Anda di halaman 1dari 20

ipf* ulgma

,POST
MARKET VIGILANCE
Upaya Perlindungan ,,
Terhadap Masyarakat"
W#Wffi5ffi{''
Cemirin Senyawa
Dioksin dalam Pangan

s snfer.*ftrrf
Tata (ara Pendaftaran

ff i)
Produk Pangan Luar Negeri
yqgarw iry{q_
Seputar Mie lnstan &
Kedaluwarsa
I .4 psr,sgws
ru Peluncuran & 0perasional
Mobil [aboratorium
Keliling BPOM
$ {ssrlss
Peraturan Kepala BP0M Rl
Tentang Penetapan Batas
(emaran Maksimum
Mikroba & Kimia dalam Makanan
* fekm+l*g i pangayt
ii:nn,plng Jagung
OOO DARIREDAKSI

tt;;; i-1;,
PEMBACA BUDIMAN, tak terasa kita sudah Keamandn pangan merupakan Buletin Keamanan Pangan kali ini
berada di pertengahan 20'l 0. Waktu begitu tanggung jawab bersama antara mengupas permasalahan di sekitar post-
cepat berlalu. Demikian pula kami kembali pemerintah, konsumen dan industri morket vigi Ia nce y ang ternyata bu ka n
menyapa setelah beberapa waktu tidak pangan. Pemerintah bertanggung jawab hal mudah dilakukan. Kami harus
terbit. Kami harap para pembaca masih melindungi kesehatan masyarakat mengambil berbagai jenis sampling,
setia membacq buletin kesayangan kita ini. dengan mengurangi risiko penyakit yang mulai dari makanan olahan pabrik hingga
disebabkan oleh pangan (food-borne jajanan makanan anak-anak yang ada di
Pembaca budiman, salah satu persoalan
disease), melalui pendidikan mengenai lingkungan sekolah. Ulasan tentang post-
yang kita hadapi adalah masalah
keamanan pangan dan informasi kepada market vigilance akan menghiasi Buletin
keamanan dan kesehatan pangan.
konsumen dan industri pangan mengenai Keamanan Pangan edisi terbaru ini.
Mengapa disebut masalah? Karena
keamanan pangan.
pangan atau makanan adalah kebutuhan
Demikian pula, kami akan mengulas
dasar manusia yang selalu hadir dalam Untuk itulah Badan POM (sebagai bagian
tentang dioksin yang ada dalam makanan
keh id upan kita sehari-hari. Bahkan World dari pemerintah) akan terus melakukan
yang kemungkinan kita konsumsi.
Health O rg anizatlon (WHO) memasukkan upaya terbaiknya agar makanan yang
Peringatan ini sejatinya menjadi perhatian
keamanan dan mutu pangan serta beredar di masyarakat sehat dan aman
kita bersama mengingat bahaya
perlindungan konsumen terhadap dikonsumsi. Salah satunya adalah dengan
yang terkandung dalam dioksin yang
pemalsuan pangan rnerupakan hak dasar melakukan pengawasan sesudah produk
merupakan bahan kimia yang masuk ke
manusia. Sementara itu World Food Summit bereda r di pasaran (post-m arket vig i lan ce).
dalam golongan pencemar organik yang
memberikan mandat kepada FAO bahwa Badan POM juga melakukan pengawasan
persisten (persistent org an ic pol I uta nts,
semua orang mempunyai"Hak" untuk produk makanan melalui pengawasan
POPs). Senyawa ini mengakibatkan
mendapatkan pangan yang aman dan sebelum produk beredar (p re-market
gangguan/kerusakan serius terhadap
bergizi. evaluation).
kesehatan manusia dan lingkungan.

INFO UTAMA PERISTIWA TEKNOI.OGI PANGAN


3-5 Post Market Vigilance 10-1 1 Pertemuan lmplenientasi 1 6-17 Menjadikan Emping
Upaya Perlindungan Terhadap Program Keamanan Pangan Jagung Makanan Bernilai Ekonomis
Masyarakat Nasional
WAWASAN 12 Peluncuran & Operasional RAGAM INFO
6-7 Cemaran Senyawa Dioksin Mobil Laboratorium Keliling 18 Seputar Kedaluwarsa dan
dalam Pangan Badan POM Mie lnstan

REGULASI PROFIT INTERAKTIF


8-9 Peraturan Kepala BPOM Rl 13.15 DATA KEJADIAN LUAR 19 Tata Cara Pendaftaran Produk
tentang Penetapan Batas Maksi- BIASA (KLB) Keracunan Pangan Pangan Luar Negeri (ML)
mum Cemaran Mikroba & Kimia
dalam Makanan
EAAPBNG
BULETIN I(EAMANAN PANGAN
JAGUNG
rrlrmnar , Dro. KUSTANTINAH, ApL M.AppSc I rurleanan , Dr. M. HAYAIIE AMAL MPH.. Dn. SURATM0N0 .MP, Dro. DEWI PRAWITASARI, Apt. M. Kes,
Dn. R0tAND HUTAPEA. Apf., Msc, lr. TilTY HtLFtRY SlH0^r1BlNG, MP I pnur,rnr nroxsr Dro. CEN0EKIA SRI MURWANI. Api. M.KM.

S.lKom

ronon,IRt\MlmPU]RI,S.Form.,Apt.,l"lEST|WUtANlNGS|H,STPlumrneonxsr Jt.PERIETAKANNIGARAN0230D.F.LT.IIJAKARIAPUSATI0560,
re. 021 -4259 624, ru, 02 1 -428 78i0 I I r,unL, surveilon pongo n@ pom.go.id

@
INFoUTAMA ooo

POSf MarketVigilance

enurul Food and Agriculture mulai produksi pangan, penang anan (handli ng),
n ization (FAO) dan Wo rl d
Orya penyimpanan, pengolahan (processi ng) dan
Health Orgonization (WHO) distribusi (satu pendekotan from form to table).
keamanan dan mutu pangan
Peraturan perundang-undangan merupakan
serta perlindungan konsumen
dasar hukum dalam melaksanakan pengawasan
terhadap pemalsuan pangan
keamanan pangan. lnspeksi pangan tradisional
merupakanhak dasar manusia. World Food Summit
lebih difokuskan pada kepatuhan perusahaan
memberikan mandat kepada FAO bahwa semua orang
terhadap peraturan perundang-undangan yang
mempunyai "Hak" untuk mendapatkan pangan yang
Fitri Kristiana, STP. ada baik yang sudah diperbaharui dengan situasi
aman dan bergizi.
Direktorat lnspeksi don Sertifikosi Pongon tetkini (upto date) maupun yang belum. Efektifitas
Keamanan pangan merupakan tanggung jawab metode ini tergantung kepada tersedianya waktu
bersama antara pemerintah, konsumen dan industri untuk melakukan pemerikaan fisik terhadap
pangan. Pemerintah bertanggung jawab melindungi fasilitas pabrik dan produk. Masalah dalam
kesehatan masyarakat dengan mengurangi risiko pengawasan keamanan pangan yaitu rasio antara
penyakit yang disebabkan oleh pangan (food-borne sarana yang diperika dan jumlah food inspector
Pungun merupakan dlsease), melalui pendidikan mengenai keamanan yang ada masih rendah;food inspectortidakada
kebutuhan dasar bagi pangan dan informasi kepada konsumen dan di sarana setiap saat, banyak;ituasi yang tidak
industri pangan mengenai keamanan pangan. diketahui oleh food i n spectori laboratorium sering
kelangsungan hidup manusia,
Sedangkan konsumen berhak mendapatkan pangan tidak dilengkapi dengan peralatan, petugas,
sehingga setiap orang perlu yang layak dan aman. Di samping itu, konsumen dan 50P yang sesuai dan memadai; serta secara
dijamin dalam memperoleh juga bertanggung jawab terhadap keamanan statistik untuk mendapatkan data hasil uji yang
pangan, mematuhi cara-cara yang higienis pada valid diperlukan jumlah sampel yang banyak.
pangan yang bermutu dan
saat menyiapkan pangan, menyimpan pangan yang
aman. Bahan pangan dan air Ketidakpatuhan dan pelanggaran terhadap
sesuai dengan petunjuk yang ada pada label dan .
peraturan perundang-undangan yang berlaku
minum yang tidak diproduksi sebagainya.Konsumen sering membuat kesalahan
biasanya ditindaklanjuti dengan peringatan, dan
karena kurangnya pengetahuan mengenai cara
dengan cara yang baik penanganan pangan yang baik di rumah sebelum
atau hukuman/sanki tergantung kebijakan dari
dan benar dapat menjadi otoritas suatu negara. Metoda ini lebih ke arah
pangan dikonsumsi, terbatasnya informasi dan atau
tindakan koreksi.Tindakan ini dilakukan oleh
sumber mikroorganisme dan tidak adanya akses informasi mengenai penanganan
produsen sesuai dengan peraturan perundang-
pangan yang baik.Tanggung jawab akhir keamanan
kontaminan kimia yang dapat pangan tidak hanya pada pemerintah dan konsumen
undangan yang berlaku. Sistem inspeki seperti
berbahaya dan menyebabkan initidak menjamin tidak berulangnya suatu
tetapi juga pada produsen pangan,pengolah,
pelanggaran.
penyakit kepada manusia. distributot retailer yang menyiapkan, menyajikan dan
mengedarkan pangan. lnspeki pangan modern I'ebih menekankan
Kasus-kasus keracunan pangan
pada faktor-faktor penyebab foodborne diseose;
Food-borne disease sangat berpengaruh terhadap
seharusnya tidak perlu terjadi pendekatan berdasarkan analisa risiko, inspeki
kondisi sosial ekonomi. Contoh penyakit yang
apabila produk pangan disebabkan oleh makanan seperti disentri,dan kolera
berdasarkan proses,dan kemitraan antara food
inspector dan produsen pangan. Apabila sistem
diolah dengan prosedur dapat menyebabkan kematian. Secara tidak langsung
jaminan mutu memadai dan diterapkan secara
food-borne disease mempengaruhi perkembangan
pengolahan yang benar. utuh maka risiko keamanan pangan dapat
ekonomi seperti jam kerja berkurang, biaya
Mutu dan kqamanan pangan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan meningkat.
diminimalkan.
juga sangat penting dalam Food-borne disease juga menyebabkan kekacauan Prinsip-prinsip pengawasanlangan modern
ekonomi terutama untuk negara-negara yang mencakup konsep pengawasan pangan secara
perdagangan. Dengan semakin
tergantung dengan produk ekpor apabila produk- terpadu sepanjang rantai pangan mulai dari
ketatnya persaingan di era produknya dilarang masu( ataupun dimusnahkan lahan pertanian hingga dikonsum si (from farm to
perdagangan bebas, produsen karena tidak memenuhi persyaratan negara table), analisa risiko, transparansi, kajian dampak
pengimpor. regulotory (peraturan), pendekatan berdasarkan
pangan dituntut untuk dapat
ilmiah serta sistem kemampuan telusur
memenuhi standar dan Pemerintah mempunyai tugas menjamin kesehatan
(traceability) dan penarikan produk (food recalf).
masyarakat dan menyediakan pangan yang aman dan
persyaratan keamanan pangan.
dalam jumlah yang cukup. Sehubungan hal tersebut Penerapan SisIem Hazard Analysis and Criticol
sistem pengawasan pangan memerlukan peraturan Control Point(HACCP) di seluruh rantai pangan
yang efelcif untuk menangani isu keamanan pangan. mempunyai manfaat yang jelas dan potensial
Pengawasan dilakukan di semua rantai pangan dari dalam meningkatkan keamanan pangan untuk

bule,tin ke;rnanu,,
".r,u.',
€)
OOO INFOUTAMA

mencegah terjadinya food-borne disedre.Walaupun dalam pengawasan pangan di lapangan. Untuk dan benar. Metode yang digunakan dalam
demikian, penerapan sistem ini merupakan mencapai kompetensi yang dibutuhkan tersebut, pengambilan contoh merupakan salah satu faktor
kegiatan jangka panjang (long+erm activity), dan diperlukan program pendidikan dan pelatihan yang menentukan keabsahan data dan kesimpulan
memerlukan pertimbangan untuk setiap kondisi bagi calonpengawas pangan dan pengawas yang diambil dari suatu analisis. Pengambilan dan
(misalnya pre requisite condition). pangan yang sudah ada. Mereka harus ditingkatkan penanganan contoh dapat merupakan salah satu
kemampuannya terhadap pengetahuan dan sumber kesalahan terbesar dari suatu analisis.
Sistem manajemen mutu dan keamanan pangan
keterampilan yang berkaitan dengan lingkup
merupakan sistem manajerial yang aktif dalam Jumlah contoh yang diambil harus
tugasnya, sehingga mereka dapat mencapai
melaksanakan pengawasan terhadap faktor risiko diperhitungkan sedemikian rupa sehingga cukup
kualifi kasi sebagai pengawas pangan.
produsen dan prolesor (pengolah pangan) dalam untuk kebutuhan analisis-analisis di laboratorium
menetapkan persyaratan, menekankan pengawasan Program pendidikan dan pelatihan pengawas yang akan dilakukan, dan jika diperlukan juga
di lokasi dan proses terkait dengan keamanan pangan selain untuk meningkatkan kompetensi cukup untuk analisis berulang.Jumlah sampel
dan mutu pangan seperti pemeliharaan sarana dari para pengawas panganjuga berkaitan dengan yang berlebihan dapat menyebabkan pemborosan
produksi, peralatan, kalibrasi alat (termometer, tlmer), peningkatan jenjang karir para pengawas pangan. biaya, sebaliknya sampel yang terlalu sedikit
5OP sanitasi, SOP tahap-tahap kritis selama proses, Dengan peningkatan jenjang karir ini diharapkan dapat menyebabkan kegagalan analisis karena
spesifikasi bahan baku, pemeriksaan kesehatan ada pembagian tugas yang jelas antara pengawas kekurangan sampel atau menyebabkan kesulitan
karyawan secara periodifr troi ni ng bagi manager, pangan di satu jenjang tertentu dengan pengawas dalam mengintepretasikan data hasil analisis.
supervisor dan karyawan, pemeliharaan dokumen pangan di jenjang lainnya yang lebih tinggi. Dengan Keadaan contoh harus dapat menggambarkan
(record keeping) dan pebagainya. penjenjangan dan pembagian tugas yang jelas ini, kondisi bahan atau produk pada saat contoh
diharapkan program-program pengawasan pangan diambil. Sedangkan waktu untuk pengambilan
Keuntungan inspeksi berdasarkan risiko adalah
dapat dilaksanakan dengan lebih terarah dan efektif contoh, sebaiknya disesuaikan dengan jadwal
food inspector dapat mengalokasikan waktunya
analisis laboratorium, sehingga contoh yang baru
yang terbatas lebih baik untuk setiap sarana Pengawasan pangan di lndonesia memiliki aspek
saja dikumpulkan dapat segera dianalisis.
pengolahan pangan.lnspeksi berdasarkan risiko permasalahan berdimensi luas dan kompleks oleh
merupakan metoda dalam menetapkan kecukupan karena itu diperlukan sistem pengawasan pangan Mengingat banyaknyajenis pangan yang beredar
sistem jaminan mutu yang dilakanakan oleh yang komprehensif dari hulu sampaihilir (from farm dan keterbatasan anggaran/dana, pengambilan
produsen;menjamin sistem pengawasan pangan totable) serla melibatkan stakeholder dan instansi sampel tidak mungkin dilakukan terhadap seluruh
dilaksanakan setiap saat sehingga masalah terkait. Pengawasan pangan ini dilakukan melalui jenis pangan yang diproduksi atau yang beredar
sampling dapat teratasi (sampel produk yang i ntegrated i ntersectoral approach (pendekatan Di samping itu, perbedaan kemampuan masing-
keterpaduan antar sektor), dengan metoda masing Balai Besar/Balai POM dalam melakukan

Pengawasan pangan di suatu sarana pengolahan pangan


dilakukan oleh tenaga pengawas pangan (food inspector), dimana mereka
berwenang untuk menilaiapakah kondisi sarana pengolahan disuatu industri
pangan sudah tefamin higigne dan sanitasinya yang dapat menghasilkan
produk pangan olahan yang bermutu dan aman.

dikumpulkan dan dianalisa untuk tujuan verifikasi pengawasan preventive control (pengawasan analisis laboratorium baik untuk tujuan pemenuhan
terhadap sistem jaminan mutu yang diterapkan dengan sedapat mungkin mengupayakan tindakan persyaratan (compliance) maupun untuk tujuan
produsen). pencegahan) dan law enforcemenr (tindakan surveilan keamanan pangan, maka perlu ditetapkan
terakhir melalui upaya penegakan secara hukum). prioritas sampling.
Pengawasan pangan di suatu sarana pengolahan
pangan dilakukan oleh tenaga pengawas pangan Badan POM sebagai authority mempunyai Pengambilan sampel secara rutin dimaksudkan
(food inspector), dimana mereka berwenang untuk kewenangan dalam melakukan pengawalan untuk menjamin bahwa pangan yang diproduksi
menilai apakah kondisi sarana pengolahan di keamanan pangan yang mencakup pre market atau yang diedarkan di wilayah lndonesia,
suatu industri pangan sudah terjamin higiene evoluation dan post morketvigilance. Pre morket memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi.
dan sanitasinya yang dapat menghasilkan produk evaluotion merupakan salah satu tindakan preventif
pangan olahan yang bermutu dan aman. Demikian Pengambilan sampel secara khusus/seri atau
dalam melindungi konsumen terhadap peredaran
juga pengawasan dilakukan untuk mengevaluasi yang disebut dengan sampling seri ditujukan
pangan yang tidak memenuhi keamanan (cemaran
untuk meningkatkan keamanan pangan khususnya
apakah pelabelan pada kemasan pangan telah kimia,fisiIdan mikroba),mutu dan gizi pangan
pangan produksi industri rumah tangga pangan
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. sebelum produk beredar.
(IRTP) melalui pembinaan produsen yang
Dalam hal terdapat dugaan terjadinya pelanggaran
hukum di bidang pangan, pengawas pangan Sedangkan post market vigila nce merupakan memproduki atau yang mengedarkan pangan.
kegiatan pengawasan pangan setelah produk Sasaran sampling seri adalah pangan yang
diberi kewenangan untuk memasuki, memeriksa,
beredar di pasaran. Kegiatan ini mencakup sampling sering dan atau diduga mengandung bahan
meneliti dan mengambil contoh di setiap tempat
produk pangan yang dilanjutkan dengan pengujian berbahaya yang dilarang digunakan pada pangan,
yang diduga digunakan dalam kegiatan atau
proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan laboratorium, pemeriksaan sarana produki dan menggunakan BTP melebihi batas yang diijinkan
distribusi pangan, serta tindak lanjut terhadap atau sering menimbulkan masalah atau terbukti
perdagangan pangan.
pelakanaan pengawasan pangan dalam rangka Tidak Memenuhi Syarat (TMS) berdasarkan
Keberhasilan fungsi pengawasan pangan oleh memberikan perlindungan kepada masyarakat. sampling tahun sebelumnya.Contoh sampel seri
pemerintah sangat ditentukan oleh kepiawaian adalah tahu, mie basah, bako, saos/sambal,terasi,
dan pengalaman dari para pengawas pangan.Agar sirup, kerupu[<,/keripik dan minuman ringan.
seorang pengawas pangan dapat menjalankan
Penetapan jenis pangan yang disampling
tugas dan tanggung jawabnya secara baik
dan parameter uji dilakukan dengan
dan profesional dalam pengawasan pangan
Dalam kegiatan analisis di lapangan maupun mempertimbangkan keadaan daerah, jumlah
secara keseluruhan, seorang pengawas pangan
di laboratorium, betapapun canggihnya metode dan jenis sarana produki dan distribusi pangan
membutuhkan kompetensi khusus di bidang
analisis yang digunakan, hasil yang diperoleh tidak yang ada, kemampuan Balai Besar/Balai POM
pengawasan pangan. Kompetensi yang dimaksud
akan banyak berarti apabila metode pengambilan dalam pengujian, peralatan, sumber daya manusia
adalah pengetahuan,keterampilan dan perilaku
contoh (sampling) tidak dilakukan dengan baik (SDM), dan ketersediaan baku pembanding.Tujuan
yang berkaitan dengan tugas dan pekerjaannya

@ ;.";.,,':,, lr,:',lr':' tlIir I


i il.ir'rr, ii j j
INF0UTAMA ooo
sampling juga dimakudkan untuk mengevaluasi fasilitas pabrik (fasilitas cucitangan dan kaki,toilet/ ketentuan khusus (lokasi, izin minuman keras,
tentang kebenaran/kesesuaian isi/komposisi yang urinoir karyawan, penerangan, ventilasi, PPPlVklinik/ tanda peringatan khusus);produkyangTMS
terkandung dalam pangan dengan yang tercantum fasilitas keamanan kerja); pembuangan limbah di (bahan tambahan, makanan rusak daluwarsa,
pada label pangan. pabrik (sistem pembuangan limbah dalam pabrik label menyimpang, minuman keras tidak terdaftar,
baik cair, sisa produk, maupun padaVkering, tempat makanan tidak terdaftar).
Sasaran tempat pengambilan sampel dalam
sampah dalam pabrik,saluran/pembuangan dalam
sampling rutin dan seri adalah sarana produksi Pemerikaan terhadap label pangan dilakukan
pabrik); operasional sanitasi di pabrik; binatang
dan sarana distribusi pangan dan ditetapkan untuk mengevaluasi kesesuaian antara label pangan
pengganggu/serangga dalam pabrik; peralatan
secara acak/random. Sarana distribusi pangan
produksi (sanitasi, disain, peralatan tidak dipakai yang telah disetujui pada saat proses pendaftaran
meliputi Gudang lmportir, Distributor, Hypermarket,
pangan dengan label pangan yang beredar di
Supermarket/Swalayan,TokqWarung, Kios, Pasar lagi, kecukupan, penyucihamaan peralatan);
pasaran. Jenis pelanggaran yang sering terjadi
tradisional, dan lainlain. Pangan yang disampling pasokan air (sumber air, pengolahan air, es (apabila
digunakan)); sanitasi dan higiene karyawan adalah labeltanpa nomor pendaftaran (nomor MD/
meliputi pangan olahan yang ada di gudang atau
(pembinaan karyawan, perilaku karyawan, sanitasi MUSP/PIRT),tanda exphe dote/tanggal kedaluwarsa,
pangan yang siap untuk dipasarkan, produk lokal
karyawan, sumber infeksi); gudang biasa/kering tanpa mencantumkan nomor batch/kode produksi,
dan atau produk impor.
(kontrol sanitasi, pencegahan serangga, tikus, dan tanpa netto (berat bersih),tanpa komposisi dan
Pengambilan sampel juga dilakukan pada tanpa nama dan alamat produsen. Selain itu
binatang lain, ventilasi); gudang beku/dingin apabila
pangan jajanan anak sekolah (PJAS). Sampling pemeriksaan terhadap label pangan juga dilakukan
digunakan (kontrol sanitasi, pencegahan serangga,
dilakukan di kantin-kantin sekolah atau penjaja terhadap pencantuman logo/tulisan halal pada
tikus,dan binatang lain kontrol suhu);gudang
PJAS di lingkungan sekitar sekolah. Sasaran ini juga label pangan.
kemasan produk (kontrol sanitasi, pencegahan
ditetapkan secara acak/random.
serangga,tikus, dan binatang lain,ventilasi); Pemantauan iklan pangan dilakukan terhadap
Sampel PJAS yang disampling merupakan PJAS tindakan pengawasan (bahan baku/mentah);bahan iklan setelah ditayangkan tpost audit\ baik berupa
yang sering dan diduga mengandung bahan mentah dan produk akhir (kontaminasi); hasil uji iklan media elektronik (TV dan Radio), media cetak
tambahan yang dilarang digunakan pada pangan, (pengujian bahan baku dan produk akhir), hasil uji (surat kabar, majalah, leafl eVbrosur, booklet hanging
menggunakan bahan tambahan pangan dalam tidak memenuhi persyaratan; tindakan pengawasan mobil) dan media antar ruan g (billboard). )enis
jumlah melebihi batas maksimalyang diijinkan (aminan mutu, prosedur pelacakan & penarikan/ pelanggaran iklan yang sering ditemukan meliputi
dan atau tercemar mikroba. Contoh sampel PJAS recall proced u re);sarana pengolahan /pengawetan iklan pangan sebagai obat, iklan berlebihan dan
antara lain: minuman berwarna/minuman serbuk/ (pendinginan, pembekuan, pengalengan,
iklan yang menyesatkan.
sirup;jely, agar-agar atau produk gel lainnya; es (es pengeringan dan pengolahan lainnya);penggunaan
mambo, es cendol, es lilin, dll); mie; bakso; kudapan bahan kimia (insektisida/rodentisida/peptisida, Terhadap sarana distribusi pangan yang belum
(makanan gorengan, pempeI nuget, model, tekwan,
bahan kimia/sanitizer/deterjen dll); bahan, menerapkan cara distribusi makanan yang baik,
lontong, dll). penanganan dan pengolahan (bahan baku, bahan termasuk menjual produk pangan yang rusak,
Dari hasil sampling tersebut, sampel akan tambahan, penanganan bahan baku, pengolahan. kedaluwarsa, tanpa ijin edar, tidak memenuhi
dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian pewadahan dan atau pengemasan, penyimpanan, ketentuan label pangan serta terhadap iklan
berdasarkan parameter uji yang telah ditentukan penyimpanan bahan berbahaya, pengangkutan dan pangan yang tidak memenuhi ketentuan, Badan
di prioritas samp li ng,Dan dari hasil uji laboratorium distribusi). POM akan melakukan tindak lafrut sesuai dengan
dapat diketahui bahwa produk tersebut memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Terhadap sarana produksi pangan yang belum
syarat maupun tidak memenuhi syarat. Suatu
produk dapat dikatakan tidak memenuhi syaratjika menerapkan cara produksi makanan yang bai(
produktersebutterbukti mengandung bahan kimia Badan POM akan melakukan tindak lanjut sesuai
yang dilarang untuk pangan, menggunakan Bahan dengan peraturan perundang-undangan yang
Tambahan Pangan (BTP) melebihi batas maksimal, berlaku.
menggunakan bahan kimia selain yang diizinkan
Badan POM, mengandung cemaran kimia, mikroba,
maupun fisik, dan menggunakan bahan baku yang
mengandung cemaran kimia, mikroba, maupun fisik.
Pemeriksaan sarana distribusi pangan juga
dilakukan secara rutin oleh tenaga pengawas
Ait{l.l
Dari hasil pengujian laboratorium tersebut, pangan di masing-masing Balai Besar/Balai POM. P45?
terhadap pangan yang tidak memenuhi syarat Pemeriksaan ini bertujuan untuk melakukan
(TMS), akan dilakukan tindak lanjut sesuai dengan evaluasi terhadap penerapan sanitasi dan higienis
peraturan perundang-undangan yang berlaku. sarana distribusi atau Cara Distribusi Makanan
yang Baik (CDMB), pengawasan terhadap komoditi
(produk pangan) yang dijualTanpa ljin Edar (TlE),
rusa( kedaluwarsa, dan tidak memenuhi ketentuan
Pemeriksaan sarana produksi pangan dilakukan label pangan,serta pengawasan dalam pangan.
secara rutin oleh tenaga pengawas pangan di
masing-masing Balai Besar/Balai POM. Pemeriksaan Aspek penilaian Cara Distribusi Makanan yang
ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap Baik (CDMB) meliputi pimpinan (kerja sama dengan
penerapan sanitasi dan higienis sarana produlsi pemeriksaan); sanitasi (kebersihan, tempat sampah,
atau Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB). toilet); infestasi (binatang pengerat, serangga);
bangunan/ruangan (konstruki, pencegahan
Badan POM juga milakukan pemeriksaan
binatang pengerat, pencegahan serangga,
sarana produksi pangan untuk tujuan-tujuan
pemeliharaan, keteraturan); perlengkapan peragaan
khusus, seperti pemeriksaan sarana produki dalam
(tata letak produ( lemari penyimpanan,lemari
rangka pendaftaran produk pangan, sertifikasi dan
pendingin); gudang biasa (keteraturan, pencegahan
labelisasi halal dan sertifikasi higiene dan sanitasi.
binatang pengerat, pencegahan serangga,
Aspek penilaian Cara Produksi Makanan yang ventilasi);gudang dingin (keteraturan,kontrol .
Baik (CPMB) meliputi pimpinan;sanitasi lokasi dan suhu, pencegahan binatang pengerat, pehcegahan
lingkungan fi si( sanitasi lingkungan (pembuangan/ serangga); perlengkapan administrasi (data keluar
limbah); sanitasi lingkungan (investasi burung,
'mudah-mudahan tidok ada yang kedaluwarca...:'
masuk barang, faktur pembblian, faktur penjualan),
serangga atau binatang lain); pabrik (umum); pabrik/ pengawasan penanganan (penggunaan insektisida/
ruang pengolahan (lantai, dinding, langitJangit); rodentisida, mutu barang masuh makanan rusak);

br-iletin keamanon prlrgon @


O O O WAWASAN
berbahaya dengan mekanisme yang serupa.
Struktur molekul inti dioksin yaitu dibenzo
dioksin terdiri dari dua cincin benzen yang
dihubungkan oleh dua jembatan oksigen.
Letak dan jumlah atom klor pada molekul
inti menentukan perbedaan sifat antara

DIOKSIN satu isomer dengan yang lain. Secara


umum, semakin banyak substitusi atom
klor, toksisitasnya semakin menurun. lstilah
dioksin umumnya mengacu pada 2,3,7,8-
tetrach I orod i benzo p a rad i 6ksi n (2,3,7,8-TCDD).
ioksin merupakan bahan Nama dioksin juga sering digunakan untuk
kimia yang masuk ke dalam kelompok dengan struktur kimia yang
golongan pencemar organik berhubungan seperti polychlorinated dibenzo
Yennie Wulandari, 55i, Apt.
yang persisten (Persistent pa ra d i oxi n s (PCDDs) dan polych lori nated
Direktorat Pengowason Produk dan
Bahan Berbohaya Organic Pollutants, POPS\ dibenzofurans (PCDFs). 5ebanyak 41 9 jenis
yaitu senyawa organik senyawa yang masuk kelompok dioksin
yang sangat tahan terhadap peruraian telah teridentifikasi, namun hanya 30 jenis
kimiawi, biologik dan fotolitik. Senyawa ini yang memiliki toksisitas yang siginifikan, dan
mengakibatkan gangguan/kerusakan serius 2,3,7,9-TCDD merupakan senyawa kimia yang
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. paling beracun dengan nilai LD50 sebesar
Senyawa dioksin mendapatkan sorotan 0,022m1/kg (pada tikus jantan-oral) dan 0,045
tersendiri karena sifatnya yang amat toksik mglkg (pada tikus betina-oral).
dan berdasarkan hasil penelitian, senyawa ini
Stru ktur moleku I 2,3,7,8- tet rach lorod i benzo
mempengaruhi sejumlah organ dan sistem paradioksi n sebagai berikut :
dalam tubuh manusia. Jika dioksin masuk
ke dalam tubuh, ia akan bertahan dalam Gambar. 2 : Struktur Molekul 2,3,7,8-TCDD6
jangka waktu yang lama karena stabilitas dan
kemampuannya untuk dapat diserap jaringan
lemak yang kemudian disimpan dalam tubuh. C\
Di lingkungan, dioksin dapat terakumulasi
dalam rantai makanan.

lstilah dioksin umumnya merujuk pada )--",


kelompok bahan kimia toksik yang memiliki
struktur kimia serupa dan memberikan efek

Gambar 1 : Proses Bioakumulasi Dioksin dalam RantaiMakanan


SUMBER CEMARAN DIOKSIN
lltn:tt"r.'untut:rttrln {tt I('l}l) rn l;turti ('lr:rrn Senyawa dioksin tidak diproduksi secara
sengaja tetapi terbentuk sebagai akibat "ulah"
manusia (anthropogenic) yaitu sebagai hasil
,t t samping reaksi misalnya pada pembuatan
UJJr^
[- s'
* pol i kl o ri n a sife n ol, 2,4,S-tri kl orofenol (2,4,5-f CP),
pengawet kayu pentaklorofenol, dan herbisida
2,4,5 asam tri k I orofe n o ksi asetat (2,4,5-T); serta

t\*" r s""r lal *: f;, '*5 i^


--
n-'
terbentuk pada waktu proses pemucatan
dengan senyawa klorin dalam pembuatan
ttFL. kertas atau pulp.2,7 Dioksin dapat dilepaskan

:,::] ir
\l ,}
ke udara melalui proses pembakaran kayu,
batu bara, bensin, atau minyak, limbah kota
dan industri (termasuk pembakaran sampah
rumah tangga), plastik yang mengandung
klor seperti polyvinyl chloride (PVC), peleburan
logam, serta penyulingan. Dioksin juga dapat
terbentuk dari sumber alam seperti kebakaran
hutan dan lelusan gunung berapi.

Badan Otoritas Lingkungan Amerika Serikat


(The U.S. Environmental Protection Agency,
*fr_crt
rfrr gS* *{ Ffklent $"Sr ryt US-EPA) menyatakan bahwa pembakaran yang
tidak diawasi seperti pembakaran sampah
{** Sculpin { ?s spr
rumah tangga secara terbuka, merupakan
sumber cemaran dioksin pada lingkungan
yang diperkirakan sebesar 57olo dari total
Flani(tsn{1S Fpt sumber pelepasan dioksin. Karena dioksin
terjadi secara alami di Iingkungan, maka
dioksin tidak akan pernah hilang sama sekali.

@
WAWASAN oo o

lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak dioksin melalui saluran pernafasan dapat
Ketika lepas ke udara, dioksin dapat diberi ASl. Namun WHO merekomendasikan menyebabkan kanker paru, sarkoma jaringan
berpindah tempat dalam jarak jauh masyarakat untuk tetap memberikan ASI lunak, limfoma, dan karsinoma lambung.
melampaui batas-batas negara (long-ro nge dika renakan manfaatnya. Hasil penelitian terkini menunjukkan bahwa
transboundary movement). Oleh karena itu, paparan dioksin dapat mengubah rasio
dioksin dapat ditemukan di banyak tempat KASUS CEMARAN DIOKSIN PADA PAKAN kelahiran bayi laki-laki dan perempuan, yaitu
di dunia. Ketika dioksin lepas ke air, dioksin TERNAK DAN PANGAN bayi perempuan lebih banyak dilahirkan
akan menetap dalam sedimen dan kemudian Pakan ternak dan pangan dapat tercemar dibandingkan dengan bayi lakFlaki.
senyawa tersebut ditransportasikan lebih dengan dioksin melalui berbagai rute,
jauh, atau termakan oleh ikan dan hewan termasuk deposisi emisi dari beberapa
perairan lainnya. Selanjutnya, senyawa sumber di pertanian; pemanasan bahan baku
dioksin akan mengalami bioakumulasi yang telah terkontaminasi; pencampuran TIPS
dan biomagnifikasi melalui rantai pangan, bahan pangan dengan produk yang telah MENGURANGI PAPARAN DIOKSI N
dimana biota pada tingkat trofi yang lebih terkontaminasi; penggunaan desinfektan, Menglngat dloksln sangat berbahaya terhadap
tinggi mengakumulasi konsentrasi dioksin detergen, dan pestisida yang telah kesehatan manusla maka untuk mengurangl
yang lebih besar. Sebagai contoh, seperti terkontaminasi, kontak dengan kayu yang paparan dloksln, dlsarankan untuk :
terlihat pada gambar 1, dioksin dengan menggunakan pengawet kayu; kontaminasi konsumsl lkan besar (hlu' marlln'
konsentrasi dari sumber polusi sebesar 0,01 air dengan sampah; atau migrasi dari I [fil$:',i$:t
ppt akan diserap oleh plankton, kemudian kemasan pangan yang mengandung pemutih D memlllh lkan, daglng, unggas rendah lemak
dimakan oleh konsumer plankton seperti klorin. Makanan juga dapat terkontaminasi E dan produk susu olahan yang rendah
ikan dan selanjutnya dimakan oleh ikan yang melalui deposisi langsung dari udara ke atau bebas lemak (sklm),
lebih besar, dan pada akhirnya dioksin pada tanaman berdaun yang kemudian dimakan ; mengurangl lumlah mentega atau mlnyak
tingkat predator puncak seperti burung elang oleh hewan herbivora. ' i hewanl yang dlgunakan saat memasak,
memiliki konsentrasi ribuan kali lebih tinggi mengurangl lemak hewan seperll memanggang
dibandingkan konsentrasi awal. Beberaia kasus pencemaran oleh dioksin dalam oven,
dalam pangan antara lain krisis dioksin di
Selain di lingkungan, dioksin dalam Belgia pada Mei 1999 ketika sejumlah dioksin konsumsl buah'buahan dan
jumlah yang sangat kecil juga terdapat masuk ke dalam rantai pangan melalui 5*iilr:ir1o**k
pada sejumlah bahan seperti produk yang pakan ternak, akibatnya 7.000.000 ekor ayam Langkah-langkah lnl dapal mengurangi asupan
diproduksi menggunakan plastik, resin, dan 60.000 ekor babi harus dimusnahkan. lemak lenuh sehlngga dapat mengurangl
pemutih; bahan tampon/pembalut; bahan Pada tahun 2004 di Belanda terdapat kasus paparan dloksin.
kemasan pangan; dan rokok. Penggunaan meningkatnya kadar dioksin dalam susu,
bahan tersebut menunjukkan bahwa yang ternyata berasal dari tanah liat yang
manusia dapat terpapar dioksin (dalam dosis digunakan dalam proses produksi pakan
harian) meski dalam jumlah yang sangat kecil, ternak. Pada Juli 2007, European Commission
namun hal ini masih menjadi perdebatan menyatakan bahwa telah ditemukan dioksin
apakah paparan dalam jumlah tersebut dalam kadar tinggi pada bahan tambahan
memiliki efek klinik atau tidak. pangan - guar gum- yang digunakan sebagai
pengental dalam jumlah kecil pada daging,
PAPARAN DIOKSIN PADA MANUSIA produk susu olahan, kue, atau produk pangan
lain. Sumbernya ternyata berasal dari guar
Manusia dapat terpapar dioksin melalui
gum dari lndia yang terkontaminasi dengbn
saluran pernafasan, saluran pencernaan,
pentaklorofenol yaitu pestisida yang kini telah
atau kontak dengan kulit, Paparan melalui
dilarang.
saluran pernafasan merupakan masalah
bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan
BAHAYA DIOKSIN TERHADAP
sumber emisi yang tidak diawasi dengan baik.
KESEHATAN MANUSIA
Paparan dioksin melalui saluran pencernaan
Paparan dioksin kadar tinggi dalam jangka
dapat terjadi melalui masuknya dioksin
pendek pada manusia mengakibatkan lesi
ke dalam rantai pangan. Pada manusia,
kulit seperti chloracne yaitu sejenis jerawat
diolain diserap terutama melalui asupan
permanen terutama pada bagian wajah dan
lemak, terakumulasi dalam jaringan lemak.
tubuh bagian atas dengan gejala awal berupa
Pekiraan eliminasi waktu paruhnya berkisar
gatal-gatal, bengkak, dan merah-merah.
antara 7,8 - 1 32 tahun. Organisasi Kesehatan
Chloracne dapat terjadi selama beberapa
Dunia (Ihe World Health Organization,
bulan hingga 15 tahun. Dalam pada itu,
WHO) menetapkan asupan harian yang paparan jangka panjang pada manusia dapat
dapat ditoleran si (Tolerable Daily Intake,TDI)
menyebabkan gangguan pada sistem imun,
dioksin berkisar altara 1 - 4 pglkg/BB/hari
sistem syaraf, sistem endokrin, hati, pankreas,
untuk dewasa. Berdasarkan hasil kajian sistem pernafasan, fungsi reproduksi, serta
Europeon Commission dan US-EPA, lebih
efek lain seperti gangguan pertumbuhan
darig}o/o paparan senyawa dioksin berasal
enamel gigi anak-ana( endometriosis, dan
dari makanan terutama lemak hewan. diabetes. Berdasarkan data penelitian pada
Kontaminasi lemak hewan diperoleh dari hewan dan data epidemiologi manusia,
pakan ternak, oleh karena itu pakan ternak
dioksin diklasifi kasikan oleh I nter national
merupakan titik kontrol yang potensial untuk Agency for Research on Cancer (lARCl
mengurangi asupan dioksin dari rantai pangan.
sebagai karsinogen kelas 1 yaitu senyawa
Anak-anak dapat terpapar dioksin melalui
yang terbukti dapat menyebabkan kanker
pada manusia. Penelitian pada manusia,
air susu ibu (ASl). Anak yang diberi ASI
dapat terpapar dioksin dalam jumlah yang terutama pada pekerja yang terpapar
OO REGULASI
'

PERATURAN KEPALA BADAN POM RI


TENTANG PENETAPAN BATAS MAKSIMUM CEMARAN MIKROBA
DAN KIMIA DALAM MAKANAN

Pendahuluan
emaran merupakan penyebab kebusukan produk rempah, sup, saus, salad, produk protein, makanan untuk
pangan dan atau menjadikan pangan berbahaya keperluan gizi khusus, minuman, tidak termasuk produk susu,
apabila dikonsumsi. Penyebab terjadinya cemaran serta makanan ringan siap santap.
tersebut adalah sebagai akibat dari (a) penggunaan
senyawa kirnia dalam p'ertanian (seperti pestisida), (b) Jenis dan batas maksimum cemaran logam
lingkungan yaitu mencakup segala proses yang dialami berat dalam makanan
oleh pangan mulai sejak pangan ditanam, pemanenan, Cemaran logam berat yang diatur meliputi 5 jenis cemaran
pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, dan dikonsumsi logam, yaitu Arsen (As), Kadmium (Cd), Merkuri (Hg),Timah
(lumber cemaran dapat berasal dari udara, air, tanah, bahan (5n), dan Timbal (Pb).
pengemas, peralatan pengolahan, mauptrn toksin yang
terjadi secara alamiah seperti mikotoksin), (c) cemaran fisik Arsen
dalam pangan seperti rambut, (d) cemaran yang terjadi Batas maksimum kandungan arsen dalam makanan berkisar
akibat proses pengolahan, hal ini terjadi karena reaksi kimia 0,05 mg/kg - 2,A mg/kg dan ditetapkan pada beberapa jenis
antara komponen pangan yang ada dalam pangan atau makanan, antara lain: susu olahan, ikan olahan, rempah/
yang ditambahkan selama proses (contoh nitrosamin dan bumbu, sirup, dan pangan olahan lainnya. Untuk air mineral
akrilami<i). alami ditetapkan batas maksimum sebesar 0,05 mg/1,
sedangkan air minum dalam kemasan ditetapkan sebesar
Sesuai dengan misi Badan Pengawas Obat dan Makanan 0,01 mg/1.
yaitu melindungi masyarakat dari obat dan makanan
yang beresiko terhadap kesehatan, maka berdasarkan Kadmium
pertimbangan tersebut pada tanggal 28 Oktober 2009 Batas maksimum kandungan kadmium dalam makanan
ditetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan ditetapkan dengan kisaran 0,01 mg/kg - 1,0 mg/kg pada
Makanan Nomor HK.00.06.1.52.401 1 tentang Penetapan berbagai jenis makanan, antara lain: buah dan sayur olahan,
Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam serealia, ikan olahan, serta pangan olahan lainnya. Untuk
Makanan. Cemaran yang diatur dalam peraturan ini adalah air mineral alami dan air minum dalam kemasan ditetapkan
cemaran mikroba dan kimia. Cemaran kimia yang dimaksud sebesaf0,003 mg/1.
meliputi logam berat, mikotoksin, dan cemaran kimia
lainnya. Merkuri
Batas maksimum kandungan merkuri dalam makanan
Jenis dan batas maksimum cemaran mikroba ditetapkan dengan kisaran 0,03 mg/kg - 1,0 mg/kg. Jenis
dalam makanan makanan yang diatur antara lain: susu olahan, ikan dan
Jenis cemaran mikroba yang diatur dalam peraturan ini daging olahan, MP-ASl, dan teh. Untuk air mineral alami dan
meliputi 16 jenis mikroba yaitu Angka Lempeng Total (ALT), air minum dalam kemasan ditetapkan sebesar 0,001 mg/1.
Bacillus cereus, Clostridium sp, Clostridium perfringens, APM
Kol iform, Enterobacteriaceae, Enterobacter sakazaki i, AP M Timah
Escherichio coli, Kapang, Khamir, Listeria monocytogenes, Batas maksimum kandungan timah dalam makanan
Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sp, Staphylococcus ditetapkan dengan kisaran 4O,O mg/kg - 250,0 mg/kg pada
aureus, Vibrio cholerae, dan Vibrio sp. beberapa jenis makanan seperti daging olahan, MP-ASl, dan
minuman dalam kemasan kaleng.
Pengaturan batas maksimum cemaran mikroba ditetapkan
pada jenis makanan berikut ini, yaitu produk-produk susu Timbal
dan analognya, lemak, minyak dan emulsi minyak, es untuk Batas maksimum kandungan timbal dalam makanan
dimakan (edible ice), buah dan sayur, kembang gula/permen ditetapkan dengan kisaran 0,02 mglkg - 10,0 mg/kg. Untuk
dan cokelat, serealia dan produk serealia, produk bakeri, air mineral alami ditetapkan batas maksimum kandungan
daging dan produk daging, ikan dan produk perikanan, telur timbal sebesar 0,01 mgl1, sedangkan untuk air minum dalam
dan produk-produk telur, pemanis, termasuk madu, garam, kemasan ditetapkan sebesar 0,005 mgl1.

@
REGULASI ooo

r Latifah, Ssi, Apt.


D i rektorot Ston da rdi so s i Pr o du k Po n g o n

,.iiu.**\i*.iW

Jenis dan batas maksimum kandungan Jenis dan batas maksimum cemaran kimia
mikotoksin dalam makanan lainnya dalam makanan
Jenis mikotoksin yang diatur meliputi aflatoksin, Jenis dan batas maksimum cemaran kimia lainnya yang
deoksinivalenol, fumonisin 81 +82, okratoksin A, patulin. diatur dalam peraturan tersebut meliputi benzo[a]piren,
dioksi n (2,3,7,8-f CDD), 1,3-di kloropropan-2-ol ( 1.3-DCP), dan
Aflatoksin 3-monokloropropan-1,2-diol (3-MCPD).
Ada 4 macam aflatoksin yaitu aflatoksinBl ,82, G1, G2, akan
tetapi yang paling toksik adalah aflatoksin B1. Aflatokiin Bt dan Benzo[a]piren
82 dapat menghasilkan metabolit aflatoksin M1 dan M2 melalui Batas maksimum benzolalpiren ditetapkan pada jenis
proses hidroksilasi. Dalam peraturan ini diatur batas maksimum makanan, yaitu: minyak dan lemak, makanan bayi dan anak,
kandungan aflatoksin 81, M2 dan aflatoksin total. daging asap olahan, ikan olahan selain ikan asap, ikan asap
Batas maksimum yang diijinkan untuk aflatoksin ditetapkan kecuali kekerangan, kekerangan olahan, serta krustase dan
pada beberapa komoditi antara lain produk olahan kacang- sefalopoda olahan selain yang diasapkan dengan kisaran
kacangan dan produk olahan jagung dengan kisaran batas 1 ppb - 10 ppb. Sedangkan untukairminum ditetapkan
maksimum 0,5 ppb - 20 ppb. sebesar 0,2 ppb.

Deoksinivalenol Dioksin (2,3,7,8-TCDD) r


Penetapan batas maksimum deoksinivalenol ditetapkan dengan Batas maksimum dioksin ditetapkan pada daging olahan,
kisaran 200 ppb - 1000 ppb padajenis makanan seperti produk hati olahan, ikan olahan, susu olahan, telur olahan, minyak
olahan jagung dan gandum sebagai bahan baku, produk lahan dan lemak, serta serealia dengan kisaran 0,46 - 6,1 pg WHO-
terigu siap konsumsi, pasta dan mie serta produk sejenisnya, PCDD/F-TEQ/g lemak.
dan MP-ASl berbasis terigu.
1,3-dikloropropan-2-ol (1,3-DCP)
Fumonisin B1+82 Batas maksimum 1,3-DCP ditetapkan pada kecap, saus
Jenis fumonisin yang paling dikenal ialah fumonisin B1 (FB1), kedelai dan saus tiram sebesar 5 ppb.
FB2 dan FB3. Yang sering ditemukan pada jagung yaitu FB1
dan merupakan fumonisin yang paling toksik. Pada peraturan 3-monokloropropan- 1,2-diol (3-MCPD)
ini ditetapkan batas maksimum untuk fumonisin Bl 82. Batas Batas maksimum 3-MCPD ditetapfan pada semua makanan
maksimum fumonisin B1 82 pada produk olahan jagung sebagai yang mengandung protein nabati terhidrolisis secara asam
bahan baku adalah 2000 ppb, sedangkan pada produk olahan (makanan cair) sebesar 20 ppb. Untuk semua makanan
jagung siap konsumsi adalah 1000 ppb. yang mengandung protein nabati terhidrolisis secara asam
(makanan padat) ditetapkan batas maksimum sebesar 50
ppb. Sedangkan untuk protein nabatai terhidrolisis asam
Okratoksin A (OTA) (acid-HVP) ditetapkan sebesar 1000 ppb.
Batas maksimum OTA ditetapkan pada jenis komoditi antara lain
produk olahan serealia sebagai bahan baku, buah anggur kering
Pengawasan terhadap cemaran dalam makanan dilakukan
termasuk kismis, kopi sangrai termasuk kopi bubuk, dan kopi
oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, meliputi
instan dengan kisaran sebesar 0,2 ppb - 1 0 ppb.
penilaian keamanan makanan. sebelum produk diedarkan
(pre- ma rket eva u ati o n) dan pengawasan setelah produk
I

Patulin diedarkan (post-market control). Untuk produk yan!


Batas maksimum patulin untuk buah apel dalam kaleng, sari telah beredar pada saat diberlakukannya peraturan ini
buah apel, nektar apel, dan minuman beralkohol berbasis apel diberi waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan untuk
ditetapkan sebesar 50 ppb. Puree apel yang ditujukan untuk melakukan penyesuaian. Bila terjadi pelanggaran terhadap
makanan pendamping ASI (infant food) dan makanan untuk peraturan ini, maka dapat dikenakan sanksi administratif
anak-anak ditetapkan sebesar 1 0 ppb. Sementara puree apel maupun sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan
untuk konsumsi dewasa ditetapkan sebesar 25 ppb. peru ndang-u ndangan.

o
I PERISTIWA

PERTEMUAN IMPLEMENTASI
PROGRAM KEAMANAN PANGAN NASIONAL
Dra. Novinar, M. Epid.
Direktottt Surveilan dan Penyuluhan Keamonan Pangan

ada tanggal 29 Maret - 1 April


2010, Direktorat Surveilan dan
Penyuluhan Keamanan Pangan
-
Deputi Bidang Pengawasan
Keamanan Pangan - Badan POM Rl
menyelenggarakan Pertemuan lmplementasi
Program Keamanan Pangan Nasional di Hotel
Aston Marina, Ancol, Jakarta Utara.
Pertemuan ini diikuti oleh Seluruh Kepala
Balai Besar/Balai POM dan Kepala Bidang
/Kepala Seksi Serlik Balai Besar/Balai POM,
serta staf dan pejabat di Badan POM Rl,Tema
pertemuan ini yaitu Peningkatan Kerjasama
Lintas Sektor Khususnya dengan Pemerintah
Daerah (PEMDA) dalam Rangka Peningkatan
Keamanan Pangan.

a. Dengan tema tersebut, selain membahas


+
Kepalg Badan POM Rl memberikan pengarahan evaluasi dan perencanaan program keamanan pangan dikedeputian
pada pembukaan sekaligus Round Toble Discussion lll, juga berbagi pengalaman dan membahas berbagai hal yang terkait
yang didampingi Deputi lll
kerjasama dengan PEMDA. Terkait hal tersebut, diundang pembicara
khusus dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Ditjen Otda)
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menyampaikan "sinergi
Badan POM Rl dengan Pemdaipembicara dari lnstitut Pertanian
Bogor (lPB) yang menyampaikan "Kemananan Pangan IRTP; Batu
Ujian Keharmonisan Pusat dan Daerahipembicara dari Kementerian
Kesehatan (direktorat Penyehata n Li n g ku n gan) ya ng menya m paikan
"Perananan Kementerian Kesehatan dalam Keamanan Panganiserta
pembicara dari Biro Perencanaan Badan POM Rl yang menyampaikan
"Kerjasama Lintas Sektor Dalam Penyelenggaraan Pengawasan Obat
dan Makanan'j

lnti dari hasil penyampaian materi dan diskusi yang terkait kerjasama
dengan PEMDA tersebut antara lain terungkap bahwa Peraturan Kepala
Badan POM Rl mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi seperti Peraturan Pemerintah
(PP), untuk itu Badan POM Rl membuat aturan main (dalam hal
ini Norma - Standar - Prosedur - Kriteria / NSPK Bidang Keamanan
Pangan), kemudian menegakkan aturan mpin yang telah dibuat (dapat
melalui advokasi / sosialisasiyang dikaitkan dengan latar belakang /
dimensi Poleksosbudhan kam), serta menega kkan atu ra n daera h. Terkait
hal tersebut, DitJen Otda siap membantu Badan POM Rl dalam koridor
otonomi daerah, sedangkan subtansinya diserahkan ke Badan POM Rl.
Di sisi lain, perlu dilakukan 4 (empat) tahap, yaitu kajian situasi dengan
mela kukan penyesuaia n " mi n dse( mela ku ka n Ri sk Assessm ent,
membuat Oriented Objective Program Planning (OOPP) yang
d i sederha na kan (Lo g i ca I F ra m ewo r k M atriks) da n mem b u at kera n g ka
acuan (TOR).

jti)
PERISTIWA I
Pada pertemuan ini, peserta mengatasi isu-isu keamanan pangan Balai Besar/Balai POM yang waktu
dibagi menjadi3 (tiga) kelompok telah dirumuskan beberapa kegiatan pelaksanaannya harus tepat waktu,
untuk berdiskusi dan membahas prioritas yang direkomendasikan untuk
g) Untuk menghasilkan strategi atau
permasalahan NSPK, program dan ditindaklanjuti yang diselaraskan
program dalam rangka penuntasan
kegiatan prioritas kedeputian lll Tahun dengan rencana program dan kegiatan
penyalahgunaan BB dan penggunaan
201 1 yang terkait Balai Besar/Balai POM prioritas tahun 201 1 di kedeputian lll
BTP berlebih maka telah disusun peran,
termasuk lnpres No.01 Tahun 2010 dan termasuk pembagian peran dan fungsi
tugas dan tanggungjawab masing-
Penuntasan Penyalahgunaan Bahan secara jelas antara Badan POM dengan
masing unit/instansi terkait baik di
Berbahaya dan Penggunaan Bahan BB/BPOM,
pusat maupun daerah (antara lain
Tambahan Pangan (BTP) berlebih. f)terkait pelaksanaan lnpres No. advokasi pembuatan Perda, penertiban
Secara keseluruhan pertemuan ini 01 tahun 2010 perlu dilakukan BB yang dikemas untuk produksi
menghasilkan beberapa rekomendasi pedoman pengawasan PJAS yang pangan, pelaksanaan KlE, sampling dan
dan saran tindak lanjut yang perlu pelaksanaannya harus dikoordinasikan pengujian dengan tindak lanjut berupa
I
dilakukan, antara lain yaitu: oleh Badan POM dengan seluruh pembinaan, recall dan pemusnahan).
) a) Untuk peningkatan pelaksanaan
pengawasan keamanan pangan,
kemandirian BBPOM supaya lebih
dikedepankan sehingga diperlukan
revitalisasi / pembagian peran,fungsi
dan tanggungjawab oleh Pusat dan
Daerah secara jelas,
b) Untuk menselaraskan antara
kegiatan Badan POM dan BB/BPOM dan
lintas sektor terkait serta Pemda maka
perlu disusun pedoman atau acuan
dalam bentuk NSPK yang mempunyai
kekuatan hukum,
$tr@ &-t
,L
{,l;:

e|h"
't .d*'\
'A
*'F;

c) Pusat akan memfasilitasi dalam Penyampaian materi oleh para direktur dengan moderator Drs.Agus Prabowo,Apt
pembentukan tim kecil terkait dengan
sinkronisasi pelaksanaan kegiatan
dengan sektor terkait di daerah yang
akan melibatkan Ditjen Otonomi
daerah Kementerian Dalam Negeri dan
instansi terkait lainnya,
d) Dalam rangka optimalisasi
pembinaan dan pengawan keamanan
pangan perlu dibuatkan NSPK.
Beberapa kegiatan direkomendasikan
untuk ditindaklanjuti dalam pembuatan
NSPK (Pelatihan PKB DFI & KLB,
Sertifi kasi Produksi lndustri Rumah Penyajian materi oleh pembicara khusus dari IPB dan Ditjen OfDA
Tangga (SPP-lRT), Pengawasan
produk pangan IRTB sarana produksi
dan distribusi produk pangan
IRTP, Pembinaan Pemda di bidang
Pengawasan Pangan, Pembinaan
Masyarakat di bidang Pengawasan
Pangan, Sampling Pangan lndustri
t
*'
6B{
Rumah Tangga, Penanganan Kasus KLB
Keracunan Pangan, Sertifi kasi Label
Halal pada produk lRT, Pengawasan
(Pangan Jajanan Anak Sekolah),

e) Untuk menghasilkan strategi dalam


rangka penyelenggaraan program &
kegiatan prioritas kedeputian lllTA 201 1

yang terkait dengan peran BBPOM guna Para peserta sedang serius menyimak materi yang disampaikan oleh para presenter

(D
lo o o PERISTIWA

PELUNCURAN DAN OPERASIONAL


i:r -:.,

BADAN POM Dari kegiatan peningkatan pengawasan PJAS


ini diperoleh hasil penurunan persentase
Fitri Kristiana, STP. PJAS yang mengandung bahan berbahaya

Direktorat lnspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan di seluruh ibukota propinsi di Pulau Jawa
sebanyak 72,08o/o. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa target peningkatan
pengawasan PJAS dalam Program 100 Hari,
alam rangka meningkatkan kegiatan peningkatan pengawasan obat yaitu persentase PJAS yang mengandung
pengawasan dbat dan makanan, dan makanan dengan menggunakan bahan berbahaya di seluruh ibukota propinsi
Badan POM telah meluncurkan mobil laboratorium keliling, antara lain: di Jawa menurun sebanyak 50 o/o, sudah
mobil laboratorium kelilinq Balai Besar/ Balai POM Medan, Padang, tercapai.
pada tanggal 7 September 2009 yang lalu. Palembang, Mataram, Palangkaraya dan
Mobil laboratorium keliling adalah mobil Jayapura. Kegiatan tersebut meliputi
yang didesain sedemikian rupa menjadi kegiatan pengawasan pangan buka puasa,
laboratorium yang dilengkapi dengan pengawasan pangan jajanan anak sekolah,
peralatan pengujian cefat terhadap obat pengawasan dalam rangka Food Security
palsu, cemaran bahan berbahaya pada yaitu pada saat kunjungan kerja Rl-1 dan
pangan (formalin, boraks, rhodamin-B, Rl-2 ke daerah, pengawasan terhadap
methanyl yellow), cemaran bahan berbahaya makanan dan minuman di pasar tradisional
kosmetik, pengawasan produkTlE (Tanpa dan modern, pemeriksaan sarana distribusi
ljin Edar) serta bahan komunikasi, informasi pangan, kosmetik, dan obat tradisional di
dan edukasi (KlE) kepada masyarakat dalam pasar tradisional, dan penyebaran informasi
bentuk buku, leaflet, brosur, komik, poster, dengan cara menyebarkan brosur/leafl et
banner, serta bahan multimedia (CD dan kepada masyarakat dan pedagang serta
sandiwara boneka keamanan pangan melakukan pembinaan secara langsung
PoMpi). kepada masyarakat dan pedagang tentang
Gambar 1. Mobil Laboratoium Keliling Badan POM
keamanan pangan.
Peluncuran mobil laboratorium keliling ini
ditandai denganjumpa pers dan operasi Dari hasil kegiatan tersebut, masih
khusus pengawasan parsel menjelang Hari ditemukan beberapa produk pangan yang
Raya ldul Fitri dan pengawasan pangan mengandung bahan berbahaya seperti
mengandung bahan berbahaya pada formalin, boraks dan rhodamin-B serta
tanggal 7-1 6 September 2009 di 5 1 pasar sarana distribusi yang menjual pangan dan
modern dan 60 pasar tradisional di wilayah obat kedaluwarsa, rusak dan kosmetik tanpa
DKI Jakarta dan Banten. izin edar.

Jumlah mobil laboratorium keliling yang Pada Bulan November 2009 - Januari 201 0,
dioperasikan sebanyak 7 unit untuk wilayah dalam rangka mendukung program 100
DKI Jakarta dan 1 unit untuk wilayah Serang. hari Pemerintah Kabinet lndonesia Bersatu
Dari hasil operasi ini ditemukan sejumlah ll, dalam hal ini Kementerian Kesehatan
sarana yang masih menjual parsel berisi b:... .-
Rl, Badan POM Rl melakukan kegiatan ;

pangan yang tidak memenuhi syarat seperti peningkatan pengawasan pangan jajanan 2 PetusasM:bi:|:0..:,.*r,::":r^s BPSM ;

pangan kedaluwarsa, panganTlE, pangan anak sekolah (PJAS) melalui operasional


rusak dan pangan yang tidak memenuhi mobil laboratorium keliling.
ketentuan label pangan, serta pangan Gambar.3. Kegiotan mo b i I I aboratori u m keli I in g
Kegiatan yang bertujuan untuk melindungi selain melokukan pengujian MJAS juga melokukan
bermasalah (mie basah, bakso, tahu, ayam
kegiaton KtE melalui media komik, sandiwara boneka,
potong, ikan segar, ikan asin, terasi, kerupuk, masyarakat dari makanan yang berisiko pembagion brosur/leaflet
pempek, otak-otak, cendol, kue basah) yang terhadap kesehatan melalui operasional
mengandung bahan berbahaya seperti Laboratorium Keliling dalam upaya
formalin, boraks, rhodamin-B, dan methanyl penurunan dampak penyakit yang
yellow. disebabkan makanan yang mengandung
bahan berbahaya pada PJAS ini dilakukan di
Peluncuran mobil laboratorium keliling ini 1 54 sekolah dasar yang tersebar di 6 (enam)

kemudian diikuti dengan peluncuran mobil ibukota propinsi di Pulau Jawa, antara
laboratorium keliling di 21 Balai Besar/ lain: Jakarta, Serang, Bandung, Semarang,
Balai POM lainnya, antara lain: Balai Besar/ Yogyakarta, dan Surabaya.
Balai POM Medan, Padang, Pekanbaru,
Jambi, Palembang, Bengkulu, Bandar Sasaran dari kegiatan ini adalah makanan
Lampung, Semarang, Mataram, Pontianak, jajanan anak sekolah yang dijual di kantin
Palangkaraya, Samarinda, Banjarmasin, dan atau warung sekolah antara lain : mie,
Kendari. Palu, Ambon, Kupang, Jayapura, bakso, tahu, kerupuk berwarna merah/
Gorontalo, Pangkal Pinang dan Batam. kuning, sirup, es dan minuman ringan warna
merah/kuning serta Kepala Sekolah dan Guru
Pada Bulan September - Desember 2009 untuk diberikan Komunikasi, lnformasi dan
yang lalu, beberapa Balai Besar/Balai POM Edukasi (KlE).
tersebut di atas juga telah melakukan

@
PR0F|Lo . o

DATA KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)


KERACUNAN PANGAN
Ruki Fanaike, STP
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangon

Pendahuluan
sangat penting untuk kesehatan
franOan kedua terbesar setelah lnfeksi Saluran Pernapasan Atas
I I dan kelangsungan hidup manusia. Akses atauISPA (Sharp dan Reilly,2000).

It untuk mendapatkan pangan yang bergizi


f dan aman merupakan hak setiap manusia. Badan POM dalam hal ini Direktorat Surveilan dan
Namun dilain pihak pangan dapat mengandung Penyuluhan Keamanan Pangan setiap tahun secara
racun secara alami atau terkontaminasi oleh racun rutin mengumpulkan data KLB keracunan pangan di
kimia atau mikroba patogen lndonesia melalui Balai Besar/Balai POM. Pengumpulan
yang kemudian menyebabkan data KLB keracunan pangan dilakukan oleh Balai Besar/
penyakit. Penyakit yang Balai POM di daerah yang berkoordinasi dengan Dinas
disebabkan oleh pangan Kesehatan terkait yang merupakan instansi penjuru
(food bo r n e di se a ses) merupa ka n dalam menangani permasalahan KLB keracunan pangan
salah satu penyebab utama di wilayahnya masing-masing. Berikut adalah data KLB
kematian (mortality) dan keracunan pangan yang berhasil dikumpulkan antara
kesakitan (morbidity) di lndonesia. tahun 2001 sampai dengan tahun 2009.
\-
Walaupun diketahui bahwa
pangan merupakan salah satu a. Jumlah KLB keracunan pangan
masalah utama kesehatan
Selama kurun waktu 2001 - 2009 telah terjadi 1.101 KLB
masih srrlit rrntrrk
ftlnasional. keracunan pangan. Angka kejadian umumnya meningkat
menetapkan perencanaan dan
dari tahun ke tahun. Demikian juga jumlah Balai Besar/
manajemen program keamanan pangan nasional.
Balai POM yang melaporkan. Hal ini diduga bukan karena
Salah satu penyebabnya adalah belum tersedianya
tingkat praktek keamanan pangan para pengolah pangan
informasi masalah keamanan pangan yang
yang menurun,tetapi lebih dikarenakan kesadaran
memadai (evidence based information) sebagai dasar
untuk melaporkan keracunan pangan yang terjadi
penetapan kebijakan.
meningkat. Selain itu media massa sangat berperan
dalam memberitakan keracunan pangjn yang terjadi. KLB
Saat ini surveilan keamanan pangan di lndonesia
keracunan pangan tertinggi terjadi pada tahun 2008,yaitu
masih difokuskan pada penyakit-penyakit akibat
sebanyak 197 kejadian. Jumlah KLB yang terjadi, orang
pangan yang umumnya diketahui dari kasus
yang makan, kasus dan meninggal dapat dilihat pada
keracunan pangan atau KLB keracunan pangan.
Tabel 1. Sedangkan jumlah KLB yang terjadi berdasarkan
KLB merupakan masalah kesehatan nasional yang
Balai Besar/Balai POM yang melaporkan dapat dilihat pada
harus ditangani dengan serius.WHO menyebutkan
Tabel 2.
bahwa setiap satu kasus yang berkaitan dengan KLB
keracunan pangan di suatu negara berkembang, Tabel 1 . SebaranKLB keracunan pangan yang terjadi,
maka paling tidak terdapat 99 kasus orang yang makan, kasus dan meninggal
lain fang tidak dilaporkan. Tidak hanya
di negara berkembang, di negara
maju, termasuk Amerika Serikat yang
2001 26 1 965 1183 16
dipandang memiliki tingkat kesehatan 2002 43 6543 3635 10
yang lebih tinggi, diperkirakan satu dari 2003 34 8651 1843 12
tiga orang penduduk di negara maju 2004 164 22297 7366 51
mengalami KLB keracunan pangan 2005 184 23864 8949 49
setiap tahunnya (Jenie dan Rahayu, 2006 159 21145 8733 40
2007 179 19120 7471 54
2002). Bahkan di Eropa, keracunan
2008 197 25268 8943 79
pangan merupakan penyebab kematian
2009 115 7815 3239 17

(D
. oo PR0FIL

Tabel 2. Sebaran KLB keracunan pangan tahun 2001 - 2009 Gambar 2. Sebaran KLB keracunan pangan menurut
berdasarkan Balai Besar/Balai POM yang melaporkan tempat kejadian
2002 2oo3 2004 2005
4e
1304
,162
45
1153

30% 1al' 3B'Y" 6ot 1C'h 1'x' 12'/o


2o04
1f
1B F
19
20
21
22
23 2001

0v( 10,/,, 20,,i" 30% 4a,1, 5a.L 60,1, 70'1, 80%, 90,1 160%

Pe,sentase KLB Keracunan Pangan Berdasarkan Lokasi/ Tempat Kejadian


ESekolah/ kanrFus lAsrama
ETem pat Trnggal E Tem pat P erayaan
b. Waktu terjadinya KLB keracunan pangan lHolel/ Resburant
lKantor/ Pabflk
ETempatib'adah
E Rumah Sakt/P !ske snras/P osvandu
I Lainnya d Tidak D rlaooilan
KLB keracunan pangan terjadi di sepanjang tahun. Tetapi ada E S uperm arket/ P asar

beberapa waktu di mana jumlah KLB keracunan pangan relatif


naik, misalnya pada masa libur sekolah (bulan Juni), bulan-
bulan yang dianggap baik untuk melakukan perayaan dan d. Jenis pangan penyebab KLB keracunan
perpindahan musim antara musim kemarau dan penghujan pangan
(bulan Maret - April). Data waktu terjadinya KLB keracunan Jenis pangan penyebab atau yang diduga menjadi
pangan perbulan sejak tahun 2001 - 2009 terdapat pada penyebab KLB keracunan pangan pada tahun 2001 -2002
'l
Gambar . yang tertinggi adalah pangan jasaboga. Pangan jasaboga
umumnya terdiri dari catering dan rumah makan/restoran
: yang menyiapkan makanan untuk pesta dan pabrik/
Gambar l. Data waktu terjadinya KLB keracunan
perusahaan. Pada tahun 2003 - 2009 trendjenis pangan
pangan per bulan sejaktahun 2001 - 2009
penyebab KLB keracunan pangan tertinggi
trJenuara lFelrilari c[4are4 trApdl r[lei oJuni
beralih pada masakan rumah tangga, yaitu
lJuli trAgustus lseirtenber loktotJer trNo€nber trDesember makanan yang disiapkan oleh ibu rumah
2009
tangga di rumah atau di suatu lingkungan
t008 untuk keperluan pesta penikahan atau
2007 selamatan. Hal ini menunjukkan bahwa pada
2006 ' kurun waktu tersebut, kesadaran masyarakat
5 2005 untuk melaporkan KLB keracunan pangan yang
E
.E 2004
terjadi di rumah dan lingkungan mereka tinggal
2003
semakin meningkat. Jenis pangan lain yang
2002
sering menyebabkan KLB keracunan pangan
:001
adalah pangan olahan yang terdiri dari pangan
50 75 100 125 150 1 75
olahan dengan nomor pendaftaran MD, PIRT
Jumllh XLE perBubn
dan tanpa nomor pendaftaran, pangan jajanan
yaitu pangan yang dijual di sekitar sekolah dan
c. Tempat terjadinya KLB keracunan pangan pangan yang diperoleh dari pedagang keliling
pangan dapat terjadi di mana saja. Tempat atau penjual di tempat yang tidak permanen, dan jenis
KLB keracunan
pangan lain-lain yaitu pangan yang tidak termasuk dalam
terjadinya KLB keracunan pangan dikelompokkan menjadi
sekolah/ka mpus, tem pat ti nggal, hotel/restoran, kantor/pabri (
kategori di atas. Jenis pangan lain-lain misalnya makanan
atau minuman yang diproduksi oleh dapur umum untuk
supermarket/pasar, asrama, tempat perayaan, tempat ibadah,
rumah sakit/puskesmas/posyandu, lainnya (selain kelompok di kepentingan kelompok, seperti pesantren, asrama, panti
asuhan, dan dapur umum untuk bencana alam. Selain itu
atas) dan tidak dilaporkan. Umumnya KLB keracunan pangan
juga masih terdapat jenis pangan yang diduga menjadi
yang terbanyak terjadi di rumah tangga yaitu sejak tahun 2003
penyebab ataupun diduga menjadi penyebab KLB
-2009. Selain itu sekolah dan kampus menjadi tempat kedua
keracunan pangan yang tidak dilaporkan. Data sebaran
terbanyakterjadinya KLB keracunan pangan. Sebaran KLB
KLB keracunan pangan berdasarkan jenis penyebab
keracunan pangan menurut tempat kejadian selengkapnya
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.
dapat dilihat pada Gambar 2.

@
PR0FIL . oo
Tabel 3. Data sebaran KLB keracunan pangan berdasarkan jenis
penyebab
Penutup
Jenis Pangan Tahun Data KLB keracunan pangan
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 di atas dianggap belum
Masakan Rumah 19.23% 18.60% 32.350 53.66% 42.39% 42.77% 58.1 0% 41.620/o 40.870/" menggambarkan kondisi
Tanooa
lndonesia secara keseluruhan.
Pangan Olahan 19.23% 18.60% 26.47% 15.24% 15.22% 13.210/ 12.290/, 15.74% 24.35%
Sebagian besar KLB keracunan
Pangan Jasaboga 42.31% 34.880/0 29.41% 15.24% 21.20% 27.04% 15.080/" 25.89% 15.65%
pangan di lndonesia diduga
masih belum terlaporkan. Data
Jajanan 19.23% 16.28Y0 5.88% 12.200/0 17.930/. 16.35% 10.06% 15.74% 19.13%
KLB keracunan pangan yang
Lain - lain 0.63% 4.470k 1.02% sudah terkumpul baru difokuskan
Tidak dilaporkan 11.63% 5.88% 3.66% 3.26o/o pada pendataan jumlah korban
dengan identifi kasi penyebab
keracunan pangan yang belum
d. Agen penyebab KLB keracunan pangan
menyeluruh. Berbagai keterbatasan tersebut disebabkan
Agen penyebab KLB keracunan pangan terdiri dari agen oleh ketidakjelasan mekanisme penyelidikan dan pelaporan
berupa mikroba dan kimia. KLB keracunan pangan pada KLB keracunan pangan, kesalahan penanganan sampel,
kurun waktu 2001 - 2009 umumnya disebabkan oleh mikroba. lemahnya koordinasi antar lembaga yang menangani KLB
Terkait denganjenis pangan penyebab KLB keracunan pangan keracu nan pan ga n, keterbatasa n sum berdaya, keterbatasan
tertinggi yaitu masakan rumah tangga dan pangan jasaboga, kapasitas SDM dan fasilitas laboratorium, serta keterbatasan
maka higiene dan sanitasi pengolah pangan menjadi salah dalam akses ke laboratorium rujukan.
satu faktor risiko utama yang menjadi penyebab terjadinya KLB
keracunan pangan. Hal lain yang penting menjadi perhatian Untuk mengatasi ketidakjelasan mengenai mekanisme
adalah ternyata agen penyebab keracunan yang tidak penyelidikan dan pelaporan KLB keracunan pangan,
terdeteksi/tidak dapat ditentukan dan tidak adanya sampel kesalahan penanganan sampel dan lemahnya koordinasi
jauh lebih besar yaitu di atas 50% kecuali pada tahun 2009 antar lembaga yang menangani KLB keracunan pangan,
sebesar 410l0. Tidak terdeteksi/tidak dapat ditentukannya agen sesuai dengan yang diamanatkan dalam PP No.28Tahun
penyebab KLB keracunan pangan dapat disebabkan oleh tidak 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Panlan pasal 28 ayat
terkonfirmasinya dugaan penyebab dengan hasil laboratorium, 1 dan 2,Kementerian Kesehatan Rl menyiapkan ketentuan
belum ada laboratorium yang bisa menguji beberapa agen lebih lanjut mengenai tindakan pertolongan kepada
yang diduga (misalnya toksin), agen yang terdapat dalam korban, pengambilan contoh spesimen dan pengujian
sampel jumlahnya tidak mencukupi untuk menyebabkan spesimen serta pelaporan KLB keracunan pangan dan
suatu keracunan (< dari toksisitas akut atau batas minimal Badan POM Rl menyiapkan tata cara pengambilan contoh
suatu agen dapat menyebabkan keracunan) atau sampel tidak pangan, pengujian laboratorium dan pelaporan penyebab
layak uji. Sedangkan tidak adanya sampel, disebabkan karena keracunan. Pada tahun 2009 telah disahkan Peraturan
habis atau KLB keracunan pangan diketahui setelah beberapa Kepala Badan POM Rl tentang tata cara pengambilan contoh
waktu yang menyebabkan sampel sudah tidak ada lagi. Data pangan, pengujian laboratorium dan pe_laporan penyebab
selengkapnya tentang agen penyebab KLB keracunan pangan KLB keracunan pangan.
data dilihat pada Gambar 3.
Badan POM dalam hal ini Direktorat Surveilan dan
Penyuluhan Keamanan Pangan telah menggmbangkan
Gambar.3. Data agen penyebab KLB keracunan pangan
disain box sampling kit untuk keperluan
penyelidikan dan penanggulangan
tr ML'oba
KLB keracunan pangan dan melakukan
I Kimb

O lidak Terdeteksil ldak dapat ditentukan peningkatan kompetensi SDM dalam


8o%
(Il E liclak ada sampel pelaksanaan surveilan KLB keracunan
J.
!o
70% 67oh 64.k pangan dengan mengadakan Pelatihan
gP 60%
Troining of Trainer (TOT) Surveilan KLB
Oo
aa
oE 5u Keracunan Pangan sejak tahun 2005 s.d saat
* E 4oo^
ini dengan mengundang perwakilan dari
sd seluruh Balai Besar/Balai POM di lndonesia.
;Y 2a% Hal lain yang perlu dipersiapkan oleh Badan
c6
10% POM Rl yaitu meningkatkan kemampuan
00/o laboratorium dan mengembangkan
laboratorium rujukan untuk menguji sampel
KLB keracunan pangan.

i.i...i i'. l i . t:. :


a i :,,.1, 1,,U,1 ;I 1,,.; ; t : . lD
O
' ' TEKNOLOGIPANGAN

EAAP[NG
JAGUNG
Fauzi Achmadi, STe MP
Direktorat Surveilan & Penyuluhan Keamanan Pangan

DESKRIPSI PRODUK
Jagung selain sebagai makanan pokok
juga dapat diolah menjadi makanan
ringan yang populer di kalangan
masyarakat, bahkan sa?t ini berkembang
menjadi makanan ringan (snacks)
dengan nilai ekonomis tinggi seperti
pop corn,jagung aneka rasa,jagung
-w*
BAHAN DAN PERALATAN menghasilkan produk yang baik
keju dan produk lainnya, Produk olahan
dan lebih awet. Oleh karena itu,
jagung lainnya, yaitu beras Jagung (Zea mays L.) merupakan
sebaiknya menggunakan minyak
jagung instan, mie jagung instan, salah satu tanaman pangan dunia
goreng yang tahan panas dan bahan
kripik jagung (tortila chips), dan pangan yang terpenting, selain gandum dan
pengawet yang aman seperti BHA
tradisional seperti grontol, basang, kue padi. Sebagai
atau BHT. Jagung pipil yan! digunakan
kukus dan masih banyak olahan lainnya. utama di dan Selatan,
sebaiknya jagung yang bergrarna
Dalam rangka diversifikasi pangan jagung juga men sumber
merah/kuning bukan jagrSg putih.
perl u dikembangkan produk-produk pangan diAmerika
Peralatan yang digun'ikan dalam aaq*:
pangan berbasis jagung yang mempu- beberapa daerah di
emping jagung terdiri
nyai cita rasa khas, disukai masyarakat (misalnya diMadura dan N
alatan persiapan bahan
dan praktis dikonsumsi. Tenggara) juga menggunakan
baku jagung, (ii) peralatan sortasi,
Salah satu produk pangan olahan sebagai pangan pokok.
(iii) perendaman dan perebusan,
berbahan dasar jagung adalah emping Bahan dasar yang digunakan dalam
(iv) peralatan pengepresan
jagung. Emping jagung merupakan pembuatan emping jagung, yaitu
dan pengeringan, (v) peralatan
salah satu hasil olahan jagung yang jagung pipil dan minyak goreng,
penggorengan dan (vi) peralatan
cukup banyak digemari masyarakat, sedangkan bahan lainnya adalah
pengemasan. Perincian peralatan
karena cukup renyah seperti halnya kapur sirih, garam dan bumbu..
pengolahan serta spesifi kasi disajikan
emping lainnya. Dibandingkan Pemilihan minyak yang tepat dapat
padaTabel 1.
hasil olahan jagung lainnya seperti
marning, emping jagung ini lebih Tabel 1. Peralatan pengolahan emping jagung dan spesifikasinya
membutuhkan penanganan khusus
dan hati-hati, terutama karena bentuk
fisiknya yang tipis dan mudah hancur.
Oleh karena itu dalam pengolahan Wajan Stainless steel 200 s.d.1.500
emping jagung rendemennya hanya atau aluminium
sekitar 80 o/o , dengan kata lain ada
sekitar 20o/oyang hancur tidak dapat Ember Tertutup 50
dijual. Emping jagung telah banyak Meja preparasi Stainless steel 1.000
dikembangkan di beberapa daerah di atau Alumunium
lndonesia. Tulisan ini akan menyajikan
teknologi pengolahan emping jagung Panci Aluminium 200
tradisional yang biasa dilakukan oleh kapasitas 50 liter
penduduk di NTT (Nusa Tenggara Pengepres Ulegan/Cobet 25
Timur). Konon jagung di wilayah NTT Kompor,tungku Bahan bakar 400
lebih cocok untuk dijadikan bahan minyak dan kayu
dasar emping jagung dibanding
Sealer 750
daerah lainnya karena lebih tahan/
tidak hancur/remek. Peralatan lain Disesuaikan alat 1.000 Alat bantu

@
j::

TEKNOLOGIPANGANOOOI

ASPEK PRODUKSI
PROSES PRODUKSI fl roses pembuatan emping jagung dari bahan
roses pembuatan emping jagung di ]J jagungtiti pada prinsipnya menggunakan
|lp I
NTT diawali dari pembuatan jagung titi. teknologipenggorengan.Tahapanyang
J Proses produksijagung titi seperti di dilakukan meliputi penambahan cita rasa T

bawah ini. (bumbu), penggorengan dan pengemasan.


Tahap-tahap pembuatan emping jagung dari
bahan jagung titi di NTT adalah sebagai berikut:

1. Persiapan bahan /-r\


1. Persiapan bahan ooo
n
jjo Ambil jagung titi kering
dan dibersihkan
Jagung kering dipipil
atau jagung pipil
dibersihkan f:,
W' 2. Pembuatan
.
bumbu
Bawang putih dan
garam digiling sampai
2. Pemanasan jagung halus kemudian )r,,

ditambahkan penyedap
.
Jo,
Letakkan kuali di rasa secukupnya sambil
atastungku dengan
kemiringan sekitar 45oC
.
diaduk rata er&
hingga panas Lelehkan menteoa di
t
.
+ dalam walan
Masukkanjagung . Campuran bawang putih,
pipil ke dalam kuali garam dan penyedap
panas dan diaduk-aduk rasa tersebut ditumis
dengan alu batu kecil dalam wajan sampai

. Jagung tersebut + harum

dipanaskan sampai ' Tumisan bumbu yang


i;>'J r-; sudah harum diangkat
lunak sehingga mudah

ti
_
ditumbuk
1F't' dan didinginkan
beberapa saat kemudian
'A
dimasukkan dalam botol
semprotan
3. Penumbukan jagung
3. Pemberian bumbu
Ambil 2 butir atau lebih
jagung yang sudah ' Jagung titi yang sudah
lunak dan tumbuk dibersihkan diletakkan
dengan ulekan batu pada nampan besar,
pada cobek batu kemudian disemprot
sampai pipih
. Lakukan penumbukan
+ dengan bumbu sampai
rata
d:> -'i:r'<> .
sampai semua jagung _€,(> _- Jagung titi yang sudah
dalam kuali habis diberi bumbu tersebut
. Bentukjagung titi yang + dijemur selamat/z - 1

dihasilkan tergantung {-) hari sampai bumbu


meresap
pada kekuatan <1:'
dan keterampilan
penumbukan
4. Penggorengan
. Jagung titi berbumbu
4.Jagung titi tersebut digoreng
beberapa saat dengan
. Jagungtitiyang kompor api sedang
berbentuk pipih' . Angkat dari
ditampung dalam penggorengan dan
bakul
ditiriskan sambil
. didinginkan
Jagung titi siap
dikonsumsi atau dapat
digunakan sebagai 5. Pengemasan
bahan pembuatan
Setelah dingin emping
emping jagung dengan
jagung siap untuk
pengeringan terlebih
dahulu dikemas

buletin keamarrun pung"n @


OOO RAGAM INFO f.!|.;

SEPUTAR KEDALUWARSA
MIE INSTAN
Devi Riani, ST, MSi
Direktorat Surveilan & Penyuluhon Keamonan Pangan

I$lelalu i uji laboratorium, anggal kedaluwarsa adalah penandaan


.daya simpan suatu produk yang tercantum pada label kemaian
produk pangan yang menjelaskan batas
dapat ditentukan secara akurat, waktu penyimpanan suatu produk aman
Terganttng jenis mie instan dan dikonsumsi. Setelah tanggal tersebut,
- jenis kemasannya. keamanan nilai gizi serta mutu produk sudah menurun
atau bahkan membahayakan kesehatan konsumen.

Masa simpan mie instan dapt ditentukan melalui uji


laboratorium. Hal tersebut juga ditentukan oleh jenis
mie instan dan jenis kemasannya. Pada umumnya,
masa simpan mie instan sekitar 8 - 10 bulan, sehingga
biasanya dicantumkan 8 bulan setelah tanggal
diproduksi.

o Sering kali kita mendengar istilah produk kedaluwarsa


o' ' adan produk BS, kedua istilah ini berbeda
pengertiannya. Adapun produk kedaluwarsa
adalah produk yang telah melewati batas
waktu untuk dapat dikonsumsi, seperti yang
tertera dalam label. Sedangkan produk BS
adalah produk yang telah mengalami kerusakan,
busuk sehingga tidak layak jual apalagi dikonsumsi.

Bumbu mie instan yang terdapat dalam bungkus kecil


(sachet) memiliki masa simpan seperti yang tercantum
pada kemasan mi instan.

Saat merebus mie instan, bila produknya baik pada saat


merebus tidak akan tbrjadi busa, kecuali gelembung
udara yang terjadi pada saat air sedang mendidih.

Winorno, F.G., (2003) Buku Putih PanduanTanya Jawab Mie lnstan,


Bogor, EMBRIO Press

@ uutetin keamanan pangan


TNTERAKTTF
QA aoo

TATA CARA PENDAFTARAN


PRODUK PANGAN LUAR NEGERI (ML)
Arnita Yeyen, Ssi, Apt.
Direktorat Penilaian Keomanan Pongan

- nama dan alamat pabrik/perusahaan, serta nomor telepon


. - nama dan alamat importir, serta nomor telepon
- nama dan orang yang dapat dihubungi, serta nomor telepon
JAWABAN (A) b. Melampirkan Formulir B yang terdiri dari dokumen :
a. Pemohon mengisi dan melengkapi formulir pendaftaran seperti - lngredient/komposisi dari pabrik asal
yang terdapat pada SK Kriteria dan Tata Laksana Penilaian Produk
- Spesifikasi bahan dan kemasan dari supplier/standar pabrik
Pangan beserta lampiran dokumen data pendukungnya
- Cara produksi, arti kode produksi dan informasi masa kedaluwarsa
b. Pemohon yang menangani pendaftaran, harus mempunyai
surat kuasa bermaterai dari pemberi dan penerima kuasa dengan dari pabrik asal
menyebutkan nama dan jabatan dari perusahaan (berlaku 3 bulan) - Hasil pengujian produk akhir asli dari laboratorium pemerintah
c. Berkas pendaftaran tersebut dibuat rangkap 2 dan disusun dalam atau laboratorium yang terakrditasidi lndonesia atau di negara asal
map kertas snellhecterwarna kuning yang dimasukkan dalam - Label asli/contoh produk dan rancangan label berwarna
amplop besar berwarna coklat - Fotokopi Sertifikat Kesehatan atau Sertifikat Bebas Jual
(Health Certificate atau Free Sole Certificate) yang dilegalisir
importir dan menunjukkan aslinya
- Fotokopi Surat Penunjukan dari pabrik asal (Letter of Authorization)
yang dilegalisir oleh importir, dan menunjukkan aslinya
- Fotokopi Angka Pengenal lmportir (APl)/lmportirTerdaftar untuk
makanan dan minuman
JAWABAN (A) c. Khusus importir baru yang belum pernah mendapatkan Surat
a. Pemohon mendaftar ke Direktorat Penilaian Keamanan Pangan Persetujuan Pendaftaran Produk Pangan, maka harus melampirkan
untuk dilakukan pra penilaian berkas pendaftaran di loket umum surat hasil pemeriksaan sarana distribusi oleh Balai Besar POM
b. Pemohon menyerahkan berkas permohonan rangkap 2 (dua) setempat
kepada evaluator di loket umum
c. Evaluator melakukan pra penilaian berkas pendaftaran sesuai .

dengan Form Penilaian Produk Pangan yang dilakukan secara


langsung di depan pemohon
d. Apabila berdasarkan hasil penilaian pendaftaran dinyatakan
ii'sri+mg:,+gl+,'fi #,#riii tf#'i+'1
lengkap dan benar serta sesuai dengan ketentuan, berkas
JAWABAN (A)
pendaftaran diterima. Selanjutnya pemohon diberiTandaTerima
Sesuai dengan 5K Kriteria dan Tata Laksana Penilaian Produk Pangan,
Permohonan Pendaftaran Pendaftaran dan pemohon diharuskan
Sertifikat Kesehatan atau Sertifikat Bebas Jual harus dilampirkan
membayar biaya evaluasi sesuai Keppres No. 17 tentang PNBP
untuk menunjukkan bahwa produk tersebut aman dan layak untuk
(Pendapatan Negara Bukan Pajak) ke Bank yang ditunjuk (BNl 46)
dikonsumsi manusia dan beredar di negara asalnya. Hal tersebut
e. Berkas pendaftaran yang dinyatakan belum lengkap dan benar
dimaksudkan untuk melindungi konsumen di lndonesia dan tidak
akan langsung dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi
terjadi dumping di mana pasar lndonesia merupakan pasar buangan
f. Pemohon yang telah membayar biaya evaluasi ke bank,
dari negara lain.
menyerahkan bukti pembayaran beserta berkas permohonan yang
telah dinilai oleh evaluator ke loket penerimaan berkas
g. Petugas loket memberikan nomor file sesuai dengan jenis
produknya. Nomor file tersebut dapat digunakan pemohon untuk
menindak lanjuti berkas pendaftaran tersebut
h. Petugas loket penerimaan berkas menyerahkan berkas pendaftaran
ke Subdit sesuai jenis produk pangan yang didaftarkan
JAWABAN (A)
i. Berkas pendaftaran tersebut dievaluasi di Subdit terkait, sesuai Sertifikat Kesehatan atau Sertifikat Bebas Jual dikeluarkan oleh
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
instansi pemerintah yang berwenang dalam bidang tersebut di
j. Berkas pendaftaran yang telah benar dan lengkap sesuai dengan negara asal.
persyaratan maka pemohon akan menerima Surat Persetujuan
Pendaftaran Produk Pangan
k. Berkas pendaftaian belum lengkap maka pemohon akan menerima .a:r.f
surat permintaan tambahan data yang berisi dokumen yang harus
dilengkapi
"t
di. :,

JAWABAN (A)
Biaya pendaftaran produk pangan dihitung per item produk pangan.
Berdasarkan dengan PP No.1 7 Tahun 2004 tentang Pendapatan
JAWABAN (A)
Negara Bukan Pajak (PNBP), biaya pendaftaran disesuaikan dari
a. Mengisi Formulir A berisi data produk: kategori produk pangan, berkisar antara Rp.50.000,- (lima puluh ribu
- nama dagang jika ada
rupiah) sampai Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
- nama jenis

@
TEMUA 0RAI,G
I\4EMPUNYAI IfAK
UNIUK
JUTNFAIATK4N
PIINGAN YAN6
At'44N PAN
rER6lZl ,,,

Anda mungkin juga menyukai