Jika anda pernah melihat label PGM-F1 atau YmJet-Fi maka itu tandanya
motor tersebut telah dilengkapi dengan sistem injeksi atau nama lainya EFI
(Elektronic Fuel Injection) sistem yang dibuat untuk mengendalikan efisiensi
dan emisi ini sudah dipakai dihampir kendaraan baru, selain regulasi emisi
memang pemakaian bensin juga terbukti lebih irit.
Selain dua hal tersebut, apa lagi kira-kira hal yang membedakan antara
sistem EFI dan Karburator (konvensional) ? untuk mengetahuinya, anda bisa
simak list perbedaan sistem injeksi dan sistem karbu dibawah
Baik sistem EFI maupun Karburator, itu sama-sama bertindak dalam sistem
pemasok bahan bakar bensin kedalam mesin. Fungsinya untuk menyuplai
bensin dengan kadar yang tepat dari tanki ke intake manifold. Tapi,
penciptaan keduanya memiliki perbedaan.
img by diyautotune.com
Seperti yang kita singgung diatas, skema injeksi ini menggunakan tiga
komponen utama yakni sensor, ECU dan aktuator. Sensor merupakan alat
pendeteksi sebuah kondisi pada komponen mesin. Sensor akan dijadikan
sebagai parameter untuk menentukan berapa kadar bensin yang harus
dikeluarkan.
Untuk mesin karbu, kita tidak akan menemukan sensor sebanyak ini. Karena
volume bensin yang keluar ke intake itu hanya dipengaruhi oleh kecepatan
udara yang melewati venturi. Untuk kondisi lain seperti kondisi membawa
beban atau kondisi high RPM akan dibantu oleh sistem power dan sistem
speed didalam karburator yang juga bekerja secara mekanis.
Sistem choke itu berfungsi untuk menghambat aliran udara sebelum masuk
kekarburator, tujuannya agar gaya hisap piston saat langkah hisap bisa
menyedot bensin yang ada pada ruang penampung. Sehingga bensin yang
disuplai akan lebih banyak, proses ini biasanya dilakukan saat mesin
dihidupkan pada suhu dingin. Suhu yang rendah akan membuat bensin
mengembun pada dinding manifold sehingga hanya sedikit bensin yang
masuk ke ruang bakar.
Pada sistem EFI kita tidak akan menemukan tuas choke, mengapa ? balik lagi
ke pembahasan awal, dimana waktu pembukaan injektor akan mempengaruhi
besar kecilnya volume bensin yang keluar. Tujuan sistem choke adalah
mempebanyak suplai bensin, sehingga pada sistem elektronik ini injektor
secara otomatis membuka lebih lama agar bensin yang keluar lebih
banyak.Kapan injektor akan bekerja seperti ini ? ketika ECT mendeteksi suhu
mesin yang rendah.
4. Campuran bensin sistem EFI lebih ideal, sementara karbu bisa ideal
bisa juga tidak
Ini terjadi karena sistem EFI menggunakan perhitungan real time yang
datanya diperoleh dari sensor. Sensor inilah yang mengirimkan data secara
akurat, data tersebut kemudian akan dihitung bersama data-data sensor lain
untuk kemudian menyimpulkan timming pembukaan injektor beserta lamanya
injektor membuka untuk menentukan volume bensin yang pas.
Dari skema tersebut, sistem injeksi mampu menyuplai bensin dengan ideal
pada segala kondisi.
Sementara pada karbu, masih ada potensi campuran yang kaya atau kurus.
Campuran kaya adalah kondisi dimana bensin yang terkandung lebih kecil
dari 14 : 1. Sementara campuran miskin terjadi saat bensin yang terkandung
lebih besar dari 14:1 (14 molekul bensin banding 1 molekul bensin). Kedua
kondisi ini terjadi karena parameter yang dipakai pada karbu hanya
mengandalkan kecepatan aliran udara pada venturi.
img by premierwd.com
Ini masih dalam satu pembahasan point atas, campuran yang kaya akan
membuat bensin yang keluar itu lebih banyak. Sehingga pemakaian bensin
total akan lebih cepat habis atau boros. Hal ini menyebabkan mesin dengan
sistem karburator memiliki pemakaian bensin yang boros meski kapasitas
mesinnya kecil.
Untuk sistem EFI, seperti yang kita bahas bahwa sistem ini mampu menyuplai
bensin yang ideal pada segala kondisi. Hasilnya campuran kaya tidak terjadi
dan pemborosan pemakaian bensin juga tidak akan terjadi, inilah yang
membuat pemakaian bensin mesin injeksi lebih ekonomis.
Jika tidak, maka kotoran yang mengendap pada saluran bahan bakar akan
menghambat kinerja injektor. Bensin akan tersumbat sehingga mesin akan
brebet dan berpotensi mogok.
Namun beda halnya dengan sistem karburator. Skema yang bekerja secara
konvensional ini lebih bandel. Meski kadang ada masalah, tapi cukup dengan
membersihkan filter udara dan melakukan penyetelan sekrup karbu kita
sudah merawat kinerja karburator. Apalagi pada sepeda motor, karburator
motor memiliki skema yang sangat mudah dipahami, sehingga siapapun pasti
bisa melakukan bongkar pasang sendiri untuk membersihkannya.
Mungkin anda pernah melihat dua buah sekrup pada karburator. Sekrup
tersebut berfungsi untuk mengatur perbandingan udara dan bahan bakar
yang masuk kedalam mesin, kita bisa mengaturnya semau kita dengan hanya
bermodalkan obeng pipih.
Tapi pada sistem EFI, apa bisa ? kita tidak akan menemui dua sekrup ini.
Karena semua pada sistem efi itu diatur secara otomatis. Namun kita bisa
melakan penyetingan, hanya saja perlu alat khusus atau memodifikasi wiring
EFI. Penyetingan ini akan melakuka resetting data ECU memakai scanner,
dan cara kedua dengan menambahkan module khusus pada salah satu kabel
sensor agar sinyalnya berubah.