ILUSTRASI KASUS
IDENTIFIKASI PASIEN
Nama : Tn.A
No. RM : 04.56.60
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Batu Hitam
ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki berumur 43 tahun masuk IGD RSUD Natuna pada tanggal
23 Agustus 2015 dengan:
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah
Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri perut kanan bawah yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu
Keluhan ini muncul setelah pasien makan jengkol 2 hari yang lalu dalam jumlah yang
banyak
sejak saat itu pasien mengeluhkan sulit untuk buang air kecil dan nyeri
pasien sudah 3 hari tidak buang air besar
keluar urin bercampur darah tidak ada
keluar batu/ butiran pasir ketika BAK tidak ada
demam tidak ada
mual dan muntah tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
1.1 Pemeriksaan Fisik
a. Status generalis:
Kesadaran : Compos mentis
Pernafasan : 18 x/menit
Nadi : 68 x/menit
Tekanan Darah : 170/90 mmHg
Temperatur : 36,8 °C
Kepala : Konjongtiva Pucat: -/-
Sklera Ikterik -/-
Pupil : isokor, refleks cahaya +/+
Leher : JVP (5-2) cmHg
Kelenjar-kelenjar : tidak ada pembesaran
Thorax : tidak ada kelainan
Abdomen : lihat status lokalis
Ekstremitas Superior : tidak ada kelainan
Ekstremitas Inferior : tidak ada kelainan
Genitalia : tidak ada kelaian
b. Status Lokalis
Inspeksi : Datar
Palpasi : Lemas, Nyeri tekan (+), nyeri lepas (+)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+)
DIAGNOSIS KERJA :
- gagal ginjal akut ec Intoksikasi asam jengkolat
- hipertensi stg II
TERAPI
- IVFD RL loading 500 cc dilanjutkan 30 tpm
- ondansentron 1 ampul
konsultasi dr. Dini
- IVFD NaCl 28 tpm
- meylon 21 tpm
- lactulac 3x2 cth
cek AGD ------ hasil AGD normal
Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
FOLLOW UP
23 Agustus 2015
A/ Nyeri perut kanan bawah (+),
Demam (-) , mual (-), muntah (-)
DISKUSI
Telah dilaporkan suatu kasus seorang pasien anak laki-laki 43 tahun, dengan
diagnosa intoksikasi asam jengkolat + AKI dd ACKD + hipertensi stage II. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Dari anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan nyeri perut yang dirasakan sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien mengkonsumi jengkol dalam jumlah
yang banyak.Setelah itu pasien mengaku sulit untuk buang air kecil dan nyeri.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, nyeri tekan pada
perut bagian kanan.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia mikrositik hipokrom dengan
leukosit 13.740, ureum 44, kreatinin 3,16
Pada penatalaksanaan awal pasien ini diberikan infus RL loading 500 cc dan
dilanjutkan 30 tpm dan ondansentron 1 ampul. setelah dikonsulkan dengan dokter
penyakit dalam, pasien diterapi dengan NaCL 28 tpm, lactulac 3x2 sendok, furosemid
2x40 mg.
Keracunan Asam Jengkolat
Mengkonsumsi biji jengkol mentah atau setengah matang diduga berperan memberikan
potensi risiko terjadinya keracunan jengkol karena asam jengkolat yang terkandung dalam biji
jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif. Namun demikian tidak semua orang yang
mengkonsumsi jengkol akan mengalami keracunan karena faktor utama penyebab kejadian
keracunan akibat jengkol tergantung pada daya tahan tubuh seseorang, dalam hal ini kondisi
lambungnya, bukan usia biji jengkol, jumlah jengkol yang dikonsumsi, atau cara memasaknya.
Seseorang yang mengkonsumsi jengkol dalam kondisi lambung yang asam akan lebih berisiko
mengalami keracunan.
Keracunan jengkol dapat terjadi akibat mengkristalnya asam jengkolat dalam suasana
asam yang bentuknya menyerupai jarum roset yang sukar larut dalam air, baik dalam suasana
asam maupun basa. Kristal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran kencing (tractus
urinarius) dan juga dalam ginjal sehingga pada kasus yang parah dapat menyebabkan kerusakan
ginjal. Oleh karena itu, asam jengkolat dikatakan bersifat nefrotoksik atau toksik terhadap ginjal.
Gejala Keracunan Asam Jengkolat
Seseorang yang mengkonsumsi jengkol umumnya akan menghasilkan bau jengkol pada
napas, mulut, dan urinnya. Keluhan gejala akibat keracunan umumnya timbul 5 – 3
12 jam setelah seseorang mengkonsumsi jengkol. Gejala yang timbul dapat berupa nyeri
perut yang kadang-kadang disertai muntah, serangan kolik dan nyeri saat berkemih, disuria
(gangguan berkemih), dan hematuria (darah di dalam urin). Adanya darah dalam urin disebabkan
oleh adanya luka pada lambung, saluran kemih, bahkan ginjal akibat terkena kristal asam
jengkolat yang tajam.
Jika berlanjut, dapat terjadi gagal ginjal akut yang ditandai dengan fase oliguri-anuria
(pengeluaran urin yang sangat sedikit hingga tidak dapat keluar), yang kemudian diikuti dengan
fase poliuria (volume urin yang sangat besar dalam periode tertentu).
Pada pemeriksaan urin dengan mikroskop di laboratorium, dapat ditemukan hablur asam
jengkolat berupa jarum runcing yang kadang-kadang bergumpal menjadi ikatan atau berupa roset.
Penatalaksanaan Keracunan Asam Jengkolat
Keracunan asam jengkolat ringan (nyeri pinggang dan nyeri pada perut) umumnya dapat
diobati dengan minum air yang banyak serta pemberian natrium bikarbonat 2 gram sebanyak 4
kali sehari secara oral hingga gejala hilang (asimptomatis). Sedangkan bila terjadi gejala
keracunan berat (oliguria, hematuria, anuria atau tidak dapat minum), maka penderita perlu
dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Tindakan yang dilakukan di rumah sakit berupa:
a. Bantuan Hidup Dasar (ABCs of Life Support).
b. Pemantauan ketat status cairan dan elektrolit pasien karena kondisi pasien dapat
memburuk secara tiba-tiba dan berat.
c. Pemberikan cairan intravena dan elektrolit jika diperlukan untuk mengembalikan dan
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
e. Jika terjadi gagal ginjal akut maka diberikan natrium bikarbonat melalui infus dengan
dosis yang disesuaikan hasil analisis gas darah.