Disusun oleh;
NIM : 09C10203043
Bidang : Manajemen Rekayasa Konstruksi
Jurusan : Teknik Sipil
Oleh
Mengetahui : Mengetahui :
Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Teuku Umar
ii
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN
Oleh
Pembahas I Pembahas II
Mengetahui : Mengetahui :
Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Teuku Umar
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr, wb
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini, selanjutnya sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada kita
semua.
Tugas akhir yang berjudul “Evaluasi Waktu Pekerjaan dengan Menggunakan
Metode PERT Pada Proyek Pembangunan Asrama LPTQ (Lembaga
Pengembangan Tilawatil Qur’an) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Asrama
LPTQ Desa Paya Peunaga Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat)” ditulis
dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik Universitas Teuku Umar.
Dalam pelaksanaan tugas akhir ini penulis telah memperoleh banyak
bantuan dan bimbingan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak terutama
orang tua. Penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada keluarga
besar saya yang telah memberikan do’a, dukungan, moril, materil, dan dorongan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih juga
kepada Bapak H. Zakia, S.T., M.T. selaku Pembimbing I dan bapak Andi
Yusra, S.T., M.T. selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu
untuk membimbing penulis dalam menyeselesaikan Tugas Akhir ini.
Selanjutnya pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H. Komala Pontas selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Teuku Umar - Meulaboh;
2. Ibu Lissa Opirina, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik;
3. Bapak H. Zakia, S.T., M.T. selaku Pembimbing I dan Bapak Andi Yusra,
S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk
iv
memberikan masukan dan serta perbaikan tugas akhir ini hingga Tugas Akhir
ini selesai;
4. Bapak Irfan, S.T., M.T. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
meluangkan waktu memberikan masukan dan saran;
5. Ibu Meidia Refiyanni, S.T., M.T selaku Pembahas I dan Bapak Bambang
Tripoli, S.T., M.T selaku Pembahas II yang telah memberikan pengarahan,
kritik serta saran-saran guna perbaikan tugas akhir ini menjadi lebih baik;
6. Seluruh Civitas Akademik Fakultas Teknik, khususnya Dosen Teknik Sipil
Universitas Teuku Umar yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya;
7. Seluruh Staf Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar yang telah membantu
dalam proses administrasi;
8. Orang Tua tercinta, kakak-adik tersayang, atas semua doa dan dukungannya
yang selalu setia diberikan (besok anakmu touring ya…)
9. Para sahabat, Luista Hamri, Nuari Rahmawan, Muhammad Yasin,
Muhammad Nasir, Firdaus, Ayu Nidaton, Mardhan Syahra, Kautsar
10. Angga Rahmaidi seseorang yang selalu sabar dan cuek dengan sikap penulis
selama masa penulisan Tugas Akhir ini…….selalu seperti itu sampai nanti.
11. Rekan-rekan Teknik Sipil angkatan 09, dan para senior, serta semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya
sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, dengan harapan semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT memberikan
balasan yang setimpal atas budi baik dan jasa-jasanya yang telah banyak
membantu penulis. Amin Ya Rabbal’Alamin.
Wassalamualaikum, wr,.wb
Penulis
v
EVALUASI WAKTU PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA LPTQ
(Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an)
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Asrama LPTQ Paya Peunaga)
Oleh
Dosen Pembimbing :
ABSTRAK
Perencanaan waktu dan biaya yang baik sangat diperlukan dalam pelaksanaan
proyek sehingga pengendalian dapat dengan mudah dilakukan untuk memastikan
bahwa pelaksanaan proyek yang ditetapkan dapat dicapai dengan penyimpangan
paling minimal dan hasil memuaskan dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada. Maka, faktor waktu menjadi sangat penting disamping faktor biaya dalam
penyelesaian sebuah proyek. Network planning merupakan salah satu teknik
manajemen yang dapat digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan
pelaksanaan suatu proyek, yang memperlihatkan kurun waktu pelaksanaan suatu
kegiatan dan umur proyek serta memperlihatkan hubungan antar kegiatan.
Penelitian ini menerapkan metode PERT (Program Evaluation and Review
Technique). Terbatasnya sumber daya yang tersedia akan menyebabkan
keterlambatan pada durasi proyek. Memperpendek durasi proyek terhadap durasi
normalnya memerlukan peningkatan sumber daya seperti tenaga kerja, material
dan lain sebagainya. Optimalisasi perlu dilakukan untuk memperpendek durasi
proyek dengan pengeluaran biaya seminimal mungkin. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini dengan mengendalikan biaya dan waktu dengan menggunakan
metode PERT, paling cepat dapat diselesaikan selama 85 hari dengan
kemungkinan 0,20 %, paling lambat dapat diselesaiakn selama 104 hari dengan
kemungkinan 99,91 %, paling mungkin diselesaikan selama 94 hari dengan
kemungkinan 50 %.
vi
DAFTAR ISI
vii
2.2.2 Manfaat network planning ............................................................. 10
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Network Planning............................ 11
2.3.1 Analisis optimalisasi ......................................................................... 11
2.4 Metode Program Evaluation and Review Technique (PERT) ................ 12
2.4.1 Melaksanakan rencana PERT ........................................................... 13
2.4.2 Probabilitas PERT ............................................................................. 13
2.5 Persamaan dan Perbedaan CPM dan PERT ............................................. 16
2.5.1 Persamaan CPM dan PERT .............................................................. 13
2.5.2 Perbedaan CPM dan PERT............................................................... 13
2.6 Kelebihan PERT (Program Evaluation and Review Technique) ............ 16
2.7 Penelitian Terdahul .................................................................................... 16
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN PERHITUNGAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Metode PERT adalah salah satu alat manajemen dalam menentukan
penjadwalan dari suatu proyek dengan memperkirakan tingkat probabilitas.
Metode PERT memperkirakan tiga waktu yakni waktu optimis, waktu pesimis
dan waktu paling mungkin/realistis. Tingkat ketepatan estimasi waktu
penyelesaian proyek ditentukan oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi setiap
kegiatan di dalam proyek. Selain ketepatan perkiraan waktu, penegasan hubungan
antar kegiatan suatu proyek juga diperlukan untuk perencanaan suatu proyek.
Dalam mengestimasi waktu dan biaya di sebuah proyek maka diperlukan
optimalisasi. Oleh karena itu, peneliti mengambil topik yang berkenaan dengan
manajemen proyek yang berjudul “evaluasi tentang waktu dan biaya pada proyek
pembangunan asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an).”
Di dasari latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan masalah dalam
tulisan ini :
1. Apakah dengan menggunakan metode PERT mampu mengoptimalisasikan
waktu pada penjadwalan proyek pembangunan asrama LPTQ ?
2. Berapa durasi optimal proyek pembangunan asrama LPTQ ?
2
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan yang akan dilakukan lebih terarah dan tidak terlalu luas,
tidak menyimpang dari permasalahan yang ada dan mencapai kesimpulan yang
tepat, maka pembahasan permasalahan mengambil batasan sebagai berikut :
1. Pemantauan dilakukan dari data awal dan akhir yang di peroleh berupa Time
Schedule.
2. Kasus proyek pembangunan asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan
Tilawatil Qur’an) yang akan direncanakan ini dibuat berdasarkan proyek
yang telah 80% selesai dikerjakan.
3
1.6 Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dengan mengendalikan biaya dan
waktu dengan menggunakan metode PERT, proyek pembangunan Gedung
Asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) Desa Paya Peunaga
Kecamatan Meureubo paling cepat dapat diselesaikan selama 85 hari dengan
kemungkinan 0,20 %, paling lambat dapat diselesaikan selama 104 hari dengan
kemungkinan 99,91 %, paling mungkin diselesaikan selama 94 hari dengan
kemungkinan 50 %.
4
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Untuk jaringan penjadwalan proyek yang dikenal dengan PERT ini, untuk
pertama kali dikembangkan pada tahun 1957 oleh kantor proyek khusus.
Angkatan laut yang bekerja sama dengan Booz, Allen dan Hamilton sebuah
perusahaan konsultan manajemen ketika akan mendirikan sebuah proyek
pembuatan peluru kendali yang diberi nama Polaris. Dengan diterapkannya PERT
pada pembuatan proyek tersebut, bermanfaat bagi perbaikan, rencana pada
kecepatan kerja yang semula diperkirakan membutuhkan waktu selama 3 tahun
atau dengan kata lain lebih cepat 17 kali rencana semula.
Definisi PERT menurut Levin dan Kirkpatrik (1987) adalah sebagai
berikut : “Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak
mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan dan konflik produksi,
mengkoordinasikan dan mensikronisasikan berbagai bagian sebagai suatu
keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek.”
5
Proyek adalah aktifitas sementara dari personil, material, serta sarana
untuk mewujudkan sasaran-sasaran proyek dalam kurun waktu tertentu yang
kemudian berakhi.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang definisi dari proyek, antara
lain adalah:
a) Ciri-ciri pokok proyek:
- Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.
- Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses
mencapai tujuan diatas telah ditentukan.
- Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas.
Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
- Non-rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung.
b) Sifat proyek
- Unik, proyek satu dengan lainnya tidak pernah sama.
- Dinamis, dalam penggunaan sumber daya dan multi disiplin keilmuan.
c) Sasaran proyek dan Triple Constraint
- Dalam proses mencapai tujuan, proyek dibatasi oleh target biaya,
jadwal serta mutu yang telah ditetapkan. Ketiga hal tersebut sering
disebut triple constraint.
Ketiga batasan tersebut, bersifat tarik menarik. Artinya, jika ingin
meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka
umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya berakibat
pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya, bila ingin menekan
biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan mutu dan jadwal (Soeharto,
2001).
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa proyek adalah
rangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan alokasi
sumber daya yang terbatas yang bertujuan untuk melaksanakan tugas yang telah
ditetapkan.
6
Hubungan Triple Constraint dapat dilihat pada gambar berikut
Biaya
(Anggaran)
Jadwal Mutu
(waktu) (Kinerja)
7
2.1.3 Perencanaan (planning)
2.1.4 Pengendalian
8
penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan
pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan
efisien dalam rangka mencapai sasaran.
Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Soeharto (1997), maka proses
pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan sasaran.
b. Definisi lingkup kerja.
c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai
sasaran.
d. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan
sasaran yang telah ditentukan.
f. Mengadakan tindakan pembetulan.
Fungsi utama pengendalian adalah memantau dan mengkaji (bila perlu
mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan terbimbing ke arah tujuan
yang telah ditetapkan. Pengendalian memantau apakah hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan memastikan
penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.
9
yang produknya adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam
network diagram proyek yang bersangkutan. Informasi tersebut mengenai sumber
daya yang digunakan oleh kegiatan yang bersangkutan dan informasi mengenai
jadwal pelaksanaanya.”
Soeharto (1999) mengemukakan bahwa : “Jaringan kerja yaitu metode
yang menjelaskan hubungan antara kegiatan dan waktu yang secara grafis
mencerminkan urutan rencana pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan proyek”.
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian network planning
adalah sesuatu perencanaan dan pengendalian proyek yang menggambarkan
hubungan ketergantungan antara tiap pekerjaan yang divisualisasikan dalam
diagram network.
10
8. Pada tanggal tertentu, apakah biaya yang dikeluarkan sama besarnya dengan
kurang dari atau lebih besar dari jumlah yang sudah dianggarkan.
9. Apakah tersedia sumber daya yang cukup untuk dapat menyelesaikan proyek
tepat pada waktunya.
11
2.4 Metode Program Evaluation and Review Technique (PERT)
………………………………………………..(2.1)
Te = waktu diperkirakan
a = waktu optimis
m = waktu paling mungkin
b = waktu pesimis
12
- Dugaan waktu optimal (a), yaitu waktu tersingkat untuk menyelesaikan
kegiatan bila segala sesuatunya berjalan tanpa hambatan sedikitpun.
- Dugaan waktu paling mungkin (m), yaitu waktu yang paling sering terjadi
dibandingkan dengan yang lainnya bila berulang-ulang dengan kondisi yang
hampir sama.
- Dugaan waktu pesimis (b), yaitu waktu yang paling lama untuk
menyelesaikan kegiatan bila segalanya ada hambatan.
Jaringan PERT diatur dengan tiap peristiwa diberi nomor dan dihubungkan
dengan peristiwa lain. Anak panah menunjukkan aliran kerja dalam urutan yang
logis. Anak panah yang penuh menunjukkan adanya kegiatan yang memerlukan
waktu penyelesaian yang ditunjukkan oleh kelompok angka – angka yang
bersangkutan dengan masing – masing anak panah. Anak panah yang terputus –
putus pada umumnya menunjukkan kendala yang berwaktu nol.
Salah satu peraturan panduan PERT ialah bahwa sewajarnya tiap kegiatan
diidentifikasikan dengan sebuah peristiwa yang mendahuluinya dan peristiwa
yang mengikutinya guna membantu menjelaskan jaringan.
Jaringan PERT mempunyai hubungan yang erat dengan pengorganisasian
program dengan tanggung jawab pada masing – masing kegiatan dengan
pengendalian serta garis komunikasi yang memadai.
Beberapa ciri yang melekat pada jaringan PERT, yang diperhatikan pada
waktu merencanakan sistem jaringan PERT, yaitu (Siagian, 1987) :
- Setiap kegiatan tertentu harus diselesaikan sebelum terjadinya peristiwa.
Demikian pula, kegiatan tidak dapat diawali sebelum mantapnya suatu
peristiwa.
- Semua jalur kegiatan harus lengkap dan tidak dapat diduplikasikan atau
menunjukkan alternatif – alternatif.
- Setiap peristiwa tertentu hanya dapat terjadi sekali
- Setiap dua peristiwa hanya dapat dihubungkan oleh satu garis kegiatan.
13
- Identifikasi lingkup proyek dan uraikan menjadi komponen – komponen
- Susun komponen – komponen kegiatan sesuai dengan logika kebergantungan
- Tentukan perkiraan waktu penyelesaian masing – masing kegiatan
- Gunakan simbol : untuk menggambarkan aktivitas (suatu
pekerjaan/tugas, dimana penyelesaiannya memerlukan waktu, biaya serta
fasilitas).
- Gunakan simbol -------- : Anak panah terputus-putus sebagai simbol
aktivitas semu.
- Simbol : menunjukkan permulaan atau akhir dari suatu kegiatan, contoh :
Pekerjaan mengecat pintu, maka event pertama pintu belum dicat dan event
kedua pintu telah dicat.
Pengecatan
1 2
14
dummy activities adalah untuk menghindari terjadinya dua kejadian
dihubungkan oleh lebih dari satu kegiatan.
1. S = ……..………............................................................. (2.2)
15
2.5 Persamaan dan Perbedaan CPM dan PERT
CPM dan PERT merupakan metode yang berorientasi pada waktu arti
keduanya mengarah pada penentuan sejumlah jadwal. Terdiri dari 3 tahap dasar
yaitu, perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian (Heizer dan Render, 2006)
- PERT memiliki asumsi bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah baru
- Tidak ada contoh sebelumnya. Berdasarkan atas asumsi itu, maka orientasi
dari metode PERT adalah mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek
dan belum menekankan soal minimisasi biaya. Oleh karena belum ada
pengalaman sebelumnya, maka waktu penyelesaian pekerjaan tertentu
yang ada dalam proyek bersifat probabilistik.
16
2.7 Penelitian Terdahulu
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
18
Untuk mengtahui peta lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar yang tampak
pada lampiran A.3.3 Halaman 39.
19
Data-data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diolah dan
dianalisis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Menghitung produktivitas durasi kerja
Untuk menyusun jaringan kerja dibutuhkan durasi dari masing-masing
kegiatan tersebut. Produktivitas dan durasi kerja dari tiap jenis pekerjaan
diperoleh dari pengolahan data RAB dan Time Schedule dengan bantuan
daftar analisa pekerjaan SNI, daftar upah dan bahan satuan pekerjaan.
Penelitian ini untuk mengetahui jadwal kerja sesuai item pekerjaan pada
proyek dengan menggunakan metode PERT (Program Evaluation and
Review technique) hingga mencapai kondisi yang optimal.
2. Triple duration estimate, yaitu cara perkiraan waktu yang didasarkan atas tiga
jenis durasi waktu, yaitu
o waktu optimis (a), dugaan waktu tersingkat untuk menyelesaikan
kegiatan bila segala sesuatunya berjalan tanpa hambatan sedikitpun.
o waktu paling mungkin (m), dugaan waktu yang paling sering terjadi
dibandingkan dengan yang lainnya bila berulang-ulang dengan
kondisi yang hampir sama.
o waktu pesimis (b), dugaan waktu yang paling lama untuk
menyelesaikan kegiatan bila segalanya ada hambatan.
3. Menentukan hubungan ketergantungan antar kegiatan
Pada tahap ini ditentukan hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan lainnya.
Menyusun urutan atau hubungan antar kegiatan berdasarkan urutan
ketergantungan.
4. Membandingkan antara teori dengan kenyataan
Variable yang ada dalam skripsi ini yaitu Evaluasi waktu, diterapkan
penulis berdasarkan pada data lapangan yang diperoleh, dan data yang menjadi
indikator dari evaluasi waktu dengan menggunakan metode PERT ini adalah :
Durasi (hari).
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan tentang hasil dan pembahasan dari studi
mengenai evaluasi tentang waktu dan biaya pada proyek pembangunan asrama
LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an). Perhitungan yang dilakukan
pada Proyek Pembangunan asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil
Qur’an) di Desa Paya Peunaga Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat ini
berdasarkan pada beberapa literatur, yaitu dengan cara pengolahan data yang
meliputi data-data yang diberikan oleh perusahaan dan keseluruhan perhitungan
Penulis sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, tinjuan kepustakaan
serta metode yang digunakan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya.
4.1 Hasil
Dalam tugas akhir ini penulis ingin menyajikan bentuk penjadwalan proyek yang
dibuat dengan metode PERT. Kemudian dari penjadwalan yang sudah dibuat,
penulis akan mencoba mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan biaya
yang tidak bertambah yang berguna untuk melakukan penambahan jam kerja
sehingga proyek akan lebih cepat selesai dari penjadwalan yang telah dibuat
sebelumnya. Pembuatan penjadwalan proyek akan dibuat manual dengan metode
PERT. Penjadwalan proyek akan diketahui lintasan kritis, dimana lintasan kritis
ini memberikan informasi tentang beberapa kegiatan proyek dari seluruh kegiatan
proyek yang tidak bisa ditunda pengerjaannya, karena bila ditunda maka
keseluruhan kegiatan proyek juga ikut tertunda.
Proyek pembangunan gedung asrama LPTQ (Lembaga Pengembangan
Tilawatil Qur’an) berlangsung selama 180 hari. Proyek ini menghabiskan
anggaran sebesar Rp 1.500.000.470,82 (Satu Milyar Lima Ratus Juta Empat
Ratus Tujuh Puluh Koma Delapan Puluh Dua Rupiah).
21
4.1.1 Ketergantungan Item Pekerjaan
Berdasarkan data time schedule dari proyek maka dapat dibuat logika
ketergantungan seperti dibawah ini :
C. PEKERJAAN LANTAI II
I. PEKERJAAN BETON (MUTU K-175) C1 A,B1 21
II. PEKERJAAN BATA / PLESTERAN C2 B1,B2 14
III. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK C3 B5,C1,C2 14
IV. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA C4 B5,C1,C2 14
V. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND C5 C1,C2 7
VI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK C6 B1,B5,C2,C5 6
VII. PEKERJAAN SANITAIR C7 B6,C1,C2 7
VIII. PEKERJAAN PENANGKAL PETIR C8 C1,C2, C5 7
22
2. Pembersihan lokasi durasi 1 hari
3. Pengukuran bowplank 1 hari
4. Gudang dan Los kerja durasi 7 hari
5. Pengadaan air kerja durasi 4 hari
Kelima pekerjaan tersebut hanya pekerjaan “pembersihan lokasi” dan
“pengukuran bowplank” yang dapat di analisa karena ketiga pekerjaan lainnya
bersifat analisa Ls atau taksiran.
Pembersihan 10 11,6
252 m2 26 10m2 15m2 303,42 0,83
Lokasi m2 7m
Pengukuran 10,6
72 m 8 10m 15m 7m 85,36 0,84
Bowplank 7m
23
Tabel 4.3 Trial Error 2
Pembersihan
252 m2 26 5 m2 10m2 6 m2 7m 182 1,38
Lokasi
Pengukuran
72 m 8 3m 5m 4m 4 m 32 2,25
Bowplank
24
Tabel 4.4 Estimasi waktu pada metode PERT
DURASI YANG
DURASI DURASI
PALING
ITEM PEKERJAAN SIMBOL OPTIMIS (a) PESIMIS
MUNGKIN (m)
(HARI) (b) (hari)
(hari)
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN A 10 14 17
B. PEKERJAAN LANTAI I
I. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA B1 10 14 20
II. PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS DINDING B2 14 21 24
III. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK B3 4 6 10
IV. PEKERJAAN PLAFOND B4 6 7 10
V. PEKERJAAN SANITAIR B5 6 7 10
VI. PEKERJAAN RELLING TANGGA B6 17 21 30
C. PEKERJAAN LANTAI II
I. PEKERJAAN BETON (MUTU K-175) C1 17 21 28
II. PEKERJAAN BATA / PLESTERAN C2 10 14 20
III. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK C3 10 14 20
IV. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA C4 8 14 20
V. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND C5 6 7 10
VI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK C6 4 6 10
VII. PEKERJAAN SANITAIR C7 6 7 10
VIII. PEKERJAAN PENANGKAL PETIR C8 6 7 10
I= =13,833
II = = 14,333
III = = 20,333
IV = = 6,333
V= = 7,333
VI = = 7,333
25
VII = = 21,8333
VIII = = 21,5
IX = = 14,333
X= = 14,333
XI = = 14
XII = = 7,333
XIII = = 6,333
XIV = =7,333
XV = = 7,333
Maka didapat nilai te untuk masing-masing kegiatan dalam bentuk table 4.5
Tabel 4.5 Nilai waktu yang diharapkan (te)
ITEM PEKERJAAN te
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN 13,833
B. PEKERJAAN LANTAI I
I. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 14,333
II. PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS DINDING 20,333
III. PEKERJAAN ELECTRIKAL 6,333
IV. PEKERJAAN PLAFOND 7,333
V. PEKERJAAN SANITAIR 7,333
VI. PEKERJAAN RELING TANGGA 21,833
C. PEKERJAAN LANTAI II
I. PEKERJAAN BETON BERTULANG 21,5
II. PEKERJAAN BATA / PLESTERAN 14,333
III. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK 14,333
IV. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 14
V. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND 7,333
VI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 6,333
VII. PEKERJAAN SANITAIR 7,333
VII. PEKERJAAN PENANGKAL PETIR 7,333
26
B2
21
14 7 C1
21,833 21,5
B4
B4 B6 C2
14
14,333
7,333
B1 B5 C6 6 C5 7 C8
A
13,833 1 14,333
14
14
C2
14 C3
6
B3
S=
27
Dan nilai varians kegiatan dapat dicari dengan rumus :
V(te) = S2
Maka kedua variable ini dapat dilihat dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6 Nilai Standard Deviasi dan Varians Kegiatan pada metode PERT
Simb a b
Item Pekerjaan S V (te)
ol (hari) (hari)
Pekerjaan Sanitair
0.028
B5 6 7 0.2
Ʃ V(te) 2,508
Standard Deviasi
3.14
Dari tabel diatas dapat diketahui nilai total varians ( Ʃ V(te) ) = 2,508 dan
deviasi standar ( S ) = 3.14. Dari sifat kurva distribusi normal dimana area berada
dalam interval (TE - 3S) dan (TE + 3S) maka besar rentang 3S adalah 3 x 3.14 =
9.42. Maka kurun waktu penyelesaian proyek adalah 94 ± 9.41 hari. Perkiraan
penyelesaian proyek paling cepat adalah 94 – 9.42 = 84,58 hari ~ 85 hari. Dan
perkiraan penyelesaian proyek paling lambat adalah 94 + 9.41 = 103.42 hari ~
104 hari. Jika dalam hal ini target yang ingin dicapai adalah kurun waktu yang
paling cepat, maka nilai T(d) = 85 hari.
28
Kemungkinan/ketidakpastian mencapai target jadwal pada metode PERT
dinyatakan dengan z :
Deviasi z =
Deviasi z =
Deviasi z = -2,866
Dengan menggunakan tabel distribusi normal komulatif dengan harga z = -
2,866 maka diperoleh hasil 0,0020. Ini kemungkinan proyek untuk selesai dalam
jangka watu 85 hari hanya sekitar 0,20%. Untuk analisis selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 4.7 dan 4.8 Distribusi normal pada Konsep Probabilistik pada
daftar lampiran tabel halaman 43.
Target Distribusi
Deviasi Probabilitas/Kemungkinan
No Penyelesai Normal
z Proyek dapat Selesai 100%
an Komulatif
1 85 -2,86624 0,002 0,20%
2 86 -2,54777 0,0054 0,54%
3 87 -2,2293 0,0132 1,32%
4 88 -1,91083 0,0233 2,33%
5 89 -1,59236 0,0606 6,06%
6 90 -1,27389 0,1131 11,31%
7 91 -0,95541 0,1611 16,11%
8 92 -0,63694 0,2546 25,46%
9 93 -0,31847 0,3745 37,45%
10 94 0 0,5 50%
11 95 0,318471 0,6255 62,55%
12 96 0,636943 0,7486 74,86%
13 97 0,955414 0,8389 83,89%
14 98 1,273885 0,8888 88,88%
15 99 1,592357 0,9394 93,94%
16 100 1,910828 0,9767 97,67%
17 101 2,229299 0,9868 98,68%
18 102 2,547771 0,9948 99,48%
19 103 2,866242 0,998 99,80%
20 104 3,184713 0,99906 99,91%
29
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa:
1. kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam waktu 85 hari adalah 0.20%.
2. kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam waktu 94 hari adalah 50%.
3. kemungkinan proyek dapat diselesaiakan dalam waktu 104 hari adalah
99.91%.
4.2 Pembahasan
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
31
2. Logika ketergantungan dibuat lebih simpel sehingga mekanisme pembuatan
penjadwalan tidak menjadi rumit dan hasil penjadwalan yang dibuat lebih
mudah dimengerti.
3. Dilanjutkan dengan evaluasi biaya
32
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Ali, T.H., 1990, Prinsip – prinsip Network Planning, Jilid II, Gramedia,
Jakarta.
2. Ali, T.H., 1992, Prinsip – prinsip Network Planning, Jilid III, Gramedia,
Jakarta.
3. Chusairi, M., 2015, Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost
Trade Off pada Pembangunan Gedung, Rekayasa Teknik Sipil Vol 2 No.
2/rekat/15 (2015), 09 – 15.
33
16. Taha., 1999. Penjadwalan Proyek Menggunakan Metode PERT dan CPM,
Bina Ilmu, Surabaya.
34
LAMPIRAN A
MULAI
Perumusan Masalah
Tinjauan Kepustakaan
Pengumpulan Data
Data Sekunder :
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Time Schedule
- Daftar Harga Upah, Bahan dan
Peralatan
Pengolahan Data
Hasil dan
Pembahasan
SELESAI
35
LAMPIRAN A
LOKASI PEKERJAAN
36
LAMPIRAN A
37
LAMPIRAN A
38
LAMPIRAN A
39
LAMPIRAN C
1. Trial Error 1
Volume (V) = 252 m2
Jumlah Tenaga Kerja (n) = 26 Org
Durasi Pekerjaan oleh
1 orang/hari (D) = 10 m2 , 15 m2, 10 m2
Volume (V) = 72 m2
Jumlah Tenaga Kerja (n) = 8 Org
Durasi Pekerjaan oleh
1 orang/hari (D) = 10 m2 , 15 m2, 7 m2
Trial Error 2
Volume (V) = 252 m2
Jumlah Tenaga Kerja (n) = 26 Org
Durasi Pekerjaan oleh
1 orang/hari (D) = 10 m2 , 15 m2, 6 m2
40
10 m2 + 15 m2 + 6 m2 = 7 m2
3
7 m2 x 26 orang = 182
252 m2 = 1,38
182
Volume (V) = 72 m2
Jumlah Tenaga Kerja (n) = 8 Org
Durasi Pekerjaan oleh
1 orang/hari (D) = 3 m2 , 5 m2 , 4 m2
I= =13,833
II = = 14,333
III = = 20,333
IV = = 6,333
V= = 7,333
VI = = 7,333
41
VII = = 21,8333
VIII = = 21,5
IX = = 14,333
X= = 14,333
XI = = 14
XII = = 7,333
XIII = = 6,333
XIV = =7,333
XV = = 7,333
3. Deviasi Standard
1. 14 – 10 = 0,67
6
2. 14 – 10 = 0,67
6
3. 7 – 6 = 0,167
6
4. 21 – 17 = 0,67
6
5. 21 – 17 = 0,67
6
6. 14 – 10 = 0,67
6
7. 7 – 6 = 0,167
6
42
4. Varians Kegiatan
V(te) = S2
1. 0,672 = 0,44
2. 0,672 = 0,44
3. 0,1672 = 0,027
4. 0,672 = 0,44
5. 0,672 = 0,44
6. 0,672 = 0,44
7. 0,1672 = 0,027
2,254
5. Deviasi z
Deviasi z =
Deviasi z =
Deviasi z = -2,866
Untuk menentukan deviasi z pada tabel distribusi normal komulatif, ialah
dengan cara menyesuaikan hasil dari deviasi z. pada kasus ini deviasi z berada
pada -2,866, maka lihat deviasi z nya pada kolom z = -2,8 secara vertical dan
kolom z = 0,08 secara horizontal. Didapat nilai untuk deviasi z nya ialah 0,0020.
Untuk mendapatkan probabilitas nya nilai deviasi z = 0,0020 x 100 = 0,20%.
43