PENDAHULUAN
Pertanyaan :
Dalam hal ini, Hari sebagai direktur CV Makmur Selalu dianggap sebagai sekutu
komplementer dikarenakan Hari adalah pihak yang menjalankan perusahaa. Dalam
hal ini, Hari dapat mencari tambahan modal atau berhak melakukan perjanjian dengan
pihak ketiga untuk modal dalam perusahaanya. Sedangkan dalam kasus ini, Razokita
adalah sekutu komanditer dikarenakan Razokita menyerahkan uang sebagai
pemasukan pada persekutuan dan tidak turut campur di dalam mengurus dan
mengelola persekutuan. Dalam peraturan perundang – undangan CV tidak ada diatur
pembagian modal. Di dalam Akta CV tidak disebutkan besarnya Modal Dasar, Modal
ditempatkan atau Modal disetor. Artinya, tidak ada kepemilikan saham di dalam
anggaran dasar cv. Besarnya penyetoran modal ditentukan dan dicatat sendiri secara
terpisah oleh para pendiri, dan jika perusahaan berlaba, maka laba tersebut dijadikan
sebagai penambah modal, itu lah sebabnya mengapa laba CV bisa berubah-ubah.
Pendiri Cv juga tidak perlu menyetor sejumlah modal di awal pendirian perusahaan.
Sebagian penerbitan surat dan perizinan malah tidak dipungut biaya sama sekali.
Alasannya tidak perlu ditulis dalam akta dikarenakan cv Tidak memisahkan harta
pengusahanya dan harta pemodalannya. Dengan demikian sekutu sendiri yang harus
menentukan mengenai hal permodalan tersebut. Oleh karena itu, dalam kasus ini,
perjanjian yang dilakukan oleh Hari dan Razokita diperbolehkan oleh Hukum.
Penyertaan modal adalah suatu usaha untuk memiliki perusahaan yang baru atau
yang sudah berjalan, dengan melakukan setoran modal ke perusahaan tersebut.
Menurut Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, dalam Pasal 1
ayat (11) menyatakan tentang definisi modal ventura, yaitu
“ Sebagai dana usaha dalam bentuk saham atau pinjaman yang bisa dialihkan menjadi
saham sumber dana tersebut adalah perusahaan modal ventura yang mengharapkan
keuntungan dari investasinya tersebut.”