Anda di halaman 1dari 56

EVALUASI WAKTU PEKERJAAN DENGAN

MENGGUNAKAN METODE PERT


PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA LPTQ
(Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an)
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Asrama LPTQ Paya Peunaga)

Suatu Tugas Akhir

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat


Yang Diperlukan untuk Memperoleh
Ijazah Sarjana Teknik

Disusun oleh;

Fadilla Dwi Oetari

NIM : 09C10203043
Bidang : Manajemen Rekayasa Konstruksi
Jurusan : Teknik Sipil

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR


ALUE PEUNYARENG – MEULABOH
2016
LEMBAR PENGESAHAN FAKULTAS

EVALUASI WAKTU PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN


METODE PERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA LPTQ
(Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an)
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Asrama LPTQ Paya Peunaga)

Oleh

Nama Mahasiswa : Fadilla Dwi Oetari


Nomor Induk Mahasiswa : 09C10203043
Bidang : Manajemen Rekayasa Kontruksi
Jurusan : Teknik Sipil
Telah diseminarkan dan disetujui pada tanggal.....Agustus 2016 guna memenuhi
sebagian syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) Fakultas
Teknik Universitas Teuku Umar.

Alue Peunyareng, ...... Agustus 2016


Disetujui Oleh,

Pembimbing Co. Pembimbing

H. Zakia, S.T., M.T. Andi Yusra, S.T., M.T.


NIDN. 0108117104 NIDN. 0123117302

Mengetahui : Mengetahui :
Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Teuku Umar

Dr. Ir. H. Komala Pontas Lissa Opirina, S.T., M.T


NIP. 195805261987021001 NIDT. 0591979100520160302

ii
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN

EVALUASI WAKTU PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN


METODE PERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA LPTQ
(Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an)
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Asrama LPTQ Paya Peunaga)

Oleh

Nama Mahasiswa : Fadilla Dwi Oetari


Nomor Induk Mahasiswa : 09C10203043
Bidang : Manajemen Rekayasa Kontruksi
Jurusan : Teknik Sipil
Telah diseminarkan dan disetujui pada tanggal.....Agustus 2016 guna memenuhi
sebagian syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) Fakultas
Teknik Universitas Teuku Umar.

Alue Peunyareng, ...... Agustus 2016


Diuji Oleh,

Pembahas I Pembahas II

Meidia Refiyani , S.T., M.T. Bambang Tripoli, S.T., M.T.


NIDN. 0107058102 NIDN. 0110027901

Mengetahui : Mengetahui :
Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Teuku Umar

Dr. Ir. H. Komala Pontas Lissa Opirina, S.T., M.T


NIP. 195805261987021001 NIDT. 0591979100520160302

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr, wb
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini, selanjutnya sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada kita
semua.
Tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Waktu Pekerjaan dengan Menggunakan
Metode PERT Pada Proyek Pembangunan Asrama LPTQ (Lembaga
Pengembangan Tilawatil Qur’an) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Asrama
LPTQ Desa Paya Peunaga Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat)” ditulis
dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik Universitas Teuku Umar.
Dalam pelaksanaan tugas akhir ini penulis telah memperoleh banyak
bantuan dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak terutama
orang tua. Penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada keluarga
besar saya yang telah memberikan do’a, dukungan, moril, materil, dan dorongan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih juga
kepada Bapak H. Zakia, S.T., M.T. selaku Pembimbing I dan bapak Andi
Yusra, S.T., M.T. selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu
untuk membimbing penulis dalam menyeselesaikan Tugas Akhir ini.
Selanjutnya pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H. Komala Pontas selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Teuku Umar - Meulaboh;
2. Ibu Lissa Opirina, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik;
3. Bapak H. Zakia, S.T., M.T. selaku Pembimbing I dan Bapak Andi Yusra,
S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk

iv
memberikan masukan dan serta perbaikan tugas akhir ini hingga Tugas Akhir
ini selesai;
4. Bapak Irfan, S.T., M.T. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
meluangkan waktu memberikan masukan dan saran;
5. Ibu Meidia Refiyanni, S.T., M.T selaku Pembahas I dan Bapak Bambang
Tripoli, S.T., M.T selaku Pembahas II yang telah memberikan pengarahan,
kritik serta saran-saran guna perbaikan tugas akhir ini menjadi lebih baik;
6. Seluruh Civitas Akademik Fakultas Teknik, khususnya Dosen Teknik Sipil
Universitas Teuku Umar yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya;
7. Seluruh Staf Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar yang telah membantu
dalam proses administrasi;
8. Orang Tua tercinta, kakak-adik tersayang, atas semua doa dan dukungannya
yang selalu setia diberikan (besok anakmu touring ya…)
9. Para sahabat, Luista Hamri, Nuari Rahmawan, Muhammad Yasin,
Muhammad Nasir, Firdaus, Ayu Nidaton, Mardhan Syahra, Kautsar
10. Angga Rahmaidi seseorang yang selalu sabar dan cuek dengan sikap penulis
selama masa penulisan Tugas Akhir ini…….selalu seperti itu sampai nanti.
11. Rekan-rekan Teknik Sipil angkatan 09, dan para senior, serta semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya
sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, dengan harapan semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT memberikan
balasan yang setimpal atas budi baik dan jasa-jasanya yang telah banyak
membantu penulis. Amin Ya Rabbal’Alamin.
Wassalamualaikum, wr,.wb

Penulis

Fadilla Dwi Oetari


NIM. 09C10203043

v
EVALUASI WAKTU PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA LPTQ
(Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an)
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Asrama LPTQ Paya Peunaga)

Oleh

Fadilla Dwi Oetari


NIM. 09C10203043

Dosen Pembimbing :

1. H. Zakia , S.T., M.T.


2. Andi Yusra, S.T., M.T.

ABSTRAK

Perencanaan waktu dan biaya yang baik sangat diperlukan dalam pelaksanaan
proyek sehingga pengendalian dapat dengan mudah dilakukan untuk memastikan
bahwa pelaksanaan proyek yang ditetapkan dapat dicapai dengan penyimpangan
paling minimal dan hasil memuaskan dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada. Maka, faktor waktu menjadi sangat penting disamping faktor biaya dalam
penyelesaian sebuah proyek. Network planning merupakan salah satu teknik
manajemen yang dapat digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan
pelaksanaan suatu proyek, yang memperlihatkan kurun waktu pelaksanaan suatu
kegiatan dan umur proyek serta memperlihatkan hubungan antar kegiatan.
Penelitian ini menerapkan metode PERT (Program Evaluation and Review
Technique). Terbatasnya sumber daya yang tersedia akan menyebabkan
keterlambatan pada durasi proyek. Memperpendek durasi proyek terhadap durasi
normalnya memerlukan peningkatan sumber daya seperti tenaga kerja, material
dan lain sebagainya. Optimalisasi perlu dilakukan untuk memperpendek durasi
proyek dengan pengeluaran biaya seminimal mungkin. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini dengan mengendalikan biaya dan waktu dengan menggunakan
metode PERT, paling cepat dapat diselesaikan selama 85 hari dengan
kemungkinan 0,20 %, paling lambat dapat diselesaiakn selama 104 hari dengan
kemungkinan 99,91 %, paling mungkin diselesaikan selama 94 hari dengan
kemungkinan 50 %.

Kata kunci : waktu, biaya, optimalisasi, metode PERT.

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN FAKULTAS ................................................................. ii


LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR ......................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN TABEL .............................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN PERHITUNGAN ............................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah........................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
1.6 Hasil Penelitian ............................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ................................................................... 5


2.1 Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek ................................................ 5
2.1.1 Definisi proyek.................................................................................. 5
2.1.2 Definisi manajemen proyek ............................................................. 7
2.1.3 Perencanaan (planning) .................................................................... 8
2.1.4 Pengendalian ..................................................................................... 8
2.2 Ruang Lingkup Network Planning ............................................................. 9
2.2.1 Definisi network planning ................................................................ 9

vii
2.2.2 Manfaat network planning ............................................................. 10
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Network Planning............................ 11
2.3.1 Analisis optimalisasi ......................................................................... 11
2.4 Metode Program Evaluation and Review Technique (PERT) ................ 12
2.4.1 Melaksanakan rencana PERT ........................................................... 13
2.4.2 Probabilitas PERT ............................................................................. 13
2.5 Persamaan dan Perbedaan CPM dan PERT ............................................. 16
2.5.1 Persamaan CPM dan PERT .............................................................. 13
2.5.2 Perbedaan CPM dan PERT............................................................... 13
2.6 Kelebihan PERT (Program Evaluation and Review Technique) ............ 16
2.7 Penelitian Terdahul .................................................................................... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 18


3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 18
3.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 19
3.3 Metode Analisis Data................................................................................. 19
3.4 Operasionalisasi Variabel .......................................................................... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 21


4.1. Hasil .................................................. …21Error! Bookmark not defined.
4.2. Pembahasan ................................................................................................ 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 31


5.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 31
5.2 SARAN ....................................................................................................... 31

DAFTAR KEPUSTAKAAN .................................................................................... 33

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Triple Constraint ............................................................. 7


Gambar 2.2 Kurva Normal .................................................................................. 15
Gambar 4.1 Diagram Jaringan Kerja Dengan Metode PERT ........................... 27

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 17


Tabel 4.1 Ketergantungan Item Pekerjaan .......................................................... 22
Tabel 4.2 Perhitungan Trial Error 1 ................................................................... 23
Tabel 4.3 Perhitungan Trial Error 2 ................................................................... 24
Tabel 4.4 Estimasi Waktu pada Metode PERT ................................................. 25
Tabel 4.5 Nilai Waktu yang Diharapkan (te) ...................................................... 26
Tabel 4.6 Nilai Standart Deviasi dan Varians Kegiatan pada Metode PERT . 28

x
DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR

Gambar A. 3.1 Bagan alir tahap-tahap penelitian .................................... 35

Gambar A. 3.2 Peta Provinsi ACEH ......................................................... 36

Gambar A. 3.3 Peta Lokasi Penelitian ...................................................... 37

Gambar A. 3.4 Foto Peningkatan Pekerjaan ............................................. 38

Gambar A. 3.5 Foto Peningkatan Pekerjaan ............................................. 39

xi
DAFTAR LAMPIRAN TABEL

Tabel 4.7 Distribusi Normal pada Konsep Probabilistik .................................. 40


Gambar B. 4.1 Rekapitulasi ....................................................................... 41

Gambar B. 4.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) ..................................... 42

Gambar B. 4.3 Daftar Harga Satuan Upah Dan Bahan ............................ 45

Gambar B. 4.4 Time Schedule ................................................................... 47

xii
DAFTAR LAMPIRAN PERHITUNGAN

Lampiran C 4.1 Perhitungan Trial Error 1 ....................................................... 40


Lampiran C 4.2 Perhitungan Trial Error 2 ....................................................... 40
Lampiran C 4.3 Perhitungan Nilai te ............................................................... 41
Lampiran C 4.4 Perhitungan Deviasi Standard ................................................ 42
Lampiran C 4.5 Perhitungan Varians................................................................ 43
Lampiran C 4.6 Perhitungan Deviasi z ............................................................. 43

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan sering kali disebabkan


kurang terencananya kegiatan proyek serta pengendalian yang kurang efektif,
sehingga kegiatan proyek tidak efisien, hal ini mengakibatkan keterlambatan,
menurunnya kualitas pekerjaan, dan membengkaknya biaya pelaksanaan.
Demi kelancaran sebuah proyek dibutuhkan manajemen yang akan
mengelola proyek dari awal hingga proyek berakhir, yakni manajemen proyek.
Bidang manajemen proyek tumbuh dan berkembang karena adanya kebutuhan
dalam dunia industri modern untuk mengkoordinir dan mengendalikan berbagai
kegiatan yang kian kompleks. Manajemen proyek mempunyai sifat istimewa,
dimana waktu kerja manajemen dibatasi oleh jadwal serta biaya yang telah
ditentukan. Suatu perencanaan diperlukan dan digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan proyek sehingga proyek dapat dilaksanakan dengan waktu yang
efisien, oleh karena itu perencanaan yang sangat tepat diperlukan pada saat
dimana tingkat kepastian begitu tinggi sehingga penjadwalan suatu proyek sangat
penting sehingga proyek dapat dilaksanakan dengan waktu dan biaya yang efisien.
Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini, diantaranya
adalah metode perencanaan jaringan kerja atau Network Planning. Network
Planning memperlihatkan hubungan antara kegiatan yang satu dengan yang
lainnya. Untuk pencapaian tujuan yaitu mengusahakan waktu yang optimal dalam
penyelesaian suatu proyek dan mengefisiensikan penggunaan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Terdapat dua metoda dasar yang biasa digunakan dalam Network
Planning yaitu metoda lintasan kritis/ critical path method (CPM) dan teknik
menilai dan meninjau ulang kembali program/ Program Evaluation and Review
Technique (PERT).

1
Metode PERT adalah salah satu alat manajemen dalam menentukan
penjadwalan dari suatu proyek dengan memperkirakan tingkat probabilitas.
Metode PERT memperkirakan tiga waktu yakni waktu optimis, waktu pesimis
dan waktu paling mungkin/realistis. Tingkat ketepatan estimasi waktu
penyelesaian proyek ditentukan oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi setiap
kegiatan di dalam proyek. Selain ketepatan perkiraan waktu, penegasan hubungan
antar kegiatan suatu proyek juga diperlukan untuk perencanaan suatu proyek.
Dalam mengestimasi waktu dan biaya di sebuah proyek maka diperlukan
optimalisasi. Oleh karena itu, peneliti mengambil topik yang berkenaan dengan
manajemen proyek yang berjudul “evaluasi tentang waktu dan biaya pada proyek
pembangunan asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an).”

1.2 Rumusan Masalah

Di dasari latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan masalah dalam
tulisan ini :
1. Apakah dengan menggunakan metode PERT mampu mengoptimalisasikan
waktu pada penjadwalan proyek pembangunan asrama LPTQ ?
2. Berapa durasi optimal proyek pembangunan asrama LPTQ ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan :


1. Untuk mengetahui waktu realisasi di lapangan .
2. Membandingkan dengan waktu yang direncanakan dengan menggunakan
metode PERT.

2
1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan yang akan dilakukan lebih terarah dan tidak terlalu luas,
tidak menyimpang dari permasalahan yang ada dan mencapai kesimpulan yang
tepat, maka pembahasan permasalahan mengambil batasan sebagai berikut :
1. Pemantauan dilakukan dari data awal dan akhir yang di peroleh berupa Time
Schedule.
2. Kasus proyek pembangunan asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan
Tilawatil Qur’an) yang akan direncanakan ini dibuat berdasarkan proyek
yang telah 80% selesai dikerjakan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut:
1. Bagi perusahaan bersangkutan, untuk memperoleh informasi yang
bermanfaat dalam menyusun suatu perencanaan proyek dengan
menggunakan Network Planning metode PERT.
2. Bagi penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
mengenai penerapan Network Planning metode PERT dalam usaha
pencapaian efisiensi waktu dan biaya.
3. Almamater, penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat menambah
pengetahuan tentang perencanaan waktu dan biaya bagi rekan-rekan
mahasiswa Universitas Teuku Umar.
4. Mampu memberikan sebuah solusi bagi pemangku kepentingan dalam
optimalisasi waktu pada proyek
5. Menjadi sebuah referensi bagi calon peneliti lainnya dalam melakukan
penelitian dengan topik yang serupa.

3
1.6 Hasil Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dengan mengendalikan biaya dan
waktu dengan menggunakan metode PERT, proyek pembangunan Gedung
Asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) Desa Paya Peunaga
Kecamatan Meureubo paling cepat dapat diselesaikan selama 85 hari dengan
kemungkinan 0,20 %, paling lambat dapat diselesaikan selama 104 hari dengan
kemungkinan 99,91 %, paling mungkin diselesaikan selama 94 hari dengan
kemungkinan 50 %.

4
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Untuk jaringan penjadwalan proyek yang dikenal dengan PERT ini, untuk
pertama kali dikembangkan pada tahun 1957 oleh kantor proyek khusus.
Angkatan laut yang bekerja sama dengan Booz, Allen dan Hamilton sebuah
perusahaan konsultan manajemen ketika akan mendirikan sebuah proyek
pembuatan peluru kendali yang diberi nama Polaris. Dengan diterapkannya PERT
pada pembuatan proyek tersebut, bermanfaat bagi perbaikan, rencana pada
kecepatan kerja yang semula diperkirakan membutuhkan waktu selama 3 tahun
atau dengan kata lain lebih cepat 17 kali rencana semula.
Definisi PERT menurut Levin dan Kirkpatrik (1987) adalah sebagai
berikut : “Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak
mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan dan konflik produksi,
mengkoordinasikan dan mensikronisasikan berbagai bagian sebagai suatu
keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek.”

2.1 Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek

2.1.1 Definisi proyek

Pengertian proyek menurut Tubagus Haedar Ali (1992) mengemukakan


bahwa : ”Proyek adalah lintasan-lintasan kegiatan yang dimulai pada suatu saat
awal dan selesai pada saat akhir, yaitu pada saat tujuan proyek tercapai.” Taha
(1999) mengemukakan sebagai berikut : A Project defines a combination of
interrelated activities that must be axacuted in a certain order before the entire
task can be completed. The activities an interrlated in analogical sequence in
the sense of someone activities cannot start until others are completed.

5
Proyek adalah aktifitas sementara dari personil, material, serta sarana
untuk mewujudkan sasaran-sasaran proyek dalam kurun waktu tertentu yang
kemudian berakhi.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang definisi dari proyek, antara
lain adalah:
a) Ciri-ciri pokok proyek:
- Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.
- Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses
mencapai tujuan diatas telah ditentukan.
- Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas.
Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
- Non-rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung.
b) Sifat proyek
- Unik, proyek satu dengan lainnya tidak pernah sama.
- Dinamis, dalam penggunaan sumber daya dan multi disiplin keilmuan.
c) Sasaran proyek dan Triple Constraint
- Dalam proses mencapai tujuan, proyek dibatasi oleh target biaya,
jadwal serta mutu yang telah ditetapkan. Ketiga hal tersebut sering
disebut triple constraint.
Ketiga batasan tersebut, bersifat tarik menarik. Artinya, jika ingin
meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka
umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya berakibat
pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya, bila ingin menekan
biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan mutu dan jadwal (Soeharto,
2001).
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa proyek adalah
rangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan alokasi
sumber daya yang terbatas yang bertujuan untuk melaksanakan tugas yang telah
ditetapkan.

6
Hubungan Triple Constraint dapat dilihat pada gambar berikut

Biaya

(Anggaran)

Jadwal Mutu

(waktu) (Kinerja)

Gambar 2.1 Hubungan Triple Constraint


Sumber : Soeharto, 2001

2.1.2 Definisi manajemen proyek

Menurut Reksohadiprojo (1995) mengemukakan bahwa : “Manajemen


proyek dapat dikatakan sebagai usaha merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi kegiatan proyek sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.
Menurut H. Kerzner yang dikutip oleh Soeharto (1990) mengatakan bahwa
: “Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek
yang telah ditentukan.”

7
2.1.3 Perencanaan (planning)

Menurut Schroeder (2000), perencanaan mengarahkan keputusan, yang


dibutuhkan dalam memulai suatu proyek. Perencanaan yaitu memilih dan
menentukan langkah-langkah kegiatan yang akan datang yang diperlukan untuk
mencapai sasaran. Dalam penyelenggaraan perencanaan proyek, tahap dan
kegunaan perencanaan dapat dibedakan menjadi perencanaan dasar dan
perencanaan pengendalian. Perencanaan dasar dimaksudkan untuk meletakkan
dasar-dasar berpijak dari suatu penyelenggaraan proyek. Sedangkan perencanaan
pengendalian merupakan kegiatan menganalisis dan membandingkan hasil
pelaksanaan diperlukan, sering kali harus diikuti dengan pembuatan “perencanaan
ulang” yang bertujuan agar pekerjaan selalu terbimbing menuju sasaran.
Jadi proyek yang lengkap akan meliputi :
1. Menentukan sasaran proyek
2. Menentukan strategi pelaksanaan
3. Menentukan organisasi proyek dan pengisian tenaga yang diperlukan dalam
kurun waktu tertentu untuk menentukan siapa saja yang akan melaksanakan
pekerjaan
4. Menjabarkan lingkup proyek struktur rincian unit pekerjaan (SRK) untuk
menentukan pekerjaan apa saja yang dikerjakan
5. Menyusun rangkaian jadwal pelaksanaan masing-masing pekerjaan dan
kaitannya satu dengan yang lain untuk menjawab kapan pekerjaan tersebut
akan dilaksanakan
6. Membuat perencanaan keperluan dan pengeluaran dana.

2.1.4 Pengendalian

Soeharto (1997), memberikan pengertian tentang pengendalian.


Menurutnya, pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan
standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi,
membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya

8
penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan
pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan
efisien dalam rangka mencapai sasaran.
Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Soeharto (1997), maka proses
pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan sasaran.
b. Definisi lingkup kerja.
c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai
sasaran.
d. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan
sasaran yang telah ditentukan.
f. Mengadakan tindakan pembetulan.
Fungsi utama pengendalian adalah memantau dan mengkaji (bila perlu
mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan terbimbing ke arah tujuan
yang telah ditetapkan. Pengendalian memantau apakah hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan memastikan
penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.

2.2 Ruang Lingkup Network Planning

2.2.1 Definisi network planning

Menurut Levin dan Kirkpatrick (1987) mengatakan bahwa : “Istilah


jaringan menuunjukkan bahwa jika beberapa event dan aktifitas digabungkan dan
kemudian hasilnya digambarkan dalam sebuah diagram maka diagram tersebut
akan berbentuk seperti jaringan”.
Menurut Tubagus Haedar Ali (1999) mengatakan bahwa : “Network
planning adalah salah satu modal yang digunakan dalam penyelenggaraan proyek

9
yang produknya adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam
network diagram proyek yang bersangkutan. Informasi tersebut mengenai sumber
daya yang digunakan oleh kegiatan yang bersangkutan dan informasi mengenai
jadwal pelaksanaanya.”
Soeharto (1999) mengemukakan bahwa : “Jaringan kerja yaitu metode
yang menjelaskan hubungan antara kegiatan dan waktu yang secara grafis
mencerminkan urutan rencana pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan proyek”.
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian network planning
adalah sesuatu perencanaan dan pengendalian proyek yang menggambarkan
hubungan ketergantungan antara tiap pekerjaan yang divisualisasikan dalam
diagram network.

2.2.2 Manfaat network planning

Menurut Heizer dan Render (2000). Network planning dikatakan penting


karena dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyanaan berikut ini yang
berhubungan dengan suatu proyek, antara lain :
1. Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek.
2. Bagaimana perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis.
3. Bagaimana susunan urutan kegiatan proyek yang dimiliki sejumlah besar
komponen dengan hubungan ketergantungan yang komplek.
4. Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis dalam hubungannya dengan
penyelesaian proyek, yaitu kegiatan yang dapat mengakibatkan tertundanya
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
5. Bila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu, bagaimana
pengaruh terhadap sasaran jadwal penyelesaian proyek.
6. Berapa besar probabilitas bahwa suatu proyek akan dapat diselesaikan pada
waktu yang sudah ditentukan.
7. Pada tanggal tertentu, apakah suatu proyek sesuai dengan jadwal, lebih lanjut
dari jadwal, atau lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan.

10
8. Pada tanggal tertentu, apakah biaya yang dikeluarkan sama besarnya dengan
kurang dari atau lebih besar dari jumlah yang sudah dianggarkan.
9. Apakah tersedia sumber daya yang cukup untuk dapat menyelesaikan proyek
tepat pada waktunya.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Network Planning

Yang menjadi faktor yang mempengaruhi Network Planning menurut


Siswojo (2000) yaitu :
1. Rencana
Rencana yang akan digunakan perusahaan dalam melaksanakan proyek,
penentuan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan serta logika
ketergantungan satu sama lain.
2. Waktu
Lamanya waktu yang digunakan dalam proyek biasanya diukur dalam satuan
waktu standard: hari, jam, menit, waktu tersebut mewakili masing-masing
kegiatan dan proyek secara keseluruhan.
3. Sumber daya
Tenaga kerja, peralatan, serta material yang dibutuhkan.
4. Biaya
Keseluruhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.

2.3 Analisis optimalisasi

Analisis optimasi diartikan sebagai suatu proses penguraian durasi proyek


untuk mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal) dengan
menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya. Proses memperpendek
waktu kegiatan dalam jaringan kerja untuk mengurangi waktu pada jalur kritis,
sehingga waktu penyelesaian total dapat dikurangi disebutsebagai crashing
proyek (Heizer dan Render, 2005).

11
2.4 Metode Program Evaluation and Review Technique (PERT)

Teknik peninjauan evaluasi program (PERT = Program Evaluation and


Review Tehcnique) adalah metode jaringan untuk menjadwalkan proyek yang
pertama kali dikembangkan pada tahun 1950-an untuk kapal selam Polaris.
Bekerja dengan ketidakpastian merupakan suatu kejadian yang acak dari perkiraan
waktu tiap kegiatan. Kejadian yang tidak pasti merupakan cirri dari metode PERT.
Oleh karena itu, tidaklah tepat dalam kasus ini untuk menetapkan waktu
penyelesaian proyek secara konkrit.
PERT pada dasarnya merupakan metode yang berorientasi pada waktu,
dalam artian bahwa metode PERT akan berakhir dengan menentukan penjadwalan
waktu. Metode PERT termasuk teknik penjadwalan karena PERT terdiri dari tiga
tahapan, yaitu : perencanaan, penjadwalan dan pengontrolan/pengawasan. Tujuan
akhir dalam tahap penjadwalan ialah membentuk time chart yang dapat
menunjukkan waktu mulai dan selesainya setiap kegiatan serta hubungannya satu
sama lain dalam proyek. Jadwal harus mampu menunjukkan kegiatan – kegiatan
yang kritis dilihat dari segi waktu yang memerlukan perhatian khusus kalau
proyek harus selesai tepat pada waktunya. Bagi kegiatan – kegiatan yang tidak
tergolong jalur kritis jadwal harus menentukan banyaknya waktu yang
mengambang (slack) yang dapat dipergunakan ketika kegiatan tertunda atau kalau
sumber daya yang terbatas digunakan secara efektif.
PERT menggunakan pendekatan statistic dengan perkiraan tiga angka perkiraan
waktu, antar lain:
Cara menghitung kurun waktu yang diharapkan (Expected Duration Time)
yaitu :

………………………………………………..(2.1)
Te = waktu diperkirakan
a = waktu optimis
m = waktu paling mungkin
b = waktu pesimis

12
- Dugaan waktu optimal (a), yaitu waktu tersingkat untuk menyelesaikan
kegiatan bila segala sesuatunya berjalan tanpa hambatan sedikitpun.
- Dugaan waktu paling mungkin (m), yaitu waktu yang paling sering terjadi
dibandingkan dengan yang lainnya bila berulang-ulang dengan kondisi yang
hampir sama.
- Dugaan waktu pesimis (b), yaitu waktu yang paling lama untuk
menyelesaikan kegiatan bila segalanya ada hambatan.

2.4.1 Melaksanakan rencana PERT

Jaringan PERT diatur dengan tiap peristiwa diberi nomor dan dihubungkan
dengan peristiwa lain. Anak panah menunjukkan aliran kerja dalam urutan yang
logis. Anak panah yang penuh menunjukkan adanya kegiatan yang memerlukan
waktu penyelesaian yang ditunjukkan oleh kelompok angka – angka yang
bersangkutan dengan masing – masing anak panah. Anak panah yang terputus –
putus pada umumnya menunjukkan kendala yang berwaktu nol.
Salah satu peraturan panduan PERT ialah bahwa sewajarnya tiap kegiatan
diidentifikasikan dengan sebuah peristiwa yang mendahuluinya dan peristiwa
yang mengikutinya guna membantu menjelaskan jaringan.
Jaringan PERT mempunyai hubungan yang erat dengan pengorganisasian
program dengan tanggung jawab pada masing – masing kegiatan dengan
pengendalian serta garis komunikasi yang memadai.
Beberapa ciri yang melekat pada jaringan PERT, yang diperhatikan pada
waktu merencanakan sistem jaringan PERT, yaitu (Siagian, 1987) :
- Setiap kegiatan tertentu harus diselesaikan sebelum terjadinya peristiwa.
Demikian pula, kegiatan tidak dapat diawali sebelum mantapnya suatu
peristiwa.
- Semua jalur kegiatan harus lengkap dan tidak dapat diduplikasikan atau
menunjukkan alternatif – alternatif.
- Setiap peristiwa tertentu hanya dapat terjadi sekali
- Setiap dua peristiwa hanya dapat dihubungkan oleh satu garis kegiatan.

13
- Identifikasi lingkup proyek dan uraikan menjadi komponen – komponen
- Susun komponen – komponen kegiatan sesuai dengan logika kebergantungan
- Tentukan perkiraan waktu penyelesaian masing – masing kegiatan
- Gunakan simbol : untuk menggambarkan aktivitas (suatu
pekerjaan/tugas, dimana penyelesaiannya memerlukan waktu, biaya serta
fasilitas).
- Gunakan simbol -------- : Anak panah terputus-putus sebagai simbol
aktivitas semu.
- Simbol : menunjukkan permulaan atau akhir dari suatu kegiatan, contoh :
Pekerjaan mengecat pintu, maka event pertama pintu belum dicat dan event
kedua pintu telah dicat.

Pengecatan
1 2

Beberapa hal yang harus diperhatikan :


- Sebelum suatu kegiatan dimulai, semua kegiatan yang mendahuluinya harus
sudah selesai
- Gambar anak panah, sekedar menunjukkan urutan pekerjaan. Panjang anak
panah tidak menunjukkan lamanya pekerjaan. Arah panah hanya
menunjukkan urut – urutan didalam mengerjakan pekerjaan saja. Panjang
anak panah dan arahnya tidak menunjukkan letak dari pekerjaan.
- Nodes, lingkaran yang menunjukkan kejadian diberi nomor sedemikian
rupa, sehingga tidak ada nodes yang nomornya sama
- Dua buah kejadian hanya bisa dihubungkan oleh satu kegiatan (anak panah)
- Jaringan kerja (Network) hanya dimulai dari satu kejadian dan diakhiri oleh
satu kejadian.
- Dummy activities
Untuk menyusun network sesuai ketentuan, kadang – kadang diperlukan
dummy activities (kegiatan semu dan kejadian semu). Kegiatan semu adalah
kegiatan yang tidak memerlukan waktu, biaya dan fasilitas. Kegunaan

14
dummy activities adalah untuk menghindari terjadinya dua kejadian
dihubungkan oleh lebih dari satu kegiatan.

2.4.2 Probabilitas PERT

Untuk menggambarkan variasi waktu aktivitas dalam jaringan kerja


PERT, digunakan deviasi standar waktu aktivitas. Karena ada tiga perkiraan
waktu untuk tiap aktivitas, maka dapat dihitung deviasi standar untuk aktivitas
tersebut.Perbedaan antara waktu a dan waktu b menggambarkan jarak dari ujung
ekstrim sebelah kiri ke ujung ekstrim sebelah kanan pada distribusi kemungkinan
waktu kegiatan jaraknya ± 3 deviasi standar. Dapat dirumuskan menjadi :

1. S = ……..………............................................................. (2.2)

S = deviasi waktu standar kegiatan


a = waktu optimis
b = waktu pesimis

Gambar 2.2 Kurva Normal


Sumber : www.image-deviasi-pert/google.com

15
2.5 Persamaan dan Perbedaan CPM dan PERT

CPM dan PERT merupakan metode yang berorientasi pada waktu arti
keduanya mengarah pada penentuan sejumlah jadwal. Terdiri dari 3 tahap dasar
yaitu, perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian (Heizer dan Render, 2006)

2.5.1 Persamaan antara CPM dan PERT

1. Sama-sama metode baru dalam manajemen untuk menentukan


perencanaan, pengendalian, dan pengawasan.
2. Mempergunakan jaringan-jaringan yang terdiri dari anak panah, garis,
anak panah yang terputus-putus dan lingkaran-lingkaran kecil.

2.5.2 Perbedaan antara CPM dan PERT

1. PERT lebih memperhatikan masalah waktu saja sedangkan CPM lebih


memperhatikan faktor biaya disamping waktu.
2. PERT bisa digunakan pada proyek yang tidak berulang sedangkan
CPM digunakan pada proyek yang berulang-ulang.
3. PERT mempunyai sifat probabilistik (tidak pasti), sedangkan CPM
mempunyai sifat deterministic (pasti).

2.6 Kelebihan PERT (Program Evaluation and Review Technique)

- PERT memiliki asumsi bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah baru
- Tidak ada contoh sebelumnya. Berdasarkan atas asumsi itu, maka orientasi
dari metode PERT adalah mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek
dan belum menekankan soal minimisasi biaya. Oleh karena belum ada
pengalaman sebelumnya, maka waktu penyelesaian pekerjaan tertentu
yang ada dalam proyek bersifat probabilistik.

16
2.7 Penelitian Terdahulu

No. Nama/tahun Judul Metode Hasil Saran

1 Aqilah Nurul Optimalisasi Studi Mengetahui Komunikasi yang baik


Khaerani Waktu Pada Literatur dan waktu dan antara atasan dan
Latif/2015 Prosedur Studi biaya optimal bawahan mampu
Pelelangan Lapangan dalam meminimalisasi
dan pelaksanaan keterlambatan
Penjadwalan proyek yang persetujuan dari para
Proyek dengan mengalami manajer yang
Menggunakan keterlambatan bertanggung jawab.
Metode PERT
pada PT.
Pelabuhan
Indonesia
(Persero) IV
Cabang
Makassar

2 Chusairi/2015 Optimasi Time Cost Mengetahui Optimasi waktu dan


Waktu dan Trade Off waktu dan biaya proyek dengan
Biaya dengan biaya metode TCTO ini
Metode Time optimum yang diharapkan dapat
Cost Trade Off dibutuhkan memberi hasil yang
untuk lebih optimal terkait
menyelesaikan waktu dan biaya
proyek pelaksanaan proyek.

3 Dayanti, Eka Optimalisasi Critical Path Menentukan Untuk


Fakultas Pelaksanaan Method waktu dan mengembalikan
Ekonomi Proyek (CPM) dan biaya total tingkat kemajuan
Manajemen Dengan (Program yang optimal proyek ke rencana
Universitas Metode PERT Evaluation dengan semula diperlukan
Diponogoro/2 dan CPM and Review metode suatu upaya
010 (studi kasus Technique) Critical Path percepatan durasi
Twin Tower PERT Method proyek.
Building (CPM) dan
Pasca Sarjana (Program
Undip Evaluation
and Review
Technique)
PERT

17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah langkah-langkah dan rencana dari proses


berfikir dan memecahkan masalah yang dimulai dari penelitian pendahuluan,
penemuan masalah, pengamatan, pengumpulan data baik dari referensi tertulis
maupun observasi langsung di lapangan. Pada tahapan metode penelitian ini
dimulai dengan mengumpulkan data-data yang ada di studi kasus, selanjutnya
dilakukan persiapan untuk mendapatkan tahapan informasi dengan
mengumpulkan data sekunder.
Pada bab ini membahas tentang lokasi penelitian, metode pengambilan
data dan analisa data. Setelah data-data terkumpul maka dilakukan pengolahan
data, setiap data yang telah dihitung kembali maka dilanjutkan dengan
menganalisa studi kasus yang ada. Setelah analisa selesai, maka dilakukan
perhitungan hasil yang menggunakan beberapa alternatif, sehingga biaya dan
waktu yang didapat lebih efektif dan efisien.
Analisis data menggunakan metode analitis. Analitis berarti data yang
sudah ada diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil akhir yang dapat
disimpulkan. Bagan alir penelitian dapat dilihat pada lampiran Gambar A.3.1
Halaman 37.

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada proyek Pembangunan asrama LPTQ


(Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) di Desa Paya Peunaga, Kecamatan
Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Untuk meningkatkan Sumber daya Manusia di
wilayah Aceh Barat dengan menyediakan sarana fasilitas untuk kebutuhan
pendidikan. Waktu penelitian dan penyusunan proposal ini dimulai dari bulan
Maret 2016 dengan mengumpulkan data – data yang mendukung penelitian.

18
Untuk mengtahui peta lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar yang tampak
pada lampiran A.3.3 Halaman 39.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan


durasi waktu kerja dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Untuk mendukung hasil
analisis, Penulis mengambil contoh sebagai studi kasus yaitu Proyek
pembangunan asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) di Desa
Paya Peunaga, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Untuk
mempermudah analisis diperlukan data yang berkait an langsung dengan proyek
tersebut. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa data
penunjang yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan yang diambil dari
literatur – literatur, hasil penulisan terdahulu, data dari internet dan lain
sebagainya. Tujuan dari pengumpulan data sekunder ini adalah untuk
mendapatkan data instansional. Data ini diperoleh dari pihak terkait proyek yaitu
konsultan pengawas CV. Alfa Konsultan. Adapun data tersebut antara lain:
a. Daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) ;
b. Time schedule dan gambar rencana pelaksanaan proyek;
c. Daftar analisa harga upah dan bahan.
d. Dokumentasi (gambar – gambar pelaksanaan pekerjaan pada proyek
pembangunan asrama LPTQ)

3.3 Metode Analisis Data

Tahapan dalam analisis data merupakan urutan langkah yang dilaksanakan


secara sistematis dan logis sesuai dasar teori permasalahan sehingga didapat
analisis yang akurat untuk mencapai tujuan penulisan. Data terkait yang telah
dikumpulkan yang bersumber dari pihak-pihak terkait berdasarkan metode
pengumpulan data yang dilakukan Penulis.

19
Data-data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diolah dan
dianalisis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Menghitung produktivitas durasi kerja
Untuk menyusun jaringan kerja dibutuhkan durasi dari masing-masing
kegiatan tersebut. Produktivitas dan durasi kerja dari tiap jenis pekerjaan
diperoleh dari pengolahan data RAB dan Time Schedule dengan bantuan
daftar analisa pekerjaan SNI, daftar upah dan bahan satuan pekerjaan.
Penelitian ini untuk mengetahui jadwal kerja sesuai item pekerjaan pada
proyek dengan menggunakan metode PERT (Program Evaluation and
Review technique) hingga mencapai kondisi yang optimal.
2. Triple duration estimate, yaitu cara perkiraan waktu yang didasarkan atas tiga
jenis durasi waktu, yaitu
o waktu optimis (a), dugaan waktu tersingkat untuk menyelesaikan
kegiatan bila segala sesuatunya berjalan tanpa hambatan sedikitpun.
o waktu paling mungkin (m), dugaan waktu yang paling sering terjadi
dibandingkan dengan yang lainnya bila berulang-ulang dengan
kondisi yang hampir sama.
o waktu pesimis (b), dugaan waktu yang paling lama untuk
menyelesaikan kegiatan bila segalanya ada hambatan.
3. Menentukan hubungan ketergantungan antar kegiatan
Pada tahap ini ditentukan hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan lainnya.
Menyusun urutan atau hubungan antar kegiatan berdasarkan urutan
ketergantungan.
4. Membandingkan antara teori dengan kenyataan

3.4 Operasionalisasi Variabel

Variable yang ada dalam skripsi ini yaitu Evaluasi waktu, diterapkan
penulis berdasarkan pada data lapangan yang diperoleh, dan data yang menjadi
indikator dari evaluasi waktu dengan menggunakan metode PERT ini adalah :
Durasi (hari).

20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tentang hasil dan pembahasan dari studi
mengenai evaluasi tentang waktu dan biaya pada proyek pembangunan asrama
LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an). Perhitungan yang dilakukan
pada Proyek Pembangunan asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil
Qur’an) di Desa Paya Peunaga Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat ini
berdasarkan pada beberapa literatur, yaitu dengan cara pengolahan data yang
meliputi data-data yang diberikan oleh perusahaan dan keseluruhan perhitungan
Penulis sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, tinjuan kepustakaan
serta metode yang digunakan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya.

4.1 Hasil

Dalam tugas akhir ini penulis ingin menyajikan bentuk penjadwalan proyek yang
dibuat dengan metode PERT. Kemudian dari penjadwalan yang sudah dibuat,
penulis akan mencoba mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan biaya
yang tidak bertambah yang berguna untuk melakukan penambahan jam kerja
sehingga proyek akan lebih cepat selesai dari penjadwalan yang telah dibuat
sebelumnya. Pembuatan penjadwalan proyek akan dibuat manual dengan metode
PERT. Penjadwalan proyek akan diketahui lintasan kritis, dimana lintasan kritis
ini memberikan informasi tentang beberapa kegiatan proyek dari seluruh kegiatan
proyek yang tidak bisa ditunda pengerjaannya, karena bila ditunda maka
keseluruhan kegiatan proyek juga ikut tertunda.
Proyek pembangunan gedung asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan
Tilawatil Qur’an) berlangsung selama 180 hari. Proyek ini menghabiskan
anggaran sebesar Rp 1.500.000.470,82 (Satu Milyar Lima Ratus Juta Empat
Ratus Tujuh Puluh Koma Delapan Puluh Dua Rupiah).

21
4.1.1 Ketergantungan Item Pekerjaan

Berdasarkan data time schedule dari proyek maka dapat dibuat logika
ketergantungan seperti dibawah ini :

Tabel 4.1 Ketergantungan Item Pekerjaan


DURASI
ITEM PEKERJAAN SIMBOL KETERGANTUNGAN
(hari)
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN A - 14
B. PEKERJAAN LANTAI I
I. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA B1 - 14
II. PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS DINDING B2 B5, C1, C2, C6 21
III. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK B3 B6, C1 6
IV. PEKERJAAN PLAFOND B4 B2,B3 7
V. PEKERJAAN SANITAIR B5 B1, B2 7
VI. PEKERJAAN RELLING TANGGA B6 B1, C1 21

C. PEKERJAAN LANTAI II
I. PEKERJAAN BETON (MUTU K-175) C1 A,B1 21
II. PEKERJAAN BATA / PLESTERAN C2 B1,B2 14
III. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK C3 B5,C1,C2 14
IV. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA C4 B5,C1,C2 14
V. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND C5 C1,C2 7
VI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK C6 B1,B5,C2,C5 6
VII. PEKERJAAN SANITAIR C7 B6,C1,C2 7
VIII. PEKERJAAN PENANGKAL PETIR C8 C1,C2, C5 7

4.2 Jaringan Kerja Dengan Metode Pert (Project Evaluation Review


Technic).

Penjadwalan proyek dengan metode PERT, dimulai dengan mengestimasi


waktu penyelesaian setiap item kegiatan proyek kedalam 3 jenis estimasi waktu
yaitu waktu optimis (a), waktu yang paling mungkin (m), dan waktu pesimis (b).
Berikut adalah salah satu contoh pengolahan data hingga menjadi bentuk
suatu estimasi waktu Pekerjaan pendahuluan dengan durasi paling memungkinkan
(m) adalah 14 hari Pekerjaan pendahuluan terdiri dari :
1. Pekerjaan pagar sementara durasi 1 hari

22
2. Pembersihan lokasi durasi 1 hari
3. Pengukuran bowplank 1 hari
4. Gudang dan Los kerja durasi 7 hari
5. Pengadaan air kerja durasi 4 hari
Kelima pekerjaan tersebut hanya pekerjaan “pembersihan lokasi” dan
“pengukuran bowplank” yang dapat di analisa karena ketiga pekerjaan lainnya
bersifat analisa Ls atau taksiran.

Tabel 4.2 Trial Error 1


Max dikerjakan perhari
oleh 1 orang pekerja Max Durasi
Nama Jumlah
Volume Uji Uji Uji dikerjaka penyelesai
Kegiatan Pekerja Rata-
Coba Coba Coba n perhari an (hari)
rata
1 2 3

Pembersihan 10 11,6
252 m2 26 10m2 15m2 303,42 0,83
Lokasi m2 7m

Pengukuran 10,6
72 m 8 10m 15m 7m 85,36 0,84
Bowplank 7m

Dari hasil perhitungan uji coba dapat diketahui bahwa pekerjaan


pembersihan lokasi jika dikerjakan secara maksimal maka dapat diselesaikan
selama 0,83 hari ~ 1 hari. Dan pekerjaan pengukuran bowplank dapat dikerjakan
selama 0,84 hari ~ 1 hari. Sehingga untuk analisa durasi optimis untuk pekerjaan
pendahuluan tidak terjadi perubahan, karena tidak ada pekerjaan yang
penyelesaiannya lebih cepat dari durasi yang ditentukan sebelumnya. Sehingga
estimasi untuk durasi optimis (a) pada pekerjaan pendahuluan sama dengan durasi
paling memungkinkan (m) yaitu 14 hari.

23
Tabel 4.3 Trial Error 2

Max dikerjakan perhari oleh 1


orang pekerja Max Durasi
Nama Jumlah
Volume Uji Uji Uji dikerjakan penyelesaian
Kegiatan Pekerja Rata-
Coba Coba Coba perhari (hari)
rata
1 2 3

Pembersihan
252 m2 26 5 m2 10m2 6 m2 7m 182 1,38
Lokasi

Pengukuran
72 m 8 3m 5m 4m 4 m 32 2,25
Bowplank

Jika terjadi keterlambatan dalam pengerjaannnya maka pekerjaan


pembersihan lokasi dapat selesai hingga 1.38 hari ~ 2 hari atau lebih lama 1 hari
dari durasi normal dan pengukuran bowplank dapat selesai hingga 2.25 hari ~ 3
hari atau lebih lama 2 hari dari durasi normal. Ini artinya untuk keseluruhan
pekerjaan pendahuluan memungkinkan terjadi keterlambatan hingga 3 hari.
Sehingga estimasi untuk durasi pesimis (b) pada pekerjaan pendahuluan adalah 14
hari + 3 hari = 17 hari.
Adapun hasil analisa keseluruhan proyek untuk estimasi durasi optimis (a),
durasi paling memungkinkan (m) dan durasi pesimis (b) dapat dilihat pada tabel
Estimasi waktu metode PERT pada halaman 26.

24
Tabel 4.4 Estimasi waktu pada metode PERT

DURASI YANG
DURASI DURASI
PALING
ITEM PEKERJAAN SIMBOL OPTIMIS (a) PESIMIS
MUNGKIN (m)
(HARI) (b) (hari)
(hari)

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN A 10 14 17
B. PEKERJAAN LANTAI I
I. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA B1 10 14 20
II. PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS DINDING B2 14 21 24
III. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK B3 4 6 10
IV. PEKERJAAN PLAFOND B4 6 7 10
V. PEKERJAAN SANITAIR B5 6 7 10
VI. PEKERJAAN RELLING TANGGA B6 17 21 30

C. PEKERJAAN LANTAI II
I. PEKERJAAN BETON (MUTU K-175) C1 17 21 28
II. PEKERJAAN BATA / PLESTERAN C2 10 14 20
III. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK C3 10 14 20
IV. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA C4 8 14 20
V. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND C5 6 7 10
VI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK C6 4 6 10
VII. PEKERJAAN SANITAIR C7 6 7 10
VIII. PEKERJAAN PENANGKAL PETIR C8 6 7 10

Setelah membuat estimasi waktu maka dicari nilai te (waktu yang


diharapkan) dengan menggunakan rumus :

I= =13,833

II = = 14,333

III = = 20,333

IV = = 6,333

V= = 7,333

VI = = 7,333

25
VII = = 21,8333

VIII = = 21,5

IX = = 14,333

X= = 14,333

XI = = 14

XII = = 7,333

XIII = = 6,333

XIV = =7,333

XV = = 7,333

Maka didapat nilai te untuk masing-masing kegiatan dalam bentuk table 4.5
Tabel 4.5 Nilai waktu yang diharapkan (te)
ITEM PEKERJAAN te
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN 13,833
B. PEKERJAAN LANTAI I
I. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 14,333
II. PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS DINDING 20,333
III. PEKERJAAN ELECTRIKAL 6,333
IV. PEKERJAAN PLAFOND 7,333
V. PEKERJAAN SANITAIR 7,333
VI. PEKERJAAN RELING TANGGA 21,833
C. PEKERJAAN LANTAI II
I. PEKERJAAN BETON BERTULANG 21,5
II. PEKERJAAN BATA / PLESTERAN 14,333
III. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK 14,333
IV. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 14
V. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND 7,333
VI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 6,333
VII. PEKERJAAN SANITAIR 7,333
VII. PEKERJAAN PENANGKAL PETIR 7,333

26
B2
21

14 7 C1

21,833 21,5
B4
B4 B6 C2
14
14,333
7,333

B1 B5 C6 6 C5 7 C8
A
13,833 1 14,333
14
14
C2
14 C3
6

B3

Gambar 4.2 Diagram Jaringan Kerja Dengan Metode PERT

Hasil analisa penjadwalan dengan metode PERT dengan nilai te sebagai


durasi yang digunakan dalam perhitungan, maka diketahui penyelesaian proyek
(TE) selama 91 hari dan diperoleh jalur kritis pada diagram jaringan kerja pada
kegiatan A-B1-B5-B6-C1-C2-C8 = 13,833 + 14,333 + 7,333 + 21,833 + 21,5 +

14,333 = 93,4165 94.

Berdasarkan lintasan kritis yang telah didapat pada perhitungan, kemudian


tentukan nilai deviasi standard dan varians pada proyek secara keseluruhan.

S=

27
Dan nilai varians kegiatan dapat dicari dengan rumus :
V(te) = S2
Maka kedua variable ini dapat dilihat dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.6 Nilai Standard Deviasi dan Varians Kegiatan pada metode PERT

Simb a b
Item Pekerjaan S V (te)
ol (hari) (hari)

Pekerjaan Pendahuluan A 10 14 0,67 0,44


Pekerjaan Pintu dan Jendela
B1 10 14 0,67 0,44

Pekerjaan Sanitair
0.028
B5 6 7 0.2

Pekerjaan Reling Tangga B6 17 21 0,67 0,44


Pekerjaan Beton Bertulang C1 17 21 0,67 0,44
Pekerjaan Bata/Plasteran C2 10 14 0,67 0,44
Pekerjaan Penangkal Petir C8 6 7 0,2 0,28

Ʃ V(te) 2,508
Standard Deviasi
3.14

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai total varians ( Ʃ V(te) ) = 2,508 dan
deviasi standar ( S ) = 3.14. Dari sifat kurva distribusi normal dimana area berada
dalam interval (TE - 3S) dan (TE + 3S) maka besar rentang 3S adalah 3 x 3.14 =
9.42. Maka kurun waktu penyelesaian proyek adalah 94 ± 9.41 hari. Perkiraan
penyelesaian proyek paling cepat adalah 94 – 9.42 = 84,58 hari ~ 85 hari. Dan
perkiraan penyelesaian proyek paling lambat adalah 94 + 9.41 = 103.42 hari ~
104 hari. Jika dalam hal ini target yang ingin dicapai adalah kurun waktu yang
paling cepat, maka nilai T(d) = 85 hari.

28
Kemungkinan/ketidakpastian mencapai target jadwal pada metode PERT
dinyatakan dengan z :

Deviasi z =

Deviasi z =

Deviasi z = -2,866
Dengan menggunakan tabel distribusi normal komulatif dengan harga z = -
2,866 maka diperoleh hasil 0,0020. Ini kemungkinan proyek untuk selesai dalam
jangka watu 85 hari hanya sekitar 0,20%. Untuk analisis selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 4.7 dan 4.8 Distribusi normal pada Konsep Probabilistik pada
daftar lampiran tabel halaman 43.

Tabel 4.8 Target dan Kemungkinan Penyelesaiaan Proyek

Target Distribusi
Deviasi Probabilitas/Kemungkinan
No Penyelesai Normal
z Proyek dapat Selesai 100%
an Komulatif
1 85 -2,86624 0,002 0,20%
2 86 -2,54777 0,0054 0,54%
3 87 -2,2293 0,0132 1,32%
4 88 -1,91083 0,0233 2,33%
5 89 -1,59236 0,0606 6,06%
6 90 -1,27389 0,1131 11,31%
7 91 -0,95541 0,1611 16,11%
8 92 -0,63694 0,2546 25,46%
9 93 -0,31847 0,3745 37,45%
10 94 0 0,5 50%
11 95 0,318471 0,6255 62,55%
12 96 0,636943 0,7486 74,86%
13 97 0,955414 0,8389 83,89%
14 98 1,273885 0,8888 88,88%
15 99 1,592357 0,9394 93,94%
16 100 1,910828 0,9767 97,67%
17 101 2,229299 0,9868 98,68%
18 102 2,547771 0,9948 99,48%
19 103 2,866242 0,998 99,80%
20 104 3,184713 0,99906 99,91%

29
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa:
1. kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam waktu 85 hari adalah 0.20%.
2. kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam waktu 94 hari adalah 50%.
3. kemungkinan proyek dapat diselesaiakan dalam waktu 104 hari adalah
99.91%.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, penjadwalan


dengan menggunakan metode PERT pada proyek pembangunan Asrama LPTQ
(Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) Desa Paya Peunaga memperlihatkan
adanya pekerjaan-pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Jumlah pekerjaan
yang berada pada lintasan kritis ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 Diagram
Jaringan Kerja dengan Metode PERT dengan adanya lintasan kritis ini metode
perkiraan didapatkan bahwa lintasan kritis sangat efisien dalam mencapai
pekerjaan. Dan durasi proyek juga mengalami perubahan dari 180 hari kerja yang
direncanakan menjadi 104 hari kerja, atau lebih cepat 76 hari dari durasi awal
yang direncanakan.

30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian dan hasil perhitungan yang telah Penulis lakukan


dalam hal penjadwalan durasi kerja, maka dapat diambil kesimpulan dan saran-
saran yang dapat membangun kepada kita semua yang dilakukan pada penelitian
proyek pembangunan gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ)
di Desa Peunaga Paya Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

5.1 KESIMPULAN

Setelah dilakukan penelitian untuk mendapatkan hasil dan dilakukan


pembahasan mengenai penjadwalan kerja, maka diperoleh beberapa kesimpulan
yaitu sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan metode PERT, proyek pembangunan Gedung Asrama
LPTQ di Desa Peunaga Paya Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat,
paling cepat dapat diselesaikan selama 85 hari dengan kemungkinan 0,20 %,
paling lambat dapat diselesaikan selama 104 hari dengan kemungkinan 99,91
%, paling mungkin diselesaikan selama 94 hari dengan kemungkinan 50 %.

5.2 SARAN

Beberapa saran yang dikemukakan sehubungan dengan penelitian ini


adalah sebagai berikut:
1. Pada penelitian selanjutnya perhitungan konsep hasil dapat dibandingkan
dengan menggunakan program manajemen lainnya sehingga dapat dilihat
perbandingan antar metode tersebut, seperti menggunakan metode
perhitungan CPM, Program Microsoft Office, PDM, serta aplikasi Primavera
P6 Pro R8.4.

31
2. Logika ketergantungan dibuat lebih simpel sehingga mekanisme pembuatan
penjadwalan tidak menjadi rumit dan hasil penjadwalan yang dibuat lebih
mudah dimengerti.
3. Dilanjutkan dengan evaluasi biaya

32
DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Ali, T.H., 1990, Prinsip – prinsip Network Planning, Jilid II, Gramedia,
Jakarta.

2. Ali, T.H., 1992, Prinsip – prinsip Network Planning, Jilid III, Gramedia,
Jakarta.

3. Chusairi, M., 2015, Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost
Trade Off pada Pembangunan Gedung, Rekayasa Teknik Sipil Vol 2 No.
2/rekat/15 (2015), 09 – 15.

4. Dayanti, E., 2010, Optimalisasi Pelaksanaan Proyek dengan Metode PERT


dan CPM pada Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip, FEM-UNDIP,
Semarang.

5. Heizer, J. & Render, B., 2006. Operation Management, Edisi kedelapan,


Prentice Hall, New Jersey.

6. Heizer, J. & Render, B., 2009. Operation Management, Edisi kesembilan,


Salemba Empat, Jakarta.

7. Levin & Kirkpatrick, Charles., 1987. Jaringan Diagram, Balai Aksara,


Jakarta.

8. Reksohadiprojo, Sukanto., 1995. BPFE-UGM, Yogyakarta.

9. Schroeder, 2000., Perencanaan Pengambilan Keputusan, Jilid I, Cipta


Reka, Surabaya.

10. Siagian, 1987,

11. Siswojo,H., 2000. GMD, Jilid II, Erlangga, Jakarta.

12. Soeharto, I., 2001. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai


Operasional, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.

13. Soeharto, I., 1999. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai


Operasional , Erlangga, Jakarta.

14. Soeharto, I., 1997.Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta

15. Soeharto, I., 1990. Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta

33
16. Taha., 1999. Penjadwalan Proyek Menggunakan Metode PERT dan CPM,
Bina Ilmu, Surabaya.

34
LAMPIRAN A

MULAI

Perumusan Masalah

Tinjauan Kepustakaan

Pengumpulan Data

Data Sekunder :
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Time Schedule
- Daftar Harga Upah, Bahan dan
Peralatan

Pengolahan Data

 Menghitung waktu akibat percepatan dengan menggunakan jalur


kritis metode PERT

Hasil dan
Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

SELESAI

Gambar A.3.1 : Bagan Alir Penelitian

35
LAMPIRAN A

LOKASI PEKERJAAN

Gambar A.3.2 : Peta Provinsi Aceh

Sumber : Google Maps, 2015

36
LAMPIRAN A

Lokasi Pembangunan Asrama


LPTQ (Lembaga Pengembangan
Tilawatil Qur’an)

Gambar A.3.3: Peta Lokasi Penelitian

Sumber : Google Maps, 2016

37
LAMPIRAN A

Pemasangan Batu Bata

Pembuatan Ringbalk (Sloof atas)

Proses Pengecoran Ringbalk

Gambar A.3.4 : Foto – foto Peningkatan Pekerjaan

Sumber : Penulis 2015

38
LAMPIRAN A

Pemasangan Kusen Pemasangan Plaster dinding

Pengecoran tangga Pemasangan Kuda-kuda rangka baja

Pemasangan keramik Pemasangan atap

Gambar A.3.5 : Foto – foto Peningkatan Pekerjaan

Sumber : Penulis 2015

39
LAMPIRAN C

1. Trial Error 1
Volume (V) = 252 m2
Jumlah Tenaga Kerja (n) = 26 Org
Durasi Pekerjaan oleh
1 orang/hari (D) = 10 m2 , 15 m2, 10 m2

Uji coba 1 + Uji coba 2 + Uji coba 3


3
10 m2 + 15 m2 + 10 m2 = 11,67 m2
3
11,67 m2 x 26 orang = 303, 42
252 m2 = 0,83
303, 42

Volume (V) = 72 m2
Jumlah Tenaga Kerja (n) = 8 Org
Durasi Pekerjaan oleh
1 orang/hari (D) = 10 m2 , 15 m2, 7 m2

Uji coba 1 + Uji coba 2 + Uji coba 3


3
10 m2 + 15 m2 + 7 m2 = 10,67 m2
3
10,67 m2 x 8 orang = 85, 36
72 m2 = 0,84
85, 36

Trial Error 2
Volume (V) = 252 m2
Jumlah Tenaga Kerja (n) = 26 Org
Durasi Pekerjaan oleh
1 orang/hari (D) = 10 m2 , 15 m2, 6 m2

Uji coba 1 + Uji coba 2 + Uji coba 3


3

40
10 m2 + 15 m2 + 6 m2 = 7 m2
3
7 m2 x 26 orang = 182
252 m2 = 1,38
182

Volume (V) = 72 m2
Jumlah Tenaga Kerja (n) = 8 Org
Durasi Pekerjaan oleh
1 orang/hari (D) = 3 m2 , 5 m2 , 4 m2

Uji coba 1 + Uji coba 2 + Uji coba 3


3
3 m2 + 5 m2 + 4 m2 = 4 m2
3
4 m2 x 8 orang = 32
72 m2 = 2,25
32

2. Perhitungan estimasi waktu nilai te (waktu yang diharapkan) dengan


menggunakan rumus :

I= =13,833

II = = 14,333

III = = 20,333

IV = = 6,333

V= = 7,333

VI = = 7,333

41
VII = = 21,8333

VIII = = 21,5

IX = = 14,333

X= = 14,333

XI = = 14

XII = = 7,333

XIII = = 6,333

XIV = =7,333

XV = = 7,333

3. Deviasi Standard

1. 14 – 10 = 0,67
6
2. 14 – 10 = 0,67
6
3. 7 – 6 = 0,167
6
4. 21 – 17 = 0,67
6
5. 21 – 17 = 0,67
6
6. 14 – 10 = 0,67
6
7. 7 – 6 = 0,167
6

42
4. Varians Kegiatan
V(te) = S2

1. 0,672 = 0,44
2. 0,672 = 0,44
3. 0,1672 = 0,027
4. 0,672 = 0,44
5. 0,672 = 0,44
6. 0,672 = 0,44
7. 0,1672 = 0,027
2,254

5. Deviasi z

Deviasi z =

Deviasi z =

Deviasi z = -2,866
Untuk menentukan deviasi z pada tabel distribusi normal komulatif, ialah
dengan cara menyesuaikan hasil dari deviasi z. pada kasus ini deviasi z berada
pada -2,866, maka lihat deviasi z nya pada kolom z = -2,8 secara vertical dan
kolom z = 0,08 secara horizontal. Didapat nilai untuk deviasi z nya ialah 0,0020.
Untuk mendapatkan probabilitas nya nilai deviasi z = 0,0020 x 100 = 0,20%.

43

Anda mungkin juga menyukai