Anda di halaman 1dari 20

Princess Zhania Fitri Febrilia

30101800189

SEKENARIO

A four-years old boy is admitted to the emergency room of Sultan Agung Islamic Hospital,
brought by his parent with chief complaint of bloating. From alloanamnesis shows another
symptoms including intermittent abdominal pain, fever and decreasing urin output. He has
not passed stool and fart since two days ago with only red currant jelly stool. The patient has
been experiencing vomiting containing food. For the last one day the vomit has a yellow
greenish color. Ten days before he had frequently diarrhea about 5 times per day. The
physical examination findings include abdominal distention, bowel movement increased
bowel sound, a metallic sound and hipertympany to percussion. A sausage shape mass is
palpable in the upper right of abdominal region with the sense of emptiness in the lower right
abdominal region. From rectal toucher findings pseudo portio and blood on the glove

Seorang bocah lelaki berusia empat tahun dirawat di ruang gawat darurat Rumah Sakit Islam
Sultan Agung, dibawa oleh orang tuanya dengan keluhan kembung. Dari alloanamnesis
menunjukkan gejala lain termasuk nyeri perut intermiten, demam dan penurunan output urin.
Dia belum melewati feses dan kentut sejak dua hari lalu hanya dengan feses jeli kismis
merah. Pasien telah mengalami muntah yang mengandung makanan. Untuk satu hari terakhir
muntah memiliki warna kuning kehijauan. Sepuluh hari sebelumnya dia sering diare sekitar 5
kali sehari. Temuan pemeriksaan fisik meliputi distensi abdomen, pergerakan usus
meningkatkan bunyi usus, bunyi metalik, dan hipertimani pada perkusi. Massa bentuk sosis
teraba di kanan atas daerah perut dengan rasa kekosongan di daerah perut kanan bawah. Dari
temuan rectal toucher pseudo portio dan darah pada sarung tangan

Step 1

1. Red currant jelly stool : feses yang berdarah dan berlendir


2. abdominal distention
3. metallic sound : suara bising seperti dentingan metal
4. hipertympany
5. rectal toucher
6. Pseudo portio : sebuah massa yang ditemukan saat rectal toucher/colok dubur

step 2
1. Jelaskan Anatomi, fisiologi, dan histologi organ intraabdominal?
2. Apa etiologinya?
3. Mengapa bisa ditemukan massa bentuk sosis dan rasa kehampaan pada
pemeriksaan perut?
4. Mengapa anak-anak muntah warna kuning kehijauan?
5. Mengapa anak merasa kembung?
6. Mengapa anak-anak menunjukkan gejala sakit perut yang berselang-seling,
demam, dan penurunan produksi urin?
7. Apa penyebab mual dan muntah?
8. Mengapa anak-anak sering mengalami diare sepuluh hari sebelumnya?
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

9. Mengapa anak-anak tidak buang air besar dan kentut 2 hari yang lalu hanya
dengan bangku jelly merah?
10. Mengapa dari RT ditemukan pseudo portio dan darah di sarung tangan?
11. Apa patofisiologi dan patogenesis ileus obstructif dan skenario intususepsi?
12. Apa Diagnosis dan DD skenario?
13. apa pemeriksaan penunjang dan tatalaksana dari kasus skenario?
14. Mengapa dapat ditemukan distensi abdomen, peningkatan pergerakan usus,
dan bunyi metalik dan hiperpus pada perkusi?
15. Apa manifestasi klinis dari skenario?
16. Bagaimana cara mendiagnosis kasus skenario?
17. Apa komplikasi kasus?

Step 3
1. Jelaskan Anatomi, fisiologi, dan histologi organ intraabdominal?
Anatomi

Fisiologi
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

Gaster  bolus  sfingter cardiac dicerna makanan yang mengandung lemak dan
protein yang mana sel G merangsang gastrin dikeluarkan olel sel parietal  HCL 
merubah pepsinogen (sel utama) pepsin Memecah protein dan protease. Lipase
trigleserid sebagian  trigleserid sepenuhnya. Renin  menggumpalkan protein
(bayi). Kimus  duodenum melewati sfingter pilorica ( makanan dikirim
sebagian)adanya amylase pancreas (memecah disakarida sebagian  disakarida
sepenuhnya), lipase pancreas ( triglesrid sepenuhnya  as, lemak dan 2
monogliserol) jejunum ( disakaridase  disakarida  monosakarida (maltase,
sukrase, lactase), ribonuklease, deoksinuklease nukleotida2, endopetidase ( tripsin
dan kemotripsin hidrolisis pepton dan protease  polipeptida  eksopeptidase 
peptide)
Lemak sebelum dicerna olh lipase pancreas dimulsikan oleh empedu pancreas 
merangsang getah pancreas  menghasilkan enzim. --> ada pemilahan air dan zat
tida berguna dibawa ke intestinum crissum  caecum --> kenapa sering terjadi
obstruksi Karena perbedaan motilitas, intestinum crissum lebih lambat > intestinum
tenue. Adanya absorb si air dan Na, supaya terbentuk fese yang semi padat dibantu
bakteri flora normal ( manfaat :imunitas ( melawan pathogen), membantu
pembusukan makanan sisa) Konstipasi : air dan Na yang diserap terlalu banyak 
Feses keras atau kolonisasi bakteri terlalu banyak  diare

Histologi
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

2. Apa etiologinya?
Pada anak – anak
• 90% merupakan kasus idiopatik yaitu intusepsi karena gerakan peristaltik usus yang
tidak terkoordinasi, hiperplasia limfoid, dan infeksi gastrointestinal.
• 10% merupakan intususepsi sekunder, yaitu intusepsi karena patologi pada usus,
seperti massa fokal atau abnormalitas dinding usus.
Pada dewasa
• 90% merupakan intususepsi sekunder, yaitu intususepsi karena patologi pada usus,
seperti karsinoma, polip, divertikulum kolon, striktur, atau neoplasma jinak

Epidemiologi
• 80-90% dari kasus obstruksi usus pada anak .
• Insidensi usia 3 bulan – 3 tahun . Puncak insiden usia 5 – 10 bulan.
• Sering terjadi pada anak yang sehat dengan status gizi yang baik.
• Terdapat riwayat ISPA atau Gastroenteritis ( adenovirus/rotavirus )
Ascraft, Pediatric Surgery 8 edition, 2010

ETIOLOGI OBSTRUKSI USUS


Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

1) Perlekatan usus atau adhesi, dimana pita fibrosis dari jaringan ikat
menjepit usus.
2) Jaringan parut karena ulkus, pembedahan terdahulu atau penyakit
crohn.
3) Hernia inkarserata, usus terjepit di dalam pintu hernia.
4) Neoplasma
5) Intususepsi
6) Volvulus
7) Benda asing, kumpulan cacing askaris
8) Batu empedu yang masuk ke usus melalui fistula kolesisenterik.
9) Penyakit radang usus, striktur, fibrokistik, dan hematoma.
(mansjoer, 2000)
3. Mengapa bisa ditemukan massa bentuk sosis dan rasa kehampaan pada
pemeriksaan perut?
4. Mengapa anak-anak muntah warna kuning kehijauan?
PATOFISIOLOGI MUNTAH

Muntah dipicu oleh adanya impuls afferent yang menuju pusat muntah, yang terletak
di medulla otak. Impuls tersebut diterima dari pusat sensori seperti chemoreceptor
trigger zone (CTZ), korteks serebral, serta visceral afferent dari faring dan saluran
cerna. Impuls afferent yang sudah terintegrasi dengan pusat muntah, akan
menghasilkan impuls efferent menuju pusat salivasi, pusat pernafasan, daerah
saluran cerna, faring, dan otot otot perut yang semuanya bersinergi memicu proses
muntah. Nah dari sini terlihat alasan ketika muntah terjadi nafas tidak beraturan,
terengah- engah, keringat, kontraksi perut, ataupun keluar saliva/air liur. Penyebab
dan proses terjadinya muntah dapat dilihat pada gambar berikut:

CTZ merupakan daerah kemosensori utama pada proses emesis/muntah dansering


dipicu oleh senyawa senyawa kimia. Obat obat sitotoksik pun memicu emesismelalui
mekanisme berinteraksi dengan CTZ. Beberapa neurotransmiter dan reseptor terdapat
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

di pusat muntah, CTZ, dan saluran cerna, meliputi kolinergik,


histaminik,dopaminergik, opiat, serotonergik, neurokinin, serta benzodiazepin. Nah
dari sini jugaterlihat bahwa adanya stimulasi pada satu ataupun beberapa reseptor ini
akan memicu muntah. Itulah sebabnya, mekanisme kerja obat antiemetik akan
berkutat dalammenghambat ataupun mengantagonis reseptor emetogenik tersebut
seperti terlihat pada gambar berikut :

5. Mengapa anak merasa kembung?


Jawab: karena adanya akumulasi gas dalam abdomen karena pada pasien
tersebut tidak mengalami flatus .
Kembung
Untuk memahami kembung ada 2 hal yang harus diketahui:
1. Gejala/bloating: merupakan perasaan (subyektif) perut seperti lebih
besar
dari normal, jadi merupakan suatu tanda atau gejala ketidaknyamanan,
merupakan
hal yang lebih ringan dari distention.
2. Tanda/distention: merupakan hasil pemeriksaan fisik (obyektif) dimana
didapatkan bahwa perut lebih besar dari normal, bisa didapatkan dari
observasi
saat menggunakan baju jadi kesempitan dan lambung jelas lebih besar
dari biasanya

Ada 3 hal yang dapat menyebabkan membesarnya ukuran perut dan


harus dibedakan, yaitu air,udara, dan jaringan dalam perut.
Kembung dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:
1. Berkelanjutan, biasanya akibat adanya massa atau pembesaran organ
dalam
perut seperti tumor, cairan (asites), atau jaringan lemak (kegemukan)
2. Sementara/hilang timbul , yang berhubungan dengan peningkatan gas
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

atau
cairan dalam lambung, usus halus maupun usus besar.
Penyebab kembung:
1. Produksi gas yang berlebihan
Produksi gas yang berlebihan biasanya disebabkan oleh bakteri, melalui
3
mekanisme. Pertama, jumlah gas yang dihasilkan oleh setiap individu
tidak sama
sebab ada bakteri tertentu yang menghasilkan banyak gas sementara
yang lainnya tidak. Kedua, makanan yang sulit dicerna dan diabsorbsi di
usus halus menyebabkan banyaknya makanan yang sampai di usus besar
sehingga makanan yang harus dicerna bakteri akan bertambah dan gas
yang dihasilkan bertambah banyak. Contohnya adalah pada kelainan
intoleransi laktosa, sumbatanpankreas, dan saluran empedu. Ketiga,
karena keadaan tertentu bakteri tumbuh dan berkembang di usus halus
dimana biasanya seharusnya di usus besar. Biasanya hal ini berpotensi
meningkatkan flatus (buang angin/kentut).
2. Sumbatan mekanis
Sumbatan dapat terjadi di sepanjang lambung sampai rectum, jika
bersifat
sementara dapat menyebabkan kembung yang bersifat sementara.
Contohnya adalah adanya parut di katub lambung yang dapat
mengganggu aliran dari lambung ke usus. Sesudah makan makanan
bersama udara tertelan, kemudian setelah 1-2 jamlambung mengeluarkan
asam dan cairan dan bercampur dengan makanan untuk

membantu pencernaan. Jika terdapat sumbatan yang tidak komplit makan


makanan
dan hasil pencernaan dapat masuk ke usus dan dapat mengatasi
kembung. Selain
itu kondisi feces yang terlalu keras juga dapat menjadi sumbatan yang
dapat
memperparah kembung.
3. Sumbatan fungsional
Yang dimaksud sumbatan fungsional adalah akibat kelemahan yang
tejadi pada
otot lambung dan usus sehingga gerakan dari saluran cerna tidak baik
yang
menyebabkan pergerakan makanan menjadi lambat sehingga terjadi
kembung. Hal ini bisa terjadi pada penyakit gastroparesis, irritable bowel
syndrome(IBS) dan
Hirschprung's. Selain itu faktor makanan seperti lemak juga akan
memperlambat
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

pergerakan makanan, gas, dan cairan ke saluran cerna bawah yang juga
berakibat
kembung. Serat yang digunakan untuk mengatasi sembelit juga dapat
menyebabkan
kembung tanpa adanya peningkatan jumlah gas, namun adanya kembung
ini
disebabkan oleh melambatnya aliran gas ke usus kecil akibat serat.
4. Hipersensitifitas saluran cerna
Beberapa orang ada yang memang hipersensitif terhadap kembung ,
mereka
merasakan kembung padahal jumlah makanan, gas, dan cairan di saluran
cerna
dalam batas normal, biasanya bila mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6218/1/bedah-budi
%20irawan.pdf

6. Mengapa anak-anak menunjukkan gejala sakit perut yang berselang-seling,


demam, dan penurunan produksi urin?
7. Apa penyebab mual dan muntah?
Muntah merupakan suatu cara dimana traktus gastrointestinal
membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian
atas traktus gastrointestinal teriritasi sangat luas ,sangat
mengembang,atau bhkan sangat terangsang.Distensi yang
berlebihan atau iritasi duodenum menyebabkan suatu rangsangan
khusus yang kuat untuk muntah.impuls ditransmisikan oleh saraf
vagal maupun oleh saraf simpatis kepusat muntah bilateral
dimedula.
I. Antiperistaltis sebagai pendahuluan terhadap muntah
• Pada awal dari iritasigastrointestinal atau distensi yang berlebihan
antiperistaltis mulai terjadi.antiperistaltis dapat dimulai sejauh
ileum.dan gelombang antiperistaltis bergerak mundur naik keusus
halus.kemudian pada bagian atas traktus gastrointestinal terutama
duodenum menjadi sangat meregang hal ini menjadi faktor pencetus
yang menimbulkan muntah yang sebenarnya.pada saat muntah
terjadi kontraksi intrinsik kuat terjadi baik diduodenum maupun
lambung bersama dengan relakasi sebagian dari sfingter esofagus
bagian bagian bawah ,sehingga membuat muntahan mulai bergerak
dari esofagus.
II. Faktor Pencetus
1. Distensi yg berlebihan atau iritasi duodenum
Impuls ditransmisikan baik oleh saraf aferen vegal maupun oleh saraf
simpatis ke pusat muntah bilateral di medula, yg terletak di dekat
traktus solitarius lebih kurang pd tingkat nukleus motorik dorsalis
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

vagus. Reaksi motorik otomatis yg sesuai kemudian menimbulkan


perilaku muntah.
2. Impuls saraf yg timbul pd daerah otak di luar pusat muntah
Terutama berlaku pd daerah kecil yg terletak bilateral pd lantai
ventrikel keempat dekat daerah postrema dan disebut zone pencetus
kemoreseptor. Perangsangan elektrik pd daerah ini jg mencetuskan
muntah; yg lebih penting, pemakaian obat-obat tertentu, termasuk
apomorfin, morfin, dan beberapa derivat digitalis, dpt scr langsung
merangsang zone pencetus kemoreseptor dan memulai muntah.
3. Gerakan perubahan arah tubuh yg cepat
Gerakan merangsang reseptor dari labirin, dan impuls ditransmisikan
terutama melalui inti-inti vestibular ke dalam serebulum, kemudian
ke zone pencetus kemoreseptor, dan akhirnya ke pusat muntah
untuk menyebabkan muntah.
4. Berbagai rangsangan psikis
Penglihatan yg mengganggu, bau yg memuakkan dan faktor
psikologi lain yg sesuai. Hubungan saraf yg tepat terhadap efek-efek
ini tidak diketahui, walaupun mungkin impuls melewati secara
langsung pusat muntah dan tidak melibatkan zone perangsangan
kemoreseptor.
Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall
Adanya sumbatan di usus adanya penyempitan lumen, makanan yg
masuk terakumulasi menyebabkan distensi, isi lambung akan
tersumbatan di proksimal adanya kompensasi hiperperistaltik ,
lama”peristaltik menurun adanya akumulasi isi lambung lalu distensi
lumen timbul gerakan antiperistaltik  muntah

8. Mengapa anak-anak sering mengalami diare sepuluh hari sebelumnya?


Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

9. Mengapa anak-anak tidak buang air besar dan kentut 2 hari yang lalu hanya
dengan bangku jelly merah?

RED CURRANT JELLY STOOL

10. Mengapa dari RT ditemukan pseudo portio dan darah di sarung tangan?
11. Apa patofisiologi dan patogenesis ileus obstructif dan skenario intususepsi?
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

12. Apa Diagnosis dan DD skenario?


Dx : Keadaan masuknya segmen usus proksimal ke dalam segmen usus bagian
distalnya, yang umumnya akan berakhir dengan obstruksi usus strangulasi.

. Jiang J, et al. Childhood Intussusception: A Literature Review. PLoS


ONE. 2015; 8(7): 1-12.

13. apa pemeriksaan penunjang dan tata laksana dari kasus skenario?
Pemeriksan Laboratorium
- Tes darah:
Leukositosis ,dengan shift to the left.
- Endoskopi:
Jika ada dugaan obstruksi lambung
- Pencitraan radiologi dengan kontras (Barium enema)
Menunjukkan gerakan lambat barium melalui lumen yang paten.
Harrisons Principles of internal medicine,16 th edition; IKA Nelson
volume 2 edisi 15; At a glance medicine patrick Davey , 2005
Pemeriksaan radiografi abdomen:
- Obstruksi mekanis usus halus: adanya udara dalam usus halus, tetapi
tidak terdapat dalam colon
- Obstruksi colon: adanya gas di seluruh colon, tetapi sedikit atau tidak
ada gas dalam usus halus
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

• Bila foto polos tidak memberikan kepastian diagnosis akhir, dilakukan


pemeriksaan radiografi dengan barium untuk mengetahui letak obstruksi.
Patofisiologi, Sylfia A. Price & Lorraine M. Wilson

Penatalaksanaan
o Koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan
o Menghilangkan peregangan dan muntah dengan melakukan intubasi
nasogastrik dan dekompresi
o Memperbaiki peritonitis dan syok ( bila ada )
o Menghilangkan obstruksi ( pembedahan ) untuk memulihkan
kontinuitas dan fungsi usus kembali normal
Patofisiologi, Sylfia A. Price & Lorraine M. Wilson

14. Mengapa dapat ditemukan distensi abdomen, peningkatan pergerakan usus,


dan bunyi metalik dan hiperpus pada perkusi?
Metalic sound
- Bila ada penyumbatan, kan peristaltik terus menerus
- Metalic sound : ada obstruksi, waktu lewat di bagian osbstruksi terdengar
suara tambahan
Distensi abdomen
Ada kongestif (atau karena yg lain), dan karena bentuk usus yg berkelak
kelok, sehingga saat ada satu bagian yg membesar lumen yg lain ikut
membesar
- Karena bekerja keras dan ada sumbatan , semakin banyak gas yg terbentuk

15. Apa manifestasi klinis dari skenario?


Kolik abdomen
Anak sehat dan gizi baik tiba-tiba menangis saat serangan dan kembali
normal di antara serangan. Disertai pucat, fleksi tungkai bawah
• Nyeri bersifat episodik (akan menghilang)
• Serangan nyeri akan berulang dan makin lama makin sering Kolik abdomen
Muntah frekuen
• Awalnya karena mekanisme proteksi (berisi makanan / minuman)
• Selanjutnya karena proses obstruksi (berwarna hijau) Muntah frekuen
Buang air besar
• Awalnya berak bencampur lendir dan darah
(current jelly stool)
• Selanjutnya hanya lendir dan darah (red current jelly) Buang air besar

.Jiang J, et al. Childhood Intussusception: A Literature Review. PLoS


Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

16. Bagaimana cara mendiagnosis kasus skenario?


Untuk menegakkan diagnosis intususepsi didasarkan pada anamnesis,
pemeriksaan fisik, laboratorium dan radiologi.

ANAMNESIS
Gejala klinis yang menonjol dari intususepsi adalah suatu trias gejala yang terdiri
dari :

1. Nyeri perut yang datangnya secara tiba-tiba, nyeri bersifat hilang timbul. Nyeri
menghilang selama 10-20 menit, kemudian timbul lagi serangan baru.

2. Teraba massa tumor di perut bentuk curved sausage pada bagian kanan atas, kanan
bawah, atas tengah, kiri bawah atau kiri atas.

3. Buang air besar campur darah dan lendir yang disebut red currant jelly stool.

Bila penderita terlambat memeriksakan diri, maka sukar untuk meraba adanya tumor,
oleh karena itu untuk kepentingan diagnosis harus berpegang kepada gejala trias
intususepsi. Mengingat intususepsi sering terjadi pada anak berumur di bawah satu
tahun, sedangkan penyakit disentri umumnya terjadi pada anak-anak yang mulai
berjalan dan mulai bermain sendiri maka apabila ada pasien datang berumur di bawah
satu tahun, sakit perut yang bersifat kolik sehingga anak menjadi rewel sepanjang
hari/malam, ada muntah, buang air besar campur darah dan lendir maka pikirkanlah
kemungkinan intususepsi.

The Brighton Collaboration Intussuseption Working Group mendirikan sebuah


diagnosis klinis menggunakan campuran dari kriteria minor dan mayor. Strasifikasi
ini membantu untuk membuat keputusan berdasarkan tiga level dari pembuktian
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

untuk membuktikan apakah kasus tersebut adalah intususepsi.

KRITERIA MAYOR
1. Adanya bukti dari obstruksi usus berupa adanya riwayat muntah hijau, diikuti
dengan distensi abdomen dan bising usus yang abnormal atau tidak ada sama sekali.

2. Adanya gambaran dari invaginasi usus, dimana setidaknya tercakup hal-hal


berikut ini: massa abdomen, massa rectum atau prolaps rectum, terlihat pada
gambaran foto abdomen, USG maupun CT Scan.

3. Bukti adanya gangguan vaskularisasi usus dengan manifestasi perdarahan


rectum atau gambaran feses “red currant jelly” pada pemeriksaan “Rectal Toucher“.

KRITERIA MINOR

 Bayi laki-laki kurang dari 1 tahun


 Nyeri abdomen
 Muntah
 Lethargy
 Pucat
 Syok hipovolemi
 Foto abdomen yang menunjukkan abnormalitas tidak spesifik.

Berikut ini adalah pengelompokkan berdasarkan tingkat pembuktian, yaitu :

1. LEVEL 1 – DEFINITE (DITEMUKANNYA SATU KRITERIA DI BAWAH


INI)

1. Kriteria Pembedahan – Invaginasi usus yang ditemukan saat pembedahan

2. Kriteria Radiologi – Air enema atau liquid contrast enema menunjukkan


invaginasi dengan manifestasi spesifik yang bisa dibuktikan dapat direduksi
oleh enema tersebut.

3. Kriteria Autopsi – Invagination dari usus

2. LEVEL 2 – PROBABLE (SALAH SATU KRITERIA DI BAWAH)

1. Dua kriteria mayor

2. Satu kriteria mayor dan tiga kriteria minor


Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

3. LEVEL 3 – POSSIBLE

Empat atau lebih kriteria minor

AKUT ABDOMEN : suatu keadaan akut pd abdomen yang perlu penangan


operasi segera, jika tidak dioperasi akan terjadi kematian

Pada bayi maupun anak yang dicurigai intususepsi atau invaginasi,


penatalaksanaan lini pertama sangat penting dilakukan untuk mencegah
komplikasi yang lebih lanjut. Selang lambung (Nasogastric tube) harus
dipasang sebagai tindakan kompresi pada pasien dengan distensi abdomen
sehingga bisa dievaluasi produksi cairannya. Setelah itu, rehidrasi cairan
yang adekuat dilakukan untuk menghindari kondisi dehidrasi dan pemasangan
selang catheter untuk memantau ouput dari cairan. Pemeriksaan darah lengkap
dan elektrolit darah dapat dilakukan.

“Pneumatic” atau kontras enema masih menjadi pilihan utama untuk diagnosa
maupun terapi reduksi lini pertama pada intususepsi di banyak pusat kesehatan.
Namun untuk meminimalisir komplikasi, tindakan ini harus dilakukan dengan
memperhatikan beberapa panduan. Salah satunya adalah menyingkirkan
kemungkinan adanya peritonitis, perforasi ataupun gangrene pada usus. Semakin
lama riwayat perjalanan penyakitnya, semakin besar kemungkinan kegagalan dari
terapi reduksi tersebut.

1. TINDAKAN NON OPERATIF


 Hydrostatic Reduction
Metode reduksi hidrostatik tidak mengalami perubahan signifikan sejak
dideskripsikan pertama kali pada tahun 1876. Meskipun reduksi hidrostatik
dengan menggunakan barium di bawah panduan fluoroskopi telah menjadi metode
yang dikenal sejak pertengahan 1980-an, kebanyakan pusat pediatrik
menggunakan kontras cairan saline (isootonik) karena barium memiliki potensi
peritonitis yang berbahaya pada perforasi intestinal.

Berikut ini adalah tahapan pelaksanaannya :


1. Masukkan kateter yang telah dilubrikasi ke dalam rectum dan difiksasi kuat diantara
pertengahan bokong.

2. Pengembangan balon kateter kebanyakan dihindari oleh para radiologis sehubungan


dengan risiko perforasi dan obstruksi loop tertutup.

3. Pelaksanaannya memperhatikan “Rule of three” yang terdiri atas :


(1) reduksi hidrostatik dilakukan setinggi 3 kaki di atas pasien
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

(2) tidak boleh lebih dari 3 kali percobaan


(3) tiap percobaan masing-masing tidak boleh lebih dari 3 menit.

4. Pengisian dari usus dipantau dengan fluoroskopi dan tekanan hidrostatik konstan
dipertahankan sepanjang reduksi berlangsung.

5. Reduksi hidrostatik telah sempurna jika media kontras mengalir bebas melalui katup
ileocaecal ke ileum terminal. Reduksi berhasil pada rentang 45-95% dengan kasus
tanpa komplikasi.

Selain penggunaan fluoroskopi sebagai pemandu, saat ini juga dikenal reduksi
menggunakan air (dilusi antara air dan kontras soluble dengan perbandingan 9:1)
dengan panduan USG. Keberhasilannya mencapai 90%, namun sangat tergantung
pada kemampuan expertise USG dari pelakunya.

Teknik non pembedahan ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan


reduksi secara operatif. Diantaranya yaitu : penurunan angka morbiditas, biaya,
dan waktu perawatan di rumah sakit.

 Pneumatic Reduction
Reduksi udara pada intususepsi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1897 dan cara
tersebut telah diadopsi secara luas hingga akhir tahun 1980. Prosedur ini dimonitor
secara fluroskopi sejak udara dimasukkan ke dalam rectum. Tekanan udara
maksimum yang aman adalah 80 mmHg untuk bayi dan 110-120 mmHg untuk anak.
Penganut dari model reduksi ini meyakini bahwa metode ini lebih cepat, lebih aman
dan menurunkan waktu paparan dari radiasi. Pengukuran tekanan yang akurat dapat
dilakukan, dan tingkat reduksi lebih tinggi daripada reduksi hidrostatik. Berikut ini
adalah langkah-langkah pemeriksaannya :

1) Sebuah kateter yang telah dilubrikasi ditempatkan ke dalam rectum dan


direkatkan dengan kuat.

2) Sebuah manometer dan manset tekanan darah dihubungkan dengan kateter,


dan udara dinaikkan perlahan hingga mencapai tekanan 70-80 mmHg
(maksimum 120 mmHg) dan diikuti dengan fluoroskopi. Kolum udara akan
berhenti pada bagian intususepsi, dan dilakukan sebuah foto polos.

3) Jika tidak terdapat intususepsi atau reduksinya berhasil, udara akan teramati
melewati usus kecil dengan cepat. Foto lain selanjutnya dibuat pada sesi ini,
dan udara akan dikeluarkan duluan sebelum kateter dilepas.

4) Untuk melengkapi prosedur ini, foto post reduksi (supine


dan decubitus/upright views) harus dilakukan untuk mengkonfirmasi ketiadaan
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

udara bebas.

5) Reduksi yang sulit membutuhkan beberapa usaha lebih. Penggunaan glucagon


(0.5 mg/kg) untuk memfasilitasi relaksasi dari usus memiliki hasil yang
beragam dan tidak rutin dikerjakan.

2. TINDAKAN OPERATIF
Apabila diagnosis intususepsi yang telah dikonfirmasi oleh x-ray, mengalami
kegagalan dengan terapi reduksi hidrostatik maupun pneumatik, ataupun ada bukti
nyata akan peritonitis difusa, maka penanganan operatif harus segera dilakukan.

Prosedur operatif:

 Insisi
1) Antibiotik intravena preoperatif profilaksis harus diberikan 30 menit
sebelum insisi kulit.

2) Pasien diposisikan terlentang dan sayatan kulit sisi kanan perut melintang
dibuat sedikit lebih rendah daripada umbilikus (Gambar 12). Sayatan bisa dibuat
sejajar, di bawah atau di atas umbilikus, tergantung pada derajat intususepsi.

 Diseksi
Teknik pemisahan otot dimulai dari eksternal, obliqus internus, dan fascia
transversalis.

1) Usus yang mengalami intususepsi secara hati-hati dijangkau dari luka


operasi dan reduksi dilakukan dengan lembut, meremas usus distal ke apex
bersamaan dengan tarikan lembut dari usus proksimal untuk membantu
reduksi (Gambar 13). Traksi yang kuat atau menarik usus intususeptum
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

dari intususipien harus dihindari, karena ini dapat dengan mudah


mengakibatkan cedera lebih lanjut pada usus besar.

2) Setelah reduksi, kondisi umum ileum terminal yang mengalami intususepsi


harus dinilai dengan hati-hati (Gambar 14).

Kadang-kadang, reseksi usus segmental diperlukan jika reduksi tidak dapat


dicapai atau usus nekrotik diidentifikasi setelah reduksi. Umumnya, ileum
terminal yang direduksi muncul kehitaman dan menebal pada palpasi. Penempatan
spons yang hangat dan lembab selama beberapa menit dapat meningkatkan perfusi
jaringan lokal, sehingga, berpotensi menghindari reseksi bedah yang tidak perlu.
Appendektomi standar dilakukan jika dinding cecal berdekatan adalah normal
(Gambar 15).
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

3) Menutup

4) Setelah reduksi dicapai atau reseksi dilakukan (jika diperlukan) dan


hemostasis dipastikan, penutupan fasia perut dilakukan di lapisan
menggunakan benang absorbable 3-0.

5) Kulit reapproximated dengan jahitan subcuticular 5-0 yang diserap.

17. Apa komplikasi kasus?


Jawab :
Intususepsi dapat menyebabkan :
1) terjadinya obstruksi usus.
2) dehidrasi dan aspirasi dari emesis yang terjadi
3) Iskemia dan nekrosis usus dapat menyebabkan perforasi dan sepsis
4) Nekrosis yang signifikan pada usus dapat menyebabkan komplikasi yang
berhubungan dengan “short bowel syndrome”
5) Meskipun di terapi dengan reduksi operatif maupun radiografik, striktur dapat
muncul dalam 4-8 minggu pada usus yang terlibat

Emesis (muntah) : suatu proses mengeluarkan isi lambung secara paksa melalui
relaksasi otot/ sphincter esophagus bagian dan terbukanya mulut atau semburan
dengan paksa isi lambung melalui lambung
Princess Zhania Fitri Febrilia
30101800189

Short bowel syndrome : suatu kondisi di mana nutrisi tidak benar diserap
(malabsorpsi) akibat penyakit usus yang parah atau operasi pengangkatan sebagian
besar usus kecil. Ketika sebagian usus kecil dihilangkan dengan pembedahan, atau
karena cacat yang terjadi sebelum lahir (cacat bawaan), kemungkinan permukaaan
usus tidak cukup luas untuk menyerap nutrisi makanan.

Anda mungkin juga menyukai