Anda di halaman 1dari 4

PENGABDIAN MASYARAKAT

TERAPI RELAKSASI SPIRITUAL BAGI KELUARGA THALASEMIA


KABUPATEN JOMBANG
Spiritual Relaxation Therapy for Family with Thalassemia Sufferer Jombang

1
Ana Farida Ulfa, 2Pujiani dan 3Edi Wibowo
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
Email: anafaridaulfa@fik.unipdu.ac.id

Abstrak
Thalasemia merupakan penyakit kelainan bawaan (genetik), dimana umur sel darah merah menjadi sangat
pendek, sehingga penderita akan selalu memerlukan transfusi darah seumur hidup.Dampak penyakit ini tidak
hanya secara fisiologis, namun juga pada aspek sosial dan spiritual baik bagi penderita maupun keluarga.
Relaksasi adalah teknik atau upaya sejenak yang dilakukan oleh seseorang untuk melupakan kecemasan, dan
mengistirahatkan pikiran. Relaksasi spiritual diharapkan mampu membantu pasien thalasemia dan keluarganya
agar dapat menerima sakitnya dengan baik. Selain itu dengan relaksasi spiritual pasien dapat memiliki kualitas
hidup yang lebih baik.Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh dosen FIK Unipdu yang bekerja sama
dengan paguyuban orang tua penderita thalasemia Kabupaten Jombang, dengan total peserta 60 orang anak
thalasemia dan orang tuanya. Bentuk kegiatannya adalah pelatihan dan terapi relaksasi spiritul yang difasilitasi
oleh tim pengabmas.
Hasil dari kegiatan penabdian masyarakat ini, keluarga merasa senang dan puas dengan kegiatan pelatihan dan
terapi relaksasi spiritual. Secara individu pasien thalasemia maupun keluarga merasakan dampak positif setelah
terapi, antara lain: tubuh segar, nyeri kepala atau pusing hilang, capek hilang, merasa lebih tenang.
Kendala yang ditemukan tim pengabdian masyarakat selama kegiatan, sehingga mengurangi keberhasilan anak
thalasemia dan keluarga mengikuti pelatihan dan terapi relaksasi spiritual adalah; (1) Usia anak thalasemia,
(2) Dukungan keluarga, (3) Suasana lingkungan. Berdasarkan kendala tersebut saran yang dapat diberikan
adalah pada pasien thalasemia yang masih kecil, yang melakukan relaksasi adalah orang tua yang ditujukan
untuk anak yang sakit. Keluarga dapat memberikan dukungan kepada anak thalasemia untuk bisa melkaukan
terapi secara mandiri dengan melakukan terapi bersama-sama. Terapi relaksasi spiritual sangat baik dilakukan
secara rutin sebelum tidur malam.

Kata kunci: relaksasi spiritual, thalasemia

Abstrak

Thalassemia is a congenital (genetic) disorder, in which the lifetime of red blood cells becomes very short, so
the sufferers will always need a blood transfusion for life. The impact of this disease is not only on
physiological aspect, but also social and spiritual for both the patients and families. Relaxation is a technique or
a temporary effort carried out by someone to forget his/her anxiety and rest his/her mind. Spiritual relaxation is
expected to be able to help thalassemia sufferers and their families to well accept their illness. Furthermore, by
applying spiritual relaxation, the sufferers can have a better quality of life. This community service activity was
conducted by the lecturers of FIK Unipdu in collaboration with the group of parents whose children were
suffering from thalassemia in Jombang Regency, with a total of 60 participants consisting of children with
thalassemia and their parents. This community service activity was conducted by the lecturers of FIK Unipdu in
collaboration with the group of parents whose children were suffering from thalassemia in Jombang Regency,
with a total of 60 participants consisting of children with thalassemia and their parents. The practice of its
activities was spiritual relaxation training and therapy which were facilitated by the community service team. As
a result of this activity, the families were pleased and satisfied with the training activities and spiritual relaxation
therapy. Individually, the thalassemia sufferers and their families got a positive effect after attending the
therapy, like having a more fresh body, no more headache, dizziness, and fatigue, and being calmer. Some
obstacles were faced by the community service team during the activity. They reduced the success of
thalassemia children and families when joining the training and spiritual relaxation therapy. Some of them were;
56
(1) The age of children with thalassemia, (2) support from the family, (3) neighborhood atmosphere. The
solution for overcoming the obstacles was the relaxation for very young children with thalassemia were carried
out by their own parents. The families could provide support to children with thalassemia by independently
doing therapy together. Spiritual relaxation therapy is highly recommended to be done regularly before bedtime.

Key word: sipritual relaxation, thalassemia

PENDAHULUAN dengan Paguyuban Keluarga Thalasemia.


Thalasemia merupakan penyakit Peserta kegiatan pengabdian masyarakat
kelainan bawaan (genetik) yang paling banyak adalah keluarga penderita thalasemia dan
ditemukan di dunia juga di Indonesia, pasien thalasemia. Jumlah peserta kegiatan
termasuk di kabupaten Jombang. Penyakit ini dalam kegiatan pengabmas ini sekitar 30
mengenai sel darah merah yang keluarga dengan anak thalasemia, yang
mengakibatkan umur sel darah merah menjadi terdiri dari 2 orang tua, dan 1 peserta untuk
sangat pendek, sehingga penderita akan selalu tiap keluarga thalasemia, dengan total peserta
memerlukan transfusi darah seumur hidup. Hal sekitar 60 orang. Peserta ini terdiri dari anak
ini tentu membawa dampak baik secara thalasemia di kabupaten Jombang yang
fisiologis, sosial dan spiritual bagi penderita berusia 2 – 19 tahun.
maupun keluarga. Penyakit bawaan ini bersifat Pelatihan relaksasi spiritual ini
resesif dan diturunkan menurut hukum bertujuan dapat meningkakan kemampuan
mendel, yang berarti bahwa penyakit bawaan keluarga dan pasien dalam melakukan terapi
ini (penderita) hanya dapat terjadi bila kedua untuk anak-anak thalasemia dari aspek
orang tuanya merupakan pembawa sifat spiritual. Sebelum melakukan kegiatan
(carrier) atau disebut juga “Trait”, atau pelatihan relaksasi spiritual, keluarga diminta
thalassaemia minor. untuk mengisi kuisioner tentang kualitas hidup
Relaksasi adalah teknik atau upaya pasien thalasemia. Kegiatan ini dipandu oleh 4
sejenak yang dilakukan oleh seseorang untuk fasilitator dari dosen dan 4 fasilitator relawan
melupakan kecemasan, mengistirahatkan dari mahasiswa FIK Unipdu, agar semua
pikiran, menciptakan mekanisme batin dalam peserta belajar untuk melakukan terapi
diri seseorang dalam rangka membentuk relaksasi spiritual secara mandiri. Sebelum
pribadi yang baik, menyalurkan kelebihan mengikuti terapi peserta diminta untuk
energi atau ketegangan (psikis) melalui menceritakan keluhan-keluhan yang dialami
sesuatu kegiatan yang menyenangkan, dan mengisi kuisioner kesehatan secara umum.
menghilangkan berbagai bentuk pikiran Selanjutnya keluarga mendapatkan materi
negatif akibat ketidakberdayaan dalam tentang relaksasi spiritual berserta tahapan-
mengendalikan ego dalam diri seseorang, tahapan yang harus dilakukan saat terapi
mempermudah seseorang untuk mengontrol relaksai spiritual.
diri serta menyelamatkan jiwa dan memberi Setelah proses pemberian materi,
kesehatan pada tubuh. Relaksasi spiritual keluarga dan pasien thalasemia akan dipandu
diharapkan mampu membantu pasien oleh trainer dan fasilitator untuk melakukan
thalasemia dan keluarganya agar dapat tahapan demi tahapan relaksasi spiritual, yang
menerima sakitnya dengan baik. Selain itu terdiri dari persiapan pasien, pelaksanaan
dengan relaksasi spiritual pasien dapat terapi relaksasi spiritual dan terminasi
memiliki kualitas hidup yang lebih baik. relaksasi spiritual. Peserta mengambil posisi
duduk senyaman mungkin di lantai yang sudah
METODE diberi alas karpet atau matras yang nyaman,
Kegiatan pengabdian masyarakat ini kedua kaki lurus ke depan dan kedua tangan
dilaksanakan di Fakultas Ilmu Kesehatan diletakkan di atas paha. Selanjutnya peserta
Unipdu Jombang, yang bekerja sama dengan diminta berdoa dalam hati dan meniatkan apa
Paguyuban orang tua penderita thalasemia yang didinginkan dalam terapi. Trainer
kabupaten Jombang. Kegiatan dilaksanakan memperdengarkan dzikir dan murottal.
pada tanggal 31 Mei 2018 sekaligus untuk Selanjutnya anak thalasemia dan keluarga
acara buka bersama Fakultas Ilmu Kesehatan mengikuti instruksi yang dipandu oleh trainer.
57
Fasilitator membantu peserta untuk daat mengikuti dengan baik, berdasarkan analisis
melakukan tahapan-tahapan relaksasi dengan disebabkan karena faktor; (1) Usia, anak-anak
optimal, termasuk membantu yang belum bisa yang memiliki usia di atas 10 tahun mampu
merileksasi tubuhnya secara mandiri. Bila mengikuti instruksi dari pelatih dan terapis
peserta sudah rilek maka, secara otomatis dengan baik, sehingga mereka bisa mnegikuti
peserta akan tertidur sebagai bentuk tahapan-tahapan relaksasi spiritual dengan
rileksasinya. Fasilitator akan menjaga baik dan mencapai fase relasasi dengan baik
menahan tubuh pasien dan membaringkannya pula. Sesuai teori bahawa anak usia 7 tahun ke
agar tdidak terjatuh. Dzikir dan murottal tetap atas baru dapat menerima penjelasan materi
diperdengarkan selama proses rilekasi. dengana baik, hal ini tentu saja mempengaruhi
Rilekasasi spiritual berlangsung antar 10 – 30 persepsi anak thalasemia saat menerima materi
menit, masing-masing individu berbeda-beda. tentang relaksasi spiritual; (2) Dukungan orang
Terminasi rileksasi spiritual terjadi saat pasien tua, dalam pelaksanaan pelatihan dan terapi
sudah terbangun, pasien diminta tetap relaksasi spiritual ini anak-anak thalasemia
berbaring setelah membuka mata. Selanjutnya didampingi oleh orang tuanya, dukungan
pasien diminta untuk tarik nafas dalam 1 – 2x, orang tua kepada anak untuk mengikuti
selanjutnya nafas biasa dan merilekkan kegiatan dengan baik akan mempengaruhi
tubuhnya. semangat dan konsentrasi anak-anak
Setelah selesai melakukan relakasi thalasemia, beberapa keluarga saling memberi
spiritual peserta diminta untuk menyampaikan dukungan dengan ayah dan ibu yang terlibat
apa yang dirasakan sebelum dan sesudah aktif selama kegiatan pelatihan dan terapi.
melakukan terapi relaksasi spiritual. Selain itu Friedman ; (3) Suasana lingkungan, suasana
keluarga yang bersedia dijadikan responden lingkungan sangat mempengaruhi keberhasilan
untuk penelitian (sampel), akan dilakukan kegiatan pelatihan dan terapi relaksasi spiritual
pendampingan untuk bisa melakukan relaksasi ini. Lingkungan mempengaruhi dalam
spiritual secara mandiri di rumah, dan menentukan keberhasilan prosdes belajar,
dilakukan evaluasi setelah 2 bulan. Lingkungan yang nyaman akan mempengaruhi
konsentrasi peserta pelatihan untuk menerima
HASIL DAN PEMBAHASAN materi dengan baik. Dalam artian lingkunagn
Kegiatan pengabdian kepada adalah segala sesuatu yang ada disekitar
masyarakat ini diawali dengan pembagian peserta didik (pelatihan), baik berupa benda-
kuisioner tentang kesehatan secara umum benda, pristiwa-peristiwa yang terjadi, ,
pasien thalasemia. Selanjutnya pasien dan maupun kondisi lingkunagn atau Freedman
keluarga thalasemia akan mengikuti sesi (1981), keluarga dikatakan sebagai unit
pelatihan relaksasi spiritual yang dilanjutkan pelayanan yang dirawat, keluarga merupakan
dengan sesi terapi spiritual yang dipandu dan suatu kelompok yang dapat menimbulkan,
didampingi oleh fasilitator relaksasi spiritual mencegah, mengabaikan atau memperbaiki
dari FIK Unipdu Jombang. Evaluasi sesaat masalah kesehatan dalam kelompoknya.
setelah dilakukan relaksasi spiritual pada anak Masalah kesehatan dalam keluarga saling
thalasemia yang dilakukan wawancara secara berkaitan sehingga apabila salah satu anggota
acak, pertanyaan yang dilakukan pada saat keluarga mempunyai masalah kesehatan akan
wawancara mengacu pada kuisioner kondisi berpengaruh terhadap anggota keluarga
kesehatan pasien seperti yang diisi pasien lainnya, serta keluarga tetap dan selalu
sebelum terapi. Dampak yang dirasakan berperan sebagai pengambil keputusan dalam
adalah; pasien merasa lebih segar setelah memelihara kesehatan para anggotanya .
dilakukan terapi relaksasi spiritual, pasien asyarakat sekitar. Tempat pelaksanaan
mengatakan sakit kepala yang tadi dirasakan kegiatan ini adalah di auditorium dimana
sebelum relaksasi berkurang, pasien semua anak thalasemia dan keluarga
mengatakan, rilek dan tenang setelah berkumpul menjadi satu, pada saat anak-anak
mengikuti terapi. thalasemia yang masih usia pra sekolah
Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan melakukan aktifitas bermain, hal ini membuat
terapi relaksasi spiritual ini belum semua suasana lingkungan menjadi kurang tenang
pasien dan keluraga dapat mengikuti kegiatan dan tidak kondusif untuk memusatkan fikiran
dengan baik. Pasien dan keluarga yang dapat saat dilakukan terapi.
58
Abu Ahmad Ahmadi., Joko Tri Prasetyo.
KESIMPULAN DAN SARAN 2005. Strategi Belajar Mengajar. CV
Kesimpulan Pustaka Setia. Bandung.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini
sebagai salah satu upaya kegiatan untuk Behrman., Kliegman., Arvin, 2012. Editor
meningkatkan kualitas hidup pasien edisi bahasa Indonesia Wahab, A.S.
thalasemia. Kegiatan ini dilakukan secara Ilmu kesehatan anak (Nelson texbook of
berkelanjutan dengan program-program pediatrics). EGC. Jakarta.
lainnya. Dengan kemampuan melakukan terapi
relaksasi spiritual secara mandiri diharapkan Bulan, Sandra,2009. Faktor-faktor yang
keluarga mampu memiliki kemampuan yang berhubungan dengan kuaitas hidup anak
semakin baik dalam memberikan perawatan talasemia beta mayor. Tesis. Program
pada anak thalasemia di rumah. Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu
Kesehatan Anak Universitas
Saran Diponegoro Semarang.
Masyarakat khususnya orang tua dapat
memberikan dukungan pada anak-anak FaridaUlfa. 2016. Pengaruh Family
thalasemia untuk mampu melakukan terapi Psikoedukasi dalam Meningkatkan Self
relaksasi spiritual secara mandiri di rumah. Care Keluarga dalam Merawat
Instansi terkait kesehatan anak, diharapkan Thalasemia. FIK Unipdu. Jombang.
dapat mensupport dengan mengaktifkan Marilyn M. Friedman., Bowden, V.R., dan
kegiatan paguyuban orang tua penderita Jones, 2010. Buku ajar keperawatan
thalasemia Kabupaten Jombang untuk keluarga riset teori dan praktik. EGC.
mengadakan pelatihan- pelatihan lainnya yang Jakarta.
bertujuan meningkatkan kualiats hidup pasien
thalasemia. Ngastiyah, 2005. Perawatan anak sakit. EGC.
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Rajin, M. 2018. Tehnik Pelaksanaan Relaksasi
Spiritual. FIK Unipdu Jombang.

59

Anda mungkin juga menyukai