,POST
MARKET VIGILANCE
Upaya Perlindungan ,,
Terhadap Masyarakat"
W#Wffi5ffi{''
Cemirin Senyawa
Dioksin dalam Pangan
s snfer.*ftrrf
Tata (ara Pendaftaran
ff i)
Produk Pangan Luar Negeri
yqgarw iry{q_
Seputar Mie lnstan &
Kedaluwarsa
I .4 psr,sgws
ru Peluncuran & 0perasional
Mobil [aboratorium
Keliling BPOM
$ {ssrlss
Peraturan Kepala BP0M Rl
Tentang Penetapan Batas
(emaran Maksimum
Mikroba & Kimia dalam Makanan
* fekm+l*g i pangayt
ii:nn,plng Jagung
OOO DARIREDAKSI
tt;;; i-1;,
PEMBACA BUDIMAN, tak terasa kita sudah Keamandn pangan merupakan Buletin Keamanan Pangan kali ini
berada di pertengahan 20'l 0. Waktu begitu tanggung jawab bersama antara mengupas permasalahan di sekitar post-
cepat berlalu. Demikian pula kami kembali pemerintah, konsumen dan industri morket vigi Ia nce y ang ternyata bu ka n
menyapa setelah beberapa waktu tidak pangan. Pemerintah bertanggung jawab hal mudah dilakukan. Kami harus
terbit. Kami harap para pembaca masih melindungi kesehatan masyarakat mengambil berbagai jenis sampling,
setia membacq buletin kesayangan kita ini. dengan mengurangi risiko penyakit yang mulai dari makanan olahan pabrik hingga
disebabkan oleh pangan (food-borne jajanan makanan anak-anak yang ada di
Pembaca budiman, salah satu persoalan
disease), melalui pendidikan mengenai lingkungan sekolah. Ulasan tentang post-
yang kita hadapi adalah masalah
keamanan pangan dan informasi kepada market vigilance akan menghiasi Buletin
keamanan dan kesehatan pangan.
konsumen dan industri pangan mengenai Keamanan Pangan edisi terbaru ini.
Mengapa disebut masalah? Karena
keamanan pangan.
pangan atau makanan adalah kebutuhan
Demikian pula, kami akan mengulas
dasar manusia yang selalu hadir dalam Untuk itulah Badan POM (sebagai bagian
tentang dioksin yang ada dalam makanan
keh id upan kita sehari-hari. Bahkan World dari pemerintah) akan terus melakukan
yang kemungkinan kita konsumsi.
Health O rg anizatlon (WHO) memasukkan upaya terbaiknya agar makanan yang
Peringatan ini sejatinya menjadi perhatian
keamanan dan mutu pangan serta beredar di masyarakat sehat dan aman
kita bersama mengingat bahaya
perlindungan konsumen terhadap dikonsumsi. Salah satunya adalah dengan
yang terkandung dalam dioksin yang
pemalsuan pangan rnerupakan hak dasar melakukan pengawasan sesudah produk
merupakan bahan kimia yang masuk ke
manusia. Sementara itu World Food Summit bereda r di pasaran (post-m arket vig i lan ce).
dalam golongan pencemar organik yang
memberikan mandat kepada FAO bahwa Badan POM juga melakukan pengawasan
persisten (persistent org an ic pol I uta nts,
semua orang mempunyai"Hak" untuk produk makanan melalui pengawasan
POPs). Senyawa ini mengakibatkan
mendapatkan pangan yang aman dan sebelum produk beredar (p re-market
gangguan/kerusakan serius terhadap
bergizi. evaluation).
kesehatan manusia dan lingkungan.
S.lKom
ronon,IRt\MlmPU]RI,S.Form.,Apt.,l"lEST|WUtANlNGS|H,STPlumrneonxsr Jt.PERIETAKANNIGARAN0230D.F.LT.IIJAKARIAPUSATI0560,
re. 021 -4259 624, ru, 02 1 -428 78i0 I I r,unL, surveilon pongo n@ pom.go.id
@
INFoUTAMA ooo
POSf MarketVigilance
enurul Food and Agriculture mulai produksi pangan, penang anan (handli ng),
n ization (FAO) dan Wo rl d
Orya penyimpanan, pengolahan (processi ng) dan
Health Orgonization (WHO) distribusi (satu pendekotan from form to table).
keamanan dan mutu pangan
Peraturan perundang-undangan merupakan
serta perlindungan konsumen
dasar hukum dalam melaksanakan pengawasan
terhadap pemalsuan pangan
keamanan pangan. lnspeksi pangan tradisional
merupakanhak dasar manusia. World Food Summit
lebih difokuskan pada kepatuhan perusahaan
memberikan mandat kepada FAO bahwa semua orang
terhadap peraturan perundang-undangan yang
mempunyai "Hak" untuk mendapatkan pangan yang
Fitri Kristiana, STP. ada baik yang sudah diperbaharui dengan situasi
aman dan bergizi.
Direktorat lnspeksi don Sertifikosi Pongon tetkini (upto date) maupun yang belum. Efektifitas
Keamanan pangan merupakan tanggung jawab metode ini tergantung kepada tersedianya waktu
bersama antara pemerintah, konsumen dan industri untuk melakukan pemerikaan fisik terhadap
pangan. Pemerintah bertanggung jawab melindungi fasilitas pabrik dan produk. Masalah dalam
kesehatan masyarakat dengan mengurangi risiko pengawasan keamanan pangan yaitu rasio antara
penyakit yang disebabkan oleh pangan (food-borne sarana yang diperika dan jumlah food inspector
Pungun merupakan dlsease), melalui pendidikan mengenai keamanan yang ada masih rendah;food inspectortidakada
kebutuhan dasar bagi pangan dan informasi kepada konsumen dan di sarana setiap saat, banyak;ituasi yang tidak
industri pangan mengenai keamanan pangan. diketahui oleh food i n spectori laboratorium sering
kelangsungan hidup manusia,
Sedangkan konsumen berhak mendapatkan pangan tidak dilengkapi dengan peralatan, petugas,
sehingga setiap orang perlu yang layak dan aman. Di samping itu, konsumen dan 50P yang sesuai dan memadai; serta secara
dijamin dalam memperoleh juga bertanggung jawab terhadap keamanan statistik untuk mendapatkan data hasil uji yang
pangan, mematuhi cara-cara yang higienis pada valid diperlukan jumlah sampel yang banyak.
pangan yang bermutu dan
saat menyiapkan pangan, menyimpan pangan yang
aman. Bahan pangan dan air Ketidakpatuhan dan pelanggaran terhadap
sesuai dengan petunjuk yang ada pada label dan .
peraturan perundang-undangan yang berlaku
minum yang tidak diproduksi sebagainya.Konsumen sering membuat kesalahan
biasanya ditindaklanjuti dengan peringatan, dan
karena kurangnya pengetahuan mengenai cara
dengan cara yang baik penanganan pangan yang baik di rumah sebelum
atau hukuman/sanki tergantung kebijakan dari
dan benar dapat menjadi otoritas suatu negara. Metoda ini lebih ke arah
pangan dikonsumsi, terbatasnya informasi dan atau
tindakan koreksi.Tindakan ini dilakukan oleh
sumber mikroorganisme dan tidak adanya akses informasi mengenai penanganan
produsen sesuai dengan peraturan perundang-
pangan yang baik.Tanggung jawab akhir keamanan
kontaminan kimia yang dapat pangan tidak hanya pada pemerintah dan konsumen
undangan yang berlaku. Sistem inspeki seperti
berbahaya dan menyebabkan initidak menjamin tidak berulangnya suatu
tetapi juga pada produsen pangan,pengolah,
pelanggaran.
penyakit kepada manusia. distributot retailer yang menyiapkan, menyajikan dan
mengedarkan pangan. lnspeki pangan modern I'ebih menekankan
Kasus-kasus keracunan pangan
pada faktor-faktor penyebab foodborne diseose;
Food-borne disease sangat berpengaruh terhadap
seharusnya tidak perlu terjadi pendekatan berdasarkan analisa risiko, inspeki
kondisi sosial ekonomi. Contoh penyakit yang
apabila produk pangan disebabkan oleh makanan seperti disentri,dan kolera
berdasarkan proses,dan kemitraan antara food
inspector dan produsen pangan. Apabila sistem
diolah dengan prosedur dapat menyebabkan kematian. Secara tidak langsung
jaminan mutu memadai dan diterapkan secara
food-borne disease mempengaruhi perkembangan
pengolahan yang benar. utuh maka risiko keamanan pangan dapat
ekonomi seperti jam kerja berkurang, biaya
Mutu dan kqamanan pangan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan meningkat.
diminimalkan.
juga sangat penting dalam Food-borne disease juga menyebabkan kekacauan Prinsip-prinsip pengawasanlangan modern
ekonomi terutama untuk negara-negara yang mencakup konsep pengawasan pangan secara
perdagangan. Dengan semakin
tergantung dengan produk ekpor apabila produk- terpadu sepanjang rantai pangan mulai dari
ketatnya persaingan di era produknya dilarang masu( ataupun dimusnahkan lahan pertanian hingga dikonsum si (from farm to
perdagangan bebas, produsen karena tidak memenuhi persyaratan negara table), analisa risiko, transparansi, kajian dampak
pengimpor. regulotory (peraturan), pendekatan berdasarkan
pangan dituntut untuk dapat
ilmiah serta sistem kemampuan telusur
memenuhi standar dan Pemerintah mempunyai tugas menjamin kesehatan
(traceability) dan penarikan produk (food recalf).
masyarakat dan menyediakan pangan yang aman dan
persyaratan keamanan pangan.
dalam jumlah yang cukup. Sehubungan hal tersebut Penerapan SisIem Hazard Analysis and Criticol
sistem pengawasan pangan memerlukan peraturan Control Point(HACCP) di seluruh rantai pangan
yang efelcif untuk menangani isu keamanan pangan. mempunyai manfaat yang jelas dan potensial
Pengawasan dilakukan di semua rantai pangan dari dalam meningkatkan keamanan pangan untuk
bule,tin ke;rnanu,,
".r,u.',
€)
OOO INFOUTAMA
mencegah terjadinya food-borne disedre.Walaupun dalam pengawasan pangan di lapangan. Untuk dan benar. Metode yang digunakan dalam
demikian, penerapan sistem ini merupakan mencapai kompetensi yang dibutuhkan tersebut, pengambilan contoh merupakan salah satu faktor
kegiatan jangka panjang (long+erm activity), dan diperlukan program pendidikan dan pelatihan yang menentukan keabsahan data dan kesimpulan
memerlukan pertimbangan untuk setiap kondisi bagi calonpengawas pangan dan pengawas yang diambil dari suatu analisis. Pengambilan dan
(misalnya pre requisite condition). pangan yang sudah ada. Mereka harus ditingkatkan penanganan contoh dapat merupakan salah satu
kemampuannya terhadap pengetahuan dan sumber kesalahan terbesar dari suatu analisis.
Sistem manajemen mutu dan keamanan pangan
keterampilan yang berkaitan dengan lingkup
merupakan sistem manajerial yang aktif dalam Jumlah contoh yang diambil harus
tugasnya, sehingga mereka dapat mencapai
melaksanakan pengawasan terhadap faktor risiko diperhitungkan sedemikian rupa sehingga cukup
kualifi kasi sebagai pengawas pangan.
produsen dan prolesor (pengolah pangan) dalam untuk kebutuhan analisis-analisis di laboratorium
menetapkan persyaratan, menekankan pengawasan Program pendidikan dan pelatihan pengawas yang akan dilakukan, dan jika diperlukan juga
di lokasi dan proses terkait dengan keamanan pangan selain untuk meningkatkan kompetensi cukup untuk analisis berulang.Jumlah sampel
dan mutu pangan seperti pemeliharaan sarana dari para pengawas panganjuga berkaitan dengan yang berlebihan dapat menyebabkan pemborosan
produksi, peralatan, kalibrasi alat (termometer, tlmer), peningkatan jenjang karir para pengawas pangan. biaya, sebaliknya sampel yang terlalu sedikit
5OP sanitasi, SOP tahap-tahap kritis selama proses, Dengan peningkatan jenjang karir ini diharapkan dapat menyebabkan kegagalan analisis karena
spesifikasi bahan baku, pemeriksaan kesehatan ada pembagian tugas yang jelas antara pengawas kekurangan sampel atau menyebabkan kesulitan
karyawan secara periodifr troi ni ng bagi manager, pangan di satu jenjang tertentu dengan pengawas dalam mengintepretasikan data hasil analisis.
supervisor dan karyawan, pemeliharaan dokumen pangan di jenjang lainnya yang lebih tinggi. Dengan Keadaan contoh harus dapat menggambarkan
(record keeping) dan pebagainya. penjenjangan dan pembagian tugas yang jelas ini, kondisi bahan atau produk pada saat contoh
diharapkan program-program pengawasan pangan diambil. Sedangkan waktu untuk pengambilan
Keuntungan inspeksi berdasarkan risiko adalah
dapat dilaksanakan dengan lebih terarah dan efektif contoh, sebaiknya disesuaikan dengan jadwal
food inspector dapat mengalokasikan waktunya
analisis laboratorium, sehingga contoh yang baru
yang terbatas lebih baik untuk setiap sarana Pengawasan pangan di lndonesia memiliki aspek
saja dikumpulkan dapat segera dianalisis.
pengolahan pangan.lnspeksi berdasarkan risiko permasalahan berdimensi luas dan kompleks oleh
merupakan metoda dalam menetapkan kecukupan karena itu diperlukan sistem pengawasan pangan Mengingat banyaknyajenis pangan yang beredar
sistem jaminan mutu yang dilakanakan oleh yang komprehensif dari hulu sampaihilir (from farm dan keterbatasan anggaran/dana, pengambilan
produsen;menjamin sistem pengawasan pangan totable) serla melibatkan stakeholder dan instansi sampel tidak mungkin dilakukan terhadap seluruh
dilaksanakan setiap saat sehingga masalah terkait. Pengawasan pangan ini dilakukan melalui jenis pangan yang diproduksi atau yang beredar
sampling dapat teratasi (sampel produk yang i ntegrated i ntersectoral approach (pendekatan Di samping itu, perbedaan kemampuan masing-
keterpaduan antar sektor), dengan metoda masing Balai Besar/Balai POM dalam melakukan
dikumpulkan dan dianalisa untuk tujuan verifikasi pengawasan preventive control (pengawasan analisis laboratorium baik untuk tujuan pemenuhan
terhadap sistem jaminan mutu yang diterapkan dengan sedapat mungkin mengupayakan tindakan persyaratan (compliance) maupun untuk tujuan
produsen). pencegahan) dan law enforcemenr (tindakan surveilan keamanan pangan, maka perlu ditetapkan
terakhir melalui upaya penegakan secara hukum). prioritas sampling.
Pengawasan pangan di suatu sarana pengolahan
pangan dilakukan oleh tenaga pengawas pangan Badan POM sebagai authority mempunyai Pengambilan sampel secara rutin dimaksudkan
(food inspector), dimana mereka berwenang untuk kewenangan dalam melakukan pengawalan untuk menjamin bahwa pangan yang diproduksi
menilai apakah kondisi sarana pengolahan di keamanan pangan yang mencakup pre market atau yang diedarkan di wilayah lndonesia,
suatu industri pangan sudah terjamin higiene evoluation dan post morketvigilance. Pre morket memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi.
dan sanitasinya yang dapat menghasilkan produk evaluotion merupakan salah satu tindakan preventif
pangan olahan yang bermutu dan aman. Demikian Pengambilan sampel secara khusus/seri atau
dalam melindungi konsumen terhadap peredaran
juga pengawasan dilakukan untuk mengevaluasi yang disebut dengan sampling seri ditujukan
pangan yang tidak memenuhi keamanan (cemaran
untuk meningkatkan keamanan pangan khususnya
apakah pelabelan pada kemasan pangan telah kimia,fisiIdan mikroba),mutu dan gizi pangan
pangan produksi industri rumah tangga pangan
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. sebelum produk beredar.
(IRTP) melalui pembinaan produsen yang
Dalam hal terdapat dugaan terjadinya pelanggaran
hukum di bidang pangan, pengawas pangan Sedangkan post market vigila nce merupakan memproduki atau yang mengedarkan pangan.
kegiatan pengawasan pangan setelah produk Sasaran sampling seri adalah pangan yang
diberi kewenangan untuk memasuki, memeriksa,
beredar di pasaran. Kegiatan ini mencakup sampling sering dan atau diduga mengandung bahan
meneliti dan mengambil contoh di setiap tempat
produk pangan yang dilanjutkan dengan pengujian berbahaya yang dilarang digunakan pada pangan,
yang diduga digunakan dalam kegiatan atau
proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan laboratorium, pemeriksaan sarana produki dan menggunakan BTP melebihi batas yang diijinkan
distribusi pangan, serta tindak lanjut terhadap atau sering menimbulkan masalah atau terbukti
perdagangan pangan.
pelakanaan pengawasan pangan dalam rangka Tidak Memenuhi Syarat (TMS) berdasarkan
Keberhasilan fungsi pengawasan pangan oleh memberikan perlindungan kepada masyarakat. sampling tahun sebelumnya.Contoh sampel seri
pemerintah sangat ditentukan oleh kepiawaian adalah tahu, mie basah, bako, saos/sambal,terasi,
dan pengalaman dari para pengawas pangan.Agar sirup, kerupu[<,/keripik dan minuman ringan.
seorang pengawas pangan dapat menjalankan
Penetapan jenis pangan yang disampling
tugas dan tanggung jawabnya secara baik
dan parameter uji dilakukan dengan
dan profesional dalam pengawasan pangan
Dalam kegiatan analisis di lapangan maupun mempertimbangkan keadaan daerah, jumlah
secara keseluruhan, seorang pengawas pangan
di laboratorium, betapapun canggihnya metode dan jenis sarana produki dan distribusi pangan
membutuhkan kompetensi khusus di bidang
analisis yang digunakan, hasil yang diperoleh tidak yang ada, kemampuan Balai Besar/Balai POM
pengawasan pangan. Kompetensi yang dimaksud
akan banyak berarti apabila metode pengambilan dalam pengujian, peralatan, sumber daya manusia
adalah pengetahuan,keterampilan dan perilaku
contoh (sampling) tidak dilakukan dengan baik (SDM), dan ketersediaan baku pembanding.Tujuan
yang berkaitan dengan tugas dan pekerjaannya
:,::] ir
\l ,}
ke udara melalui proses pembakaran kayu,
batu bara, bensin, atau minyak, limbah kota
dan industri (termasuk pembakaran sampah
rumah tangga), plastik yang mengandung
klor seperti polyvinyl chloride (PVC), peleburan
logam, serta penyulingan. Dioksin juga dapat
terbentuk dari sumber alam seperti kebakaran
hutan dan lelusan gunung berapi.
@
WAWASAN oo o
lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak dioksin melalui saluran pernafasan dapat
Ketika lepas ke udara, dioksin dapat diberi ASl. Namun WHO merekomendasikan menyebabkan kanker paru, sarkoma jaringan
berpindah tempat dalam jarak jauh masyarakat untuk tetap memberikan ASI lunak, limfoma, dan karsinoma lambung.
melampaui batas-batas negara (long-ro nge dika renakan manfaatnya. Hasil penelitian terkini menunjukkan bahwa
transboundary movement). Oleh karena itu, paparan dioksin dapat mengubah rasio
dioksin dapat ditemukan di banyak tempat KASUS CEMARAN DIOKSIN PADA PAKAN kelahiran bayi laki-laki dan perempuan, yaitu
di dunia. Ketika dioksin lepas ke air, dioksin TERNAK DAN PANGAN bayi perempuan lebih banyak dilahirkan
akan menetap dalam sedimen dan kemudian Pakan ternak dan pangan dapat tercemar dibandingkan dengan bayi lakFlaki.
senyawa tersebut ditransportasikan lebih dengan dioksin melalui berbagai rute,
jauh, atau termakan oleh ikan dan hewan termasuk deposisi emisi dari beberapa
perairan lainnya. Selanjutnya, senyawa sumber di pertanian; pemanasan bahan baku
dioksin akan mengalami bioakumulasi yang telah terkontaminasi; pencampuran TIPS
dan biomagnifikasi melalui rantai pangan, bahan pangan dengan produk yang telah MENGURANGI PAPARAN DIOKSI N
dimana biota pada tingkat trofi yang lebih terkontaminasi; penggunaan desinfektan, Menglngat dloksln sangat berbahaya terhadap
tinggi mengakumulasi konsentrasi dioksin detergen, dan pestisida yang telah kesehatan manusla maka untuk mengurangl
yang lebih besar. Sebagai contoh, seperti terkontaminasi, kontak dengan kayu yang paparan dloksln, dlsarankan untuk :
terlihat pada gambar 1, dioksin dengan menggunakan pengawet kayu; kontaminasi konsumsl lkan besar (hlu' marlln'
konsentrasi dari sumber polusi sebesar 0,01 air dengan sampah; atau migrasi dari I [fil$:',i$:t
ppt akan diserap oleh plankton, kemudian kemasan pangan yang mengandung pemutih D memlllh lkan, daglng, unggas rendah lemak
dimakan oleh konsumer plankton seperti klorin. Makanan juga dapat terkontaminasi E dan produk susu olahan yang rendah
ikan dan selanjutnya dimakan oleh ikan yang melalui deposisi langsung dari udara ke atau bebas lemak (sklm),
lebih besar, dan pada akhirnya dioksin pada tanaman berdaun yang kemudian dimakan ; mengurangl lumlah mentega atau mlnyak
tingkat predator puncak seperti burung elang oleh hewan herbivora. ' i hewanl yang dlgunakan saat memasak,
memiliki konsentrasi ribuan kali lebih tinggi mengurangl lemak hewan seperll memanggang
dibandingkan konsentrasi awal. Beberaia kasus pencemaran oleh dioksin dalam oven,
dalam pangan antara lain krisis dioksin di
Selain di lingkungan, dioksin dalam Belgia pada Mei 1999 ketika sejumlah dioksin konsumsl buah'buahan dan
jumlah yang sangat kecil juga terdapat masuk ke dalam rantai pangan melalui 5*iilr:ir1o**k
pada sejumlah bahan seperti produk yang pakan ternak, akibatnya 7.000.000 ekor ayam Langkah-langkah lnl dapal mengurangi asupan
diproduksi menggunakan plastik, resin, dan 60.000 ekor babi harus dimusnahkan. lemak lenuh sehlngga dapat mengurangl
pemutih; bahan tampon/pembalut; bahan Pada tahun 2004 di Belanda terdapat kasus paparan dloksin.
kemasan pangan; dan rokok. Penggunaan meningkatnya kadar dioksin dalam susu,
bahan tersebut menunjukkan bahwa yang ternyata berasal dari tanah liat yang
manusia dapat terpapar dioksin (dalam dosis digunakan dalam proses produksi pakan
harian) meski dalam jumlah yang sangat kecil, ternak. Pada Juli 2007, European Commission
namun hal ini masih menjadi perdebatan menyatakan bahwa telah ditemukan dioksin
apakah paparan dalam jumlah tersebut dalam kadar tinggi pada bahan tambahan
memiliki efek klinik atau tidak. pangan - guar gum- yang digunakan sebagai
pengental dalam jumlah kecil pada daging,
PAPARAN DIOKSIN PADA MANUSIA produk susu olahan, kue, atau produk pangan
lain. Sumbernya ternyata berasal dari guar
Manusia dapat terpapar dioksin melalui
gum dari lndia yang terkontaminasi dengbn
saluran pernafasan, saluran pencernaan,
pentaklorofenol yaitu pestisida yang kini telah
atau kontak dengan kulit, Paparan melalui
dilarang.
saluran pernafasan merupakan masalah
bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan
BAHAYA DIOKSIN TERHADAP
sumber emisi yang tidak diawasi dengan baik.
KESEHATAN MANUSIA
Paparan dioksin melalui saluran pencernaan
Paparan dioksin kadar tinggi dalam jangka
dapat terjadi melalui masuknya dioksin
pendek pada manusia mengakibatkan lesi
ke dalam rantai pangan. Pada manusia,
kulit seperti chloracne yaitu sejenis jerawat
diolain diserap terutama melalui asupan
permanen terutama pada bagian wajah dan
lemak, terakumulasi dalam jaringan lemak.
tubuh bagian atas dengan gejala awal berupa
Pekiraan eliminasi waktu paruhnya berkisar
gatal-gatal, bengkak, dan merah-merah.
antara 7,8 - 1 32 tahun. Organisasi Kesehatan
Chloracne dapat terjadi selama beberapa
Dunia (Ihe World Health Organization,
bulan hingga 15 tahun. Dalam pada itu,
WHO) menetapkan asupan harian yang paparan jangka panjang pada manusia dapat
dapat ditoleran si (Tolerable Daily Intake,TDI)
menyebabkan gangguan pada sistem imun,
dioksin berkisar altara 1 - 4 pglkg/BB/hari
sistem syaraf, sistem endokrin, hati, pankreas,
untuk dewasa. Berdasarkan hasil kajian sistem pernafasan, fungsi reproduksi, serta
Europeon Commission dan US-EPA, lebih
efek lain seperti gangguan pertumbuhan
darig}o/o paparan senyawa dioksin berasal
enamel gigi anak-ana( endometriosis, dan
dari makanan terutama lemak hewan. diabetes. Berdasarkan data penelitian pada
Kontaminasi lemak hewan diperoleh dari hewan dan data epidemiologi manusia,
pakan ternak, oleh karena itu pakan ternak
dioksin diklasifi kasikan oleh I nter national
merupakan titik kontrol yang potensial untuk Agency for Research on Cancer (lARCl
mengurangi asupan dioksin dari rantai pangan.
sebagai karsinogen kelas 1 yaitu senyawa
Anak-anak dapat terpapar dioksin melalui
yang terbukti dapat menyebabkan kanker
pada manusia. Penelitian pada manusia,
air susu ibu (ASl). Anak yang diberi ASI
dapat terpapar dioksin dalam jumlah yang terutama pada pekerja yang terpapar
OO REGULASI
'
Pendahuluan
emaran merupakan penyebab kebusukan produk rempah, sup, saus, salad, produk protein, makanan untuk
pangan dan atau menjadikan pangan berbahaya keperluan gizi khusus, minuman, tidak termasuk produk susu,
apabila dikonsumsi. Penyebab terjadinya cemaran serta makanan ringan siap santap.
tersebut adalah sebagai akibat dari (a) penggunaan
senyawa kirnia dalam p'ertanian (seperti pestisida), (b) Jenis dan batas maksimum cemaran logam
lingkungan yaitu mencakup segala proses yang dialami berat dalam makanan
oleh pangan mulai sejak pangan ditanam, pemanenan, Cemaran logam berat yang diatur meliputi 5 jenis cemaran
pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, dan dikonsumsi logam, yaitu Arsen (As), Kadmium (Cd), Merkuri (Hg),Timah
(lumber cemaran dapat berasal dari udara, air, tanah, bahan (5n), dan Timbal (Pb).
pengemas, peralatan pengolahan, mauptrn toksin yang
terjadi secara alamiah seperti mikotoksin), (c) cemaran fisik Arsen
dalam pangan seperti rambut, (d) cemaran yang terjadi Batas maksimum kandungan arsen dalam makanan berkisar
akibat proses pengolahan, hal ini terjadi karena reaksi kimia 0,05 mg/kg - 2,A mg/kg dan ditetapkan pada beberapa jenis
antara komponen pangan yang ada dalam pangan atau makanan, antara lain: susu olahan, ikan olahan, rempah/
yang ditambahkan selama proses (contoh nitrosamin dan bumbu, sirup, dan pangan olahan lainnya. Untuk air mineral
akrilami<i). alami ditetapkan batas maksimum sebesar 0,05 mg/1,
sedangkan air minum dalam kemasan ditetapkan sebesar
Sesuai dengan misi Badan Pengawas Obat dan Makanan 0,01 mg/1.
yaitu melindungi masyarakat dari obat dan makanan
yang beresiko terhadap kesehatan, maka berdasarkan Kadmium
pertimbangan tersebut pada tanggal 28 Oktober 2009 Batas maksimum kandungan kadmium dalam makanan
ditetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan ditetapkan dengan kisaran 0,01 mg/kg - 1,0 mg/kg pada
Makanan Nomor HK.00.06.1.52.401 1 tentang Penetapan berbagai jenis makanan, antara lain: buah dan sayur olahan,
Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam serealia, ikan olahan, serta pangan olahan lainnya. Untuk
Makanan. Cemaran yang diatur dalam peraturan ini adalah air mineral alami dan air minum dalam kemasan ditetapkan
cemaran mikroba dan kimia. Cemaran kimia yang dimaksud sebesaf0,003 mg/1.
meliputi logam berat, mikotoksin, dan cemaran kimia
lainnya. Merkuri
Batas maksimum kandungan merkuri dalam makanan
Jenis dan batas maksimum cemaran mikroba ditetapkan dengan kisaran 0,03 mg/kg - 1,0 mg/kg. Jenis
dalam makanan makanan yang diatur antara lain: susu olahan, ikan dan
Jenis cemaran mikroba yang diatur dalam peraturan ini daging olahan, MP-ASl, dan teh. Untuk air mineral alami dan
meliputi 16 jenis mikroba yaitu Angka Lempeng Total (ALT), air minum dalam kemasan ditetapkan sebesar 0,001 mg/1.
Bacillus cereus, Clostridium sp, Clostridium perfringens, APM
Kol iform, Enterobacteriaceae, Enterobacter sakazaki i, AP M Timah
Escherichio coli, Kapang, Khamir, Listeria monocytogenes, Batas maksimum kandungan timah dalam makanan
Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sp, Staphylococcus ditetapkan dengan kisaran 4O,O mg/kg - 250,0 mg/kg pada
aureus, Vibrio cholerae, dan Vibrio sp. beberapa jenis makanan seperti daging olahan, MP-ASl, dan
minuman dalam kemasan kaleng.
Pengaturan batas maksimum cemaran mikroba ditetapkan
pada jenis makanan berikut ini, yaitu produk-produk susu Timbal
dan analognya, lemak, minyak dan emulsi minyak, es untuk Batas maksimum kandungan timbal dalam makanan
dimakan (edible ice), buah dan sayur, kembang gula/permen ditetapkan dengan kisaran 0,02 mglkg - 10,0 mg/kg. Untuk
dan cokelat, serealia dan produk serealia, produk bakeri, air mineral alami ditetapkan batas maksimum kandungan
daging dan produk daging, ikan dan produk perikanan, telur timbal sebesar 0,01 mgl1, sedangkan untuk air minum dalam
dan produk-produk telur, pemanis, termasuk madu, garam, kemasan ditetapkan sebesar 0,005 mgl1.
@
REGULASI ooo
,.iiu.**\i*.iW
Jenis dan batas maksimum kandungan Jenis dan batas maksimum cemaran kimia
mikotoksin dalam makanan lainnya dalam makanan
Jenis mikotoksin yang diatur meliputi aflatoksin, Jenis dan batas maksimum cemaran kimia lainnya yang
deoksinivalenol, fumonisin 81 +82, okratoksin A, patulin. diatur dalam peraturan tersebut meliputi benzo[a]piren,
dioksi n (2,3,7,8-f CDD), 1,3-di kloropropan-2-ol ( 1.3-DCP), dan
Aflatoksin 3-monokloropropan-1,2-diol (3-MCPD).
Ada 4 macam aflatoksin yaitu aflatoksinBl ,82, G1, G2, akan
tetapi yang paling toksik adalah aflatoksin B1. Aflatokiin Bt dan Benzo[a]piren
82 dapat menghasilkan metabolit aflatoksin M1 dan M2 melalui Batas maksimum benzolalpiren ditetapkan pada jenis
proses hidroksilasi. Dalam peraturan ini diatur batas maksimum makanan, yaitu: minyak dan lemak, makanan bayi dan anak,
kandungan aflatoksin 81, M2 dan aflatoksin total. daging asap olahan, ikan olahan selain ikan asap, ikan asap
Batas maksimum yang diijinkan untuk aflatoksin ditetapkan kecuali kekerangan, kekerangan olahan, serta krustase dan
pada beberapa komoditi antara lain produk olahan kacang- sefalopoda olahan selain yang diasapkan dengan kisaran
kacangan dan produk olahan jagung dengan kisaran batas 1 ppb - 10 ppb. Sedangkan untukairminum ditetapkan
maksimum 0,5 ppb - 20 ppb. sebesar 0,2 ppb.
o
I PERISTIWA
PERTEMUAN IMPLEMENTASI
PROGRAM KEAMANAN PANGAN NASIONAL
Dra. Novinar, M. Epid.
Direktottt Surveilan dan Penyuluhan Keamonan Pangan
lnti dari hasil penyampaian materi dan diskusi yang terkait kerjasama
dengan PEMDA tersebut antara lain terungkap bahwa Peraturan Kepala
Badan POM Rl mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi seperti Peraturan Pemerintah
(PP), untuk itu Badan POM Rl membuat aturan main (dalam hal
ini Norma - Standar - Prosedur - Kriteria / NSPK Bidang Keamanan
Pangan), kemudian menegakkan aturan mpin yang telah dibuat (dapat
melalui advokasi / sosialisasiyang dikaitkan dengan latar belakang /
dimensi Poleksosbudhan kam), serta menega kkan atu ra n daera h. Terkait
hal tersebut, DitJen Otda siap membantu Badan POM Rl dalam koridor
otonomi daerah, sedangkan subtansinya diserahkan ke Badan POM Rl.
Di sisi lain, perlu dilakukan 4 (empat) tahap, yaitu kajian situasi dengan
mela kukan penyesuaia n " mi n dse( mela ku ka n Ri sk Assessm ent,
membuat Oriented Objective Program Planning (OOPP) yang
d i sederha na kan (Lo g i ca I F ra m ewo r k M atriks) da n mem b u at kera n g ka
acuan (TOR).
jti)
PERISTIWA I
Pada pertemuan ini, peserta mengatasi isu-isu keamanan pangan Balai Besar/Balai POM yang waktu
dibagi menjadi3 (tiga) kelompok telah dirumuskan beberapa kegiatan pelaksanaannya harus tepat waktu,
untuk berdiskusi dan membahas prioritas yang direkomendasikan untuk
g) Untuk menghasilkan strategi atau
permasalahan NSPK, program dan ditindaklanjuti yang diselaraskan
program dalam rangka penuntasan
kegiatan prioritas kedeputian lll Tahun dengan rencana program dan kegiatan
penyalahgunaan BB dan penggunaan
201 1 yang terkait Balai Besar/Balai POM prioritas tahun 201 1 di kedeputian lll
BTP berlebih maka telah disusun peran,
termasuk lnpres No.01 Tahun 2010 dan termasuk pembagian peran dan fungsi
tugas dan tanggungjawab masing-
Penuntasan Penyalahgunaan Bahan secara jelas antara Badan POM dengan
masing unit/instansi terkait baik di
Berbahaya dan Penggunaan Bahan BB/BPOM,
pusat maupun daerah (antara lain
Tambahan Pangan (BTP) berlebih. f)terkait pelaksanaan lnpres No. advokasi pembuatan Perda, penertiban
Secara keseluruhan pertemuan ini 01 tahun 2010 perlu dilakukan BB yang dikemas untuk produksi
menghasilkan beberapa rekomendasi pedoman pengawasan PJAS yang pangan, pelaksanaan KlE, sampling dan
dan saran tindak lanjut yang perlu pelaksanaannya harus dikoordinasikan pengujian dengan tindak lanjut berupa
I
dilakukan, antara lain yaitu: oleh Badan POM dengan seluruh pembinaan, recall dan pemusnahan).
) a) Untuk peningkatan pelaksanaan
pengawasan keamanan pangan,
kemandirian BBPOM supaya lebih
dikedepankan sehingga diperlukan
revitalisasi / pembagian peran,fungsi
dan tanggungjawab oleh Pusat dan
Daerah secara jelas,
b) Untuk menselaraskan antara
kegiatan Badan POM dan BB/BPOM dan
lintas sektor terkait serta Pemda maka
perlu disusun pedoman atau acuan
dalam bentuk NSPK yang mempunyai
kekuatan hukum,
$tr@ &-t
,L
{,l;:
e|h"
't .d*'\
'A
*'F;
c) Pusat akan memfasilitasi dalam Penyampaian materi oleh para direktur dengan moderator Drs.Agus Prabowo,Apt
pembentukan tim kecil terkait dengan
sinkronisasi pelaksanaan kegiatan
dengan sektor terkait di daerah yang
akan melibatkan Ditjen Otonomi
daerah Kementerian Dalam Negeri dan
instansi terkait lainnya,
d) Dalam rangka optimalisasi
pembinaan dan pengawan keamanan
pangan perlu dibuatkan NSPK.
Beberapa kegiatan direkomendasikan
untuk ditindaklanjuti dalam pembuatan
NSPK (Pelatihan PKB DFI & KLB,
Sertifi kasi Produksi lndustri Rumah Penyajian materi oleh pembicara khusus dari IPB dan Ditjen OfDA
Tangga (SPP-lRT), Pengawasan
produk pangan IRTB sarana produksi
dan distribusi produk pangan
IRTP, Pembinaan Pemda di bidang
Pengawasan Pangan, Pembinaan
Masyarakat di bidang Pengawasan
Pangan, Sampling Pangan lndustri
t
*'
6B{
Rumah Tangga, Penanganan Kasus KLB
Keracunan Pangan, Sertifi kasi Label
Halal pada produk lRT, Pengawasan
(Pangan Jajanan Anak Sekolah),
yang terkait dengan peran BBPOM guna Para peserta sedang serius menyimak materi yang disampaikan oleh para presenter
(D
lo o o PERISTIWA
Direktorat lnspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan di seluruh ibukota propinsi di Pulau Jawa
sebanyak 72,08o/o. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa target peningkatan
pengawasan PJAS dalam Program 100 Hari,
alam rangka meningkatkan kegiatan peningkatan pengawasan obat yaitu persentase PJAS yang mengandung
pengawasan dbat dan makanan, dan makanan dengan menggunakan bahan berbahaya di seluruh ibukota propinsi
Badan POM telah meluncurkan mobil laboratorium keliling, antara lain: di Jawa menurun sebanyak 50 o/o, sudah
mobil laboratorium kelilinq Balai Besar/ Balai POM Medan, Padang, tercapai.
pada tanggal 7 September 2009 yang lalu. Palembang, Mataram, Palangkaraya dan
Mobil laboratorium keliling adalah mobil Jayapura. Kegiatan tersebut meliputi
yang didesain sedemikian rupa menjadi kegiatan pengawasan pangan buka puasa,
laboratorium yang dilengkapi dengan pengawasan pangan jajanan anak sekolah,
peralatan pengujian cefat terhadap obat pengawasan dalam rangka Food Security
palsu, cemaran bahan berbahaya pada yaitu pada saat kunjungan kerja Rl-1 dan
pangan (formalin, boraks, rhodamin-B, Rl-2 ke daerah, pengawasan terhadap
methanyl yellow), cemaran bahan berbahaya makanan dan minuman di pasar tradisional
kosmetik, pengawasan produkTlE (Tanpa dan modern, pemeriksaan sarana distribusi
ljin Edar) serta bahan komunikasi, informasi pangan, kosmetik, dan obat tradisional di
dan edukasi (KlE) kepada masyarakat dalam pasar tradisional, dan penyebaran informasi
bentuk buku, leaflet, brosur, komik, poster, dengan cara menyebarkan brosur/leafl et
banner, serta bahan multimedia (CD dan kepada masyarakat dan pedagang serta
sandiwara boneka keamanan pangan melakukan pembinaan secara langsung
PoMpi). kepada masyarakat dan pedagang tentang
Gambar 1. Mobil Laboratoium Keliling Badan POM
keamanan pangan.
Peluncuran mobil laboratorium keliling ini
ditandai denganjumpa pers dan operasi Dari hasil kegiatan tersebut, masih
khusus pengawasan parsel menjelang Hari ditemukan beberapa produk pangan yang
Raya ldul Fitri dan pengawasan pangan mengandung bahan berbahaya seperti
mengandung bahan berbahaya pada formalin, boraks dan rhodamin-B serta
tanggal 7-1 6 September 2009 di 5 1 pasar sarana distribusi yang menjual pangan dan
modern dan 60 pasar tradisional di wilayah obat kedaluwarsa, rusak dan kosmetik tanpa
DKI Jakarta dan Banten. izin edar.
Jumlah mobil laboratorium keliling yang Pada Bulan November 2009 - Januari 201 0,
dioperasikan sebanyak 7 unit untuk wilayah dalam rangka mendukung program 100
DKI Jakarta dan 1 unit untuk wilayah Serang. hari Pemerintah Kabinet lndonesia Bersatu
Dari hasil operasi ini ditemukan sejumlah ll, dalam hal ini Kementerian Kesehatan
sarana yang masih menjual parsel berisi b:... .-
Rl, Badan POM Rl melakukan kegiatan ;
pangan yang tidak memenuhi syarat seperti peningkatan pengawasan pangan jajanan 2 PetusasM:bi:|:0..:,.*r,::":r^s BPSM ;
kemudian diikuti dengan peluncuran mobil ibukota propinsi di Pulau Jawa, antara
laboratorium keliling di 21 Balai Besar/ lain: Jakarta, Serang, Bandung, Semarang,
Balai POM lainnya, antara lain: Balai Besar/ Yogyakarta, dan Surabaya.
Balai POM Medan, Padang, Pekanbaru,
Jambi, Palembang, Bengkulu, Bandar Sasaran dari kegiatan ini adalah makanan
Lampung, Semarang, Mataram, Pontianak, jajanan anak sekolah yang dijual di kantin
Palangkaraya, Samarinda, Banjarmasin, dan atau warung sekolah antara lain : mie,
Kendari. Palu, Ambon, Kupang, Jayapura, bakso, tahu, kerupuk berwarna merah/
Gorontalo, Pangkal Pinang dan Batam. kuning, sirup, es dan minuman ringan warna
merah/kuning serta Kepala Sekolah dan Guru
Pada Bulan September - Desember 2009 untuk diberikan Komunikasi, lnformasi dan
yang lalu, beberapa Balai Besar/Balai POM Edukasi (KlE).
tersebut di atas juga telah melakukan
@
PR0F|Lo . o
Pendahuluan
sangat penting untuk kesehatan
franOan kedua terbesar setelah lnfeksi Saluran Pernapasan Atas
I I dan kelangsungan hidup manusia. Akses atauISPA (Sharp dan Reilly,2000).
(D
. oo PR0FIL
Tabel 2. Sebaran KLB keracunan pangan tahun 2001 - 2009 Gambar 2. Sebaran KLB keracunan pangan menurut
berdasarkan Balai Besar/Balai POM yang melaporkan tempat kejadian
2002 2oo3 2004 2005
4e
1304
,162
45
1153
0v( 10,/,, 20,,i" 30% 4a,1, 5a.L 60,1, 70'1, 80%, 90,1 160%
@
PR0FIL . oo
Tabel 3. Data sebaran KLB keracunan pangan berdasarkan jenis
penyebab
Penutup
Jenis Pangan Tahun Data KLB keracunan pangan
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 di atas dianggap belum
Masakan Rumah 19.23% 18.60% 32.350 53.66% 42.39% 42.77% 58.1 0% 41.620/o 40.870/" menggambarkan kondisi
Tanooa
lndonesia secara keseluruhan.
Pangan Olahan 19.23% 18.60% 26.47% 15.24% 15.22% 13.210/ 12.290/, 15.74% 24.35%
Sebagian besar KLB keracunan
Pangan Jasaboga 42.31% 34.880/0 29.41% 15.24% 21.20% 27.04% 15.080/" 25.89% 15.65%
pangan di lndonesia diduga
masih belum terlaporkan. Data
Jajanan 19.23% 16.28Y0 5.88% 12.200/0 17.930/. 16.35% 10.06% 15.74% 19.13%
KLB keracunan pangan yang
Lain - lain 0.63% 4.470k 1.02% sudah terkumpul baru difokuskan
Tidak dilaporkan 11.63% 5.88% 3.66% 3.26o/o pada pendataan jumlah korban
dengan identifi kasi penyebab
keracunan pangan yang belum
d. Agen penyebab KLB keracunan pangan
menyeluruh. Berbagai keterbatasan tersebut disebabkan
Agen penyebab KLB keracunan pangan terdiri dari agen oleh ketidakjelasan mekanisme penyelidikan dan pelaporan
berupa mikroba dan kimia. KLB keracunan pangan pada KLB keracunan pangan, kesalahan penanganan sampel,
kurun waktu 2001 - 2009 umumnya disebabkan oleh mikroba. lemahnya koordinasi antar lembaga yang menangani KLB
Terkait denganjenis pangan penyebab KLB keracunan pangan keracu nan pan ga n, keterbatasa n sum berdaya, keterbatasan
tertinggi yaitu masakan rumah tangga dan pangan jasaboga, kapasitas SDM dan fasilitas laboratorium, serta keterbatasan
maka higiene dan sanitasi pengolah pangan menjadi salah dalam akses ke laboratorium rujukan.
satu faktor risiko utama yang menjadi penyebab terjadinya KLB
keracunan pangan. Hal lain yang penting menjadi perhatian Untuk mengatasi ketidakjelasan mengenai mekanisme
adalah ternyata agen penyebab keracunan yang tidak penyelidikan dan pelaporan KLB keracunan pangan,
terdeteksi/tidak dapat ditentukan dan tidak adanya sampel kesalahan penanganan sampel dan lemahnya koordinasi
jauh lebih besar yaitu di atas 50% kecuali pada tahun 2009 antar lembaga yang menangani KLB keracunan pangan,
sebesar 410l0. Tidak terdeteksi/tidak dapat ditentukannya agen sesuai dengan yang diamanatkan dalam PP No.28Tahun
penyebab KLB keracunan pangan dapat disebabkan oleh tidak 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Panlan pasal 28 ayat
terkonfirmasinya dugaan penyebab dengan hasil laboratorium, 1 dan 2,Kementerian Kesehatan Rl menyiapkan ketentuan
belum ada laboratorium yang bisa menguji beberapa agen lebih lanjut mengenai tindakan pertolongan kepada
yang diduga (misalnya toksin), agen yang terdapat dalam korban, pengambilan contoh spesimen dan pengujian
sampel jumlahnya tidak mencukupi untuk menyebabkan spesimen serta pelaporan KLB keracunan pangan dan
suatu keracunan (< dari toksisitas akut atau batas minimal Badan POM Rl menyiapkan tata cara pengambilan contoh
suatu agen dapat menyebabkan keracunan) atau sampel tidak pangan, pengujian laboratorium dan pelaporan penyebab
layak uji. Sedangkan tidak adanya sampel, disebabkan karena keracunan. Pada tahun 2009 telah disahkan Peraturan
habis atau KLB keracunan pangan diketahui setelah beberapa Kepala Badan POM Rl tentang tata cara pengambilan contoh
waktu yang menyebabkan sampel sudah tidak ada lagi. Data pangan, pengujian laboratorium dan pe_laporan penyebab
selengkapnya tentang agen penyebab KLB keracunan pangan KLB keracunan pangan.
data dilihat pada Gambar 3.
Badan POM dalam hal ini Direktorat Surveilan dan
Penyuluhan Keamanan Pangan telah menggmbangkan
Gambar.3. Data agen penyebab KLB keracunan pangan
disain box sampling kit untuk keperluan
penyelidikan dan penanggulangan
tr ML'oba
KLB keracunan pangan dan melakukan
I Kimb
EAAP[NG
JAGUNG
Fauzi Achmadi, STe MP
Direktorat Surveilan & Penyuluhan Keamanan Pangan
DESKRIPSI PRODUK
Jagung selain sebagai makanan pokok
juga dapat diolah menjadi makanan
ringan yang populer di kalangan
masyarakat, bahkan sa?t ini berkembang
menjadi makanan ringan (snacks)
dengan nilai ekonomis tinggi seperti
pop corn,jagung aneka rasa,jagung
-w*
BAHAN DAN PERALATAN menghasilkan produk yang baik
keju dan produk lainnya, Produk olahan
dan lebih awet. Oleh karena itu,
jagung lainnya, yaitu beras Jagung (Zea mays L.) merupakan
sebaiknya menggunakan minyak
jagung instan, mie jagung instan, salah satu tanaman pangan dunia
goreng yang tahan panas dan bahan
kripik jagung (tortila chips), dan pangan yang terpenting, selain gandum dan
pengawet yang aman seperti BHA
tradisional seperti grontol, basang, kue padi. Sebagai
atau BHT. Jagung pipil yan! digunakan
kukus dan masih banyak olahan lainnya. utama di dan Selatan,
sebaiknya jagung yang bergrarna
Dalam rangka diversifikasi pangan jagung juga men sumber
merah/kuning bukan jagrSg putih.
perl u dikembangkan produk-produk pangan diAmerika
Peralatan yang digun'ikan dalam aaq*:
pangan berbasis jagung yang mempu- beberapa daerah di
emping jagung terdiri
nyai cita rasa khas, disukai masyarakat (misalnya diMadura dan N
alatan persiapan bahan
dan praktis dikonsumsi. Tenggara) juga menggunakan
baku jagung, (ii) peralatan sortasi,
Salah satu produk pangan olahan sebagai pangan pokok.
(iii) perendaman dan perebusan,
berbahan dasar jagung adalah emping Bahan dasar yang digunakan dalam
(iv) peralatan pengepresan
jagung. Emping jagung merupakan pembuatan emping jagung, yaitu
dan pengeringan, (v) peralatan
salah satu hasil olahan jagung yang jagung pipil dan minyak goreng,
penggorengan dan (vi) peralatan
cukup banyak digemari masyarakat, sedangkan bahan lainnya adalah
pengemasan. Perincian peralatan
karena cukup renyah seperti halnya kapur sirih, garam dan bumbu..
pengolahan serta spesifi kasi disajikan
emping lainnya. Dibandingkan Pemilihan minyak yang tepat dapat
padaTabel 1.
hasil olahan jagung lainnya seperti
marning, emping jagung ini lebih Tabel 1. Peralatan pengolahan emping jagung dan spesifikasinya
membutuhkan penanganan khusus
dan hati-hati, terutama karena bentuk
fisiknya yang tipis dan mudah hancur.
Oleh karena itu dalam pengolahan Wajan Stainless steel 200 s.d.1.500
emping jagung rendemennya hanya atau aluminium
sekitar 80 o/o , dengan kata lain ada
sekitar 20o/oyang hancur tidak dapat Ember Tertutup 50
dijual. Emping jagung telah banyak Meja preparasi Stainless steel 1.000
dikembangkan di beberapa daerah di atau Alumunium
lndonesia. Tulisan ini akan menyajikan
teknologi pengolahan emping jagung Panci Aluminium 200
tradisional yang biasa dilakukan oleh kapasitas 50 liter
penduduk di NTT (Nusa Tenggara Pengepres Ulegan/Cobet 25
Timur). Konon jagung di wilayah NTT Kompor,tungku Bahan bakar 400
lebih cocok untuk dijadikan bahan minyak dan kayu
dasar emping jagung dibanding
Sealer 750
daerah lainnya karena lebih tahan/
tidak hancur/remek. Peralatan lain Disesuaikan alat 1.000 Alat bantu
@
j::
TEKNOLOGIPANGANOOOI
ASPEK PRODUKSI
PROSES PRODUKSI fl roses pembuatan emping jagung dari bahan
roses pembuatan emping jagung di ]J jagungtiti pada prinsipnya menggunakan
|lp I
NTT diawali dari pembuatan jagung titi. teknologipenggorengan.Tahapanyang
J Proses produksijagung titi seperti di dilakukan meliputi penambahan cita rasa T
ditambahkan penyedap
.
Jo,
Letakkan kuali di rasa secukupnya sambil
atastungku dengan
kemiringan sekitar 45oC
.
diaduk rata er&
hingga panas Lelehkan menteoa di
t
.
+ dalam walan
Masukkanjagung . Campuran bawang putih,
pipil ke dalam kuali garam dan penyedap
panas dan diaduk-aduk rasa tersebut ditumis
dengan alu batu kecil dalam wajan sampai
ti
_
ditumbuk
1F't' dan didinginkan
beberapa saat kemudian
'A
dimasukkan dalam botol
semprotan
3. Penumbukan jagung
3. Pemberian bumbu
Ambil 2 butir atau lebih
jagung yang sudah ' Jagung titi yang sudah
lunak dan tumbuk dibersihkan diletakkan
dengan ulekan batu pada nampan besar,
pada cobek batu kemudian disemprot
sampai pipih
. Lakukan penumbukan
+ dengan bumbu sampai
rata
d:> -'i:r'<> .
sampai semua jagung _€,(> _- Jagung titi yang sudah
dalam kuali habis diberi bumbu tersebut
. Bentukjagung titi yang + dijemur selamat/z - 1
SEPUTAR KEDALUWARSA
MIE INSTAN
Devi Riani, ST, MSi
Direktorat Surveilan & Penyuluhon Keamonan Pangan
JAWABAN (A)
Biaya pendaftaran produk pangan dihitung per item produk pangan.
Berdasarkan dengan PP No.1 7 Tahun 2004 tentang Pendapatan
JAWABAN (A)
Negara Bukan Pajak (PNBP), biaya pendaftaran disesuaikan dari
a. Mengisi Formulir A berisi data produk: kategori produk pangan, berkisar antara Rp.50.000,- (lima puluh ribu
- nama dagang jika ada
rupiah) sampai Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
- nama jenis
@
TEMUA 0RAI,G
I\4EMPUNYAI IfAK
UNIUK
JUTNFAIATK4N
PIINGAN YAN6
At'44N PAN
rER6lZl ,,,