 42 LPKS 42 LPKS dan 42 LPKS dan 42 LPKS dan 42 LPKS dan 42 LPKS dan 42 LPKS dan
dan BBK BBK BBK BBK BBK BBK BBK
3. Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
a. Lembaga penyalur 125 Org 125 Org 125 Org 125 Org 125 Org 125 Org
ketenagakerjaan terkendali
terfasilitasi
b. Penyelesaiaan hubungan - 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg
industrial terfasilitasi

c. Peraturan ketenagakerjaan - 5 keg 5 keg 5 keg 5 keg 5 keg 5 keg


tersosialisasi
d. Meningkatanya pengawasan - 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
perlindungan terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja
e. Survey KHL terlaksana, UMK - 156 Vol 156 Vol 156 Vol 156 Vol 156 Vol 156 Vol
tersusun
f. Berlakunya UMK di perusahaan - 65 Perush 65 65 Perush 65 Perush 65 Perush 65 Perush
terawasi Perush

IX - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
g. Terlaksananya TOT pengupahan - 70 org 70 org 70 org 70 org 70 org 70 org

h. Adanya pembekalan akhir CTKI - 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
dan TKI
i. Masalah ketenagakerjaan - 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg
terpecahkan

1.10. Kepemudaan dan Olahraga


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang kepemudaan dan olahraga adalah:
Kondisi Target
No Indikator
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah pengurus organisasi 80% 83,33% 86,67% 90,00% 93,33% 96,67% 100%
kepemudaan yang difasilitasi
dalam pelatihan kepemimpinan,
manajemen, dan perencanaan
program (%)
2. Jumlah organisasi kepemudaan 80% 83,33% 86,67 90,00% 93,33% 96,67% 100%
yang difasilitasi dalam memenuhi
kualifikasi berdasarkan standar
organisasi kepemudaan (%)
3. Jumlah pemuda yang difasilitasi 80% 83,33% 86,67% 90,00% 93,33% 96,67% 100%
dalam peningkatan kapasitas
kegiatan pendidikan dan pelatihan

IX - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
dasar kepemimpinan (%)
4. Jumlah kegiatan aksi bhakti social 80% 85% 90% 95% 96% 98% 100%
kepemudaan
5. Jumlah kegiatan Fasilitasi temu 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100%
wicara organisasi kepemudaan
(%)
6. Jumlah pemuda yang difasilitasi 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100%
dalam penyuluhan pencegahan
penggunaan narkoba dikalangan
generasi muda (%)
7. Jumlah kegiatan fasilitasi lomba 20 225 250 260 270 280 300
kreasi dan karya tulis ilmiah orang orang Orang orang orang orang Orang
dikalangan pemuda (orang)
8. Jumlah pemuda yang mengikuti 50 55 orang 60 65 70 73 75
pelatihan kader pemuda pelopor orang Orang Orang orang Orang orang
keamanan lingkungan (orang)
9. Jumlah kegiatan fasilitasi pameran 100 keg 125 keg 150 keg 150 keg 155 keg 150 keg 150 keg
prestasi hasil karya pemuda
10. Jumlah prestasi cabang yang 10 buah 12 buah 15 buah 20 buah 25 buah 30 buah 30 buah
diraih baik regional, nasional
maupun internasional

IX - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

1.11. Ketransmigrasian
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang ketransmigrasian adalah :
Kondisi Target
NO Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Program Pengembangan
Wilayah Transmigrasi
a). Adanya kerja sama antar wilayah 2 2 Naskah 3 Naskah 3 Naskah 4 Naskah 4 Naskah 5 Naskah
antar pelaku antar sektor di Naskah
kawasan transmigrasi
b). Tersedianya dan terkelolanya 75 KK 75 KK 20 KK 30 KK 30 KK 35 KK 40 KK
sarana dan prasarana sosial di
kawasan transmigrasi
c). Pemberangkatan calon 3 3 2 2 3 3 3
transmigran keluar jawa Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
d). Terpantau dan termonitornya - - 2 2 3 3 3
transmigran Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
2. Program Transmigrasi Lokal
a). Adanya penyuluhan transmigrasi - - 50 50 60 60 75
lokal Desa Desa Desa Desa Desa
b). Adanya pelatihan transmigrasi lokal 20 20 50 50 75 75 100
orang orang orang orang orang orang orang

IX - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2. Kelompok Pelayanan Umum


2.1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1. Peningkatan keamanan dan 69% 76% 78% 81% 83% 85% 87%
kenyamanan lingkungan (%)

2. Pemeliharaan keamanan, 80% 83% 85% 88% 90% 93% 95%


ketertiban masyarakat
(kamtrantibmas) dan pencegahan
tidak kriminal (%)
3. Pelatihan dan sarasehan tentang 180 165 215 315 365 415 450
wawasan kebangsaan bagi tokoh orang orang orang orang orang orang orang
masyarakat, tokoh agama, tokoh
perempuan dan tokoh pemuda
(orang)
4. Pemberdayaan masyarakat untuk 60 80 90 100 110 120 140
menjaga ketertiban dan orang orang orang orang orang orang orang
keamanan (orang)
5. Peningkatan upaya pencegahan 80% 85% 90% 95% 100% 100% 100%
dan pemberatasan penyakit
masyarakat (pekat) (%)
6. Peningkatan dan kegiatan 150 130 40 50 150 180 200

IX - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

pendidikan politik masyarakat Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
(orang)
7. Upaya pencegahan dini dan 40 40 50 65 75 95 115
penanggulangan korban bencana orang orang orang orang orang orang orang
alam (orang)
2.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah dokumen perencanaan 0 0 1 3 5 6 8
capaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) urusan wajib
berdasarkan ketentuan yang telah
ditetapkan (buah)
2. Meningkatnya kapasitas dan
profesionalitas aparatur
pemerintah daerah melalui
peningkatan pendidikan aparat,
diklat dan bintek:
a. Jumlah aparatur yang mengikuti 100 120 130 140 150 150 170
pendidikan formal lanjut (S1; S2
dan profesi)
b. Pelaksanan diklat aparatur untuk

IX - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya
aparatur:
PNS yang mengikuti diklat pra 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
jabatan untuk golongan I dan
II (orang) (%)
PNS yang mengikuti diklat pra 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
jabatan untuk golongan III dan
IV (orang). (%)
Jumlah PNS yang mengikuti 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
diklat kepemimpinan (%)
c. Penyelenggaraan Ujian Dinas KP 40 100 100 100 100 100 100
dan Ujian KP PI
d. Penyelenggaraan Diklat 668 649 655 655 660 660 660
Kesamaptaan CPNS
e. Tes PCPA ( Position 7 7 7 7 7 7 7
Competencies Assisment
Program) bagi Calon Sekda/
Eselon II
f. Penyelenggaraan Seleksi 3 2 2 2 2 2 2
Penerimaan Praja IPDN
3. Pembinaan dan Pengembangan
Aparatur.
a. Pembinaan Disiplin Pegawai (%) 59,72% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

IX - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
b. Jumlah Penyelesaian kasus- 37 30 30 30 0 35 35
kasus kepegawaian dan
indisipliner

c. Meningkatnya Kinerja Baperjakat 18 18 18 18 18 18 18


d. Evaluasi Kinerja Pejabat struktural 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(%)
e. Pengangkatan/pelantikan dalam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
jabatan (%)
f. Pengadaan CPNS Daerah 614 246 250 275 300 325 350
g. Asistensi Penyusunan Formasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
PNSD (%)
h. Penerbitan SK KP, PMK, CPNS 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
menjadi PNS, Pensiun dan Mutasi
(%)
i. Terselesaikannya Penataan NIP 99% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
j. Terprosesnya Ijin Belajar dan 563 556 750 755 760 760 760
penggunaan gelar PNS
k. Monitoring, Evaluasi dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelaporan Kegiatan Kepegawaian
(%)
4. Pemberian Jaminan Keselamatan
kerja :
a. Pemberian Jaminan Keselamatan 400 400 450 450 450 450 450
kerja beresiko tinggi.
IX - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
5. Peningkatan Kesejahteraan
Pegawai

a. Santunan Kematian bagi PTT 2 5 5 5 5 5 30


Kab. Kendal
6. Peningkatan Kualitas Pengelolaan
Administrasi Kepegawaian :
a. Penyelenggaraan Rakorbid 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kepegawaian (%)
b. Pengelolaan Administrasi PTT 1.255 1.109 2.271 2.271 2.271 2.271 2.271
c. Peningkatan Sarana dan 26 11 11 11 12 12 14
Prasarana Kepegawaian
d. Dokumentasi dan Statistik 1.605 372 11.796 11.796 11.796 11.796 11.796
Pegawai
e. Pengembangan Aplikasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengelolaan Data PNS/CPNS (%)
f. Pengurusan 3.957 4.000 4.178 4.178 4.287 4.287 4.297
Karis,Karsu,Karpeg,Kartu Peserta
Taspen, KGB, Satya Lencana
Karya Satya dan Taperum
g. Pendataan Tenaga Honorer 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
h. Penataan arsip Kepegawaian 1.605 4.178 11.000 11.200 11.250 11.350 11.450
7. Jumlah kesepakatan kerjasama
antar pemerintah Kabupaten
Kendal dengan pihak ketiga
IX - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(pemerintah daerah dan dunia
usaha), yaitu:
a. Jumlah MoU kerja sama dengan 5 7 10 12 13 14 15
Pemerintah Daerah (unit) unit unit unit Unit Unit Unit Unit
b. Jumlah MoU kerja sama dengan 12 12 14 15 15 15 15
swasta dan PT (unit) Unit Unit Unit Unit Unit Unit unit
8. Persentase pemanfaatan 70 % 75% 80% 90% 95% 100% 100%
persandian dalam komunikasi
antar pemerintah Kabupaten
Kendal dengan Pusat dan
Provinsi (% ).
9. Program peningkatan dan Pebuari Des
pengembangan sistem
pelaporan capaian kerja dan Agustus Juli
keuangan
Meningkatnya ketepatan
pelaksanaan pelaporan keuangan
akhir tahun dan semester
10. Program peningkatan 15% 20% 25% 30% 40% 50% 60%
pengembangan pengelolaan
keuangan daerah
Meningkatnya pendapatan asli
daerah (%)
11. Program penatausahaan 3 bulan 1 bulan
keuangan daerah setelah SK

IX - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Meningkatnya ketepatan waktu
pelaksanaan pembayaran gaji
(kekurangan/kenaikan), SPT.
Meningkatnya pengetahuan
bendahara pengeluaran dalam hal
penatausahaan keuangan.
12. Program pengelolaan keuangan Bulan Bulan
daerah Febuari Desember
Tersusunnya buku APBD dan Bulan 2009.
perubahan APBD tepat waktu. Oktober Bulan
Penelitian DPA September.
13. Jumlah Perda dan Perbup sesuai
dengan peraturan perundangan
yang baru.
a. Jumlah Perda (buah) 12 14 20 22 24 25 25
buah buah buah buah buah buah buah
b. Jumlah Perbup (buah) 60 65 70 80 90 95 95
buah buah buah buah buah buah buah
Jumlah Peraturan Perundang- 72 79 90 102 114 120 120
undangan yg dikaji buah buah buah buah buah buah buah
dandiubahsesuai regulasi dan
relevansinya
Jumlah peningkatan 0 0 0 60 60 60 60
kompetensi penyusunan buah buah buah buah
kebijakan

IX - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
14. Jumlah struktur organisasi yang 54 57 60 63 67 70 70
sesuai peraturan perundangan buah buah buah buah buah buah buah
yang berlaku dan sesuai standar
beban kerjanya
15. Jumlah SKPD yang memiliki 20 35 40 45 50 55 55
instrumen ketatalaksanaan untuk buah buah buah buah buah buah buah
mendukung kinerja
16. Persentase SKPD yang sarana 0% 0% 2% 4% 6% 8% 10%
dan prasarananya memenuhi
standar.
17. Jumlah aparatur yang 50 50 50 50 50 50 50
berkompeten dibidangnya orang orang orang orang orang orang orang
18. Persentase penurunan 10% 10% 10% 8% 6% 4% 2%
pelanggaran disiplin.
19. Persentase SKPD yang membuat 60% 60% 65% 75% 80% 85% 90%
laporan sesuai ketentuan.
20. Frekuensi informasi yang 12 x 14 x 16 x 16 x 16 x 16 x 16x
dipublikasikan
21. Jumlah usulan dan tanggapan 6.040 2.100 2.200 2.200 2.200 2.200 2.400
dari masyarakat yang masuk dan buah buah buah buah buah buah buah
ditindaklanjuti
22. Persentase SKPD dan Desa yang 20% 20% 30% 40% 60% 80% 100%
mendapat fasilitas jaringan dan
akses internet serta SIM yang
terpadu

IX - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
23. Jumlah bukti kepemilikan aset 0 0 10% 20% 30% 40% 50%
milik pemerintah daerah.
24. Jumlah keluarga miskin yang 75.751 75.137 74.523 73.909 73.295 72.681 72.067
mendapatkan bantuan raskin KK KK KK KK KK KK KK
25. Program Peningkatan kapasitas 2 Perda 2 Perda/ 3 Perda/ 5 Perda/ 6 Perda/ 8 Perda/ 10 Perda
Lembaga Perwakilan Rakyat 100% 100% 100% 100% 100% /100%
Daerah

2.3. Perencanaan Pembangunan


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang perencanaan pembangunan adalah:
Kondisi Target
No. Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1. Tersedianya dokumen statistik 4 4 12 12 12 12
(unit)
2. Tersedianya dokumen kajian 1 0 2 2 3 3
bidang penelitian (unit)
3. MOU kerjasama antar wilayah dan 2 2 3 4 4 5
lembaga (unit)
4. Terlayaninya pelaksanaan program 18 18 18 18 18 18
KKN PTdan akademi di Kab Kendal
5. Teranganinya berbagai masalah 0 0 3 3 4 4
perbatasan antar daerah
6. Terwujudnya koordinasi penataan 4 3 4 4 4 4

IX - 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No. Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
ruang di kab kendal
7. Tersusunnya dokumen 3 3 3 3 3 3 3
perencanaan wilayah strategis dan
cepat tumbuh
8. Jumlah desa yang didampingi 20 29 20 20 20 20
9. Jumlah aparatur perencana yang 2 2 2 2 2 2 2
mengikuti bintek di bidang
perencanaan (10 orang)
10. Jumlah aparatur perencana yang 2 2 2 2 2 2 2
dapat menyusun dokumen
perencanaan dengan benar sesuai
dengan tupoksinya (10 orang)
11. Jumlah fungsional perencana (11 2 2 3 2 2 2 2
orang)
12. Terlaksananya musrenbang 1 1 1 1 1 1 2
13. Tersusunnya RKPD 1 1 1 1 1 1 1
14. Tersusunnya KUA PPAS 2 2 2 2 2 2 2
15. Tersusunnya RPJMDes di semua 1 1 1 1 1 1 1
desa
16. Tersusunnya dokumen 2 2 3 4 4 4 4
perencanaan bidang ekonomi
17. Terlaksananya Monitoring dan 4 4 4 4 4 4 4
evaluasi perencanaan bidang
ekonomi

IX - 34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No. Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
18. Tersusunnya dokumen 42 42 42 42 42 42 42
perencanaan bidang sosbud
19. Tersusunnya dokumen 6 6 3 3 3 3 3
perencanaan prasarana wilayah
dan sda
20. Tersusunnya dokumen daerah 0 0 0 1 2 3 3
rawan bencana
2.4. Statistik
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang statistik adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1. Tingkat ketersediaan data statistik 70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
pembangunan daerah (%)

2.5. Kearsipan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang kearsipan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1. Penyelamatan dan pelestarian 20% 33% 35% 37% 39% 41% 43%

IX - 35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

arsip dalam bentuk tekstual.


2. Akuisisi arsip rutin dan berkala 20% 20% 25% 30% 35% 40% 45%
3. Kegiatan diklat/bintek kearsipan 2% 4% 4% 6% 8% 10% 12%
bagi SKPD, kecamatan dan
desa/kelurahan (% peningkatan)
4. Arsiparis 2 2 4 4 4 4 orang 6 orang
orang orang orang orang orang
5. SDM yang mengikuti kegiatan 100 167 167 207 247 287 327 orang
diklat/ bintek kearsipan orang orang orang orang orang orang

2.6. Keperpustakaan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang perpustakaan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1. Pengunjung perpustakaan 20% 22 % 24% 26% 28% 30% 32%
2. Perpustakaan sekolah (%) 60% 63% 67% 70% 73% 77% 80%
3. Perpustakaan masyarakat (buah) 37 83 88 93 98 103 108
buah buah buah buah buah buah buah
4. Koleksi perpustakaan (%) 20% 32% 40% 50% 60% 70% 80%
5. Pustakawan (orang) 2 2 4 4 5 5 6
orang orang orang orang orang orang orang
6. Koleksi perpustakaan yang bernilai 12 17 27 30 33 36 39
penting dan bernilai sejarah dok dok dok dok dok dok dok
(dokumen)

IX - 36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3. Kelompok Daya Saing Daerah


3.1. Pekerjaan Umum
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang pekerjaan umum adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1 Bidang Sumber Daya Air
a. Konservasi Rehabilitasi Kawasan 0 0 10% 20% 35% 50% 50%
Lindung di Daerah Aliran Sungai di
Kabupaten Kendal
b. Efisiensi penggunaan air irigasi di 25% 35% 45% 55% 65% 75% 75%
musim kemarau
c. Revitalisasi jaringan irigasi 45% 50% 55% 60% 65% 70% 70%
d. Peningkatan peran serta 0 0 50% 100% 100% 100% 100%
petani/masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya air
e. Pengendalian bahaya banjir 10% 45% 70% 80% 90% 100% 100%
2 Bidang Binamarga
a. Peningkatan Jalan Aspal (%) 10% 10,83% 11,67% 12,50% 13,33% 14,17% 15%
b. Perbaikan Jalan (%) 10% 10,83% 11,67% 12,50% 13,33% 14,17% 15%
c. Peningkatan jalan poros desa (%) 60% 63,33% 66,67% 70,00% 73,33% 76,67% 80%
d. Peningkatan jumlah ruas jalan 41,1% 47,8% 57,8% 67,8% 77,8% 87,8% 90%
berkondisi baik
e. Peningkatan jumlah unit jembatan 90% 91% 92% 93% 94% 95% 95%
berkondisi baik

IX - 37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
f. Pemelihataan infrastruktur jalan 15% 10% 15% 20% 20% 25% 30%
dan jembatan
3 Bidang Perkotaan Perdesaan
a. Penetapan kawasan Strategis 0 1 1 2 2 3 4
Perkotaan Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
b. Penetapan Kawasan Pusat 0 2 5 8 10 15 16 Lokasi
Pertumbuhan Perdeaan Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
4 Bidang Air Minum
a. Penyusunan SPAM Perdesaan 0 1 3 5 6 8 10 Lokasi
Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi

b. Peningkatan Kapasitas Pelayanan 60% 64,17% 68,33% 72,50% 76,67% 80,83% 85%
PDAM di Kawasan Perkotaan,
sesuai Target MDG’s
5 Bidang Air Limbah
a. Pembangunan Prasarana Air 0 1 3 5 6 8 10 Lokasi
Limbah Sistem Setempat / On Site Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
b. Pembangunan Prasarana Air 0 1 3 5 6 8 10 Lokasi
Limbah Sistem Terpusat Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
6 Bidang Persampahan
a. Penurunan Jumlah Timbulan 247,20 m3 240,14 m3 233,09 m3 226,03 m3 218,97 m3 211,91 m3 197,8 m3
Sampah sebanyak 20%
b. Prosentase Jumlah Timbulan 85% 85,33% 86,67% 90% 93,33% 96,67% 100%
Sampah Terangkut ke TPA
IX - 38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
c. Fasilitasi Program Pengelolaan & 0 1 Kawasan 3 Kawasan 6 Kawasan 8 Kawasan 9 Kawasan 10 Kawasan
Pengolahan Sampah Berbasis Kawasan
Masyarakat Terpadu dgn Konsep
3R Skala Kawasan Permukiman
Perkotaan
7 Bidang Drainase
Rehabilitasi dan Normalisasi 0 Km 16 Km 32 Km 49 Km 65 Km 81 Km Rehabilitasi
Saluran Drainase Primer dan
Normalisasi
Saluran
Drainase
Primer pada 5
Sungai / Sal
Drainase :
Kali Aji /
Slemban, Kali
Waridin, Kali
Glodog, Kali
Bloring, Kali
Kendal
sepanjang 98
Km

IX - 39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
8 Bidang Permukiman
Penyusunan RP4D 0 Kec 3 Kec 6 Kec 10 Kec 13 Kec 16 Kec 20 Kec
Penetapan Kasiba Lisiba 0 0 0 1 1 2 2
Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi

9 Bidang Bangunan Gedung dan


Lingkungan
Penyusunan Data Base Bangunan 0 1 1 1 1 1 1
& Lingkungan Sistem Sistem Data Sistem Data Sistem Data Sistem Data Sistem Data Sistem Data
Data Base Base Base Base Base Base
Base
Penyusunan Rencana Induk 0 1 1 2 2 3 1 Dokumen
Sistem Pemadam Kebakaran Dokumen dilengkapi 1
Pos Induk
Pemadam
Kebakaran
dan 3 Pos
Pemadam
Kebakaran

IX - 40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.2. Perumahan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang perumahan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Terealisasinya bantuan 1 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 6 paket
peningkatan kualitas Permukiman paket
(paket)
2 Tercapainya pembangunan rumah 100 - 150 150 150 150 700
sederhana sehat bersubsidi dari
pemerintah Daerah 25 % dari
kegiatan program.
3 Tersusunnya peraturan tentang 0 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 5 unit
bangunan dan Gedung
4 Tersusunnya Program peningkatan 0 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 5 unit
kualitas permukiman

3.3. Penataan Ruang


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang penataan ruang adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Tersusunnya Dokumen RUTRK- 5 Kec - 1 4 5 5 20
RDTRK Tiap Kecamatan di wilayah Kecamatan
Kab. Kendal

IX - 41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

2 Tersusunnya Dokumen RTRK 0 Kec - 6 6 6 7 25 Dokumen


Kawasan Strategis Ttiap RTRK pada 5
Kecamatan Kawasan
Strategis di
wilayah
Kecamatan
3 Tersusunnya Dokumen RTBL 0 1 2 3 2 2 10 Kawasan
Kawasan Pengembangan tiap Kecamatan Pengembang
Kecamatan an di 5
Wilayah
Kecamatan
4 Tersusunnya Dokumen Rencana 0 Program - 10 10 15 15 50 Dokumen
Program Pembangunan Program
Pemanfaatan Ruang dari masing- Pembanguna
masing Satuang perangkat kerja n
Daerah ( SKPD ). Pemanfaatan
Ruang
Masing-
masing 5
Dokumen
Program dari
10 SKPD di
Kabupaten
Kendal.
5 Tercapainya Sosialisasi 0 Kegiatan - 45 100 100 40 285 kegiatan
Perencanaan Tata Ruang di Sosialisasi di
Masing-masing Wilayah Kelurahan Wilayah Desa

IX - 42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

di 20 Kecamatan di Kabupaten / Kelurahan di


Kendal. 20 Wilayah
Kecamatan di
Kabupaten
Kendal.

3.4. Pertanahan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang pertanahan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Pelaksanaan sosialisasi sistem 12 18 24 30 36 42 48
pendafftaran (kegiatan)

2. Meningkatnya jumlah tanah yang 5 6 8 9 10 11 12,5


disertifikatkan (%)
3. Tingkat kualitas pelayanan 76 80 84 88 92 96 100
administrasi pertanahan (%)
4. Tertib penetapan arahan 60 63 67 70 73 77 80
pemanfaatan lahan sesuai
peruntukannya (% luas lahan)
5. Tertib administrasi pertanahan (%) 80 83 87 90 93 97 100

IX - 43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.5. Perhubungan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang perhubungan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Meningkatnya Jumlah Terminal 3 Buah 3 Buah 3 Buah 4 Buah 4 Buah 4 Buah 5 Buah
Tipe C di Kabupaten Kendal (Weleri, (Weleri, Boja, (Weleri, Boja, (Weleri, Boja, (Weleri, Boja,
Boja, Sukorejo, Sukorejo, Sukorejo, Sukorejo,
Sukorejo) Cepiring Cepiring Cepiring Cepiring,
Kaliwungu)
2 Tersusunnya Rencana Umum 0 1 Kegiatan ( 1 Kegiatan (
Jaringan Transportasi Jalan 82 Ruas 82 Ruas
Jalan ) Jalan )

3 Peningkatan Prasarana Sarana


untuk memfasilitasi Meningkatnya
Aktivitas Bus AKDP Yang Masuk
Terminal
a. Datang 2.963.212 3.239.077 3.514.942 3.790.807 4.066.672 4.342.537 4.618.402
b. Turun 2.696.092 2.883.308 3.070.525 3.257.741 3.444.957 3.632.174 3.819.390
c. Naik 3.164.384 3.261.276 3.358.168 3.455.060 3.551.951 3.648.843 3.745.735
d. Berangkat 3.165.212 3.201.546 3.237.879 3.274.213 3.310.546 3.346.880 3.383.213
4 Peningkatan Prasarana Sarana
untuk memfasilitasi Meningkatnya
Aktivitas Penumpang di Terminal
Boja

IX - 44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
a. Penumpang Naik 232 244 256 268 280 292 304
b. Penumpang Turun 176 192 208 224 240 256 272
5 Peningkatan Prasarana Sarana
untuk memfasilitasi Meningkatnya
Aktivitas Penumpang di Terminal
Weleri
a. Penumpang Naik 1.854.360 1.907.932 1.961.503 2.015.075 2.068.647 2.122.218 2.175.790
b. Penumpang Turun 1.854.644 1.953.598 2.052.552 2.151.507 2.250.461 2.349.415 2.448.369
6 Peningkatan Prasarana Sarana
untuk memfasilitasi Meningkatnya
Aktivitas Penumpang di Terminal
Sukorejo
a. Penumpang Naik 1.077.720 1.103.977 1.130.234 1.156.492 1.182.749 1.209.006 1.235.263
b. Penumpang Turun 934 1.009 1.085 1.160 1.235 1.311 1.386
7 Peningkatan Prasarana Sarana 88.115 119.244 150.374 181.503 212.632 243.762 274.891
Jalan untuk memfasilitasi unit Unit Unit Unit Unit unit unit
Meningkatnya Jumlah Kendaraan
Bermotor
8 Meningkatnya Jumlah Kendaraan 77.380 81.786 86.192 90.599 95.005 99.411 103.817 buah
Tidak Bermotor buah Buah Buah Buah Buah buah
9 Peningkatan Keselamatan LLAJ 234 268 241 214 187 160 133
Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan
10 Peningkatan SDM perhubungan 5 5 15 30 60 75 100
orang orang orang orang orang orang orang

IX - 45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
11 Peningkatan Pelayanan Angkutan 1.114 1.114 1.130 1.145 1.155 1.160 1.165
Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan Kendaraan

3.6. Komunikasi dan Informatika


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang komunikasi dan informatika adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Perdesaan yang mendapat 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
pelayanan akses telekomunikasi
2 Perdesaan yang mendapat 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
pelayanan akses internet
3 Diklat/Bintek SDM di Bidang 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
Komunikasi dan Informatika

3.7. Pariwisata
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang pariwisata adalah:
Kondisi Target
No. Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Meningkatnya Jumlah SDM (2 org) 100 % 100 % 50 % 50 % 50 % 30 Org
Kepariwisataan
2. Meningkatnya lama tinggal 1,8 hr 2 hr 2 hr 2 hr 2 hr 2 hr 2,1 hr
wisatawan

IX - 46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No. Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
3. Meningkatnya rata-rata 10 % /Th 11% /Th 12% /Th 13% /Th 13% /Th 14% /Th 15 %/Th
pengeluaran wisatawan harian (%)

4. Meningkatnya jumlah kunjungan Meningk 5% 5% 5% 5% 5% Meningkat


Wisatawan (%) at 5% 5% per tahun
per
tahun
5. Meningkatnya pendapatan daerah 5%/tahun 5 5 5 5 5 5%/tahun
dari kunjungan wisata (%)
6. Pengembangan Daerah tujuan 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 5 bh
wisata potensial (buah)
7. Meningkatnya jumlah event 10 11 12 13 13 14 15
pariwisata daerah (event) event event event event event event event
8. Meningkatnya jumlah event MICE 8 23 37 52 67 81 96
(Meeting, Incentive Travel, event event event event event event event
Conference and Exhibition) di
daerah (event)
9. Meningkatnya jumlah anggota 2,5 5 7 9 11 13 15
kelompok sadar wisata (kelompok) kel Kel kel kel kel kel kel
10. Meningkatnya jumlah UMKM dan 3,5 4 5 6 6 7 7,5
Industri Kreative (kelompok) kel kel kel kel kel kel kel
11. Terciptanya Desa Wisata (desa) 1 1 1 1 desa 1 desa 1 desa 2
desa desa desa desa

IX - 47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.8. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)


Penetapan indikator kinerja daerah koperasi dan usaha kecil dan menengah adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah koperasi yang berbadan 485 492 501 507 520 528 536
hukum (unit) unit unit unit unit unit unit unit
2. Persentase UMKM yang 60% 62% 65% 67% 69% 71% 75%
mempunyai SUP, TDP dan lainnya
(%)
3. Jumlah Koperasi yang mengakses 80 90 unit 95 unit 100 unit 105 unit 110 unit 115 unit
kredit/pembiayaan bank atau unit
lembaga keuangan lainya (unit)
4. Jumlah usaha mikro, kecil dan 125 135 unit 140 unit 145 unit 150 unit 155 unit 160 unit
menengah yang dapat mengakses unit
kredit/ pembiayaan bank atau
lembaga keuangan lainnya (unit)
5. Rata-rata jumlah wirausaha baru 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25%
(%)
6. Meningkatnya jumlah usaha mikro, 25 50 90 130 170 210 250
kecil dan menengah yang unit unit unit unit unit unit unit
menerima bantuan teknologi tepat
guna (unit)
7. Jumlah produk unggulan UMKM 5 6 7 8 9 10 11
(unit) unit unit unit unit unit unit unit
8. Jumlah koperasi aktif (unit) 359 363 370 376 380 385 390

IX - 48
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
unit unit unit unit unit unit unit
9. Persentase koperasi melaksanakan 72% 75% 77% 80% 82% 84% 85 %
RAT (%)
10. Persentase Koperasi yang sehat 55% 57% 59% 61% 63% 65% 67%
11. Rata-rata persentase pendapatan 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2%
retribusi pasar daerah

3.9. Industri
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang industri adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Persentase pembentukan 80 % 80% 80% 85% 85% 85% 90%
kelembagaan kluster IKM melalui
pendekatan OVOP (%)
2. a. Jumlah industri yang telah
memiliki ijin usaha (SIUI)
b. Persentase sentra industri yang 80% 80% 80% 85% 85% 85% 90%
telah dikembangkan (8% per
tahun)
c. Jumlah industri (0,2% per tahun) 17.634 17.664 17.693 17.723 17.753 17.782 17.812
unit unit unit unit unit unit unit
3. a. Persentase IKM yang telah 70% 75% 75% 75% 80% 80% 85%
menggunakan teknologi dalam

IX - 49
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
proses produksi (%)
b. Persentase IKM yang 70% 75% 75% 75% 80% 80% 85%
menghasilkan jenis produk
bersertifikasi sesuai dengan
standar produk nasional
4. Persentase industri yang telah 75% 75% 75% 80% 80% 80% 85%
menerapkan standar industri (%)
5. Persentase jejaring kerjasama 75% 75% 75% 80% 80% 80% 85%
antara IKM dengan industri
berskala menengah dan besar
6. a. Persentase SDM yang 85% 85% 85% 90% 90% 95% 95%
mengikuti pelatihan ketrampilan
b. Persentase usaha IKM yang 85% 85% 85% 90% 90% 95% 95%
memperoleh bantuan peralatan
7. a. Persentase produk IKM yang 85% 85% 85% 90% 90% 95% 100%
dipasarkan

IX - 50
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.10. Perdagangan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang perdagangan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1. a. Nilai eksport non migas(juta US 170,51 2%/th 2%/th 2%/th 2%/th 2%/th 2%/th
dollar) 8
b. Jumlah promosi dan pameran 10 8 5 10 10 12 15
skala regional, nasional, buah buah buah buah buah buah buah
internasional (Buah)
c. Jumlah dokumen tentang data dan 0 0 0 1 1 1 1
informasi kebijakan dan peluang buah buah buah buah
pasar luar negeri (buah)
2. a. Jumlah pasar tradisional yang 11 12 12 13 14 14 15
dibangun (1 unit per tahun) unit unit unit unit unit unit unit
b. Persentase ketersediaan bahan 85% 85% 85% 90% 90% 95% 100%
kebutuhan pokok masyarakat (%)

c. Jumlah pembinaan pelaku usaha 5 5 5 5 10 15 20


bidang perdagangan (buah) buah buah buah buah buah buah buah

d. Persentase perusahaan yang 97% 98% 98% 98% 100% 100% 100%
memiliki SIUP (1% per tahun )

3. a. Jumlah pengujian tera metrologi 8 8 8 10 10 15 20

IX - 51
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
4. a. Jumlah pengawasan peredaran 6 6 8 10 10 12 12
barang dan jasa Koordinasi
b. Jumlah Sosialisasi perlindungan dengan LSM
konsumen Perlindungan
75 75 75 80 85 90 Konsumen
Nusantara
c. Persentase peningkatan 95
pembinaan pedagang kaki lima

3.11. Penanaman Modal


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang penanaman modal adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
A Program Peningkatan Promosi
dan Kerjasama Investasi
1 Jumlah kegiatan promosi 7 keg 10 keg 12 14 16 18 20
investasi yang diikuti/ keg keg keg keg keg
dilaksanakan (kegiatan)
2 Persentase ketersediaan 25% 25% 35% 45% 55% 65% 75%
layanan investasi online sesuai
perkembangan teknologi (%)

IX - 52
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3 Jumlah jangkauan pemantauan, 85 85 105 125 145 165 185


pengendalian dan pengawasan buah buah buah buah buah buah buah
terhadap kegiatan investasi.
B Program peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi Investasi
1 Jumlah seluruh perijinan yang 6.100 9.400 12.400 15.400 18.400 21.400 24.400
diterbitkan.
2 Jumlah pengusaha/perorangan 124 212 262 320 380 440 500
yang mendapatkan perush perush Perush perush perush perush perush
layanan/fasilitasi untuk
merencanakan berinvestasi baru,
perluasaan dan atau
pengembangan.
3 Jumlah pengusaha/perorangan 97 151 200 250 300 350 400
yang mendapatkan persetujuan perush perush perush perush perush perush Perush
berinvestasi baru, perluasaan
dan atau pengembangan.
4 Jumlah pengusaha/perorangan 86 140 185 230 275 320 380
yang merealisasikan investasi perush perush perush perush perush perush perush
baru, perluasan dan atau
pengembangan.

5 Nilai realisasi investasi (swasta) - - 1T 2T 3T 4T 5T


baru, perluasan dan atau
pengembangan yang masuk di
Kabupaten Kendal. (trillion)

IX - 53
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

C Program Penyiapan potensi


sumber daya, sarana dan
prasarana daerah
1 Jumlah kegiatan kajian potensi, 2 3 4 5 6 7 8
peluang dan layanan investasi keg keg keg keg keg keg keg
yang dilaksanakan.
2 Jumlah dokumen perkembangan 0 0 1 2 3 4 5
investasi Kabupaten Kendal yang keg keg keg keg keg
disusun.

3.12. Pertanian
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang pertanian adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1. Tingkat ketersediaan bahan pangan 90% 92% 93% 95% 97% 98% 100%
daerah, khususnya beras dan
konsumsi pangan sumber
karbohidrat non beras guna
memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat (%)
2. Tingkat daya serap pasar terhadap 95% 95% 96% 97% 98% 99% 100%
hasil produksi pertanian/perkebunan
daerah (%)
3. Tingkat pemanfaatan teknologi tepat 70% 73% 76% 80% 84% 87% 90%

IX - 54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
guna dalam menunjang peningkatan
hasil produksi komoditas hasil
pertanian/perkebunan (%)
4. Tingkat produktivitas, kualitas dan 5% 5% 4,5% 4% 3,5% 3% 2,5%
hasil produksi pertanian/
perkebunan (% pertumbuhan)
5. Tingkat kinerja tenaga penyuluh - - - - - - meningkat
pertanian lapangan
6. Angka kesakitan dan kematian 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40%
ternak akibat penyakit menular
(kasus)
7. Tingkat produktivitas, kualitas dan 5% 6% 7% 8% 8% 9% 10%
hasil produksi komoditas peternakan
(% pertumbuhan)
8. Tingkat daya serap pasar terhadap 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hasil produksi komoditas peternakan
(%)
9. Tingkat pemanfaatan teknologi tepat 60% 63% 67% 70% 73% 77% 80%
guna dalam meningkatkan kualitas
hasil produksi peternakan (%)

IX - 55
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.13. Ketahanan Pangan


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang ketahanan pangan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Peningkatan ketersediaan pangan
a. Ketersediaan bahan pangan Surplus 0,46% 0,48% 0,50% 0,52% 0,54% 0,54%
khususnya beras 0,42% dari
ketersediaan
b. Ketersediaan bahan pangan Surplus
khusus konsumsi pangan sumber 0,96% dari
karbohidrat non beras (jagung) ketersediaan

2. Peningkatan konsumsi pangan


a. meningkatnya konsumsi protein 36% jumlah 40% 44% 48% 52% 56% 60%
hewani masyarakat sebesar penduduk
5,10% per tahun dan tercapainya
konsumsi protein hewani sebesar
6,96 gram/kapita/hari pada tahun
2010
3. Peningkatan jumlah lumbung
pangan yang terbangun
a. Jumlah lumbung pangan desa 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit
(0,03% dari (0,04%) (0,05%) (0,06%) (0,07%) (0,08%) (0,09%)
jumlah desa
yang ada

IX - 56
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
lumbung
pangan)

3.14. Lingkungan Hidup


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang lingkungan hidup adalah :
Kondisi Target
No. Indikator Kinerja Awal
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2009
1 Persentase usaha/kegiatan yg 30% 42,11% 60% 80% 100% 100% 100%
memenuhi baku mutu air
Persentase usaha/kegiatan yg 30 % 40% 60% 80% 100% 100% 100%
memenuhi baku mutu udara
2. Persentase tindaklanjut aduan kasus 60% 60% 70% 80% 90% 100% 100%
lingkungan
3. Berkurangnya luas lahan kritis (300 55 Ha 55 Ha 60 Ha 60 Ha 60 Ha 60 Ha 60 Ha
Ha)
Berkurangnya luas kerusakan pesisir 20 Ha 25 - 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha
(200 Ha)
4. Jumlah Kecamatan yg disosialisasi 2 baliho 60 sekolah 4 Kec 4 Kec 4 Kec 4 Kec 4 Kec
lingkungan (20 Kecamatan) 2 baliho 2 baliho 2 baliho 2 baliho 2 baliho
Jumlah Data/ informasi lingkungan - - 1 1 1 1 1
yg tersedia
(1 dokumen SLHD pertahun)

IX - 57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.15. Kelautan dan Perikanan


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang kelautan dan perikanan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Meningkatnya Produksi perikanan 1.338.192 1.352.954 1.367.715 1.382.477 1.397.238 1.412.000 1.426.761
tangkap (ton)
Meningkatnya Produksi perikanan 7.812.212 8.195.816 8.579.420 8.963.024 9.346.628 9.730.232 10.113.836
budidaya air payau (ton)
Meningkatnya Produksi perikanan 643.352 680.773 718.193 755.614 793.035 830.455 867.876
budidaya air tawar (ton)
Meningkatnya Produksi perikanan 134.590 137.937 141.283 144.630 147.976 151.323 154.669
tangkap di perairan umum (ton)
Meningkatnya Tingkat konsumsi 12,06 12,28 12,50 12,72 12,93 13,15 13,37
ikan (kg/kap/tahun)
2. Meningkatnya jumlah unit usaha 67 69 71 73 74 76 78
pengolahan ikan unit unit unit unit unit unit unit
Meningkatnya rata-rata pendapatan 5% 6% 7% 8% 8% 9% 10%
nelayan (% per tahun)
Meningkatnya rata-rata pendapatan 10% 11% 12% 13% 13% 14% 15%
pembudidaya ikan (%)
3. Tingkat kinerja tenaga penyuluh 70% 75% 75% 80% 90% 95% 100%
pertanian perikanan
4. Meningkatnya peran dan fungsi 75% 80% 80% 80% 80% 90% 90%
kelembagaan penyuluh pertanian
perikanan

IX - 58
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
5. Tingkat pemanfaatan dan daya 50% 60% 70% 70% 80% 80% 90%
serap teknologi oleh pelaku utama
dan pelaku usaha dalam bidang
pertanian perikanan
6. Tingkat kesadaran sebagai petani 30% 40% 45% 50% 50% 50% 60%
untuk menciptakan budidaya secara
organik di lingkungan pertanian
perikanan

3.16. Energi Sumber Daya Mineral


Penetapan indikator kinerja daerah dibidang energi dan sumber daya mineral adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 a. Jumlah ijin usaha pertambangan 37 42 48 55 62 68 75
(SIPD);
b. Jumlah pembinaan dan 20 20 20 25 30 30 40
pengawasan pengusaha
pertambangan dan mineral
c. Jumlah Peraturan 0 0 1 1 1 1 1
Daerah/Peraturan Bupati tentang
Minerba Kabupaten Kendal;
2 a. Jumlah ijin pemanfaatan air 0 0 5 10 15 15 20
bawah tanah;

IX - 59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
b. Jumlah pembinaan dan 0 0 2 5 8 8 10
pengawasan pengusaha
pemanfaat air bawah tanah
c. Jumlah Peraturan 0 0 1 1 1 1 1
Daerah/Peraturan Bupati tentang
Pengelolaan dan Pemanfaatan
Air Bawah Tanah Kabupaten
Kendal
3 a. Jumlah ijin usaha ketenaglistrikan 0 0 25 25 30 30 40

b. Jumlah pembinaan dan 0 0 10 10 15 15 20


pengawasan pengusaha
ketenagalistrikan
c. Jumlah Peraturan 0 1 1 1 1 1 1
Daerah/Peraturan Bupati tentang
Ketenalistrikan Kabupaten Kendal
4. a. Jumlah penelitian dan 0 0 0 1 1 1 1
pengembangan pemanfaatan dan
penganekaragaman energi
alternatif /energi baru terbarukan;
b. Sosialisasi hasil litbang 0 0 0 1 1 1 1
pemanfaatan dan
penganekaragaman energi
alternatif /energi baru terbarukan

IX - 60
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

3.17. Kehutanan
Penetapan indikator kinerja daerah dibidang kehutanan adalah:
Kondisi Target
No Indikator Kinerja
Awal 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. Tingkat pelanggaran terhadap 5% 5% 4% 4% 3% 3% 2,5%
ketentuan peredaran hasil hutan dan
pengelolaan industri hasil hutan
Peningkatan produksi hasil hutan 2,5% 2,5% 3% 3% 4% 4% 5%
Peningkatan rehabitasi hutan 2,5% 5% 8% 11% 14% 17% 20%
2. Tingkat partisipasi masyarakat 40% 45% 50% 55% 60% 65% 70%
tehadap upaya pelestarian
penghijauan kota dan keberadaan
hutan kota (%)
3. Tingkat kinerja tenaga penyuluh 70% 75% 75% 80% 90% 95% 100%
kehutanan lapangan
4. Meningkatnya peran dan fungsi 75% 80% 80% 80% 80% 90% 90%
kelembagaan penyuluh kehutanan
5. Tingkat pemanfaatan dan daya 50% 60% 70% 70% 80% 80% 90%
serap teknologi oleh pelaku utama
dan pelaku usaha dalam kehutanan
6. Tingkat kesadaran sebagai petani 30% 40% 45% 50% 50% 50% 60%
untuk menciptakan budidaya secara
organik di lingkungan kehutanan

IX - 61
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2010-2015

BAB X
KAIDAH PELAKSANAAN DAN
KETENTUAN PERALIHAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN
KAIDAH PELAKSANAAN

A. Pedoman Transisi
Sesuai ketentuan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, UU No. 32 Tahun 2004
jo UU No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, dan
PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, bahwa RPJMD merupakan
penjabaran dari visi, misi dan program kerja pasangan Bupati
dan Wakil Bupati terpilih. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati
Kendal terpilih memiliki masa jabatan selama 5 (lima) tahun
yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.
Sesuai dengan ketentuan pasal 15 ayat (2) Peraturan
Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, RPJMD ditetapkan paling
lambat 6 (enam) bulan setelah pasangan Bupati–Wakil
bupati terpilih dilantik. Dengan demikian, penyusunan RKPD
Kabupaten Kendal tahun 2016 belum memiliki dasar. Untuk
menjaga kesinambungan pembangunan daerah dan mengisi
kekosongan dokumen perencanaan, maka RPJMD tahun
2010-2015 ini sementara dapat digunakan sebagai pedoman
dalam penyusunan RKPD tahun 2016. Selanjutnya Bupati dan
Wakil Bupati Kendal terpilih hasil pemilihan Kepala Daerah
Langsung tahun 2015 dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Kendal hasil pemilihan umum tahun 2014 tetap
mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan
Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun
2016 dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD) tahun 2016 yang sudah disusun untuk
pelaksanaan pembangunan daerah.

X-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

B. Kaidah Pelaksanaan
Dokumen RPJMD Kabupaten Kendal tahun 2010-2015
ini merupakan penjabaran dari visi, misi dan program dari
Bupati-Wakil Bupati terpilih, sebagaimana dipresentasikan
di depan DPRD Kabupaten Kendal menjelang pemilukada
secara langsung. Penyusunan RPJMD ini telah memper-
hatikan dasar hukum seperti diatur dalam peraturan
perundangan, antara lain yaitu Undang-undang No. 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 juncto Undang-
Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah.
Penyusunan program dan indikator kinerja dalam RPJMD ini
mengacu pula program-program yang tercantum dalam
dokumen perencanaan yang lebih tinggi yaitu RPJM-Nasional
Indonesia 2010-2014, RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2008-
2013, dan RPJP-D Kabupaten Kendal 2005-2025 serta
dokumen perencanaan pembangunan daerah lainnya, dalam
hal ini adalah Perda No. 23 tahun 2007 tentang RTRW
Kabupaten Kendal.
Dalam menyusun dokumen RPJMD ini dapat memuat
seluruh program-program atau rencana kerja seluruh tugas
Bupati - Wakil Bupati meliputi tugas-tugas desentralisasi,
dekonsentrasi, tugas pembantuan dan tugas-tugas
pemerintahan umum. Namun demikian dalam menjalankan
peran sebagai wakil pemerintah pusat di daerah yaitu dalam
menjalankan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan
program tidak bisa direncanakan oleh daerah sejak awal.
Program-program tersebut mengacu pada rencana kerja
yang telah disusun oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi
Jawa Tengah, sehingga Pemerintah Kabupaten Kendal
sebagai pelaksana kegiatan.
RPJMD ini menjadi pedoman bagi SKPD untuk menyusun
Rencana Strategis (Renstra) SKPD dengan tata kala yang
sama yaitu 2010-2015. Disamping itu RPJMD ini akan
menjadi acuan dalam penyusunan RKPD setiap tahun

X-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kendal Tahun 2010-2015

anggaran. Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan


pemerintahan daerah maka pada tahun 2015 yang
merupakan tahun terakhir, penyusunan RKPD untuk tahun
2016 sebagai RKPD Transisi berpedoman pada RPJMD
Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2015.
Penyusunan RPJMD ini dilaksanakan melalui beberapa
tahap konsultansi publik, yaitu melalui forum musrenbangda
RPJMD, dengan harapan program-progam yang ada di dalam
RPJMD ini sesuai aspirasi dan kebutuhan masyarakat.
Kemudian dilanjutkan dengan proses legislasi dan
pembahasan dalam DPRD Kabupaten Kendal.
RPJMD ini nantinya juga akan menjadi dasar bagi Bupati-
Wakil Bupati dalam menyusun LKPJ dan LKPJ-AMJ di akhir
periode masa jabatan Bupati-Wakil Bupati dan dasar bagi
DPRD dan anggota masyarakat untuk melakukan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah. RPJMD ini
merupakan suatu dokumen yang disusun dan ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah, namun diharapkan dapat menjadi
acuan bagi segenap stakeholder pembangunan di Kabupaten
Kendal dalam melaksanakan pembangunan daerah tahun
2010-2015.
Mengingat dokumen RPJMD ini memiliki tata kala
selama 5 tahun, di tengah waktu pelaksanaannya dapat
dilakukan evaluasi paruh waktu (mid term evaluation) untuk
mengetahui sejauh mana terjadi ketidaksesuaian atau
distorsi. Jika hal semacam ini terjadi maka perlu dilakukan
langkah-langkah penyempurnaan dokumen.

BUPATI KENDAL,

ttd

WIDYA KANDI SUSANTI

X-3

Anda mungkin juga menyukai