2017 keperawatan selama - Monitor RR dan status -Mencegah pasien mengalami hipoksia karena
meningkatkan dan - Auskultasi suara nafas @ 2-4 -Mengevaluasi bersihan jalan nafas
sumbatan - Lakukan suction bila perlu -Suction membantu membersihkan secret dan
menjamin kepatenan jalan nafas
- Suara paru - Kaji suara nafas sebelum dan -Memastikan kepatenan jalan nafas
20x/menit - Pasang OTT/gudel bila perlu -Mencegah gangguan bersihan jalan nafas karena
lidah jatuh ke belakang
Kolaborasi :
/2017 tindakan keperawatan - Observasi TTV, ventilator dan -TTV& tingkat kesadaran menunjukkan
kecukupan perfusi serta transportasi oksigen
selama 3x24 jam tingkat kesadaran tiap jam
gangguan pertukaran gas - Observasi warna kulit, -Evaluasi dini hipoksia perifer
kriteria hasil : - Auskultasi suara nafas -Evaluasi adanya kelainan suara nafas dan
menjamin kepatenan proses ventilasi
pH = 7.35 – 7.45
Nadi = 60 – 100x/menit - Cek AGD 1 jam setelah -Evaluasi kecukupan oksigenasi setelah
perubahan mode dan menjaga keseimbangan
perubahan mode ventilator asam basa
- Cek AGD maksimal tiap 6 jam -Menjaga keseimbangan asam basa dan
mencegah komplikasi akibat
ketidakseimbangannya
ventilator
dari sekresi
- Monitor tanda dan gejala -Mencegah pasien jatuh dalam keadaan hipoksia
yang lebih serius
hipoksia
Kolaborasi :
sesuai program
3 Setelah dilakukan - Berikan oksigen/mode ventilator -Memenuhi kecukupan oksigenasi
diharapkan kelebihan - Batasi cairan sesuai kebutuhan dan - Pembatasan cairan akan menentukan output
urine dan keefektifan terapi
cairan teratasi, dengan pantau ketat tetesan IVFD
kriteria hasil : - Pantau intake dan output tiap 3 jam - Evaluasi balance cairan masuk dan keluar agar
tidak terjadi kelebihan cairan
Oedema (-)
RR = 12-20x/menit - Monitor TTV tiap jam - Mengetahui adanya dispnea atau penurunan
curah jantung karena penumpukan cairan
CVP= 5-12 cmH2O
Output urine = - Kaji lokasi dan luas edema - Evaluasi keefektifan tindakan
5ml/kgBB/hari - Ukur CVP minimal tiap 6 jam - Peningkatan CVP indikasi peningkatan cairan
program
- Pemeriksaan hasil lab dan foto x-ray - Pemantauan adanya retensi cairan
2017 tindakan keperawatan - Monitor suhu tubuh tiap jam - Evaluasi keefektifan terapi
selama 3x24 jam - Observasi pola nafas, adanya - Peningkatan pola nafas dan menggigil
menandakan akan terjadi peningkatan suhu
diharapkan tidak terjadi menggigil tubuh
peningkatan suhu tubuh - Batasi penggunaan linen/selimut - Penggunaan selimut yang tebal meningkatkan
suhu tubuh
dengan kriteria hasil : - Beri pakaian yang tipis dan
- Pakaian tipis membantu evaporasi sehingga
Suhu tubuh normal 36- menyerap keringat mampu menurunkan suhu tubuh
37,5 - Berikan kompres dengan air biasa - Kompres pada daerah aksila, lipat paha
(pembuluh darah besar) dapat merangsang
Kulit teraba hangat Kolaborasi : pusat termoregulasi untuk menurunkan suhu
2017 keperawatan selama - Pantau tanda anemia seperti pucat, - Pucat menandakan kurang hemoglobin, dan
dispnea menandakan kurangnya pasokan O2
2x24 jam diharapkan dispnea saat bernafas yang dibawa oleh darah
anemia berkelanjutan,
Hb :10 indikasi
HCT : 36 - 46
2017 keperawatan selama - Pantau suhu tubuh, RR - Peningkatan suhu tubuh salah satu indikasi
infeksi
3x24 jam diharapkan - Pantau hasil laboratorium terkait
- Peningkatan WBC/leukosit salah satu indikasi
factor risiko infeksi (WBC) terjadi peningkatan respon imun terhadap
antigen
hilang, dengan criteria
suhu = 36 – 37,5˚C - Cuci tangan menggunakan 6 langkah - Mencegah penularan infeksi dan terjadinya
infeksi nosokomial
WBC = dan 5 momen
5 momen
Kolaborasi :
indikasi