Anda di halaman 1dari 8

ROPOSAL

PROGRAM KEBUN BIBIT RAKYAT


(KBR)

Kelompok tani Cisadane 1


Kampung Sumber Bahagia
Kecamatan seputih banyak kabupaten lampung tengah
Propinsi lampung
2012

KELOMPOK TANI CISADANE 1


Kampung
Sumber Bahagia Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah

Seputih Banyak, 20 Februari 2012


Nomor : 02 /KT/ SB/ 02/ 2012
Lampiran :
Perihal : PERMOHONAN PROGRAM KBR

Kepada Yth.
Mentri Kehutanan
Di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Mengacu pada program kebun bibit rakyat (KBR) yang akan dilaksanakan oleh Kementrian Kehutanan RI
tahun anggaran 2012, kami dari Kelompok Tani Cisadane 1 No. Reg. : KT.05/110/001/05/75/2008 Desa
Sumber Bahagia Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung mengajukan
proposal KBR tersebut dengan jenis tanaman : sengon, jabon, dan akasia sebanyak 50.000 batang dengan total
biaya Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Kami sangat berharap agar bapak menyetujui proposal kami tersebut, karena ditempat kami terdapat lahan kritis
yang harus kami rehabilitasi, serta potensi SDM yang mempunyai kapabilitas dibidang pembibitan pohon.
Damikian permohonan ini kami buat, atas perhatian dan perkenaan bapak, kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Ketua Kelompok Tani Sekretaris Kelompok Tani

MUJIONO SUKARNO

Mengetahui,
Seputih Banyak,. . . . . . . . . . . . . . 2012
Korluh/Kepala BP3K Seputih Banyak

I DEWA PUTU ARTENAYA SP.


NIP.196611191987091001

Tembusan : 1. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Tengah


2. Kepala BP DAS/ Dinas Kehutanan Propinsi Lampung
A. Latar Belakang

Pembangunan hutan rakyat bertujuan untuk rehabilitasi lahan, konservasi tanah, dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Pembangunan hutan rakyat pada awalnya dilakukan dengan proyek kegiatan penghijauan. Namun
setelah masyarakat merasa mendapat keuntungan ekonomi, maka masyarakat mengembangkan sendiri sehingga
terbentuklah sentra-sentra hutan rakyat. Masyarakat mengembangkan hutan rakyat dengan model yang
berbeda-beda. Pemilihan model tersebut didasrkan pada pengalaman petani berdasarkan kesesuaian jenis
dengan lokasi tempat tumbuh, kebiasaan petani, dan pasar kayu. Hutan rakyat telah memperbaiki kondisi
lingkungan, sosial, dan ekonomi petani dan masyarakat. Namun demikian, pengembangan hutan rakyat sangat
spesifik sehingga pengembangannya harus memperhatikan kondisi biofisik, sosial, ekonomi, budaya,
kelembagaan, dan preferensi petani terhadap pola hutan rakyat yang dikembangkan.

Perkembangan hutan rakyat tidak terlepas dari perkembangan penanganan lahan kritis. Pada mulanya hutan
rakyat diperkenalkan melalui Program Karang Kitri. Hutan rakyat dibangun dan dikembangkan dengan tujuan
untuk menghijaukan pekarangan, talun, dan lahan-lahan rakyat yang gundul untuk konservasi tanah, air, dan
perbaikan lingkungan. Namun pada perkembangan selanjutnya, hutan rakyat ditujukan pula untuk perbaikan
sosial, ekonomi, dan pemenuhan bahan baku industri.

Kebun bibit rakyat merupakan salah satu program Kementrian Kehutanan yang memiliki maksud dan tujuan
yang sangat baik untuk memperbaiki lahan yang kritis. Disamping itu program kebun bibit rakyat ini
diharapkan mendapatkan manfaat ekonomis, juga untuk bibit dan metode pengangkutan ke lapangan yang lebih
baik.

Selain beberapa treatment diatas, diperlukan pula sistem pengelolaan yang tepat dan seimbang serta kerjasama
dengan berbagai pihak yang terkait. Selain itu, diperlukan pula upaya serius dalam bentuk pembangunan
sarana persemaian secara representatif, sehingga beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan
bibit dapat berjalan secara optimal.
Mengingat pentingnya ketersediaan bibit dalam jumlah yang cukup dan berkualitas, baik guna mendukung
pelaksanaan program rehabilitasi lahan, maka diperlukan pembibitan tanaman hutan dan tanaman serbaguna
(MPTS) yang lebih baik melalui program kebun bibit rakyat (KBR). Sehingga melalui program ini, kami
Kelompok Tani Cisadane 1 sebagai pelaku pertanian berharap mampu membangun dan mewujudkan kembali
lingkungan yang sehat dan terpeliharanya lahan serta tegakan pohon secara baik dan lestri.

B. Tujuan

Secara umum tujuan program ini adalah terbangunnya kesadaran masyarakat untuk menanam tanaman pada
lahan kosong atau memperbaiki lahan kritis serta lahan yang tidak produktif dengan jenis tanaman hutan dan
tanaman serbaguna lainnya, sehingga akan mengurangi volume degradasi lahan rusak dan kritis.

Sedangkan beberapa tujuan khusus dari program kebun bibit rakyat Cisadane 1 antara lain :
o Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan hasil kebun atau hutan
o Penanggulangan banjir dan erosi
o Memasyarakatkan kembali menanam kayu untuk kepentingan bersama.

C. Sasaran Program KBR Cisadane 1

Sasaran Kebun Bibit Rakyat Cisadane 1 adalah sebagai berikut :


1. Berada pada daerah lokasi aliran sungai (DAS) prioritas
2. Berada di dalam atau di sekitar kawasan hutan
3. Berada pada lahan kritis, lahan kosong, dan lahan tidak produktif
4. Matapencarian penduduk yang bergantung pada sektor pertanian secara umum
5. Kelompok pengelola

D. Lingkup Program

Komponen kegitan KBR Cisadane 1 meliputi :


1. Penyusunan rencana usulan kegiatan kelompok
2. Pembuatan dan penyediyaan sarana dan prasarana persemian
3. Pengadaan benih
4. Produksi dan pemeliharaan bibit.

Sedangkan lingkup kegiatan pembuatan kebun bibit yang akan dilaksanakan dalam program ini meliputi :
1. Persiapan lahan
2. Pambuatan bedeng sapih
3. Pemagaran
4. Pembuatan bedeng pengkecambahan
5. Seleksi benih
6. Perlakuan benih
7. Persiapan media semai (komposisi media sapih, sterilisasi media sapih, dan lain sebagainya)
8. Penyemaian (penaburan benih)
9. Penyapihan bibit
10. Pemeliharaan bibit (penyiraman, pemupukan, peyiangan, penggulmaan, pemberantasan hama penyakit, dan
lain-lain)
11. Pemanenan dan seleksi bibit.

Beberapa hal yang dapat dijabarkan dari lingkup kegiatan di atas dintaranya :
1. Pengadaan bibit
Jenis bibit yang akan dikembangkan dalam program ini keseluruhannya tergolong jenis tanaman cepat tumbuh,
yakni jenis pohon sengon, jabon, dan akasia sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) bibit pohon. Adapun beberapa
tahapan yang harus dilalui dalam proses pengadaan bibit meliputi :
a. Seleksi benih
Kegiatan ini dilakkan untuk memperoleh benih yang berkualitas tinggi. Yang akan diaplikasikan untuk jenis
sengon, jambin, dan akasia. Secara sederhana dan praktis yaitu menyiram benih dengan air mendidih kemudian
dibiarkan terendam selama 24 jam.
b. Persiapan media semai
Media semai merupakan salah satu faktor yang mempengruhi keberhasilan dalam perkecambahan benih, karena
keberadaan media ini ikut berperan dalam menentukan tingkat kelembaban dan besarnya suplai oksigen di
sekitar benih dalam mempercepat proses pencahayaan kulit biji yang selanjutnya diikuti oleh
pengecambahan. Selain itu media juga merupakan eksternal yang berperan sebagai penentu kesehatan
bibit. Sehingga melalui treatment media yang baik, seerti erlakuan sterilisasi yang tepat terhadap media semai
debelum digunakan akan mampu mencegah dan menekan munculnya jamur perusak / pembusuk akar (dumping
off). Adapun jenis media yang akan digunakan dalam tahapan penyemaian ini adalah pasir campuran tanah,
sekam, dan kmpos (perbandingan 2:1:2).
c. Penyemaian (penaburan benih)
Kegiatan penyemaian benih dilakukan segera setelah benih mendapatkan perlakuan yang tepat pada medai
semai yang telah disiapkan. Untuk mempercepat proses pengkecambahan benih beberapa perlakuan yang harus
dilakuakan antara lain :
o Penyiraman yang cukup dan terkontrol, agar kelembaban di sekiter benih dapat dipertahankan
o Memberikan cahaya yang cukup, agar proses etiolasi dpat dihindari
o Aerasi yang cukup, agar suplai oksigen di sekitar benih tersedia dengan baik.
d. Persiapan media sapih
Media sapih merupakan salah satu faktor yang mempengruhi terhadap keberhasilan dalam pengadaan bibit,
karena peran media ini disamping sebagai penopang tegaknya bibit, juga sebagai penentu tingkat kelembaban,
suplai oksigen, dan ketersediaan nutrisi (unsur hara disekitar perakaran bibit). Adapun jenis media sapih yang
akan digunakan dalam pengadaan bibit ini antara lain : tanah top siol, kompod, dan sekam padi dengan
perbandingan 2:1:1.
e. Penyapihan bibit
Kegiatan penyapihan bibit dilakukan segera setelah benih berkecambah, kelopak biji telah terlepas, dan telah
keluar akar lateralnya (umur bibit kurang dari 3 minggu setelah kecambah).
f. Pembuatan bedeng sapih
Bedeng sapih adalah areal khusus yang digunakan sebagi tempat untuk menaruh dan menyimpan bibit setelah
disapih. Pada umumnya benih sapih berukuran panjang 5 meter dan lebar 1 meter. Beberapa perlakuan yang
harus diberikan terhadap bibit selama berada dlam bedeng sapih antara lain : penyiraman, pemupukan,
penyiangan, dan pemberantasan penyakit.
g. Pemeliharaan
Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemeliharaan antara lain :
o Tinggi minimum 25 cm
o Media kompak
o Batang berkayu dan tunggal
o Tajuk sehat.

E. Waktu Pelaksanaan Program

Waktu pelaksanaan program ini didesain selama kurang lebih 6 (enem) bulan, dimulai sebelum musim
penghujan tiba. Adapun rincian alokasi waktu tersebut adalah sebagai berikut :
1. 15 hari soialisasi dan pelatihan
2. 15 hari persiapan lahan
3. 120 hari penyiapan bibit
4. 30 hari stressing bibit sebelum ditanam, agar benih memiliki daya adaptasi yang tinggi.

F. Lokasi Program

Program pembibitan pohon sengon, jabon, dan akasia ini akan dilaksanakan pada beberapa titik lokasi. Adapun
penetapan CPCL yang akan dipergunakan sebagai areal persemaian, terlebih dahulu akan diawali dengan
melakukan survei untuk memastikan kelayakan lokasi dan kesesuaiannya dengan persyaratan yang harus
dipenuhi sebagai areal persemaian. Lokasi program terletak di Desa Sumber Bahagia Kecamatan Seputih
Banyak Kabupaten Lampung Tengah.

G. Pelaksana Program

Pelaksana program adalah Kelompok Tani Cisadane 1 yang beralamat di Jln. Simpang Lima Sumber Bahagia
Ds.03 Rt.011 Rw. 05. Dengan struktur kepengurusan sebagai berikut :
Ketua : Mujiono
Wakil ketua : Teguh
Sekretaris : Sukarno
Bendahara : Marjianto
Anggota : Dilampirkan

H. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap bilan oleh penanggung jawab program. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui perkembangan program secara kongkrit. Sedangkan monitoring dan evaluasi kepada pihak
suporting progran (donatur) dilakukan 2 (dua) bulan sekali atau sesuai kesepakatan antara lembaga pelaksana
dengan lembaga pemberi dana.

I. Penutup

Demikian proposal pengajuan program bibit rakyat Cisadane 1 ini, kami buat dengan sangat
sederhana. Semoga tidak mengurang maksud dan tujuan kami. Adapun pengajuan ini ditunjang oleh kondisi
alam yang sangaat cocok didaerah kami untuk diberdayakan melalui program kebun bibit rakyat. Semoga
bapak gubernur merespon kegiatan ini, dengan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
proposal ini jauh dari sempurna. Atas terkabulnya permohonan ini diucapkan terima kasih.
KELOMPOK TANI CISADANE 1
Kampung
Sumber Bahagia Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah

Pelaksana program KBR adalah Kelompok Tani Cisadane 1 dengan susunan pengurus sebagai berikut :
KETUA WAKIL KETUA

MUJIONO TEGUH

SEKRETARIS BENDAHARA

SUKARNO MARJIANTO
ANGGOTA

1. Sarimin
2. Sunarto
3. Soneman
4. Maksum
5. Bambang
6. Hermansah
7. Ahmad Marsidi
8. Hadi Prayitno
9. Wijianto Ratiman
10. Agus Suyanto
11. Siranto
12. Sakat
13. Sulehadin
14. M. Mustofa
15. Santoso
16. Mad Sakir
ANGGARAN PROGRAM
PEMBUTAN BIBIT
PROGRAM BIBIT RAKYAT (KBR)
KELOMPOK TANI CISADANE 1
No. Uraian Satuan Jumlah/Sat Harga/Sat(Rp) Harga
Total(Rp)
A. Sarana, Prasarana, dan Bahan
1. Bibit / Benih 50.000 350,00 17.500.000,00
2. Plasti Polibek 10x12 cm Kg 250 16.000,00 4.000.000,00
3. Bambu Batang 100 5.000,00 500.000,00
4. Gembor 3 150.000,00 450.000,00
5. Sprayer Punggung 2 375.000,00 750.000,00
6. Paranet Kg 200 8.500,00 1.700.000,00
7. Selang Air M 100 13.000,00 1.300.000,00
8. Cangkul 2 80.000,00 160.000,00
9. Skop 2 70.000,00 140.000,00
10. Ayakan Media 1 65.000,00 65.000,00
11. Terpal 1 400.000,00 400.000,00
12. Lori 1 360.000,00 360.000,00
13. Mesin Air 1 3.000.000,00 3.000.000,00
Sub total @ 30.600.000,00
B. Sosialisasi dan Pelatihan
1. Transpot Sosialsasi 500.000,00 500.000,00
2. Akomodasi Sosialisasi 300.000,00 300.000,00
3. Transpot Pelatihan 500.000,00 500.000,00
4. Akomodasi Pelatihan 300.000,00 300.000,00
Sub total @ 1.600.000,00
C. Tenaga Kerja
1. Pengisian Media 100 50.000,00 5.000.000,00
2. Penyapihan 2.000.000,00 2.000.000,00
3. Penyiraman dan 2.000.000,00 2.000.000,00
pembasmian hama
penyakit
4. Pembuatan Papan Nama 200.000,00 200.000,00
5. Pembuatan Papan 500.000,00 500.000,00
Pengenal Bedeng
6. Pembuata Bedeng Sapih 400.000,00 400.000,00
7. Pemasangan bambu pagar 500.000,00 500.000,00
8. Pembuatan bangunan 300.000,00 300.000,00
pengecambahan
9. Penaburan benih 200.000,00 200.000,00
10. Pemupukan 2.000.000,00 2.000.000,00
11. Peniangan 2.000.000,00 2.000.000,00
Sub total @ 15.100.000,00
D. Monitoring, Pengawasan, dan penyuluman
1. Pengkaplingan 500.000,00 500.000,00
2. Pembuatan laporan 700.000,00 700.000,00
3. Monitoring 700.000,00 700.000,00
4. Penyuluman 700.000,00 700.000,00
Sub total @ 2.600.000,00
Total biaya (A+B+C+D) 50.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai